PENDAHULUAN
1
Saat persalinan sangatlah dibutuhkan tenaga yang profesianal, bukanlah
tenaga yang asal-asalan yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun bayi.
Dengan meningkatkan kinerja tenaga kesehatan yang professional, maka angka
kematian maupun angka kesakitan dapat diatasi.
Ibu, suami, keluarga dan masyarakat juga sangat berperan dalam hali ini.
dengan adanya dukungan dari keluarga untuyk ibu, maka ibu kan merasa lebih
nyaman dalam melalui proses persalinan. Maka dari itu diharapkan kepada semua
pihak yang terkait untuk memberikan dukungannya pada ibu dan keluarga.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ruangan yang bersih, nyaman, bebas asap rokok, dan tidak bau untuk ketenangan
ibu dalam menghadapi persalinan.
Ada dua pernafasan dasar untuk persalinan yaitu pernafasan lambat atau
pernafasan ringan. Rencanakan pernafasan mana yang akan digunakan selama
persalinan guna membantu relaksasi, menjamin pasokan oksigen yang memadai,
dan memungkinkan anda mengubah pernafasan sebagai respons terhadap
intensitas kontraksi. Akan sangat nyaman bila ibu memulai dengan pernafasan
lambat jika diperlukan pada awal persalinan dan menggunakannya selama
persalinan sepanjang hal itu membantu. Selanjutnya ibu mungkin ingin
menggantinya dengan pernafasan ringan atau salah satu variasi yang paling enak
bagi ibu . maka dari itu hendaknya ibu dapat menguasai keduanya.
4
4) Kebutuhan harga diri
1. Merawat bayi sendiri dan menetekinya.
2. Asuhan kebidanan dengan memperhatikan privacy ibu.
3. Pelayanan yang bersifat empati dan simpati
4. Informasi bila akan melakukan tindakan.
5. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan.
5
Beberapa waktu yang lalu pemberian makanan padat pada pasien yang
kemungkinan sewaktu-waktu memerlukan tindakan anestesi tidak disetujui,
karena makanan yang tertinggal di lambing akan menyebabkan aspirasi pneumoni
(tersedak dan masuk ke dalam saluran pernapasan). Alasan ini cukup logis karena
pada proses persalinan, motilitas lambung, absorpsi lambung dan sekresi asam
lambung menurun. Sedangkan cairan tidak terpengaruh dan akan meninggalkan
lambung dengan durasi waktu yang biasa, oleh karena itu pada pasien sangat
dianjurkan untuk minum cairan yang manis dan berernergi sehingga kebutuhan
kalorinya tetap akan terpenuhi.
Jika pasien berada dalam situasi yang memungkinkan untuk makan,
biasanya pasien akan makan sesuai dengan keinginannya, namun ketika masuk
dalam persalinan fase aktif biasanya ia hanya menginginkan cairan. Aturan apa
yang boleh dimakan atau diminum antara di rumah sakit dengan di rumah pasien
sangat jauh berbeda. Termasuk apakah boleh untuk tidak atau makan sama sekali
dalam proses persalinan, karena ada sebagian pasien yang enggan untuk makan
atau minum khawatir jika akan muncul dorongan untuk buang air besar atau
buang air kecil. Penatalaksanaan paling tepat dan bijaksana yang dapat dilakukan
oleh bidan adalah melihat situasi pasien, artinya intake cairan dan nutrisi tetap
dipertimbangkan untuk diberikan dengan konsistensi dan jumlah yang logis dan
sesuai dengan kondisi pasien.
Akses Intravena
Akses intravena adalah tindakan pemasangan infuse pada pasien,
kebijakan ini diambil dengan pertimbangan sebagai jalur obat, cairan, atau darah
untuk mempertimbangkan suplai cairan bagi pasien.
Beberapa keadaan berikut ini memerlukan pemasangan sejak awal
persalinan antara lain:
1) Gravida 5 atau lebih.
2) Distensi uterus (ketegangan uterus) yang terlalu berlebihan, misalnya pada
kondisi gemeli, polihidramnion, atau pada bayi besar).
3) Induksi oksitosin.
6
4) Riwayat perdarahan pascapersalinan sebelumnya.
5) Riwayat atau predisposisi lain yang memungkinkan pasien untuk
mengalamiperdarahan segera setelah melahirkan.
6) Pasien mengalami dehidrasi dan keletihan.
7) Pasien diketahui mengidap penyakit infeksi yang disebabkan oleh
streptococcus grub B, Sehingga memerlukan terapi antibiotic secara
intravena.
8) Suhu pasien lebih dari 38oC pada saat persalinan.
9) Kondisi obstretik patologis yang mengancam kondisi pasien, misalnya
plasenta previa, abrubsio plasenta, pre-eklampsi dan eklampsi.
10) Anestesi epidural.
7
diberikan dapat bervariasi tergantung dari tingkat dehidrasi paisen. Pada dehidrasi
berat larutan diberikan 300 ml/jam, selanjutnya aliran diperlambat menjadi 124
ml/jam.
2. Posisi Ambulansi
Posisi yang nyaman selama persalinan sangat diperlukan bagi pasien.
Selain mengurangi ketegangan dan rasa nyeri, posisi tertentu justru akan
membantu proses penurunan kepala janin sehingga persalinan dapat berjalan lebih
cepat (selama tidak ada kontra indikasi dari keadaan pasien). Beberapa posisi
yang dapat di ambil antara lain rekumben lateral (miring), lutut dada,tangan lutut,
duduk, berdiri, berjalan, dan jongkok.
Posisi di atas dapat membantu rotasi janin dari posisi posterior ke anterior.
Setiap posisi yang mengarahkan uterus ke depan membantu gravitasi untuk
membawa sisi yang lebih berat pada punggung janin kea rah depan, ke sisi bawah
andomen pasien. Posisinya membungkuk ke depan di atas kandungan atau jika
sedang berada di tempat tidur, membungkuk ke atas meja kecil yang biasa dipakai
di tempat tidur. Selain itu, posisi ke depan berlawanan dengan individu penopang
dalam posisi berdiri juga dapat dilakukan. Jika pasien berada di tempat tidur,
posisi rekumben miring ke kiri sangat dianjurkan karena akan membantu putaran
rotasi kepala janin yang berada dalam posisi oksipito posterior kiri.1
Selain posisi diatas berjalan di awal persalinan sambil menunggu
pembukaan lengkap juga sangat membantu untuk putaran paksi kepala janin.
Sebagian besar pasien akan merasa rileks dan mampu mengatasi persalinan
mereka dengan lebih baik. Bebas berjalan duduk dikursi, menggunakan toilet, dan
sebagainnya tentu lebih kondusif untuk mencapai persalinan yang nyaman dan
progesif, yang berorientasi pada proses persalinan normal, bukan berorientasi
pada keadaan sakit yang hanya berbaring di tempat tidur.1
Nampaknya dari beberapa posisi yang dapat dipilih, posisi miring ke kiri
adalah posisi yang paling nyaman serta mempunyai banyak keuntungan.
Beberapa keuntungan dari posisi rekumben lateral yaitu :
8
1) Koordinasi lebih baik dan efisiensi kontraksi uterus yang lebih besar,
kontraksi lebih kuat dan lebih jarang daripada ketika pasien dalam posisi
telentang.
2) Memfasilitasi fungsi ginjal, karena aliran urine menurun pada posisi telentang.
3) Memfasilitasi rotasi janin pada posisi posterior.
4) Meredakan tekanan uterus dan kompresi pada pembuluh darah utama pasien
(vena cava inferior dan aorta).
Posisi rekumben lateral sangat dianjurkan pada kondisi yang tidak
menguntungkan seperti :
1) Sindrom hipotensi supine pada pasien.
2) Gawat janin.
3) Pre-eklampsi berat.
4) Hipertonik uterus atau kontraksi uterus yang tidak efektif.
Selama menunggu persalinan dimulai, ibu diperbolehkan untuk berjalan-
jalan disekitar tempat bersalin. Persalinan merupakan peristiwa yang normal,
tanpa disadari dan mau tidak mau harus berlangsung. Selama persalinan,
pemilihan posisi dapat membantu ibu tetap tenang dan rileks. Oleh karena itu,
berikan pilihan posisi persalinan yang aman dan nyaman. Tidur terlentang tidak
perlu ibu lakukan terus menerus selama persalinan, ibu dapat berdiri dan jalan-
jalan. Memberikan suasana yang nyaman dan tidak menunjukkan ekspresi yang
terburu–buru akan memberikan kepastian pada ibu.
2. Posisi merangkak
Alasan: baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu bayi
melakukan rotasi dan meminimalkan peregangan pada perineum.
3. Posisi berjongkok/berdiri
9
Alasan: membatu penurunan kepala bayi dan memperbesar ukuran panggul
yaitu menambah 28% ruang outletnya, memperbesar dorongan untuk meneran
(bisa memberi kontribusi pada laserasi perineum).
4. Posisi berbaring miring ke kiri
Alasan: memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi oksigenasi yang
baik bagi bayi dan membantu mencegah terjadinya laserasi.
5. Berdiri , berjalan dan bersandar
Alasan : efektif membantu stimulasi kontraksi uterus, membantu penurunan
kepala bayi, mengurangi rasa nyeri.
2. Pengaturan posisi;
7. Sentuhan
10
mencapai persalinan yang nyaman dan progesif, yang berorientasi pada proses
persalinan normal, bukan berorientasi pada keadaan sakit yang hanya berbaring di
tempat tidur.
3. Personal Hygiene
Ibu sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang
persalinan, manfaatnya antara lain :
1. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini
mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
2. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan
tinja.
3. Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus
yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan
jika ibu ternyata diepisiotomi.
4. Pakaian
Persiapkan pakaian yang harus dibawa untuk ibu selama persalinan yaitu
satu tas yang berisi perlengkapan yang dibutuhkan untuk dibawa ketempat
persalinan. Dan tas tersebut hendaknya diletakan di tempat yang mudah diambil
atau letakkan langsung dalam kendaraan yang nantinya akan dipergunakan untuk
pergi ke rumah sakit atau tempat bersalin. Lalu berilah informasi yang telah
dilakukan tadi kepada orang disekitar yang mungkin pada saat persalinan nanti
akan membantu atau terlibat dalam persiapan menuju tempat persalinan.
Kebutuhan ibu dan bayi hendaknya sudah dilengkapi semejak usia
kehamilan 36 minggu, karena mulai dari kehamilan 36 minggu ibu bisa saja tiba-
tiba bersalin.
11
5. Eliminasi
Pemenuhan kebutuhan eliminai selama persalinan perlu difasilitasi agar
membantu kemajuan persalinan dan pasien merasa nyaman. Oleh karena itu,
anjurkan ibu untuk bereliminasi secara spontan minimal 2 jam sekali selama
persalinan, apabila tidak mungkin dapat dilakukan kateterisasi.
Pengaruh kandung kemih penuh selama persalinan, sebagai berikut:
6. Persiapan Laktasi
Laktasi atau menyusui merupakan suatu cara memberikan makanan ideal
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh
biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan anak. Zat-zat anti
infeksi yang terkandung dalam air susu ibu (ASI) membantu melindungi bayi
terhadap penyakit.
Tumbuh kembangan anak sangat dipengaruhi oleh makanan atau
kandungan gizi yang dikonsumsinya baik dalam kandungan maupun setelah lahir.
Tumbuh kembang seorang merupakan hak anak tersebut yang harus di penuhi
oleh orang tuanya. Persiapan laktasi diantaranya :
1. Kebutuhan gizi bagi ibu yang akan menyusui
12
Masa persiapan menyusui sudah harus dimulai ketika hamil. Kepada calon
ibu perlu diberitahu kalau untuk menyusui dia harus mempunyai gizi yang
cukup agar pertumbuhan bayinya berkembang secara baik.
Penambahan akan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca partum akan
meningkatkan efisiensi konversi energi yang terakandung dalam makanan
menjadi energi susu. Faktor yang mempengaruhi proses laktasi :
a. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi
per hari.
b. Protein, dengan adanya variasi individu maka diajnurkan penambahan
15-20 gr protein/hari.
c. Suplemen, jika makanan sehari seimbang, suplementasi tidak
diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
2. Perawatan payudara ibu
Agar sesudah persalinan pembentukan ASI lancar dan tidak akan terjadi
kesukaran cara perawatannya :
1. Perawatan buah dada hendaknya telah dimulai pada kehamilan empat
bulan.
2. Setiap kali pada waktu mandi, buah dada dicuci dengan sabun dan
puting susu dibersihkan.
3. Bila terdapat puting yang mendatar/masuk kedalam, dengan ujung jari
puting ditarik-tarik keluar agar pada akhirnya dapat menonjol keluar
sehingga mudah ditangkap oleh bayi.
4. Sesudah hamil delapan bulan, pengurutan buah dada dengan jari tangan
kearah puting susu, gunanya untuk membersihkan saluran susu
sehingga mengurangi bendungan air susu sesudah bersalin.
13
7. Istirahat/Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi
oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh dapat berfungsi
secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki mana yang berbeda setiap
manusia. Secara umum, istirah merupakan suatu keadaan tenang, rileks, tanpa
tekanan emosional, dan bebas dari perasaan yang gelisah. Jadi, beristirahat bukan
berarti tidak melalukakn aktivitas sama sekali, berjalan-jalan ditaman juga bisa
dikatakan beristirahat. Sedangkan tidur merupakan status perubahan kesadaran
ketika presepsi dan reaksi suatu individu terhadap lingkungan yang menurun. Ibu
membutuhkan istirahat dan tidur sebelum dan sesudah persalinan untuk
menenangkan diri maupun mempersiapkan tenaga.
14
2. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
Saat ini ibu akan melahirkan dan tidak dihuknah untuk mengeluarkan
tinja, dan bulu kemaluan ibu juga dicukur seluruhnya namun hanya
bagian dekat anus karena hal tersebut akan mempermudah proses
penjahitan. Selama menunggu persalinan dimulai, ibu diperbolehkan untuk
berjalan-jalan disekitar tempat bersalin. Persalinan merupakan peristiwa
yang normal, tanpa disadari dan mau tidak mau harus berlangsung.
3. Hindari kepanikan dan ketakutan
Beri ibu penjelasan bahwa setelah melahirkan ini ibu akan mempunyai
buah hati yang didambakannya. Dan ingatkan ibu untuk menyimpan
tenaga untuk proses melahirkan nanti, karena tenag akan hilang jika ibu
cemas dan gelisah. Dengan sikap tenang, ibu akan dapat melalui saat-saat
persalinan dengan baik dan lebih siap. Dukungan dari orang-orang
terdekat , perhatian dan kasih saying tertentu akan membantu memberikan
ibu semangat untuk ibu.
4. Persiapan kebutuhan untuk persalinan
Perkiraan jarak antar rumah dengan rumah sakit seta lalu lintas yang harius
dilalui jika akan bersalin sangat dibutuhkan. Dan perkirakan juga kapan
waktu persalianan untuk mengatur jadwal berpergian jauh.
Persiapan peralatan yang harus dibawa untuk ibu selama persalinan :
1. Alas tahan air (water proof) untuk dimobil selama perjalanan ke rumah sakit.
2. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
3. Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
4. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
5. Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
6. Bantal.
Persiapan untuk Ayah :
1. Jam tangan
2. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto
kopinya)
3. Alat mandi : sikat gigi, odol, sisir, dll.
15
Persiapan untuk Ibu, setelah melahirkan :
1. Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar dapat
menyusui, bra yang sesuai.
2. Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 - 6
bulan, jadi siapkan baju yang sesuai.
16
marfologi dan morfometri janin, plasenta, tali pusat dan cairan amnion. Penilaian
fungsi hemodinamika uterus, plasenta, janin dapat dilakukan dengan USG
Doppler berwarna. Belakangan ini telah dikembangkan USG 3 dimensi yang
bermanfaat untuk mempelajari morfologi dan hemodinamik janin dengan lebih
mudah dan akurat. Sedangkan KTG berguna untuk mendeteksi secara dini
adanya hipoksia janin dan keausannya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk ibu dianjurkan untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menjalani
proses persalinan. Karena dengan tenang, ibu bisa melahirkan dengan lancar. Dan
ibu hendaknya harus mempersiakan kebutuh dasar selam persalinan jauh-jauh
hari.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, begitu juga dengan
penulis. Bila dalam pembuatan Makalah ini ada kekurangan, penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca guna penyempurnaan Makalah ini.
18