Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No.

1, 2015

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A. Zorn) Fosberg)
TERHADAP KADAR LDL (Low Density Lipoprotein) PADA MENCIT PUTIH JANTAN
HIPERKOLESTEROL

Helmi Arifin1), Zet Rizal2), Meri Susilawati2)


1)
Fakultas Farmasi, Universitas Andalas (UNAND), Padang
2)
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM), Padang

ABSTRACT
The research has been about effect of ethanol extract of breadfruit leaves (Artocarpus altillis (Parkinson
ex F.A. Zorn) Forsberg) to cholesterol levels in white male mice. Mice used 45 individuals were divided into 5
groups of animal that group I as a negative control group was given only the standard diet food. Group II is the
positive control induced hight-fat foods and suspension PTU. Group III, IV and V are given foods containing
high fat and suspension PTU with extract variations along with dose of 100, 300, and 900 mg/kg body weight
once a day for 7,14 and 21. Then LDL levels measured on day 7, 14, and 21. The results of resarch showed that
there are variations influence the dose and duration of administration of the decreased levels of blood LDL white
male mice. The highest levels decrease at a dose of 900 mg/kg for 21 day.

Keywords : Artocarpus alltilis, cholesterol, low density lipoprotein

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altillis
(Parkinson ex F.A. Zorn) Forsberg) terhadap kadar LDL (Low Density Lipoprotein) pada mencit putih jantan
Hiperkolesterol. Hewan perlakuan sebanyak 45 ekor dibagi atas 5 kelompok hewan yaitu kelompok I sebagai
kontrol negatif hanya diberikan makanan standar, kelompok II adalah kontrol positif diinduksi makanan lemak
tinggi dan suspensi PTU. Kelompok III , IV dan V diberikan makanan yang mengandung lemak tinggi dan
suspensi PTU bersama ekstrak dengan variasi dosis 100, 300, 900 mg/kg BB satu kali sehari selama 7, 14 dan 21
hari diberikan secara oral. Kemudian diukur kadar LDL pada hari ke 7, 14 dan 21. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh variasi dosis dan lama pemberian terhadap penurunan kadar LDL darah mencit putih jantan.
Penurunan kadar tertinggi pada dosis 900 mg/kg BB selama 21 hari .

Kata Kunci : Artocarpus alltilis, kolesterol, low density lipoprotein

PENDAHULUAN terpenting dari famili Moraceae (Hamilton,


1987).
Pemanfaatan tumbuhan sebagai Pada penelitian sebelumnya telah
obat tradisional masih selalu digunakan membuktikan bahwa ekstrak aseton dari
masyarakat di Indonesia terutama di daerah daun sukun spesies Artocarpus incises
pedesaan yang masih kaya dengan memperlihatkan penghambatan aktivitas 5
keanekaragaman tumbuhannya. Selain α-reduktase pada penderita hiperplasia dan
murah dan mudah didapat, obat tradisional kanker prostat karena terdapat suatu
yang berasal dari tumbuhan pun memiliki turunan dihidrokalkon tergeranisasi yang
efek samping yang lebih rendah tingkat bersifat inhibitor terhadap enzim 5 α-
bahayanya dibandingkan obat-obatan reduktase yang ditemukan dari bagian daun
kimia (Fauziah, 2005). tumbuhan ini (Shimizu, et al., 2000).
Daun sukun (Artocarpus altilis Selain itu, telah dilaporkan juga bahwa
(Parkinson ex F.A. Zorn) Fosberg) adalah efek biologis yang potensial dari senyawa
salah satu obat tradisional yang telah turunan geranil yang terkandung dalam
banyak dikenal, serta penghasil buah daun sukun spesies Artocarpus communis

82
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

berupa dihidrokalkon dan flavanon sebagai METODE PENELITIAN


inhibitor 5-lipooksidase, yaitu suatu enzim
sistein protease yang terlibat dalam proses Alat Dan Bahan
osteoporosis serta antiinflamasi Alat yang digunakan adalah adalah
(Khosihara, et al., 1998). Sementara itu, rotary evaporator (Ika®), gelas ukur, jarum
ekstrak metanol pada bunga sukun dapat oral (Terumo), gunting, tabung reaksi,
menghambat aktivitas catepshin K yang timbangan hewan (Ohaus), kandang
secara efektif mencegah resopsi tulang hewan, tabung reaksi (aIwkite®-32),
karena terdapat dua turunan dehidrokalkon piknometer (Iwakite), timbangan analitik
dan satu flavanon tergeranilasi yang (Precise), mikro pipet (Eppendrof), sonde
bersifat inhibitor terhadap catepshin K (Terumo®), corong, wadah maserasi (botol
yang dilaporkan sebagai komponene aktif gelap), cutter, krus slikat, erlemeyer.
dari bagian puncak tumbuhan sukun (Patil, Sedangkan bahan yang digunakan
et al., 2002), dan menurut Mu’nisa & adalah daun sukun (Artocarpus altilis
Arshal (2011) ekstrak etanol tumbuhan (Parkinson) Fosberg), makanan lemak
sukun ini memiliki kandungan flavonoid tinggi (MLT), tablet propylthiourasil
dan aktivitas antioksidan. (PTU) (PT. Indofarma), Natrium karboxy
Daun sukun (Artocarpus altilis methyl cellulose (NaCMC) (PT. Brataco),
(Parkinson ex F.A. Zorn) Fosberg) adalah etanol 70% (PT. Brataco), KIT pereaksi
spesies pohon berbunga dalam keluarga kolesterol dan LDL (Diasys®), dan mencit
murbei yang kaya geranyl flavonoid alami putih jantan.
yang telah digunakan sebagai makanan dan
obat-obatan untuk pengobatan sirosis hati, Cara Kerja
hipertensi, dan diabetes flavonoid alami A. Pembuatan Sediaan Uji
dari banyak tanaman juga telah dilaporkan Pembuatan sediaan
memiliki anti inflamasi, antioksidan, anti a. Pembuatan penginduksi
hiperkolesterolemik (Niu, et al., 2015). makanan lemak tinggi (MLT)
Hiperlipidemia merupakan salah Makanan lemak tinggi (MLT)
satu faktor resiko penyebab penyakit merupakan penginduksi kolesterol pada
jantung koroner. Hiperlipidemia adalah mencit, diberikan setiap hari. Setiap
suatu keadaan terjadinya peningkatan pembuatan terdiri dari lemak sapi 1 kg,
kolesterol dan atau trigleserida serum di makanan standar 4 kg, kuning telur
atas batas normal. Peningkatan kolesterol ayam 4 butir. Makanan lemak tinggi
serum terjadi terutama peningkatan dibuat dengan cara lemak sapi
kolesterol LDL ( Low Density dipanaskan hingga cair, ditambahkan
Lipoprotein). Low Density Lipoprotein makanan standar, diaduk sampai
yang memiliki kandungan kolestreol merata, kemudian ditambahkan kuning
tertinggi dibandingkan lipoprotein lainnya. telur ayam, dipanaskan sambil diaduk
Low Density Lipoprotein yang teroksidasi beberapa menit (10 menit), kemudian
dapat menyebabkan lesi pada dinding didinginkan
pembuluh darah yang dapat berlanjut .
menjadi penyakit aterosklerosis, bila LDL b. Pembuatan suspensi sediaan uji
dalam darah tinggi akan teroksidasi oleh Sediaan uji dibuat dengan
radikal bebas, maka akan mengalami mensuspensikan ekstrak ke dalam
disfungsi pada dinding pembuluh darah, larutan NaCMC 0,5%. Ekstrak dibuat
sehingga terjadi aterosklerosis (Anbu, et dengan konsentrasi 1, 3, 9 %.
al., 2011).

83
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

c. Pembuatan suspensi 10 mL eter p. Amati dengansinar violet


propylthiourasil (PTU) 254 nm, larutan berflurorensi kuning
Suspensi propylthiourasil diberikan intensif, menunjukkan adanya
pada mencit peroral, tujuan pemberian flavonoid.
suspensi PTU adalah untuk menurunkan
fungsi metabolism pada mencit, . 3. Uji Pola Kromatografi (KLT)
sehingga dapat membantu peningkatan Umumnya dibuat kromatogram
kolesterol. pada lempeng silika gel dengan
Dosis PTU untuk manusia dewasa 1 x berbagai jenis fase gerak sesuai dengan
100 mg, dikonversikan pada mencit golongan kandungan kimia sebagai
dengan dosis 0,26 mg/20 g BB. sasaran analisis (Departemen Kesehatan
Suspensi PTU dibuat dengan Republik Indonesia, 2000).
konsentrasi 0,13 % dengan volume a. Penjenuhan Bejana
pemberian 0,2 cc/20 g BB. Suspensi Kertas saring ditempatkan dalam
PTU dibuat dengan cara menggerus 1 bejana kromatografi. Tinggi kertas
tablet PTU di dalam lumpang, saring 18 cm dan lebarnya sama dengan
ditambahkan Na CMC 0,5 % (NaCMC lebar bejana. Masukkan sejumlah
ditaburkan kedalam air suling panas larutan pengembang yang terdiri dari N-
sebanyak 20 x beratnya di dalam heksan – Etanol (1:9) ke dalam bejana
lumping gerus sampai homogen), kromatografi, hingga tinggi 0,5 sampai
digerus hingga terbentuk suspensi. 1 cm dari dasar bejana. Tutup kedap dan
biarkan hingga kertas saring basah
B. Pemeriksaan Fisika dan Kimia seluruhnya. Kertas saring harus selalu
1. Pengujian Organoleptis tercelup ke dalam larutan pengembang
Sampel yang diperoleh diuji secara pada dasar bejana.
organoleptis dengan menggunakan
pengamatan panca indera yang b. Larutan Uji KLT
menyatakan bentuk, warna, rasa, dan Timbang 1 g ekstrak lalu rendam
bau. sambil dikocok diatas penangas air
dengan 10 mL etanol selama 10 menit.
2. Flavonoid Masukan filtrat ke dalam labu ukur 10
Serbuk simplisia dimasukkan mL tambahkan etanol P sampai tanda
dalam tabung reaksi kemudian batas untuk mendapatkan larutan uji.
dilarutkan dalam 1-2 mL etanol. Setelah
itu ditambahkan 0,1 gram logam Mg c. Prosedur KLT
atau serbuk magnesium P dan10 tetes Totolkan larutan uji menurut cara
asam klorida pekat, jika terjadi warna yang tertera pada masing-masing
merah jingga sampai merah ungu maka monografi dengan jarak 1,5 sampai 2
reaksi ini menunjukkan adanya flavon, cm dari tepi bawah lempeng dan
kalkon, auron dan menunjukkan ekstrak biarkan mengering. Tempatkan lempeng
positif mengandung flavonoid. Ekstrak pada rak penyangga, hingga tempat
dimasukkan dalam tabung reaksi penotolan terletak di sebelah bawah.
kemudian basahkan dengan aseton P, Larutkan pengembang dalam bejana
tambahkan sedikit serbuk halus asam harus mencapai tepi bawah lapisan
borat P dan serbuk halus asam oksalat penyerapan, totolan jangan sampai
P, panaskan hati-hati diatas penangas air terendam. Larutkan tutup bejana pada
dan hindari pemanasan yang berlebihan. tempatnya dan biarkan sistem hingga
Campurkan sisa yang diperoleh dengan fase gerak merambat sampai batas jarak

84
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

rambat. Keluarkan lempeng dan etil asetat P sampai tanda.Encerkan


keringkan di udara, dan amati bercak larutan dengan pipet 10 mL larutan
dengan sinar tampak ultraviolet tersebut ke dalam labu tentukur 25 mL,
gelombang pendek (254 nm). Ukur dan tambahkan larutan asam aseta glasial
catat jarak tiap bercak dari titik 5% v/v dalam metanol P sampai tanda.
penotolan serta catat panjang
gelombang untuk tiap bercak yang c. Larutan uji dengan aluminium
diamati dan hitung nilai Rf klorida
(Departemen Kesehatan Republik Pipet 10 mL larutan uji ke dalam
Indonesia, 2008). labu tentukur 25 mL, tambahkan 1mL
larutan aluminium klorida dan larutan
4. Kadar Total Golongan Kandungan asam asetat glasial 5% v/v dalam
Kimia metanol p sampai tanda.
Penetapan Kadar Flavonoid Total
Penetapan kadar Flavonoid ekstrak d. Larutan pembanding tanpa larutan
Daun sukun (Artocarpus aluminium klorida
altillis(Parkinson) Forsberg) Larutan pembanding flavonoid
(Departemen Kesehatan Republik 0,1 % dalam etil asetat P. Buat
Indonesia, 2008). pengenceran hingga diperoleh serapan
a. Pereaksi yang mendekati serapan larutan uji.
Larutan HMT : Larutan
Heksametilentetramin 0,5% b/v e. Larutan pembanding dengan
Larutan asam asetat glasial 5% v/v larutan aluminium klorida larutan
dalam metanol P pembanding ditambahkan 1 mL larutan
Larutan aluminium klorida : Larutan aluminium klorida.
Aluminium Klorida 2% dalam Asam
asetat glasial P. f. Pengukuran
Lakukan pengukuran 30 menit
b. Larutan Uji setelah penambahan larutan aluminium
Timbang seksama sejumlah 200 klorida menggunakan spektrofotomer
mg simplisia atau ekstrak yang setara pada panjang gelombang 254 nm.
dengan 200 mg serbuk simplisia, Hitung kadar flavonoid total dengan
masukkan ke dalam labu alas bulat, rumus:
tambahkan berturut-turut 1 mL larutan 𝐶𝑝(𝐴𝑢−𝐴𝑏𝑢) 1𝑜𝑜
% = (𝐴𝑝−𝐴𝑏𝑝) 𝑥 1,25 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Heksametilentetramin, 20 mL larutan
aseton P dan 2 mL larutan asam klorida Keterangan :
P, refluks selama 30 menit. Saring % = Kadar flavonoid total dihitung
menggunakan kapas, masukkan filtrat sebagai flavonoid pembanding
ke dalam labu tentukur 100 mL. Refluks seperti tertera pada monografi
kembali residu dengan 20 mL aseton P Cp = Konsentrasi larutan pembanding
selama 30 menit, saring dan campur Au = Serapan larutan uji dengan larutan
filtrat ke dalam labu tentukur 100 mL. aluminium klorida
Tambahkan aseton P sampai tanda. Abu= Serapan larutan uji tanpa
Pipet 20 mL ke dalam corong pisah, Larutanaluminium klorida
tambahkan 20 mL air dan ekstrak 3 kali, Ap = Serapan larutan pembanding
tiap kali ekstrak menggunakan 15 mL dengan larutan aluminium klorida
etil asetat P. Masukkan fase etil asetat Abp = Serapan larutan pembanding
dalam labu tentukur 50 mL tambahkan tanpa larutan aluminium klorida
1,25 = Faktor Konstanta
85
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

C. Perlakuan Pada Hewan Percobaan kolesterol sebanyak 1 mL,


Sampel hewan adalah 45 ekor dicampurkan sampai homogeny
mencit putih jantan. Hewan telah dan didiamkan selama 10 menit.
diaklimatisasi selama 7 hari dan diambil c) Plasma darah mencit sebanyak
secara acak (simple random sampling) dan 0,01 mL (10 µL) dimasukkan
dibagi menjadi 5 kelompok (masing- kedalam tabungreaksi,
masing 9 ekor) dibagi lagi menjadi 3 sub ditambahkan reagen kolesterol
kelompok (masing-masing 3 ekor) untuk sebanyak 1 mL, dicampur sampai
lama pemberian 7, 14, 21 hari, yaitu : homogen, didiamkan selama 10
a. Kelompok I menit.
Kontrol negatif diberikan Makanan d) Pengukuran kolesterol total
standar + minuman selama 21 hari. dilakukan dengan alat Microlab
b. Kelompok II 300®, mula-mula diukur serapan
Kontrol positif diberikan MLT + larutan blanko, serapan larutan
suspensi PTU. standar, kemudian larutan serum
c. Kelompok III yang ditambahkan reagen
Diberi MLT + suspensi PTU + ekstrak kolesterol, dihasilkan pengukuran
daun sukun dosis 100 mg/kg BB kadar kolesterol dalam mg/dL.
d. Kelompok IV
Diberi MLT + suspensi PTU + ekstrak 2. Kadar LDL
daun sukun dosis 300 mg/kg BB. a) Serum dipipet dengan pipet mikro
e. Kelompok V sebanyak 0,1 mL (100 µL),
Diberi MLT + suspensi PTU + ekstrak dimasukkan kedalam tabung
daun sukun dosis 900 mg/kg BB. reaksi, ditambahkan dengan
reagen LDL precipitan sebanyak 1
D. Pengukuran Kadar LDL mL dan didiamkan selama 30
Pengukuran kadar LDL dilakukan menit, kemudian disentrifusse
pada hari ke 7, 14, dan 21. Darah lama 10 menit dengan kecepatan
diambil dengan memotong pembuluh 3000 rpm, terlihat adanya sedikit
darah leher mencit dan ditampung endapan warna kuning muda
dalam tabung penampung darah, (supernatan LDL).
kemudian didiamkan selama 15 menit b) Supernatan (bagian yang jernih)
lalu disentrifusi selama 20 menit dengan dipipet sebanyak 0,1 mL (100 µL)
kecepatan 3000 rpm. Bagian cairan ditambahkan dengan reaksi
jernih dari darah (serum) digunakan pengendap kolesterol sebanyak 1
untuk pengukuran kadar LDL. mL dan campurkan larutan
Cara pemeriksaan: dengan baik sampai homogen,
1. Kolesterol Total didiamkan selama 10 menit,
a) Reagen kolesterol (Diasys®) terlihat larutan berwarna merah
sebanyak 1 mL (1000 µL) muda. Kemudian diukur serapan
dimasukkan kedalam tabung larutan blanko kolesterol 1 mL,
reaksi sebagai larutan blanko. selanjutnya larutan bening
b) Reagen kolesterol standar berwarna merah muda tersebut
sebanyak 0,01 mL (10 µL) dengan alat fotometerklinikal
dimasukkan dalam tabung reaksi (Microlab 300®) sehingga terbaca
kemudian ditambahkan reagen hasil kadar LDL dalam mg/dL.

86
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil pemeriksaan pengaruh pemberian ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis
(Parkinson ex F.A. Zorn) Forsberg) terhadap kadar LDL kolesterol.

Pengukuran Kadar LDL Darah hari ke-


No Kelompok Mencit (mg/dL)
7 14 21
1. Kontrol ( - ) 1 43,62 40,13 50,62
(makanan standar) 2 47,32 50,25 47,32
3 50,46 42,65 43,67
ΣX 141,40 133,03 141,61
Rata-rata ± SD 47,13 ± 3,42 44,34 ± 5,27 47,20 ± 3,48
2. Kontrol positif (+) 1 68,19 70,91 73,71
MLT – PTU 2 66,82 74,69 72,17
3 67,59 70,29 77,74
ΣX 202,60 215,89 223,62
Rata-rata ± SD 67,53 ± 0,69 71,96 ± 2,38 74,54 ± 2,88
3. Dosis I 1 63,38 54,31 52,84
MLT + PTU + 100 mg/kg BB 2 61,23 58,21 51,24
3 67,73 50,73 49,99
ΣX 192,34 163,25 154,07
Rata-rata ± SD 64,11 ± 3,31 54,42 ± 3,74 51,36 ± 1,43
4. Dosis II 1 42,65 42,79 39,56
MLT + PTU + 300 mg/kg BB 2 48,62 38,02 34,18
3 42,03 42,11 32,54
ΣX 133,30 122,92 106,28
Rata-rata ± SD 44,43 ± 3,64 40,97 ± 2,58 35,43 ±3,67

5. Dosis III 1 46,37 42,35 42,37


MLT + PTU + 900 mg/kg BB 2 45,96 42,49 44,91
3 50,36 44,41 45,36
ΣX 142,69 129,25 132,64
Rata-rata ± SD 47,56 ± 2,43 43,08 ± 1,15 44,21 ± 1,61

87
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

Tabel 2. Hasil rata-rata pemeriksaan kadar LDL darah mencit putih jantan setelah pemberian
ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A. Zorn) Forsberg)

Rata-rata kadar LDL darah (mg/dL)


Rata-rata ±
Kelompok
Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21 SD

46,2233 ±
Kontrol (-) 47,13 ± 3,42 44,34 ± 5,27 47,20 ± 3,48
4,0562

71,3433 ±
Kontrol (+) 67,53 ± 0,69 71,96 ± 2,38 74,54 ± 2,88
1,9815

Dosis I 56,6300 ±
64,11 ± 3,31 54,42 ± 3,74 51,36 ± 1,43
100 mg/kg BB 2,8271

Dosis II 40,2766 ±
44,43 ± 3,64 40,97 ± 2,58 35,43 ±3,67
300 mg/kg BB 3,2971

Dosis III 44,9500 ±


47,56 ± 2,43 43,08 ± 1,15 44,21 ± 1,61
900 mg/kg BB 1,7313

Rata-rata ± SD 54,152 ± 2,698 50,954 ± 3,024 50,548 ± 2,614

90
80
70 kontrol (-)
60
kontrol (+)
50
40 Dosis 100 mg/kg
30 BB
Dosis 300 mg/kg
20 BB
10 Dosis 900 mg/kg
0 BB
Hari Ke-7 Hari Ke-14 Hari Ke-21

Gambar 1. Diagram batang pemeriksaan kadar LDL darah mencit setelah pemeriksaan
makanan standar, suspensi PTU, makanan lemak tinggi dan pemberian ekstrak
etanol daun sukun dengan tiga variasi dosis (100 mg/kg BB; 300 mg/kg BB; 900
mg/kg BB) pada pengamatan hari ke 7, 14, dan 21.

88
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

Dari penelitian pengaruh pemberian darah mencit (P< 0,05). Ternyata dosis 900
ekstrak etanol daun sukun terhadap kadar mg/kg BB yang memberikan efek terbaik
kolesterol LDL pada mencit putih jantan karena penurunan kolesterolnya mencapai
yang telah dilakukan, diperoleh hasil kadar kolesterol normal (kontrol negatif).
sebagai berikut :
1. Kadar LDL darah rata-rata pada
kelompok I (kontrol negatif) pada DAFTAR PUSTAKA
pengamatan hari ke 7, 14 dan 21
berturut-turut adalah 47,13 mg/dl Fauziah, M. (2005). Tanaman obat
(SD=3,43), 44,34 mg/dl (SD=5,27) keluarga. Jakarta : Penerbit
dan 47,20 mg/dl (SD=3,48) Swadaya.
2. Kadar LDL darah rata-rata pada Hamilton, R.A. (1987). Ten Tropical Fruits
kelompok II (kontrol positif) pada of Potential Value for Crop
pengamatan hari ke 7, 14 dan 21 Diversification in Hawaii.
berturut-turut adalah 67,53 mg/dl Cooperative Extension Services.
(SD=0,69), 71,96 (SD=2,38) dan Hawaii: University of Hawaii at
74,54 mg/dl (SD=2,88) Manoa.
3. Kadar LDL darah rata-rata pada Shimizu, K., Kondo, R., Sakai, K.,
kelompok III (dosis I = 100 mg/kg Buabarn, S. & Dilokkunanant U.
BB) pada pengamatan hari ke 7, 14 2000. A genanylated chalcone with
dan 21 berturut-turut adalah 64,11 5 α-reductase inhibitory properties
mg/dl (SD=3,31), 54,42 mg/dl from Artocarpus Incisus.
(SD=3,74) dan 51,36 mg/dl (SD=1,43) Phytochemistry 54, 737-739.
4. Kadar LDL darah rata-rata pada Koshihara, Y., Fujimoto, Y. & Inoue, H.
kelompok IV (dosis II = 300 mg/kg (1988). A new 5-lipoxygenase
BB) pada pengamatan hari ke 7, 14 selective inhibitor derived from
dan 21 berturut-turut adalah 44,43 Artocarpus Communis strongly
mg/dl (SD=3,64), 40,97 mg/dl inhibits arachidonic acid-induced ear
(SD=2,58) dan 35,43 mg/dl (SD=3,67) edema. Biochemical Pharmacology
5. Kadar LDL darah rata-rata pada 37(11), 2161-2165.
kelompok V (dosis III = 900 mg/kg Patil, A. D., Freyer, A. L., Killmer, L.,
BB) pada pengamatan hari ke 7, 14 Offen, P., Taylor, P. B., Votta, B. J.
dan 21 bertutut-turut adalah 47,56 & Johnson, R. K. (2002). A new
mg/dl (SD=2,43), 43,08 mg/dl dimeric dihydrochalcone and a new
(SD=1,15) dan 44,21 mg/dl (SD=1,61) prenylated flavone from the bud
(Lampiran 2, Tabel XIV) covers of Artocarpus Altilis: potent
inhibitors of cathepsin K. J. Nat.
KESIMPULAN Prod 65, 624-627.
Niu, H., Ma, L., Li, K., Wang, N. &
Dari hasil penelitian yang telah Huang, W. (2015). Genaryl Favonoif
dilakukan selama 21 hari tersebut dapat From Breadfruit Regulate
diambil kesimpulan berdasarkan uji Dyslipidemia In
statistik yang telah dilakukan, yaitu Hypercholesterolemic Rat. Journal
Perlakuan perbedaan (dosis) mempunyai of Food and Nutrition Research 3(6),
pengaruh yang nyata terhadap penurunan 399-404.
kadar LDL darah mencit (P<0,05). Hari Anbu, J. (2011). Evaluation Of
(lama pemberian) mempunyai pengaruh Antihyperlipidemic Activity Of
yang nyata terhadap penurunan kadar LDL Ethanolic Extract Of Saussurae

89
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

Lappa in Rats. International Sciences 2(4), 550-556.


Journal of Pharma and Bio

90

Anda mungkin juga menyukai