Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/319208521

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TUMOR OTAK


MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF)

Article · February 2017

CITATION READS

1 1,835

4 authors, including:

Mesran Aan Suginam Gienam


STMIK Budi Darma STMIK Budi Darma
72 PUBLICATIONS   157 CITATIONS    18 PUBLICATIONS   68 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Fadlina Fadlina
AMIK STIEKOM SUMATERA UTARA
11 PUBLICATIONS   36 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (STUDI KASUS DI POLSEKTA MEDAN
SUNGGAL) View project

Sistem Informasi View project

All content following this page was uploaded by Suginam Gienam on 22 August 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal INFOTEK, Vol 2, No 1, Februari 2017 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
Hal 82-86

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TUMOR


OTAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF)
Yeni Lestari Nst1, Mesran2, Suginam3, Fadlina4
1
Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma
2, 3
Dosen Tetap STMIK Budi Darma
4
Dosen Tetap AMIK STIEKOM Sumatera Utara
1, 2, 3
Jl.Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
4
Jl. Abdul Haris Nasution No. 19 Medan

ABSTRAK
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi melesat pada berbagai aspek kehidupan. Seiring perkembangan zaman yang
didukung dengan perkembangan teknologi computer banyak aspek kehidupan yang memanfaatkan hal tersebut untuk
mendukung agar menjadi lebih praktis. Salah satu aspek kehidupan yang memanfaatkan perkembangan teknologi adalah
dalam bidang kesehatan untuk menyelesaikan permasalahan diantaranya adalah tentang penyakit tumor otak. Penyakit tumor
otak adalah pertumbuhan sel- sel abnormal didalam atau disekitar otak secara tidak wajar dan tidak terkendali. Umor otak
merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer

Kata kunci: tumor otak, certainty factor, sistem pakar

I. PENDAHULUAN kecerdasan pembentukan dan penilaian pada alat


Kesehatan adalah suatu hal yang penting dalam yang menjadikan mekanisme itu, serta membuat
mendukung kelangsungan hidup. Pola kehidupan komputer berpikir secara cerdas.
yang sehat akan dapat mempermudah makhluk
hidup dalam menjalankan aktifitas kesehariannya. 2. Sistem Pakar
Kesadaran akan pola hidup teratur sering terabaikan Sistem pakar adalah salah satu cabang dari
karena padatnya aktifitas yang dijalani. Sehingga Artificial Intelligence yang membuat penggunaan
menyebabkan mudahnya berbagai virus dan secara luas knowledge yang khusus untuk
penyakit yang menyerang tubuh. Munculnya penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar
penyakit dalam tubuh mempengaruhi cara kerja (Muhammad Arhami, 2005). Dengan sistem pakar
sistem pada tubuh sehingga mengurangi ini, orang awam pun dapat menyelesaikan
kemampuan tubuh dalam melakukan aktifitas. masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu
Keterbatasan masyarakat dalam menanggapi informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
keadaan tersebut dapat mengakibatkan diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya.
keterlambatan penanganan yang dapat berakibat
fatal. Salah satu jenis penyakit berbahaya yang 3. Faktor Kepastian (Certainty Factor)
terkadang kurang dipahami masyarakat dan di Dalam menghadapi suatu masalah sering ditemukan
anggap hanya penyakit biasa adalah penyakit jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh.
Tumor Otak. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor
Penyakit Tumor Otak adalah pertumbuhan yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna
se- sel abnormal di dalam atau di sekitar otak secara yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang
tidak wajar dan tidak terkendali. Tumor otak diajukan oleh sistem. Seorang pakar (misalnya
merupakan salah satu bagian dari tumor pada dokter) sering menganalis informasi yang ada
sistem saraf, disamping tumor spinal dan tumor dengan ungkapan seperti “mungkin”,
sarafperifer. Berdasarkan golongannya tumor “kemungkinan besar”, “hampir pasti”. Untuk
dibedakan menjadi dua, yaitu tumor jinak dan mengakomodasi hal ini kita menggunakan certanty
tumor ganas (Setiati, 2009). factor (CF) guna menggambarkan tingkat
Lokasi tumor terbanyak berada di keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang
cerebellum sedangkan tumor-tumor lainnya dihadapi.
tersebar di beberapa lobusotak, suprasellar, Certainty Factor (CF) menujukkan ukuran
medulla spinalis, brainstem, cerebellopontineangle kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Notasi
dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi Faktor Kepastian (Sri Kusumadewi, 2003) adalah
Anatomi (PA), jenis tumor terbanyak yang sebagai berikut :
dijumpai adalah; Meningioma, sisanya terdiri dari
berbagai jenis tumor dan lain- lain yang tak dapat CF[h,e] = MB[h,e] – MD[h,e] dengan
ditentukan. CF[h,e] : Faktor Kepastian

II. TEORITIS MB[h,e] : ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h,


1. Kecerdasan Buatan jika diberikan evidence e (antara 0 dan 1).
Kecerdasan buatan dapat didefinisikan sebagai
mekanisme pengetahuan yang ditekankan pada
Jurnal INFOTEK, Vol 2, No 1, Februari 2017 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
Hal 82-86

MD[h,e] : ukuran ketidakpercayaan terhadap 2. Riwayat trauma/ benturan. Benturan di kepala


evidence h,jika diberikan evidence e walaupun cidera kepala ringan harus tetap
(antara 0 dan 1) diwaspada, karena perubahan jaringan yang
terbentur bisa menjadi penyebab tumbuhnya
Kombinasi Aturan jaringan abnormal di otak.
Metode MYCIN untuk menggabungkan evidence 3. Pola hidup (life style). Pola hidup tidak sehat
pada antecedent sebuah aturan yang ditunjukkan bisa menjadi penyebab kanker/ tumor secara
pada tabel berikut ini : umum misalnya ; merokok, makanan kurang
serat dan lain- lain.
Tabel 1. Aturan kombinasi MYCIN 4. Karsinogenik. Bahan karsinogenik secara umum
Evidence, E Antecedent Ketidakpastian juga menjadi penyebab kanker/ tumor seperti,
E1 DAN E2 min[CF(H,E1), CF(H,E2)] minyak yang dipakai berulang- ulang, bahan
E1 OR E2 max[CF(H,E1), CF(H,E2)] kimia yang terhirup atau tercampur dengan
dengan makanan.
TIDAK E -CF(H,E)
5. Radiasi. Radiasi bahan kimia bisa menjadi
pemicu tumbuhnya kanker/ tumor.
Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan
JIKA E MAKA H adalah sebagai berikut :
Gejala Penyakit Tumor otak
CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E) Gejala dapat bervariasi, tetapi rasa sakit (nyeri)
Di mana : yang berkepanjangan pada kepala adalah gejala
CF(E,e) : Certainty Factor evidence E yang yang paling sering dialami. Gejala lain dari tumor
dipengaruhi oleh evidence e otak (Wh. Sastrosudarmo, 2010) meliputi:
CF(H,E) : Certainty Factor hipotesis dengan 1. Sakit kepala secara bertahap menjadi semakin
asumsi evidence diketahui dengan pasti, sering dan semakin parah.
yaitu ketika CF(E,e) = 1 2. Mual dan muntah tanpa sebab.
CF(H,e) : Certainty Factor hipotesis yang 3. Gangguan ingatan.
dipengaruhi oleh evidence e 4. Kejang.
5. Kesemutan dan mati rasa di lengan dan kaki.
Jika semua evidence dan antecedent diketahui 6. Gangguan penglihatan seperti, Penglihatan
dengan pasti maka rumusnya menjadi : kabur.
7. Masalah yang berhubungan dengan indra
CF(H,e) = CF (H,E) pendengaran.
8. Gangguan keseimbangan, kesulitan bergerak.
4. Penyakit Tumor Otak Gejala tidak spesifik seperti demam yang
Penyakit Tumor Otak adalah pertumbuhan se- sel sering muncul serta denyut nadi dan laju pernafasan
abnormal di dalam atau di sekitar otak secara tidak yang abnormal cepat atau lambat.
wajar dan tidak terkendali (Wh. Sastrosudarmo,
2010). Tumor otak merupakan salah satu bagian Jenis- jenis Tumor Otak
dari tumor pada sistem saraf, disamping tumor Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari tumor otak
spinal dan tumor saraf perifer. Ada beberapa (Wh. Sastrosudarmo, 2010) yaitu:
macam jenis tumor otak yang dibedakan ke dalam 1. Glioma, yaitu kategori tumor yang dimulai dari
dua kelompok berdasarkan perkembangannya , organ otak atau bisa pula tulang belakang.
yaitu tumor jinak yang bersifat kanker dan tumor Tumor tersebut berasal dari sel- sel glial.
ganas yang menyebabkan kanker. Tumor yang Glioma sendiri memiliki 3 klasifikasi yang
dimulai dari otak dikenal dengan istilah tumor berlainan, diantaranya :
primer (benigna), sedangkan yang dimulai dari a) Astrocytomas, yakni kategori yang paling
bagian lain tubuh dan menyebar hingga ke otak umum yang mampu ditemukan terhadap
disebut dengan tumor sekunder atau metastatik. anak- anak dan orang dewasa. Berasal dari
Tumor ganas otak yang paling sering terjadi sel astrosit.
merupakan penyebaran dari kanker yang berasal b) Ependymomas, yakni jenis tumor yang
dari bagian tubuh yag lain. Kanker payudara dan berasal dari sel ependymal
kanker paru- paru, melanoma maligna dan kanker c) Oligodendrogliomas, yakni jenis tumor yang
sel darah (Leukimia dan limfoma) bisa menyebar ke berkembang dari sel oligodendrocytes yang
otak. Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau menciptakan zat lemak putih menutupi saraf
beberapa otak yang berbeda. kepada otak yang dinamakan myelin.
2. Craniopharyngiomas, yaitu tumor yang
Factor Penyebab Tumor Otak tumbuh pada basic otak atau di atas kelenjar
Ada beberapa factor penyebab pertumbuhan tumor pitutari sehingga jarang ditemukan.
otak (Wh. Sastrosudarmo, 2010) meliputi : Craniopharyngiomas adalah jenis tumor yang
1. Keturunan (genetik). Apabila ada garis tidak menyebar, namun sel tumor ini tumbuh di
keturunan yang menderita tumor/ kanker otak struktur yang utama sehingga menyebabkan
maka dianjurkan untuk menjaga kesehatannya. kondisi yang paling parah. Umumnya dapat
Jurnal INFOTEK, Vol 2, No 1, Februari 2017 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
Hal 82-86

mengganggu penglihatan dan kestabilan hormon Cfcombine CF[H,E] old,3 = CF[H,E] old +
tubuh. CF[H,E] 3 * [1-CF[H,E] old ]
3. Meningioma, yaitu kategori tumor yang umum
dialami oleh perempuan dewasa dan lanjut usia. Tabel 3. Bobot Keyakinan
Sel tumor tumbuh di jaringan yang menutupi No Keterangan Bobot Keyakinan
membran otak. Tumor meningioma rata- rata 1 Tidak Yakin 0
2 Tidak tahu 0.2
bersifat jinak.
3 Sedikit yakin 0.4
4. Hemingioma, yaitu tumor yang jarang 4 Cukup yakin 0.6
ditemukan. Namun tumor ini tumbuh di batang 5 Yakin 0.8
otak sehingga menjadi yang paling sulit diobati. 6 Sangat yakin 1
Bahkan tumor ini disebur sebagai sindrom
langka yang dinamakan Sindrom Von Hippel Tabel 4. Tabel Persentase Kesimpulan
Lindau (VHL). TINGKAT NILAI KEMUNGKINAN
5. Schwannomas Vestibular atau Neuromas PRESENTASI
0-50 % Sedikit Kemungkinan atau
Akustik. Schwannomas Vestibular tumbuh dari Kemungkinan Kecil
sel- sel Schwan di luat saraf, sering terjadi dari 51- 79 % Kemungkinan
telinga sampai menuju otak. Tumor ini 80- 99 % Kemungkinan Besar
menyebabkan penderitanya mengalami 100 % Sangat Yakin
gangguan pendengaran.
Misalkan user memilih jawaban sebagai berikut :
III. ANALISA dan PEMBAHASAN Kaidah tersebut kemudian dihitung nilai Cfnya
Analisa sistem meliputi analisis persyaratan sistem, dengan mengalihkan Cf bobot keyakinan dengan
analisis kebutuhan sistem dan analisis metode
certainty factor, juga disertai dengan pengumpulan Pertanyaan Jawaba Bobot
n
data serta pengetahuan yang diperlukan untuk Apakah anda mengalami sakit kepala secara Yakin 0.8
membangun sistem pakar.Tahapan analisis terhadap bertahap
suatu sistem dilakukan sebelum tahapan Apakah anda mengalami mual dan muntah Sedikit 0.4
perancangan dilakukan. tanpa sebab yakin
Apakah anda mengalami gangguan ingatan Cukup 0.6
Yakin
Tabel 2. Gejala Penyakit Tumor Otak Apakah anda mengalami kejang Sedikit 0.4
NO KODE GEJALA NILAI yakin
PAKAR Apakah anda mengalami kesemutan dan Sedikit 0.4
1 G1 Sakit kepala secara bertahap 0.6 mati rasa di lengan atau kaki yakin
menjadi semakin sering dan
semakin parah Apakah anda mengalami gangguan Cukup 0.6
2 G2 Mual dan muntah tanpa sebab 0.2 penglihatan seperti penglihatan kabur yakin
3 G3 Gangguan ingatan 0.6 Apakah anda mengalami masalah dengan Tidak 0.2
indra pendengaran tahu
4 G4 Kejang 0.4
Apakah anda mengalami gangguan Sangat 1
5 G5 Kesemutan dan mati rasa di 0.4
keseimbangan, kesulitan saat bergerak yakin
lengan atau kaki
6 G6 Gangguan penglihatan seperti 0.2 Kaidah tersebut kemudian dihitung nilai Cfnya
penglihatan kabur dan lain- lain dengan mengalihkan Cf bobot keyakinan dengan
7 G7 Masalah yang berhubungan 0.2 CF menjadi :
dengan indra pendengaran
8 G8 Gangguan keseimbangan, 0.8
kesulitan saat bergerak CF[H,E] 1 = CF[H] 1 * CF[E] 1
=0.6 * 0.8
Analisa Perhitingan Certainty Factor (CF) =0.48
Adapun analisa terhadap sistem pakar yang CF[H,E] 2 = CF[H] 2 * CF[E] 2
dibangun merupakan rule yang menerapkan metode =0.2 * 0.4
certainty factor,metode certainty facormerupakan =0.08
metode yang digunakan untuk menghitung faktor CF[H,E]3 = CF[H] 3 * CF[E] 3
kepastian dalam mengatasi kesulitan pada saat = 0.6 * 0.6
mendiagnosa penyakit. = 0.36
Dalam mengekspresikan derajat kepastian, CF[H,E] 4 = CF[H] 4 * CF[E] 4
certainty factor untuk mengasumsikan derajat = 0.4 * 0.4
kepastian seorang pakar terhadap suatu data. = 0.64
Konsep ini kemudian diformulasikan dalam CF[H,E] 5 = CF[H] 5 * CF[E] 5
rumusan dasar sebagai berikut : = 0.4 * 0.4
= 0.16
CF[H,E]=MB[H,E]-MD[H,E] CF[H,E] 6 = CF[H] 6 * CF[E] 6
CF[H,E]1=CF[H]*CF[E] = 0.2 * 0.6
CFcombine CF[H,E] 1,2 + CF[H,E] 2* [1-CF[H,E] = 0.12
1] CF[H,E] 7 = CF[H] 7 * CF[E] 7
= 0.2 * 0.2
= 0.04
Jurnal INFOTEK, Vol 2, No 1, Februari 2017 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
Hal 82-86

CF[H,E] 8 = CF[H] 8 * CF[E] 8


= 0.8 * 1
= 0.8

Langkah terakhir adalah mengkombinasikan nilai


CF dari kaidah. Berikut adalah kombinasikan
CF[E] dengan CF[H,E] :
Gambar 1. Form Halaman Awal
CFcombine CF[H,E] 1,2 = CF[H,E] 1 + CF[H,E] 2
* (1- CF[H,E] 1) Tampilan form Menu Utama
= 0.48 + 0.08 * (1-0.48)
= 0.48 + 0.0416
=0.5216
CFcombine CF[H,E] old,3 = CF[H,E] old +
CF[H,E] 3 * (1- CF[H,E] old )
=0.5216+ 0.36 * (1 – 0.5216)
=0.5216 + 0.172224 Gambar 2. Form Menu Utama
= 0.693824 old 2
CFcombine CF[H,E] old2,4 = CF[H,E] old + Tampilan form Menu Data Pasien
CF[H,E] 4 * (1- CF[H,E] old2 )
= 0.693824 + 0.64 * (1 – 0.693824)
=0.693824 + 0.1959526
= 0.8897766 old 3
CFcombine CF[H,E] old3,5 = CF[H,E] old +
CF[H,E] 5 * (1- CF[H,E] old3 )
= 0.8897766 + 0.16 * (1 – 0.8897766)
Gambar 3. Form Menu Data Pasien
=0.8897766 +
= 0.9074123 old 4
Tampilan form Menu Konsultasi
CFcombine CF[H,E] old4,6 = CF[H,E] old +
CF[H,E] 6 * (1- CF[H,E] old4 )
= 0.9074123 + 0.12 * (1 – 0.9074123)
=0.9074123 + 0.0111105
= 0.9185228 old 5
CFcombine CF[H,E] old5,7 = CF[H,E] old +
CF[H,E] 7 * (1- CF[H,E] old5 )
= 0.9185228 + 0.04 * (1 –
0.9185228) Gambar 4. Form Menu Konsultasi
=0.9185228 +
= 0.9217819 old 6 Tampilan form Menu Hasil Diagnosa
CFcombine CF[H,E] old6,8 = CF[H,E] old +
CF[H,E] 8 * (1- CF[H,E] old6 )
= 0.9217819 + 0.8 * (1 – 0.9217819)
=0.9217819 + 0.0625745
= 0.9843564 old 7
CF[H,E] old7 * 100 = 0.9843564 * 100 =
98.43564% Gambar 5. Form Menu Hasil Diagnosa
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa V. KESIMPULAN
perhitungan certainty factor diagnosa penyakit Adapun kesimpulan yang penulis peroleh
tumor otak memiliki persentase tingkat keyakinan berdasarkan hasil perancangan aplikasi ini adalah
98.43564%. sebagai berikut :
1. Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit
IV. IMPLEMENTASI tumor otak ini telah mampu memberikan
Setelah menjalani proses perancangan maka untuk informasi kepada pengguna mengenai diagnosa
seterusnya penelitian akan menjalani proses penyakit yang diderita berdasarkan gejala-
implementasi agar dapat diketahui penelitian gejala yang diberikan.
tersebut telah berjalan sesuai dengan harapan atau 2. Membantu masyarakat umum untuk mengetahui
memerlukan penelitian yang berkelanjutan. gejala awal penyakit tumor otak.
3. Sistem pakar dapat bekerja dengan data yang
Tampilan Form Halaman Awal tidak lengkap, dengan menggunakan metode
Certainty Factor (CF).
Jurnal INFOTEK, Vol 2, No 1, Februari 2017 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
Hal 82-86

DAFTAR PUSTAKA
1. Arhami Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar.
Yogyakarta : Andi Yogyakarta
2. Edhy Sutanta. 2005. Pengantar Tekhnologi Informasi.
Yogyakarta : Graha Ilmu
3. Gunandi, Haniman, Suhendra. 2002. Visual Modeling
menggunakan UML. Bandung : Informatika Bandung
4. Kusumadewi Sri. 2003. Teknik dan Aplikasi Kecerdasan
Buatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
5. Nugroho Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak
Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta : Andi
Publisher
6. Sastrosudarmo Wh. 2010. Kanker The Silent Killer.
Jakarta : Garda Media
7. Sadeli Muhamad. 2009. Visual Basic.Net. Palembang :
Maxicom
8. A.S Rossa Dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak. Bandung: Informatika Bandung

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai