Anda di halaman 1dari 9

15/11/2013

Argumen Induktif

Kuliah IV

• Argumen induktif didefinisikan


sebagai argumen atau alasan yang
kuat tetapi memiliki validitas yang
lemah.

1
15/11/2013

• Misalnya dalam generalisasi statistik, klaim


dibuat dalam satu populasi yang didasarkan
pada pengambilan sampel satu populasi
(pencuplikan).
• Maka generalisasi yang disimpulkan dalam
statistik diambil dari sample kemudian
digeneralisasi secara umum, dan kasus
statistik akan membawa kita pada kasus
individual.

Induktif Vs Deduktif
• Perbedaan mendasar menyangkut hubungan
yang diklaim dapat dilihat a ntara premis dan
kesimpulan yang diperoleh untuk setiap jenis
argumen.
• Sebuah argumen diaggap deduktif jika sejauh
yang dimengerti merupakan argumen yang sah
(valid). Argumen ini valid jika premisinya benar,
dengan demikian seorang tidak mungkin
mengemukakan premis yang salah untuk alasan
yang benar.

2
15/11/2013

• Contoh:
• Semua gagak berwarna hitam
Jika di pucuk sebatang pohon dikatakan ada gagak, maka
pasti warnanya hitam
• Karena premis meletakkan prinsip universal yang ada
pada semua gagak, jika itu benar, maka harus berlaku
untuk semua gagak (jika ada) di atas pucuk pohon
sekalipun.
• Hubungan yang sama tidak berlaku untuk argumen
yang tidak valid. Meskipun demikian, argumen yang
tidak valid masih bisa disebut deduktif jika alasan yang
dimaksudkan untuk diklaim sebagai hal yang valid.

Sebaliknya, argumen induktif tidak dimaksudkan


untuk menjadi valid, jadi argumen ini tidak
boleh dikritik karena tidak valid.
Contoh:
• Semua gagak yang kita amati sejauh ini hitam.
Semua gagak hitam.

3
15/11/2013

• Di sini kita telah menarik kesimpulan induktif


dari karakteristik gagak yang diamati dengan
karakteristik semua gagak, yang sebagian
besar kita belum diamati.
• Tentu saja, premis argumen ini mungkin
benar, namun kesimpulan ternyata salah.
• (bisa saja pada pengamatan berikutnya ada
satu gagak albino ...☺)

• Karena argumen induktif memerlukan alasan,


maka alasan sangat bervariasi dalam kekuatan.
• Argumen induktif dapat diuji dengan kuat atau
lemah tergantung dengan alasan yang diperoleh
untuk mendapatkan kesimpulan tersebut.
• Jika gagak disurvei seluruh dunia, dan melihat
setidaknya 50% gagak (= kesimpulan lebih kuat)
vs melihat hanya 10 gagak.

4
15/11/2013

• Hal paling mendasar untuk


menentukan perbedaan dua jenis
argumen ini antara lain:
• Deduktif-- standar validitas.
• Induktif - standar kekuatan.

• Ketika argumen tidak diklaim valid,


tetapi hanya ditujukan untuk
memberikan alasan untuk
kesimpulan, maka dikatakan sebagai
argumen induktif.

5
15/11/2013

• Sebuah perbedaan penting antara standar


induktif dan deduktif adalah bahwa kekuatan
induktif dinyatakan dalam derajat,
• Untuk validitas deduktif, tidak akan ada
pertanyaan tentang valid atau tidak valid.
Tidak ada pertanyaan tentang seberapa valid
argumen yang dimilikinya.
• Sebaliknya, argumen induktif dapat bermakna
kuat atau kurang kuat.

• Beberapa argumen induktif sangat kuat dan


menempatkan kesimpulan melampaui segala
keraguan.
• Argumen induktif lainnya jauh lebih lemah,
meskipun mereka masih memiliki beberapa
kekuatan.

6
15/11/2013

Generalisasi Statistik

• Apakah anda berani mengatakan Jokowi akan


terpilih?

• Seperti yang akan kita lihat nanti, kesimpulan


argumen semacam ini adalah dari generalisasi
yang salah.
• Pola umum penalaran ini cukup jelas: Fitur
sampel statistik yang digunakan untuk membuat
klaim statistik tentang populasi secara
keseluruhan, padahal tidak demikian.

7
15/11/2013

Apakah ini mewakili generalisasi yang


dirasakan masyarakat?

8
15/11/2013

Premis dan Kesimpulan


• Jika kita mendapatkan argumen generalisasi
statistik, yang harus ditanyakan adalah
kekuatan premis menjadi penunjang
argumennya.
– Apakah premisnya dapat dipercaya?
– Berepa jumlah sampel yang diambil, apakah kecil?
– Apakah sampel yang dilakukan bias?
– Apakah hasilnya terganggu dengan bias yang
lainnya?

Anda mungkin juga menyukai