Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIBUNTU
PUSKESMAS CIJERAH
Jl. Mekar Hegar 1 No 1 Bandung 40213. Tlp. 022- 6008003
Email : pkmcijerah@gmail.com

KEPUTUSAN
PENANGGUNGJAWAB PUSKESMAS CIJEAH
NOMOR :

TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PENANGGUNGJAWAB PUSKESMAS CIJERAH

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas,


maka perlu didukung oleh pelayanan obat yang baik.
b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di
Puskesmas Cijeah diperlukan adanya kebijakan
tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
Puskesmas.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Penanggungjawab
Puskesmas Cijeah tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat.

Mengingat : a. Undang – Undang RI Nomor 29 Tahun 2004, tentang


Praktik Kedokteran;
b. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 922 tahun
2008 tentang Obat dan Perbekalan Kesehatan;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN PENANGGUNGJAWAB PUSKESMAS


CIJEAH TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT.
Pertama : Menentukan peresepan, pemesanan dan pengelolaan
obat sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Bandung,
an. Kepala UPT Puskesmas
Cijeah

Kurnia Tejaningtias
Daftar : Surat Keputusan
Lampiran Kepala UPT Puskesmas Cijeah
:
Nomor :
Tanggal

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


DI UPT PUSKESMAS CIJEAH

A. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis
dari dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola
obat di UPT Puskesmas Cijeah untuk menyediakan atau membuatkan
obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana
komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien
(pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan.
Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.

Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:


1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.

Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang


sudah digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin
tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis
dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep
untuk pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Cijeah harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Diagnosis penyakit.
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral
pada kolom suntikan.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang
mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum.
11. Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS.

b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan
oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat
yang dimaksud tidak tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat
dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan
oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan
efek samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Cijeah berasal dari Dinas
Kesehatan Kota Bandung dan Dana BLUD Puskesmas Cijeah. Obat yang
diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Cijeah adalah obat – obat
yang tercantum dalam DOEN, Formularium Nasional, dan obat obat di
luar Formularium Nasional Berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan
Kota Bandung.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPT
Puskesmas Cijeah diajukan oleh Kepala UPT Puskesmas Cijeah kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dengan menggunakan format
LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas
dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan
obat di UPT Puskesmas Cijeah sesuai dengan pola penyakit yang ada di
wilayah Bandung Kulon.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat
antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kota Bandung untuk Puskesmas Cijeah.

b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kota
Bandung.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara Metode Konsumsi

SO = 12 X Pemakaian rata2 per bln + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat


dilakukan dengan menggunakan rumus:

Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Pengaman
SS = Sisa Stok

Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas


Cijeah sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas
Cijeah.
Stok Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya
Pengaman peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan
obat. Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara Puskesmas dan UPT Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Bandung.
Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Cijeah
pada akhir periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode
tertentu agar tidak terjadi kekosongan.

C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal
untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat
penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat
mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi
kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :

KEPALA PUSKESMAS CIJEAH,

Kurnia Tejaningtias

Anda mungkin juga menyukai