Mengesankan penimbunan / persediaan cadangan Masyarakat awam memandang bahwa ahli pelestarian sering digambarkan sebagai orang yang antisosial yang menentang pembangunan. Sebenarnya yang ditentang oleh ahli pelestarian adalah pembagunan yang tanpa rencana yang melanggar hukum ekologi dan hukum manusia Pengawetan kualitas lingkungan yang memikirkan/mempertimbangkan estetika, kebutuhan rekreasi dan hasil/produksi Mengusahakan kelangsungan/berlanjutnya produk/hasil tanaman, hewan/binatang, bahan-bahan yang bermanfaat dengan menciptakan keseimbangan antara produksi dan pembaharuan (siklus seimbang) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), contohnya : tumbuhan, hewan (dapat direproduksi) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable), contohnya : minyak bumi, batubara, besi, gas alam dll Manusia sebenarnya tidak akan kekurangan bahan vital, jika ada kesesuaian antara besarnya penduduk dengan kebutuhan sumber daya pada tingkat atau di bawah tingkat yang memungkinkan daur biogeokimia berlangsung, sehingga bahan- bahan maupun organisme dapat terkumpul kembali secepat penyebarannya Penimbunan bukan tujuan jangka panjang pelestarian yang baik, ada saat untuk membatasi pemanfaatan. Hal tsb merupakan pelestarian yang baik, misalnya menyisihkan sebagian wilayah bumi untuk keperluan studi dan rekreasi (dinikmati keindahannya) Praktek tak bijaksana dapat dihindari hanya dengan cara kontrol Kerusakan dianggap sebagai proyek yang terpisah karena dilaksanakan oleh ahli yang berbeda dan antar ahli dapat saling menghambat Setiap mekanisme yang dibangun dianggap lebih unggul dari yang alami Manusia yang terlalu bijaksana untuk membiarkan kerja serampangan, menerima dengan baik perubahan yang paling radikal dari undang-undang biotik kita, akan mengakibatkan terjadinya serangan balik ekologi yang akan lebih banyak menimbulkan masalah. Dalam hal ini kerugian jadi berganda, tidak hanya uang yang hilang untuk mengubah lahan investasi yang buruk tetapi juga diperlukan uang tambahan untuk memperbaiki semua masalah baru yang timbul. Salah pengertian dari masyarakat Kurang cukup penelitian dan evaluasi sebelumnya mengenai dampak teknologi terhadap lingkungan dan terhadap orang yang hidup disekitarnya Contoh : Akibat pemakaian pestisida maka industri pertanian akan terganggu Penelitian dan perencanaan secara hati-hati harus dilakukan sebelum memproyeksikan perubahan, supaya kita yakin akan ada keuntungan bagi banyak manusia, tidak lagi merupakan kepentingan pribadi segelintir manusia. Sumber daya mineral dianggap masih banyak persediannya dan tidak ada tindakan yang dapat dilakukan untuk menyelamatkannya. Perkiraan ini adalah salah. 1.Kuosien Demografi /Demographic Quotient(Q) Q = Jumlah persediaan yang ada Kerapatan penduduk X konsumsi perkapita
Jika kuosien ini menurun berarti kualitas
kehidupan modern juga menurun Penurunan saat ini terjadi dengan kecepatan yang sangat menakutkan, karena persediaan yang ada menurun dan sementara konsumsi meningkat Meskipun persediaan yang ada dipertahankan tetap dengan jalan daur ulang, keadaan akan tetap memburuk selama penduduk dan konsumsi perkapita naik dengan kecepatan yang tinggi Dengan prosedur seperti sekarang yaitu dengan menambang, menggunakan dan membuang maka yang terjadi adalah penurunan persediaan yang tajam (persediaan akan cepat terkuras habis) Jika ada pembatasan penggunaan, mencari alternatif lain / penggatian dengan mineral lain dan mulai melakukan daur ulang maka penurunan agak bisa dikendalikan/ditunda. Pendaurulangan yang efisien, pelestarian yang ketat dan pengurangan penggunaan perkapita dapat memperpanjang penipisan cadangan untuk jangka waktu yang lama (penurunan persediaan akan lebih lambat) Jadi dengan daur ulang secara tepatpun penipisan akan tetap berlangsung. Pengendalian penduduk dan pengelolaan sumber daya secara lebih baik termasuk mendaur ulang sangat diperlukan sekarang ini Pengelolaan pertanian dan kehutanan harus memperhatikan penerapan ekologi yang menyangkut faktor pembatas dan produktivitas
Agroteknologi untuk daerah beriklim sedang
tidak dapat diterapkan untuk daerah beriklim tropik. Revolusi hijau (peningkatan produksi pertanian) dihasilkan oleh industrialisasi pertanian yang melibatkan subsidi bahan bakar energi yang banyak, pengendalian kimiawi yang canggih dan memperoleh jenis- jenis tanaman yang jinak
Meningkatkan hasil pertanian secara
maksimal tanpa memperdulikan akibat lain berarti menimbulkan serangan balik pada lingkungan maupun sosial. Contoh : untuk melipat gandakan hasil tanaman 2 X, diperlukan 10 X peningkatan penggunaan pupuk pestisida dan tenaga
Agroindustri merupakan salah satu penyebab
utama polusi udara dan air
Revolusi hijau menebarkan benih-benih
revolusi sosial yang sangat beracun, terutama di negara-negara yang belum berkembang yang sudah penuh sesak Serangan balik sosial : Misal tanah-tanah pertanian yang kecil-kecil diubah menjadi tanah pertanian industri Pertanian dimekanisasi, petani kecil terhalau dari tanahnya ke kota yang tak tersedia pekerjaan dan perumahan. Perbedaan antara si kaya dan si miskin menjadi lebar. Meningkatkan kekayaan bagi beberapa orang yang mengelola pertanian besar. Banyak orang yang akan tersisih dan menjadi tak mampu. Hal ini dapat menimbulkan benih-benih kekerasan, keputusasaan dan kehancuran sosial. Meningkatkan kualitas pertanian kecil dan mengurangi pertumbuhan penduduk seharusnya dilakukan sebelum beralih ke pertanian industri Berbeda dengan pertanian maka kehutanan, sebagian besar hasil diperoleh dengan memanen hasil pertumbuhan yang sedikit demi sedikit pada masa lalu (tandon alami ditambang) Industri kehutanan menyesuaikan diri dengan ketergantungan pada pertumbuhan tahunan Peningkatan hasil hutan dibutuhkan dengan meningkatnya penggunaan serat perkapita dan jumlah kerapatan penduduk Menyediakan subsidi energi (mengindustrikan kehutanan) Monokultur dengan memanen satu jenis pohon secara bergilir pendek (hutan muda tumbuh lebih cepat daripada hutan yang tua) Seleksi buatan atas jenis-jenis penghasil banyak serat tergantung kecepatan yang tinggi pada pemupukan dan penggunaan pestisida, hal ini dapat meningkatkan polusi secara menyeluruh dan bahaya wabah penyakit Ahli kehutanan berpedoman bahwa hutan tidak harus diperlakukan seperti tanaman, karena mempunyai kegunaan penting lainnya seperti, rekreasi, habitat satwa liar, daerah aliran udara dan air. Hutan berfungsi baik bila ada berbagai macam jenis serta pemanenan dilakukan pada berbagai macam usia secara terus menerus dengan cara sedikit-sedikit (hutan serbaguna) Hutan alami adalah yang terbaik dan paling aman untuk menutup lahan yang curam serta lahan lain yang kondisi tanah dan airnya tidak dapat dibudidayakan secara intensif oleh manusia untuk waktu yang lama. Satwa liar adalah segala macam kehidupan yang tidak dibudidayakan dan tidak dijinakkan
Usaha untuk membantu meningkatan
pengelolaan dan meningkatkan populasi satwa liar diarahkan pada 4 hal utama, yaitu : 1. Perlindungan terhadap binatang pembiak, dengan jalan membuat undang-undang untuk membatasi pemanenan dan usaha- usaha lain 2. Pembiakan buatan 3. Perbaikan habitat 4. Beternak binatang perburuan Yang sangat penting adalah perbaikan habitat, karena jika habitat yang cocok tidak ada lagi maka perlindungan atau pembiakan tidak ada gunanya. Pada umumnya, bila ada jenis yang cocok yang berasal dari wilayah tersebut, lebih baik memusatkan pengelolaan pada jenis tersebut daripada berusaha mendatangkan penggantinya dari luar. Jika lingkungan telah sedemikian berubah karena manusia, sehingga jenis asli tidak mampu bertahan, perkenalan jenis yang telah terbiasa pada lingkungan baru mungkin layak dicoba didatangkan. Segala macam usaha mendatangkan binatang asing harus dipertimbangkan dengan sangat berhati-hati Perkenalan jenis baru harus didahului oleh penelitian dan harus diawasi. Karena jenis baru sering kali gagal atau kadang bisa berubah menjadi hama IKAN Pemeliharaan ikan atau budidaya air merupakan cara yang efisien untuk memproduksi pangan protein.
Dalam budidaya air atau pemeliharaan ikan yang
penting diperhatikan adalah perbandingan antara ikan peramban (forage fish/F) dengan ikan carnivora utama (C) yaitu
F/C = sekitar 4 (dengan kisaran antara 3 dan 6)
Populasi ikan di kolam atau danau menjadi tidak
seimbang akibat meningkatnya perbandingan F/C, hal ini dapat menyebabkan terlalu penuhnya populasi dan berkurangnya ukuran rata-rata AIR Air digunakan sebagai sumber energi lisrik (PLTA) Untuk memproduksi tenaga listrik diharapkan lebih bergantung pada bahan-bahan fosil dan tenaga atom, dengan demikian akan mengurangi kebutuhan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air yang baru. Salah satu harapan paling cerah untuk budidaya air adalah taman pengelolaan limbah, yaitu dengan menampung buangan limbah organic rumah tangga dan industri yang telah diolah, kemudian dialirkan ke kolam agar dapat menyediakan subsidi energi untuk ikan, molluska, crustacea dan organisme lain yang telah beradaptasi. Hal tersebut dapat menghasilkan makanan untuk manusia dan binatang atau produk berguna lainnya. Budidaya air yang diatur secara demikian dapat membantu mengubah polusi menjadi sumber daya. Selain itu makanan yang berasal dari laut makin lama makin penting sebagai tambahan protein daripada makanan yang dihasilkan di daratan, tetapi bagian lautan tidak memungkinkan untuk perikanan intensif.