Disaster
managemen
KELOMPOK 4:
FRANKY IRAWAN PESOA
PAULA
ARDIANTO KOLUDU
DERMIS PAWAKANG
MARNI BUNTU DEMBONG
NOVIA MAYASARI
HELNI
ANDI IRAWAN
Kelas: NRE
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA
UNDATA PALU
TAHUN 2018
KEJADIAN BENCANA
A. Kondisi/Data
1. Korban (Jiwa)
N Korban Jumlah Rincian
O Donggala Palu Sigi Parimo Pasang
Kayu
1 Meninggal 2.037 171 1.636 222 8 1
2 Hilang 671 14 652 3 2
3 Tertimbun 152
4 Luka - Luka 10. 697
5 Pengungsi 82.775
2. Kerusakan (Unit)
1. Pencarian Korban Gempa Palu Dihentikan 12 Oktober Meski Masih 680 Orang
Hilang
Dalam jumpa pers Kamis (11/10), Sutopo Purwo Nugroho juru bicara Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut pula bahwa korban tewas kini
mencapai 2.073 orang setelah ditemukan 28 jenazah tambahan. Semua sudah
dimakamkan: 994 di pemakaman massal, dan 1079 dimakamkan oleh keluarga. "Yang
masih hilang, 680 orang, terbanyak di Palu, jumlahnya 652 orang."
Menurut Sutopo, sejak tsunami itu sudah terjadi 523 kali gempa, dengan 17 kali
diantaranya bisa dirasakan. Dan trennya makin lama makin lemah, menuju kestabilan.
2. Masa tanggap Darurat di perpanjang hingga 26 Oktober 2018
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan bahwa
Gubernur Sulawesi Tengah memutuskan masa tanggap darurat gempa dan tsunami
Palu akan diperpanjang hingga 14 hari ke depan, dari tanggal 12 Oktober hingga 26
Oktober 2019. "Dengan pertimbangan masih banyak masalah yang harus diselesaikan
di lapangan maka penanganan tanggap daruat diperpanjang 14 hari ke depan hingga
13 sd 26 oktober 2018," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo
Purwo Nugroho dalam konferensi pers, Kamis (11/10).
Sedangkan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban hanya akan
diperpanjang hingga Jumat (12/10). BNPB mengimbau warga agar tidak mencari
korban lagi karena kondisi jenazah yang sudah tidak baik.
"Kita imbau untuk tidak melakukan pencarian korban pada warga karena kondisi
jenazah sudah menimbulkan penyakit. Sudah rusak," ucap Sutopo.
Basarnas akan menyerahkan pencarian ke wilayah Basarnas Palu. Personel Basarnas
masih akan melakukan asistensi jika mendapatkan laporan penemuan korban. Jika
ditemukan, maka meraka akan melakukan evakuasi.
Dalam masa perpanjangan tanggap darurat akan dilakukan pemenuhan kebutuhan
dasar pengungsi, perbaikan saran dan prasarana, pembersihan puing bangunan dan
lainnya.
Hingga Kamis (11/10), pukul 13.00 Wita, jumlah korban meninggal mencapai
2.073 orang. Jumlah orang meninggal di Palu 1.663, Donggala 171, Sigi 223 orang,
Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu satu orang. Seluruh korban telah
dimakamkan. Sebanyak 994 korban dimakamkan di pemakaman massal dan 1.079 di
pemakaman keluarga.
"Palu paling banyak korban karena di sepanjang teluk Palu dihantam tsunami
ketinggian hingga 11 meter," ujar Sutopo.
Selain korban meninggal, BNBP mengumumkan 10.679 orang terluka dan 680
dilaporkan keluarganya belum ditemukan. Sementara itu, banyak korban yang
diperkirakan masih tertimbun.
BNPB juga mencatat 18.353 orang dievakuasi ke luar dari Palu. 16.224 orang
menggunakan transportasi udara ke Makassar, Balikpapan, Jakarta dan lainnya. 1.098
orang lainnya dievakuasi ke kota lain melalui laut dan 221 orang melalui jalur darat.
Di sisi lain, akibat gempa yang terjadi pada Jumat (28/9) lalu sebanyak 67.310
unit rumah rusak, yang tersebar di Kota Palu sebanyak 65.733 unit. Di Kabupaten Sigi
879 unit, dan di Kabupaten Donggala 680 unit. Masyarakat yang mengungsi terdata
sekitar 87 ribu orang. (kst/dea)
Kamis, 25 oktober 2018 pukul 09.30 Wita bertempat di ruang kerja Gubernur
Sulteng Jl.Samratulangi, Kel.Besusu, Kec.Palu Timur Kota Palu berlangsung rapat
Evaluasi Penanggulangan Bencana tahap II terkait apakah tanggap darurat diperpanjang
atau tidak, yang dipimpin oleh Gubernur Supteng Drs.H. Longky Djanggola. M.Si,
Adapun yang turut hadir dalam rapat tersebut :
1. Gubernur Sulteng Drs H. Longki Djanggola .M.Si
2. Pangkogasgabpad Mayjen.TNI Tri Soewandono
3. Kapen Satgas Kolonel Inf.Teguh
4. Kajati Sulteng Moh.Rum
5. Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno
7. Danrem 132/Tdl Kolonel Inf.Agus Sasmita
8. Kepala BNPB Willen Rampangilei
9. Kasatpol PP
10. Wali Kota Palu Drs.Hidayat. M.Si
11. Bupati Kab.Donggala Kasman Lasa
12. Perwakikan Kementrian sosial.
13. Perwakilan PUPR
14. AsTer kogasgab Kolonel Inf. Muchidin
15. Perwakilan PLN
16. Perwakilan Pertamina
17. Kabulog Sulteng
18. Pihak BPKP
19. Bupati Kab.Sigi Ihwan Lapata
6 Bulan Mendatang
Berdasarkan Laporan Hitung Cepat Kerusakan dan Kerugian kota Palu, Sigi dan
Donggala, dan Kab. Parigi Moutong (PASIDOMO) per tanggal 26 Oktober 2018 adalah
mencapai Rp. 18,48 Triliun.
Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan:
3. BAPPENAS
Membentuk TIM untuk penyusunan Rencana Induk, serta koordinasi Lintas K/L dan
mitra pembangunan untuk TIM
4. ESDM
Melakukan survey Geologi wilayah pascabencana dan kawasan yang aman untuk
relokasi (pemukiman baru), telah direkomendasikan ke Dirjen Tata Ruang
Kementerian ATR (per tanggal 30 Oktober 2018)
5. BNPB
Memfasilitasi BPBD untuk penilaian kerusakan dan kerugian, dan penilaian
pemulihan (rehab-rekon) pascabencana
6. BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Menyiapkan akusisi LIDAR dan foto udara (7 Nov 18-31 Des 2018), serta pemetaan
1:5.00 dan 1:1.000 (1-31 Jan 2019)
7. ATR/BPN
Menyiapkan regulasi untuk rekomendasi tata ruang wilayah pascabencana Sulteng,
berdasarkan masukan Badan Geologi ESDM dan BMKG, untuk zona rawan bencana
dan relokasi yang direkomendasikan (per 30 Oktober 2018)
8. BMKG
Melakukan survey kawasan rawan gempa dan tsunami pada wilayah pascabencana
dan kawasan yang direkomendasikan untuk pemukiman baru
9. PUPR
Menyiapkan rancangan pemulihan pada wilayah pascabencana dan pada kawasan
pemukiman baru dan pengembangan infrastrukturnya.
Kerangka Pikir Pemulihan dan Pembangunan yang lebih baik, lebih aman, dan
berkelanjutan untuk Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong
a. 2-4 minggu pascabencana adalah Masa Tanggap Darurat
b. 1-3 bulan adalah Masa Transisi dan Pemulihan Awal
c. 3-6 bulan adalah Masa Rehabilitasi
d. 6-24 bulan adalah Masa Rekonstruksi dan Relokasi Baru
NAWACITA ke-7:
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan Program PB
menggerakkan sektor-sektor Memperkuat kaasitas
etrategis ekonomi domestik Pemda Kab?Kota sesuai
dengan ancaman
bencana masing-masing
Strategi
1. Internalisasi pengurangan resiko dalam TANGGUH
kerangka pembangunan berkelanjutan di Prioritas
pusat dan daerah Memperkuat kapasitas di
2. Penurunan tingkat kerentanan terhadap 136 Kab/Kota yang
bencana dengan peningkatan kualitas merupakan pusat
hidup masyarakat di daerah paska pertumbuhan ekonomi
bencana, melalui percepatan dengan basis Indeks
penyelesaian rehabilitasi dan Resiko bencana tinggi
rekonstruksi wilayah paska bencana
alam
3. Peningkatan kapasitas pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana Sendai Framework fo DDR
DAFTAR PUSTAKA