Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

Disaster
managemen

LAPORAN BENCANA ALAM DI SULAWESI


TENGAH

KELOMPOK 4:
FRANKY IRAWAN PESOA
PAULA
ARDIANTO KOLUDU
DERMIS PAWAKANG
MARNI BUNTU DEMBONG
NOVIA MAYASARI
HELNI
ANDI IRAWAN

Kelas: NRE
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA
UNDATA PALU
TAHUN 2018
KEJADIAN BENCANA

Jenis Bencana : Gempa Bumi dan Tsunami


Tanggal Kejadian : 28 September 2018
Waktu Kejadian : 17:02:44 WITA
Lokasi Gempa : 0,22 LS dan 119,89 BT dengan kedalaman 11 km, dan berjarak 26
km dari Utara Donggala, Provisi Sulawesi Tengah
Kekuatan Gempa : 7,4 Skala Richter
Gempa Dirasakan : Palu, Mapaga VI - VII MMI; Donggala VI MMI; Gorontalo, Poso III
– IV MMI; Majene, Soroako III MMI; Kendari, Kolaka, Konawe
Utara, Bone, Sengkang II - III MMI; Kaltim, Kaltara II - III MMI;
Makassar, Gowa, Toraja II MMI
Gempa susulan : Hingga saat ini gempa telah terjadi sebanyak 508 kali Setelah gempa
utama terjadi
Bencana susulan : Tsunami terjadi di sepanjang pantai Talise, Kota Palu dan sepanjang
pantai di Kab. Donggala. Likuifaksi terjadi di 3 Desa yaitu :
1. Ds. Petobo, Kec. Palu Selatan
2. Ds. Jono Oge dan Ds. Sidera di Kec. Biromaru
3. Kab. Sigi. Likuifaksi terjadi akibat gocangan gempa yang
memampatkan tanah berpasir yang menyebabkan air dari lapisan
tanah tedorong dan mengalir ke permukaan

LAPORAN PENANGANAN GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU, SIGI DAN


DONGGALA

Per tanggal 09 Oktober 2018

A. Kondisi/Data
1. Korban (Jiwa)
N Korban Jumlah Rincian
O Donggala Palu Sigi Parimo Pasang
Kayu
1 Meninggal 2.037 171 1.636 222 8 1
2 Hilang 671 14 652 3 2
3 Tertimbun 152
4 Luka - Luka 10. 697
5 Pengungsi 82.775
2. Kerusakan (Unit)

No Keterangan Jumlah Keterangan


Palu Sigi Donggala
1 Rumah Rusak 67.310 65.733 897 680
2 Fasilitas Peribadatan 99
3 Fasilitas Kesehatan 20
Rumah sakit 1
Puskesmas 10
Pustu 4
Puskesdes 5
4 Jembatan Kuning 1
5 Bandara 1
6 Hotel Roa-Roa 1
7 Mall Tatura 1
8 Hotel The Sya 1
9 Jalan 12
10 Anjungan Talise 1
11 Kantor TVRI 1
12 Kantor Polair Polres 1
Donggala
13 Mapolres Sigi 1
14 Mapolsek Biromaru 1
15 Kantor Ditlantas 1
16 Mapolsek Sirenja 1

B. Prioritas Penanganan Darurat


1. Melanjutkan Evakuasi, Pencarian dan Penyelamatan Korban
2. Penanganan Medis, dan Penanganan Jenazah
3. Bantuan Logistik dan Pemulihan Ekonomi
4. Percepatan Pemulihan Infrastruktur dan pelayanan umum
a. Listrik
b. Pasokan BBM
c. Air Bersih
d. Relokasi Huntap dan Pembangunan Huntara
e. Telekomunikasi
f. Kepemerintahan daerah
g. Sekolah darurat
5. Penanganan Bantuan Luar Negeri
C. Kebutuhan Mendesak
1. BBM, solar, premium
2. Makanan untuk pengungsi dan personil (makanan bayi dan balita)
3. Air minum, air bersih dan tangki air
4. Rumah sakit
a. Obat-obatan
b. Kantong mayat
c. Kain kafan
d. Ambulans darurat
e. Tandu
f. Alat bantu disabilitas
g. Tenaga medis
5. Tenda pengungsi, Terpal, Selimut, Velt bed, alat penerangan, genset
6. Makanan ; mie cup, biskuit, roti kering, susu, abon, kornet, dendeng, minyak
goreng, bumbu dapur
7. Perlengkapan sekolah ; seragam, alat tulis, sepatu, kaos kaki
8. Pakaian ; Balita, anak sekolah, dewasa, sarung
9. Trauma healing
10. Alat makan
11. Alat mandi
12. Perlengkapan sholat
13. Kantong mayat
14. Selimut
15. Family Kit
16. Sanitasi
D. Kendala
1. Kota Palu
 Masih terdapat kelangkaan pasokan air bersih, MCK, dan BBM Premium bagi
para pengungsi dan personel Satgas serta
 Warga masih trauma
 Banyak pegawai yang belum masuk kantor karena menjadi korban.
2. Kab. Donggala
 Masih terdapat kelangkaan pasokan air bersih, MCK, dan BBM Premium bagi
para pengungsi dan personel Satgas
 Pos pengungsian tersebar di banyak tempat sehingga cukup menyulitkan
distribusi bantuan.
3. Kab. Sigi
 Pasokan listrik baru menyala di sebagian titik
 Terbatasnya kendaraan operasional untuk pendistribusian logistik.

Per tanggal 12 Oktober 2018

1. Pencarian Korban Gempa Palu Dihentikan 12 Oktober Meski Masih 680 Orang
Hilang
Dalam jumpa pers Kamis (11/10), Sutopo Purwo Nugroho juru bicara Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut pula bahwa korban tewas kini
mencapai 2.073 orang setelah ditemukan 28 jenazah tambahan. Semua sudah
dimakamkan: 994 di pemakaman massal, dan 1079 dimakamkan oleh keluarga. "Yang
masih hilang, 680 orang, terbanyak di Palu, jumlahnya 652 orang."
Menurut Sutopo, sejak tsunami itu sudah terjadi 523 kali gempa, dengan 17 kali
diantaranya bisa dirasakan. Dan trennya makin lama makin lemah, menuju kestabilan.
2. Masa tanggap Darurat di perpanjang hingga 26 Oktober 2018
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan bahwa
Gubernur Sulawesi Tengah memutuskan masa tanggap darurat gempa dan tsunami
Palu akan diperpanjang hingga 14 hari ke depan, dari tanggal 12 Oktober hingga 26
Oktober 2019. "Dengan pertimbangan masih banyak masalah yang harus diselesaikan
di lapangan maka penanganan tanggap daruat diperpanjang 14 hari ke depan hingga
13 sd 26 oktober 2018," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo
Purwo Nugroho dalam konferensi pers, Kamis (11/10).
Sedangkan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban hanya akan
diperpanjang hingga Jumat (12/10). BNPB mengimbau warga agar tidak mencari
korban lagi karena kondisi jenazah yang sudah tidak baik.
"Kita imbau untuk tidak melakukan pencarian korban pada warga karena kondisi
jenazah sudah menimbulkan penyakit. Sudah rusak," ucap Sutopo.
Basarnas akan menyerahkan pencarian ke wilayah Basarnas Palu. Personel Basarnas
masih akan melakukan asistensi jika mendapatkan laporan penemuan korban. Jika
ditemukan, maka meraka akan melakukan evakuasi.
Dalam masa perpanjangan tanggap darurat akan dilakukan pemenuhan kebutuhan
dasar pengungsi, perbaikan saran dan prasarana, pembersihan puing bangunan dan
lainnya. 
Hingga Kamis (11/10), pukul 13.00 Wita, jumlah korban meninggal mencapai
2.073 orang.  Jumlah orang meninggal di Palu 1.663, Donggala 171, Sigi 223 orang,
Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu satu orang. Seluruh korban telah
dimakamkan. Sebanyak 994 korban dimakamkan di pemakaman massal dan 1.079 di
pemakaman keluarga.
"Palu paling banyak korban karena di sepanjang teluk Palu dihantam tsunami
ketinggian hingga 11 meter," ujar Sutopo.
Selain korban meninggal, BNBP mengumumkan 10.679 orang terluka dan 680
dilaporkan keluarganya belum ditemukan. Sementara itu, banyak korban yang
diperkirakan masih tertimbun.
BNPB juga mencatat 18.353 orang dievakuasi ke luar dari Palu. 16.224 orang
menggunakan transportasi udara ke Makassar, Balikpapan, Jakarta dan lainnya. 1.098
orang lainnya dievakuasi ke kota lain melalui laut dan 221 orang melalui jalur darat.
Di sisi lain, akibat gempa yang terjadi pada Jumat (28/9) lalu sebanyak 67.310
unit rumah rusak, yang tersebar di Kota Palu sebanyak 65.733 unit. Di Kabupaten Sigi
879 unit, dan di Kabupaten Donggala 680 unit. Masyarakat yang mengungsi terdata
sekitar 87 ribu orang. (kst/dea)

Per tanggal 26 Oktober 2018

Kamis, 25 oktober 2018 pukul 09.30 Wita bertempat di ruang kerja Gubernur
Sulteng Jl.Samratulangi, Kel.Besusu, Kec.Palu Timur Kota Palu berlangsung rapat
Evaluasi Penanggulangan Bencana tahap II terkait apakah tanggap darurat diperpanjang
atau tidak, yang dipimpin oleh Gubernur Supteng Drs.H. Longky Djanggola. M.Si,
Adapun yang turut hadir dalam rapat tersebut :
1. Gubernur Sulteng Drs H. Longki Djanggola .M.Si
2. Pangkogasgabpad Mayjen.TNI Tri Soewandono
3. Kapen Satgas Kolonel Inf.Teguh
4. Kajati Sulteng Moh.Rum
5. Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno
7. Danrem 132/Tdl Kolonel Inf.Agus Sasmita
8. Kepala BNPB Willen Rampangilei
9. Kasatpol PP
10. Wali Kota Palu Drs.Hidayat. M.Si
11. Bupati Kab.Donggala Kasman Lasa
12. Perwakikan Kementrian sosial.
13. Perwakilan PUPR
14. AsTer kogasgab Kolonel Inf. Muchidin
15. Perwakilan PLN
16. Perwakilan Pertamina
17. Kabulog Sulteng
18. Pihak BPKP
19. Bupati Kab.Sigi Ihwan Lapata

Adapun inti pembahasan dan paparan dari rapat tersebut sbb :


A. Dari pihak kemensos mengatakan :
Masalah kebutuhan untuk para pengungsi terutama untuk para orang tua, anak anak
dan ibu hamil harus terpenuhi, untuk masalah pendataan masih lemah, namun harus
disempurnahkan sambil jalan. Mengenai pengungsian masih ada banyak pengungsi
dikuar Provinsi Sulteng, sperti di makassar, kalimantan dan Pualu Jawa, mengenai
pengungsi di Luar Sulteng sudah di oerhatikan oleh dinsos daerah masing masing,
dan kebanyakan tinggal di Asrama haji, bahwa yang dibilang pengungsi dan dihitung
pengungsi adalah orang orang yang betul betul rumahnya hancur, dan berhak
mendapat Huntara, dan yang berada diluar Sulteng diharap untuk kembali ke Kota
Palu.
B. Dari pihak TNI / Kogasgabpad mengatakan :
Mengenai Korban jiwa mencapai 2.081 jiwa, dan Tenda terpasang 3.650 tenda, kami
dari TNI Bekerja sendiri, dari pemda belum merapat kepada Kogasgabpad, seperti
pemasangan renda itu semua yang pasang TNI dari pemda tidak ada, dan tenda
darurat untuk sekolah masih sangat kurang, kami mengorbankan prajurit yang tidur
ditenda untuk menyumbangkan tenda untuk pembangunan sekolah darurat, kami
masih melihat banyak skali kekurangan tenda dan dapur umum, yang masih sangat
minim yaitu MCK dan petugas kesehatan.
Untuk korban tetap alangkah bagusnya buat data korban sementara, yang perlu di
pertanyakan sampai kapan bantuan logistik akan mengalir, dan harus terkodinir,
untuk bantuan melalui Udara sudah sangat terbatas, apa bila Kogasgab selesai makan
yang akan melanjutkan yaitu pemda, saran untuk PUPR di huntara akan dipasang
listrik dipertanyakan siapa kah yang bayar apakah perintah atau pengungsi, lokasi
pembangunan Huntara jangan cuma untuk korban likuifaksi saja namun lebih bagus
di tambah untuk korban tsunami sperti di talise, ataupun di Kel.Tondo.
C. Dari Pihak PUPR mengatakan :
Mengenai hantura kami akan mengikuti pola desain yang kami perlihatkan ke pemda
dan kami akan bangun, dan bisa serempak pembangunan nya sesuai standar yang kita
masukan, dan di bangun di titik titik yang sudah di tentukan, untuk huntara yang
sudah terbangun dari pemda Jateng yah kita pakai , yang akan di bangun kedepan nya
akan seusai dengan pola desain ditentukan, kami meminta data lahan dampak yang
terkena likuifaksi agar peletakan titik pembangunan Hantura bisa lebih baik.
D. Pihak Kementrian ESDM dan Geologi mengatakan :
Khusus bada geologi pada saat terjadi bencana kami langsung turun ke lapangan
untuk mendata dampak yang terjadi, target kami ada 41 sumur yang harus di siapkan
badan Geologi untuk kebutuhan air, dan daerah mana yang masih layak pakai dan
huni kami akan sampaikan setelah maki teliti, dan kami akan sampaikan data
mengenai kontruksi untuk Kota Palu, kami akan siapkan peta peta daerah yang mana
bisa dibangun dan tidak, terkait alat berat kami mengoprasikan 48 unit alat berat,
namun akan di tambah 17 unit, dan berakhir nya tanggap darurat di 26 oktober 2018
nanti ada empat tim yang akan beroprasi karena tim yang lain akan pulang ke jakarta,
untuk tim medis 40 tim medis.
E. Dari Pihak kemendagri mengatakan :
Bantuan beras kita beracuh pada UU, bantuan beras meruapakan bagian dari dana
juga, bila beras habis maka pihak pemda silahkan menyurat ke Bulog ,dan stog bulog
di palu masih aman sekitar 12.700 ton, mengenai pergunaaan beras untuk
permohonan beras ke bulog dilengkapi dengan penetapan status tanggap darurat dan
tidak di status transisi, untuk mengenai data, dari dampak bencana ini kami saran kan
untuk masalah listrik lebih baik lagi, dan pencetakan KTP segera dapat di rekam
kembali dan di cetak kembali.
F. Dari pihak BPKP mengatakan :
Dari awal kami mengawal pengelolaan dana tanggap darurat, kami melaporkan
terkait bantuan secara keselurah baik dari BPBD atau dari bantuan lainnya, kami
meminta membuat Berita acara terkait penjarahan, kami selalu juga melakukan rapat,
demi untuk pembuatan Laporan.
G. Walikota Palu :
Kami dari pemerintah Kota Palu kami mengambil langkah langkah percepatan kami
sudah kerja mengenai jalan rusak, mengenai pendanaan nanti kami akan bicarakan,
mengenai Air bersih untuk PDAM Donggala ada masalah yaitu ada lumour di sumur
nya dan harus di sedot namun kami pemerintah Kota palu sudah mengatasi hal
tersebut namun masih menunggu hasil geologi, terkait kesehatan kami mempunyau
300 unit mobil kesehatan. Untuk harga barang naik, namun kami membuat surat dan
menyurati untuk tidak menaikan harga barang kebutuhan, dan terkait ASN memang
betul banyak ASN kami yang belum masuk kantor, dan kami akan buat tim
lenegakan disiplin.
H. Bupati Kab.Sigi :
Kami selaku pemkab sigi sangat baik kordinasinya dengan pihak TNI, kami selalu
mengupdate data pemgungsi, selesai kami buat kami share ke pihak TNI/Polri dan
Pemprov, jumlah pengungsi menurun menjadi 25.113 Kk ,jumlah kerusakan rumah
di Kab.Sigi yaitu 8.964 unit, rusak sedang 5.283 unit dan rusak berat 11.066 unit,
terkait irigasi ada 8 irigasi rusak berat, dari data jalan 183 km jalan kabupaten
mengalami rusak, untuk kesehatan kami mendata 2 rusak berat di dolo dan sibalaya,
PUSTU rusak berat 12, poskesdes rusak berat 8 unit, infrastruktur pendidikan rusak
berat 104 unit, 64 unit SD. Ini adakah data keadaan kami terkait di tanggap darurat,
tentu sarana orasarana kami masih sangat terbatas , ini menjadi sebuah persoalan
yang harus cepat ditangani, untuk khsusnya Kab.Sigi keadaan dan lingkungan yang
kami rasakan untuk rekan TNI kami sangat mengharapkan masih dibantu, kalau
tanggap darurat dicabut di tanggal 26, kami kekurangan tenaga, tenga kesehatan juga
terbatas, apa lagi wilayah kami sebagian terputus jalan nya seperti kulawi dan
pipikoro.
Adapun kesimpulan dari hasil rapat sbb :
1. Tanggap darurat tidak dilanjutkan
2. Dengan mepercepat rahapan selanjutnya transisi ke tahap pemulihan selama 60 hari
kedepan dan akan memasuki perbaikan infrastruktur.
3. Akan melalukan pendataan lebih detail terkait kerugian materil dll.
4. Perubahan status dari tanggap darurat ke tahap transisi pemulihan tidak mengurangi
bantuan.
5. Masa transisi pemulihan kita akan memperbaiki infrastruktur secepatnya seperti
kerusakan pasar, rumah sakit, sekolah.

6 Bulan Mendatang

Berdasarkan Laporan Hitung Cepat Kerusakan dan Kerugian kota Palu, Sigi dan
Donggala, dan Kab. Parigi Moutong (PASIDOMO) per tanggal 26 Oktober 2018 adalah
mencapai Rp. 18,48 Triliun.
Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan:
3. BAPPENAS
Membentuk TIM untuk penyusunan Rencana Induk, serta koordinasi Lintas K/L dan
mitra pembangunan untuk TIM
4. ESDM
Melakukan survey Geologi wilayah pascabencana dan kawasan yang aman untuk
relokasi (pemukiman baru), telah direkomendasikan ke Dirjen Tata Ruang
Kementerian ATR (per tanggal 30 Oktober 2018)
5. BNPB
Memfasilitasi BPBD untuk penilaian kerusakan dan kerugian, dan penilaian
pemulihan (rehab-rekon) pascabencana
6. BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Menyiapkan akusisi LIDAR dan foto udara (7 Nov 18-31 Des 2018), serta pemetaan
1:5.00 dan 1:1.000 (1-31 Jan 2019)
7. ATR/BPN
Menyiapkan regulasi untuk rekomendasi tata ruang wilayah pascabencana Sulteng,
berdasarkan masukan Badan Geologi ESDM dan BMKG, untuk zona rawan bencana
dan relokasi yang direkomendasikan (per 30 Oktober 2018)
8. BMKG
Melakukan survey kawasan rawan gempa dan tsunami pada wilayah pascabencana
dan kawasan yang direkomendasikan untuk pemukiman baru
9. PUPR
Menyiapkan rancangan pemulihan pada wilayah pascabencana dan pada kawasan
pemukiman baru dan pengembangan infrastrukturnya.
Kerangka Pikir Pemulihan dan Pembangunan yang lebih baik, lebih aman, dan
berkelanjutan untuk Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong
a. 2-4 minggu pascabencana adalah Masa Tanggap Darurat
b. 1-3 bulan adalah Masa Transisi dan Pemulihan Awal
c. 3-6 bulan adalah Masa Rehabilitasi
d. 6-24 bulan adalah Masa Rekonstruksi dan Relokasi Baru

Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang berbasis Pengurangan Resiko Bencana

Penanggulanagn bencana dalam RPJMN 2015-2019

NAWACITA ke-7:
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan Program PB
menggerakkan sektor-sektor Memperkuat kaasitas
etrategis ekonomi domestik Pemda Kab?Kota sesuai
dengan ancaman
bencana masing-masing
Strategi
1. Internalisasi pengurangan resiko dalam TANGGUH
kerangka pembangunan berkelanjutan di Prioritas
pusat dan daerah Memperkuat kapasitas di
2. Penurunan tingkat kerentanan terhadap 136 Kab/Kota yang
bencana dengan peningkatan kualitas merupakan pusat
hidup masyarakat di daerah paska pertumbuhan ekonomi
bencana, melalui percepatan dengan basis Indeks
penyelesaian rehabilitasi dan Resiko bencana tinggi
rekonstruksi wilayah paska bencana
alam
3. Peningkatan kapasitas pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana Sendai Framework fo DDR
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45814899. Diakses tanggal 1 Desember 2018


https://bnpb.go.id/gempasulteng.html. Diakses tanggal 1 Desember 2018
https://bnpb.go.id/laporanharian.html. Diakses tanggal 1 Desember 2018
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181011155114-20-337705/tanggap-darurat-
gempa-palu-diperpanjang-hingga-26-oktober. Diakses tanggal 3 Desember 2018
http://jateng.tribunnews.com/2018/10/11/pencarian-korban-gempa-palu-dihentikan-12-
oktober-meski-masih-680-orang-hilang. Diakses tanggal 3 Desember 2018
http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/10/28/kerugian-bencana-alam-di-sulteng-
diperkirakan-mencapai-rp-184-triliyun. Diakses tanggal 1 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai