Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER

PATOFISIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR


“PENYAKIT JANTUNG KORONER”

Oleh :

ZENEZA OVIA
1711226007

PRODI S-1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Penyakit Jantung Koroner”.
Penulisan dan penyusunan makalah ini merupakan suatu rangkaian dari proses
untuk memenuhi mata kuliah Patofisiologi Penyakit Tidak Menular Prodi Gizi Intake
Universitas Andalas.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

. Padang, Desember 2018

. Zeneza Ovia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................... .........ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Jantung Koroner ................................................... 3

B. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner ................................................ 4

C. Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner............................................. 7

D. Cara Mengatasi Penyakit Jantung Koroner ............................................ 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 9

B. Saran ...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan permasalahan kesehatan utama yang
dihadapi di berbagai negara di dunia. Banyaknya faktor yang mempengaruhi,
menyebabkan diagnosis dan terapi penyakit tersebut terus berkembang. Di Indonesia
kemajuan perekonomian menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya prevalensi
penyakit jantung koroner. Di Indonesia terjadi prevalensi kematian sebanyak 100.000-
499.999 orang. Dari data tersebut diketahui bahwa tingginya angka prevalensi kematian
pada penderita PJK dikarenakan karena perubahan pola hidup masyarakat yang berubah
yang menyebabkan pengaruh faktor risiko terjadinya PJK ini semakin besar.1
Penyebab PJK secara pasti belum diketahui, meskipun demikian secara umum
dikenal berbagai faktor yang berperan penting terhadap timbulnya PJK yang disebut
sebagai faktor risiko PJK. Faktor risiko PJK dibagi menjadi faktor risiko alami, utama
dan tidak langsung.1
Meskipun penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sulit untuk diobati,
namun para ilmuwan telah berusaha mengembangkan penelitian untuk pengobatan
penyakit jantung koroner. Akhirnya ditemukan beberapa cara yaitutes
diagnosis,angioplasti, operasi by-pass dan pemberian obat-obatan. Penyakit jantung
koroner juga dapat dicegah dengan cara menghindari faktor risiko yang dapat diubah.
Dengan selalu menerapkan prinsip hidup sehat maka masyarakat dapat terhindar dari
kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung koroner.1

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari Penyakit Jantung Koroner ?
2. Apa saja faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner ?
3. Bagaimana cara mencegah Penyakit Jantung Koroner ?
4. Bagaimana cara mengatasi Penyakit Jantung Koroner ?

C. Tujuan makalah
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Penyakit Jantung Koroner.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner.
3. Untuk mengetahui cara mencegah Penyakit Jantung Koroner.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi Penyakit Jantung Koroner.

D. Manfaat makalah

Manfaat penulisan makalah ini yaitu :


1. Untuk mengetahui pengertian dari Penyakit Jantung Koroner.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner.
3. Untuk mengetahui cara mencegah Penyakit Jantung Koroner.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi Penyakit Jantung Koroner.

2
BAB II
TINJAUAN PUSAKA

A. Defenisi Penyakit Jantung Koroner


Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung dimana terjadi penyempitan,
penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbutan ini
dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.
Pembuluh darah koroner adalah pembuluh nadi yang mengantarkan darah ke aorta ke
jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung. Sehingga terjadi ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan penyediaan oksigen otot jantung dimana terjadi kebutuhan yang
meningkat atau penyediaan yang menurun, atau bahkan gabungan diantara keduanya
itu, penyebabnya adalah berbagai faktor seperti denyut jantung yang meningkat,
kekuatan berkontraksi yang meninggi, tegangan ventrikel yang meningkat, merupakan
beberapa faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan dari otot-otot jantung. Sedangkan
faktor yang mengganggu penyediaan oksigen antara lain, tekanan darah koroner
meningkat, yang salah satunya disebabkan oleh artheroskerosis yang mempersempit
saluran sehingga meningkatkan tekanan, kemudian gangguan pada otot regulasi jantung
dan lain sebagainya.2
Penyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan (PLAK) yang mengandung
lipoprotein, kolesterol, sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kalsium pada intima, atau
permukana bagian dalam pembuluh darah. Plak ini membuat intima menjadi kasar,
jaringan akan berkurang oksigen dan zat gizi sehingga menimbulkan infark, penyakit
jantung koroner menunjukkan gejala gizi terjadi infark miokard atau bila terjadi iskemia
miokard seperti angina pectori. Kolesterol serum dibawa oleh beberapa lipoprotein yang
diklasifikasikan menurut densitasnya. Lipoprotein dalam urutan densitas yang
meningkat adalah kilomikron. VLDL (Very Low Density Lopoprotein). LDL (low
Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) membawa hampir seluruh
kolesterol dan merupakan yang paling aterojenik. HDL menurunkan risiko penyakit
jantung ke hati, tempat kolesterol di metabolisme dan di ekskresikan.2

3
B. Faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner
a) Faktor Risiko Alami
 Genetik
Riwayat keluarga yang positif terhadap PJK (saudara atau orang tua yang
menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun) meningkatkan timbulnya
aterosklerosis prematur. Pentingnya pengaruh genetic dan lingkungan masih belum
diketahui. Tetapi, riwayat keluarga dapat juga mencerminkan komponen lingkungan
yang kuat, seperti misalnya gaya hidup yang menimbulkan stress atau obesitas.3
 Jenis Kelamin
Wanita lebih kebal pada penyakit jantung koroner daripada pria. Hal ini
disebabkan karena wanita memiliki hormon estrogen yang mampu melebarkan
pembuluh darah sehingga potensi terjadi penyempitan lebih kecil. Namun pada
wanita yang telah mengalami menopause, memilki risiko yang sama besar dengan
pria.3
 Usia
Risiko PJK meningkat dengan bertambahnya usia; penyakit yang serius jarang
terjadi sebelum usia 40 tahun. Tetapi hubungan antara usia dan timbulnya penyakit
mungkin hanya mencerminkan lebih panjangnya lama paparan terhadap faktor-
faktor pemicu. Pada masa tua terjadi degeneratif fungsi jantung dan pembuluh
darah.3
 Ras
Orang Amerika-Afrika lebih rentan terhadap PJK daripada orang kulit putih.
b) Faktor Risiko Utama
 Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu kata yang sering diucapkan oleh masyarakat
umum terutama bila menyangkut masalah kesehatan, biasanya dengan konotasi
negative. Sesungguhnya kolesterol tidaklah selalu jelek. Dari segi ilmu kimia,
kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks yang dihasilkan oleh tubuh
untuk bermacam-macam fungsi kolesterol maka tubuh membuatnya sendiri di dalam
hati (liver).3
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Sejauh pemasukan ini masih seimbang dengan

4
kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi sangat disayangkan kebanyakan dari
kita memasukkan kolesterol lebih dari apa yang diperlukan, yaitu dengan makan
makanan yang mengandung lemak yang kaya akan koelsterol dalam jumlah yang
berlebihan. Hal ini dapat dimengerti karena hidangan yang lezat umumnya
mengandung banyak lemak. Hasilnya mudah diterka, yaitu kadar kolesterol darah
meningkat sampai di atas angka normal yang diinginkan.3
Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di dalam
pembuluh darah arteri, yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang
dikenal sebagaiatherosclerosis. Seperti telah disebutkan di muka, bila penyempitan
dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke otot jantung
tidak cukup jumlahnya, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung. Di sinilah kolesterol
tersebut berperan negative terhadap kesehatan. Karena alasan tersebut di atas, maka
kadar kolesterol yang abnormal menjadi factor risiko utama PJK.3
 Merokok
Merokok dapat merangsang proses aterosklerosis karena efek langsung pada
dinding arteri, karbon monoksida menyebabkan hipoksia arteri, nikotin
menyebabkan mobilisasi katekolamin yang menimbulkan reaksitrombosit,
glikoprotein tembakau dapat menimbulkan reaksi hipersensitifitas dinding arteri.3
c) Faktor Risiko Tidak Langsung
 Diabetes Mellitus
Diabetes menyebabkan factor risiko terhadap PJK yaitu bila kadar glucose darah
naik terutama bila berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga gula darah
(glukoosa) tersebut dapat menjadi pekat, dan ini mendorong terjadinya
pengendapanatherosclerosis pada arteri koroner. Pasien dengan diabetes cenderung
mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Diabetes yang tidak
terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah cenderung menaikan kadar
kolesterol.3
 Obesitas
Obesitas adalah kelebihan jumlah lemak tubuh > 19 % pada laki laki dan > 21 %
pada perempuan. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL
kolesterol. Risiko PJK akan jelas meningkat bila BB mulai melebihi 20% dari BB

5
ideal. Obesitas mendorong timbulnya factor risiko yang lain seperti diabetes
mellitus, hipertensi, yang pada taraf selanjutnya meningkatkan risiko PJK. Obesitas
dalam arti kurangnya tenaga yang dikeluarkan sehingga zat makanan yang dimakan
akan tersimpan akan tersimpan dan tertumpuk dalam tubuh sebagai lemak.3
 Aktivitas Fisik
Masyarakat yang tidak aktif sedikitnya 2 kali lebih besar ditemukannyaPJK
daripada masyarakat yang aktif. Sedikit aktivitas fisik dapat memperburuk faktor
risiko PJK lainnya, seperti tinggi kolesterol dalam darah dan trigliserid, hipertensi,
diabetes dan prediabetes, dan obesitas.Sangat penting sekali untuk anak-anak dan
dewasa untuk melakukanaktifitas fisik sebagai rutinitas sehari-hari. Salah satu
alasan mengapa orang Amerika tidak cukup aktif dikarenakan mereka hanya
menghabiskan waktu di depan TV dan mengerjakan pekerjaannya di depan
computer. Beberapa spesialis menyarankan anak umur 2 tahun dan yang lebih tua
sebaiknya tidak menghabiskan waktu dengan menonton TV atau memakai computer
lebih dari 2 jam. Aktif secara fisik adalah salah satu hal terpenting yang dapat
menjaga kesehatan jantung.3
 Stres
Stres dianggap merupakan salah satu faktor risiko dari PJK meskipun belum
dapat “diukur” berapa besar pengaruh tersebut memicu timbulnya PJK. Demikian
juga, amat sulit untuk memberikan definisi stress secara cepat. Mungkin deskripsi
yang paling mendekati ialah suatu keadaan mental yang Nampak sebagai
kegelisahaan, kekhawatiran, tensi tinggi, keasyikan yang abnormal dengan suatu
dorongan atau sebab dari lingkungan yang tidak menyenangkan. Jadi seorang yang
mengalami tres dapat mengeluh karena merasa tidak sehat, sakit kepala, berdebar
(palpitasi), sakit lambung atau susah tidur, tidak bahagia, atau bahkan depresi. Tidak
semua simtom tersebut hadir bersama – sama. Stres dapat memicu pengeluaran
hormone andrenalin dan katekolamin yang tinggi dapat berakibat mempercepat
kekejangan (spam) arteri koroner, sehingga suplai darah ke otot jantung terganggu.3
 Diet dan nutrisi
Diet yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko PJK. Misalnya, makanan yang
tinggi lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol yang akan meningkatkan kolesterol
LDL. Dengan demikian, maka harus membatasi makanan tersebut Lemak jenuh

6
ditemukan di beberapa daging, produk susu, coklat, makanan yang dipanggang, dan
makanan goreng dan makanan yang diproses. Lemak trans ditemukan di beberapa
makanan yang digoreng dan diproses. Kolesterol ditemukan pada telur, daging,
produk susu, makanan yang dipanggang, dan beberapa jenis kerang. Hal ini juga
penting untuk membatasi makanan yang tinggi natrium (garam) dan tambahan gula.
Diet tinggi garam dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.Tambahan gula
akan memberi kalori tambahan tanpa nutrisi seperti vitamin dan mineral. Hal ini
dapat menyebabkan berat badan meningkat, yang meningkatkan risiko PJK.
Tambahan gula banyak ditemukan di makanan penutup, buah-buahan kalengan yang
dikemas dalam sirup, minuman buah, dan minuman soda non diet.3
 Alkohol
Alkohol dapat mengurangi risiko PJK. Namun, mengkonsumsi terlalu banyak
alkohol akan menjadi suatu risiko. Ketika diambil secara berlebihan, alkohol
merugikan jantung dan organ lainnya. Hal ini secara langsung dapatmenyebabkan
kerusakan otot jantung dan detak jantung yang irreguler dari jantung. Alkohol dapat
menyebabkan obesitas, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi, stroke dan kanker.3
C. Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Walaupun penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang mematikan
namun penyakit ini dapat dicegah, Berikut beberapa tips cara mencegah penyakit
jantung koroner:4
a. Berhenti merokok sedini mungkin
b. Berolahraga secara teratur
c. Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang
d. Hindari stress yang berlebihan
e. Hindari pola hidup tidak sehat
f. Kurangi konsumsi alkohol
g. Menjaga tekanan darah
h. Kontrol gula darah
i. Menurunkan berat badan
D. Cara Mengatasi Penyakit Jantung Koroner
1. Pemberian obat-obatan
a. Resin

7
Obat golongan resin ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus
halus dan mengeluarkannya melalui tinja sehingga sirkulasi enterohepatik obat ini
menurun. Akibatnya, terjadi peningkatan fungsi reseptor LDL dan peningkatan
bersihan LDL plasma.5
b. Niasin
Berfungsi enurunkan produksi VLDL yang merupakan prekursor LDL. Dengan
dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau koleserol
baik dalam darah untuk mencegah serangan jantung.5
c. Statin
Bekerja dengan menghambat pembentukan kolesterol di hati dan eningkatkan
pembuangan.5
d. Derivat asam fibrat
Golongan asam fibrat diindikasikan untuk hiperlipoproteinemia tipe IIa, Iib, III,
IV dan V. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma,
sehingga produksi VLDL dan apoprotein B dalam hati menurun.5
e. Ezetimibe
Ezetimibe dapat menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL.
Ezetimibe bekerja dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
Ezetimibe dapat digunakan sendiri jika antihiperlidemik lain tidak bisa ditoleransi
tubuh atau dikombinasi denga golongan statin (penghambat HMGCoa reduktase)
jika golongan statin tidak dapat menurunka kadar lipid darah sendirian.5

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang menyangkut gangguan
dari pembuluh darah koroner. Penyebab jantung korenoer adalah arteroskelrosis yang
perkembangannya telah dimulai sejak dini, dimulai dari perkembangan aterosklerois
maka pembentukan bercak ateroma sepanjang dinding pembuluh darah arteri akan
menyebabkan pembuluh darah itu menyempit dan mengeras. Asupan lemak jenuh dan
pola makan yang tidak seimbang menyebabkan peningkatan kadar LDL dan kolesterol
yang menjadi pemicu arterosklerosis.
Faktor resiko penyakit jantung koroner adalah obesitas, usia, jenis kelamin,
hipertensi, merokok, gaya hidup, genetik, dan diabetes.
Pola makan seimbang dan kaya serat dapat menurunkan resiko penyakit jantung
koroner.

B. Saran
Gaya hidup sehat dan pola makan yang seimbang diperlukan untuk mencegah
penyakit jantung koroner. Asupan zat gizi makro, zat gizi mikro, serat, dan antioksidan
yang seimbang akan menghindarkan kita dari penyakit-penyakit degeneratif.

9
DAFTAR PUSTAKA

3.1. Kesimpulan
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung dimana terjadi penyempitan,
penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner.Pembuluh darah koroner adalah
pembuluh nadi yang mengantarkan darah ke aorta ke jaringan yang melindungi rongga-
rongga jantung. Penyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan (plak) yang
mengandung lipoprotein, kolesterol, sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kalsium pada
intima, atau permukana bagian dalam pembuluh darah. Aterosklerosis pembuluh
koroner merupakan penyebab penyakit arteri koronaria paling sering ditemukan.
Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri
koronaria, sehingga mempersempit lumen pembuluh darah.
Faktor risiko PJK dibagi menjadi faktor risiko alami, utama dan tidak langsung.
Faktor risiko alami terdiri dari genetik, jenis kelamin, usia dan ras. Faktor risiko utama
terdiri dari kolesterol, hipertensi dan merokok. Faktor risiko tidak langsung terdiri dari
diabetes mellitus, obesitas, aktivitas fisik, stress, diet nutrisi dan alkohol.
Cara mencegah penyakit jantung koroner adalah berhenti merokok sedini
mungkin, berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang,
menghindari stress yang berlebihan, menghindari pola hidup tidak sehat, mengurangi
konsumsi alkohol, menjaga tekanan darah, mengontrol gula darah dan menurunkan
berat badan
Cara mengatasi penyakit jantung koroner adalah tes diagnosis,angioplasti,
operasi by-pass dan pemberian obat-obatan.

3.2. Saran
Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja, bukan hanya
kepada usia lanjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda sekalipun penyakit
jantung dapat menyerang. Jadi, apabila kita tidak ingin terkena penyakit berbahaya ini
maka kita harus mualai dengan berperilaku hidup sehat, dari mulai pola makan yang
sehat dan teratur hingga mulai membiasakan untuk teratur berolahraga dan tidak
merokok tentunya.
DAFTAR PUSTAKA

Soeharto, Iman. 2001. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner.


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Yahya, Fauzi. 2009. Menaklukan Pembunuh NO 1 Mencegah dan Mengatasi PJK


dengan Cepat dan Tepat. Bandung : Mizan.

Soeharto, Iman. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung. Jakarta
:Gramedia Pustaka Utama.

Setyaji DY, Prabandari YS, Gunawan IMA. Aktivitas Fsik dengan Penyakit Jantung
Koroner di Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2018;14(3):115-21.

Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC; 2004.

11

Anda mungkin juga menyukai