Anda di halaman 1dari 20

URAIAN TUGAS BIDANG PELAYANAN MEDIK

1. Mempelajari kebijakan direktur, rencana kerja lingkungan pelayanan, literature,


peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi bidang pelayanan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas.
2. Menyusun rencana kerja dan anggaran biaya bidang pelayanan dengan menganalisis
usulan dari kepala seksi di lingkungan bidang, kepala instalasi terkait dari hasil kerja
tahun sebelumnya dan proyeksi kegiatan.
3. Menyusun tata kerja di lingkungan bidang pelayanan yang meliputi pelaksanaan tugas,
pendistribusian tugas dan penentuan target kerja bawahan serta pengendalian
pelaksanaannya
4. Menyusun rencana pelaksanaan program bidang pelayanan berdasarkan rencana kerja
dan kebijakan yang ada agar tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas seksi pelayanan medik dan promosi kesehatan.
6. Mendistribusikan tugas kepada kepala seksi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
agar pekerjaan dapat terlaksana
7. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan seksi pelayanan medis
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan medic pada instalasi
rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat, instalasi bedah sentral, serta
pencatatan medic pada instalasi rekam medik berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku agar sesuai dengan rencana
9. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan kesehatan (PKRS) agar berjalan sesuai dengan
rencana
10. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu pelayanan medic bidang pelayanan
berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal untuk peningkatan kinerja
11. Melaksanakan pertemuan berkala dengan kepala seksi di lingkungan bidang pelayanan
untuk memantau dan membahas masalah pelayanan
12. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit kerja di
lingkungan rumah sakit berdasarkan perturan perundang-undangan yang berlaku untuk
sinkronisasi
13. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan kegiatan program bidang
pelayanan untuk mengetahui tingkat pencapaian program permasalahan yang dihadapi
serta upaya pemecahannya dengan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan
usulan, sanksi dan penghargaan untuk peningkatan kinerja pegawai
14. Mengevaluasi kegiatan kepala seksi dan bawahan serta tenaga medis dan tenaga
keperawatan melalui SKP untuk pengembangan karier pegawai
15. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenanganannya untuk tertib administrasi
16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai bidang tugas

BIDANG PELAYANAN

(1) Bidang Pelayanan, terdiri dari :

1. Sub bidang Pelayanan Medik.


(2) Tugas Pokok Bidang Pelayanan : memimpin, merumuskan, mengatur, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas di
bidang pelayanan kemedikan yang meliputi pelayanan medik dan penunjang medik;

(3) Fungsi Bidang Pelayanan :

1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja di bidang pelayanan kemedikan;


2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kemedikan yang
meliputi pelayanan medik
3. Pengkoordinasian dan perencanaan tekhnis di bidang pelayanan kemedikan;
4. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kemedikan;
5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan kemedikan;
6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
7. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pelayanan kemedikan;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

(4) Sub Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok: merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan medik.

(5) Dalam menyelenggarakan tugas Sub Bidang Pelayanan Medik berfungsi :

1. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan pelayanan medik;


2. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap standar pelayanan medik;
3. Pengkoordinasian kegiatan penjagaan mutu pelayanan medik;
4. Pengkoordinasian kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga medik
baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun diskusi yang diselenggarakan di
dalam/luar Rumah sakit Umum Daerah;
5. Pengkoordinasian pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan medik;
6. Penyusunan kebutuhan sarana medik dan pengadaan peralatan medik, pengumpulan
dan pengolahan data peralatan medik sebagai bahan rencana pengadaan peralatan
medik serta penyusunan laporan;
7. Penganalisaan kebutuhan tenaga medik berdasarkan perkembangan pelayanan,
sebagai masukan dalam perencanaan kebutuhan pegawai;
8. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan medik;
9. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap tentang pendayagunaan sarana /
peralatan medik;
10. Pelaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
11. Pelaksanaan koordinasi pelayanan medik dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah;
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

(6) Sub Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penunjang medik

(7) Dalam menyelenggarakan tugas Sub Bidang Penunjang Medik berfungsi :

1. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan penunjang medik;


2. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap standar penunjang medik;
3. Pengkoordinasian kegiatan penjagaan mutu penunjang medik;
4. Pengkoordinasian kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga
penunjang medik baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun diskusi yang
diselenggarakan di dalam/luar Rumah sakit;
5. Pengkoordinasian pemeliharaan perawatan kalibrasi peralatan medik dan penunjang
medik;
6. Pengkoordinasian pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan penunjang medik;
7. Pelaksanaan program dan kegiatan Pengendalian Instalasi;
8. Penyusunan kebutuhan sarana, prasarana dan logistik penunjang medik dan
pengadaanya, pengumpulan dan pengolahan data peralatan penunjang medik sebagai
bahan rencana pengadaan peralatan penunjang medik serta penyusunan laporan;
9. Penganalisaan kebutuhan tenaga penunjang medik berdasarkan perkembangan
pelayanan, sebagai masukan dalam perencanaan kebutuhan pegawai;
10. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang medik;
11. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap pendayagunaan sarana / peralatan
penunjang medik;
12. Pelaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
13. Pelaksanaan koordinasi penunjang medik dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah;
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

Uraian Tugas Kepala IPSRS

TUGAS UTAMA :

1. Perencanaan:

 Menyusun standar kebutuhan sarana, tenaga, alat dan bahan kegiatan untuk insatalasi.
 Melakukan upaya peningkatan jumlah, jenis dan keuntungan pemeriksaan.
 Mengupayakan penyederhanaan prosedur pembelian alat/bahan habis pakai.
 Merencanakan peremajaan dan pemeliharaan alat.
 Melaksanakan upaya agar instalasi terakreditasi

2. Pelaksanaan:

 Merumuskan masalah yang dihadapi instalasi dan melaporkan ke atasan langsung.


 Mengupayakan efisiensi penggunaan bahan habis pakai.

3. Penilaian:

 Melaksanakan orientasi bagi pegawai baru.


 Mengupayakan peningkatan disiplin kerja.
 Menyusun hasil kegiatan dalam bentuk laporan:

1. Menyusun rencana kegiatan pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi


Pengolahan Air Limbah dan Gedung.
2. Menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih,
Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung.
3. Melaksanakan perbaikan kerusakan Instalasi Penyediaan Air Bersih, Instalasi
Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung.
4. Membuat laporan hasil kegiatan pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih,
Instalasi Pengolahan Air Limbah, Pengolahan Sampah Medis dan Gedung.
5. Kerjasama dengan pihak ke III berkaitan dengan pemeliharaan Instalasi Penyediaan
Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Incenerator dan Gedung.

TANGGUNG JAWAB

1. Mengatur pembagian tugas rutin dan isidentil untuk seluruh petugas instalasi.
2. Mengiventarisasi sarana, tenaga, alat dan bahan untuk instalasi.
3. Melakukan pemeriksaan jumlah dan kesiapan alat dan bahan yang akan dipakai.
4. Melakukan pemeriksaan waktu daluwarsa bahan.

WEWENANG

1. Memberikan pemahaman visi, misi dan uraian tugas seluruh petugas.


2. Membuat bahan organisasi dengan uraian tugasnya.
3. Melaksanakan rapat koordinasi instalasi.
4. Mengkoordinasikan peningkatan pasar diluar pasien BRSU, dokter/RS Swasta.
5. Mengkoordinasikan perbaikan tempat kerja.
6. Mengkoordinasikan perbaikan fasilitas pendukung.
7. Mengkoordinasikan pelatihan dan penyegaran teknis.
8. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan rekam medis.
9. Melakukan koordinasi dengan instalasi terkait untuk melaksanakan penelitian.
10. Memastikan Instalasi Penyediaan Air Bersih beroperasi dengan baik.
11. Memastikan kualitas Air bersih memenuhi persyaratan kesehatan.
12. Memastikan Instalasi Pengolahan Air Limbah beroperasi dengan baik.
13. Memastikan kualitas air buangan memenuhi persyaratan standar baku mutu
lingkungan.
14. Memastikan Instalasi Pengolahan sampah medis beroperasi dengan baik.
15. Memastikan bangunan/ gedung dalam keadaan baik (layak pakai).
16. Merencanakan & mengelola SDM yang ada.
17. Mengusulkan anggaran biaya untuk pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih,
Instalasi Pengolahan Air limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung.
18. Mengusulkan sarana dan prasarana untuk kelancaran tugas pemeliharaan Instalasi
Penyediaan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan
Sampah Medis dan Gedung.
19. Pendataan dan Analisis kebutuhan pemeliharaan Instalasi Penyediaan Air Bersih,
Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Sampah Medis dan Gedung.
20. Melakukan koordinasi dengan unit terkait.
21. Memonitoring operasional Instalasi Penyediaan Air bersih, Instalasi Pengolahan Air
Limbah, Instalasi Pengelolaan Sampah Medis dan Gedung.

Uraian Tugas Kepala Unit Pelayanan Farmasi

TUGAS UTAMA

1. Merencanakan program kegiatan di instalasi farmasi


2. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, anggaran
3. Mensosialisasikan visi dan misi rumah sakit
4. Melaksanakan penilaian terhadap kinerja staf instalasi farmasi
5. Berkomunikasi dengan pihak internal (dokter, perawat) dan pihak eksternal (PBF)
6. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun tertulis kepada atasan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

TANGGUNG JAWAB

1. Memastikan tersusunnya program kegiatan di instalasi farmasi


2. Memastikan tersedianya kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana di instalasi farmasi
3. Memastikan tersosialisasinya visi dan misi rumah sakit
4. Memastikan terlaksananya penilaian terhadap kinerja staf di instalasi farmasi
5. Membuat rencana kebutuhan obat di instalasi farmasi
6. Memastikan tersusunnya jadwal kegiatan di instalasi farmasi
7. Memastikan adanya monitoring terhadappemakaian obat generik
8. Memastikan tersusunnya formularium rumah sakit
9. Melakukan permohonan pelatihan apabila diperlukan
10. Melakukan seleksi penerimaan karyawan baru apabila diperlukan

WEWENANG

1. Melihat waktu kadaluarsa obat


2. Menandatangani Surat Pesanan Obat
3. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
4. Menilai kinerja staf di instalasi farmasi

Uraian Tugas Apoteker

TUGAS UTAMA:

1. Meningkatkan akurasi pelayanan resep


2. Melaksanakan pengawasan mutu eksternal dan internal
3. Melakukan konsultasi dengan dokter terhadap efek samping obat
4. Memberikan informasi kepada pasien tentang obat generik dan non generik
5. Mampu mempertanggungjawabkan OKT/Psikotropika

TANGGUNG JAWAB:

1. Melakukan kontrol terhadap akurasi pelayanan resep


2. Memastikan adanya pengawasan mutu ekternal dan internal
3. Memastikan adanya konsultasi dengan dokter terhadap efek samping obat
4. Memastikan pemberian informasi kepada pasien tentang obat generik/non generik
5. Dapat dipertanggungjawabkan pemakaian OKT/Psikotropika

WEWENANG:

1. Melihat waktu kadaluarsa obat


2. Menadatangani Surat Pesanan Obat
3. Menantatangani Surat Pesanan Obat Narkotika
Uraian Tugas Asisten Apoteker

TUGAS UTAMA:

1. Mampu menyiapkan kebutuhan obat untuk pasien rawat jalan/rawat inap


2. Mampu menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter
3. Mampu berkomunikasi dengan dokter,perawat, pasien
4. Mampu memberikan informasi yang jelas tentang petunjuk pemakaian obat
5. Mampu meninformasikan stok obat perhari
6. Mampu mempertanggung jawabkan pemakaian OKT/Psikotropika

TANGGUNG JAWAB:

1. Menyiapkan obat untuk kebutuhan pelayanan


2. Menyerahkan obat yang sudah disiapkan
3. Memberikan petunjuk yang jelas tentang aturan pemakaian obat
4. Melakukan komunikasi dengan dokter, perawat apabila diperlukan
5. Memberikan pelayanan yang ramah kepada pasien
6. Menginformasikan stok obat harian
7. Mempertanggungjawabkan pemakaiain OKT/Psikotropika

WEWENANG:

1. Memberikan pelayanan copy resep kepada pasien


2. Memberikan pelayanan obat OKT/Psikotropika

Uraian Tugas Kepala Ruangan Laboratorium :

1. Mengkoordinir seluruh staf dalam melakukan pelayanan laboratorium


2. Membuat jadual dan pengaturan pelayan
3. Membuat program jangka pendek dan jangka panjang
4. Membuat program pengadaan kebutuhan alat-alat laboratorium dan reagensia
laboratorium
5. Mengontrol pelayanan, administrasi, pemeriksaan, bahan, alat serta seluruh
operasional pelayanan
6. Memberikan informasi dan rekomendasi menyangkut teknik pemeriksaan dan
pengelolaan
7. Melaksanakan pembinaan bagi staf dan pelaksana teknis laboratorium
8. Melaksanakan pemantapan mutu internal dan eksternal
9. Menjaga dan mendeteksi dini terganggunya keamanan lingkungan kerja
10. Bertanggung jawab terhadap pelayanan medic dan direktur

Uraian Tugas Pelaksana Kesehatan Laboratorium :

1. Melaksanakan kegiatan laboratorium


2. Melakukan pengambilan, pengumpulan dan pengelolaan specimen termasuk
distribusinya.
3. Melaksanakan pembuatan, pembakuan, pemanfaatan reagensia, bahan standard dan
bahan control serta proses pemeriksaannya
4. Melakukan perawatan, pengecekan, peralatan, bahan dan reagensia.
5. Melakukan pemantapan kualitas laboratorium internal
6. Melakukan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia
klinik, imunopatologi, mikrobiologi, toksikologi, patologi anatomi, sitopatologi,
histokimia, biologi dan fisika.
7. Bertanggung jawab menjaga keamanan, kebersihan, kenyamanan lingkungan kerja,
baik antara pegawai dan para klinisi
8. Melakukan pencatatan hasil (interpretasi hasil)
9. Menyerahkan hasil kepada administrasi
10. Bertanggung jawab kepada kepala ruangan, pelayanan medik dan direktur

Uraian Tugas Perawat Laboratorium :

1. Menerima permintaan pemeriksaan


2. Menyiapkan peralatan dan bahan pra pengambilan sampel
3. Melakukan pengambilan, pengumpulan dan mendistribusikan specimen sesuai dengan
jenis pemeriksaa
4. Melakukan penyediaan bahan dan alat untuk phlebotomy
5. Menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan ruangan
6. Membantu pelaksanaan dan administrasi ruangan dalam penyerahan hasil
pemeriksaan.
7. Bertanggung jawab kepada kepala ruangan dan melaporkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pekerjaannya
8. Membantu tugas-tugas lain

Uraian Tugas Administrasi Laboratorium :

1. Menerima permintaan pemeriksaan


2. Melakukan pencatatan permintaan pemeriksaan
3. Menyiapkan bahan, alat yang dipakai untuk pengambilan specimen
4. Mengatur antrian pengambilan specimen pada pasien
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan, menyusun, menyampaikan permintaan barang,
peralatan dan bahan habis pakai.
6. Melakukan pengamprahan barang dan bahan
7. Bertanggung jawab atas pengiriman hasil/penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
8. Menjaga keamanan/kenyamanan dan kebersihan ruangan
9. Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan medik dan direktur

Uraian Tugas Pembantu Laboratorium :

1. Membantu melaksanakan tugas dalam pengiriman hasil


2. Melaksanakan pencucian, pembersihan dan pengeringan peralatan laboratorium
3. Melaksanakan penyetrilan peralatan laboratorium
4. Membantu tugas-tugas lain

Uraian Tugas Cleaning Service Laboratorium ;


1. Melaksanakan pembersihan ruangan antara lain menyapu, mengepel lantai,
membersihkan langit-langit dan kaca jendela, pintu, kamar mandi/WC dan lain-lain
2. Melaksanakan tuas pembersihan dan pembuangan sisa sampah
3. Mengamprah alat dan bahan untuk keperluan kebersihan laboratorium
4. Melaporkan segala keperluan kepada kepala ruangan laboratorium
5. Menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan lingkungan seluruh ruangan laboratorium
6. Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Perencanaan dan direktur.

Uraian Tugas Kepala Instalasi Gizi

TUGAS UTAMA:

1. Merencanakan program kegiatan di instalasi gizi


2. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, anggaran
3. Mensosialisasikan visi dan misi rumah sakit
4. Melaksanakan penilaian terhadap kinerja staf instalasi gizi
5. Berkomunikasi dengan pihak internal (dokter, perawat) dan pihak eksternal (rekanan
makanan)
6. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun tertulis kepada atasan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

TANGGUNG JAWAB

1. Memastikan tersusunnya program kegiatan di instalasi gizi


2. Memastikan tersedianya kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana di instalasi gizi
3. Memastikan tersosialisasinya visi dan misi rumah sakit
4. Memastikan terlaksananya penilaian terhadap kinerja staf di instalasi gizi
5. Membuat rencana kebutuhan bahan makanan di instalasi gizi
6. Memastikan tersusunnya jadwal kegiatan di instalasi gizi
7. Melakukan permohonan pelatihan apabila diperlukan
8. Melakukan seleksi penerimaan karyawan baru apabila diperlukan

WEWENANG

1. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana


2. Menilai kinerja staf di instalasi gizi

Uraian Tugas Pelaksana Gizi Sub Unit Pengadaan Makanan

TUGAS UTAMA:

1. Mampu menerima order dari ruangan


2. Mampu membuat perincian jenis makanan pasien
3. Mampu membuat rekapan pasien di papan sesuai dengan kelas dan jenis diet
4. Mampu membuat etiket diet
5. Mampu mempersiapkan pendistribusian makanan pagi
6. Mampu menyajikan makanan sesuai diet
7. Mampu melaksanakan distribusi makanan
8. Mampu mererima bahan makanan dari rekanan
9. Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan
TANGGUNG JAWAB:

1. Menerima order dari ruangan


2. Membuat perincian jenis makanan pasien
3. Membuat rekapan pasien di papan sesuai dengan kelas dan jenis diet
4. Membuat etiket diet
5. Mempersiapkan pengolahan dan pendistribusian makanan pagi
6. Menyajikan makanan sesuai diet
7. Melaksanakan distribusi makanan
8. Mererima bahan makanan dari rekanan
9. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

WEWENANG:

1. Mendistribusikan bahan makanan


2. Melakukan persiapan bahan makanan
3. Melakukan pengolahan dan penyajian bahan makanan
4. Melakukan distribusi makanan

5.SPM
JENIS
No PELAYANAN STANDAR REALISASI
/ INDIKATOR
1 2 3 4
1 Gawat Darurat
Kemampuan 100 % 100 %
menangani life saving
anak dan dewasa
Jam buka pelayanan 24 jam 24 jam
gawat darurat
Pemberi 100 % 35% (data)
pelayanan
kegawatdaruratan
yang bersertifikat
yang masih
berlaku ATLS /
BTLS / ACLS /
PPGD
Kesediaan tim Satu tim Belum ada
penanggulangan
bencana
Waktu tanggap ≤ 5 menit ≤ 5 menit
pelayanan dokter di terlayani setelah terlayani
gawat darurat pasien setelah pasien
datang datang
Kepuasan ≥ 70 % ≥ 70 %
pelanggan
Tidak adanya 100 % 100 %
pasien yang
diharuskan membayar
uang muka
Kematian pasien ≤ 24 ≤ dua per ≤ dua per
jam seribu seribu

(pindah ke (pindah ke
pelayanan rawat pelayanan
inap setelah 8 jam) rawat inap
setelah 8 jam)
2 Rawat Jalan
Dokter pemberi 100% Dokter 75% Dokter
pelayanan di Spesialis Spesialis (4
Poliklinik Spesialis besar)
Ketersediaan a. Klinik Anak a. Klinik Anak
pelayanan b.Klinik Penyakit b. Klinik
Dalam Penyakit
c.Klinik Kebidanan Dalam
d.Klinik Bedah c. Klinik
Kebidanan
d. Klinik
Bedah
e. Klinik Gigi
f. Klinik Mata
g. Klinik THT
h. Klinik Kulit
Kelamin
i. Klinik Jiwa
j.
Klinik Jantung
Jam buka 08.00 s/d 13.00 08.00 s/d 13.00
pelayanan
Setiap hari Setiap hari
kerja kecuali Jum’at kerja kecuali
: Jum’at :
08.00 - 11.00 08.00 - 11.00
Waktu tunggu di ≤ 60 ≥ 60 menit
rawat jalan menit
Kepuasan pelanggan ≥ 90 % 75 %
(Survey
Pelayanan
Publik)
a. Penegakan a. ≥ 60% a. ≥
diagnosis TB 60%
melalui b. ≥ 60 %
pemeriksaan b. ≥ 60 %
mikroskopis TB
b. Terlaksananya
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB
di Rumah Sakit
3 Rawat Inap
Pemberi pelayanan di a. a.
Rawat Inap Dokter spesialis Dokter
b. Perawat spesialis
minimal b. Dokter
pendidikan D3 umum
c. Perawat
minimal
pendidikan
D3 (90%)
Dokter penanggung 100 % 100 %
jawab pasien rawat
inap
Ketersediaan a. Anak a. Anak
Pelayanan Rawat Inap b. Penyakit Dalam b. Penyakit
c. Kebidanan Dalam
d. Bedah c. Kebidanan
d. Bedah
Jam Visite Dokter 08.00 s/d 14.00 08.00 s/d 14.00
Spesialis setiap hari kerja setiap hari
kerja
Kejadian infeksi ≤ 1,5 % ≤ 1,5 %
pasca operasi
Kejadian infeksi ≤ 1,5 % ≤ 1,5 %
nosokomial
Tidak adanya 100 % 100 %
kejadian pasien jatuh
yang
berakhir kecacatan /
kematian
Kematian pasien > 48 ≤ 0,24 % ≤ 0,24 %
jam
Kejadian pulang ≤5% ≤5%
Paksa
Kepuasan pelanggan ≥ 90 % ≥ 90 %
Rawat inap TB : a.100% a.100%

a. Penegakan b.100% b.100%


Dianogsis TB
melalui
pemeriksaan
mikroskopis TB.
b.Terlaksananya
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB
di rumah sakit
Ketersediaan NAPZA,Gangguan Gangguan
pelayanan rawat inap psikotik, Gangguan psikotik
di Nerotik, dan
rumah sakit yang Gangguan Mental
memberikan Organik
pelayanan jiwa
Tidak adanya 100% 100%
kejadian kematian
pasien gangguan jiwa
karena bunuh diri
Kejadian 100% 0%
re-admission pasien
gangguan jiwa dalam
waktu ≤ 1 bulan
Lama hari ≤ 6 minggu ≤6
perawatan pasien minggu
gangguan jiwa
4 Bedah Sentral (Bedah saja )
Waktu tunggu operasi ≤ 2 hari ≤ 2 hari
elektif
Kejadian Kematian di ≤ ≤
meja operasi 1% 1%
Tidak adanya 100 % 100 %
kejadian operasi salah
sisi
Tidak adanya 100 % 100 %
kejadian operasi salah
orang
Tidak adanya 100 % 100 %
kejadian salah
tindakan pada operasi
Tidak adanya 100 % 100 %
kejadian tertinggalnya
benda asing / lain
pada tubuh pasien
setelah operasi.
Komplikasi ≤ ≤
anastesi karena 6% 6%
overdosis, reaksi
anastesi, dan salah
penempatan
endotracheal tube.

Persalinan dan Perinatalogi (kecuali


5
rumah sakit khusus diluar rumah sakit ibu dan Anak)
Kejadian kematian a. a. Perdarahan
ibu karena persalinan Perdarahan ≤ 1 % ≤1%
b. Pre –Eklamsia ≤ b. Pre –
30% Eklamsia ≤
c. Sepsis ≤ 0,2 % 30%
c. Sepsis ≤ 0,2
%
Pemberi pelayanan a. Dokter Sp.OG a. Dokter
persalinan normal b. Dokter Sp.OG
Umum terlatih b. Dokter
(Asuhan Umum
Persalinan belum
Normal ) terlatih
c. Bidan c. Bidan
Pemberi pelayanan Tim PONEK Tim PONEK
dengan persalinan yang terlatih. yang terlatih.
penyulit
Pemberi pelayanan a. Dokter Sp.OG a. Dokter
persalinan dengan b.Dokter Sp.A Sp.OG
tindakan operasi c.Dokter Sp.An b. Dokter Sp.A
Kemampuan 100% 100%
menangani BBLR
1500 gr - 2500 gr
Pertolongan ≤ 20 % ≤ 20 %
Persalinan
melalui seksio cesaria
Keluarga a.100% a.100%
Berencana :
b.100% b.100%

Persentase KB
(Vasektomi &
tubektomi)
yang dilakukan
oleh tenaga
kompeten dr.
Sp.OG, dr.Sp.B,
dr.Sp.U, dokter
umum terlatih.


Persentase peserta
KB mantap yang
mendapatkan
konseling KB
mantap oleh bidan
terlatih.
Kepuasan ≥ 80 % ≥ 80 %
Pelanggan
6 Intensif
Rata-rata Pasien yang ≤3% ≤3%
kembali ke perawatan
intensif dengan
kasus yang sama < 72
jam
Pemberi a. Dokter c. Dokter
pelayanan Unit Sp.Anestesi dan spesialis
intensif dokter spesialis sesuai
sesuai dengan dengan
kasus kasus yang
yang di di tangani
tangani
d. 28 %
b. 100 % perawat perawat
minimal D3 minimal D3
dengan sertifikat dengan
Perawat mahir sertifikat
ICU/setara (D4) Perawat
mahir
ICU/setara
(D4)
7 Radiologi
Waktu tunggu hasil ≤ 3 jam ≤ 3 jam
pelayanan thorax foto
Pelaksana Dokter Spesialis Dokter
ekspertisi Radiologi spesialis yang
bersangkutan
Kejadian Kerusakan foto Kerusakan foto
kegagalan pelayanan ≤ 2% ≤ 2%
Rontgen
Kepuasan pelanggan. ≥ 80 % ≥ 80 %
8 Laboratorium Patologi Klinik
Waktu tunggu hasil ≤ 140 menit ≤ 140 menit
pelayanan
laboratorium. Kimia darah & Kimia darah &
darah rutin. darah rutin.
Pelaksana Dokter Spesialis Dokter
ekspertisi Patologi Klinik spesialis yang
bersangkutan
Tidak adanya 100 % 100 %
kesalahan pemberian
hasil pemeriksaan
laboratorium
Kepala Radiografer

Kepala Radiografer mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melakukan pemeriksaan secara radiografi pada organ-organ tubuh sesuai dengan


permintaan pemeriksaan radiologi yang hasilnya digunakan untuk menegakkan diagnosa
oleh dokter spesialis radiologi.
2. Hasil pemeriksaan radiografi ditentukan dan atau dipengaruhi oleh faktor eksposi, teknik
pemeriksaan, teknik prosesing film, kualitas cairan prosesing dan kualitas peralatan yang
digunakan. Untuk dapat menghasilkari tampilan radiografi yang dapat dinilai maka semua
faktor – faktor tersebut diatas dapat dipahami, di mengerti dan dilakukan dengan baik dan
benar oleh Radiografer.

Di Bidang Radioterapi

1. Melakukan teknik dan prosedur terapi radiasi sebagaimana mestinya sesuai dengan rekam
medic rencana penyinaran yang telah ditetapkan melalui proses treatment planning oleh
fisikawan medik dan telah ditetapkan oleh dokter spesialis radiologi, baik jenis dan tenaga
radiasi, posisi penyinaran lamanya selang waktu penyinaran, dosis radiasi, sentrasi, separasi
serta luas lapangan penyinaran.
2. Pemasangan wedge serta lain sebagainya. Dengan demikian radiogrfer harus mampu secara
professional membaca dan menerjemahkan/menginterpretasi status/ rekam medik terapi
radiasi sehingga tidak terjadi kesalahan teknis.
3. Begitu pula mampu memanipulasi peralatan pesawat/sumber radiasi yang semakin canggih,
serta pemakaian alat bantu terapi radiasi dan yang terpenting adalah merasa empati kepada
pasien yang dilakukan penyinaran, sehingga dapat memberikan informasi mengenai
penyinaran yang dilakukan dan selalu bertanggung jawab terhadap setiap besarnya dosis
radiasi yang diberikan kepada pasien.
4. Dengan demikian tingkat keakurasian pemberian radiasi tidak saja tergantung kepada
keakurasian treatmen planning serta keahlian klinis tetapi juga tergantung kepada teknik
dan prosedur terapi radiasi.

Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Radiasi

1. Melakukan prosedur kerja dengan zat radioaktif atau sumber radiasi lainnya, karena
sebagian besar radiografer adalah petugas proteksi radiasi ( PPR ) maka bertugas untuk
melakukan upaya–upaya tindakan proteksi radiasi dalam rangka meningkatkan kesehatan
dan keselamatan kerja bagi pekerja radiasi, pasien dan lingkungan.
2. Evaluasi tindakan proteksi radiasi yang telah dilakukan merupakan salah satu kemampuan
dari petugas Proteksi Radiasi termasuk pengujian terhadap efektifitas dan efisiensi tindakan
proteksi sehingga radiografer mampu membuat suatu sistem tindakan proteksi radiasi yang
lebih baik.

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Peralatan Radiologi dan Radioterapi

Mutu pelayanan kesehatan bidang radiologi tidak saja ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia penyelenggara pelayanan, tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas sarana,
prasarana dan peralatan yang digunakan, oleh sebab itu kemampuan radiografer dalam
mengelola khususnya memelihara sarana, prasarana dan peralatan radiologi dalam batas
kewenangannya sangat menentukan kualitas hasil layanan yang diberikan. Pemeliharaan
tersebut meliputi pemeliharaan kontak film screen, viewing Box, safe Light untuk kerja
otomatis prosesing film, kebersihan pesawat, yang semuanya tercakup dalam upaya dan
tindakan Quality Assurance radiology.

Radiografer juga menyelenggarakan Fungsi :

Sesuai dengan tugas serta kemampuan dan kewenangan (kompetensi) yang dimilikinya,
radiografer mempunyai fungsi yang strategis sebagai salah satu pengelola penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dlbidang radiologi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengerti dan memahami visi dan misi organisasi tempat kerja dan organisasi profesi serta
selalu berusaha agar visi dan misi tersebut dapat terlaksana dengan berupaya melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya, baik sebagai anggota profesi, anggota akademis maupun
sebagai bagian dari anggota masyarakat.
2. Meningkatkan jaminan kualitas pelayanan radiologi sesuai dengan perkembangan IPTEK
dibidang kedokteran.
3. Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja bagi penyelenggara pelayanan radiologi
4. Meningkatkan upaya proteksi radiasi untuk mencegah meningkatnya tingkat paparan radiasi
dalam lingkungan sehingga dapat meningkatkan keselamatan serta kesehatan masyarakat
dan lingkungan dari kemungkinan paparan radiasi yang beasal dari alat dan atau sumber
radiasi yang dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan.
5. Meningkatkan teknik dan prosedur manajemen perlakuan zat radioakif dan atau sumber
radiasi lainya sehingga mampu mencegah atau mengurangi kemungkinan darurat radiasi.
6. Meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan zat radioaktif dan atau
sumber radiasi lainnya sehingga memungkinkan manfaat radiasi semakin besar
dibandingkan dengan resiko bahaya yang ditimbulkan.
7. Meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi ketaatan pekerja radiasi terhadap
teknik dan prosedur kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya sebagai
suatu proses, sehingga tercapai pelayanan yang tepat guna (efektif dan efisien) dan
professional.
8. Meningkatkan upaya jaminan kualitas radiologi termasuk sistem pemeliharaan sarana,
prasarana dan peralatan radiologi sebagai upaya peningkatan kualitas hasil layanan radiologi
dalam bentuk rekam medik radiologi dan Imejing.
9. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya evaluasi pelayanan kepada masyarakat
melalui pengadaan kotak saran, angket/kuisioner dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan radiologi clan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang
dilakukan.

Leave a Reply

Akreditasi
S1P1

1. Pedoman pelayanan medis


2. SK pemberlakuan kebijakan dan prosedur (SK Penetapan Standar Pelayanan Medik)
3. Prosedur klinis diagnosa untuk 10 penyakit terbanyak tiap unit
4. Standar Pelayanan Medis (ILMU PENYAKIT DALAM 1;ILMU PENYAKIT
DALAM 2; Obsgin)
5. Standar Obat dan Terapi (SK Penetapan Formularium RS)
6. Buku standar pelayanan medik Depkes dan SK Pemberlakuannya
7. SPO-Penyusunan-Standar-Pelayanan-Medis
8. Prosedur internal audit (SPO Audit Medis)
9. Jadual internal audit
10. Sertifikat internal auditor
11. Hasil audit
12. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan
13. Notulen rapat dan daftar hadir

S2P1

1. Struktur organisasi Komite Medik


2. Uraian tugas Komite Medik (Tupoksi Komite Medis)
3. SK Komite Medik (SK KOMITE MEDIK)
4. Program kerja Komite Medik
5. Prosedur pemilihan ketua komite medik
6. Prosedur pemilihan ketua SMF (SPO Pemilihan Pimpinan Kelompok Staf Medis)
7. Notulen rapat dan absensi (Notulensi Pemilihan Pemimpin SMF)
8. Laporan dan evaluasi hasil kegiatan pelaksanaan program
9. Standar profesi / Standar Pelayanan Medis
10. Bukti penyelesaian masalah etik

S2P2

1. Prosedur pembentukan SMF


2. SK pimpinan tentang pembentukan SMF (SK Penetapan SMF)
3. Uraian tugas SMF (SK Pembagian Tugas di SMF; Lampiran SK Pembagian Tugas di
SMF)
4. Hasil kegiatan SMF
5. Standar profesi/Standar Pelayanan Medis
6. Rencana kegiatan koordinasi
7. Rencana pengembangan staf
8. Evaluasi kegiatan SMF
9. Laporan kegiatan SMF
10. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan

S3P1

1. Prosedur tentang seleksi dan penempatan staf medis (SPO Seleksi dan Penempatan
Tenaga Medis dalam SMF)
2. Standar kompetensi staf medis (Standar kompetensi dokter / dokter gigi)
3. Bukti pelaksanaan seleksi dan penempatan staf medis (catatan mutu)
4. Daftar staf medis sesuai penempatan
5. Check list kegiatan
6. Laporan hasil kegiatan
7. Hasil audit mutu internal
8. Bukti pelaksanaan tinjauan manajemen (undangan, daftar hadir, materi, notulen)
9. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan

S3P2
1. Prosedur seleksi dan penempatan staf medis di SMF (SPO Seleksi dan Penempatan
Tenaga Medis dalam SMF)
2. Uraian tugas staf medis di unit kerja
3. SK penempatan/penunjukan pimpinan unit fungsional (SK Penetapan Pimpinan
Kelompok Staf Medis)
4. Daftar staf medis sesuai penempatan
5. Struktur organisasi rumah sakit
6. Standar kompetensi staf medis (Standar kompetensi dokter / dokter gigi)
7. Standar kompetensi pimpinan unit fungsional
8. Hasil internal audit
9. Bukti melaksanakan tinjauan manajemen (undangan, daftar hadir, bahan/masukan,
notulen rapat)
10. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan

S3P3

1. Prosedur pemilihan ketua komite medik


2. Bukti keterlibatan staf medis dalam menyusun prosedur penetapan dan pemilihan
ketua komite medik (Daftar hadir, hasil wawancara)
3. Laporan hasil kegiatan penyusunan prosedur.

S4P1

1. Standar ruang pertemuan


2. Standar peralatan komunikasi
3. Daftar nomor telepon dokter
4. Prosedur penggunaan saluran komunikasi ruang staf medis
5. Jadual penggunaan/pemakaian ruangan
6. Prosedur penggunaan ruang rapat staf medis

S4P2

1. SK petugas administrasi komite medis


2. Uraian tugas tenaga administrasi komite medis (Uraian Tugas Tenaga Administrasi
Komite Medis dan SMF)
3. Evaluasi kinerja tenaga administrasi komite medis (Evaluasi Tenaga Administrasi
Komite Medik; Lampiran – Evaluasi Tenaga Administrasi)
4. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan

S5P1

1. Prosedur teknis pelayanan medis


2. Prosedur diagnosa dan terapi 10 penyakit terbanyak tiap SMF
3. Prosedur pengaturan jaga staf medis di rawat jalan
4. Prosedur pengaturan jaga staf medis di rawat inap
5. Prosedur visite
6. Prosedur pertemuan klinis
7. Prosedur kasus kematian
8. Prosedur konsultasi
9. Prosedur pengadaan peralatan medis
10. Prosedur pemeliharaan peralatan medis
11. Prosedur kalibrasi peralatan medis
12. Laporan pertemuan klinis
13. Laporan kasus kematian
14. Prosedur tindakan medis 10 masing-masing SMF
15. Bukti pelaksanaan rapat (undangan, daftar hadir dan notulen)

S5P2

1. Program kerja SMF


2. Prosedur perencanaan alat dan bahan pelayanan medis

S5P3

1. Prosedur penanganan masalah etika kedokteran (SPO Penanganan Masalah Etik


Medis)
2. SK Panitia Etika Kedokteran
3. Uraian tugas panitia etika kedokteran
4. Laporan penanggulangan masalah etika
5. Buku pedoman etika rumah sakit
6. prosedur sosialisasi etika RS dan kedokteran

S6P1

1. Kebijakan pengembangan staf dan program pendidikan


2. SK pemberlakuan kebijakan dan prosedur (SPO Pengusulan Diklat PKB)
3. Data analisa kebutuhan pelayanan medis (Analisa Pelayanan Laboratorium; Analisa
Pelayanan RS 2003 – 2008; Analisa Pelayanan Poliklinik)

S6P2

1. Program pengembangan staf dan pendidikan staf medis (Usulan Diklat Dokter; SPO
Pengusulan Diklat PKB)
2. Laporan evaluasi program (EVALUASI DIKLAT 2009)

S7P1

1. Kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan medis


2. SK pemberlakuan kebijakan dan prosedur (SK Pembentukan Tim Penilai Indikator
Klinis; Kerangka Acuan Penilaian Indikator Klinis)
3. Program peningkatan mutu pelayanan medis (SK Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Medik)

S7P2

1. Prosedur pertemuan Komite Medik


2. Jadual rapat komite medik
3. Notulen rapat dan absensi

S7P3
1. Laporan statistik pelayanan rumah sakit (Rekapitulasi Indikator Klinis 2009)
2. Publikasi dalam buletin RS / majalah ilmiah (Warta RSUD No.7 Tahun IV Edisi
Januari-Maret 2010)

Anda mungkin juga menyukai