TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
2.1.2 Klasifikasi
a. Fraktur tertutup
dengan dunia luar, disebut dengan fraktur bersih. Pada fraktur tertutup ada
trauma, yaitu:
lunak sekitarnya
jaringan subkutan
Dikatakan terbuka bila tulang yang patah menembus otot dan kulit yang
dapat masuk ke dalam luka sampai ke tulang yang patah. Berikut adalah
1. Derajat I
2. Derajat II
Laserasi > 2 cm, kontusio otot dan sekitarnya, dislokasi fragmen jelas
3. Derajat III
dan pelindung bagi tubuh dan menjadi tempat untuk melekatnya otot-
paru)
4) Sebagai tempat mengatur dan deposit kalsium, fosfat, magnesium
dan garam.
5) Ruang ditengah tulang tertentu sebagai organ yang mempunyai
tipe I yang kaku dan memberi tinggi pada tulang. Materi organik
humerus.
2) Tulang pendek (short bone): tulang-tulang karpal
3) Tulang pipih (flat bone): tulang parietal, iga, skapula, dan
pelvis.
4) Tulanmg tak beraturan (irregular bone): tulang vertebra
5) Tulang Sesmoid: tulang patella
6) Tulang Sutura: atap tengkorak
b. Fisiologi tulang
Tulang terdiri dari 3 jenis sel, diantaranya :
1) Osteoblast
Membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan
proksimal.
c. Fraktur diafisis femur
Klien mengalami pembengkakan dan deformitas pada tungkai atas
luka, iskemia otot, cedera pada pembuluh darah dan saraf. Intervensi
tersebut meliputi:
1) Profilaksis antibiotik
2) Debridemen
tajam juga perlu dibersihkan dan dieksisi, terapi yang cukup dengan
3) Stabilisasi
4) Penundaan tertutup
5) Penundaan rehabilitasi
b. Fraktur Femur Tertutup
Pengkajian ini diperlukan oleh perawat sebagai peran kolaboratif
yang dilakukan.
1) Fraktur trokanter dan sub trokanter femr, meliputi:
a) Pemasangan traksi tulang selama 6-7 minggu yang
sebagai berikut:
a) Syok. Terjadi perdarahan sebanyak 1-2 liter walapun fraktur bersift
tertutup.
b) Emboli lemak. Sering didapatkan pada penderita muda dengan
emboli.
f) Infeksi terjadi pada fraktur terbuka akibat luka yang
operasi.