SOP Verifikator
SOP Verifikator
SOP VERIFIKATOR
1. TUJUAN
3. DEFINISI
4. KETENTUAN
1
e. User ID dan Password yang dimaksud dalam poin (e) terasosiasi terhadap
seluruh dokumen elektronik yang dikirim ke sistem e-procurement, sehingga
diakui sebagai salah satu komponen yang mengesahkan dokumen tersebut;
f. Password hanya akan disampaikan kepada ”Admin” yang telah ditunjuk oleh
penyedia barang/jasa melalui ”Surat Penunjukan Admin” sebagaimana
terlampir (Lampiran 1) dalam ” ”Formulir Keikutsertaan dalam Sistem E-
Procurement Nasional untuk Penyedia Barang/Jasa” melalui email dari LPSE;
g. Proses pendaftaran berlangsung selama 1 (satu) hari. Penyampaian
persetujuan dan password atas pendaftaran penyedia barang/jasa yang
disetujui akan memakan waktu paling lama 2 (dua) hari melalui sistem;
h. Proses pendaftaran ini hanya dilaksanakan 1 (satu) kali. Jika calon penyedia
barang/jasa sudah dinyatakan lulus verifikasi serta mendapatkan user ID dan
password, penyedia barang/jasa dapat mengikuti lelang secara elektronik di
LPSE manapun tanpa perlu mendaftar kembali;
i. Apabila terjadi perubahan atas data perusahaan penyedia barang/jasa, maka
penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus memperbarui data dan
mengajukan verifikasi ulang kembali;
j. Proses verifikasi data penyedia barang/jasa akan melalui beberapa tahapan
yang antara lain mencakup pengecekan kelengkapan, validasi/masa berlaku,
dan autentikasi dokumen serta pemeriksaan konsistensi antar dokumen.
Apabila pada salah satu tahapan ditemukan bahwa dokumen/data penyedia
barang/jasa tidak lengkap/tidak valid/tidak sesuai asli maka proses ke tahapan
selanjutnya tidak akan dilanjutkan;
k. Bila hasil verifikasi administratif memperlihatkan ketidakbenaran atas data dan
dokumen yang disampaikan, maka kepada yang bersangkutan dapat dikenakan
sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain
dimasukkan dalam daftar hitam (black list) dan tidak boleh mengikuti
pengadaan barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun;
l. Pengenaan daftar hitam (black list) dapat dilakukan setelah proses pengadaan
barang/jasa secara elektronik (e-procurement) telah berlangsung minimal 1
(satu) siklus berdasarkan hasil evaluasi PPK/Panitia;
m. Pengenaan daftar hitam (black list) kepada penyedia barang/jasa dilakukan
melalui surat usulan pengenaan daftar hitam ( black list) dari PPK/Panitia yang
ditujukan kepada LPSE setempat cq. Verifikator. Selanjutnya Verifikator akan
menelaah usulan pengenaan daftar hitam ( black list) tersebut untuk kemudian
diputuskan/ditetapkan, apabila terbukti penyedia barang/jasa melanggar
ketentuan atau integritas maka Verifikator akan memasukkan penyedia
barang/jasa dimaksud dalam daftar hitam ( black list) di Sistem E-Procurement
Nasional;
n. Informasi/data daftar hitam (black list) yang telah ada (baik dari PPK/Panitia
pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara konvensional maupun dari
asosiasi terkait) dapat dijadikan pertimbangan dan masukan di database
penyedia barang/jasa pada Sistem E-Procurement Nasional setelah melalui
telaah Verifikator.
5. DOKUMEN PENDAFTARAN
2
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) [asli dan fotokopi]
- Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi
(SIUJK)/ Sertifikat Badan Usaha (SBU)/ ijin usaha sesuai bidang masing-
masing [asli dan fotokopi]
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) [asli dan fotokopi]
- akta pendirian perusahaan dan akta perubahan terakhir [asli dan fotokopi]
d. printout formulir online
6. INDIKATOR
Verifikasi Administratif:
a. Kelengkapan dokumen pendaftaran
b. Validitas masa berlaku dokumen
c. Autentikasi dokumen Konsistensi antar dokumen
7 ACUAN/REFERENSI
8. PENANGGUNG JAWAB
9. RINCIAN PROSEDUR
3
Tahapan Proses Langkah Kerja Keterangan
4
Tahapan Proses Langkah Kerja Keterangan
5
Tahapan Proses Langkah Kerja Keterangan