Anda di halaman 1dari 12

ISSN No.

1978-3787 Media Bina Ilmiah 11

PENGENDALIAN PRAMUWISATA ILEGAL DI LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT

Oleh:

Sri Susanty, Mahsun


Dosen PNS dpk. Pada Akademi Pariwisata Mataram

Abstrak : Pramuwisata adalah petugas pariwisata yg berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yg
diperlukan wisatawan selama melakukan perjalanan wisata. Secara umum, seseorang yang hendak
menjadi pramuwisata di Indonesia disyaratkan untuk memiliki licence yang diterbitkan oleh HPI.
Perkembangan pariwisata di NTB yang mulai meningkat membutuhkan pramuwisata namun masih
sedikit yang berstatus legal yang telah memiliki lisensi sebagai seorang pramuwisata. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi faktor penyebab munculnya pramuwisata ilegal, mengidentifikasi
dampak yang ditimbulkan oleh pramuwisata ilegal, dan merumuskan upaya yang dilakukan untuk
mengendalikan munculnya pramuwisata ilegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang
menyebabkan munculnya pramuwisata ilegal meliputi: pesatnya perkembangan teknologi dan informasi
(internet), adanya peluang dari para individual tour, biaya pelatihan yang besar, malas mengurus lisensi ,
kurangnya pengawasan dan sanksi tegas bagi pramuwisata ilegal, dan kurangnya sosialisasi dari
pemerintah dan HPI. Dampak pramuwisata ilegal yaitu merusak harga paket wisata dan menimbulkan
citra buruk bagi pariwisata NTB. Adapun rumusan usulan kebijakan pengendalian pramuwisata ilegal
yaitu Menghimbau kepada para biro perjalanan untuk menggunakan pramuwisata ilegal, menjadwalkan
kegiatan sosialisasi secara rutin di berbagai kantong pariwisata, melakukan sweeping/razia terhadap
pramuwisata di tempat-tempat wisata yang mengalami pelonjakan kunjungan wisata,melakukan
pembinaan terhadap pramuwisata yang baru terjaring razia kurang dari tiga kali, dan mengadukan
pelanggaran kepada aparat keamanan bagi Pramuwisata tanpa izin yang sudah melakukan pelanggaran
berat.
Keyword :Penanggulangan, pramuwisata, ilegal.

PENDAHULUAN
Pramuwisata merupakan sebuah profesi di serta mengemban citra budaya bangsa, karena
bidang kepariwisataan yang disebut juga pemandu mereka adalah ujung tombak dari keberhasilan
wisata atau guide dalam Bahasa Inggris. promosi pariwisata. Eksistensi pramuwisata dalam
Inggris. Pramuwisata adalah petugas pariwisata industri perjalanan wisata memegang peranan yang
yang berkewajiban memberi petunjuk dan sangat penting dalam hal sebagai pemberi
informasi yang diperlukan wisatawan selama informasi, pemandu jalan, dan pemberi petunjuk
melakukan perjalanan wisata. Di Indonesia, secara tentang atraksi atau destinasi.
nasional telah dibentuk organisasi yang mewadahi Seiring dengan perkembangan pariwisata di
profesi ini, yaitu Himpunan Pramuwisata NTB yang mengalami kenaikan yang cukup
Indonesia atau HPI yang telah memiliki jaringan signifikan, maka kebutuhan akan tenaga
ke seluruh provinsi di Indonesia. Di beberapa pramuwisata yang dibutuhkan oleh biro perjalanan
daerah juga terbentuk sejumlah organisasi serupa wisata mengalami trend peningkatan. Hal ini
yang bersifat lokal termasuk yang terdapat di mendorong setiap orang yang memiliki
Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara kemampuan berbahasa (sesuai yang dibutuhkan),
umum, seseorang yang hendak menjadi dapat berinteraksi dengan wisatawan, memiliki
pramuwisata di Indonesia disyaratkan untuk pengetahuan luas, fleksibel, penuh pengertian dan
memiliki licence yang diterbitkan oleh HPI. kedewasaan berpikir serta kesehatan yang
Ketentuan ini terutama bagi pramuwisata yang prima/kekuatan fisik/jasmani untuk berperan
melayani wisatawan asing agar kualitas sebagai pramuwisata. Padahal sejatinya untuk
pramuwisata selalu mencerminkan kepribadian dan menjadi seorang pramuwisata bukan saja
kultur masyarakat Indonesia serta menjaga kemampuan saja yang diperlukan tetapi juga
validitas berbagai informasi yang disampaikan lisensi yang dikeluarkan oleh HPI melalui proses
kepada wisatawan. Pramuwisata merupakan duta pengujian untuk mendapatkan pengesahan sebagai
bagi sebuah biro perjalanan wisata dan bangsa tour guide yang legal dan bertanggung jawab.
_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 5, Agustus 2015


12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

Berdasarkan ketersediaan pramuwisata legal atau suatu kantor pariwisata (tourism office) yang
dibandingkan dengan tingginya permintaan tour di bertugas memberikan informasi, petunjuk dan
Pulau Lombok, dapat dipastikan bahwa advis secara langsungkepada wisatawan sebelum
ketersediaan pramuwisata berlisensi tidak dan selama perjalanan berlangsung.
mencukupi kebutuhan sehingga bermuncullah Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos
pramuwisata ilegal. Pramuwisata illegal ini dan Telekomunikasi NO : KM.82/PW.102/MPPT-
dipekerjakan oleh biro perjalanan wisata yang 88 tanggal 17 September 1988, yang dimaksud
resmi maupun yang tidak resmi dan ada yang dengan pramuwisata adalah seseorang yang
bekerja secara independent yang tidak terikat oleh bertugas memberikan bimbingan, penerangan dan
biro perjalanan wisata. Dalam perkembangannya petunjuk tentang objek wisata serta membantu
keberadaan pramuwisata ilegal ini memunculkan segala sesuatu yang diperlukan wisatawan. Multi
keresahan HPI yang menaungi pramuwisata legal, peran Pramuwisata sebagai eksekutor layanan
biro perjalanan, pemerintah, dan konsumen karena wisata, duta nasional, sosok penghubung
menimbulkan berbagai dampak negatif yang sosok penghubung destinasi, juru penerang
merusak citra pariwisata Lombok. dalam memberikan pelayanan dan informasi
Mengidentikasikan sebab timbulnya kepada wisatawan sehingga legalitas mereka juga
pramuwisata ilegal dan kualifikasi untuk menjadi sangat diperlukan.
pramuwisata legal penting dilakukan karena Pramuwisata memiliki tugas yang harus
banyak yang mempertanyakan tentang faktor diemban dengan penuh tanggung jawab dan
penyebab maraknya kemunculan pramuwisata keihklasan. Tugas dan tanggung jawab
ilegal, rendahnya tingkat pelayanan yang mereka pramuwisata menurut Menteri Pariwisata, Pos dan
berikan pada wisatawan serta untuk meningkatkan Telekomunikasi NO : KM.82/PW.102/MPPT-88
mutu pelayanan kepada wisatawan. Jika maraknya tanggal 17 September 1988 adalah sebagai berikut:
biro perjalanan wisata ilegal tersebut dapat 1. Mengantar wisatawan, baik rombongan
diidentifikasi, maka dapat pula diidentifikasi maupun perorangan yang mengadakan
dampak yang ditimbulkan, guna merumuskan perjalanan dengan transportasi yang tersedia.
upaya yang dilakukan untuk mengendalikan Tugas pramuwisata dalam hal ini adalah
bermunculannya pramuwisata ilegal tersebut. mengantar wiastwan. Seorang pramuwisata
harus menguasai daerah yang sedang
PRAMUWISATA dikunjungi baik dalam perjalanan maupun
Dalam suatu perjalanan wisata selain adanya selama di tempat tujuan. Pramuwisata harus
objek wisata yang menjadi tujuan perlu adanya mampu memberikan penjelasan hal – hal yang
tenaga pemandu perjalanan wisata yang kita sebut ditemui selama perjalanan berlangsung serta
pramuwisata. Kedudukan pramuwisata ini adalah memberikan informasi yang akurat mengenai
sebagai ujung tombak yang menentukan objek yang dikunjungi.
keberhasilan seluruh rangkaian pelayanan 2. Memberikan penjelasan tentang rencana
perjalanan wisata. Oleh karena itu peranan seorang perjalanan danobjek wisata serta memberikan
pramuwisata sangat penting terutama dalam rangka penjelasan mengenai dokumen perjalanan,
memperkenalkan kepada wisatawan tentang objek akomodasi, transportasi dan fasilitas wisata
dan daya tarik wisata yang mereka kunjungi. lainnya. Dalam hal ini pramuwisata harus
Undang – Undang Republik Indonesia No.10 menjelaskan tentang jadwal perjalanan, tujuan
Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan perjalanan, jumlah objek wisata yang akan
bahwa pramuwisata termasuk dalam jenis-jenis dikunjungi, memberikan informasi umum
usaha jasa pariwisata. Hal ini menunjukan bahwa mengenai objek yang akan dikunjungi,
jasa pramuwisata dibutuhkan dalam kegiatan memberikan informasi tentang dokumen
pariwisata. perjalanan yang harus dibawa, informasi
Pengertian pramuwisata menurut Yoeti akomodasi, memberikan informasi
(2000), secara umum adalah seseorang yang transportasi yang digunakan selama
dibayar untuk menemani wisatawan dalam perjalanan dan beberapa informasi mengenai
perjalanan mengunjungi, melihat serta fasilitas yang diberikan sesuai kebutuhan
menyaksikan objek dan atraksi wisata Sedangkan wisatawan.
dari sudut pandang wisatawan pramuwisata adalah 3. Memberikan petunjuk tentang objek wisata.
seseorang yang bekerja pada suatu biro perjalanan

_____________________________________________

Volume 9, No.5, Agustus 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 13

Seorang pramuwisata harus memberikan pernyataan-pernyataan tentang pengetahuan,


informasi tentang objek wisata yang akan ketrampilan dan sikap terhadap profesi
dikunjungi berupa informasi tentang bentuk pramuwisata. Setiap pramuwisata yang telah
objek wisata, hal – hal yang boleh dan mendapatkan lisensi secara otomatis menjadi
dilarang untuk dilakukan, sehingga wisatawan anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia.
nyaman dan tidak terjadi pelanggaran Adapun pramuwisata ilegal adalah
terhadap aturan yang telan diinformasikan pramuwisata yang dalam menjalankan tugas
sebelumnya. profesinya tidak memiliki lisensi aktif yang telah
4. Membantu pengurusan barang bawaan dikeluarkan oleh kantor Dinas Pariwisata Provinsi
wisatawan. NTB dan secara otomatis mereka belum terdaftar
sebagai anggota HPI.
Dalam tugasnya pramuwisata tidak hanya
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran
memberikan informasi tetapi juga
Rumah Tangga (AD/ART) HPI, yang dimaksud
memberikan semua pelayanan yang
dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia
dibutuhkan oleh wisatawan seperti
disingkat HPI atau Indonesian Tourist Guide
menguruskan barang bawaan, dalam hal ini
Association (ITGA) adalah organisasi profesi non
apabila wisatawan mengalami kesulitan
politik mandiri yang merupakan wadah tunggal
dengan barang bawaannya.
pribadi-pribadi berprofesi Pramuwisata. Himpunan
5. Memberikan pertolongan kepada wisatawan Pramuwisata Indonesia adalah asosiasi Tingkat
yang sakit, mendapat kecelakaan, kehilangan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Didirikan
atau musibah lainnya. berdasarkan hasil temu wicara nasional
Dalam hal ini seorang pramuwisata harus Pramuwisata di Pandaan (Jawa Timur) tanggal 29-
mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi 30 Maret 1988 , sebagai kelanjutan dari Himpunan
yang tidak terduga seperti memberikan Duta Wisata Indonesia (HDWI) yang lahir di Kuta
pertolongan pertama kepada wisatawan yang –Bali, tanggal 27 Maret 1983. HPI disahkan
dalam perjalanan mengalami sakit. Seorang namanya pada tanggal 5 Oktober 1988 di
pramuwisata harus cekatan dan mampu Palembang Sumatera Selatan, dalam MUNAS I
bertindak secara cepat apabila terjadi Pramuwisata seluruh Indonesia. Perangkat
kecelakaan atau musibah di dalam perjalanan. organisasi ini pada tingkat Nasional disebut Dewan
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pimpinan Pusat disingkat DPP, yang
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi NO : berkedudukan di Ibukota Negara Republik
KM.82/PW.102/MPPT-88 tanggal 17 September Indonesia . Dewan Pimpinan Daerah disingkat
1988 pada pasal pramuwisata terbagi atas 2 yaitu : DPD yang berkedudukan di Ibukota Provinsi, dan
1. Pramuwisata Muda, yaitu pramuwisata yang Dewan Pimpinan Cabang disingkat DPC dan atau
bertugas pada satu daerah tingkat II di wilayah sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah.
Daerah Tingkat I tempat sertifikat diberikan. HPI berfungsi sebagai wadah tunggal
2. Pramuwisata Madya, yaitu pramuwisata yang Pramuwisata Indonesia dalam rangka
bertugas di Wilayah Daerah Tingkat I tempat berkomunikasi antar Pramuwisata, Pramuwisata
sertifikat diberikan. dengan pemerintah atau swasta dalam rangka
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung pengembangan dunia Pariwisata Indonesia.
jawabnya, seorang pramuwisata harus memiliki Adapun tujuannya untuk:
lisensi sebagai bentuk legalisasi profesionalnya. 1. Menghimpun, mempersatukan, meningkatkan,
Dengan kata lain pramuwisata dikatakan legal dan membina Pramuwisata Indonesia agar
apabila telah memiliki Kartu Tanda Pengenal lebih berdaya dan berhasil guna bagi
Lisensi Pramuwisata. Berdasarkan Peraturan kesejahteran dan kehidupan diabdikan bagi
Pemerintah Nomer 521Tahun 2012 tentang kelestarian Pariwisata Indonesia
Standarisasi Kompetensi dan Standarisasi Profesi, 2. Berupaya melaksanakan dan menyukseskan
Kartu Tanda Pengenal Lisensi Pramuwisata adalah pembangunan, pembinaan dan penelitian
tanda ijin operasional yang dikeluarkan oleh wawasan pariwisata terkait, baik pemerintah
pemerintah setelah mengikuti pelatihan maupun swasta.
pramuwisata. Pelatihan tersebut mengacu kepada 3. Bertindak mewakili para anggota dalam
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia memperjuangkan dan melindungi kepentingan
(SKKNI) pramuwisata yaitu serangkaian bersama.

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 5, Agustus 2015


14 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

HPI secara aktif menggalakkan dan rantai dalam jajaran industri pariwisata Indonesia
melaksanakan pembangunan pariwisata secara sepakat untuk membuat Kode Etik Pramuwisata
teratur, tertib, dan berkesinambungan, memupuk Indonesia sebagai upaya menciptakan citra bagus
dan meningkatkan semangat serta kesadaran pramuwisata Indonesia dalam menjalankan
nasional sebagai warga negara Republik Indonesia tugasnya, sekaligus yang wajib ditaati,
dan memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap dilaksanakan dan mengikat anggota Himpunan
pembangunan pariwisata Indonesia, menciptakan Pramuwisata Indonesia. Dewan Kode Etik yang
kerjasama dengan pemerintah maupun komponen dibentuk dari anggota Himpunan Pramuwisata
usaha jasa pariwisata demi terciptanya lapangan Indonesia yang memiliki pengetahuan tentang
kerja yang layak dan merata bagi anggota, kode etik pramuwisata yang dipilih oleh anggota
berusaha meningkatkan profesionalisme dan HPI sesuai dengan tingkatannya.
kesejahteraan anggota serta administrasi
keanggotaan secara teratur sesuai dengan peraturan PENGENDALIAN
yang berlaku.
Pengendalian merupakan salah satu fungsi
Visi HPI yaitu menjadikan Himpunan
managemen yang bertujuan agar segala sesuatu
Pramuwisata Indonesia sebagai organisasi yang
yang telah direncanakan berjalan dengan baik.
profesional, terkernuka, dan disegani serta
Terry (2003) mengemukakan pengendalian adalah
menjadi organisasi unggulan dalam
suatu proses penentuan apa yang harus dicapai
pengembangan pariwisata yang berguna untuk
yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu
kesejahteraan bersama. Untuk menjalankan visi
pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu
tersebut maka dijabarkan dalam misi:
melakukan perbaikan-perbaikan sehingga
1. Meningkatkan profesionalisme dan
pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
pengetahuan para anggota Himpunan
dan standar.
Pramuwisata Indonesia dengan terus rnenerus
Pada hakekatnya pengendalian adalah proses
melakukan pendidikan melalui pelatihan,
mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai
seminar, workshop, atau lokakarya dalam
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan
bidang yang berkaitan dengan pariwisata
sebelumnya. Pengendalian merupakan konsep
2. Meningkatkan peran HPI Indonesia di dunia
yang luas dan berlaku untuk manusia, benda,
pariwisata baik nasional maupun
situasi, dan organisasi. Dalam organisasi,
internasional.
pengendalian meliputi berbagai proses
Keanggotaan HPI terdiri atas pramuwisata
perencanaan dan pengendalian. Bagian yang
yang terdaftar sah dan memenuhi ketentuan yang
penting dari proses ini berbentuk pengendalian
berlaku, yaitu anggota biasa dan anggota
manajemen: tindakan-tindakan yang dilakukan
kehormatan. Anggota biasa mempunyai hak
manajemen untuk mengarahkan orang, mesin, dan
bicara, hak suara, hak memilih, dan dipilih sebagai
fungsi-fungsi guna mencapai tujuan dan sasaran
anggota Dewan Pimpinan Pusat, Daerah, dan
organisasi (Anthony dkk., 1992:05). Delapan
Cabang. Adapun anggota kehormatan mempunyai
istilah berikut untuk mengantarkan subjek
hak bicara saja. Setiap Anggota wajib mematuhi
pengendalian manajemen, meliputi :
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
1. Organisasi; sebuah kelompok manusia yang
serta semua keputusan rapat Himpunan
berinteraksi melakukan berbagai kegiatan
Pramuwisata Indonesia. Seseorang kehilangan
secara terkoordinasi sebagai suatu kesatuan
keanggotaannya jika yang bersangkutan :
tersendiri untuk mencapai cita-cita, misi atau
1. Meninggal dunia
tujuan.
2. Mengundurkan diri
2. Strategi; rencana tindakan umum jangka
3. Melanggar Anggaran Dasar, Anggaran
panjang yang mengarahkan perumusan
Rumah Tangga dan Kode Etik Profesi.
kebijakan dan program-program tindakan
4. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan
organisasi.
organisasi.
3. Kebijakan; aturan atau seperangkat aturan
Himpunan Pramuwisata Indonesia telah
umum yang menuntun tindakan-tindakan
memformulasikan prinsip- prinsip dan standar
organisasi.
etika yang akan mengikat pramuwisata Indonesia
4. Pemrograman; pengembangan dan pemilihan
mengenai tanggung jawab profesi dan sikap
program-program yang akan dilaksanakan.
tingkah laku dalam melaksanakan profesi
pramuwisata. Para pramuwisata sebagai salah satu
_____________________________________________

Volume 9, No.5, Agustus 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 15

5. Pengendalian strategi; semua metode dan pada tempat di mana tindakan perbaikan dapat
analisis yang digunakan untuk memantau, dilaksanakan seefektif mungkin.
mengevaluasi, dan memodifikasi strategi 5. Secara ekonomi realistik ( Economically
dalam menyesuaikan kegiatan-kegiatan realistic)
organisasi dengan kebutuhan untuk bertahan Pengeluaran biaya untuk implementasi,
hidup yang ditimbulkan oleh kekuatan- pengendalian harus ditekan seminimum
kekuatan luar yang terus menerus berubah. mungkin, sehingga terhindar dari pemborosan
6. Pengendalian organisasi; mengarahkan yang tak berguna.
sekumpulan variabel (mesin, orang, peralatan) 6. Secara organisasi realistik ( Organizationally
menuju sasaran yang telah ditetapkan. realistic )
7. Pengendalian manajemen; semua metode, Sistem pengendalian harus dapat digabungkan
prosedur, dan sarana, termasuk sistem dengan realitas organisasi. Misalkan individu
pengendalian manajemen, yang digunakan harus dapat melihat hubungan antara tingkat
manajemen untuk memastikan dipatuhinya prestasi yang harus dicapainya dan imbalan
kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi yang akan menyusul kemudian
organisasi. 7. Dikoordinasikan dengan arus pekerjaan
8. Sistem pengendalian manajemen; suatu proses organisasi
dan struktur yang tertata secara sistematik. Informasi pengendalian harus di
Secara umum pengendalian yang efektif koordinasikan dengan arus pekerjaan
menurut Bedjo (2005), mempunyai karakteristik diseluruh organisasi karena dua alasan :
sebagai berikut : pertama, setiap langkah dalam proses
1. Akurat ( Accurate ) pekerjaan dapat mempengaruhi keberhasilan
Informasi atas prestasi harus akurat. atau kegagalan seluruh operasi. Kedua,
Ketidakakuratan data dari suatu sistem informasi pengendalian harus sampai pada
pengendalian dapat mengakibatkan organisasi semua orang yang perlu untuk menerimanya.
mengambil tindakan yang akan menemui 8. Fleksibel ( Flexible )
kegagalan untuk memperbaiki suatu masalah Pada setiap organisasi pengendalian harus
atau menciptakan masalah yang tadinya tidak mengandung sifat fleksibel yang sedemikian
ada. rupa, sehingga organisasi tersebut dapat
2. Tepat waktu ( Timely ) segera bertindak untuk mengatasi perubahan-
Informasi yang harus dihimpun, diarahkan, perubahan yang merugikan atau
dan segera dievaluasi jika akan diambil memanfaatkan peluang-peluang baru.
tindakan tepat pada waktunya guna 9. Preskriptif dan operasionalisasi ( Prescriptive
menghasilkan perbaikan. and operational )
3. Objektif dan komprehensif ( Objektive and Pengendalian yang efektif dapat
Comprehensible ) mengidentifikasi setelah terjadi deviasi dari
Informasi dalam suatu sistem pengendalian standar, tindakan perbaikan apa yang perlu
harus mudah dipahami dan dianggap objektif diambil. Informasi harus sampai dalam bentuk
oleh individu yang menggunakannya. Makin yang dapat digunakan ketika informasi itu tiba
objektif sistem pengendalian, makin besar pada pihak yang bertanggungjawab untuk
kemungkinannya bahwa individu dengan mengambil tindakan perbaikan.
sadar dan efektif akan merespon informasi 10. Diterima para anggota organisasi ( Accepted
yang diterima, demikian pula sebaliknya. by organization members )
4. Dipusatkan pada tempat pengendalian
strategik ( Focused on strategic control PEMBAHASAN
points )
a. Gambaran Umum Pramuwisata NTB
Sistem pengendalian strategik sebaliknya
Perkembangan pariwisata di NTB
dipusatkan pada bidang-bidang yang paling
menunjukkan prospek yang sangat bagus karena
banyak kemungkinan akan terjadinya deviasi
didukung oleh letaknya yang strategis di tengah
dari standar, atau yang akan menimbulkan
destinasi pariwisata dunia yaitu Pulau Bali di
kerugian yang paling besar. Sistem
sebelah Barat dan Pulau Komodo di sebelah timur.
pengendalian strategik sebaiknya dipusatkan
Pariwisata budaya dan keindahan alamnya yang

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 5, Agustus 2015


16 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

sangat memukau seperti Gunung Rinjani dan pramuwisata yang bertugas pada suatu daerah
gugusan gili (pulau kecil) yang tersebar di tingkat II tempat sertifikat diberikan. Sertifikat
beberapa kawasan dengan sejuta pesona pasir tersebut diperoleh melalui suatu kursus dan ujian
putih, air laut yang tenang, dan keindahan dengan persyaratan-persyaratan tertentu.
pemandangan bawah lautnya mampu menyedot Pramuwisata madya, yaitu pemandu wisata
para pelancong dunia untuk menikmati liburan pramuwisata yang bertugas di dalam wilayah
mereka di Pulau Seribu Masjid ini. daerah tingkat I tempat sertifikat diberikan. Adapun
Riak perkembangan pariwisata ini diikuti oleh pramuwisata khusus, yaitu pramuwisata yang
meningkatnya eksistensi seluruh komponen bertugas khusus di salah satu atau beberapa obyek
pendukung pariwisata lainnya seperti Biro wisata tertentu
Perjalanan Wisata (BPW) dan Agen Perjalanan
(AP) dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2010, b. Penyajian dan Analisis Data
jumlah BPW dan AP berjumlah 190 buah. Pada Perkembangan pariwisata di Pulau Lombok
tahun 2011 terjadi peningkatan 100% sehingga yang sangat pesat memunculkan pramuwisata yang
jumlahnya menjadi 380 buah. Pada tahun 2012 tidak berlisensi atau sering disebut pramuwisata
jumlah BPW dan APW meningkat 3,95% ilegal. Lisensi berfungsi sebagai izin khusus atau
menjadi 395. Pada tahun 2013 jumlah BPW dan istimewa yang memberikan hak pada seseorang
AP tetap pada angka 395 namun pada tahun 2014 untuk menyelenggarakan suatu perusahaan atau
terjadi penurunan sebesar 2,28% sehingga tersisa kegiatan. Lisensi pramuwisata merupakan kartu
386 buah. Penurunan ini terjadi karena komponen identitas pramuwisata, sebagai izin operasional
industri pariwisata ini tidak mampu bersaing yang diserahkan rinciannya kepada Peraturan
dengan usaha sejenis lainnya. Eforia Daerah setelah merujuk kepada PP 52 Tahun 2012.
perkembangan usaha tidak dibarengi dengan Lisensi pramuwisata dikeluarkan oleh Dinas
peningkatan kualitas sehingga tidak bisa Pariwisata kabupaten/kota, diurus baik individu
mempertahankan eksistensinya dan akhirnya usaha maupun kolektif melalui pintu asosiasi profesi
tersebut tidak bertahan lagi. pramuwisata yang legal dan sah diakui secara
Berdasarkan sebarannya, jumlah BPW dan AP hukum. Hal ini dimaksud agar kualitas pemanduan
di Kota Mataram menduduki peringkat teratas terjaga sesuai etika kerja.
mengingat Kota Mataram merupakan Ibu Kota Pramuwisata yang berlisensi berhak
Provinsi NTB dan sentral segala aktivitas mendapatkan perlindungan dari pemberi kerja,
pelayanan dan produksi. Selanjutnya diikuti oleh pembinaan serta imbalan jasa sesuai dengan
Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok kompetensi yang dimiliki. Pelanggaran terhadap
Utara yang merupakan daerah tujuan wisata utama. hal ini akan dikenakan sanksi administratif berupa
Sisanya terletakdi Pulau Sumbawa dimana jumlah pembekuan sementara atau pencabutan Lisensi
BPW dan AP yang berada di Kota Bima Pramuwisata setelah tiga kali berturut-turut
menempati posisi teratas. Letak Kota Bima sebagai peringatan tertulis dari Dinas Pariwisata, otomatis
daerah transit menuju Pulau Komodo baik lewat selama itu yang bersangkutan dilarang melakukan
laut maupun udara merupakan peluang yang besar tugasnya. Dengan demikian setiap pramuwisata
bagi pelaku usaha di luar Pulau Lombok ini untuk wajib memiliki lisensi guna menunjang pariwisata
membuka usaha. di daerah NTB khususnya namun masih terdapat
Perkembangan industri pariwisata NTB juga pramuwisata liar yang tidak memiliki lisensi yang
dimanfaatkan oleh para pramuwisata untuk dapat merugikan industri pariwisata itu sendiri.
berperan aktif menikmati kue pembangunan Selama ini pemerintah melalui Dinas
pariwisata. Pramuwisata atau disebut juga dengan Pariwisata kota/kabupaten memprogramkan
pemandu wisata adalah orang yang berusaha dan penambahan jumlah pramuwisata berlisensi
bergerak di bidang kepariwisataan yang melalui pelatihan pramuwisata yang sepenuhnya
memberikan pelayanan pemanduan. Seorang yang dibiayai oleh pemerintah. Apabila pemerintah tidak
hendak menjadi pramuwisata legal atau resmi harus mengagendakan program tersebut maka jumlah
memiliki lisensi yang disebut sebagai KTPP atau pramuwisata juga tidak mengalami peningkatan
Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata. Jumlah karena pramuwisata enggan untuk mengikuti
pramuwisata yang berlisensi di NTB. Jumlah pendidikan dan pelatihan secara swadaya. Padahal
pramuwisata NTB berdasarkan tingkatannya yaitu pengembangan pariwisata diharapkan mendapatkan
pramuwisata madya, pramuwisata muda, dan dukungan dari seluruh stakeholder pariwisata yang
pramuwisata khusus. Pramuwisata muda, yaitu meliputi pemerintah/pemerintah daerah, swasta,
_____________________________________________

Volume 9, No.5, Agustus 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 17

masyarakat, dan wisatawan. b) Umur serendah tendahnya 18 tahun


Pramuwisata sebagai salah satu stakeholder c) Berkelakuan baik
yang berperan sebagai frontliner, eksekutor d) Pendidikan serendah – rendahnya SMA
layanan wisata, duta nasional dalam pemanduan e) Menguasai Bahasa Indonesia dan salah
wisata, sosok penghubung destinasi serta juru satu bahasa asing dengan baik
penerang suatu obyek daerah tujuan wisata yang f) Menguasai pengetahuan dan mampu
kian hari mutlak semakin dibutuhkan wisatawan di menjelaskan secara mendalam mengenai
luar kebutuhan transportasi, akomodasi, restoran ilmu bumi pariwisata, kependudukan,
dan obyek wisata. Dalam skala yang kecil berperan pemerintahan, sejarah dan kebudayaan
sebagai seorang sahabat yang lebih tahu dan daerah Tingkat II tempat yang
berpengalaman yang menemani, membimbing, dan bersangkutan berdomisili dan daerah
memberikan saran selama perjalanan. Oleh karena Tingkat I secara umum.
itu, hendaknya dapat memberikan informasi g) Lulus ujian yang diselenggarakan oleh
tentang karakteristik suatu negara, daerah, dan pemerintah daerah
destinasi secara akurat dan dapat dipercaya. 2. Untuk menjdi pramuwisata madya harus
Informasi yang diperoleh mereka dianggap sebagai memenuhi persyaratan :
suatu kebenaran yang bisa mereka sebarkan a) Warga negara Indonesia
kepada orang lain di tempat asalnya. Sehingga bisa b) Umur serendah-rendahnya 22 tahun
dibayangkan besarnya resiko yang timbul jika c) Berkelakuan baik
informasi yang disebarluaskan tersebut salah. Pada d) Pendidikan serendah – rendahnya SMA
skala yang lebih luas, pramuwisata menjadi duta e) Menguasai Bahasa Indonesia dan salah
perusahaan yang mempekerjakannya, duta daerah, satu bahasa asing dengan baik
dan duta negara. Perilaku dan sikap seorang f) Memiliki kemampuan memandu
pramuwisata dilihat oleh wisatawan sebagai rombongan wisatawan.
cermin dan representasi karaktek warga negara g) Memiliki sertifikat pramuwisata muda atau
Indonesia pada umumnya dan NTB pada telah berpengalaman di bidang
khususnya. Untuk itulah, pramuwisata harus pramuwisata selama 3 tahun.
memenuhi persyaratan tertentu agar dapat h) Menguasai pengetahuan dan mampu
mengemban amanat yang demikian berat secara menjelaskan secara mendalam mengenai
professional. Globalisasi menuntut setiap tenaga ilmu bumi pariwisata, kependudukan,
kerja di sektor industri pariwisata memiliki pemerintahan, sejarah dan kebudayaan
sertifikat kompetensi yang pengakuannya mengacu daerah Tingkat II tempat yang
ke Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bersangkutan berdomisili dan daerah
(SKKNI). Apalagi saat ini dengan hadirnya MRA Tingkat I secara umum.
(Mutual Recognition Arrangement) yang berisi i) Lulus ujian yang diselenggarakan oleh
kualifikasi yang harus dikuasai oleh tenaga kerja pemerintah daerah
pariwisata perlu disikapi secara serius. Apabila persyaratan tersebut telah
Menyadari tugas, tanggung jawab, dan terpenuhi maka dapat mengikuti pelatihan
peranannya yang begitu besar, pramuwisata pramuwisata di Dinas Pariwisata Propinsi Daerah
dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan Tingkat I. Kriteria dalam penilaian terhadap
keprofesionalannya dengan mengikuti berbagai pramuwisata yang mengikuti ujian adalah :
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar 1. Pramuwisata harus memiliki mental yang
aturan yang berlaku untuk mendapatkan guide kuat
licence (sertifikat pramuwisata). Kartu lisensi ini 2. Menguasai Bahasa Indonesia dan Bahasa
menjadi bukti legalitas seorang pramuwisata dalam Asing
menjalankan tugasnya sehingga mereka disebut 3. Memiliki pengetahuan yang luas dan
sebagai pramuwisata legal dan bebas untuk ketrampilan pemanduan
menjalankan tugas kepemanduannya. . 4. Berkepribadian dan perilaku baik.
Adapun persyaratan untuk menjadi Bentuk ujian yang diterapkan pada
pramuwisata legal untuk pramuwisata muda dan pelatihan pramuwisata yaitu berupa ujian tertulis
pramuwista madya adalah sebagai berikut : dan ujian praktek. Ujian tertulis berupa pertanyaan
1. Untuk menjadi pramuwisata muda harus mengenai materi yang diajarkan dan ujian praktek
memenuhi persyaratan : adalah memperagakan cara memandu wisata.
a) Warga negara Indonesia Pramuwisata yang telah mengikuti pelatihan dan
_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 5, Agustus 2015


18 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

lulus ujian yang diselenggarakan maka berhak HPI yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata
mendapatkan sertifikat dan tanda pengenal sesuai dengan durasi pelatihan selama120 jam yang
dengan yang telah ditetapkan oleh Peraturan diselenggarakan minimal seminggu untuk
Daerah. Serifikat dan tanda pengenal sebagai ijin pramuwisata pemula.
operasional diberikan kepada yang dinyatakan Pramuwisata yang telah mendapatkan
lulus dalam ujian pramuwisata. lisensi juga terdaftar sebagai anggota HPI. Pada
Profesionalisme merupakan kunci utama saat menjadi anggota HPI, dia mendapatkan Kartu
dalam industri jasa layanan. Lisensi yang diperoleh Tanda Anggota (KTA) HPI, name tag/tanda
melalui pelatihan merupakan wujud pengenal DPD HPI NTB, baju kaos berlogo HPI,
keprofesionalisme pramuwisata. Adapun bentuk dan lencana Burung Cendrawasih yang harus
sertifikat dan tanda pengenal pramuwisata selalu dikenakan pada saat bertugas. Namun ada
ditentukan oleh Perda. Contoh sertifikat kalanya sebuah BPW memiliki seragam khusus
pramuwisata dan tanda pengenal yang diterbitkan yang harus dikenakan. Dalam kondisi tersebut
oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB sebagaimana pramuwisata diharuskan untuk tetap membawa
terlihat pada Gambar 1. kartu lisensi dan memasang lencana Cendrawasih
di dadanya sebagai identitas kelegalannya. Adapun
contoh baju kaos dan lencana Cendrawasih terlihat
pada Gambar 2

Gambar 2 Gambar Baju Kaos HPI dan Lencana


Gambar 1. Contoh Sertifikat dan Tanda Pengenal
Cendrawasih
Pramuwisata
Masa berlaku sertifikat dan tanda pengenal
Sertifikat/ lisensi dan tanda pengenal berupa
selama 3 tahun dan bisa diperpanjang lagi dengan
kartu yang dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi
mengajukan permohonan perpanjangan kepada
NTB memuat tentang identitas berupa nama,
Ketua HPI. Sekretaris HPI dalam waktu lebih
tempat tanggal lahir, alamat, spesialisasi bahasa
kurang satu minggu akan mengeluarkan sertifikat
dan disahkan oleh Kepala Dinas Pariwisata NTB
dan tanda pengenal baru. Untuk perpanjangan
pada bagian depan. Pada bagian belakang kartu
lisensi dikenakan biaya Rp. 600.000 (enam ratus
tanda pengenal pramuwisata memuat tentang foto,
ribu rupiah). Biaya sebesar ini termasuk biaya
nomor keanggotaan, masa berlaku, dan tanda
untuk mendapatkan baju kaos yang berlogo HPI
tangan pemilik kartu.
NTB dan lencana Cendrawasih.
Sertifikat dan tanda pengenal pramuwisata
Kartu tanda anggota HPI NTB sebagaimana
memiliki 3 warna yang dibedakan berdasarkan
contohnya terlihat pada Gambar 3.3 memuat
tingkatan pramuwisata. Kartu warna kuning untuk
tentang nama lengkap, nomor anggota, nomor
pramuwisata madya, kartu warna hijau untuk
lisensi, foto, dan pengesahan oleh Ketua HPI. Pada
pramuwisata muda, dan kartu warna merah untuk
halaman belakangnya memuat masa berlaku kartu
pramuwisata khusus. Bagi pramuwisata yang
dan ketentuan yang berbunyi:
sudah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan
1. Mentaati kode etik pramuwisata Indonesia
oleh Dinas Pariwisata kabupaten/kota namun
2. Setiap pramuwisata dalam bertugas wajib
belum mengurus lisensinya, maka kepada mereka
a. membawa KTA dan lisensi
diberikan kartu tanda pengenal berwarna putih.
b. memasang lencana Cendrawasih
Mereka ini berhak untuk sementara waktu
c. memasang name tag/tanda pengenal
melakukan pemanduan di lokasi tertentu. Biasanya
d. memakai seragam perusahaan
kartu ini diberikan pada pramuwisata local. Lama
3. Mentaati AD/ART, peraturan organisasi, dan
waktu pelatihannya hanya sehari atau dua hari saja.
peraturan pemerintah
Jika ingin mendapatkan lisensi mereka harus
4. Selalu dalam keadaan bersih, rapi, dan simpati
melakukan pelatihan yang diselanggarakan oleh
_____________________________________________

Volume 9, No.5, Agustus 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 19

5. Bertanggung jawab dan profesional situs adalah sejumlah halaman web yang
Dalam kartu itu juga dijelaskan bahwa pelanggaran memiliki topik saling terkait, terkadang
terhadap ketentuan tersebut di atas akan dikenakan disertai dengan gambar, video, foto atau
sanksi sesuai peraturan yang berlaku. jenis-jenis data lainnya. Sebuah situs website
biasanya ditempatkan pada sebuah server
website yang dapat diakses melalui jaringan
seperti internet, melalui alamat internet yang
dikenali sebagai URL.
b). Adanya peluang dari para individual tour
Peluang terhadap pemunculan pemandu ilegal
diciptakan oleh individual tour atau individual
traveller yang koneksinya terjalin di destinasi.
Mereka berupa walk in guest yang langsung
datang ke destinasi maupun yang telah
melakukan pemesanan paket wisata melalui
Gambar 3 Kartu Tanda Anggota HPI NTB
internet terlebih dahulu. Berbeda dengan tamu
GIT yang pasti menggunakan BPW,
Name tag/ tanda pengenal DPD HPI NTB
individual tour cenderung membeli paket
pada halaman depannya memuat foto, nama, dan
yang dijual oleh usaha perorangan bukan
nomor keanggotaan pramuwisata. Pada halaman
BPW dengan alasan paket wisata yang
belakangnya tertera ketentuan sebagaimana yang
ditawarkan kepada wisatawan tidak bersifat
terdapat pada kartu tanda anggota HPI NTB, masa
mengikat. Wisatawan sama sekali tidak terikat
berlaku kartu, dan pengesahan oleh ketua HPI.
ruang dan waktu kunjungan sehingga bebas
Contoh name tag terlihat pada Gambar 3.4
memilih dan menentukan sendiri tujuan
wisatanya walaupun sebelumnya telah
disepakati rencana perjalanan selama di
Lombok. Ketika sampai di destinasi masih
terdapat peluang untuk merubah jadwal dan
rute perjalanan.
c). Biaya Pelatihan yang besar
Pendidikan bermutu selalu identik dengan
biaya mahal. Kendala utama yang diutarakan
Gambar 4 Tanda Pengenal DPD HPI NTB para pemandu tentang peningkatan kualitas
individu yaitu mahalnya biaya mengikuti
1. Faktor Penyebab Munculnya Pramuwisata pelatihan pramuwisata untuk mendapatkan
Ilegal lisensi. Bagi ukuran tenaga kerja pramuwisata
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan di Lombok, jika diharuskan membiayai
penjelasan para informan tentang berbagai faktor sendiri sebesar Rp. 1.500.000, 00 per orang
yang menyebabkan munculnya pramuwisata ilegal dianggap terlalu berat karena mampu
meliputi: menguras penghasilan selama sebulan hingga
a). Pesatnya perkembangan teknologi dan lebih pada saat musim tamu sepi . Hal ini
informasi (internet) terasa semakin berat oleh pramuwisata lepas
Internet sebagai penyampai informasi yang tidak memiliki penghasilan tetap.
keberadaannya kini sudah menjadi kebutuhan. d). Malas Mengurus Lisensi
Manfaat internet cukup besar dirasakan Malas merupakan suatu perasaan di mana
terutama dalam industri pariwisata. Teknologi seseorang enggan melakukan sesuatu karena
informasi dipergunakan untuk untuk dalam pikirannya sudah memiliki penilaian
menyampaikan informasi tentang daya tarik negatif atau tidak adanya keinginan untuk
wisata yang terdapat di Pulau Lombok dan melakukan hal tersebut. Perasaan malas juga
menjual paket wisata kepada calon wisatawan. disebabkan oleh kurangnya dorongan yang
Bagi pramuwisata yang memiliki kemampuan lebih besar untuk melakukan sesuatu daripada
dalam bidang teknologi membuat website. tidak melakukan sesuatu yang jadi tanggung
Website atau sering dingkat dengan istilah jawabnya, yang seharusnya, yang semestinya
ia kerjakan. Adapun penyebab pramuwisata
_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 5, Agustus 2015


20 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

malas untuk mengurus lisensi karena beberapa pemerintah. Adapun dampak positif terlihat dari
faktor yaitu durasi waktu pelatihan yang lama, tiga aspek yaitu:
atmosfir yang mendukung, dan ketakutan a) Aspek masyarakat
pada pramuwisata senior yang menjadi tutor Bagi masyarakat, menjadi seorang peluang ini
saat pelatihan berlangsung. memberikan keuntungan ekonomis,
e). Kurangnya pengawasan dan sanksi tegas bagi terbukanya wawasan, terjadinya akulturasi
pramuwisata ilegal budaya, dan terbukanya peluang untuk
Fungsi lisensi bagi pramuwisata sejatinya menambah pengalaman dan pengetahuan
sebagai perlindungan hukum dalam dengan mengunjungi tempat-tempat baru.
menjalankan profesinya. Bagi pramuwisata Peningkatan jumlah wisatawan yang
yang telah mengantongi lisensi berhak significant di Pulau Lombok ini menimbulkan
mendapatkan perlindungan dari pemberi pergeseran status sosial masyarakat yang
kerja, pembinaan, serta imbalan jasa sesuai sebelumnya tidak memiliki pekerjaan mulai
dengan kompetensi yang dimiliki. Namun hal melirik kegiatan pemanduan sebagai bisnis
ini tidak sepenuhnya dipahami oleh baru yang menjanjikan tanpa memerlukan
pramuwisata baik karena ketidaktahuan modal besar.
maupun karena tidak adanya pengawasan Menjadi pramuwisata cukup menjanjikan
rutin yang dilakukan oleh pemerintah. karena bisa mendapatkan penghasilan lebih
Rendahnya intensitas razia semakin yaitu gaji atas pekerjaannya dan uang tips dari
diperparah lagi dengan ketiadaan sanksi tegas wisatawan atas jasa yang diberikan kepada
terhadap pelanggaran yang dilakukan. mereka sebagai ungkapan rasa terimakasih.
Kalaupun terjadi pelanggaran maka Interaksi dengan wisatawan yang berasal dari
pemerintah dan HPI hanya memberikan berbagai belahan dunia membuka wawasan
teguran secara lisan dan pembinaan. Apalagi terhadap berbagai budaya dan karakteristik
razia jarang dilakukan sehingga probabillitas wisatawan sehingga mereka bisa mendapatkan
untuk ditangkap kembali sangat kecil. pengetahuan dan pengalaman baru.
f). Kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan Pengalaman ini sebagai modal dasar untuk
HPI melayani wisatawan dan memperkenalkan
Sosialisasi menjadi hal yang sangat penting di budaya masing-masing bangsa sehingga
era informasi yang sangat pesat sekarang ini. akulturasi budaya terjalin dengan dengan baik.
Sosialisasi yang dimaksud meliputi informasi Di sisi lain, kecintaan wisatawan terhadap
tentang pentingnya lisensi bagi para pemandu, budaya lokal juga mampu membangkitkan
dampak yang ditimbulkan oleh pramuwisata rasa percaya diri dan kecintaan terhadap
ilegal, sanksi terhadap berbagai pelanggaran, budayanya sendiri.
kode etik pramuwisata, serta informasi Dalam relasi sosial, masyarakat tidak lagi
tentang waktu dan mekanisme pelaksanaan merasa penjadi penonton karena berpartisipasi
kegiatan pendidikan dan pelatihan langsung dalam kegiatan ekonomi pariwisata
pramuwisata. Sosialisasi bertujuan agar sehingga di beberapa daerah tujuan pariwisata
khalayak memahami tentang maksud dan kondusifitas keamanan terjamin karena
tujuan informasi dengan harapan kuantitas partisipatif masyarakat lokal. Dengan kata
dan kualitas pemandu semakin meningkat. lain, faktor keberterimaan pariwisata oleh
masyarakat sangat tinggi saat kebutuhan
2. Dampak Pramuwisata Ilegal
ekonomis masyarakat juga diakomodir salah
Pramuwisata ilegal melakukan aktivitas
satunya dengan menjadi pramuwisata.
selayaknya pramuwisata legal yang telah
Walaupun dampak negatif dari dari tenaga
mendapatkan lisensi. Pada umumnya tamu dan
kerja non-skill ini tidak bisa diabaikan namun
masyarakat kurang mengetahui ciri khas yang
dampak positifnya bagi masyarakat sangat
melekat pada profesi ini karena sosialisasi terhadap
besar.
identitas pramuwisata sangat minim dilakukan oleh
b) Aspek Wisatawan
pemerintah dan HPI. Keberadaan para
Dilihat dari sisi wisatawan, memberikan
pramuwisata ilegal ini tidak dapat dipungkiri
banyak pilihan jasa pelayanan dengan harga
memberikan dampak positif maupun negatif
yang variatif dan cenderung murah.
terhadap perkembangan pariwisata NTB baik
Fleksibilitas dalam penawaran akomodasi,
dilihat dari aspek masyarakat, wisatawan, dan
transportasi, restoran, daerah tujuan wisata
_____________________________________________

Volume 9, No.5, Agustus 2015 http://www.lpsdimataram.com


ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 21

dan souvenir yang akan mereka beli yang sangat prima mulai dari saat
merupakan hal yang menguntungkan bagi penyambutan tamu, pemeriksaaan barang
wisatawan. Keberanian para pramuwisata bawaan tamu, pengantaran tamu ke hotel, saat
memberikan harga yang murah karena semua pemanduan ke berbagai destinasi wisata,
paket tour direncanakan dan dilaksanakan pengantaran ke bandara, dan layanan pasca
sendiri sehingga bisa mengurangi gaji tour.
pegawai, tempat usaha juga rata-rata bersifat Dampak positif tersebut tidak mengabaikan
rumahan yang tidak memerlukan biaya untuk pula dampak negatif yang mulai dirasakan oleh
pajak, dan tidak adanya asuransi terhadap pelaku pariwisata di destinasi wisata. Berdasarkan
paket yang dijual mampu mengurangi biaya hasil penelitian terhadap responden pegawai Dinas
paket secara keseluruhan. Manfaat ekonomis Pariwisata dan Kebudayaan NTB dan pramuwisata
ini di satu sisi sangat menguntungkan legal yang tergabung dalam HPI, dapat diketahui
wisatawan, namun di sisi lain merugikan dampak yang ditimbulkan oleh pramuwisata ilegal
pemerintah yang kehilangan sumber ini lebih banyak dampak negatifnya antara lain:
penghasilan atas pajak dan bagi wisatawan a). Merusak harga paket
sendiri karena tidak adanya jaminan Adapun dampak negatif dari munculnya
keselamatan saat melakukan perjalanan wisata pramuwisata ilegal terhadap harga paket
yang disediakan oleh pramuwisata. wisata yang dijual yaitu menimbulkan
Selain itu, dampak positifnya bagi wisatawan persaingan pramuwisata yang tidak sehat,
yaitu semakin terbukanya informasi tentang sehingga timbul perang tarif murah, perang
berbagai macam destinasi yang dipublikasikan tarif murah membuat pramuwisata cenderung
para pramuwisata ilegal terutama melalui m,engabaikan kualitas layanan, tidak peduli
media social. Hal tersebut semakin apakah itu bisa nmerusak citra pariwisata
memperkaya wawasan wisatawan tentang lombok atau tidak, kualitas layanan guide
objek yang akan dikunjungi. Atraksi- atraksi yang diabaikan menimbulkan ketidakpuasan
menarik yang ditawarkan oleh pramuwisata pada wisatawan, dan ketidakpuasan
ilegal terkadang belum pernah dijual oleh wisatawan membuat mereka tidak berkunjung
BPW resmi manapun. lagi atau bahkan memberi rekomendasi buruk
c) Aspek Pemerintah tentang Lombok kepada calon wisatawan.
Bagi pemerintah, pramuwisata ilegal ini bisa b). Menciptakan citra negatif pariwisata NTB;
menjadi duta promosi. Harus diakui bahwa Pramuwisata legal yang tergabung dalam HPI
pramuwisata merupakan agen langsung mengkuatirkan eksistensi para pramuwisata
promosi pariwisata sebuah bangsa karena di ilegal ini secara sistematis dapat merusak citra
ujung lidah dan sikap mereka nasib sebuah pariwisata Lombok karena hampir sebagian
bangsa bisa ditentukan. Hal ini bisa besar mereka tidak memiliki pemahaman
dimengerti karena pramuwisatalah teman yang komprehensif dan similar tentang daya
perjalanan wisatawan selama melakukan tarik wisata alam dan budaya. Hal ini semakin
kegiatan wisata. Baik buruknya pramuwisata diperparah dengan kondisi adanya
dianggap sebagai representasi budaya suatu pramuwisata ilegal yang berasal dari luar
bangsa. Apabila pramuwisata mampu daerah yang tidak mengetahui pasti tentang
menunjukkan perilaku yang baik maka data sebuah daya tarik wisata. Sebagai salah
wisatawan akan terus datang dan satu contoh masih ada beberapa pramuwisata
menginformasikan tentang keramahtamahan yang memberikan informasi yang beragam
dan kesopanan masyarakat Indonesia pada tentang ketinggian puncak Gunung Rinjani
orang lain sehingga semakin banyak yang seharusnya tidak boleh terjadi karena
wisatawan yang akan mengunjungi Pulau informasi ini sudah diketahui pasti
Lombok. Begitupan sebaliknya, apabila ketinggiannya.
pramuwisata tidak cakap dalam memberikan
3. Rumusan Usulan Kebijakan Pengendalian
pelayanan pada wisatawan maka nasib
Pramuwisata Ilegal
pariwisata Lombok ke depannya
Adapun rumusan usulan kebijakan
dipertaruhkan.
pengendalian pramuwisata ilegal yang ditujukan
Begitu beratnya tugas yang diemban oleh
bagi pemerintah dan masyarakat yaitu:
seorang pramuwisata, sehingga profesi ini
membutuhkan keterampilan dan pelayanan
_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 5, Agustus 2015


22 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

a) Menghimbau kepada masyarakat dan para praktisi secara langsung, pengembangan lebih
biro perjalanan untuk menggunakan lanjut dari penelitian, serta beberapa hal yang dapat
pramuwisata ilegal dikonfirmasikan sebagai akibat keterbatasan
b) Menjadwalkan kegiatan sosialisasi secara penelitian ini, meliputi :
rutin di berbagai kantong pariwisata 1. Diperlukan regulasi yang tegas dari
c) Melakukan sweeping/razia terhadap pemerintah agar pramuwisata bersedia untuk
pramuwisata di destinasi wisata potensial, mendapatkan lisensi
d) Melakukan pembinaan terhadap pramuwisata 2. Bagi para wisatawan yang sedang melakukan
yang baru terjaring razia kurang dari tiga kali, perjalanan dan Biro Perjalanan yang
dan memperkerjakan mereka hendaknya secara
e) Mengadukan pelanggaran kepada aparat selektif untuk menjadikan pramuwisata legal
keamanan bagi pramuwisata tanpa izin yang sebagai pemandu wisatawan selama
sudah melakukan pelanggaran berat. melakukan perjalanan.
3. Bagi pemerintah daerah dan HPI agar secara
rutin mensosialisasikan manfaat dan
PENUTUP persyaratan untuk menjadi pramuwisata legal
sehingga terbangun citra pariwisata NTB yang
a. Simpulan berkualitas.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data,
dapat simpulkan, terdapat beberapa hall yang
ditemukan yang berkaitan dengan rumusan DAFTAR PUSTAKA
masalah, sebagai berikut :
1. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan Anonim. 2009. Undang-Undang No.10 Tahun
penjelasan para informan tentang berbagai 2009 tentang Kepariwisataan
faktor yang menyebabkan munculnya
pramuwisata ilegal meliputi: pesatnya Anonim.2007.Kode Etik Pramuwisata Indonesia.
perkembangan teknologi dan informasi
(internet), adanya peluang dari para individual Anonim. 1988. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos
tour, biaya pelatihan yang besar, malas dan Telekomunikasi NO:
mengurus lisensi , kurangnya pengawasan dan KM.82/PW.102/MPPT-88 tanggal 17
sanksi tegas bagi pramuwisata ilegal, dan September 1988.
kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan
HPI. Anthony, R.N., Dearden, J., Bedford, N.M. 1992.
2. Dampak pramuwisata ilegal yaitu merusak Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid I
harga paket wisata dan menimbulkan citra Edisi Keenam. (Agus Maulana). Jakarta:
buruk bagi pariwisata NTB. Binarupa Aksara. Anthony
3. Rumusan usulan kebijakan pengendalian Bedjo, Siswanto. 2005. Pengantar Managemen.
pramuwisata ilegal yaitu Menghimbau kepada Jakarta: Bumi Aksara.
para biro perjalanan untuk menggunakan
pramuwisata ilegal, menjadwalkan kegiatan vb Metode Penelitian dalam Bidang.
sosialisasi secara rutin di berbagai kantong Kepariwisataan,Jakarta: PT Gramedia
pariwisata, melakukan sweeping/razia Pusataka Utama.
terhadap pramuwisata di tempat-tempat wisata
yang mengalami pelonjakan kunjungan Moleong, L. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.
wisata,melakukan pembinaan terhadap Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
pramuwisata yang baru terjaring razia kurang
dari tiga kali, dan mengadukan pelanggaran Terry R.George.2003.Prinsip-Prinsip Managemen.
kepada aparat keamanan bagi Pramuwisata Jakarta: Bumi Aksara
tanpa izin yang sudah melakukan pelanggaran
berat, Yoeti A.H.O. 2000. Tour and Travel Manajement.
Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
b. Saran
Beberapa saran yang dapat dianjurkan sebagai
penerapan hasil penelitian baik akademis maupun

_____________________________________________

Volume 9, No.5, Agustus 2015 http://www.lpsdimataram.com

Anda mungkin juga menyukai