I. LATAR BELAKANG
1
dengan Juni 2007, sebanyak 641 (49,6%) Rumah Sakit telah terakreditasi (599
terakreditasi penuh, 42 terakreditasi bersyarat), dan 32 Rumah Sakit gagal
terakreditasi. Namun demikian, hasil survey akreditasi belum dapat memberi
gambaran pelayanan keperawatan bermutu secara keseluruhan karena survey
hanya berfokus pada evaluasi input dan proses.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terpantaunya praktik pelayanan keperawatan yang bermutu sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
b. Tujuan Khusus
1. Dipahaminya konsep mutu pelayanan keperawatan
2. Dipahaminya indikator klinik pelayanan keperawatan
3. Diterapkannya indikator klinik dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan
4. Dapat ditetapkan tingkat kualitas pelayanan keperawatan
2
BAB II
MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN DI SARANA
KESEHATAN
I. PENGERTIAN MUTU
b. Pengertian mutu sangat luas, tetapi mutu dapat diartikan dan diterapkan di
keperawatan melalui pernyataan sebagai berikut, mutu adalah:
Caring” yang merupakan fokus/inti dari keperawatan
3
Bersifat relatif untuk setiap klien, dinamis dan selalu berubah dari
waktu ke waktu dengan kepuasan yang harus dicapai sesuai dengan standar
profesional.
Berupa kepuasan yang harus dicapai sesuai dengan standar operasional
Berupa pengawasan dimana diperlukan dalam lingkungan yang kompetitif
Merupakan tantangan yang harus diterima dan dipenuhi oleh keperawatan.
Mengelola mutu keperawatan relatif sulit karena hasil keperawatan bersifat unik
dan dipengaruhi oleh sejumlah aktifitas, perilaku/perbuatan, keperluan, teori serta
konsep-konsep yang tercakup dalam praktik keperawatan.
Ada 3 (tiga) area tanggung jawab mutu dalam pelayanan keperawatan yang harus
menjadi perhatian utama pada setiap organisasi keperawatan yaitu: pasien, praktisi
dan profit/pembiayaan. Untuk area pasien, mutu digambarkan dengan asuhan
keperawatan, praktisi digambarkan dengan penampilan kinerja perawat, serta profit
digambarkan dengan pembiayaan keperawatan.
Pada tahap awal, area mutu yang akan dibahas adalah pasien dalam bentuk hasil
dari asuhan keperawatan.
4
B. Karakteristik (belum diuraikan)
Karakteristik dari suatu indikator adalah:
1. Sahih (valid)
2. Dapat dipercaya (reliable)
3. Peka (sensitive)
4. Spesifik (specific)
5. Berhubungan (relevan)
C. Jenis Indikator
Pada tahap pertama ditetapkan indikator klinik mutu pelayanan
keperawatan klinik sebagai berikut:
1. Keselamatan pasien (patient safety)
Pasien aman dari kejadian jatuh, dekubitus, kesalahan pemberian obat
dan cidera akibat restrain.
3. Kepuasan pasien
Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan
tercapai bila terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap
pelayananan keperawatan yang diharapkan.
4. Kecemasan
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan- akan
terjadi suatu yang dirasakan sebagai ancaman. Cemas yang
masih ada setelah intervensi menurunkan kecemasan, yang diukur
menjadi indikator klinik.
5. Kenyamanan
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol.
6. Pengetahuan
Discharge Planning adalah suatu proses yang dipakai sebagai pengambilan
keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien untuk kesempurnaan
kepindahan pasien dari satu tempat perawatan ke tempat lainnya. Dalam
perencanaan pemulangan, pasien dapat dipindahkan kerumahnya sendiri
atau keluarga, fasilitas rehabilitasi, nursing home, hospice, home care atau
tempat – tempat lain diluar rumah sakit
5
BAB III
INDIKATOR KLINIK MUTU
PELAYANAN KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
6
B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat oleh Perawat
7
tidak diharapkan karena suatu tindakan atau karena tidak
bertindak.
Denumerator Jumlah pasien dalam sehari adalah jumlah pasien yang dihitung
berdasarkan sensus.
8
dan ektrinsik) yang dirawat di unit perawatan selama
periode waktu tertentu setiap bulan
9
dibagi menjadi keterbatasan sebagian dan total, sehingga
menyebabkan tingkat ketergantungan sebagian dan total pada
asuhan keperawatan.
Cara Penghitungan:
Mengisi format sub indikator sesuai dengan kriteria
Sub indikator harus terisi seluruhnya/lengkap
Dilakukan pada survey waktu tertentu.
Dilakukan penjumlahan pasien yang tidak terpenuhi
kebutuhannya
Numerator Jumlah pasien tidak terpenuhi kebutuhan diri pada bulan pengukuran
(Pembilang)
Denumerator Jumlah pasien total dan partial care adalah jumlah pasien pada bulan
pengukuran.
10
e. terhindar dari bahaya
f. perawat ramah dan empati
Numerator Jumlah pasien pulang yang menyatakan puas terhadap pelayanan
(Pembilang) keperawatan yang diberikan.
Denumerator Jumlah pasien yang dilakukan survey pada periode tertentu.
Kriteria pasien yang dilakukan survey adalah setiap pasien baru
yang telah dirawat :
selama 3 hari
tidak pulang paksa
pulang hidup
IV. KENYAMANAN
11
tindakan adalah berbagai tindakan yang dilakukan
sebagai respon terhadap ambang nyeri pada skala
nyeri 4 atau lebih TIDAK termasuk follow-up
pengkajian karena termasuk pada kewajiban
Numerator
Jumlah total tindakan perawat sebagai respon nyeri
(Pembilang)
Denumerator Jumlah total pasien terdokumentasi nyeri pada skala
4/> per periode waktu tertentu
Sumber Data Medical Record Pasien/ catatan medik pasien
Populasi Semua pasien yang masuk di unit perawatan
Frekuensi Per bulan
Numerator
Jumlah pasien dengan nyeri terkontrol
(Pembilang)
Denumerator Jumlah pasien yang terdokumentasi nyeri per periode
waktu tertentu
Sumber Data Medical Record Pasien/ catatan medik pasien
Populasi Semua pasien yang masuk di unit perawatan
Frekuensi Per bulan
12
V. ANGKA KEJADIAN CEMAS
13
VI. PENGETAHUAN
Formula Jlh pasien yg tdk dibuat discharge planning pd periode tertentu x 100%
Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu
14
BAB IV
PENUTUP
Tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang
bermutu tinggi menjadi prioritas dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sehingga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit di pengaruhi oleh mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan
keperawatan dikatakan bermutu apabila pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
dengan standar yang ditetapkan dan untuk mengukur seberapa baik mutu pelayanan
keperawatan yang diberikan diperlukan suatu indikator klinik mutu pelayanan
keperawatan.
15