REKAM MEDIS
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MENYUKE
PENDAHULUAN
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau
istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat
berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor,
dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen
dan konsisten. Meskipun dalam Kedokteran, sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila
disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih
lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangat merugikan bagi individu maupun
masyarakat luas khususnya generasi muda. Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya
dikota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Republik
Indonesia, mulai dari tingkat sosial ekonomi menengah bawah sampai tingkat sosial ekonomi
atas.Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara 15–24
tahun.Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman
kelangsungan pembinaan generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan penting dalam
upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA, melalui upayaPromotif, Preventif, Terapi dan
Rehabilitasi.
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-
singkatnya.Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun dokter
praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan
sebaik-baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari
segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama,
kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan
tersebut harus profesional.
1.2. TUJUAN PEDOMAN.
a. Tujuan khusus
b. Tujuan umum
a. Pelayanan poliklinik :
d. Pelayanan Administrasi
1. Menerima daftar dari bagian admisi untuk didata dan membagi pendistribusian ke poli
pelayanan yang di tuju.
2. Mencatat dan menerima .
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan ( BP ) adalah :
1. Tenaga Medis
a. Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran sebagai dokter umum serta lulus dalam kredential .
b. Tenaga medis yang ada di klinik gigi adalah tenaga medis yang bersertifikat dan
berkompeten sebagai dokter gigi.
2. Tenaga Perawat
3.Tenaga bidan
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi KB, KIA dan ANC harus di
dukung oleh tenaga bidan yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang
mendukung dalam pelayanan .
STANDAR FASILITAS
STANDAR FASILITAS
Keterangan :
A = Gudang Obat
B = Lemari Khusus Psikotropik dan Narkotik
C = Ruang Pelayanan Resep
D = Pintu Pembatas Gudang dan Ruang Pelayanan
Standar Fasilitas
Terdapat lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika yang dilengkapi kunci ganda
dan kunci hanya dikendalikan oleh bidan penanggung jawab obat dan Tenaga Teknis
Kefarmasian.
Lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika dipersyaratkan
agar tidak dapat dipindahkan
1. Registrasi
– Meja komputer
– kursi
2. Meja kerja
– Meja kerja
– Kursi
3. Klinik umum
– Meja kerja
– Kursi
– Tempat tidur periksa pasien
– komputer
– Tensimeter
– Stetoskop
– Senter
– Tongue spatel
BAB IV
a. Narkotika dan psikotropika yang berada di Puskesmas Darit wajib disimpan secara
khusus sesuai standar fasilitas.
3. PENYERAHAN
a. Penyerahan Narkotika dan Psikotropika hanya dapat dilakukan oleh dan Tenaga Teknis
Kefarmasian dibawah pengawasan Apoteker berdasarkan resep dokter.
b. Penyerahan Narkotika dan psikotropika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan untuk
menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan memberikan Narkotika dan
psikotropika melalui suntikan atau melalui oral.
c. Resep yang berisi obat Narkotika harus digaris bawahi dengan warna merahdan untuk
obat Psikotropika digaris bawahi warna biru sebagai penanda khusus.
d. Pasien yang menerima obat Narkotika dan psikotropika harus ditanyakan nomor
telepon dan alamat lengkap.
4. PEMANTAUAN
5. PEMUSNAHAN
Obat narkotika dan psikotropika yang telah kadaluarsa tidak dimusnahkan di puskesmas ,
namum dikembalikan ke Dinas Kesehatan setempat dengan dilampiri Berita Acara
Pengembalian.
A. Lingkup Kegiatan
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara team work,
dilakukan sesuai S, O, A dan P serta terdokumentasikan dengan baik.
1. PASIEN UMUM
Pasien one day care adalah pasien yang memerlukan perawatan dan observasi dalam
satu hari, apabila dalam satu hari perawatan / observasi tersebut pasien belum ada perubahan
kondisi yang lebih baik maka pasien dianjurkan untuk rawat inap. Pelayanan one day care
bekerjasama dengan instalasi rawat jnap untuk proses observasi yang lebih baik.
BAB V
LOGISTIK
Obat-obatan Psikotropik dan Narkotik yang tersdia di apotek Puskesmas Darit adalah: