1 (2017)
rizki.mathematics@gmail.com
yskusumah@upi.edu
ABSTRACT
This study was based on the lack of spatial geometry skill of students. The aims of this study is find the
effect of guided inquiry learning under GeoGebra environment in enhancing spatial geometry skill. This
study was quasi experimental with nonequivalent control group design. The population of this study is all
8th grader students in one of Junior High School in Jakarta, using purposive sampling technique. This
study consists of two groups, with guided inquiry learning under GeoGebra environment group and
conventional learning group. The instrument used to collect data were the spatial geometry test and
observation sheet. The results of the study are the enhancement of spatial geometry skill of students who
were taught by guided inquiry learning assisted by GeoGebra have better result than the students who
were taught by conventional learning.
ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan masih rendahnya kemampuan geometri spasial siswa dalam
pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantuan GeoGebra terhadap peningkatan kemampuan geometri spasial. Penelitian yang dilakukan
merupakan studi kuasi eksperimen dengan desain berbentuk nonequivalent control group design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP di Jakarta dan pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu
kelompok dengan pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan GeoGebra dan kelompok dengan
pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes kemampuan geometri
spasial dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan geometri
spasial siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan GeoGebra lebih baik secara
signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
A. PENDAHULUAN
Menurut James dan James menyatakan bahwa salah satu standar
(Suherman, 2003) matematika adalah ilmu diberikannya geometri di sekolah adalah
tentang logika mengenai bentuk, susunan, agar anak dapat menggunakan visualisasi,
besaran, dan konsep-konsep yang mempunyai kemampuan spasial dan
berhubungan satu dengan yang lainnya pemodelan geometri untuk menyelesaikan
dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke masalah. Sejalan dengan pendapat NCTM
dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, tersebut kurikulum di Indonesia menuntut
dan geometri. Geometri merupakan materi anak untuk menguasai materi geometri
pelajaran matematika yang membutuhkan bidang dan geometri ruang yang
kemampuan matematis yang cukup baik didalamnya juga terdapat kemampuan
untuk memahaminya. National Council of spasial.
Teachers of Mathematics (NCTM, 2000)
42
Rizki Dwi Siswanto dan Yaya S Kusumah
43
Peningkatan Kemampuan Geometri Spasial Siswa SMP
pembelajaran matematika akan lebih cepat pada materi geometri adalah dengan
jika dalam kegiatan pembelajaran di dalam menggunakan teknologi informasi yang
kelas dikenalkan pada komputer yang berkembang dewasa ini. Seiring
didayagunakan secara efektif. perkembangan teknologi saat ini telah
Menurut Indrawati (Trianto, 2010) berkembang jenis alat peraga yang dikenal
suatu pembelajaran pada umumnya akan dengan konsep alat peraga maya. Alat ini
lebih efektif bila diselenggarakan melalui memiliki karakteristik benda-benda semi
pembelajaran yang termasuk rumpun konkrit dan dapat dimanipulasi langsung
pemprosesan informasi. Hal ini dikarenakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
pembelajaran dengan pemprosesan Dalam penelitian ini, peneliti mencoba
informasi menekankan pada bagaimana menggunakan metode inkuiri terbimbing
seseorang berpikir dan berimajinasi serta berbantuan GeoGebra.
bagaimana dampaknya terhadap cara-cara Ada beberapa pertimbangan tentang
mengolah informasi. Salah satu yang penggunaan dynamic geometry software
termasuk dalam pembelajaran pemrosesan seperti GeoGebra dalam pembelajaran
informasi ini adalah pembelajaran melalui matematika, khususnya geometri antara lain
inkuiri. Salah satu tujuan dari belajar program ini memungkinkan visualisasi
melalui metode inkuiri terbimbing adalah sederhana dari konsep geometris yang rumit
agar siswa mampu menerapkannya dalam dan membantu meningkatkan pemahaman
situasi lain. Pengajaran dengan metode siswa tentang konsep tersebut. Selain itu
inkuiri diharapkan dapat menciptakan ketika siswa menggunakan dynamic
pendekatan pembelajaran kontruktif, siswa geometry software seperti GeoGebra,
dapat membangun sendiri ilmu mereka akan selalu berakhir dengan
pengetahuannya yang diharapkan ingatan pemahaman yang lebih mendalam pada
dan pemahaman terhadap konsep yang materi geometri. Hal ini mungkin terjadi
dipelajarinya tersebut dapat melekat secara karena siswa diberikan representasi visual
permanen pada diri siswa. Pada yang kuat pada objek geometri, di mana
pembelajaran geometri, sangat tepat jika siswa terlibat dalam kegiatan
menggunakan metode inkuiri, karena untuk mengkonstruksi sehingga mengarah kepada
bisa memahami geometri sebaiknya siswa pemahaman geometri yang mendalam.
melakukan penyelidikan langsung terhadap GeoGebra yang bersifat dinamis
teorema-teorema, sifat-sifat, dan berbagai memungkinkan banyak eksplorasi yang
unsur dalam geometri. Setiap aktivitas dapat dilakukan terhadap suatu konsep
penyelidikan dan analisis geometri akan matematika sehingga dapat merangsang
memberikan penguatan langsung terhadap visualisasi siswa. Keunggulan lain adalah
pemahaman siswa sehingga melalui inkuiri, bahwa GeoGebra memungkinkan pengguna
siswa akan memperoleh pengetahuan untuk mengekspor file ke dalam format
berdasarkan pengalaman langsung. web (a java applet) yang kemudian dapat di
Menyadari kondisi siswa yang sangat unggah ke web server. Hal ini menyediakan
lemah dalam kemampuan spasial kemampuan bagi siswa dan guru untuk
berdasarkan beberapa informasi tersebut membahas dan menganalisa masing-masing
terutama pada materi geometri, sangat pekerjaan dan memungkinkan membuat
penting untuk menggali dan diskusi tentang pekerjaannya.
mengembangkan pembelajaran yang dapat Pembelajaran matematika di sekolah
memberikan kesempatan pada siswa dalam masih menggunakan pembelajaran
mengembangkan atau meningkatkan konvensional. Pada pembelajaran geometri
kemampuan spasial. Salah satu alternatif peserta didik masih merasa kesulitan dalam
yang dapat merangsang siswa untuk belajar memahami materi yang disampaikan oleh
mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam guru. Pada pembelajaran sehari-hari peserta
mengikuti kegiatan pembelajaran inkuiri didik kurang terlibat secara aktif dalam
44
Rizki Dwi Siswanto dan Yaya S Kusumah
45
Peningkatan Kemampuan Geometri Spasial Siswa SMP
B. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan geometri spasial yang dilakukan pada awal
studi kuasi eksperimen. Pada penelitian ini dan akhir kegiatan pembelajaran serta hasil
diambil sampel dua kelas yang masing- observasi aktifitas guru dan siswa selama
masing bertindak sebagai kelompok proses pembelajaran yang menggunakan
eksperimen dan kelompok kontrol. pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan
Kelompok eksperimen merupakan GeoGebra. Data tersebut diperoleh dari 60
kelompok yang diberi perlakuan berupa siswa, yang terdiri dari 30 siswa pada kelas
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan eksperimen dan 30 siswa pada kelas
GeoGebra, sedangkan kelompok kontrol kontrol.
memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui besarnya mutu
Desain penelitian ini berbentuk peningkatan kemampuan geometri spasial
Nonequivalent Control Group Design siswa pada kelas eksperimen yang
(Sugiyono, 2013, hlm. 116) yang secara menggunakan pembelajaran inkuiri
ringkas digambarkan sebagai berikut: terbimbing berbantuan GeoGebra dan kelas
O X O kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional, dilakukan analisis terhadap
O O hasil pretest dan posttest. Analisis
Keterangan: dilakukan dengan menggunakan rumus gain
X : Proses belajar-mengajar dengan ternormalisasi yang dikembangkan oleh
pembelajaran inkuiri terbimbing Hake (1999) yaitu sebagai berikut:
berbantuan GeoGebra
O : Pretest/posttest kemampuan (g) =
geometri spasial siswa
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa Kelas VIII di salah satu Hasil perhitungan gain ternormalisasi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri diinterpretasikan dengan menggunakan
yang terdapat di Jakarta. Sampel dipilih kriteria menurut Hake (1999) yang dapat
dengan menggunakan teknik Purposive dilihat pada tabel berikut:
Sampling. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi hasil tes kemampuan
Tabel 1. Kriteria Gain Ternormalisasi
Gain Ternormalisasi (g) interpretasi
(g) 0,7 Tinggi
0,3 ≤ (g) < 0,7 Sedang
(g) < 0,3 Rendah
Data hasil pretest dan posttest yang persyartan kemudian diuji untuk
diperoleh kemudian dihitung rerata dan mengetahui apakah terdapat peningkatan
simpangan bakunya. Sebelum dilakukan kemampuan geometri spasial siswa yang
analisis, data yang diperoleh diuji terlebih diajarkan dengan pembelajaran inkuiri
dahulu dengan uji normalitas dan terbimbing berbantuan GeoGebra.
homogenitas. Data yang memenuhi
43
Rizki Dwi Siswanto dan Yaya S Kusumah
43
Peningkatan Kemampuan Geometri Spasial Siswa SMP
48
Rizki Dwi Siswanto dan Yaya S Kusumah
49
Peningkatan Kemampuan Geometri Spasial Siswa SMP
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, T. 2008. Multiple Intelligences Hohenwarter, M., et al. 2008. Teaching and
in the Classroom. Alexandria: Learning Calculus with Free
ASCD. Dynamic Matgematics Software
GeoGebra, (Online), (http://www.
Hake, R.R. 1999. Analyzing change/gain publications.uni.lu/record/2718/fil
scores, (Online), es/ICME11-TSG16.pdf.), diakses
(http://www.physics.indiana.edu/- 15 Nopember 2010.
sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf),
diakses 11 Februari 2014. Kusumah, Y.S. 2007. Peningkatan Kualitas
Pembelajaran dengan Courseware
Interaktif. Makalah pada seminar
DUE-like. Semarang.
50
Rizki Dwi Siswanto dan Yaya S Kusumah
51