Anda di halaman 1dari 4

GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI

A. Getaran Hubungan Periode (T) dan Frekuensi (f)


Getaran adalah gerak bolak-balik secara
periodik melalui titik keseimbangan 1 atau 1
f= f=
T f
Catatan :
Pada ayunan bandul, periode juga
dipengaruhi oleh panjang tali, sedangkan
A pada pegas dipengaruhi oleh massa benda.
A B C B
Contoh :
C
Jika suatu sumber getar memiliki periode
Satu getaran : gerak dari A ke B ke C dan 0, 05 sekon, berapakah frekuensinya ?
kembali lagi ke A 1 1
f   20 Hz
(A – B – C – B – A) T 0,05 s
Amplitudo : simpangan maksimum
(setengah ayunan terjauh)
Simpangan : jarak benda dari titik B. Gelombang
keseimbangan.
Gelombang adalah getaran yang merambat.
Frekuensi
Frekuensi adalah Banyaknya getaran tiap Gelombang mekanik adalah gelombang yang
detik. dalam merambatnya memerlukan zat perantara
x = banyaknya getaran (medium)
x t = waktu (sekon)
f= Contoh : - gelombang pada tali
t f = frekuensi (hertz)
- gelombang bunyi
Contoh :
Gelombang elektromagnet adalah gelombang
Sebuah bandul bergetar 100 kali dalam
yang dapat merambat tanpa zat perantara
waktu 2 detik. Berapa frekuensinya ?
(medium)
x 100
f = = = 50 Hz Contoh : - gelombang radio
t 2s
- gelombang cahaya
C. Periode
Gelombang Mekanik dibagi dua :
Periode adalah Waktu yang diperlukan
untuk melakukan 1 getaran penuh 1. Gelombang Transversal
Gelombang yang arah getarannya tegak
T= T = periode (s) lurus dengan arah rambatannya
t t = waktu (s)
x x = banyaknya getaran Contoh : - gelombang pada tali
- gelombang air
Contoh :
Dalam waktu 1 menit terjadi 100 getaran.
Berapa periodenya ?
t 60 s
T= = = 0, 6 s
x 100
b f

c d
a. v = 320 m/s
a b e f g f = 80 Hz = 80/s

d v =xf
 v 320
   4m
f 80
a. 1 gelombang penuh = 1 bukit
1 1
gelombang dan 1 lembah gelombang b. T   0, 0125 s
(a - b’- c - d’- e) f 80
b. amplitudo gelombang simpangan
terbesar (b-b’, d-d’, f-f’) 2. 10 m
10 cm
c. panjang gelombang : panjang satu
gelombang penuh (a-e-, b-f) dengan
lambang  (lamdha)
d. puncak gelombang : b’ dan f’
e. dasar gelombang : d’ - 10 cm
Dari gambar di atas tentukan :
2. Gelombang Longitudinal a. amplitudo gelombang
Gelombang yang arah getarannya searah b. banyak gelombang
dengan arah rambatannya c. periode gelombang, jika cepat rambat
gelombang 2 m/s
Contoh : - gelombang bunyi
- gelombang pegas (slinki)
Jawab :
a. A = 10 cm = 0, 1 m
b. Banyak gelombang = 2 gelombang
 10m
c. T   5 sekon
a. 1 gelombang penuh : 1 rapatan dan 1 v 2
regangan ( a- c)
b. 1 panjang gelombang = 1 gelombang penuh
3.
Ciri – ciri gelombang :
50 50
cm cm
1. mempunyai panjang gelombang, cepat
rambat dan frekuensi Sebuah slinki menghasilkan gelombang
2. mempunyai arah getar dan arah rambatan longitudinal tampak seperti gambar di
atas. Jika cepat rambat gelombang 120
Kecepatan gelombang (v ) m/s, maka berapa frekuensi gelombang ?

v=xf atau 
v = Jawab :
T
v = kecepatan gelombang (m/s) 50 cm
f = frekuensi gelombang (Hz) = = 25 cm
2
T = periode gelombang (s)
 = panjang gelombang (m)
v = 120 m/s
Contoh :
v 120 m/s
1. gelombang mekanik memiliki cepat f= = = 4, 8 Hz
rambat 320 m/s, frekuensinya 80 Hz.  25 m
Hitunglah :
a. panjang gelombang
b. periode gelombang
C. Gelombang Bunyi
Jawab :
Bunyi termasuk gelombang longitudinal rambat bunyi di udara 340 m/s, tentukan
yang ditimbulkan oleh adanya getaran. jarak pengamat dan petir !
Untuk merambat, bunyi memerlukan medium
dapat berupa padat, cair ataupun gas. Bila Jawab :
cepat rambat bunyi dinyatakan dalam v, t = 20 s, v = 340 m/s
berdasarkan medium yang dilaluinya, s = vxt
maka : v padat > vcair > vgas . = 340 m/s x 20 s
Syarat dapat didengarnya sebuah bunyi, = 6.800 m
yaitu :
a. terdapat benda yang bergetar (sumber bunyi) 2. Sebuah alat musik menghasilkan getaran
b. terdapat zat antara (medium) dengan frekuensi 4400 Hz dan panjang
c. ada penerima gelombang 7,5 cm. Tentukan cepat rambat
bunyi ! (di udara)
. Frekuensi
Jawab :
F = 4400 Hz,
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang
terjadi selama satu detik.  = 7,5 cm = 0,075 m
v =.f
Frekuensi dimana bunyi dapat didengar = 0,075 m x 4400 Hz
manusia disebut frekuensi audiosonik, yaitu = 330 m/s
antara 20 Hz – 20.000 Hz. Kisaran frekuensi
3. Nada
bunyi dapat digambarkan sebagai berikut :
< 20 Hz 20 Hz – 20.000 Hz > 20.000 Hz
Tinggi rendahnya nada (bunyi) tergantung pada
frekuensi getaran, semakin besar frekuensi maka
didengar manusiadidengar kelelawar,
didengar anjing, lumba-lumba semakin tinggi nada. Sedangkan kuat lemahnya
jangkrik nada (bunyi) tergantung pada amplitudo,
semakin besar amplitudo maka semakin kuat
bunyi terdengar.
Berdasarkan keteraturan frekuensinya, bunyi
dibedakan menjadi 2, yaitu :
Tiap-tiap nada mempunyai frekuensi yang tetap,
1. Desah : bunyi yang frekuensinya tidak teratur
2. Nada : bunyi yang frekuensinya teratur nada : c d e f g a b c‘
frekuensi : 24 27 30 32 36 40 45 48
Dentum adalah bunyi yang frekuensinya tinggi dan
amplitudonya besar.
artinya,
Warna bunyi (timbre) adalah perbedaan bunyi yang frekuensi c : frekuensi d = 24 : 27
timbul dari alat yang berbeda walaupun frekuensi dan frekuensi c : frekuensi c’ = 24 : 48 , dst
amplitudo sama. Frekuensi standart adalah nada a (nada
dasar), yaitu 440 Hz.
Cepat rambat bunyi
Contoh :
s Tentukan nada C bila fa = 440 Hz
v
t
Jawab :
fc : fa = 24 : 40
v = cepat rambat bunyi (m/s)
fc : 440 = 24 : 40
s = jarak (m)
t = waktu (s, detik) 24
 = panjang gelombang (m)
fc = x 440
40
T = periode bunyi (s, detik)
f = frekuensi bunyi (Hz , 1/s) = 246 Hz

Contoh : Hukum Marsenne


1. Pada saat terlihat petir, baru 20 detik
kemudian terdengar guntur. Bila cepat
Menurut Marsenne, besar frekuensi bunyi yang
6. Pemantulan Bunyi
dihasilkan getaran dawai dirumuskan dengan :
Bunyi akan mengalami pemantulan apabila mengenai
1 T suatu penghalang.
f 
2  A Hukum Pemantulan Bunyi
 Sinar datang, garis normal dan bunyi pantul terletak
Sehingga tinggi-rendah nada yang dihasilkan pada satu bidang
ditentukan oleh :  sudut bunyi datang (i) = sudut bunyi pantul (r)
a. panjang senar ( ) , makin panjang senar
Gaung adalah bunyi akibat pemantulan yang terdengar
frekuensinya makin rendah sehingga menimbulkan
hanya sebagian saja dan terjadi bersamaan dengan
nada rendah.
bunyi asli, sehingga bunyi aslinya tidak jelas terdengar.
f1 : f 2 = 2 : 1
b. luas penampang (A), makin besar penampang senar nada Gema adalah bunyi akibat pemantulan yang terjadi
yang ditimbulkan makin rendah sesuai dengan bunyi aslinya.
f1 : f 2 = A2 : A1 Peredaman Bunyi akan terjadi apabila bunyi mengenai
c. tegangan senar (T) bahan akustik, contoh : gabus, busa, karton, karet, kapas
f1 : f 2 dll.
= T1 : T2
d. massa jenis senar () Manfaat pemantulan bunyi :
f1 : f 2 = 2 : 1 1. Mengukur cepat rambat bunyi
2L
v 
Contoh : t
Dua buah senar penampangnya sama tetapi
2. Mengukur kedalaman laut
panjangnya masing-masing 40 cm dan 30 cm.
vt
Apabila frekuensi senar pertama 150 Hz, d 
tentukan frekuensi senar kedua ! 2
L = jarak dinding pemantul (m)
d = kedalaman (m)
Diketahui : 1 = 40 cm, f 1 = 150 Hz v = kecepatan gelombang (m/s)
 2 = 30 cm t = waktu (s)

Ditanya : f2 = ….
Contoh :
f 1 : f 2 =  2 : 1 Jika gema yang diterima pada saat mengukur
150 : f 2 = 30 : 40 kedalaman laut diterima setelah 0,1 detik,
40 sedangkan cepat rambat bunyi dalam air
f2= x 150 1.400 m/s, maka tentukan kedalaman laut !
30
= 200 Hz
Jawab :
Diketahui : V = 1400 m/s, t = 0,1 s
5. Resonansi
vt
maka : d 
Yaitu peristiwa ikut bergetarnya suatu benda 2
karena getaran benda lain, karena memiliki 1400  0 ,1
=
frekuensi yang sama besar. 2
= 70 m
Bila bandul A dige-
tarkan, maka bandul C
ikut bergetar, sedangkan
B D
A C bandul B dan D tidak.

Resonansi pada dawai berturut-turut terjadi


ketika ½, , 1½, … dan seterusnya.
Sedangkan pada pipa organa (terbuka)
terjadai ketika ¼, 3/4, 5/4, … dan
seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai