Anda di halaman 1dari 4

Bab 6

Pembangunan Administrasi di Indonesia

Upaya yang telah dilakukan sampai akhir PJP I

Dalam bab ini untuk administrasi Negara sering digunakan pula istilah aparatur Negara atau
aparatur pemerintah . Sejarah mencatat bahwa perkembangan aparatur Negara dalam kurun
waktu 1945 sampai dengan pra-PJP I, sangat dipengaruhi oleh situasi perjuangan dan
ketidakstabilan politik dan pemerintah.

Pada masa perjuangan fisik menghadapi ancaman penjajajhan kembali, pada tahun1945-1949,
aparatur Negara telah berfungsi, namun peran utamanya adalah untuk mendukung perjuangan
menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan Negara.

Pada periode demokrasi liberal tahun 1950-1959, aparatur Negara menjadi ajang perebutan
pengaruh partai-partai politik. Aparatur Negara makin banyak terlibat dalam kegiatan politik
praktis. Pada tahun 1957 dibentuk lembaga administrasi Negara (LAN) dengan tugas
menyempurnakan aparatur pemerintahan serta administrasinya.

Pada periode demokrasi terpimpin, tahun 1959-1965 aparatur Negara tumbuh menjadi makin
besar dan kuat karena peranan Negara yang makin besar, baik dalam kehidupan politik maupun
ekonomi. Akibatnya fungsi pengawasan menjadi lemah juga tumpang tindih dan
kesimpangsiuran antar kewenagan dan tanggung jawab.

Menjelang PJP I dalam tahun 1966-1968, pembangunan aparatur Negara pada dsarnya berisikan
kegiatan rehabilitasi dan konsolidasi untuk mengembalikan landasan, peran, dan fungsinya
sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. Selama PJP I (1969-1993), repelita demi repelita,
pendaaygunaan aparatur Negara ditempartkan sebagai bagian integral dari keseluruhan strategi
pembanunan nasional, dan senantiasa merupakan salah satu krida-krida atau program kerja setiap
cabinet dalam masa pembangunan. Tujuannya adalah untuk dan menyelenggarakan kegiatan
penyusunan dan pelaksanaan secara konsisten dan berkesinambungan dalam berbagi bidang
kehidupan diseluruh tanah air.
Dengan beberapa kali perbaikan sistem dan kenaikan gaji pokok, kesejateraan pegawai negeri
telah menikat dan makin berkeadilan. Untuk meningkatkan pengetahuan berbagai program
pendidikan dan pelatihan(diklat) dilakukan pula pendidikan kedinasan. Di bidang administrasi
umum telah dilaksanakan penyempurnaan peraturan, ketentuan, dan prosedur.

Upaya pendayagunaan kearsipan dimantapkan dan diperluas dengan penyempurnaan


pengelolaan dokumen da arsip yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan
pembanguan baik arsip yang bersifat statis maupun dinamis.

untuk meningkatkan disiplin pegawai negeri telah diterbitkan beberapa peraturan perundang-
undangan. Untuk meningkatkan mutu serta efisiensi pelayan kepada masyarakat, telah dilakukan
serangkaian upaya deregulasi dan debirokratisasi yang menyangkut penyederhanaan perizinan
dan prosedur.

Pembangunan Administrasi dalam Repelita VI

Dalam Repeita VI sebagi kendala yang harus diatasi adalah masih lemahnya koordinasi dan
sinkronisasi dalam penusunan kebijaksanaan, perencara, pelaksanaan dan pengendalian sehingga
mengakibatkan adanya konsistensi dan keterpaduan yang menyulitkan pencapaian tingkat daya
guna dan produktivitas yang optimal.

Kendala kelembagaan lainnya adalah belum berfungsinya secara efisien dan efektif beberapa
satuan organisasi dalam aparatur pemerintahan, belum tertatanya pembagian tugas dan
wewenang antara instansi vertical di daerah dengan dinas daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembanguan perilaku apartur Negara yang
belum sepenuhnya menunjukan semangat melayani, mengayomi, dan bersikap terbuka. Kondisi
tersebut merupakan kendala untuk mampu mendorong prakarsa dan kerja sama anatar lembaga
pemerintahan, serta membangkitka peran serta yang dapat meningkatkan rasa memiliki dan ikut
bertanggung jawab seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan.

Sasaran pembangunan administrasi Negara dalam repelita VI adalah tertatanya manajemen


aparatur Negara dalam meningkatkan kualitas, kemampuan, dan kesejahteraan manusianya.
Sasaran lainnya yakni terwujudnya sistem administrasi Negara yang makin andal, propesional
serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika regional dan global, serta mampu menjamin
kelancaran dan keterpaduan pelaksaan tugas dan fungsi pemerinahan Negara dan pembanguanan.

Kebijaksanaan Pembangunan Aparatur Negara dalam Repelita VI

Pembangunan aparatur Negara dalam Repelita VI meliputii :

a. Peningkatan disiplin aparatur Negara


Dalam rangkai itu peningkatan disiplin aparatur Negara dilaksanakan melalui
penghayatan, pengamalan,dan pemberdayaan nilai atau aturan kelembagaan baik dalam
sistem aparatur Negara secara internal maupun dalam hubungan dengan lingkungannya
dalam rangka penyelenggaraan pemerinahan dan pembangunan.
b. Pemantapan organisasi Negara
Dalam rangka pembangunan aparatur Negara pelaksaan fungsi lembaga ditingkatkan
sesuai dengan ketentuan dan amanat UUD 1945, dengan mengembangkan hubungan
kerjasama yang serasi dan terbuka berdasarkan asas kekeluargaan
c. Pendayagunaan Organisasi Pemerintahan
Pendayagunaan organisasi pemerintah meliputi
1. Organisasi pemerintahan pusat
2. Organisasi pemerintahan daerah
3. Hubungan pemerintahan pusat dengan daerah

Penyempurnaan Manajemen Pembangunan

Kebijaksaan penyempurnaan manajemen meliputi:

1. Administrasi Kebijaksaan Pembangunan


2. Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Pembiayaan serta Pemantauan dan Pelaporan.
3. Manajemen Program dan Proyek Pembangunan
4. Sistem Informasi
5. Administrasi Umum
6. Sistem keasipan nasional
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Aparatur Negara yang memiliki sikap pengabdian, mutu keterampilan dan kemampuan
professional yang tinggi diperlukan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisen. Cakupan pembianaan tersebut meliputi :

1. Formasi dan Pengadaan


2. Pembinaan Karir
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Kepemimpinan Aparatur
5. Pengajian, Tunjangan, dan Kesejahteraan
6. Adminstrasi Pegawai Negeri Sipil

Program Pembangunan Aparatur Negara

Kebijaksanaa pembangunan apartur Negara dijabarkan lebih jauh antara lain

1. Program pokok
a. Program Peningjatan Prasarana dan Sarana Aparatur Negara
b. Program Peningkatan Efisiensi Apartur Negara
c. Program pendidikan dan pelatihan aparatur Negara
d. Program penelitian dan pengenbangan aparatur Negara
2. Program penunjang
1. Program pengembangan informasi pemerintahan
2. Program pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan
3. Program pengembangan hukum administrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai