Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang interpretasi hasil penelitian yang telah dilakukan

tentang pengaruh yoghurt susu kambing terhadap penurunan kadar asam urat pada

mahasiswa FIKES UMM yang terdeteksi hiperurisemia. Pembahasan ini meliputi

interpretasi dan diskusi hasil dengan membandingkan hasil dari temuan penelitian

dengan tinjauan pustaka atau teori yang didapat, keterbatasan penelitian dan implikasi

keperawatan dalam penelitian ini.

6.1 Intepretasi dan Diskusi Hasil

Interpretasi dan diskusi hasil penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian

yaitu untuk mengetahui pengaruh yoghurt susu kambing terhadap penurunan kadar asam

urat pada mahasiswa FIKES UMM yang terdeteksi hiperurisemia.

6.1.1 Kadar Asam Urat Sebelum (Pre Test) Mengkonsumsi Yoghurt Susu
Kambing

Dasil pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebelum diberikan

yoghurt susu kambing kadar asam urat responden memiliki. Nilai rerata sebesar 6,217.

Tingkat kadar asam urat responden sebagian besar tergolong tinggi. Hal ini disebabkan

karena kadar asam urat responden dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia dan

jenis kelamin. Usia responden dalam penelitian ini berada pada rentang 19 tahun sampai

23 tahun dengan rata-rata responden berusia 20,77 tahun.

Kadar asam urat responden sebagian besar tergolong tinggi hal ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya usia. Hasil penelitian responden yang berumur (19 tahun)

45
sebanyak 1 responden, responden yang berumur (20 tahun) sebanyak 12 responden,

responden yang berumur (21 tahun) sebanyak 11 responden, responden yang berumur

(22 tahun) sebanyak 5 responden, dan 23 responden yang berumur (23 tahun) sebanyak

1 responden.

Dalam beberapa penelitian, hiperurisemia sering banyak ditemukan di usia

lanjut. Seperti menurut Siti Maryam, dkk (2008) usia lanjut mengalami perubahan-

perubahan fisik salah satunya yaitu pada genitourinaria yang mana ginjal akan mengecil

sehingga aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan di glomerulus menurun, dan fungsi

tubulus menurun sehingga kemampuan mengonsentrasi urine ikut menurun. Sejalan

dengan Joewono (2012) menyatakan bahwa jika di dalam darah mengandung banyak

asam urat, urine pun mengandung banyak asam urat pula. Oleh karena itu apabila laju

darah menuju ginjal menurun, kemampuan ginjal membuang asam urat juga menurun.

Hal ini menyebabkan kadar asam urat dalam tubuh menumpuk di dalam darah.

Akan tetapi akhir-akhir ini banyak ditemukan penderita hiperurisemia yang

terbilang masih berumur dewasa awal. Seperti data yang diperoleh dari Rumah Sakit

Nasional Cipto Mangunkusumo, Jakarta, penderita penyakit gout dari tahun ketahun

semakin meningkat dan terjadi kecenderungan diderita pada usia yang semakin muda.

Hal ini tebukti dengan hasil rekam medik RSCM tercatat 18 kasus, pria 13 kasus dan

wanita 5 kasus (1 kasus umur 2- 25 tahun, 12 kasus umur 30-50 tahu, dan 5 kasus umur

>65 tahun). Pada tahun 1995 jumlah kasus yang tercatat adalah 46 kasus, 37 pria dan 9

wanita ( 2 kasus umur 2-25 tahun, 40 kasus umur 30-50 tahun dan 4 kasus umur > 65

tahun.( Krisnatuti, 2008)

46
Faktor lain yang menyebabkan hiperurisemia adalah jenis kelamin, kadar asam

urat pada laki-laki maupun perempuan sejak lahir sampai usia remaja umumnya rendah.

Setelah pubertas, kadar asam urat di dalam darah laki-laki akan meningkat dan selalu

lebih tinggi dari perempuan sebayanya (Misnadiarly, 2007). Hal ini disebabkan oleh

karena pada wanita yang belum memasuki masa menopause maka kadar hormon

esterogen dalam tubuh cukup tinggi. Hormon ini membantu mengeluarkan asam urat

darah melalui urin sehingga kadar asam urat wanita yang belum menopause umumnya

normal. Sedangkan pada laki-laki karena tidak mempunyai kadar hormon esterogen yang

tinggi sehingga asam urat sulit dikeluarkan melalui urin dan resikonya kadar asam urat

menjadi tinggi (Kertia, 2009). Penggunaan terapi sulih hormon untuk memberi hormone

esterogen kepada penderita hiperurisemia dan goutmemang sedang dikembangkan.

Namun, perlu diperhatikan karena hormone esterogen tidak semestinya berada di dalam

tubuh laki-laki. Fisik seseorang yang mendapat terapi sulih hormone cenderung

berkembang seperti wanita (feminisasi). Misalnya bulu-bulu tubuh perlahan rontok, dada

membesar (ginocomasti) dan produksi sperma berkurang (Joewono, 2011).

Tetapi dalam penelitian ini ditemukan prevelensi perempuan lebih banyak

dibandingkan laki-laki. Sebanyak 30 responden, berjenis kelamin perempuan yaitu 19

responden (63,33%) sedangkan untuk jenis kalamin laki-laki yaitu 11 responden (36,67%)

seperti pada Tabel 5.2. Hal ini disebabkan karena jumlah mahasiswa FIKES UMM lebih

banyak yang berjenis kelamin perempuan dari pada laki-laki, dan dari 103 mahasiswa

yang terdeteksi mengalami asam urat tinggi, 65 mahasiswa berjenis kelamin perempuan

dan hanya 38 mahasiswa berjenis kelamin laki-laki.

47
6.1.2 Kadar Asam Urat Sesudah (Post Test) Mengkonsumsi Yoghurt Susu
Kambing

Berdasarkan tabel 5.7 dari 30 responden didapatkan bahwa ada penurunan nilai

rata-rata asam urat responden setelah mengkonsumsi yoghurt susu kambing. 22

responden nilai asam uratnya turun, 7 responden nilai asam uratnya naik, dan 1

responden memiliki nilai asam urat yang tetap. rata-rata kadar asam urat responden

sesudah mengkonsumsi yoghurt susu kambing adalah 5,530 mg/dL. dengan kadar asam

urat terendah yaitu 2,4 mg/dL dan kadar asam urat tertinggi yaitu 9,0 mg/dL.

Penurunan kadar asam urat responden bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor tersebut salah satunya adalah frekuensi konsumsi Yoghurt susu kambing.

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas, didapatkan rata-rata frekuensi mengkonsumsi yoghurt

yang telah dijalani responden adalah Sebanyak 30 orang mahasiswa Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dari jurusan Farmasi, Ilmu keperawatan,

dan Fisioterapi yang terdeteksi hiperurisemia adalah 21 kali (100%).

Yoghurt susu kambing mengandung bakteri probiotik, bakteri ini yang diberikan

secara oral akan mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. bakteri probiotik ini akan

membantu mendistribusikan nutrisi, oksigen serta zat lain ke semua organ sehingga

memungkinkan organ tubuh melakukan fungsinya. (Hattingh & Viljoen, 2001). Bakteri

asam laktat memberikan manfaat positif bagi kesehatan, khususnya menjaga

keseimbangan mikroflora saluran pencernaan. Manfaat kesehatan yang berkaitan dengan

bakteri asam laktat adalah dapat mengendalikan bakteri patogen dalam saluran

pencernaan (Collado et al., 2007).

48
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan kadar asam urat adalah tidak

mengkonsumsi diet tinggi purin Seperti yang dijelaskan oleh Joewono (2012) untuk dapat

mempertahankan kadar normal asam urat salah satunya adalah dengan menjaga pola

makan yaitu dengan makan makanan yang mengandung purin rendah. Berdasarkan data

hasil penelitian didapatkan rata-rata frekuensi mengkonsumsi diet tiggi purin yang telah

dijalani responden selama 21 hari oleh 30 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang dari jurusan Farmasi, Ilmu keperawatan, dan

Fisioterapi yang terdeteksi hiperurisemia semuanya (100%) tidak mengkonsumsi diet

tinggi protein.

Faktor lain juga yang dapat mempengaruhi penurunan kadar asam urat adalah

obat-obat penurun kadar asam urat. Menurut Iskandar (2012) beberapa jenis obat

berfungsi menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan jalan meningkatkan

pembuangan kadar asam urat melalui urine, tetapi hal tersebut harus diimbangi dengan

minum banyak air minimal 2 liter / hari untuk membantu mengurangi resiko kerusakan

ginjal. Berdasarkan data hasil penelitian didapatkan rata-rata frekuensi mengkonsumsi

obat-obatan tinggi purin yang telah dijalani selama 21 hari oleh 30 orang mahasiswa

sebagai responden semuanya (100%) tidak mengkonsumsi diet tinggi protein, namun ada

2 responden yang mengkonsumsi obat-obatan maag.

Nilai rerata untuk setelah mengkonsumsi yoghurt susu kambing selama 21 hari

kadar asam urat responden didapatkan nilai rata-rata 5,53, nilai asam urat tertinggi 9,0

dan nilai asam urat terendah 2,4. Rerata tersebut jika dibandingkan dengan rerata

sebelum mengkonsumsi yoghurt susu kambing dan dapat disimpulkan bahwa terjadi

penurunan nilai asam urat.

49
6.1.3 Pengaruh Pengaruh Yoghurt Susu Kambing terhadap Penurunan Kadar
Asam Urat Pada Mahasiswa yang Terdeteksi Hiperurisemia
Berdasarkan Hasil uji T dependen diperoleh nilai asam urat sebelum dan sesudah

mengkonsumsi yoghurt susu kambing dengan nilai signifikasi atau p=0.000 dan t hitung

sebesar 4,420. Nilai T hitung > T tabel (4,420 > 2,045) dan nilai signifikansi < alpha (

0.000 < 0.05 ), maka hipotesis H1 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada

pengaruh yoghurt susu kambing terhadap penurunan kadar asam urat. hal ini

dikarenakan senyawa-senyawa yang ada dalam yoghurt susu kambing berperan sebagai

penghambat aktifitas xantin oksidase yang memiliki kemiripan struktur dengan

allopurinol dan memiliki peran sebagai antioksidan. Senyawa-senyawa tersebut akan

berkompetisi dengan xantin dan hipoxantin, sehingga jumlah asam urat yang merupakan

produk akhir konversi xantin dapat ditekan.

Yoghurt mengandung katekin dan vitamin B1 yang memiliki rumus struktur

mirip dengan allopurinol (Setiawan & Suyono, 2012 dalam Anandagiri, 2014).

Allopurinol merupakan suatu senyawa yang kerap digunakan sebagai obat menekan

produksi asam urat di dalam tubuh penderita karena senyawa ini dapat menginhibisi kerja

xantin oksidase. Senyawa-senyawa tersebut akan berkompetisi dengan xantin dan

hipoxantin, sehingga jumlah asam urat yang merupakan produk akhir konversi xantin

dapat ditekan

Hal ini diperkuat oleh penelitian lain yang dilakukan oleh Sujono, dkk (2016),

dimana Hasil penelitian dan uji analisis data menunjukkan semua kelompok yoghurt susu

kambing berbagai starter efektif dalam menurunkan kadar asam urat tikus putih jantan.

kelompok yang paling efektif dalam penuruan kadar asam urat tikus putih jantan terdapat

pada kelompok yoghurt susu kambing dengan starter Streptococus thermophilus yang

50
memiliki hasil rerataan asam urat paling rendah dari pada kelompok yang lain yaitu 2,4

mg/dl dikarenakan bakteri Streptoccocus thermophilus memiliki kemampuan untuk

meningkatkan pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara meningkatkan daya

cerna dan absorpsi pada saluran pencernaannya. Asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri

asam laktat dapat merangsang gerakan peristaltik hampir pada semua bagian dalam

saluran pencernaan.

6.5 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang dialami oleh

peneliti, adapun keterbatasan-keterbatasan yang timbul antara lain:

a. Usia responden yang masih dewasa awal

b. Riwayat makanan responden sebelum penelitian tidak diketahui

c. Metode penelitian yang tidak menggunakan kelompok kontrol hanya kelompok

perlakuan saja.

d. Kurangnya referensi tentang waktu yang tepat untuk konsumsi yoghurt susu

kambing

e. Cara mengkontrol responden untuk benar-benar tidak mengkonsumsi diet tinggi

purin yang belum maksimal.

6.6 Implikasi Keperawatan

Hasil penelitian ini selama 21 hari yang diberikan yoghurt susu kambing 1 kali

dalam 1 hari dengan starter S. Thermophillus dan L. acidophillus berpengaruh terhadap

penurunan kadar asam urat pada mahasiswa FIKES UMM. Hasil penelitian ini dapat

sebagai cara promosi dan pencegahan kesehatan yang menjadi tugas keperawatan

51
komunitas untuk mewujudkan dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan juga dapat

sebagai alternatif pengobatan penyakit asam urat dari bahan alami yang aman digunakan.

Penelitian ini memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi

keperawatan medikal bedah dan komunitas dalam memberikan edukasi aman bagi para

masyarakat khususnya penderita hiperurisemia. Yoghurt susu kambing dapat dijadikan

sebagai pilihan pengobatan dan menjadi masukan serta pengetahuan baru yang dapat

diterapkan pada praktik keperawatran klinis. Berdasarkan penelitian ini perawat dapat

melaksanakan perannya sebagain edukator dan konselor untuk memberikan pendidikan

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat pada umumnya.

52

Anda mungkin juga menyukai