LAINNYA
ANGGOTA KELOMPOK:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sumber- sumber dana bank.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal serta mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami mengharapkan segala saran
dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
1
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................ 1
BAB I ..................................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................................... 4
2.9. Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya ..... 12
BAB III ................................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................................................................ 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga melakukan berbagai kegiatan,
seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari
tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah
membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang
yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui
pemberian pin-jaman atau kredit.
Dari kegiatan jual beli uang inilah bank akan memperoleh ke-untungan yaitu dari selisih
harga beli (bunga simpanan) dengan harga jual (bunga pinjaman). Disamping itu kegiatan
bank lainnya dalam rangka mendukung kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana adalah
memberikan jasa-jasa lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlancar kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana.
Dalam praktiknya kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis
bank memiliki ciri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya, misalnya dilihat dari
segi fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat,
jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.
Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk yang
ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai
kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat
mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit. Untuk le-bih jelasnya
berikut ini akan dijelaskan kegiatan masing-masing jenis bank dilihat dari segi fungsinya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk mencari atau
menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya operasi dan pengelolaan bank. Dana yang
dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan maupun lembaga lain diluar perusahaan dan
juga dan dapat diperoleh dari masyarakat.
Maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham dalam
portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencahariannya
dapat dilkukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan
perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan
menjual saham baru tersebut di pasar modal. Di samping itu pihak perbankan dapat pula
menggunakan cadangan-cadangan laba yang belum digunakan.
4
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini
Pencaharian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber
lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asalkan bank dapat
memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya. Akan tetapi pencarian sumber dana dari
sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri.
Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro,
simpanan tabungan, dan simpanan deposito. Dimana simpanan giro merupakan dana murah
bagi bank karena bunga atau balas jasa yang dibayar paling murah jika dibandingkan
simpanan tabungan dan simpanan deposito.
Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian dari sumber dana ini relaitif
labih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari
sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
5
2.2 Simpanan Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan, definisi ini
dijelaskan dalam undang-undang perbankkan nomor 10 tahun 1998.
Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk giro.
Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah,dimana nasabah
menyimpan dananya dibank, untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan dalam setoran
pertama untuk membuka rekening giro ini masing - masing bank mematok jumlah yang
berbeda.
Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja, asalkan dana yang tersedia
mencukupi dana yang hendak diambil pada saat itu. Sehingga untuk seorang pebisnis
memiliki rekening giro akan sangat membantu mereka untuk menyediakan dana kapan saja,
selama kantor kas bank buka.
3. Cara penarikan
Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana yang tertanam di rekening
giro, adalah sebagai berikut :
Cek
Cek merupakan surat perintah dari nasabah kepada pihak bank yang memelihara rekening
giro, untuk membayar kepada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada pihak yang
memegang cek tersebut.
Untuk lebih jelasnya cek terbagi lagi menjadi beberapa jenis cek, yaitu :
6
Cek silang
Bila di pojok kiri atas sebuah cek diberi dua tanda silang, maka ini berarti cek hanya dapat
dipindah bukukan.
Cek kosong
Merupakan cek, dimana dana yang tersedia di dalam rekening tidak mencukupi atau kurang
dari dana yang akan diambil oleh si pemegang cek.
Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah tersebut untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau
bank lainnya.
Mengenai syarat administrasi, besarnya bunga dan setoran awal simpanan tabungan disetiap
bank menjadi berbeda, sesuai dengan prosedur masing-masing bank dan perjanjian
kesepakatan antara pihak bank dan nasabah.
Alat penarikanyang digunakan untuk mengambil dana yang tersimpan di dalam simpanan
tabungan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Buku Tabungan
Buku Tabungan adalah buku yang dipegang oleh nasabah, yang diberikan kepada nasabah
pada awal menabung. Di dalamnya berisi catatan penambahan dana dan penarikan dana oleh
nasabah. Bila nasabah akan menarik dana dengan menggunakan buku tabungan maka nasabah
perlu menambahkan slip penarikan, yang dapat dijumpai di bank yang bersangkutan sebagai
alat bukti bahwa benar telah terjadi penarikan sejumlah uang tertentu oleh nasabah pada
tanggal tertentu.
2. Kartu Penarikan
Kartu Penarikan adalah kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pada mesin
penarikan uang yang telah disediakan oleh pihak bank pada lokasi tertentu, dimana kita lebih
mengenal kartu penarikan ini dengan nama ATM (Automated Teller machine)
7
3. Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa pada si
pemegang surat kuasa yang terdapat tandatangan nasabah dan si pemegang surat kuasa untuk
menarik sejumlah dana dari rekening nasabah, selain itu disertakan fotocopy tanda pengenal
si pemegang surat kuasa dan buku tabungan nasabah.
Jangka waktu simpanan deposito lebih lama bila dibandingkan dengan simpanan giro ataupun
simpanan tabungan, serta tidak dapat diambil setiap waktu. Menurut undang-undang no.10
tahun 1998 deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank.
Alat yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan deposito tergantung dari jenis deposito
nya. Seperti alat yang digunakan untuk menarik deposito berjangka adalah bilyet deposito
sedangkan untuk menarik sertifikat deposito digunakan sertifikat deposito.
1. Deposito berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan oleh bank umum, dimana didalam deposito berjangka
diterbitkan atas nama orang atau lembaga dan terdapat nilai nominal dari uang. Jangka waktu
deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan.
Pengambilan bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau pada saat jatuh tempo baik tunai
ataupun nontunai dengan cara pemindahbukuan, dan pendapatan bunga bunga bersih didapat
dari bunga dipotong pajak. Jumlah yang disetorkan pada simpanan deposito berjangka untuk
saat ini ada peraturan dari pemerintah bahwa batas minimalnya adalah sebesar Rp 5.000.000.
dan bila nasabah mengambil dananya sebelum jatuh temponya maka nasabah dikenakan
penalty rate. Sedangkan insentif yang diberikan untuk nasabah yang memiliki nominal dana
yang cukup besar dapat berupa spesial rate maupun hadiah ataupun cindera mata.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan jenis deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya adalah didalam sertifikat
deposito yang diterbitkan hanya ada nilai nominalnya tidak disertai dengan nama orang
ataupun lembaga. Sehingga sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kepada pihak lain.
Sertifikat deposito dapat diterbitkan dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.
Pengambilan bunga dapat dilakukan dimuka, baik tunai maupun nontunai.
8
3. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1 bulan.
Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 100 juta rupiah,
tergantung dari bank yang menerbitkan deposito on call tersebut.
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan
prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat
diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan
yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).
Dalam kegiatan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan bank kepada para
nasabahnya, yaitu sebagai berikut :
- Bunga simpanan, yaitu bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang
harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh: ( jasa giro, bunga tabungan,
dan bunga deposito.)
- Bunga pinjaman, adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang
harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh: ( adalah bunga
kredit).
Kedua macam bunga bank ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi
bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah,
sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga
simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya.
sebagai contoh: ( jika bunga simpanan tinggi, maka bunga pinjaman secara otomatis juga
tinggi, begitu pula sebaliknya)
Besar kecilnya bunga simpanan ataupun bunga pinjaman saling mempengaruhi antara satu
dengan yang lainnya. faktor-faktor utama yang mempengaruhi besarnya penetapan suku
bunga adalah:
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang
akan dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga
simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga
pinjaman. Namun, apabila dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan
sedikit, maka bunga simpanan akan turun.
9
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi, yang paling
utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan
rata-rata 16%, maka jika membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di
atas bunga pesaing misalnya 16%. Namun untuk bunga pinjaman, sebaiknya berada di bawah
bunga pesaing.
3. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik, bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi
bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi, kebijaksanaan pemerintah juga menjadi
faktor penting untuk mempengaruhi suku bunga.
5. Jangka waktu
panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan
besarnya kemungkinan risiko di masa yang akan datang. Demikian pula sebaliknya jika
pinjaman berjangka waktu pendek, maka bunganya relatif rendah.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan,
demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan
sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit
yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening
giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan
tanah.
7. Reputasi perusahaan
Reputasi suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat
suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid
kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil, demikian pula sebaliknya.
10
9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan antara nasabah utama (primer) dengan nasabah biasa
(sekunder). Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang
bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan
pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
2. Biaya Operasi
Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana
baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah
biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang
memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
11
2.8. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
1. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah
bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman.
Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.
2. Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai
kredit tersebut lunas. Jenis Flat rate biasanya diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif.
3. Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang
sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang padaa bulan
tersebut.
2.9. Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya.
Adapun metode pembebanan suku bunga adalah sebagai berikut :
1. Flat rate
Flat rate diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah
tinggal, pembelian mobil pribadi atau konsumtif lainnya. Pembebanan bunga setiap bulan tetap
dari jumlah pinjamannya, sehingga angsuran setiap bulan juga sama sampai kredit lunas.
2. Sliding rate
Sliding rate diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud nasabah merasa tidak
terbebani oleh pinjaman. Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya,
sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya
pokok pinjaman.
3. Floating rate
Floating rate menetapkan besar kecilnya bunga kredit dikaitkan dengan bunga yang
berlaku di pasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga
pasar uang pada bulan tersebut. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruhterhadap angsuran
setiap bulan, yaitu bisa tetap, naik atau turun.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk mencari atau
menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya operasi dan pengelolaan bank. Dana yang
dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan maupun lembaga lain diluar perusahaan dan
juga dan dapat diperoleh dari masyarakat.
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang
dengan itu.
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank. Alat yang dapat digunakan untuk penarikan
simpanan deposito tergantung dari jenis depositonya. Seperti alat yang digunakan untuk
menarik deposito berjangka adalah bilyet deposito sedangkan untuk menarik sertifikat
deposito.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Azwar Karim. 2004. BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT R
AJAGRAFINDO PERSADA. Halm 291
Rahman, Fazlur. Islam, 2nd Edition. Chicago-USA & KONDON (UK): The University of Ch
icago Press. 1989
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang
-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
Veithazal Rivai, Andria Permata Veithzal, Ferry Novindra Idroes. BANK and FINANCIAL I
NSTITUTION MANAGEMENT Conventional & Sharia System. 2007. Jakarta. PT Rajagrafi
ndo Persada.
14