Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberkulosa yang berkembang biak didalam bagian tubuh
dimana terdapat banyak aliran darah dan oksigen. Infeksi bakteri ini biasanya
menyebar melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi secara
utama menyerang paru-paru.
Ada dua tipe atau tingkatan TB, yaitu:
1. TB Laten
Merupakan bentuk non aktif penyakit ini karena sistem kekebalan tubuh
dapat melawan bekteri TB. Orang dengan TB laten tidak akan mengalami
keluhan selama penyakit tersebut tidak menjadi aktif. TB laten ini tidak
menular.
2. TB Aktif
TB aktif terjadi ketika bakteri muali memenangkann perlawanan terhadap
sistem kekebalan dan mulai menyebabkan gejala. Saat bakteri menginfeksi
paru, TB aktif dapat menyebar dengan mudah ke orang lain.
Berdasarkan letak lokasinya, TB paru digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. TB Paru
Merupakan saat dimana bakteri ditemukan di paru-paru. Hal ini berarti
bahwa terdapat bahaya untuk menularkan penyakit kepada orang lainsetiap
orang yang terinfeksi tersebut menghembuskan nafas, batuk dan tertawa.
2. TB Ekstra Paru
Jika bakteri tumbuh hanya di bagian lain dari tumbuh hanya dibagian lain
dari tubuh dan bukan di paru-paru, maka penyakit ini tidak akan menyebar
dengan mudah.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari panduan ini adalah sebagai panduan dalam meningkatkan

1
mutu pelayanan dalam menangani pasien TB di Rumah Sakit Islam Asy-Syifa
serta membantu petugas kesehatandalam menanggulangi pasien TB.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Pelaksana panduan ini adalah tenaga medis (dokter spesialis paru, dokter
umum, perawat, laborat, radiografer) yang berada di Rumah Sakit Islam Asy-
Syifa Bandar jaya.
2. Sebagai bahan panduan tenaga medis dalam menangani pasien TB dalam
meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Islam Asy-Syifaa Bandar
Jaya.

3
BAB III
TATA LAKSANA

3.1 Tata Laksana Penanggualangan TB di Rumah Sakit Islam Asy-Syifaa


a. Pasien umum mendaftar ke bagian unit pendaftran, yang kemudian
diarahkan oleh petugas pendaftaran untuk berobat melalui, IGD atau Poli
Spesialis Paru
b. Setelah pasien diarahkan oleh petugas pendaftaran,
1. Apabila pasien masuk melalui IGD, maka akan diperiksa terlebih
dahulu oleh dokter umum, kemudian melakukan pemeriksaan radiologi
(rontgen Thorax), apabila diperoleh hasil positif TB paru, maka di
konsulkan ke dokter spesialis paru, dan disarankan untuk rawat inap.
2. Apabila pasien masuk melalui poli spesialis Paru, maka pasien akan
langsung diperiksa oleh dokter spesialis penyakit paru, setelah
dilakukan pemeriksaan, kemudian dokter menganjurkan pasien untuk
melakukan foto rontogen (Rontiogen Thorax), lalu akan dilihat hasil
dari rontgen tersebut. Apabila hasil positif, maka pasien disarankan
untuk rawat inap.
3. Kemudian pasien dianjurkan oleh dokter spesialis paru untuk kembali
ke puskes untuk memperoleh obat TB.

4
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang dilakukan pada penanggualan pasien TB yaitu:


1. Pencatatan tanggal pasien berobat / memperoleh pengobatan
2. Rekam medis pasien

Anda mungkin juga menyukai