GEJALA GELOMBANG
A. Pemahaman tentang Gelombang
Gelombang dapat diartikan sebagai getaran yang merambat (berpindah) dari suatu tempat ke tempat
lain. Dalam merambat gelombang memindahkan energi, namun partikel partikel medumnya tidak ikut
berpindah.
Gelombang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan mediumnya, gelombang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat memerlukan medium (perantara).
Misalnya: gelombang bunyi, gelombang pada tali dan gelombang permukaan air.
b. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tidak memerlukan
medium (perantara). Misalnya : gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang TV dan sinar
X.
2. Berdasarkan Amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi:
a. Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang
dilalui gelombang.
b. Gelombang berdiri atau gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi karena
adanya perpaduan gelombang datang dan gelombang pantul atau dengan kata lain adalah
gelombang yang amplitudonya berubah-ubah di setiap titik yang dilalui gelombang
3. Berdasarkan arah getarnya, gelombang dapat di bedakan menjadi:
a. Gelombang Transversal yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
b. Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya.
Gelombang Transversal dan Longitudinal
1. Gelombang Transversal
Berikut ini adalah penjelasan tentang bagian-bagian dari gelombang transversal dan besaran-
besarannya.
b f
d’
a
b’ c ’ e f’ g i
d h
Puncak gelombang adalah titik-titik tertinggi pada gelombang .Contohnya b dan f.
Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang. Misalnya d dan h.
Bukit gelombang adalah lengkungan (bagian) gelombang yang berada di atas titik
seimbang. Misalnya lengkungan abc dan efg.
Lembah gelombang adalah lengkungan yang berada di bawah, misalnya lengkungan
cde dan ghi.
Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai partikel
gelombang, misalnya bb’, dd’, dan ff’.
Panjang gelombang () adalah jarak antara dua puncak yang berdekatan atau jarak
antara dua dasar yang berdekatan . Selain itu dapat juga diartikan sebagai panjang satu bukit
dan satu lembah gelombang. Misalnya: bf, dh dan ag.
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang gelombang.
Frekuensi (f) adalah jumlah gelombang yang terjadi dalam waktu satu sekon.
Cepat-rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang per satuan
waktu.
Persamaan Dasar Gelombang
Persamaan dasar gelombang menyatakan hubungan cepat-rambat gelombang (v), panjang
gelombang (), periode gelombang (T) dan frekuensi gelombang (f).
Cepat-rambat gelombang dapat dinyatakan dalam persamaan:
Contoh Soal 1:
Gelombang air laut mendekati sebuah kapal nelayan dengan cepat rambat 7 m/s. Jika jarak antara
dua dasar gelombang yang berdekatan adalah 5 m, tentukan:
a. Frekuensi
b. Periode gelombang
Diket: v = 7 m/s
Jarak dua dasar yang berdekatan () = 5 m
Dit: f dan T 7 m/s
Jawab:
Frekuensi dapat dihitung dengan persamaan:
V= . F atau
=5m
= 1,4 Hz
Periode:
Contoh Soal 2:
Dalam 30 sekon terdapat 10 gelombang laut yang melewati sebuah kapal. Jika jarak antara puncak
dan dasar gelombang yang berdekatan adalah 6 m, berapakah cepat rambat gelombang laut
tersebut?
Diket: waktu (t) = 30 sekon
Jumlah gelombang (n) = 10
Jarak puncak-dasar yang berdekatan = 6 m
puncak
puncak
A C
B
6 meter dasar
dasar
Ditanya:
Jawab:
Dari gambar di atas diperoleh ½ = 6 m atau = 6.2 = 12 meter
Frekuensi gelombang:
Sehingga v = f. = 1/3 . 12 = 4 m/s
Contoh Soal 3:
Pada permukaan sebuah danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu sama lain sejauh 60 cm.
Kuduanya turun naik bersama permukaan air dengan frekuensi 2 Hz. Bila salah satu gabus berada
di puncak bukit gelombang dan yang lainnya berada di dasar gelombang sedangkan diantara kedua
gabus itu terdapat satu bukit gelombang, tentukan cepat-rambat gelombang permukaan danau
tersebut.
Diket: f = 2 Hz, Jarak AB = 60 cm
A Satu bukit gelombang
B
60 cm
Dit: v
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 2
Bab 1. Gejala Gelombang
Jawab:
Dari gambar di atas Jarak AB = 1,5 sehingga: Dengan demikian:
1,5 = 60 cm v = .f
v = 40 cm. 2 Hz
= 60/1,5 v = 80 cm/s atau v = 0,8 m/s
= 40 cm
SOAL LATIHAN 1
1. Grafik simpangan terhadap waktu sebuah gelombang ditunjukkan seperti gambar
berikut:
meter
5
21 sekon
0
50 cm
Dari grafik di atas, tentukan amplitudo, periode dan frekuensi gelombang tersebut.
2. Perhatikan grafik gelombang transversal berikut:
Kedudukan (cm)
20
Waktu (sekon)
0,3 s
Dari grafik di atas tentukan panjang gelombang, periode dan cepat-rambat gelombang
tersebut.
3. Gelombang air laut melaju di samping sebuah kapal dengan kecepatan 40 m/s. Jika jarak
antara puncak dan dasar gelombang yang berdekatan 8 meter, tentukan panjang
gelombang, periode dan frekuensi gelombang .
4. Pada permukaan air sebuah sungai terjadi 10 gelombang dalam 4 sekon. Bila jarak
antara dua dasar gelombang yang berdekatan 40 cm, berapakah cepat rambat gelombang
tersebut?
5. Dua buah gabus berjarak 12 cm satu sama lain mengapung di permukaan laut. Kedua
gabus tersebut turun naik bersama permukaan air dengan frekuensi 2 Hz. Bila sebuah
gabus berada di puncak bukit gelombang, yang lainnya berada di dasar gelombang
sedangkan diantara kedua gabus itu terdapat satu bukit gelombang, tentukan cepat-
rambat gelombang air laut tersebut.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal terdiri dari rapatan dan regangan yang saling bergantian seperti bukit dan
lembah gelombang pada gelombang transversal. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut
ini:
Pusat Rapatan Pusat Regangan
Regangan Rapatan
Panjang gelombang untuk gelombang longitudinal adalah jarak dua pusat rapatan yang berdekatan
atau jarak dua pusat regangan yang berdekatan.
x
Persamaan Gelombang Berjalan
Misalkan titik asal O telah bergetar naik turun selama t sekon. Persamaan gelombang untuk titik O
sesuai dengan persamaan simpangan gerak harmonik sederhana (getaran) dengan sudut fase awal
00 yaitu:
y = A sin .t atau y = A sin 2 …………………………………(2)
Dengan = disebut fase gelombang untuk titik asal getaran O.
Sedangkan simpangan titik P yang berjarak x dari titik O adalah:
y = A sin .tp ………………………………(3)
Bila gelombang merambat ke kanan dengan kecepatan v maka selisih waktu yang diperlukan
gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah:
t = (ingat persamaan GLB)………………..(4)
Sehingga pada saat titik O sudah bergetar selama t sekon maka titik P baru bergetar selama:
tp = t - t
tp = t - ……………………….(5)
Dengan demikian persamaan simpangan gelombang di titik P adalah:
y = A sin .tp
y = A sin .( t - )
y = A sin
y = A sin ………………..(6)
Karena T.v = , maka persamaan di atas dapat dituliskan menjadi:
y = A sin ……………(7)
Oleh karena itu , secara umum persamaan gelombang berjalan dapat dituliskan sebagai berikut:
Gelombang merambat
KeXII
Materi Fisika SMA Kelas kiriIPA
4
Bab 1. Gejala Gelombang
y = A sin (.t k.x) ………………………….(10)
Gelombang merambat
Ke kanan
Contoh Soal 4:
Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0,2 sin 0,4 (60t – x) dengan x dan y dalam
cm dan t dalam sekon. Tentukan (a) arah rambatan gelombang, (b) amplitudo gelombang, (c)
frekuensi gelombang, (d) panjang gelombang, (e) cepat rambat gelombang.
Jawab:
Kita ubah dulu persamaan gelombang menjadi bnetuk persamaan umum yaitu
y = A sin (.t – k.x)
y = 0,2 sin 0,4 (60t – x)
y = 0,2 sin [(0,4). (60t) – 0,4x]
y = 0,2 sin (24t – 0,4x) y = A sin (.t – k.x)
(a) Karena tanda dalam sinus adalah negatif, maka arah rambatan gelombang adalah dari kiri
ke kanan
(b) Amplitudo (A) = 0,2 cm
(c) = 24, karena kecepatan sudut = 2f , maka
2f = 24
(d) k = 0,4. Karena k = 2/, maka:
Sebagai contoh, mari kita hitung ulang cepat rambat gelombang pada contoh 1:
Dari persamaan : y = 0,2 sin (24t – 0,4x) diperoleh = 24 dan k = 0,4
Sehingga :
Catatan : rumus ini biasanya hanya digunakan jika yang ditanyakan dalam soal hanya cepat-
rambat gelombang. Tetapi kalau yang ditanyakan terlebih dahulu adalah f dan , maka rumus
yang digunakan bisa v = f.
Contoh Soal 5:
Sebuah gelombang merambat dari sumber S ke kanan dengan cepat rambat 8 m/s, frekuensi 16 Hz
dan amplitudo 10 cm. Gelombang itu melalui titik P yang berjarak 5,25 m. Jika S telah bergetar
selama 1 sekon, tentukan simpangan titik P pada saat itu.
Jawab:
Sebelum menghitung simpangan di titik P
terlebih dahulu kita hitung k dan . P
v = . f atau S
5,25 m
sehingga simpangan di titik P adalah:
B
O A
xA
xB
Fase titik A yang berjarak x A dari sumber getaran O pada saat O telah bergetar selama t sekon
menurut persaman (13) adalah
Pada saat yang sama titik B yang berjarak x2 dari titik asal getaran O memiliki fase:
Maka beda fase antara titik A dengan titik B adalah: Tanda negatif menunjukkan bahwa
untuk gelombang yang merambat
ke sumbu x positif (ke kanan),
partikel yang terletak di depan
(sebelah kanan) mengalami
keterlambatan fase terhadap
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 6
Bab 1. Gejala Gelombang
partikel di belakangnya. (sebelah
kiri).
………(14)
Contoh Soal 6
Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik sehingga getaran merambat ke kanan sepanjang
kawat dengan cepat rambat 10 m/s. Ujung kawat mula-mula digetarkan dengan frekuensi 5 Hz dan
amplitudo 0,01 meter.Tentukan (a) persamaan umum gelombang, (b) Sudut fase dan fase gelombang
di titik x = 0,25 m pada saat ujung kawat telah bergetar selama 0,1 sekon, (c) beda fase antara titik
dengan x = 0,5 m dan x = 0,75 m dari ujung kawat.
Jawab:
Untuk v = 10 m/s, f = 5 Hz dan A= 0,01 m, maka:
(a) Tentukan dulu k dan
Persamaan umum gelombangnya adalah: y = Asin (t – kx) = 0,01 sin (10t - x)
(b) Pada titik dengan x= 0,25 m setelah sumber bergetar selama 0,1 sekon,
sudut fasenya adalah:
fase :
© Beda fase antara titik dengan xA = 0,5 m dan xB = 0,75 m adalah:
SOAL LATIHAN 3
1. Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik oleh tangkai penggetar dengan frekuensi
5 Hz dan amplitudo 16 cm sehingga getaran tersebut merambat ke kanan sepanjang kawat
dengan cepat rambat 20 m/s. Tentukan (a) persamaan umum gelombang, (b) sudut fase dan
fase gelombang di titik x = 38,5 m ketika ujung kawat telah bergetar selama 1,5 sekon (c)
beda fase antara dua titik yang terpisah pada jarak 1,5 meter.
2. Gelombang Stasioner
Jika salah satu ujung tali digetarkan harmonik naik turun maka gelombang sinusoidal akan
merambat sepanjang tali. Ketika gelombang telah sampai pada ujung tali lainnya , gelombang
datang ini akan dipantulkan sehingga terjadilah gelombang pantul. Dengan demikian pada setiap
titik sepanjang tali bertemu dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul, yang
keduanya memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama. Superposisi (perpaduan) gelombang yang
berlawanan arah inilah yang menghasilkan gelombang stasioner. Jadi gelombang stasioner adalah
gelombangi hasil perpaduan dua buah gelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang sama
tetapi dengan arah yang berlawanan. Gelombang stasioner dibagi menjadi dua yaitu gelombang
stasioner ujung terikat dan gelombang stasioner ujung bebas.
a. Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Perhatikan gambar gelombang stasioner ujung terikat berikut:
x
Simpangan titik P akibat gelombang datang dari kanan : yd = A sin (t + kx)
Simpangan titik P akibat gelombang pantul dari kiri :
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 7
Bab 1. Gejala Gelombang
yd = A sin (t – kx + )
yd = - A sin (t – kx) {ingat bahwa : sin (1800 + ) = - sin }
Sehingga gelombang stasioner akibat perpaduan gelombang dating dan gelombang pantuldi titik P
mempunyai persamaan simpangan:
Y = y d + yp
Y = A sin (t + kx) + (- A sin (t – kx))
Y = A { sin (t + kx) - sin (t – kx)}
Selanjutnya persamaan dalam kurung diselesaikan dengan menggunkan persamaan trigonometri:
Sin A – sin B = 2 sin ½ (A-B) cos ½ (A+B), dan dihasilkan:
sin (t + kx) - sin (t – kx) = 2 sin kx cos t
Dengan demikian persamaan gelombang stasioner ujung terikat dapat dinyatakan dalam
persamaan:
Y = 2 A sin kx cos t …….(15) dengan A’ = 2A sin kx (amplitudo gel. Stasioner ujung
terikat).
P P P P
S S S S
Letak Perut
Perut gelombang terjadi jika amplitudo gelombang maksimum, yaitu:
A’ = 2A , ini diperoleh jika sin kx = 1
sin kx = sin
sin kx = sin (1, 3, 5, ……..)
atau kx = (1, 3, 5, …)
kx = (2n + 1)
…………….(17)
xp = letak perut dari ujung terikat (m)
n = 0, 1, 2, 3,…………
n = 0 untuk perut ke-1
n =1 untuk perut ke-2 dan seterusnya
Letak Simpul
Simpul gelombang terjadi jika amplitudo gelombang minimum, yaitu:
A’ = 0 , ini diperoleh jika sin kx = 0
sin kx = sin (0, , 2, 3,…….)
sin kx = sin (0, 1, 2, 3, 4……..)
Atau kx = (0, 1, 2, 3, 4……..)
kx = n
…………….(18)
Contoh Soal 7
Materi Fisika SMA Kelas XII IPA 8
Bab 1. Gejala Gelombang
Gelombang stasioner pada tali mempunyai persamaan simpangan y = 2 sin 5x cos 6t (x, y dan t
dalam SI). Tentukan (a) amplitudo titik P yang berjarak 75 cm dari titik pantul, (b) panjang
gelombang, (c) periode dan frekuensi gelombang, (d) cepat rambat gelombang dan (e) letak perut
dan simpul ke 4.
Diket: persamaan simpangan y = 2 sin 5x cos 6t
Dit: (a) A pada x = 0,75 cm (b) (c) T dan f (d) v (e) xp dan xs untuk n = 3
Jawab:
a. x = 0,75 m maka A’ = 2 sin kx
A’ = 2 sin 5. 0,75
A’ = 2 sin 3,75
A’ = 2 sin (2 + 1,75)
b. y = 2A sin kx cos t
y = 2 sin 5x cos 6t
kx = 5x k = 5
2/ = 5 = 2/5 = 0,4 meter
c. t = 6t = 6
2/T = 6
T = 1/3 sekon
d. v = f. = 3. 0,4 = 1,2 m/s
e. untuk n = 3, maka:
Ujung bebas
Contoh Soal 8
Simpangan gelombang stasioner pada tali mempunyai persamaan y = 0,1 sin 20t cos 4x (x, y
dan t dalam SI). Tentukan: (a) jenis gelombang stasionernya, (b) amplitudo suatu titik yang
berjarak 50 cm dari titik pantul, (c) panjang gelombang, (d) periode dan frekuensi gelombang, (e)
cepat rambat gelombang dan (f) letak perut dan simpul ke 5.
Diket: persamaan simpangan y = 0,1 sin 20t cos 4t
Dit: (a) jenis gelombang (b) A pada x = 0,5 cm (c) (d) T dan f (e) v
(f) xp dan xs untuk n = 4
Jawab:
a. Gelombang dengan persamaan di atas adalah gelombang stasioner ujung bebas
b. x = 0, 5 m maka A’ = 0,1 cos 4x
A’ = 0,1 cos 4.0,5
A’ = 0,1 cos 2 (cos 2 = 1) A’ = 0,1 meter
c. y = 2A sin t cos kx
y = 0,1 sin 20t cos 4t
kx = 4x k = 4
2/ = 4 = 2/4 = 0,5 meter
d. t = 20t = 20
2/T = 20
T = 0,1 sekon
e. v = f. = 10. 0,5 = 5 m/s
f. untuk n = 4, maka:
SOAL LATIHAN 4
1. Simpangan sebuah gelombang stasioner dinyatakan oleh persamaan:
y = 2 cos 0,1x sin 10t (x, y dan t dalam SI). Tentukan:
a. Jenis gelombang stasionernya
b. Periode dan frekuensi
c. Panjang gelombang
d. Cepat rambat gelombang
e. Letak perut ke-3 dan simpul ke-5
2. Gelombang stasioner pada sebuah tali mempunyai persamaan:
y = 1,35 sin 8t cos 5x (x, y dan t dalam SI). Tentukan:
a. Jenis gelombang stasionernya
b. Periode dan frekuensi
c. Panjang gelombang
d. Cepat rambat gelombang
e. Letak perut ke-8 dan simpul ke-10
3. Seutas tali horizontal memiliki panjang 255 cm. Salah satu ujungnya digetarkan harmonik
turun naik dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung lainnya dibiarkan
bebas bergerak. Getaran tersebut merambat sepanjang tali dengan cepat rambat 9 cm/s.
Tentukan: (a) amplitudo gelombang stasioner di titik yang berjarak 225 cm dari titik asal
getaran, (b) letak simpul ke-5 dan perut ke-7 dari titik asal getaran.
4. Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 115 cm digetarkan harmonik naik –turun
sedang ujung lainnya dibiarkan bebas bergerak. (a) Berapakah panjang gelombang yang
merambat pada tali jika perut ke-3 berjarak 15 cm dari titik asal getaran, (b) dimanakah letak
simpul ke-2 diukur dari titik asal getaran.
5. Seutas kawat bergetar menurut persamaan :
Muka
gelombang
lurus
Sinar gelombang
2. Pembiasan Gelombang
Pembiasan gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang jika merambat melalui dua
medium yang berbeda. Gelombang permukaan air juga mengalami pembelokan (pembiasan) jika
merambat melalui dua tempat yang memiliki kedalaman yang berbeda. Panjang gelombangnya
akan menjadi lebih pendek jika merambat pada tempat yang lebih dangkal. Akibatnya cepat-
rambat gelombang pada daerah yang dalam lebih besar daripada daerah yang dangkal. Perhatikan
ilustrasi berikut ini:
Tempat dangkal
Tempat dalam
Untuk memahami tentang pembiasan gelombang secara matematis, perhatikan gambar berikut ini:
Sinar datang
n1
i
Bidang batas medium
r n2
Sinar bias
dengan :
n1 = indeks bias medium 1 (asal gelombang datang)
i = besar sudut datang (besar sudut yang dibentuk sinar gelombang datang
dengan garis normal.
n2 = indeks bias medium 2
r = besar sudut bias.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa pembiasan gelombang dapat mengakibatkan terjadinya
perubahan panjang gelombang dan perubahan cepat-rambat gelombang. secara matematis berlaku
hubungan:
Contoh Soal 9:
Suatu gelombang permukaan air merambat pada suatu daerah dengan cepat rambat 4 m/s.
Gelombang tersebut kemudian memasuki daerah dang kal sehingga panjang gelombangnya menjadi ½ dari semula.
Hitunglah cepat-rambatnya di daerah yang dangkal tsb.
Diket: v1 = 4 m/s
2 = ½ 1
Dit: v2 =….?
Jawab:
Dit: r =….?
SOAL LATIHAN 5:
1. Suatu gelombang permukaan air melewati 2 tempat yang kedalamannya berbeda. Cepat rambat
gelombang pada tempat yang dalam 4 m/s dan pada tempat yang dangkal 2 m/s. Jika
gelombang datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dengan sudut 60 0, tentukan
besar sinus sudut biasnya (sin r).
2. Sebuah gelombang datang pada bidang batas antara 2 medium dengan sudut datang 45 0 dan
cepat rambat 6 m/s. Gelombang tersebut memasuki medium ke-2 dan dibelokkan dengan sudut
bias 300. Tentukan: (a) cepat-rambat gelombang dalam medium ke-2, (b) indeks bias medium
2 relatif terhadap medium 1.
3. Difraksi Gelombang
Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang lurus
akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku jika
pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah dengan orde
sama dengan panajng gelombangnya, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah
tersebut. Lenturan gelombang yang terjadi oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan
difraksi gelombang.
Jika celah yang diberikan lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terjadi. Jadi, difraksi gelombang
hanya bisa terjadi jika lebar celah memiliki ukuran yang sama dengan panjang gelombang yang
datang.
4. Interferensi Gelombang
Interferensi gelombang adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh perpaduan beberapa gelombang.
Ketika mempelajari gelombang stasioner yang dihasilkan oleh superposisi gelombang datang dan
gelombang pantul oleh ujung bebas (atau ujung tetap), didapatkan bahwa pada titik-titik tertentu
yaitu perut gelombang, kedua gelombang saling memperkuat (interferensi konstruktif).
Sedangkan pada titik-titik lainnya terjadi simpul gelombang yaitu ketika kedua gelombang saling
meniadakan (interferensi destruktif).
Dengan menggunakan konsep fase, dapat dikatakan bahwa interferensi konstruktif(saling
menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Interferensi
destruktif (saling meniadakan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase.
6. Efek Doppler
Efek Doppler suatu gelombang (cahaya dan bunyi) muncul ketika ada gerak relatif antara sumber
gelombang dan pengamat. Ketika sumber gelombang dan pengamat bergerak relatif saling
mendekati, pengamat akan menerima frekuensi gelombang yang lebih tinggi daripada frekuensi
yang dipancarkan oleh sumber gelombang. Ketika sumber dan pengamat bergerak relatif saling
menjauhi, pengamat akan menerima frekuensi gelombang yang lebih rendah daripada frekuensi
yang dipancarkan sumber gelombang.
Efek Doppler dengan mudah dapat Anda amati pada gelombang permukaan air.
Mengapa Anda mendengar frekuensi bunyi yang lebih tinggi ketika sumber bunyi (misalnya mobil
ambulance) mendekati Anda dan lebih rendah ketika sumber menjauhi Anda? Ini dapat dengan
mudah dijelaskan dengan mengamati gambar di atas. Ketika sumber gelombang menjauhi
pengamat (pengamat ada di sebelah kiri sumber gelombang) tampak bahwa panjang gelombang
bertambah besar. Karena f=v/ (frekuensi berbanding terbalik dengan panjang gelombang), maka
frekuensi yang diterima pengamat menjadi lebih kecil, artinya bunyi yang terdengar menjadi
semakin keras. Sebaliknya jika sumber bunyi mendekati pengamat (pengamat di sebelah kanan
sumber bunyi), tampak bahwa panjang gelombang yang mendekati pengamat menjadi lebih kecil,
akibatnya frekuensi bunyi yang diterima menjadi lebih besar daripada frekuensi sumber artinya
bunyi yang terdengar semakin keras.
Penjelasan lebih lengkap mengenai efek Doppler gelombang bunyi dan cahaya akan dibahas pada
Bab 2 dan Bab 3.