6. Perbedaan skizoafektif episode kini manik dengan gangguan afektif bipolar kini
manik dengan gejala psikotik
7. Depresi terselubung
Depresi adalah gangguan afektif yang ditandai suasana perasaan yang murung
hilangnya minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi untuk aktofitas sehari –
hari. depresi terselubung merupakan gejala perasaan tertekan dalam diri orang-orang
yang secara keseluruhan tergolong normal. Meskipun terjadi pada orang-orang
normal, akan tetapi rasa tertekan ini akan mempengaruhi keseluruhan perilakunya.
Bila keadaan ini dibiarkan terus menerus maka penampilan kepribadiannya pun akan
mengalami gangguan dan bukan mustahil dapat menjadi depresi yang sebenarnya.
Sudah tentu keadaan ini amat kurang menguntungan bagi perkembangan diri yang
bersangkutan dan orang-orang lain di sekitarnya. Dan dalam konteks yang lebih luas
dapat berpengaruh kepada kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
8. Pemeriksaan untuk mengukur Kecemasan dan depresi
Kecemasan
HARS (Hamilton Rating Scale For Anxiety)
Hamilton Rating Scale For Anxiety merupakan salah satu skala yang dikembangkan
untuk mengukur tingkat keparahan kecemasan. Skala HARS pertama kali digunakan
pada tahun1959 yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi
standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada trial clinic. Skala HARS
memiliki validitas dan reabilitas cukup tinggi untuk pengukuran kecemasan pada
penilitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97.
Depresi
1.HDRS (Hamilton Depression Rating Scale)
2. Zung Self Rating Depression
3. Raskin depression rating scale
Cluttering, ritme berbicara yang sangat cepat, disorganized, dan dengan cara yang
tidak jelas.
B. Gejala-gejala negatif :
- Gangguan perasaan (afek tumpul, respons emosi minimal)
- Gangguan hubungan sosial (menarik diri, pasif, apatis)
- Gangguan proses pikir (lambat, terhambat)
- Isi pikiran yang stereotip dan tidak ada inisiatif
- Perilaku sangat terbatas dan cenderung menyendiri
Pengobatan :
Gangguan Ekstrapiramidal
Distonia akut
Kriteria diagnostik dan riset untuk distonia akut akibat neuroleptik menurut DSM- IV
adalah sebagai berikut :
Posisi abnormal atau spasme otot kepala, leher, anggota gerak, atau batang tubuh
yang berkembang dalam beberapa hari setelah memulai atau menaikkan dosis
medikasi neuroleptik (atau setelah menurunkan medikasi yang digunakan untuk
mengobati gejala ekstrapiramidal).
A. Satu (atau lebih) tanda atau gejala berikut yang berkembang berhubungan dengan
medikasi neuroleptik :
1) Posisi abnormal kepala dan leher dalam hubungannya dengan tubuh (misalnya
tortikolis)
2) Spasme otot rahang (trismus, menganga, seringai)
3) Gangguan menelan (disfagia), bicara, atau bernafas (spasme laring-faring,
disfonia)
4) Penebalan atau bicara cadel karena lidah hipertonik atau membesar
(disartria, makroglosia)
5) Penonjolan lidah atau disfungsi lidah
6) Mata deviasi ke atas, ke bawah, ke arah samping (krisis okulorigik)
7) Posisi abnormal anggota gerak distal atau batang tubuh
B. Tanda atau gejala dalam kriteria A berkembang dalam tujuh hari setelah memulai
atau dengan cepat menaikkan dosis medikasi neuroleptik, atau menurunkan
medikasi yang digunakan untuk mengobati (atau mencegah) gejala
ekstrapiramidal akut (misalnya obat antikolinergik)
C. Gejala dalam kriteria A tidak diterangkan lebih baik oleh gangguan mental
(misalnya gejala katatonik pada skizofrenia). Tanda-tanda bahwa gejala lebih baik
diterangkan oleh gangguan mental dapat berupa berikut : gejala mendahului
pemaparan dengan medikasi neuroleptik atau tidak sesuai dengan pola intervensi
farmakologis (misalnya tidak ada perbaikan setelah menurunkan neuroleptik atau
pemberian antikolinergik)
D. Gejala dalam kriteria A bukan karena zat nonneuroleptik atau kondisi neurologis
atau medis umum. Tanda-tanda bahwa gejala adalah karena kondisi medis umum
dapat berupa berikut : gejala mendahului pemaparan dengan medikasi
neuroleptik, terdapat tanda neurologis fokal yang tidak dapat diterangkan, atau
gejala berkembang tanpa adanya perubahan medikasi.
Akatisia
100-91 = gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tertanggulangi
90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
yang biasa
80-71 = gejala sementara dan dpat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah dan lain-lain
70-61 = beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam berfungsi,
secara umum masih baik
30-21 = disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dalam semua bidang