Anda di halaman 1dari 6

1.

Bawang Putih
Mungkin banyak yang sudah tahu mengenai manfaat bawang putih, namun
belum banyak yang mengetahui kenapa salah satu bumbu masakan ini bermanfaat.
Ya, dibalik manfaatnya yang banyak tentu ada alasan tersendiri, tak lain dan tak
bukan hal itu diperantarai oleh kandungan bawang putih yang kaya akan zat-zat
tertentu. Bawang putih dikenal secara luas sebagai salah satu bumbu masak
penting pelengkap hidangan.

Di dalam 100 gram bawang putih terkandung beberapa nilai gizi sebagaimana
yang tertera pada tabel berikut ini:
Selenium 14, 2 mg Asam pantotenat (B 5) 0, 596mg (12 %)
Mangan 1,672 mg Niacin (vit B3) 0, 7 mg (5 %)
Seng 1,16 mg (12 %) Riboflavin (vit. B2) 0, 11 mg (7 %)
Sodium 17 mg (1 %) Thiamnine (Vit. B1) 0,2 mg (15 %)
Kalium 401 mg (9 %) Beta-karoten 5 mg
Fosfor 153 mg (22 %) Protein 6,39
Magnesium 25 mg (7 %) Lemak 0,5
Zat besi 1,7 mg (14 %) Diet serat 2,1
Kalsium 181 mg (18 %) Gula 1,00
Vitamin C 31,2 mg (52 %) Karbohidrat 33, 06.
Folat (B9 Vit) 3 mg (1 %)
Vitamin B6 1, 235 (mg %)

Bawang putih juga mengandung zat aktif alliin dan allicin, keduanya
merupakan senyawa sulfur yang bisa menunjang kesehatan tubuh. Manfaat allicin
pada bawang putih secara khusus telah diteliti melalui bebagai studi. Para
ilmuwan tertarik pada potensi senyawa sulfur yang berasal dari bawang putih
tersebut untuk mencegah dan mengobati penyakit kronis dan mematikan, seperti
kanker dan penyakit jantung. Manfaat kesehatan bawang putih hitam mungkin
berbeda dari bentuk aslinya karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
Namun, perlu diingat bahwa siung bawang putih memiliki konsentrasi allicin yang
lebih tinggi. Fitokimia ini dapat membantu melawan mikro organisme penyebab
penyakit dan menurunkan tekanan darah tinggi seseorang. Memang yang terbaik
adalah mengonsumsi bawang putih segar untuk infeksi dan hipertensi.

2. Bawang Merah
Bawang merah berasal dari tanaman Allium cepa suku Amaryllidaceae. Secara
empiris, bawang merah dipakai untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan,
termasuk sakit tenggorokan, penyakit kulit, keropos tulang, diabetes, kolesterol
tinggi. Berbagai hasil penelitian menunjukkan peran bawang merah dalam
menurunkan risiko terkena berbagai jenis kanker. Konsumsi bawang merah dalam
jumlah sedang diyakini dapat mengatasi jenis kanker usus bagian bawah, ovarium,
dan larings.

Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis, tinggi 60 – 1,20 cm, umbi
lapis berkembang baik, berbentuk bulat telur, bulat atau bulat pipih tertekan;
bentuk dan besarnya sangat bervariasi dengan tebal 4 – 15 cm, dengan atau tanpa
umbi lapistambahan. Daun roset, akar lebih pendek dari ibu tangkai bunga
payung, tangkai bunga 3kali panjang mahkota bunga atau lebih, kepala oval
sampai bulat me manjang dantumpul, dengan garis tengah berwarna hijau di
bagian tengahnya putih kehijauan atauviolet, panjang 4-6 mm. Tangkai benang
sari mempunyai pangkal lebih besar dengan bakal buah tiga ruangan.Tanaman ini
berasal dari Asia Barat yaitu Palestina dan masuk ke Indonesia melalui India.
Berikut adalah klasifikasi tanaman bawang merah.

Dalam 100 gram bawang merah nilai gizi yang terkandung adalah :

No Bahan Berat
1 Kalori 39 kkal
2 Protein 1,5 gram
3 Lemak 0,3 gram
4 Karbohidrat 9,2 gram
5 Serat 0,7 gram
6 Vitamin A 50 IU
7 Vitamin B.1 0,03 miligram
8 Riboflavin 0,04 miligram
9 Niasin 0,02 miligram
10 Asam ascorbic 9,0 miligram
11 Vitamin C 2,0 miligram
12 Kalsium 36, 0 miligram
13 Fosfor 40,0 miligram
14 Besi 0,8 miligram
15 Air 88,0 gram

Pada garis besarnya dikenal 2 jenis bawang merah yaitu bawang merah biasa
(Alliumascolanum) dan bawang merah bombay (Allium cepa L.). Allium
ascolonicum dikenaldengan bawang merah blambangan merupakan jenis bawang
merah yang banyak digunakan. Senyawa Aktif Bawang Merah

 Allisin dan Alliin Alliin berupa hemihidrat yang tidak berwarna


C6H11NO2S.½H2O bentuk jarumtumpul yang diperoleh dari hasil
rekristalisasi menggunakan pelarut aseton. Titik leburnya 164-166oC (dengan
mengeluarkan gas), praktis larut dalam air.Allisin dan Alliin bersifat
hipolipidemik, yaitu dapat menurunkan kadar kolesteroldarah. Mengonsumsi
satu suing bawang merah segar dapat meningkatkan kadalkolesterol baik
(HDL) sebesar 30 %. Senyawa ini juga berfungsi sebagaiantiseptik, yaitu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
 Flavonoid Bahan aktif ini dikenal sebagai antiinflamasi atau anti radang. Jadi,
bawangmerah bisa digunakan untuk menyembuhkan radang hati (hepatitis),
radang sendi(arthritis), radang tonsil (tonsillitis), radang pada cabang
tenggorokan (bronchitis),serta radang anak telinga (atitis media). Flavonoid
juga berguna sebagai bahanantioksidan alamiah, sebagai bakterisida, dan dapat
menurunkan kolesterol jahat(LDL) dalam darah secara efektif.
 Alilpropil disulfideSeperti flavonoid, senyawa ini juga bersifat hipolipidemik
atau mampumenurunkan kadar lemak darah. Khasiat lainnya yaitu sebagai
antiradang.Kandungan sulfur dalam bawang merah sangat baik untuk
mengatasi reaksiradang, terutama radang hati, bronchitis, maupun kongesti
bronchial.
 Fitosterol Fitosterol adalah golongan lemak yang hanya bisa diperoleh dari
minyak tumbuh-tumbuhan atau yang lebih dikenal sebagai lemak nabati. Jenis
lemak ini cukupaman untuk dikonsumsi, termasuk oleh para penderita
penyakit kardiovaskuler.Oleh karena itu, penggunanya justru akan
menyehatkan jantung.
 Flavonol Flavonol bersama kuersetin dan kuersetin glikosida, memiliki efek
farmakologissebagai bahan antibiotic alami. Hal ini dikarenakan
kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan virus, bakteri, maupun
cendawan. Senyawa ini jugamampu bertindak sebagai antikoagulan dan anti
kanker.
 Pektin Bahan ini merupakan golongan polisakarida yang sukar dicerna. Oleh
karena itu,seperti pada flavonoid, pektin bersifat menurunkan kadar kolesterol.
Senyawa ini juga mempunya kemampuan mengendalikan pertumbuhan
bakteri.
 Saponin Saponin termasuk senyawa penting dalam bawang merah, yang
memiliki cukup banyak khasiat. Senyawa ini berperan sebagai antikoagulan,
yang berguna untuk mencegah penggumpalan darah. Saponin juga dapat
berfungsi sebagaiekspektoran, yaitu mengencerkan dahak.
 Tripropanal sulfoksidaKetika umbi bawang merah diiris atau dilukai, akan
keluar gas tripropanalsulfoksida. Gas ini termasuk salah satu senyawa aktif
eteris dalam bawang merahyang menyebabkan keluarnya air mata
(lakrimator). Agar mata tidak pedih dan berair saat mengiris bawang merah,
simpanlah bawang merah dalam lemari pendingin selama kurang lebih 30
menit. Bersamaan dengan keluarnya tripropanalsulfoksida, akan muncul pula
bau menyengat yang merupakan aroma khas bawang merah. Bau ini berasal
dari senyawa propil disulfide dan propilmetildisulfide. Ketika bawang merah
ditumis atau digoreng, senyawa ini menebarkanaroma harum. Baik tripropanal
sulfoksida, propil disulfida, maupun propilmetil disulfide dapat berfungsi
sebagai stumulansia atau perangsang aktivitas fungsiorgan-organ tubuh. Jadi,
senyawa-senyawa ini sangat berguna untuk merangsangfungsi kepekaan saraf
maupun kerja enzim pencernaan.
3. Jahe
Jahe ternyata mengandung berbagai senyawa fenolik yang dapat diekstrak
dengan pelarut organik dan menghasilkan minyak yang disebut oloeresin. Dalam
oloeresin jahe banyak terkandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol
yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi melebihi aktivitas antioksidan
vitamin E. Komponen dalam jahe yaitu gingerol dan shogaol mempunyai aktifitas
antirematik.
Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat
mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan
atau pada wanita yang hamil muda. Komponen yang paling utama adalah gingerol
yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab stroke, dan serangan jantung,
serta membantu menurunkan kadar kolesterol.
Kandungan nutrisi jahe dalam 100 gram adalah 51 kal, protein 1.5 gr, lemak
1.0 gr, karbohidrat 10.1 gr, kalsium 21 mg, fosfor 39 mg, besi 4.3 mg, vitamin A
30 SI, thiamin 0.02 mg, niasin 0.8, Vitamin C 4 g, Kalium 57.0 mg, kandungan
pati 52.9%, minyak atsiri 3.9%
4. Lengkuas atau laos
Berdasarkan uji DPPH, minyak volatil lengkuas memiliki aktivitas antioksidan
yang kuat dengan persen inhibisi sebesar 86.6-92.5% dengan komponen utamanya
adalah trans-3-acetoxy-1,8 cineole. Namun demikian, ekstrak lengkuas dengan
pelarut metanol memiliki aktivitas antioksidan yang tidak terlalu tinggi.
Komponen utama pada ekstrak lengkuas dengan pelarut metanol adalah p-
coumaryl-9-methyl ether (Zaeoung et al., 2005).
Secara tradisional, lengkuas sering digunakan sebagai obat sakit perut,
karminatif, antijamur, antigatal, antiinflamasi, antialergi, dan antihipoglikemik.
(Darmawan, 2013) Salah satu khasiat lengkuas yang telah teruji adalah sebagai
antijamur. Pernyataan ini didasarkan pada hasil penelitian Darmawan (2013) yang
menyatakan bahwa ekstrak lengkuas putih diketahui mempunyai efek
menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro, diperoleh kadar
hambat minimum (KHM) ekstrak lengkuas putih terhadap Candida albicans
dengan metode dilusi tabung adalah konsentrasi 15%. Selanjutnya, berdasarkan
hasil penelitian Rahmi (2012) diketahui bahwa lengkuas merah dan lengkuas putih
pada ekstrak konsentrasi 10% memiliki daya hambat yang sama terhadap
pertumbuhan Candida albicans. Kandungan kimia lengkuas antara lain senyawa-
senyawa terpenoid seperti galanolakton, 16-dial, 12-labdiena-1510,25,
Galanolakton, 16-dial, 12-labdiena-15 yang termasuk dalam golongan diterpen
dan 1,8 cineol yang termasuk golongan monoterpen (Dyka Arief, 2013). Selain
itu, lengkuas juga mengandung kamferol, galangin dan alpinin yang merupakan
senyawa flavonoid (AK Chudiwal, 2010).
5. Kunyit
Kunyit mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat yakni
senyawa kurkuminoid yang terdiri atas 3 senyawa yaitu: kurkumin,
demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. kurkuminoid yang terkandung
didalam kunyit mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang dapat mencegah
kerusakan dan mutasi sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Kurkumin
merupakan diketon simetris yang gugus karbonilnya terkonjungasi oleh cincin
fenolik.
Kurkuminoid memiliki aktifitas sebagai antioksidan, anti inflamasi, digestif,
antibakteri, antimutagenik, antifungsi, antiteratogenik, anti tumor,
danantikarsinogenik. kurkuminoid berfungsi mengatasi katarak, anti asma, anti
colitis, anti fibrosis, mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV, mencegah
pengembangan kanker kolon, kulit, perut, kprostat, duodenum, dan hati,
hipolepidemik, noreksia, batuk, rematik, sinusitis. kurkuminoid juga mampu
nenurunkan kadar kolesterol, mengatasi masalah sirkulasi tubuh, penyakit hati
dermatologi, dan membersihkan darah.
Kandungan nutrisi kunyit dalam 100 gr adalah air 11.4 gram, kalori 1480 kal,
karbohidrat 64.9 gram, protein 7.8 gr, lemak 9.9 gram,serat 6.7 gram, kalsium
0.182 gram, fosfor 0.268 gram, besi 4 gram, vitamin B 0.005 gram, vitamin C
0.026 gram, minyak atsiri 3 % dan kurkumin 3%.
Daftar pustaka

1. Ak Chudiwal, Dkk. 2010 Dalam Herni Kusriani, 2015. Skrining Fitokimia Dan
Penetapan Kadar Senyawa Fenolik Total Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah Dan
Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia Galanga L.). Jurnal. Bandung: Sekolah Tinggi
Farmasi Bandung
2. Wuisan, Christine. 2007. Penentuan Aktivitas Antioksidan Rimpang Segar Dan
Rimpang Bubuk Dengan Uji Kadar Polifenol Dan Active Oxygen Method (AOM).
Skripsi. Bogor: Institute Pertanian Bogor.
3. https://iqwae.com/2017/08/12/makanan-penghasil-antioksidan-terbaik/
4. https://www.kompasiana.com/gubuktani/54f94802a33311af068b4a55/senyawa-
bioaktif-yang-terdapat-pada-bawang-merah-dan-bawang-putih
5. https://sustainablemovement.wordpress.com/2012/09/22/kandungan-nutrisi-bawang-
merah/

Anda mungkin juga menyukai