Anda di halaman 1dari 2

RASIO LIKUIDITAS

1. Current Ratio(rasio lancar) Rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio memberikan informasi tentang
kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar.kegunaannya Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.contoh 1,845 Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 1,8 harta lancar atau
perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1,8 : 1

2. Quick Ratio(rasio cepat)Quick ratio disebut juga acid test ratio, merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi persediaan, dengan
jumlah hutang lancar. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio karena persediaan merupakan komponen aktiva lancar yang
paling kecil tingkat likuiditasnya.kegunaannya untuk Mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk menutupi
utang lancarnya.

3. Cash Ratio(rasio kas).Rasio ini membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Kas yang
dimaksud adalah uang perusahaan yang disimpan di kantor dan di bank dalam bentuk rekening Koran.kegunaannya untuk Mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia & yang disimpan di Bank.

RASIO SOLVABILITAS

1. Total Debt to Total Assets Ratio(rasio hutang kepada aset).Rasio yang biasa disebut dengan rasio hutang (debt ratio) ini mengukur prosentase
besarnya dana yang berasal dari hutang. Hutang yang dimaksud adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek
maupun yang berjangka panjang.kegunaannya untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva
yang dimilikinya.contoh.0,511 = 51%.Kesimpulan: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010 artinya bahwa setiap Rp.100,-
pendanaan perusahaan Rp.51,- dibiayai dengan utang dan Rp.49 disediakan oleh pemegang saham.

2. Debt to Equity RatioRasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) adalah imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya, besarnya
hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Maksudnya, semakin kecil
porsi hutang terhadap modal, semakin aman.kegunaannya adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan
dengan equity.contoh.1,04 = 100%=Kesimpulan: perusahaan dibiayai oleh utang 100% untuk tahun 2010 menunjukan kreditor
menyediakan Rp.100,- untuk setiap Rp.100

RASIO PROFITABILITAS

1. Gross Profit Margin(persentase laba kotor).Gross Profit Margin merupakan perbandingan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan
tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap
rupiahpenjualan.kegunaannya untuk Mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.contohnya 0,12 =
12%.Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 12%

2. Net Profit Margin(net income to sales). Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih digunakan untuk mengukur rupiah laba bersih yang dihasilkan
oleh setiap satu rupiah penjualan dan mengukur seluruh efisien, baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun
manajemen pajak. Semakin tinggi rasionya menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
tertentu.contohnya 0,05 = 5%.Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 5%

3. Return On Investment (ROI). Return On Investment merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan
untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT.digunakan
untuk Mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih

4. Return On Assets. kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang
dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT.kegunaannya untuk Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari
analisis.contohnya.0,10 = 10%.Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 10%

5. Return on equity. Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan.
Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke
perusahaan tersebut.

RASIO AKTIVITAS
1. Perputaran Piutang(a/r turnover). Rasio ini mengukur berapa kali, secara rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun. Rasio ini
mengukur kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya. Kegunaannya untuk Mengukur efektivitas
pengelolaan piutang yang dimiliki suatu perusahaan

2. Perputaran Persediaan(inventory turnover). menggambarkan likuiditas perusahaan, yaitu dengan cara mengukurefisiensi perusahaan dalam
mengelola dan menjual persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Kegunaannya untuk Mengukur tingkat efisiensi pengelolaan yang dilakukan
perusahaan dan juga penjualan persediaan yang mereka miliki.
3. Perputaran Aktiva Tetap(tato). mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.kegunaannya untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan yang didasarkan pada aktiva tetap perusahaan.

4. Perputaran Total Aktiva. rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang
baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran investasi atau modalnya

Catatan:
1. contoh nominal di atas hanya ilustrasi sebagai contoh saja
2. ”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada 200% atau lebih tetapi tidak mencapai angka 300% karena
perusahaan tersebut tidak mengalokasikan aktiva lancarnya secara optimal, tidak memanfaatkan aktiva lancarnya secara
efisien, dan tidak mengelola modalnya dengan baik.dan Quick Ratio berada pada 100%atau lebih”
3. Semakin tinggi perputaran piutang maka semakin baik
4. Perputaran persediaan jangan terlalu cepat dan lambat karena tidak baik,jika lambak akan terjadi penumpukan di gudang dan
ketika terlalu lambak perusahaan tidak sangkup memenuhi kebutuhan konsumen

Anda mungkin juga menyukai