Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

DUKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


DALAM PROSES PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS

Di tingkat Kabupaten/ Kota, Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas kelancaran dan
keberhasilan proses dan kegiatan perencanaan kesehatan di kabupaten/ kota, dalam
hal ini termasuk Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP). Perencanaan tingkat
Puskesmas juga harus dapat mengakomodasikan hasil diskusi pembangunan tingkat
desa dan tingkat kecamatan.

Dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dalam proses perencanaan tingkat


Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota agar diterbitkan Surat
Edaran Bupati/ Walikota tentang Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas dan
diinformasikan ke seluruh Puskesmas serta semua instansi kesehatan maupun
non kesehatan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
2. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah agar proses perencanaan,
pembahasan dan persetujuan terhadap rencana usulan kegiatan dapat
diselenggarakan tepat waktu. Sehingga realisasi anggaran dapat tepat waktu, dan
selanjutnya Puskesmas dapat melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.

3. Pemberian tanda penghargaan kepada Puskesmas yang telah melaksanakan


Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan baik dan kepada instansi non
kesehatan yang telah memberikan peran aktif dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar.
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam proses Perencanaan Tingkat
Puskesmas melalui forum resmi, seperti rapat tim perencanaan kesehatan
kabupaten/ kota maupun kegiatan lainnya dalam rangkaian proses Perencanaan
Tingkat Puskesmas. Dalam hal ini dapat ditempuh dengan membentuk Tim
Perencanaan Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota yang beranggotakan lintas
program dan lintas sektor .
5. Menyusun petunjuk teknis tata cara penyusunan Perencanaan
Tingkat Puskesmas yang memuat :
a. Kebijakan pelaksanaan pembangunan kesehatan tahunan Kabupaten/ Kota,
termasuk ketentuan prioritas upaya kesehatan untuk wilayah Kabupaten/
Kota yang bersangkutan.

34
b. Perkiraan target cakupan tahunan masing-masing program dan Puskesmas,
termasuk ketentuan-ketentuan pokok untuk pelayanan kesehatan swadaya
masyarakat.
c. Ketentuan-ketentuan tentang sumber daya (tenaga, peralatan dan
pembiayaan).

6. Supervisi dan bimbingan teknis.


a. Melakukan pelatihan bagi staf Puskesmas dalam pengenalan dan
penguasaan Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas serta berbagai
kebijakan pelaksanaan pembangunan kesehatan di kabupaten/ kota.

b. Melakukan bimbingan teknis dalam proses penyusunan

Perencanaan Tingkat Puskesmas, untuk :

1) Memberi penjelasan atas petunjuk teknis penyusunan Perencanaan Tingkat


Puskesmas sebagai masukan terhadap rencana usulan kegiatan
puskesmas yang sedang disusun dan saran-saran perbaikan/umpan balik
yang diperlukan.
2) Membantu kemajuan kegiatan penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas, agar setiap Puskesmas dapat menyelesaikan penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan secara tepat waktu.
c. Supervisi dan bimbingan teknis dilakukan terpadu dengan melibatkan sektor
non kesehatan yang terkait.

7. Menyusun rencana tahunan kesehatan Kabupaten/ Kota, dengan proses sebagai


berikut :
a. Menyusun Pra-Rencana Tahunan Kesehatan Kabupaten/ Kota berdasarkan
hasil supervisi dan bimbingan teknis penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Puskesmas.
b. Melaksanakan pertemuan /pembahasan perencanaan kesehatan Kabupaten/
Kota dengan membahas Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas.
c. Menyusun rancangan Rencana Tahunan Kesehatan Kabupaten/ Kota
berdasarkan Pra Rencana Tahunan Kesehatan Kabupaten/Kota dan hasil
konsultasi Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas. Rancangan Rencana
Tahunan ini dibahas dalam Pra- Rakorbang Kabupaten/Kota yang melibatkan
sektor non kesehatan yang terkait.

35
d. Menyusun dan menyampaikan Rencana Tahunan Kesehatan Kabupaten/ Kota
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota untuk dibahas dalam Rakorbang
Tingkat Kabupaten/Kota.
8. Menyusun Rencana Operasional :
a. Rencana Operasional disusun secara terpadu dengan memperhatikan secara
seksama semua kegiatan yang dibiayai dari berbagai sumber (DAU, DAK,
APBD).
b. Rencana operasional disusun dengan memperhatikan Rencana Usulan
Kegiatan Puskesmas yang sudah diakomodasikan dalam Rencana Tahunan
Kesehatan Kabupaten/ Kota dengan mengikut sertakan Puskesmas dalam
proses penyusunannya. Dengan demikian, alokasi kegiatan dan sumber
pembiayaan untuk setiap Puskesmas telah termuat dalam Rencana
Operasional ini.

36
BAB V
PENUTUP

Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas ini diharapkan dapat digunakan


sebagai salah satu pegangan dalam penyusunan dan pembinaan Perencanaan
Tingkat Puskesmas di daerah.

Dengan demikian Puskesmas diharapkan mampu menyusun rencana kegiatan


tahunannya secara optimal berdasarkan besarnya masalah yang dihadapi dan
kemampuan sumber daya yang ada, dengan tetap mengembangkan dan membina
peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.

37

Anda mungkin juga menyukai