Anda di halaman 1dari 14

BAB I.

GEJALA GELOMBANG
A. Pemahaman tentang Gelombang

Gelombang dapat diartikan sebagai getaran yang merambat (berpindah) dari suatu tempat ke tempat
lain. Dalam merambat gelombang memindahkan energi, namun partikel partikel medumnya tidak ikut
berpindah.
Gelombang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan mediumnya, gelombang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat memerlukan medium (perantara).
Misalnya: gelombang bunyi, gelombang pada tali dan gelombang permukaan air.
b. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tidak memerlukan
medium (perantara). Misalnya : gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang TV dan sinar
X.
2. Berdasarkan Amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi:
a. Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang
dilalui gelombang.
b. Gelombang berdiri atau gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi karena
adanya perpaduan gelombang datang dan gelombang pantul atau dengan kata lain adalah
gelombang yang amplitudonya berubah-ubah di setiap titik yang dilalui gelombang
3. Berdasarkan arah getarnya, gelombang dapat di bedakan menjadi:
a. Gelombang Transversal yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
b. Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya.
Gelombang Transversal dan Longitudinal
1. Gelombang Transversal
Berikut ini adalah penjelasan tentang bagian-bagian dari gelombang transversal dan besaran-
besarannya.

b  f

d’
a
b’ c ’ e f’ g i

d  h
 Puncak gelombang adalah titik-titik tertinggi pada gelombang .Contohnya b dan f.
 Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang. Misalnya d dan h.
 Bukit gelombang adalah lengkungan (bagian) gelombang yang berada di atas titik
seimbang. Misalnya lengkungan abc dan efg.
 Lembah gelombang adalah lengkungan yang berada di bawah, misalnya lengkungan
cde dan ghi.
 Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai partikel
gelombang, misalnya bb’, dd’, dan ff’.
 Panjang gelombang () adalah jarak antara dua puncak yang berdekatan atau jarak
antara dua dasar yang berdekatan . Selain itu dapat juga diartikan sebagai panjang satu bukit
dan satu lembah gelombang. Misalnya: bf, dh dan ag.
 Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang gelombang.
 Frekuensi (f) adalah jumlah gelombang yang terjadi dalam waktu satu sekon.
 Cepat-rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang per satuan
waktu.
Persamaan Dasar Gelombang
Persamaan dasar gelombang menyatakan hubungan cepat-rambat gelombang (v), panjang
gelombang (), periode gelombang (T) dan frekuensi gelombang (f).
Cepat-rambat gelombang dapat dinyatakan dalam persamaan:

Jika s =  maka t = T, sehingga persamaan di atas dapat dituliskan:


Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 1
Bab 1. Gejala Gelombang
Keterangan:
atau v = . f …………(1) v = cepat rambat gelombang (m/s)
 = panjang gelombang (m)
T = periode gelombang (sekon)
f = frekuensi gelombang (Hz)

Contoh Soal 1:
Gelombang air laut mendekati sebuah kapal nelayan dengan cepat rambat 7 m/s. Jika jarak antara
dua dasar gelombang yang berdekatan adalah 5 m, tentukan:
a. Frekuensi
b. Periode gelombang
Diket: v = 7 m/s
Jarak dua dasar yang berdekatan () = 5 m
Dit: f dan T 7 m/s
Jawab:
Frekuensi dapat dihitung dengan persamaan:
V= . F atau
=5m
= 1,4 Hz

Periode:
Contoh Soal 2:
Dalam 30 sekon terdapat 10 gelombang laut yang melewati sebuah kapal. Jika jarak antara puncak
dan dasar gelombang yang berdekatan adalah 6 m, berapakah cepat rambat gelombang laut
tersebut?
Diket: waktu (t) = 30 sekon
Jumlah gelombang (n) = 10
Jarak puncak-dasar yang berdekatan = 6 m
puncak
 puncak
A C

B
6 meter dasar
dasar
Ditanya: 
Jawab:
Dari gambar di atas diperoleh ½  = 6 m atau  = 6.2 = 12 meter
Frekuensi gelombang:
Sehingga v = f.  = 1/3 . 12 = 4 m/s

Contoh Soal 3:
Pada permukaan sebuah danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu sama lain sejauh 60 cm.
Kuduanya turun naik bersama permukaan air dengan frekuensi 2 Hz. Bila salah satu gabus berada
di puncak bukit gelombang dan yang lainnya berada di dasar gelombang sedangkan diantara kedua
gabus itu terdapat satu bukit gelombang, tentukan cepat-rambat gelombang permukaan danau
tersebut.
Diket: f = 2 Hz, Jarak AB = 60 cm
A Satu bukit gelombang

B
60 cm

Dit: v
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 2
Bab 1. Gejala Gelombang
Jawab:
Dari gambar di atas Jarak AB = 1,5  sehingga: Dengan demikian:
1,5  = 60 cm v = .f
v = 40 cm. 2 Hz
 = 60/1,5 v = 80 cm/s atau v = 0,8 m/s
 = 40 cm

SOAL LATIHAN 1
1. Grafik simpangan terhadap waktu sebuah gelombang ditunjukkan seperti gambar
berikut:

meter
5

21 sekon
0

50 cm
Dari grafik di atas, tentukan amplitudo, periode dan frekuensi gelombang tersebut.
2. Perhatikan grafik gelombang transversal berikut:

Kedudukan (cm)
20

Waktu (sekon)

0,3 s
Dari grafik di atas tentukan panjang gelombang, periode dan cepat-rambat gelombang
tersebut.
3. Gelombang air laut melaju di samping sebuah kapal dengan kecepatan 40 m/s. Jika jarak
antara puncak dan dasar gelombang yang berdekatan 8 meter, tentukan panjang
gelombang, periode dan frekuensi gelombang .
4. Pada permukaan air sebuah sungai terjadi 10 gelombang dalam 4 sekon. Bila jarak
antara dua dasar gelombang yang berdekatan 40 cm, berapakah cepat rambat gelombang
tersebut?
5. Dua buah gabus berjarak 12 cm satu sama lain mengapung di permukaan laut. Kedua
gabus tersebut turun naik bersama permukaan air dengan frekuensi 2 Hz. Bila sebuah
gabus berada di puncak bukit gelombang, yang lainnya berada di dasar gelombang
sedangkan diantara kedua gabus itu terdapat satu bukit gelombang, tentukan cepat-
rambat gelombang air laut tersebut.

2. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal terdiri dari rapatan dan regangan yang saling bergantian seperti bukit dan
lembah gelombang pada gelombang transversal. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut
ini:
Pusat Rapatan Pusat Regangan

Regangan Rapatan

Panjang gelombang untuk gelombang longitudinal adalah jarak dua pusat rapatan yang berdekatan
atau jarak dua pusat regangan yang berdekatan.

Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 3


Bab 1. Gejala Gelombang
B. Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner
1. Gelombang Berjalan
Jika ujung salah satu tali kita ikatkan pada beban yang tergantung pada pegas vertical kemudian
pegas kita getarkan turun naik, maka getaran pegas akan merambat pada tali, seperti ditunjukkan
pada gambar berikut:
Jika diamati secara saksama maka
amplitudo (simpangan maksimum) dari
gelombang yang merambat pada tali selalu
v tetap atau tidak berubah. Jadi gelombang
berjalan adalah gelombang yang
 P amplitudonya selalu tetap di setiap titik
yang dilalui gelombang.

x
Persamaan Gelombang Berjalan
Misalkan titik asal O telah bergetar naik turun selama t sekon. Persamaan gelombang untuk titik O
sesuai dengan persamaan simpangan gerak harmonik sederhana (getaran) dengan sudut fase awal
00 yaitu:
y = A sin .t atau y = A sin 2  …………………………………(2)
Dengan  = disebut fase gelombang untuk titik asal getaran O.
Sedangkan simpangan titik P yang berjarak x dari titik O adalah:
y = A sin .tp ………………………………(3)
Bila gelombang merambat ke kanan dengan kecepatan v maka selisih waktu yang diperlukan
gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah:
t = (ingat persamaan GLB)………………..(4)
Sehingga pada saat titik O sudah bergetar selama t sekon maka titik P baru bergetar selama:
tp = t - t
tp = t - ……………………….(5)
Dengan demikian persamaan simpangan gelombang di titik P adalah:
y = A sin .tp
y = A sin .( t - )

y = A sin

y = A sin ………………..(6)
Karena T.v = , maka persamaan di atas dapat dituliskan menjadi:
y = A sin ……………(7)

Tetapan k , dengan k disebut bilangan gelombang dan disebut frekuensi


sudut. Dengan demikian persamaan di atas dapat dituliskan dalam bentuk:
y = A sin (.t – k.x) ……………..(8) dengan:

A = amplitudo gelombang (m) t = lama titik asal telah bergetar (sekon)


k = bilangan gelombang (m ) -1
 = frekuensi sudut (rad/s)
x = jarak sembarang titik P dari O (m) y = simpangan gelombang di titik P.
Persamaan di atas adalah persamaan gelombang berjalan yang merambat dari kiri ke kanan,
sedangkan untuk gelombang yang merambat dari kanan ke kiri berlaku persamaan sebagai berikut:
y = A sin (.t + k.x) ……………….(9)

Oleh karena itu , secara umum persamaan gelombang berjalan dapat dituliskan sebagai berikut:
Gelombang merambat
KeXII
Materi Fisika SMA Kelas kiriIPA
4
Bab 1. Gejala Gelombang
y = A sin (.t  k.x) ………………………….(10)

Gelombang merambat
Ke kanan

Contoh Soal 4:
Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0,2 sin 0,4 (60t – x) dengan x dan y dalam
cm dan t dalam sekon. Tentukan (a) arah rambatan gelombang, (b) amplitudo gelombang, (c)
frekuensi gelombang, (d) panjang gelombang, (e) cepat rambat gelombang.
Jawab:
Kita ubah dulu persamaan gelombang menjadi bnetuk persamaan umum yaitu
y = A sin (.t – k.x)
y = 0,2 sin 0,4 (60t – x)
y = 0,2 sin [(0,4). (60t) – 0,4x]
y = 0,2 sin (24t – 0,4x) y = A sin (.t – k.x)
(a) Karena tanda dalam sinus adalah negatif, maka arah rambatan gelombang adalah dari kiri
ke kanan
(b) Amplitudo (A) = 0,2 cm
(c)  = 24, karena kecepatan sudut  = 2f , maka
2f = 24
(d) k = 0,4. Karena k = 2/, maka:

(e) Cepat rambat gelombang v dapat dihitung dengan persamaan:


v = f. 
v = 12. 0,05 = 0,6 m/s

Rumus cepat untuk menghitung cepat rambat gelombang berjalan


Misalkan persamaan umum gelombang adalah y = A sin (.t – k.x) dengan

Sebagai contoh, mari kita hitung ulang cepat rambat gelombang pada contoh 1:
Dari persamaan : y = 0,2 sin (24t – 0,4x) diperoleh  = 24 dan k = 0,4
Sehingga :
Catatan : rumus ini biasanya hanya digunakan jika yang ditanyakan dalam soal hanya cepat-
rambat gelombang. Tetapi kalau yang ditanyakan terlebih dahulu adalah f dan , maka rumus
yang digunakan bisa v = f. 

Contoh Soal 5:
Sebuah gelombang merambat dari sumber S ke kanan dengan cepat rambat 8 m/s, frekuensi 16 Hz
dan amplitudo 10 cm. Gelombang itu melalui titik P yang berjarak 5,25 m. Jika S telah bergetar
selama 1 sekon, tentukan simpangan titik P pada saat itu.
Jawab:
Sebelum menghitung simpangan di titik P
terlebih dahulu kita hitung k dan . P
v = . f atau S

5,25 m
sehingga simpangan di titik P adalah:

Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 5


Bab 1. Gejala Gelombang
SOAL LATIHAN 2
1. Persamaan gelombang berjalan pada seutas tali dinyatakan oleh y = 0,01 sin (20t + 0,2x)
dengan x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan (a) arah rambatan gelombang, (b)
amplitudo gelombang, (c) panjang gelombang, (d) frekuensi gelombang dan (e) cepat
rambat gelombang .
2. Persamaan gelombang berjalan pada seutas tali dinyatakan oleh
dengan x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan (a)
arah rambatan gelombang, (b) amplitudo gelombang, (c) panjang gelombang, (d) frekuensi
gelombang dan (e) cepat rambat gelombang .
3. Sebuah gelombang merambat dari sumber S ke kiri dengan laju 5 m/s, frekuensi 5 Hz dan
amplitudo 10 cm. Gelombang itu melalui titik P yang berjarak 2,25 meter dari S. Tentukan
simpangan titik P pada saat S telah bergetar 1,5 sekon dan 2 sekon.

Sudut Fase, Fase dan Beda Fase Gelombang Berjalan


Sudut fase adalah besar sudut dalam fungsi sinus dan dinyatakan dalam satuan radian. Dari
persamaan gelombang berjalan yang merambat ke kanan :
y = A sin (.t – k.x)
Sudut fasenya adalah: ……………….(11)

Persamaan di atas dapat kita tuliskan menjadi : ……………………


(12)
Dengan  disebut fase gelombang. Jadi persamaan fase gelombang berjalan adalah:
………….(13) dengan:  = sudut fase gelombang (radian)
 = fase gelombang
t = lamanya sumber sudah bergetar (s)
x = jarak titik titik dari sumber getaran (m)
Beda Fase
Perhatikan gambar gelombang berjalan berikut:

B
O A

xA

xB
Fase titik A yang berjarak x A dari sumber getaran O pada saat O telah bergetar selama t sekon
menurut persaman (13) adalah
Pada saat yang sama titik B yang berjarak x2 dari titik asal getaran O memiliki fase:

Maka beda fase antara titik A dengan titik B adalah: Tanda negatif menunjukkan bahwa
untuk gelombang yang merambat
ke sumbu x positif (ke kanan),
partikel yang terletak di depan
(sebelah kanan) mengalami
keterlambatan fase terhadap
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 6
Bab 1. Gejala Gelombang
partikel di belakangnya. (sebelah
kiri).

………(14)

Contoh Soal 6
Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik sehingga getaran merambat ke kanan sepanjang
kawat dengan cepat rambat 10 m/s. Ujung kawat mula-mula digetarkan dengan frekuensi 5 Hz dan
amplitudo 0,01 meter.Tentukan (a) persamaan umum gelombang, (b) Sudut fase dan fase gelombang
di titik x = 0,25 m pada saat ujung kawat telah bergetar selama 0,1 sekon, (c) beda fase antara titik
dengan x = 0,5 m dan x = 0,75 m dari ujung kawat.
Jawab:
Untuk v = 10 m/s, f = 5 Hz dan A= 0,01 m, maka:
(a) Tentukan dulu k dan 

Persamaan umum gelombangnya adalah: y = Asin (t – kx) = 0,01 sin (10t - x)
(b) Pada titik dengan x= 0,25 m setelah sumber bergetar selama 0,1 sekon,
sudut fasenya adalah:

fase :
© Beda fase antara titik dengan xA = 0,5 m dan xB = 0,75 m adalah:

SOAL LATIHAN 3
1. Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik oleh tangkai penggetar dengan frekuensi
5 Hz dan amplitudo 16 cm sehingga getaran tersebut merambat ke kanan sepanjang kawat
dengan cepat rambat 20 m/s. Tentukan (a) persamaan umum gelombang, (b) sudut fase dan
fase gelombang di titik x = 38,5 m ketika ujung kawat telah bergetar selama 1,5 sekon (c)
beda fase antara dua titik yang terpisah pada jarak 1,5 meter.
2. Gelombang Stasioner
Jika salah satu ujung tali digetarkan harmonik naik turun maka gelombang sinusoidal akan
merambat sepanjang tali. Ketika gelombang telah sampai pada ujung tali lainnya , gelombang
datang ini akan dipantulkan sehingga terjadilah gelombang pantul. Dengan demikian pada setiap
titik sepanjang tali bertemu dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul, yang
keduanya memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama. Superposisi (perpaduan) gelombang yang
berlawanan arah inilah yang menghasilkan gelombang stasioner. Jadi gelombang stasioner adalah
gelombangi hasil perpaduan dua buah gelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang sama
tetapi dengan arah yang berlawanan. Gelombang stasioner dibagi menjadi dua yaitu gelombang
stasioner ujung terikat dan gelombang stasioner ujung bebas.
a. Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Perhatikan gambar gelombang stasioner ujung terikat berikut:

x
Simpangan titik P akibat gelombang datang dari kanan : yd = A sin (t + kx)
Simpangan titik P akibat gelombang pantul dari kiri :
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 7
Bab 1. Gejala Gelombang
yd = A sin (t – kx + )
yd = - A sin (t – kx) {ingat bahwa : sin (1800 + ) = - sin }
Sehingga gelombang stasioner akibat perpaduan gelombang dating dan gelombang pantuldi titik P
mempunyai persamaan simpangan:
Y = y d + yp
Y = A sin (t + kx) + (- A sin (t – kx))
Y = A { sin (t + kx) - sin (t – kx)}
Selanjutnya persamaan dalam kurung diselesaikan dengan menggunkan persamaan trigonometri:
Sin A – sin B = 2 sin ½ (A-B) cos ½ (A+B), dan dihasilkan:
sin (t + kx) - sin (t – kx) = 2 sin kx cos t
Dengan demikian persamaan gelombang stasioner ujung terikat dapat dinyatakan dalam
persamaan:
Y = 2 A sin kx cos t …….(15) dengan A’ = 2A sin kx (amplitudo gel. Stasioner ujung
terikat).

Atau Y = A’ cos t …………..(16)

Menentukan letak perut dan simpul gelombang stasioner ujung terikat

P P P P
S S S S

Letak Perut
Perut gelombang terjadi jika amplitudo gelombang maksimum, yaitu:
A’ = 2A , ini diperoleh jika sin kx =  1
sin kx = sin
sin kx = sin (1, 3, 5, ……..)
atau kx = (1, 3, 5, …)
kx = (2n + 1) 
…………….(17)
xp = letak perut dari ujung terikat (m)
n = 0, 1, 2, 3,…………
n = 0 untuk perut ke-1
n =1 untuk perut ke-2 dan seterusnya

Letak Simpul
Simpul gelombang terjadi jika amplitudo gelombang minimum, yaitu:
A’ = 0 , ini diperoleh jika sin kx = 0
sin kx = sin (0, , 2, 3,…….)
sin kx = sin (0, 1, 2, 3, 4……..)
Atau kx = (0, 1, 2, 3, 4……..)
kx = n
…………….(18)

xs = letak simpul dari ujung terikat (m)


n = 0, 1, 2, 3,…………
n = 0 untuk simpul ke-1
n =1 untuk simpul ke-2 dan seterusnya.
Jadi letak perut gelombang stasioner ujung terikat adalah kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang
sedangkan letak simpul adalah kelipatan genap dari ¼ panjang gelombang .

Contoh Soal 7
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 8
Bab 1. Gejala Gelombang
Gelombang stasioner pada tali mempunyai persamaan simpangan y = 2 sin 5x cos 6t (x, y dan t
dalam SI). Tentukan (a) amplitudo titik P yang berjarak 75 cm dari titik pantul, (b) panjang
gelombang, (c) periode dan frekuensi gelombang, (d) cepat rambat gelombang dan (e) letak perut
dan simpul ke 4.
Diket: persamaan simpangan y = 2 sin 5x cos 6t
Dit: (a) A pada x = 0,75 cm (b)  (c) T dan f (d) v (e) xp dan xs untuk n = 3
Jawab:
a. x = 0,75 m maka A’ = 2 sin kx
A’ = 2 sin 5. 0,75
A’ = 2 sin 3,75
A’ = 2 sin (2 + 1,75)

A’ = 2 sin 1,75 = 2 sin 3150 

b. y = 2A sin kx cos t
y = 2 sin 5x cos 6t
kx = 5x  k = 5
2/ = 5   = 2/5 = 0,4 meter
c. t = 6t   = 6
2/T = 6
T = 1/3 sekon
d. v = f.  = 3. 0,4 = 1,2 m/s
e. untuk n = 3, maka:

b. Gelombang Stasioner Ujung Bebas

Berikut adalah deskripsi gelombang stasioner ujung bebas

Ujung bebas

Simpangan titik P akibat gelombang datang : yd = A sin (t + kx)


Simpangan titi P akibat gelombang pantul
yp = A sin (t - kx)  gelombang pantul memiliki fase yang sama dgn gelombang datang.
Sehingga simpangan gelombang stasionernya adalah:
y = yd + yp
y = A sin (t + kx) + A sin (t - kx)
y = A { sin (t + kx) + sin (t - kx) }
Dengan menggunakan persamaan trigonometri
Sin A + sin B = 2 sin ½ (A+B) cos ½ (A-B) untuk menyelesaikan persamaan dalam kurung kurawal,
maka diperoleh persamaan simpangan gelombang stasioner ujung bebas:
y = 2A cos kx sin t …………..(19)

dengan A’ = 2A cos kx ……….(20)  (amplitudo gelombang stasioner ujung bebas)


k = 2/ dan  = 2f

Letak Perut dan Simpul Pada Gelombang Stasioner ujung Bebas


Persamaan letak perut dan simpul gelombang stasioner ujung bebas adalah kebalikan dari persamaan
letak perut dan simpul gelombang stasioner ujung terikat dan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Letak Perut Letak Simpul


Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 9
Bab 1. Gejala Gelombang
……..(21) …………..(22)
dengan n = 0, 1,2,3,4,……….
xp = letak perut gelombang dari ujung bebas.
xs = letak simpul gelombang dari ujung bebas.
n = 0 untuk perut dan simpul ke-1
n = 1 untuk perut dan simpul ke-2 dan seterusnya.

Contoh Soal 8
Simpangan gelombang stasioner pada tali mempunyai persamaan y = 0,1 sin 20t cos 4x (x, y
dan t dalam SI). Tentukan: (a) jenis gelombang stasionernya, (b) amplitudo suatu titik yang
berjarak 50 cm dari titik pantul, (c) panjang gelombang, (d) periode dan frekuensi gelombang, (e)
cepat rambat gelombang dan (f) letak perut dan simpul ke 5.
Diket: persamaan simpangan y = 0,1 sin 20t cos 4t
Dit: (a) jenis gelombang (b) A pada x = 0,5 cm (c)  (d) T dan f (e) v
(f) xp dan xs untuk n = 4
Jawab:
a. Gelombang dengan persamaan di atas adalah gelombang stasioner ujung bebas
b. x = 0, 5 m maka A’ = 0,1 cos 4x
A’ = 0,1 cos 4.0,5
A’ = 0,1 cos 2 (cos 2 = 1)  A’ = 0,1 meter
c. y = 2A sin t cos kx
y = 0,1 sin 20t cos 4t
kx = 4x  k = 4
2/ = 4   = 2/4 = 0,5 meter
d. t = 20t   = 20
2/T = 20
T = 0,1 sekon
e. v = f.  = 10. 0,5 = 5 m/s
f. untuk n = 4, maka:

SOAL LATIHAN 4
1. Simpangan sebuah gelombang stasioner dinyatakan oleh persamaan:
y = 2 cos 0,1x sin 10t (x, y dan t dalam SI). Tentukan:
a. Jenis gelombang stasionernya
b. Periode dan frekuensi
c. Panjang gelombang
d. Cepat rambat gelombang
e. Letak perut ke-3 dan simpul ke-5
2. Gelombang stasioner pada sebuah tali mempunyai persamaan:
y = 1,35 sin 8t cos 5x (x, y dan t dalam SI). Tentukan:
a. Jenis gelombang stasionernya
b. Periode dan frekuensi
c. Panjang gelombang
d. Cepat rambat gelombang
e. Letak perut ke-8 dan simpul ke-10
3. Seutas tali horizontal memiliki panjang 255 cm. Salah satu ujungnya digetarkan harmonik
turun naik dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung lainnya dibiarkan
bebas bergerak. Getaran tersebut merambat sepanjang tali dengan cepat rambat 9 cm/s.
Tentukan: (a) amplitudo gelombang stasioner di titik yang berjarak 225 cm dari titik asal
getaran, (b) letak simpul ke-5 dan perut ke-7 dari titik asal getaran.
4. Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 115 cm digetarkan harmonik naik –turun
sedang ujung lainnya dibiarkan bebas bergerak. (a) Berapakah panjang gelombang yang
merambat pada tali jika perut ke-3 berjarak 15 cm dari titik asal getaran, (b) dimanakah letak
simpul ke-2 diukur dari titik asal getaran.
5. Seutas kawat bergetar menurut persamaan :

Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 10


Bab 1. Gejala Gelombang
y = 0,4 sin cos 50t (x ,y dalam cm dan t dalam sekon)
a. Berapakah amplitudo dan cepat rambat gelombang stasioner tersebut?
b. Berapakah jarak simpul yang berdekatan?

C. Sifat-Sifat Umum Gelombang


Ada beberapa sifat gelombang yang berlaku umum baik untuk gelombang mekanik maupun
gelombang elektromagnetik yaitu pemantulan, pembiasan, difraksi, interferensi, polarisasi dan efek
Doppler.
1. Pemantulan Gelombang
Pada pemantulan gelombang berlaku sudut datang selalu sama dengan sudut pantul.
Sebelumnya Anda telah mempelajari tentang pemantulan gelombang pada ujung bebas dan ujung
terikat pada sebuah tali. Superposisi dari gelombang datang dengan gelombang pantul
menghasilkan gelombang stasioner. Dalam bagian ini kita akan mempelajari pemantulan dari
gelombang dua dimensi yaitu gelombang permukaan air.
a. Pengertian muka gelombang dan sinar gelombang
Muka gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama pada
gelombang. Sedangkan sinar gelombang adalah arah merambat suatu gelombang. Muka
gelombang selalu tegak lurus dengan sinar gelombang. Perhatikan gambar berikut ini:

Muka
gelombang
lurus

Sinar gelombang

b. Pemantulan gelombang lurus dan Gelombang lingkaran oleh bidang datar.

b. Pemantulan gelombang lurus oleh bidang cekung

Gelombang lurus yang datang pada bidang cekung akan


menghasilkan gelombang yang berbentuk lingkaran dengan
pusat terletak pada fokus bidang cekung.

2. Pembiasan Gelombang
Pembiasan gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang jika merambat melalui dua
medium yang berbeda. Gelombang permukaan air juga mengalami pembelokan (pembiasan) jika
merambat melalui dua tempat yang memiliki kedalaman yang berbeda. Panjang gelombangnya
akan menjadi lebih pendek jika merambat pada tempat yang lebih dangkal. Akibatnya cepat-
rambat gelombang pada daerah yang dalam lebih besar daripada daerah yang dangkal. Perhatikan
ilustrasi berikut ini:

Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 11


Bab 1. Gejala Gelombang
 

Tempat dangkal
Tempat dalam

Untuk memahami tentang pembiasan gelombang secara matematis, perhatikan gambar berikut ini:
Sinar datang
n1
i
Bidang batas medium

r n2

Sinar bias

Pada peristiwa pembiasan gelombang berlaku persamaan Snellius sebagai berikut:

n1 sin i = n2 sin r atau :

dengan :
n1 = indeks bias medium 1 (asal gelombang datang)
i = besar sudut datang (besar sudut yang dibentuk sinar gelombang datang
dengan garis normal.
n2 = indeks bias medium 2
r = besar sudut bias.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa pembiasan gelombang dapat mengakibatkan terjadinya
perubahan panjang gelombang dan perubahan cepat-rambat gelombang. secara matematis berlaku
hubungan:

Contoh Soal 9:
Suatu gelombang permukaan air merambat pada suatu daerah dengan cepat rambat 4 m/s.
Gelombang tersebut kemudian memasuki daerah dang kal sehingga panjang gelombangnya menjadi ½ dari semula.
Hitunglah cepat-rambatnya di daerah yang dangkal tsb.

Diket: v1 = 4 m/s
2 = ½ 1
Dit: v2 =….?
Jawab:

Contoh Soal 10:


Sebuah gelombang lurus datang pada bidang batas antara dua medium dengan sudut datang 30 0. Jika
indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1 adalah ½ 2, hitunglah sudut biasnya.
Diket: i = 300

Dit: r =….?

Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 12


Bab 1. Gejala Gelombang
Jawab:

SOAL LATIHAN 5:
1. Suatu gelombang permukaan air melewati 2 tempat yang kedalamannya berbeda. Cepat rambat
gelombang pada tempat yang dalam 4 m/s dan pada tempat yang dangkal 2 m/s. Jika
gelombang datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dengan sudut 60 0, tentukan
besar sinus sudut biasnya (sin r).
2. Sebuah gelombang datang pada bidang batas antara 2 medium dengan sudut datang 45 0 dan
cepat rambat 6 m/s. Gelombang tersebut memasuki medium ke-2 dan dibelokkan dengan sudut
bias 300. Tentukan: (a) cepat-rambat gelombang dalam medium ke-2, (b) indeks bias medium
2 relatif terhadap medium 1.

3. Difraksi Gelombang
Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang lurus
akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku jika
pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah dengan orde
sama dengan panajng gelombangnya, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah
tersebut. Lenturan gelombang yang terjadi oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan
difraksi gelombang.
Jika celah yang diberikan lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terjadi. Jadi, difraksi gelombang
hanya bisa terjadi jika lebar celah memiliki ukuran yang sama dengan panjang gelombang yang
datang.

4. Interferensi Gelombang
Interferensi gelombang adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh perpaduan beberapa gelombang.
Ketika mempelajari gelombang stasioner yang dihasilkan oleh superposisi gelombang datang dan
gelombang pantul oleh ujung bebas (atau ujung tetap), didapatkan bahwa pada titik-titik tertentu
yaitu perut gelombang, kedua gelombang saling memperkuat (interferensi konstruktif).
Sedangkan pada titik-titik lainnya terjadi simpul gelombang yaitu ketika kedua gelombang saling
meniadakan (interferensi destruktif).
Dengan menggunakan konsep fase, dapat dikatakan bahwa interferensi konstruktif(saling
menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Interferensi
destruktif (saling meniadakan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase.

Interferensi gelombang permukaan air (dua dimensi)


Syarat agar terjadi interferensi pada gelombang permukaan air adalah kedua sumber getaran harus
bergetar serentak (memiliki fase sama), amplitudo dan frekuensinya juga harus sama. Dua sumber
getar yang memiliki fase, amplitudo dan frekuensi yang sama dinamakan sumber koheren.
Perhatikan gambar interferensi gelombang permukaan air berikut ini:

Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 13


Bab 1. Gejala Gelombang
5. Polarisasi gelombang
Polarisasi gelombang hanya terjadi pada gelombang transversal dan tidak terjadi pada gelombang
longitudinal, misalnya gelombang bunyi. Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang
getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah merambatnya (gelombang transversal)
ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal diserap seluruhnya sedang getaran vertikal
diserap sebagaian. Cahaya alami yang getarannya ke segala arah disebut cahaya tak
terpolarisasi. Sedang cahaya yang melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja,
yaitu arah vertikal disebut cahaya terpolarisasi linear.
Cahaya alami yang datang
(cahayanya tidak terpolarisasi) Cahaya yang diteruskan
Terpolarisasi linear.

6. Efek Doppler
Efek Doppler suatu gelombang (cahaya dan bunyi) muncul ketika ada gerak relatif antara sumber
gelombang dan pengamat. Ketika sumber gelombang dan pengamat bergerak relatif saling
mendekati, pengamat akan menerima frekuensi gelombang yang lebih tinggi daripada frekuensi
yang dipancarkan oleh sumber gelombang. Ketika sumber dan pengamat bergerak relatif saling
menjauhi, pengamat akan menerima frekuensi gelombang yang lebih rendah daripada frekuensi
yang dipancarkan sumber gelombang.
Efek Doppler dengan mudah dapat Anda amati pada gelombang permukaan air.

Disini ditunjukkan muka-muka gelombang ketika


sumber gelombangnya sedang bergerak lurus ke
kanan. Tampak bahwa pusat dari tiap muka
gelombang (lingkaran) yang dihasilkan bergerak ke
vs kanan sehingga jarak antara puncak-puncak
gelombang yang berdekatan (panjang gelombang) di
sebelah kanan lebih pendek daripada yang disebelah
kiri. Ini berarti sumber gelombang yang bergerak
menyebabkan panjang gelombang yang berbeda-beda.

Mengapa Anda mendengar frekuensi bunyi yang lebih tinggi ketika sumber bunyi (misalnya mobil
ambulance) mendekati Anda dan lebih rendah ketika sumber menjauhi Anda? Ini dapat dengan
mudah dijelaskan dengan mengamati gambar di atas. Ketika sumber gelombang menjauhi
pengamat (pengamat ada di sebelah kiri sumber gelombang) tampak bahwa panjang gelombang
bertambah besar. Karena f=v/ (frekuensi berbanding terbalik dengan panjang gelombang), maka
frekuensi yang diterima pengamat menjadi lebih kecil, artinya bunyi yang terdengar menjadi
semakin keras. Sebaliknya jika sumber bunyi mendekati pengamat (pengamat di sebelah kanan
sumber bunyi), tampak bahwa panjang gelombang yang mendekati pengamat menjadi lebih kecil,
akibatnya frekuensi bunyi yang diterima menjadi lebih besar daripada frekuensi sumber artinya
bunyi yang terdengar semakin keras.
Penjelasan lebih lengkap mengenai efek Doppler gelombang bunyi dan cahaya akan dibahas pada
Bab 2 dan Bab 3.

Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 14


Bab 1. Gejala Gelombang

Anda mungkin juga menyukai