Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KARBOHIDRAT : DEFINISI, STRUSKTUR, SIFAT KIMIA DAN FISIKA

DOSEN PEMBIMBING :

Nining kurniati, S.Pd, M.Kes


Syarah Anliza, M.Si
Nurmeily R, S.Pd, M.Si
Ridwanulloh, S.Pd
Sofiatu, S.Pd

DISUSUN OLEH :

1. Argam Hafizhan (P27903218002)


2. Desiana Wahyu Kuswardhani (P27903218005)
3. Dewa Andriany (P27903218006)

JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM KHUSUS PEGAWAI

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN

Jl. Dr Sitanala Tangerang. Telp (021) 5522250


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah menjadi kebiasaan seperti
berdiri, berjalan, makan dan sebagainya atau yang hanya dilakukan sewaktu-waktu.Untuk
melakukan aktivitas itu kita memerlukan makan.Pada umumnya bahan makanan itu mengandung
tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Di Indonesia bahan makanan pokok ini biasa dikonsumsi adalah beras, jagung, sagu dan
kadang-kadang juga singkong atau ubi.Bahan makanan ini berasal dari tumbuhan dan sebagian
besar senyawa yang terkandung di dalamnya adalah karbohidrat, yang terdapat sebagai pati dan
amilum.Selain itu karbohidrat juga mengandung gula. Di dalam tubuh, karbohidrat yang berasal
dari makanan akan mengalami perubahan atau metabolisme.

Secara umum karbohidrat merupakan kelompok senyawa yang mengandung unsur


karbon, hydrogen, dan oksigen. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O, misalnya
rumus C6H12O6(enam kali CH2O). Sedangkan secara biokimia karbohidrat adalah polihidroksil-
aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis (Lehninger, A.L,1997: 313)
BAB II
PEMBAHASAN

KARBOHIDRAT

Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat („hidrat dari karbon„, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani berupa
sákcharon yang berarti “gula“) yang berarti segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi (Reece-Mitchell,2002: 65).

Karbohidrat berasal dari kata „karbo‟ yang berasosiasi dengan kata karbon (yaitu suatu elemen
dengan simbol ‟C‟) dan ‟hidrat‟ yang berasosiasi dengan kata
hidro yang berarti air. Dengan demikian, secara harfiah karbohidrat berarti karbon dengan
molekul air.

Karbohidrat didefinisikan sebagai suatu senyawa yang mengandung karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O) dengan ke dua elemen terakhir (yaitu H dan O) terdapat pada suatu
perbandingan sebagaimana dalam air.
Definisi tersebut di atas berlaku untuk sebagian besar persenyawaan dalam kelompok
karbohidrat, namun beberapa karbohidrat mengandung proporsi oksigen yang lebih rendah
daripada yang terdapat pada air atau sebagai karbohidrat turunan yang mengandung nitrogen (N)
sulfur (S). Karbohidrat merupakan kelompok nutrien yang meliputi gula-gulaan (sugars), tepung
(starch), selulosa, gums, dan zat-zat yang terkait.

golongan karbohidrat merupakan salah satu golongan utama bahan organik yang terdapat dialam.
Karbohidrat terdapat di semua bagian bahan sel baik sebagai komponen struktur maupun
komponen berfungsi.Bobot kering tumbuh-tumbuhan secara khas terrdiri atas 50-80 persen
karbohidrat polimer selulosa bersama dengan bahan struktur sejenis. Selain itu karbohidrat juga
merupakan tulang punggumg strutur asam nukleat, RNA dan DNA, serta merupakan gula yang
memberikan cadangan energi yang diperoleh dari matahari melalui sintesis
(Stanley H. Pane,1988: 810).

Dengan demikian, secara biokimia karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-


keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis (Lehninger,
A.L,1997: 313).
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber utama bagi bagi energi metabolit untuk organisasi hidup
serta berfungsi sebagai bentuk energi polimerik. Selain itu karbohidrat juga merupakan
komponenen dari unsur-unsur structural sel dan merupakan bagian dari asam nukleat (Purwo
Arbianto,1993: 32)

Adapun fungsi utama karbohidrat dalam tubuh manusia yaitu sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (contoh:pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan), dan materi pembangun (contoh:selulosa pada tumbuhan, kistin pada hewan dan jamur).
Dengan demikian karbohidrat memiliki kegunaan yang fungsional (Reece-Mitchell,2002: 65).
FUNGSI KARBOHIDRAT

1. Sumber energi

Karbohidrat merupakan sumber energi terbesar bagi tubuh. Satu karbohidrat menghasilkan 4
kilokalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa
untuk keperluan energi segera, sebagiannya disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan
otot, dan sebagian lagi diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi
di dalam jaringan lemak.

2. Pemberi rasa manis pada makanan

Karbohidrat, khususnya monosakarida dan disakarida berfungsi untuk memberi rasa manis pada
makanan. Fruktosa merupakan gula yang paling manis.

3. Penghemat protein

Jika karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi dan protein tersebut tidak lagi berfungsi sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila
karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.

4. Pengatur metabolisme lemak

Karbohidrat dapat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna sehingga dapat
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-
butirat. Bahan-bahan tersebut dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan
mengikat basa berupa ion natrium. Proses pengeluaran ini dapat menyebabkan
ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi, serta pH cairan tubuh menurun. Keadaan ini
menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh. Oleh karena itu, kita
membutuhkan karbohidrat antara 50-100 gram perhari untuk mencegah ketosis.

5. Membantu pengeluaran feses

Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk
pada feses. Selulosa dalam makanan mengatur peristaltik usus, sedangkan hemiselulosa dan
pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa
makanan yang akan dikeluarkan.
Sifat-Sifat umum Karbohidrat

Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut
nonpolar tetapi mudah larut dalam air kecuali, polisakarida bersifat tidak larut dalam air.

Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila dipanaskan akan membentuk
pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan akan membentuk koloid yang kental semacam
gel. Suspensi amilum akan memberikan warna biru dengan larutan iodium. Hal ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan adanya amilum dalam suatu bahan. Hidrolisis sempurna
amilum oleh asam atau enzim akan menhasilkan glukosa.

Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum pada pertumbuhan. Pada
proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa karena, baik amilum maupun glikogen,
tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glokogen dalam air akan membentuk koloid dan
memberikan warna merah dengan larutan iodium. Pembentukan glikogen dari glukosa dalam sel
tubuh diatur oleh hormon insulin dan prosesnya disebut glycogenesis.Sebaiknya, proses
hidrolisis glikogen menjadi glukosa disebut glycogenolysis.

Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida akan berwarna
merah-ungu bila larutannya dicampur beberapa tetes α-naftol dalam alkohol dan ditambahkan
asam sulfat pekat, sehingga tidak bercampur. Warna ungu akan tampak pada di bidang batas
antara kedua cairan. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu
bahan dan dikenal degan uji molisch.

Monosakarisa dan disakarida memiliki rasa manis, sehingga sering disebut gula. Rasa manis
dari gula disebabkan oleh gugus hidroksilnya. Kebanyakan monosakarida dan disakarida, kecuali
sukrosa, adalah gula pereduksi.Sifat mereduksi disebabkan adanya gugus aldehida atau keton
bebas dalam molekulnya.Larutan gula bereaksi positif dengan pereaksi Fehling, pereaksi
Tollens, maupun pereaksi benedict.Sebaliknya, kebanyakan polisakarida adalah gula
nonpereduksi.
Sifat fisik dari karbohidrat

1. Pada suhu kamar berupa zat padat


2. Kebanyakan senyawanya tidak berwarna dan memiliki struktur bubuk.
3. Berupa zat padat amorf seperti pati
4. Berupa serat yang bersifat basa seperti selulosa
5. Sebagian besar karbohidrat memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi cahaya.
6. Memilki stereoisomer yaitu senyawa senyawa yang memiliki rumus struktur sama tetapi
tetapi konfigurasinya berbeda. Contoh: glukosa memiliki dua bentuk stereoisomer yaitu D-
glukosa dan L-glukosa. Sistem D dan L didasarkan pada gugus OH yang terikat pada atom C
kiral terjauh. Jika gugus OH terletak sebelah kanan proyeksi Fischer maka diberi nama D,
sedangkan jika disebelah kiri diberi nama L.

Sifat Kimia karbohidrat

1. Jumlah isomer ruang karbohidrat yaitu 2^n, dengan n menyatakan jumlah atom C asimetri.
2. Semua karbohidrat bersifat optis aktif
3. Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air, sedangkan polisakarida berasa
tawar dan tidak larut dalam air

Penggolongan Karbohidrat

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat sederhana yaitu karbohidrat yang hanya terdiri dari satu atau dua unit gula
sederhana di dalam satu molekul.Sedangkan Karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua
unit gula sederhana di dalam satu molekul.Karbohidrat kompleks biasanya dapat ditemukan
dalam roti, sayuran, dan sereal. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat kompleks
termasuk bayam, ubi jalar, brokoli, buncis, zucchini, lentil, susu skim, biji-bijian dan banyak
tanaman polongan dan sayuran lainnya.
Karbohidrat kompleks memiliki nilai gizi yang lebih tinggi daripada karbohidrat sederhana.
Mungkin agak membingungkan untuk membedakan karbohidrat sederhana dan kompleks karena
fakta bahwa karbohidrat kompleks pun mengandung unsur tertentu yang sederhana. Namun
demikian, membedakan keduanya seharusnya tidak menjadi masalah karena struktur kimianya
sangat berbeda, dan karena itu, mereka dapat dibedakan oleh sifat gizi mereka.

Berdasarkan jumlah molekulnya karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok, yaitu:


A. Monosakarida
Monosakarida atau yang sering disebut gula sederhana merupakan satuan karbohidrat
sederhana dan tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Akan tetapi,
monosakarida dapat diikat secara bersama-bersama untuk membentuk dimer, trimer, dan
sebagainnya dan akhirnya polimer.Dimer-dimer inilah yang biasanya disebut disakarida (Ralf-
Joan Fessenden,1989, 318).Monosakarida terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi
dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.

Monosakarida dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:


1.Aldosa
Aldosa merupakan monosakarida yang mengandung gugus aldehida.

Contoh dari aldosa, yaitu:

a. Glukosa
Glukosa merupakan monosakarida yang terpenting. Sering disebut dengan gula darah karena
terdapat di dalam darah, gula anggur karena juga terdapat di dalam anggur, dan yang terakhir
biasa dikenal dengan istilah dekstrosa karena memutar bidang polarisasi kekanan (Ralf-Joan
Fessenden,1989, 319).
Gluktosa banyak dijumpai di alam seperti halnya pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu,
sirup jagung dan tetes tebu.Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum,
sukrosa, maltosa, dan laktosa.

b. Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa.Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam.
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu.
Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut
dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi.

2. Ketosa
Ketosa yaitu monosakarida dengan gugus keton. Contoh dari ketosa, yaitu:

a. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi
ke kiri.Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula
termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa.Fruktosa dapat terbentuk dari
hidrolisis suatu disakarida yang disebut sukrosa.Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu
gula pereduksi.

B. Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan monosakarida yang
dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari satu satuan ke suatu OH satuan
lain (Ralf-Joan Fessenden,1989, 348).
Pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu:

1. Maltosa
Maltosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.Di
dalam tubuh maltosa di dapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicerna dan rasanya
lebih enak dan nikmat. Disakarida ini tak ditemukan di alam kecuali pada kecambah padi-padian
(Ralf-Joan Fessenden,1989, 351).

2. Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal
dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh
ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa.
Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.

3. Laktosa
Laktosa merupakan suatu disakarida alamiah yang dijumpai hanya pada binatang menyusui.
Air susu sapi dan manusia mengandung kira-kira 5% laktosa .laktosa diperoleh secara komersial
sebagai hasil samping pabrik keju.
Laktosa atau gula susu berbeda dari maltosa atau selobiosa dalam hal laktosa terdiri dari dua
monosakarida yang berlainan yaitu D-glukosa dan D-galaktosa (Ralf-Joan Fessenden,1989, 351).

C.Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya
antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida.Sehingga oligosakarida dapat
berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan
dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di
alam. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk
disakarida seperti maltosa, laktosa dan sukrosa.

D. Polisakarida
Polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung banyak satuan
monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glukosida. Hidrolisis lengkap akan mengubah
suatu polisakarida menjadi monosakarida. Polisakarida memenuhi tiga unsur penting dalam
sistem kehidupan,yaitu sebagai bahan bangunan, bahan makanan, dan sebagai zat spesifik (Ralf-
Joan Fessenden,1989, 352).
Jenis polisakarida, yaitu:
1. Amilum (Pati)
Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa
mikroorganisme.Pati selalu terdapat dalam sel tumbuhan dalam bentuk granula.Granula pati
mengandung campuran dari dua polisakarida yang berbeda yaitu amilosa dan amilopektin.Pati
merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4).Kandungan glukosa pada pati bisa
mencapai 4000 unit.Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati berpolimer lurus) dan amilopektin
(pati berpolimer bercabang-cabang). Sebagian besar pati merupakan amilopektin (Purwo
Arbianto,1993: 44)

Gambar amilum (pati)

2. Kitin
Kitin adalah polisakarida yang structural ekstrseluler yang ditemukan dalam jumlah besar
pada kutikula artopoda dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam spons, molusca, dan anelida.
Polisakaridanya merupakan rantai tak bercabang dari polimer asetil-glokosamin dan terdiri atas
ribuan unit (Purwo Arbianto,1993: 43).

Gambar kitin
3. Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air
(pati nabati tidak larut dalam air) bila bereaksi dengan yodium akan menghasilkan warna merah.
Sumber : kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%). Glikogen terdapat pada otot hewan,
manusia dan ikan.Glikogen disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan energi, yang
sewaktu-waktu dapat diubah kembali menjadi glukosa bila dibutuhkan.

4. Selulosa
Selulosa merupakan senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Selulosa merupakan
polimer yang tidak bercabang , terbentuk dari β-D-glukosa yang terikat bersama dengan ikatan
β-glikosidik (Purwo Arbianto,1993: 42).
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalahselulosa, selulosa
merupakan bagian terpenting dari dinding seltumbuh-tumbuhan.Selulosa tidak dapat dicerna oleh
tubuh manusia, karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat
dicerna,selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses,
sehingga akan memperlancar defekasi.
Rumus Bangun Monosakarida dan Disakarida

A. Monosakarida
Monosakarida mempunyai rumus kimia umum Cx(H2O)y, dimana x minimal 3. Sifat umum dari
monosakarida adalah larutair, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Contoh dari
monosakarida adalah glukosa (dextrosa), fruktosa(levulosa), galactosa,
xylosadan ribosa.Monosakaridamerupakansenyawapembentuk disakarida (seperti sukrosa)
dan polisakarida (seperti selulosa dan amilum)
Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbon (atau jumlah x) yang
terkandung: diosa (2) triosa (3) tetrosa (4), pentosa (5), heksosa (6), heptosa (7), dan seterusnya.

B. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan
menghasilkan 2 mol monosakarida.
1. Maltosa
Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.

Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antar unit yaitu
menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa dengan C 4 dari β-D-glukosa. Konfigurasi ikatan
glikosida pada maltose selalu α karena maltose terhidrolisis oleh α-glukosidase.Satu molekul
maltose terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.

2. Sukrosa
Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosayang dihubungkan oleh ikatan 1,2-α

Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa.


Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari
glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak
memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau
keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi.Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.
3. Laktosa
Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,4′-β

Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan, akan
memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa. Apa bila enzim ini
kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit
galaktosemia yang biasa menyerang bayi

Metabolisme Karbohidrat
 Glikolisis yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob) menghasilkan
energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP).
 Glikogenesis yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di Hepar/hati berfungsi:
untuk mempertahankan kadar gula darah. sedangkan di Otot bertujuan: kepentingan otot
sendiri dalam membutuhkan energi.
 Glikogenolisis yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan dari
GLIKOGENESIS.
 Jalur pentosa fosfat yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat dan
equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)
 Glukoneogenesis : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam amino
glukogenik) menjadi glukosa.
 Triosa fosfat yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)
 Piruvat & senyawa antara siklus krebs : untuk sintesis asam amino --> Asetil-KoA -->
untuk sintesis asam lemak &kolesterol --> steroid.
C. Uji Karbohidrat

a. Uji Fehling

Uji ini dilakukan untuk menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan.Pada uji ini,
reaksinya ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah bata.

b. Uji Tollens

Pada karbohidrat, reaksinya akan membentuk endapan perak atau biasa disebut dengan cermin
perak.

c. Uji Iodium

Uji ini dilakukan untuk membedakan amilum, glikogen, dan selulosa.

Amilum +I2–>Biru
Glikogen +I2–>Merahcoklat
Selulosa + I2 –> Negatif

d. Uji Molish

Pereaksi Molish adalah α-naftol dalam alcohol 95%.Reaksi ini sangat efektif untuk uji senyawa-
senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau furfural
yang tersubtitusi.Seperti hidroksimetilfurfural.Warna merah ungu yang terasa disebabkan oleh
kondensasi furfural atatu turunannya dengan α-naftol.
Selain dari furfural dapat terkondensasi dengan bermacam-macam senyawa fenol atu amin
memberikan turunan yang berwarna.Uji molish adala uji umum untuk karbohidrat walaupun
hasilnya bukan merupakan reaksi yang spesifik untuk karbohidrat. Hasil yang negated
merupakan petunjuk yang jelas tidak adanya karbohidrat dalam sample.

e. Uji Benedict

Uji Benedict berdasarkan pada reduksi dari Cu+2 menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang mempunyai
gugus aldehid atau ketom bebas. Pereaksi Benedict mengandung CuSO4, Na2CO3 dan Na-sitrat.
Pada proses reduksi dalam dalam ssuasana basa biasanya di tambah zat pengompleks, seperti
sitrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium bikarbonat.
Larutan tembaga alkalis dapat di reduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid bebas
Atau monoketo bebas.
Disakarida seperti maltosa dan laktisa dapat mereduksi larutan Benedict karena mempunyai
gugus keto bebas. Uji Benedict dapat pula dipakai untuk memperkirakan konsentrasi karbohidrat
bebas karena berbagai konsentrasi karbohidrat akan membetikan intensitas warna yang
berlainan.

f. Uji Barfoed

Pereaksi Barfoed merupakan larutan tembaga asetat dalam air yang ditambahkan asam asetat
atau asam laktat. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida
dengan cara mengontrol kondisi percobaan, seperti pH dan waktu pemanasan. Senyawa
Cu2+ tidak membentuk Cu(OH)2 dalam suasana asam. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh
monosakarida dari pada oleh disakarida.

g.UjiSeliwanoff

Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa. Uji ini didasrkan atas
terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan 4-
hidroksimetil furfural, yang selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan
resorsonol (1,3-dihydroksibenzen0 yang dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi
reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat
juga memberi warna yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiakesehatan/biomolekul/
oligosakarida/ diakses tgl 19/01/2019 jam 18.15
Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-konsep Dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan

Fessenden, Ralf & Joan Fessenden.1989. Kimia Organik edisi ketiga jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Maggy, Then Awijaya Lehningger. 1992. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:
Erlangga
Poedjadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UIP
Pane, Stanley H. 1988. Kimia Organik 2. Bndung: ITB
Poedjiadi, Anna & F.M Titin Sufriyanti. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-
Press
Reece-Mitchell. 2002. Campbell. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai