Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya persalinan


Sasaran : Para ibu-ibu hamil dan keluarga
Tempat : Ruang VK RSU Haji Surabaya
Hari/Tanggal : Selasa/19 Desember 2017
Jam mulai : 08.00-08.30 WIB
Metode : 1. Presentasi
2. Tanya Jawab
Media : 1. LCD
2. Leaflet
3. Power point

I. Tujuan
 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya mengetahui tanda-tanda
persalinan dan tanda bahaya pada persalinan, diharapkan peserta penyuluhan
dapat lebih memahami pentingnya melakukan tes kesehatan untuk
meminimalisir gangguan yang berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin.
 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu
menjelaskan kembali :
1) Pengertian persalinan
2) Perbedaan Persalinan dengan Inpartu
3) Tanda-tanda persalinan
4) Tanda-tanda bahaya ibu bersalin
5) Bahaya yang tejadi jika persalinan tidak ditolong oleh petugas
kesehatan
6) Persiapan Persalinan

II. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

No. Tahap / Waktu Kegiatan Kegiatan Media


Penyuluhan Sasaran
1 Pembukaan 1.Salam perkenalan Menjawab salam Presentasi
5 Menit 2.Menjelaskan tujuan dan Manual
pertemuan memperhatikan

2 Pelaksanaan · Menjelaskan tentang:


15 menit 1.Pengertian persalinan
2.Tanda-tanda
persalinan
3 .3.Tanda-tanda bahaya
persalinan
4.Bahaya yang tejadi
jika persalinan tidak Mendengarkan Power Point dan
ditolong oleh petugas dan Leaflet
kesehatan memperhatikan

3. Evaluasi dan1. Tanya jawab Ucapan Presentasi


Penutup 2. Evaluasi terimakasih danManual
10 Menit 3. Kesimpulan salam penutup
4.

III. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga di ruang VK RSU Haji Surabaya

IV. Strategi Pelaksanaan


1. Metode :
o Presentasi
o Tanya jawab
2. Media :
o LCD
o Leaflet
o Power point

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir (Manuaba, 1998).Persalinan normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
(Prawihardjo,2008)
2. Perbedaan Persalinan dengan Inpartu
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam
jalan lahir (Manuaba, 1998).Sedangkan Inpartu adalah seorang wanita yang sedang
dalam keadaan persalinan dimana saat uterus berkontraksi akan menyebabkan
perubahan pada serviks (mendatar dan menipis) (Sarwono, 2002).
3. Tanda-tanda persalinan (Sarwono,2010)

Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namun ada beberapa tanda
yang dapat membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba. Selama
kehamilan, ibu akan merasakan kontraksi rahim (mulas, kram perut) yang lemah dan
tidak teratur, yang disebut kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi tersebut tidak
menyebabkan lahirnya bayi. Menjelang persalinan akan terjadi kontraksi otot-otot
rahim yang menyebabkan bayi lahir, ini disebut His. His pada bulan terakhir
kehamilan akan terjadi beberapa kali.

Ciri-ciri tanda bahwa persalinan mulai berlangsung

1. Lendir bercampur darah keluar dari jalan lahir


Pengeluaran lendir bercampur darah, terjadi karena sumbatan yang tebal pada mulut
rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan
karena bercampur darah.

Apa yang harus dilakukan?

Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan, jadi jika
lendir bercampur darah sudah keluar ibu dianjurkan segera datang ke tempat
pelayanan kesehatan terdekat.

2. Air ketuban pecah

Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehinggga air ketuban keluar (normal
air ketuban adalah cairan yang bersih, jernih dan tidak berbau.
Apa yang harus dilakukan?

Hubungi nakes dan segera ke fasilitas kesehatan, wapaupun anda belum merasakan
kontraksi, karena ini menjadi resiko infeksi. Sementara diperjalan gunakan pembalut
wanita agar dapat mnyerap cairan ketuban yang keluar.

3. Kontraksi yang teratur

Tidak seperti kontraksi braxton hick, kontraksi timbul secara teratur, mula-mula
kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama dan bertambah kuat, dan
kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur
ke seluruh rahim, dan nyeri tidak hilang/ berkurang dengan istirahat atau elusan.

Apa yang harus dilakukan?

Ketika kontraksi teratur, mulailah untuk menghitung waktunya. Catatlah lamanya


waktu antara satu kontraksi dengan kontraksi berikut, dan lamanya kontraksi
berlangsung. Persalinan hanya terjadi bila kontraksi menjadi semakin dekat 40 detik
antara kontraksi lainnya. Persalinan pertama kali akan berlangsung 12-14 jam
sehingga lebih baik anda menunggu di rumah atau beristirahat mengumpulkan energi
untuk persalinan. Jadi kontraksi anda sudah setiap 5 menit sekali atau sangat sakit
anda dapat pergi ke rumah sakit. Jangan lupa membawa tas yang sudah anda siapkan.

4. Tanda-tanda bahaya persalinan


1. Ketuban pecah dini sebelum tanggal perkiraan persalinan

Normalnya ketuban pecah beberapa saat sebelum melahirkan. Jika sebelum tanggal
perkiraan persalinan ibu telah merasa keluarnya cairan dalam jumlah banyak dari
kemaluan (pecahnya ketuban).Segeralah ke bidan terdekat atau rumah sakit, karena
ketuban pecah dini meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Normalnya, ketuban pecah
saat proses persalinan, yaitu ketika bukaan mulut rahim hampir lengkap (9-10
cm).Tanda-tanda ketuban pecah dini adalah ibu hamil tiba-tiba mengeluarkan cairan
bening dengan bau yang anyir atau amis, tanpa disertai rasa mules atau sakit. Berbeda
dengan air kencing, pengeluaran air ketuban tidak bisa ditahan.

2. Perdarahan hebat usia kehamilan > 20 mgg


Perdarahan pada kehamilan lanjut ( Usia kehamilan > 20 minggu) meskipun sangat
sedikit dapat merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapatkan
pertolongan ditempat pelayanan kesehatan.

3. Tali Pusat/Tangan bayi keluar dari jalan lahir

Tali pusat menumbung (TPM) merupakan kondisi emergensi kehamilan yang


lumayan jarang terjadi, di mana tali pusat keluar duluan atau bersamaan dengan
bagian terbawah bayi di jalan lahir. Kondisi ini bersifat mengancam nyawa bayi,
karena tali pusat yang membawa oksigen ke bayi tersebut akan terjepit diantara
bagian bayi dan jalan lahir. ( Sastrawinata, 2004)

4. Ibu mengalami kejang

Jika ibu tidak sadar atau kejang, mintalah pertolongan. Segera mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat. (Saifudin,2008)

5. Ibu tidak kuat mengejan

Mengejan akan sangat membantu otot rahim mendorong bayi menuju jalan lahir.
Kemampuan seorang ibu untuk mengejan dengan benar, akan menentukan keadaan
bayi yang dilahirkan. Mengejan dilakukan saat pembukaan sudah lengkap yaitu 10
cm,jika saat belum pembukaan lengkap ibu sudah mengejan bisa mengakibatkan
oedema pada vagina dan ibu tidak kuat mengejan.Jadi bimbingan waktu yang tepat
untuk mengejan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
(Saifudin,2008)

5. Bahaya yang tejadi jika persalinan tidak ditolong oleh petugas kesehatan
(Depkes,RI.2010)
 Gawat janin dan ibu
 Kematian ibu
 Kematian janin
6. Persiapan persalinan (Depkes,RI.2010)
1. Menyiapakan baju, popok, selimut bayi dan lain-lain.
2. Tempat yang akan dijadikan sebagai tempat melahirkan.
3. Biaya pada waktu melahirkan.
4. Siapkan donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan ibu
5. Menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu perlukan.
6. Dukungan psikologis dari keluarga terutama suami.
DAFTAR PUSTAKA

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3 jilid : 1.


Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan : Jakarta.

Lutan, Delfi. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta – Buku Kedokteran EGC

Nolan, Mary. 2004. Kehamilan & Melahirkan. Jakarta – Arcan

Bagian Obstetri & Ginokelogi. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung – Eleman

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obesentri (jilid 1). Jakarta-Buku Kedokteran

Pujiastuti. 2009.Ibu hamil dan Bayi.Jogyakarta-Tugu Publiser

Anton, Baskoro. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Jogjakarta. Banyumedia

Indonesia. Departemen Kesehatan Direktorat. 2004. Pelatihan Asuhan Persalinan


Normal. Jakarta. Departemen Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai