- Pengertian dan ruang lingkup farmakognosi - Pengertian simplisia dan peranan tumbuhan dalam kefarmasian 2. Sumber bahan baku obat - Tumbuhan - Hewan - Mineral 3. Biosintesa pada tumbuhan - Proses terbentuknya senyawa pada tumbuhan - Biosintesa pada tumbuhan 4. Karbohidrat - Pengertian dan Penggolongan karbohidrat - Biosintesis Karbohidrat - Manfaat Karbohidrat dalam bidang farmasi 5. Lipid - Pengertian dan Penggolongan lipid - Biosintesis lipid - Manfaat lipid dalam bidang farmasi 6. Protein - Pengertian dan Penggolongan ptotein - Biosintesis protein - Manfaat protein dalam bidang farmasi 7. Glikosida - Pengertian - Penggolongan - Jenis simplisia, tanaman asal dan khasiat - Manfaat di bidang farmasi 8. Alkaloid - Pengertian dan penggolongan - Jenis simplisia, tanaman asal dan khasiat - Manfaat di bidang farmasi 9. Flavonid - Pengertian - Penggolongan - Jenis simplisia, tanaman asal dan khasiat - Manfaat di bidang farmasi 10. Minyak atsiri - Pengertian - Penggolongan - Jenis simplisia, tanaman asal dan khasiat - Manfaat di bidang farmasi 11. Steroid - Pengertian - Penggolongan - Jenis simplisia, tanaman asal dan khasiat - Manfaat di bidang farmasi 12. Tanin - Pengertian - Penggolongan - Jenis simplisia, tanaman asal dan khasiat - Manfaat di bidang farmasi 13. Vitamin - Pengertian - Penggolongan - Jenis simplisia, tanaman asal dan khasiat - Manfaat di bidang farmasi BAB I RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI
A. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang ruang lingkup farmakognosi B. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian simplisa dan manfaat simplisa dalam dunia farmasi 2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang klasifikasi kimia dalam tumbuhan C. Latar belakang Pengobatan dengan menggunakan senyawa herbal sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Obat-obat sintetis yang beredar dipasaran pada dasarnya zat aktif yang terkandung berasal dari senyawa alami. Senyawa alami bisa didapatkan drai tumbuhan, hewan dan mineral yang kemudian disintesis untuk dibuat menjadi zat aktif obat. Obat-obat sintetis memiliki efek samping yang lebih besar dibandingkan obat herbal. Oleh karena itu penggunaan obat herbal harus terus di tingkatkan untuk memberikan pilihan pengobatan kepada masyarakat. Dan dalam mata kuliah farmakognosi mahasiswa diajarkan mengenai penggunaan obat- obatan yang berasal dari alam yang mampu digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit D. Uraian Teori Farmakognosi berasal dari bahasa yunani, pharmakhon yang berarti “obat” (ada tanda petik disini obat adalah obat alam bukan sintetis) dan gnosis artinya pengetahuan. Berdasarkan penjelasan tersebut farmakognosi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang obat-obatan alamiah. Sejarah farmasi selama berabad-abad identik dengan sejarah farmakognosi atau studi materia medika yang diperoleh dari sumber-sumber alami yaitu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan juga mineral-mineral, hewan dan jamur. Tradisi eropa terutama sangat dikenal mempunyai pengaruh yang kuat terhadap farmakognosi modern di Barat, hampir semua komunitas memiliki kebiasaan yang telah terbentuk dengan baik. Beberapa kebiasaan tersebut telah dipelajari semuanya. Studi tentang tradisi ini tidak hanya menyediakan wawasan bagiaman bidang ini telah dikembangkan, tetapi juga contoh yang mengagumkan tentang kemampuan kita untuk mengembangkan keberagaman praktik budaya. Pada abad ke-17 dan ke-18 pengetahuan obat-obat yang berasal dari tumbuhan meluas, tetapi usaha-usaha untuk mendestilasi zat aktif dari tumbuhan tidak berhasil. Hasil utama selama periode ini merupakan observasi detail mengenai manfaat klinis produk-produk medis yang telah dicatat pada abad sebelumnya atau diambil dari negara selain Eropa. Perubahan perhatian utama selanjutnya timbul pada abag ke-19 ketika sifat farmasetik tumbuhan menjadi jelas dikarenakan molekul spesifik dapat diisolasi dan dikarekterisasi. Hal ini mengembangkan bidang penelitian yang sekarang dikenal sebagai kimia bahan alam atau secara spesifik untuk tumbuhan yaitu fitokimia. Senyawa kimia murni diisolasi dan strukturnya dieludasi. Kemudian beberapa senyawa dikembangkan menjadi obat atau secara kimia diubah untuk penggunaan medis. Contoh obat-obat herbal yang digunakan: 1. Herba St John’s wort (Hypericum perforatum) digunakan dalam pegobatan depresi ringan sampai sedang 2. Daun Gingko Biloba igunakan untuk defisiensi kognitif (pada lansia), termasuk gangguan ingatan dan gejala-gejala afektif, seperti ancietas 3. Kepala bunga karmomil (Chamomilia recutita) digunakan untuk keluhan GI ringan dan sebagai seyawa antiradang 4. Daun dan biji senna (Casia spp.), digunakan untuk konstipasi 5. Morfin, dari poppy opium digunakan sebagai anlgesik 6. Digoksin dan glikosida digitalis (Digitalis spp.) digunakan untuk mengobati gagal jantung 7. Taksol, dari pohon cemara Pasifik (Taxus brevifolia), digunakan sebagai pengobatan antikanker 8. Kafein dari semak kopi (Coffea arabica), digunakan sebagai stimulan Bahan alam didefinisikan sebagai senyawa organik dengan bobot molekul anatara 100 hingga 2000. Dalam arti yang lebih luas bahan alam juga dapat digunakan untuk senyawa ruahan dari alam, seperti bahan tanaman mentah, bahan makanan, resin dan eksudat tanaman atau ekstrak bahan tanaman. Bahan alam yang digunakan sebagai obat atau dalam dunia farmasi terdiri dari bahan alam yang berasal dari metabolit primer seperti karbohidrat, peptide, lipid, protein dan bahan alam yang berasal dari metabolit sekunder yaitu alkaloid, tanin, glikosida, minyak atsiri, vitamin, hormon dan steroid. Sebelum dilakukan pengolahan untuk diambil bahan-bahan metabolitnya, tumbuhan harus diolah terlebih dahulu menjadi simplisia. Simplisia adalah bentuk jamak berasal dari kata simpleks yang berasal dari kata simple, berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Departemen kesehatan RI membuat batasan tentang simplisia sebagai berikut. Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umunya berupa bahan yang telah dikeringkan. E. Pertanyaan 1. Apa yang kamu ketahui tentang farmakognosi? 2. Tuliskan senyawa-senyawa kimia yang berkhasiat sebagai obat! F. Pustaka 1. Tyler, V.E., Et al. 1997. Pharmakognosy 3th ed, Lea and Fabiger. Philadelphia. 2. DepKes R.I. 1985. Cara Pembuatan Sediaan Galenika. Jakarta