Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah harapan setiap orang
tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,
mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak
dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada
orang dewasa atau orang tua. ( Nia, 2011)
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau
ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran
panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi
dengan lingkungannya. (International paediatrics association, 2008)
Pertumbuhan anak yang sehat adalah memiliki berat badan yang ideal dan tinggi
badan yang ideal mengikut umurnya. Seringkali didapati bahawa anak anak yang
berada dalam umur yang sama tetapi terdapat variasi dalam tinggi badan mereka.
Terlintas dalam fikiran kenapa terdapat perbedaan dalam tinggi badan anak-anak
sedangkan mereka dalam lingkungan umur yang sama.
Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-
sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan
hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.
Anak Prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun menurut
Biechler dan Snowman (melalui Patmonodewo, 2003: 19). Biasanya anak-anak
tersebut mengikuti program Pendidikan Prasekolah. Di Indonesia yang termasuk
dalam Pendidikan Prasekolah antara lain Tempat Penitipan Anak (Day Care),

1
Kelompok Bermain, dan Taman Kanak-Kanak (Patmonodewo, 2009: 52).
Pendidikan prasekolah termasuk dalam lingkup pendidikan nonformal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?
2. Apa saja Tahap Pertumbuhan Anak?
3. Apa saja Tahap Perkembangan anak?
4. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak?
5. Apa saja Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang ?
6. Bagaimana saja Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita?
7. Bagaimana peningkatan kualitas tumbuh kembang ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui dari pertumbuhan dan perkembangan anak
2. Mengetahui tahap pertumbuhan anak
3. Mengetahui tahap perkembangan anak
4. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak
5. Mengetahu kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang
6. Mengetahui pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita
7. Mengetahui peningkatan kualitas tumbuh kembang

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan


Menurut Supriasa dalam Sarjanaku (Home 30 September 2009),
pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian
atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat
kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Definisi pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar,
jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter),
umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen
tubuh).
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran
kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu
pula pertumbuhan mencangkup perubahan yang semakin sempurna dalam
sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya.
Maka dengan demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
perubahan dan proses pematangan fisik.

Menurut Hasan (Home, 30 September 2013), perubahan kuantitatif disebut


juga “pertumbuhan” merupakan buah dari perubahan aspek fisik seperti
enambahan berat, tinggi dan proporsi badan seseorang. Perubahan
Kualitatif
eliputi perubahan aspek psikofisik seperti peningkatan kemampuan
berpikir,
berbahasa, perubahan emosi dan sikap.

Menurut Hartono (2008: 39-41), “perubahan-perubahan meliputi beberapa

3
aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4
kategori utama”, yaitu:

a) Perubahan dalam ukuran


Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi
maupun berat badan. Berat badan dan panjang badan saat baru dilahirkan
akan terus berubah seiring dengan bertambahnya umur diikkuti dengan
oleh organ-organ tubuh lain yang mengalami perubahan ukuran, antara
lain perubahan volume otak yang membawa akibat terjadinya perubahan
kemampuan.
Kemampuan mengenal objek-objek dilingkungannya bertambah sedikit
demi sedikit. Semua perubahan tersebut menunjukkan adanya perbedaan
kuantitatif yang bisa diukur.

b) Perubahan dalam perbandingan


Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala,
anggota badan, dan anggota gerak. Sampai pada umur tertentu
perbandingan akan menetap, yakni pada usia akhir belasan tahun.
Perubahan secara proporsional juga terjadi pada perkembangan mental.
Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal dan hal-hal yang rasional
semakin lama semakin besar. Dalam perkembang sosial mereka juga
sedikit demi sedikit berubah.

c) Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama


Hal-hal yang terjadi pada masa bayi dan anak-anak akan berubah seiring
dengan bertambahnya usia dan kemampuan yang dimiliki dari diri sang
anak. Seperti pada saat bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut kelenjar
thymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit akan
mengalami atrophy (penyusutan) dan menghilang setelah dewasa.

4
d) Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak hal yang baru yang diperoleh selama perkembangan sesuai dengan
keadaan dan tingkatan/tahapan perkembangannya, ketika dilahirkan, bayi
belum mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian gigi tersebut akan
tumbuh. Dengan demikian, bayi memperoleh atau menambah sesuatu yang
baru yang sebelumnya belum ada atau belum dumiliki. Begitu pula
seterusnya hingga bayi tersebut tumbuh dewasa.
Selama perkembangannya manusia masih tetap menerima dan
memperoleh hal-hal yang baru, terutama yang berhubungan dengan
kehidupan psikis. Proses perkembangan untuk memperoleh hal-hal baru
tersebut, sebagian besar dan untuk waktu yang relative lama adalah
mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan mental.
Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang maju dan terus
meningkat.

2.2 Tahap Pertumbuhan Anak

1) Pranatal (0-28 hari)


a. Masa embrio (TM I kehidupan pranatal)
Diferensiasi berlangsung cepat, terbentuk sistem dan alat-alat
dalam tubuh
b. Masa fetus dini (TM II kehidupan pranatal)
Pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk serta mulai berfungsi. Pada akhir masa ini panjang janin
70% daripada panjang pada saat dilahirkan, sedangkan berat
badannya hanya 20% daripadanya, karena jaringan lemak
subkutan belum terbentuk
c. Masa fetus akhir

5
Bertambahnya masa tubuh dengan cepat. Berat badan fetus dari
700 gram pada akhir trimester kedua bertambah dengan kecepatan
kira-kira 200 gram/minggu sampai pertengahan trimester ketiga
untuk mencapai kira-kira 3.000-3.500 gram

2) Masa Neonatal (0-4 minggu sesudah lahir)


Penyesuaian sirkulasi dengan keadaan lingkungan, mulai bernafas
dan fungsi alat tubuh lainnya. Berat badan dapat turun sampai 10 %
pada minggu pertama kehidupan yang dicapai lagi pada hari ke-14

3) Masa bayi (tahun pertama dan kedua kehidupan)


a. Umur 1 bulan – 1 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, fungsi alat tubuh
bertambah, terutama sistem saraf.

b. Umur 1 tahun – 2 tahun


Pertumbuhan menurun, kemajuan dalam berjalan dan aktifitas
motorik serta pengaturan fungsi ekstresi

4) Masa prasekolah (umur 2-6 tahun)


Pertumbuhan melambat, aktifitas jasmani bertambah, kordinasi
fungsi dan mekanisme motorik bertambah, cepat menangkap
pelajaran

5) Masa sekolah (wanita 6-10 tahun, pria 6-12 tahun)


Pertumbuhan tetap, keterampilan dan proses intelektuil berkembang

6) Masa adolesensi (wanita 10-18 tahun, pria 12-20 tahun)


Perubahan dari masa anak ke masa dewasa. Percepatan pertumbuhan
tinggi dan berat badan, timbulnya jenis kelamin sekunder,
memerlukan kepercayaan diri sendiri dan kebebasan, perkembangan
fungsi alat kelamin.

6
Dapat digambarkan secara umum tahap pertumbuhan anak :
1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian
mengurang secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun
2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil
balik
3. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun)
4. Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai
suatu waktu (kira-kira umur 18 tahun) berhenti

 Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik


Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran
ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi :

a. Tergantung umur (age dependence)


 Berat Badan (BB) terhadap umur
 Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur
 Lingkaran kepala (LK) terhadap umur
 Lingkaran Lengan Atas (LLA) terhadap umur
Kesulitan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat, karena tidak
semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya.

b. Tidak tergantung umur


 Berat Badan (BB) terhadap TB
 Lingkaran Lengan Atas (LLA) terhadap TB
 Lain-lain : LLA dibandingkan dengan standar/baku, lipatan kulit
pada trisep subskapular, abdominal dibandingkan dengan baku
Kemudian hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan
suatu baku tertentu, misalnya baku Harvard, NCHS, atau baku nasional.

7
Disamping itu masih ada ukuran-ukuran antropometrik lainnya yang
dipakai untuk keperluan khusus, misalnya pada kasus-kasus dengan
kelainan bawaan atau untuk menentukan jenis perawakan, antara lain :
1. Lingkaran dada, lingkaran perut dan lingkaran leher
2. Panjang jarak antara 2 titik tubuh, seperti biakromial untuk lebar
bahu, bitrokanterik untuk lebar panggul, bitotemporal untuk
lebar kepala, dll.

BERAT BADAN
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting yang
merupakan hasil peningkatan/ penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lainnya. Berat
badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk
mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak.
Perlu diketahui, bahwa terdapat fluktuasi wajar dalam sehari sebagai
akibat masukan (intake) makanan dan minuman, dengan keluaran (output)
melalui urine, feses, keringat dan bernafas. Besarnya fluktuasi tergantung
pada kelompok umur dan bersifat sangat individual, yang berkisar antara
100-200 gram, sampai 500-1000 gram bahkan lebih, sehingga
mempengaruhi hasil penilaian.
Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik untuk :
1. Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut maupun
yang kronis, tumbuh kembang dan kesehatan
2. Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit
3. Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu di berikan

8
Pada hari-hari pertama masa neonatal, berat badan yang turun kurang dari
10% masih merpakan keadaan normal. Ini disebabkan karena kehilangan
cairan tubuh melalui urine dan mekonium, disamping pemberian susu pada
masa tersebut masih belum cukup. Berat badan akan dicapai lagi pada hari
ke 10-14. Selanjutnya bayi yang normal dan sehat, berat badannya akan
bertambah terus dengan teratur
 Berat badan pada waktu lahir berkisar antara 2,7 – 4,1 kg.
 Dalam 3 bulan pertama kenaikan BB kira-kira 1 kg/bulan
 Bayi umur 5 bulan berat badan 2x berat badan waktu lahir
 Usia 1 tahun berat badan 3x berat badan lahir
 Usia 2 tahun berat badan 4x berat badan lahir
 Sesudah umur 2 tahun kecepatan pertambahan BB menurun dan
dengan
makin bertambahnya umur anak, kenaikan BBnya makin tidak
teratur.

Kenaikan berat badan bayi setiap bulan :


Usia bayi Kenaikan BB rata-rata / bln
1 - 3 bulan 700 gr
4 - 6 bulan 600 gr
7 - 9 bulan 400 gr
10 - 12 bulan 300 gr

Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Soetjiningsih, 1998 untuk
memperkirakan berat badan anak adalah sebagai berikut :
Lahir = 3.25 kg
3 – 12 bulan = umur (bulan) + 9
2
1 – 6 tahun = umur (tahun) x 2 +8
6 – 12 tahun = umur (tahun) x 7 – 5
2

9
Formula berat badan yang digunakan untuk menentukan berat badan:

Berat Badan = 8 + 2 (n) kg

Ket: n = jumlah umur dalam tahun

TINGGI BADAN
Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting.
Keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa
pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai.
Kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, dimana tinggi badan meningkat
pesat pada masa bayi, kemudian melambat, dan menjadi pesat kembali
(pacu tumbuh adolesen), selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti
pada umur 18-20 tahun. Tulang-tulang anggota gerak berhenti bertambah
panjang, tetapi ruas-ruas tulang belakang berlanjut tumbuh sampai umur
30 tahun, dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah korpus-
korpus ruas tulang belakang, sehingga tinggi badan sedikit bertambah
yaitu sekitar 3-5 mm. Antara umur 30 smpai 45 tahun tinggi badan tetap
statis, kemudian menyusut.
Teknik pengukuran tinggi badan, ada 2 macam:
1. Pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur telentang
(pajang supinasi)
2. Pada umur > 2 tahun dengan posisi berdiri. Panjang supinasi pada
umumnya 1 cm lebih panjang daripada tinggi berdiri

Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar,
dapat diperkirakan sebagai berikut (Soetjiningsih, 1998) :
 1 tahun = 1,5 x TB lahir
 4 tahun = 2 x TB lahir
 6 tahun = 1,5 x TB umur 1 tahun

10
13 tahun= 3 x TB lahir
 Dewasa = 2 x TB umur 2 tahun (3,5 x tinggi badan lahir)

Atau digunakan rumus seperti yang dikutip dari Behrman, 1992 dalam
buku dr.Soetjiningsih perkiraan tinggi badan dalam sentimeter:
a. Lahir : 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
c. 2 - 12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77

Dalam tahun pertama panjang badan bayi bertambah dengan 23 cm (di


negara maju 25 cm), sehingga anak pada umur 1 tahun panjangnya
menjadi 71 cm (di negara maju 75 cm) kemudian kecepatan pertumbuhan
berkurang sehingga setelah umur 2 tahun kecepatan pertambahan panjang
badan kira-kira 5cm/ tahun.
Formula yang dipakai untuk menentukan panjang anak dari umur 3 tahun:

Panjang Badan = 80 + 5 (n) cm

Ket: n = jumlah umur dalam tahun


Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik
berdasarkan data tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya
tumbuh optimal sesuai dengan potensinya adalah sebagai berikut:
TB anak perempuan = (TB ayah – 13 cm) + TB ibu) ± 8,5 cm
2
TB anak laki-laki = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah) ± 8,5 cm
2
(13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki
dan perempuan di Inggris, dan 8.5 cm adalah nilai absolute tentang TB).

11
LINGKARAN KEPALA
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial dan dapat dipakai
untuk menilai kecepatan pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh
normal maka kepala akan kecil. Sehingga pada lingkar kepala yang lebih
kecil dari normal (mikrosefali), maka menunjukkan adanya retardasi
mental. Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan
serebrospinal pada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala,
sehingga LK lebih besar dari normal.
Cara mengukur lingkar kepala adalah dengan melingkarkan alat pengukur
dari frontalis ke tulang telinga terus ke occipitalis kembali ke frontalis
dengan alat pengukur yang lembut.
Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat adalah pada 6 bulan
pertama kehidupan, yaitu dari 33 cm pada waktu lahir menjadi 40 cm pada
umur 6 bulan (bertambah 1,5 setiap bulan). Sedangkan pada umur 1 tahun
45-47 cm (bertambah 0,5 tiap bulan), umur 2 tahun 49-52 cm, dan umur 5
tahun sampai masa pubertas bertambah 1 1/4 cm per 5 tahun, sehingga pada
dewasa mencapai 52-55 cm.
Untuk melihat perkembangan pengukuran lingkar kepala anak dapat
dilakukan setiap bulan atau paling sedikit 3 bulan sekali pada anak kurang
dari 12 bulan dan 6 bulan sekali bagi anak berumur 1 tahun atau lebih

LINGKARAN LENGAN ATAS


Lingkaran lengan (LLA) atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan
lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh
dibandingkan dengan berat badan. LLA dapat dipakai untuk menilai
keadaan gizi/ tumbuh kembang pada kelompok umur prasekolah. Laju
tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur 1
tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah pada selama 1-3 tahun.

12
Tabel 1
Pertumbuhan dan Perkembangan anak dilihat dari
Lingkar Lengan Atas
Umur Lingkaran Lingkaran otot
(dlm Bulan) pertengahan pertengahan
lengan (cm) lengan (cm)
0-5 13,0 10,5
6-11 15,2 12,1
12-17 16,0 12,6
18-23 16,1 12,8
24-29 16,3 13,1
30-35 16,4 13,3
36-47 16,7 13,8
48-59 17,0 14,2
60-71 17,1 14,4

PERTUMBUHAN GIGI
Seperti telah diketahui bahwa gigi manusia dalam
perkembangannya mempunyai 2 tahap :
1. Semasa anak-anak yang di sebut gigi susu/gigi sulung
2. Setelah berganti atau dewasa disebut gigi tetap

Kedua tahap pertumbuhan gigi tersebut adalah sangat penting sehingga


kita tidak boleh mengabaikan salah satu diantaranya. Gigi susu akan
tanggal dan diganti dengan gigi tetap. Masa tumbuh gigi tetap mempunyai
waktu yaitu dalam periode 6-12 tahun. Gigi susu mulai tumbuh pada bayi
usia 5-9 bulan. Pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8
gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah
seluruhnya sekitar 14-16 gigi, da pada umur 2 1/2 tahun sudah terdapat 20
gigi susu.

13
Berikut ini terlihat kapan mulai tumbuhnya gigi :
Gigi Rahang bawah Rahang atas
Gigi seri 6 bulan 7 ½ bulan
tengah 7 bulan 9 bulan
Gigi seri 16 bulan 18 bulan
taring 12 bulan 14 bulan
Gigi taring 20 bulan 24 bulan
Gigi geraham
I
Gigi geraham
II

Berikut ini akan dijelaskan umur anak dengan jumlah gigi yang telah
tumbuh sebagai berikut :
1. Umur 12 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham atas bawah masing-masing 2 buah
2. Umur 14 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham I atas 2 buah
d) Gigi geraham I bawah 2 buah
3. Umur 16 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham I atas 2 buah
d) Gigi geraham I bawah 2 buah
e) Gigi taring bawah 2 buah
4. Umur 18 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah

14
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham I atas 2 buah
d) Gigi geraham I bawah 2 buah
e) Gigi taring bawah 2 buah
f) Gigi taring atas 2 buah
5. Umur 20 bulan
Gigi anak sama dengan umur 18 bulan hanya bertambah gigi
geraham II bawah sebanyak 2 buah
6. Umur 24 bulan
Pada umur ini hanya bertambah gigi geraham II atas sebanyak 2
buah

2.3 TAHAP PERKEMBANGAN ANAK

Empat parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan anak adalah:


1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara
(spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya).
Tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada our tertentu di kutip
dari dr. Soetjiningsih, 1998 misalnya:
 4-6 minggu : Tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 mg
 20 minggu : Meraih benda yang didekatkan kepadanya
 13 bulan : Berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal

Adapun skema praktis perkembangan mental anak Balita disebut skala


Yaumil-Mimi:
1. Dari lahir sampai 3 bulan
 Belajar mengangkat kepala

15
 Belajar mengikuti objek dengan matanya
 Melihat ke muka orang lain dengan wajah tersenyum
 Bereaksi dengan suara dan bunyi
 Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran
dan kontak
 Menahan barang yang di pegangnya
 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

2. Dari 3-6 bulan


 Mengangkat kepala 90o dan mengangkat dada dengan bertopang
tangan
 Mulai belajar meraih benda-benda yang ada di dalam dan luar
jangkauannya
 Menaruh benda-benda di mulutnya
 Berusaha memperluas lapangan pandangan
 Tertawa dan menjerit karena gembira diajak bermain
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

3. Dari 6-9 bulan


 Dapat duduk tanpa di bantu
 Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
 Dapat merangka meraih benda / mendekati seseorang
 Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
 Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
 Bergembira dengan melempar benda-benda
 Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
 Mengenal wajah-wajah anggota keluarga dan takut pada orang
asing
 Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-
sembunyian

4. Dari 9-12 bulan

16
 Dapat berdiri sendiri tanpa di bantu
 Dapat berjalan dengan di tuntun
 Menirukan suara
 Mengulang bunyi yang didengarnya
 Belajar menyatakan satu atau dua kata
 Mengerti perintah sederhana atau larangan
 Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi
sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-
benda ke mulutnya
 Berpartisipasi dalam permainan

5. Dari 12 – 18 bulan
 Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
 Menyusun 2 atau 3 kotak
 Dapat mengatakan 5 – 10 kata
 Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing

6. Dari 18 sampai 24 bulan


 Naik turun tangga
 Menyusun kotak
 Menunjuk mata dan hidunya
 Menyusun dua
 Belajar makan sendiri
 Menggambar garis dikertas atau pasir
 Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK
 Menaruh minat kepada apa yang di kerjakan oleh orang-orang yang
lebih besar
 Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan
mereka

7. Dari 2 – 3 tahun

17
 Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
 Membuat jembatan dengan tiga kotak
 Mampu menyusun kalimat
 Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang
ditujukan kepadanya
 Menggambar lingkaran
 Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain
di luar keluarganya

8. Dari 3 – 4 tahun
 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetanggannya
 Berjalan pada jari sendiri
 Belajar berpakaian dan membuka pakaian
 Menggambar garis silang
 Menggambar orang hanya kepala dan badan
 Mengenal 2 – 3 warna
 Bicara dengan baik
 Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
 Banyak bertanya
 Bertanya bagaimana anak dilahirkan
 Mengenal sisi atas, bawah, muka dan belakang
 Bermain dengan anak lain dan menunjukan rasa sayang kepada
saudaranya
 Dapat melaksanakan tugas sederhana

9. Dari 4 – 5 tahun
 Melompat dan menari
 Mengganbar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
 Menggambar segi empat dan segi tiga
 Pandai bicara
 Dapat menghitung jari - jarinya

18
 Dapat menyebut hari – hari dalam seminggu
 Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan cerita
 Minat kepada kata baru dan artinya
 Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
 Mengenal 4 warna
 Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar
dan kecil
 Menaruh minat kepada aktifitas orang dewasa

10. Tumbuh kembang pada anak usia 6 – 12 tahun

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran berbagai


organ fisik berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah,
besar, ukuran atau dimensi tingkat sel. Pertambahan berat badan 2 –
4 Kg / tahun dan pada anak wanita sudah mulai mengembangkan
cirri sex sekundernya.
Perkembangan menitik beratkan pada aspek diferensiasi bentuk dan
fungsi termasuk perubahan sosial dan emosi.
a. Motorik kasar
1) Loncat tali
2) Badminton
3) Memukul
4) motorik kasar di bawah kendali kognitif dan berdasarkan
secara bertahap meningkatkan irama dan keleluasaan.
b. Motorik halus
1) Menunjukan keseimbangan dan koordinasi mata dan tangan
2) Dapat meningkatkan kemampuan menjahit, membuat model
dan bermain alat musik.
c. Kognitif
1) Dapat berfokus pada lebih dan satu aspek dan situasi

19
2) Dapat mempertimbangkan sejumlah alternatif dalam
pemecahan masalah
3) Dapat membelikan cara kerja dan melacak urutan kejadian
kembali sejak awal
4) Dapat memahami konsep dahulu, sekarang dan yang akan
datang
d. Bahasa
1) Mengerti kebanyakan kata-kata abstrak
2) Memakai semua bagian pembicaraan termasuk kata sifat, kata
keterangan, kata penghubung dan kata depan
3) Menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran verbal
4) Dapat memakai kalimat majemuk dan gabungan

STIMULASI DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK


Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya.
Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan)
yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah
akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak
mendapat stimulasi.
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi
Perkembangan anak.
Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal
(bicara), auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan
perkembangan anak.
1. Pemberian stimulasi akan lebih efektif
apabila memperhatikan kebutuhankebutuhan
anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Pada tahap
perkembangan awal anak berada pada tahap sensori motorik. Pemberian
stimulasi visual pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap

20
lingkungannya, bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan menggerak-
gerakkan seluruh tubuhnya. Tetapi bila rangsangan itu terlalu banyak, reaksi
dapat seba;liknya yaitu perhatian anak akan berkurang dan anak akan
menangis. Pada tahun-tahun pertama anak belajar mendengarkan. Stimulus
verbal pada periode ini sangat penting untuk perkembangan bahasa anak pada
tahun pertama kehidupannya. Kualitas dan kuantitas vokal seorang anak dapat
bertambah dengan stimulasi verbal dan anak akan belajar menirukan kata-kata
yang didengarnya. Tetapi bila simulasi auditif terlalu banyak (lingkungan ribut)
anak akan mengalami kesukaran dalam membedakan berbagai macam suara.
Stimulasi visual dan verbal pada permulaan perkembangan anak merupakan
stimulasi awal yang penting, karena dapat menimbulkan sifat-sifat ekspresif
misalnya mengangkat alis, membuka mulut dan mata seperti ekspresi
keheranan, dll. Selain itu anak juga memerlukan stimulasi taktil, kurangnya
stimulasi taktil dapat menimbulkan penyimpangan perilaku sosial, emosional
dan motorik.
Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan anak,
misalnya dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain dll.. Stimulasi
ini akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya diri pada anak, sehingga
anak akan lebih responsif terhadap lingkungannya dan lebih berkembang.
Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu berjalan dan berbicara, akan
senang melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap lingkungannya. Motif
ini dapat diperkuat atau diperlemah oleh lingkungannya melalui sejumlah
rekasi yang diberikan terhapap perilaku anak tersebut. Misalnya anak akan
belajar untuk mengetahui perilaku mana yang membuat ibu senang/mendapat
pujian dari ibu, dan perilaku mana yang mendapat marah dari ibu. Anak yang
dibesarkan dalam lingkungan yang responsive akan memperlihatkan perilaku
eksploratif yang tinggi. Stimulasi verbal juga dibutuhkan pada tahap
perkembangan ini.
2. mengembangkan ide-idenya melalui pertanyaan-pertanyaan, yang
selanjutnya akan mempengaruhi perkembangan kognitifnya (kecerdasan).

21
Pada masa sekolah, perhatian anak mulai keluar dari lingkungan keluarganya,
perhatian mulai teralih ke teman sebayanya. Akan sangat menguntungkan
apabila anak mempunyai banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan
lingkungannya. Melalui sosialisasi anak akan memperoleh lebih banyak
stimulasi sosial yang bermanfaat bagi perkembangan sosial anak.
Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk anak-anak
prasekolah yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini
mungkin, dengan menggunakan APE (alat permainan edukatif). APE adalah
alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan
dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk
pengembangan aspek fisik (kegiatan-kegiatan yang menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak), aspek bahasa (dengan melatih berbicara,
menggunakan kalimat yang benar), aspek kecerdasan (dengan pengenalan
suara, ukuran, bentuk, warna dll.), dan aspek sosial (khususnya
dalamMhubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga, dan
masyarakat). Bermain, mengajak anak berbicara, dan kasih sayang adalah
’makanan’ yang penting untuk perkembangan anak, seperti halnya kebutuhan
makan untuk pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak sekedar mengisi
waktu luang saja, tetapi melalui bermain anak belajar mengendalikan dan
mengkoordinasikan otot-ototnya,melibatkan persaan, emosi, dan pikirannya.
Sehingga dengan bermain anak mendapat berbagai pengalaman hidup, selain
itu bila dikakukan bersama orang tuanya hubungan orang tua dan anak menjadi
semakin akrab dan orang tua juga akan segera mengetahui kalau terdapat
gangguan perkembangan anak secara dini.
Buku bacaan anak juga penting karena akan menambah kemampuan
berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan terhadap lingkungannya.
Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot tubuh diperlukan
stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau olah raga. Anak
perlu diperkenalkan dengan olah raga sedini mungkin, misalnya
melempar/menangkap bola, melompat, main tali, naik sepeda dll).

22
3. Seorang ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah makanan,
perawatan kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik, pertumbuhan yang
adekuat, dan kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan
intelektual juga diperlukan. Bermain merupakan ”sekolah” yang berharga bagi
anak sehingga perkembangan intelektualnya optimal.
Di bawah ini ada beberapa contoh alat permainan balita dan perkembangan
yang distimuli:

1. Pertumbuhan fisisk/motorik kasar:


Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau didorong

2. Motorik halus:
Gunting, pensil, bola, balok, lilin.

3. Kecerdasan/kognitif:
Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil warna, radio.

4. Bahasa:
Buku bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV

5. Menolong diri sendiri:


Gelas/piring plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki

6. Tingkah laku social:


Alat permainan yang dapat dipakai bersama, misalnya congklak, kotak
pasir, bola, tali.

23
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan
sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu
faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi
yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang
menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka
faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:

 faktor keturunan (herediter):


a. seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita
berbeda dengan anak laki-laki
b. ras
anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan
dengan anak keturunan bangsa Asia.
 faktor lingkungan
a. lingkungan eksternal :
1. kebudayaan
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat
kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2. status sosial ekonomi keluarga
keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan
terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan
cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian
asuhan terhadap anak

24
3. nutrisi.
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat
yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat
diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas
maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-
penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang,
gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan
berkurangnya nafsu makan.
4. penyimpangan dari keadaan normal disebabkan karena adanya
penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. olahraga
olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan
menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6. urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga
semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
b. lingkungan internal:
1. Intelegensi
pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi,
perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang
mempunyai intelegensi kurang.
2. Hormon
ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:
somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk
merangsang sel otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon
ini dapat menyebabkan gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi
pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat menyebabkan
kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan
merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi
spermatozoa. Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks

25
sekunder wanitadan produksi sel telur.kekurangan hormon
gonadotropin ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan
seks.
3. Emosi
hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu,
saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada
perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat
anakberinteraksi dengan keluarga maka kan mempengaruhi
interaksi anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak tidak
dapat terpenuhi
 Pelayanan Kesehatan Yang ada di sekitar Lingkungan
Dengan adanya pelayanan kesehatan disekitar lingkungan anak dapat
mempengaruhi tunbuh kembang anak, karena dengan anak diharapkan
dapat terkontrol perkembangannya dan jika ada masalah dapat segera
diketahui sedini mungkin serta dapat dipecahkan / dicari jalan
keluarnya dengan cepat.

2.5 Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang

Tumbuh dan kembang seorang anak secara optimal dipengaruhi oleh


hasil interaksi antara faktor genetis, herediter dan konstitusi dengan
faktor lingkungan. Agar faktor lingkungan memberikan pengaruh yang
positif bagi tumbuh kembang anak, maka diperlukan pemenuhan atas
kebutuhan dasar tertentu. Kebutuhan dasar ini dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu asuh, asih dan asah.
1) Asuh (kebutuhan fisik-biomedis)
Pertama, nutrisi yang mencukupi dan seimbang.
Pemberian nutrisi yang mencukupi pada anak harus sudah dimulai
sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang
cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus diupayakan
pemberian ASI secara eksklusif, yaitu anak hanya diberikan ASI

26
saja sampai berumur 4-6 bulan. Sejak berumur enam bulan, sudah
waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan
pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan ini penting untuk
melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa bayi dan
prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.
Kedua, perawatan kesehatan dasar.
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal diperlukan
beberapa upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke
Puskesmas/Posyandu secara berkala atau diperiksakan segera ke
dokter apabila anak sakit. Dengan upaya tersebut, keadaan
kesehatan anak dapat dipantau secara dini, sehingga bila ada
kelainan maka anak segera mendapatkan penanganan yang benar.
Ketiga, pakaian.
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman
dipakai. Karena aktivitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian
terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
Keempat, perumahan.
Dengan memberikan tempat tinggal yang layak maka hal tersebut
akan membantu anak untuk bertumbuh kembang secara
optimal. Tempat tinggal yang layak tidak berarti rumah yang
berukuran besar, tetapi bagaimana upaya orang tua untuk mengatur
rumah menjadi sehat, cukup ventilasi serta terjaga kebersihan dan
kerapiannya, tanpa memperdulikan berapapun ukurannya.
Kelima, higienis diri dan lingkungan.
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah
mengurangi risiko tertularnya berbagai penyakit. Selain itu,
lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak
untuk melakukan aktivitas bermain secara aman.
Keenam, kesegaran jasmani (olahraga dan rekreasi).

27
Aktivitas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan
otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolisme. Selain itu juga
membantu meningkatkan motorik anak dan aspek perkembangan
lainnya. Aktivitas olahraga dan rekreasi bagi anak merupakan
aktivitas bermain yang menyenangkan.
2) Asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang)
Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang dapat dimulai sedini
mungkin. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan, perlu
diupayakan kontak psikologis antara ibu dan anak, misalnya
dengan mengajak berbicara atau mengelusnya. Setelah lahir, upaya
tersebut dapat dilakukan dengan mendekapkan bayi ke dada ibu
segera setelah lahir. Ikatan emosi dan kasih sayang yang erat
antara ibu/orang tua dengan anak sangatlah penting karena berguna
untuk menentukan perilaku anak dikemudian hari, merangsang
perkembangan otak anak serta merangsang perhatian anak tehadap
dunia luar. Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi :
Pertama, kasih sayang orang tua.
Orang tua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak
dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti
memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana orang
tua menciptakan hubungan yang hangat dengan anak sehingga anak
merasa aman dan senang.
Kedua, rasa aman.
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan
memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-
harinya.
Ketiga, harga diri.
Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila
anak diacuhkan, maka hal ini dapat menyebabkan frustasi pada
anak.
Keempat, dukungan atau dorongan. Dalam melakukan aktivitas,

28
anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila
orang tua sering melarang aktivitas yang dilakukan, maka hal
tersebut dapat menyebabkan anak merasa ragu-ragu dalam
melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu, orang tua perlu
memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau
masalah yang dihadapi.
Kelima, mandiri.
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak
harus dilatih untuk tidak selalu tergantung pada
lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus
menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak.
Keenam, rasa memiliki.
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap
barang-barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut
mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barang-
barangnya.
Ketujuh, kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan dan
pengalaman.
Anak perlu diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan
kemampuan dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika
orang tua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak
tanpa memperhatikan kemauan anak.
3) Asah (kebutuhan stimulasi)
Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak,
yang berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan kebutuhan
yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan
cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang
mendapatkan stimulasi. Pemberian stimulasi ini sudah dapat
dilakukan sejak masa kehamilan, dan juga setelah lahir dengan cara
menyusui anak sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk

29
perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan
dengan pendidikan dan pelatihan.

2.6 Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita


Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan tulang.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
David Morloy merupakan pelopor yang menggunakan kartu pertumbuhan anak
yang disebut "road to health card" pada tahun 1975 di des Imesi, Nigeria.
Kartu tersebut disebut dengan KMS (Kartu Menuju Sehat) yang
merupakan alat penting untuk memantau tumbuh kembang anak.
Menurut Mortey, pada KMS terdapat 4 patokan sederhana perkembangan
psikomotorik, sehingga ibu dapat mengetahui tingkat perkembangan anaknya.
 Kemampuan duduk (5-9 ½ bulan)
 Berjalan ± 10 langkah tanpa bantuan (9-18 ¼ bulan)
 Mengucapkan sepatah kata (10-12 bulan)
 Kemampuan berbahasa beberapa kata (18 ½ bulan-3 tahun)

Tujuan pemantauanfisik anakadalah:


a. Agar pertumbuhan mudah diamati
b. Menciptakan kebutuhan akan rasa ingin tahu terhadap kebutuhan
anak
c. Meningkatkan pertumbuhan yang layak untuk pertumbuhan anak
d. Melukiskan setiap kejadian yang kurang menguntungkan anak
e. Menemukan seawal mungkin gejala-gejala gangguan pertumbuhan
f. Merupakan sarana untuk memberikan penyuluhan kepada ibu:
 Gizi/makanan bayi dan anak
 Tumbuh kembang anak

30
 Kesehatan anak
 Imunisasi
 Keluarga Berencana
 Pencegahan : deflsiensi vitamin A, dehidrasi akibat diare,
sanitasi lingkungan, dll

Tumbuh kembang anak diperiksa diperiksa berdasarkan umur. Yang


diperhatikan adalah aktifitas motor anak, bahasa dan adaptasi
lingkungannya. Tumbuh kembang anak normal sebagi berikut:
1) Umur satu bulan
 Refleks moro dapat menghisap, menggenggam positif
 Bila ditelungkupkan bayi berusaha mengangkat kepala dan kaki
bergerak seperti mau merangkak
 Dalam posisi duduk, punggung bungkuk, kepala tegak sesaat Bayi
kebanyakan tidur
 Bayi diam bila ada suara terkejut bila mendengar bunyi suara vokal
(bila menangis)
 Mata bayi mengikuti objek yang tergantung dibenang yang
digoyangkan ke kiri dan ke kanan
2) Umur dua bulan
 Menendang-nendang dan gerak tangan yang energik
 Kepala bergoyang bila dalam posisi duduk
 Bila telungkup, kepala tegak, membentuk sudut 45 0
 Tangan dihisap sendiri dan selalu terbuka
 Mengeluarkan satu suara vokal seperti a-e-u
 Kepala dan mata mengarah ke suara
 Mengikuti objek yang bergoyang
 Gerak ekspresi berjaga-jaga
 Senyum bila diajak bicara lembut
3) Umur tiga bulan

31
 Telungkup, kepala tegak 900
 Refleks moro dan menggenggam mulai tidak nampak
 Berguling (3 – 4 bulan)
 Ketawa kecil, memekik
 Respon terhadap musik
 Bersuara a-a, la-la, oo-oo
 Berusaha menggapai objek tapi tidak tepat
 Memegang benda dengan erat bila diletakkan di atas tangannya dan
menarik baju
 Mengikuti objek ke samping (1800)
 Memperhatikan orang dan mainan
 Senyum spontan
4) Umur empat bulan
 Dapat duduk dengan bantuan dan berpaling ke arah bunyian
 Mengangkat kepala sewaktu tengkurap, untuk berupaya duduk
 Kaki menendang-nendang bila didirikan
 Tertawa keras (4-5 bulan)
 Mengucapkan : seperti m-p-b
 Mengulang suara yang didengar
 Memegang giring-giring
 Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain
 Menarik baju ke muka sendiri
 Senyum spontan ke orang yang dilihat
5) Umur lima bulan
 Berguling dari satu sisi ke sisi lain
 Beringsut dari belakang ke depan
 Tegak bila diangkat dan berpegang bila duduk
 Berdiri bila di bantu
 Mengenal suara yang sering di dengar
 Berhenti menangis bila mendengar nyanyian

32
 Memegang benda yang disenangi dan menggapai mainan dengan
dua tangan
 Senyum pada bayangan kaca
 Memalingkan kepala ke arah suara
 Senang bermain dengan orang lain
6) Umur enam bulan
 Tengkurap : Mengangkat kepala spontan
 Duduk dengan bantuan
 Beringsut mundur (6-7 bulan)
 Memegang kaki dan bermain dengan jari kaki
 Memegang benda kecil (kubus) dengan telapak
 Bersuara bila melihat kaca
 Mengucapkan empat jenis bunyi
 Melokalisasi sumber suara
 Memasukkan benda kecil ke mulut
 Curiga terhadap orang atau suara asing
 Memberi perhatian pada orang atau objek
 Mempertahankan perhatian bila diambil
 Mengangkat tangan bila mau diambil
7) Umur delapan bulan
 Duduk sendiri (6-8 bulan)
 Mulai melangkah dan mencoba merangkak
 Bergerak maju mengambil objek
 Bersuara seperti a-la, a-ba, oo-oo, a-ma, ma-ma, pa-pa (8-10 bulan)
 Mendengar orang bercakap-cakap dan berterlak untuk menarik
perhatian (8-10 bulan)
 Bergerak mengambil mainan di luar jangkauan
 Membunyikan lonceng
 Minum dan cangkir
 Bermain ci-luk-ba

33
 Memperhatikan bayangan di kaca
 Bermain kertas
 Makan biskuit sendiri
8) Umur sepuluh bulan
 Duduk mandiri
 Berdiri dengan pegangan, merangkak, dan berjalan dengan
pegangan
 Dapat berputar bila diletakkan di atas lantai
 Menggelengkan kepala manyatakan tidak
 Melambaikan tangan untuk ucapan selamat (tinggal atau jalan)
 Memberi respon terhadap panggilan nama sendiri
 Menyuarakan beberapa ucapan (10-12 bulan)
 Bermain tepuk tangan
9) Umur dua belas bulan
 Berdiri sendiri dan berjalan, dengan bantuan atau tangan yang
dipegang orang lain
 Berputar dalam posisi duduk
 Menggenggam 2 benda kecil di dalam satu tangan
 Mengucapkan kata dengan arti yang spesiik seperti "mama" untuk
Ibu
 Berbicara kepada mainan
 Mengoceh bila sendiri
 Mematuhi perintah yang sederhana seperti "Beri saya cangkir itu"
 Ikut membantu sendiri bila dipasangkan pakaiannya
 Bermain dengan cangkir atau sendok
 Menunjukkan sesuatu dengan jari telunjuk
 Mencoba mengambil benda kecil dan dalam kotak
 Memasukkan benda kecil ke mulut
 Memegang cangkir untuk minum
 Memperhatikan tulisan

34
10) Umur lima belas bulan
 Berdiri sendiri dan memanjat
 Berlutut di lantai atau di kursi
 Berjalan dengan keseimbangan badan yang baik
 Berbicara dengan 4-5 kata
 Menunjukkan keinginan sesuatu dengan bicara
 Tahu namanya sendiri
 Mengangkat cangkir untuk minuman
 Minum dengan sendok
 Menunjukkan atau membori mainan kepada seseorang
 Membanu membuka pakaiannya sendiri
 Memasukkan benda kecil ke dalam botol tanpa demonstrasi
 Senang mendorong mainan beroda
11) Umur 18 bulan
 Berlari dan naik tangga dengan pegangan satu tangan
 Berjalan mundur dan mengangkat kursi Melempar bola
 Mengucapkan angka 1-10 (18-21 bulan)
 Menunjukkan sekurang-kurangnya satu bagian tubuh yang
ditanyakan
 Dapat menyebutkan "halo"
 Menunjukkan benda yang ditawarkan seperti cangkir, sendok,
mobil, kursi
 Membalikkan halaman buku
 Membawa atau memeluk boneka
 Mencoret-coret
12) Umur 21 bulan
 Berlari dan naik turun tangga dengan pegangan
 Naik tangga sendiri
 Menendang bola
 Bercakap dengan mengucapkan 15-20 kata

35
 Mampu mengkombinasikan dua atau tiga kata
 Minta makan atau minum
 Memberi bola pada orang lain (ibunya), meletakkan bola ke tempat
yang lain
 Menunjukkan 3-4 bagian tubuh yang ditanyakan
 Membantu kegiatan rumah yang sederhana (21-24 bulan)
 Memindahkan pakaian dengan baik
 Menarik orang lain untuk menunjukkan sesuatu
13) Umur 24 bulan
 Berlari tanpa jatuh
 Mengucapkan sekurang-kurang satu kalimat atau ungkapan 4-5
ungkapan
 Dapat mengucapkan kembali 5-6 suara konsunan (yang terpilih : m-
p-b-h-w)
 Menujukkan 4 bagian tubuh yang di tanyakan
 Menyebutkan benda diatas meja bila di tanyakan
 Menyebutkan nama sendiri
 Melempar bola ke dalam kotak
 Mengambarkan garis vertikal setelah di tunjukan
14) Umur 2,5 tahun
 Melompat dan mencoba berdiri dengan satu kaki
 Memegang pensil dengan jari
 Mencoba jalan berjingkrak
 Menyebut nama benda sehari-hari
 Menjawab pertanyaan sederhana sepert "apa ini"?
 Mendorong mainan yang terarah
 Menolong membuang sesuatu
 Memakai pakaian
 Membasuh dan mengeringkan tangan
 Makan dengan sendok

36
 Mengambar garis horizontal yang dipertunjukan
 Berupaya mengambar lingkaran yang ditunjukan
15) Umur 3 tahun
 Berdiri satu kaki sekurang-kurangnya satu detik
 Melompat dari anak tangga paling bawah
 Dapat melepaskan dua kancing baju
 Menaiki sepada roda tiga
 Mengucapkan kalimat dengan enam kata seperti "saya punya ibu,
bapak dan kakak"
 Menyebutkan tiga atau lebih nama objek di dalarn gambar atau foto
 Membedakan laki-laki dan perempuan
 Menyebutkan nama lengkap
 Menjawab pertanyaan dengan tepat
 Mengenal sekurang-kurangnya satu warna
 Dapat menjawab pertanyaan sekurang-kurangnya dengan tiga kata
dalam satu kalimat
 Menguasai 750-1000 kata ( 3-3,5 tahun)
 Memahami giliran
 Menyalin gambar lingkaran
 Berpakaian dengan pengawasan
 Berbisik
 Makan sendiri dengan baik

16) Umur 4 tahun


 Berdiri satu kaki lebih kurang 5 detik
 Melompal sekurang-kurangnya 2 kali dengan satu kaki
 Dapat mengancingkan baju dan mengikat sepatu
 Mengulang 10 kata tanpa salah
 Menghitung tiga objek, dan menunjukannya dengan benar

37
 Memahami misalnya : "apa yang diperbuat bila lapar mengantuk dan
kedinginan ?"
 Kalimat spontan, pengucapannya 4 sampai 5 kata Suka mengajukan
pertanyaan
 Memahami kata seperti di atas, di bawah, di belakang, dan
sebagainya (letakan benda ini diatas benda)
 Dapat menunjukan 3-4 warna
 Berbicara dengan komunikasi yang efektif
 Mencontoh lukisan/gambar Bermain bersama dengan anak-anak
lain
 Memakai dan membuka pakaian sendiri
 Mengosok gigi dan membasuh muka
 Ke toilet sendiri
17) Umur 5 tahun
 Berdiri 1 kaki 8-10 detik
 Melompat, menggunakan kaki bergantian
 Menangkap dengan tangan, bola yang dilempar dengan 2-3 kali
percobaan
 Mengetahui umur sendiri Mengenal 4 macam warna
 Menyebutkan fungsi benda sehari-hari seperti sendok, pensil dan
sebagainya
 Menyebutkan jenis benda
 Menanyakan arti sesuatu kata
 Hanya sedikit salah mengucapkan kata
 Mengambar manusia sekurang-kurangnya menunjukan 6 bagian
tuhuh
 Membawa mainan dengan mainan kereta
 Bermain dengan pensil berwarna
 Bermain dalam kelompok

38
2.7 Peningkatan Kualitas Tumbuh Kembang
Pada usia dini atau dalam hal ini pada masa gold period, umumnya 0-
3 tahun, seorang anak memiliki masa tumbuh kembang yang paling pesat
pada otak manusia, dalam hal ini menerima masukan dari lingkungan
sekitar. Namun, tetap saja proses tumbuh kembang tersebut perlu
diperhatikan dan “ditelateni” oleh para orang tua, karena penyimpangan
tumbuh kembang yang ditemukan sejak dini, terutama sebelum anak
berumur 3 tahun, dapat segera di intervensi (diperbaiki). Berikut ulasan
singkat mengenai Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada anak.
Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor
genetik dan faktor lingkungan, baik lingkungan sebelum anak dilahirkan
maupun lingkungan setelah anak itu lahir. Gizi merupakan salah satu
faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap proses tumbuh
kembang fisik, sistem, syaraf dan otak serta tingkat kecerdasan yang
bersangkutan.
Pada salah satu acara sosialisasi tumbuh kembang anak, dr. Radix
Hadriyanto, Sp.A menekankan bahwa umur tiga tahun awal pada anak
merupakan periode emas pertumbuhan. Salah satu pertumbuhan penting
adalah perkembangan otak anak yang mencapai 80-90% di tiga tahun
pertama. Pada masa itu pula otak Balita lebih plastis jika dibandingkan
dengan otak orang dewasa. Otak Balita sangat terbuka dalam menerima
berbagai macam pembelajaran dan pengkayaan, baik bersifat positif
maupun negative.
Namun di sisi lain, otak Balita lebih peka terhadap asupan yang
kurang mendukung pertumbuhan otaknya, seperti asupan gizi yang tidak
adekuat, kurang stimulasi dan kurang mendapatkan pelayanan kesehatan
yang memadai. Sehingga pemantauan menyeluruh baik dari segi
pertumbuhan, perkembangan termasuk juga asupan sangat dibutuhkan
demi kehidupan sang buah hati. Hal tersebut dapat dilakukan secara
sederhana melalui beberapa langkah sebelum akhirnya dikonsultasikan

39
kepada dokter kepercayaan Anda. Namun ada baiknya Anda mengetahui
terlebih dahulu pengertian dasar mengenai DDTK.

Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor


genetik dan faktor lingkungan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guna
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak antara lain:
1. Faktor Pra Lahir
Perlu adanya asupan gizi yang baik selama kehamilan
berlangsung. Selain gizi yang baik, pemeriksaan yang cukup dan
teratur juga penting. Beberapa hal yang penting diperhatikan adalah
gizi ibu hamil. Tujuan dari penataan gizi ibu hamil adalah menyiapkan
 cukup kalori, protein yang bernilai tinggi, vitamin, mineral
dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin
serta plasenta
 makanan padat kalori
 cukup kalori dan zat gizi
 perencanaan perwatan gizi
 perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan
reaksi yang tidak diinginkan
 perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulitan
yang terjadi dan
 mengembangkan kehidupan ibu hamil agar ssenantiasa
kebiasaan hidup sehat (Arisman, 2008:13)
2. Faktor Pada Saat Lahir
Persalinan yang berjalan mulus tanpa ada kendala atau komplikasi
pada bayi akan memberi dampak yang baik bagi tumbuh kembang
anak di kemudian hari. Komplikais persalinan dapat menyebabkan
kelainan tumbuh kembang. Oleh sebab itu perawatan pra lahir sangat
penting, dengan perawatan yang baik maka akan mendapatkan
tindakan sejak awal sehingga bayi dapat terlahir dengan selata.
3. Faktor Setelah Lahir

40
Beberapa faktor yang perlu diupayakan untuk meningkatkan
kualitas tumbuh kembang anak antara lain:
a. Gizi anak
Makanan memegang peranan yang sangat penting dalam
tumbuh kembang anak karena anak sedang tumbuh sehingga
membutuhkan banyak asupan makanan yang bergizi. ASI
diberikan kepada bayi secara ekslusif sangat baik, sebab nilai gizi
pada ASI sangat tinggi serta terdapat zat-zat kekebalan tubuh
yang melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Pengaturan
makanan yang baik juga perlu diperhatikan. Dalam hal ini
makanan harus disesuaikan dengan usia anak. Makanan juga
harus mengandung energi dansemua zat gizi yang dibutuhkan
pada tingkat usianya. Pemberian makanan pendamping harus
bertahap dan bervariasi.
b. Kesehatan anak
Kesehatan anak menjadi bagian penting pengawasan
orangtua. Apabila orangtua menemukan gejala yang tidak lazim
dalam diri anak, maka orangtua perlu mawas diri dan segera
membawa anak untuk berobat. Anak yang sehat pada umumnya
akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Monitoring
pertumbuhan anak dengan KMS, merupakan salah satu usaha
untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan pada
anak. Melalui KMS orangtua dapat mengetahui status kesehatan
anak.
c. Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh agar anak tidak
mudah terserang atau tertular suatu penyakit. Pemberian
imunisasi ini harus diberikan sedini mungkin secara lengkap.
Imunisasi yang wajib diberikan adalah BCG, hepatitis B, polio,
DPT dan campak.
d. Stimulasi (Perangsangan)

41
Anak yang mendapatkan stimulasi secara terarah akan lebih
cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak
mendapatkan stimulasi. Perhatian dan kasih sayang merupakan
stimulasi yang penting dalam awal perkembangan anak.
e. Perumahan
Pemilihan perumahan atau rumah huni yang layak, baik dari
segi ventilasi dan pencahayaan yang cukup serta tidak sesak dan
menjamin kesehatan serta keselamatan penghuninya. Memilih
perumahan tidak sekedar bagus saja, melainkan juga
memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan dalam keluarga.
f. Sanitasi Lingkungan
Kebersihan lingkungan baik secara pribadi maupun
masyarakat memegang peran yang penting dalam tumbuh
kembang anak. Lingkungan dengan tingkat kebersihan yang baik
dapat mencegah atau mengurang terjadinya penyakit bagi anak-
anak.
g. Keluarga
Keluarga yang senantiasa menajga hubungan harmnois
dengan penuh kasih sayang maka dapat membuat anak menjadi
tumbuh dan berkembang lebih baik dibandingkan dengan anak
yang tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang
kurang baik.

42
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan


(growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru.
Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Dan Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-
angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan
meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. Salah satu pertumbuhan penting adalah
perkembangan otak anak yang mencapai 80-90% di tiga tahun pertama. Pada
masa itu pula otak Balita lebih plastis jika dibandingkan dengan otak orang
dewasa. Otak Balita sangat terbuka dalam menerima berbagai macam
pembelajaran dan pengkayaan, baik bersifat positif maupun negative.

43

Anda mungkin juga menyukai