BIDANG PELAYANAN
(4) Sub Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok: merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan medik.
(6) Sub Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penunjang medik
TUGAS UTAMA :
1. Perencanaan:
Menyusun standar kebutuhan sarana, tenaga, alat dan bahan kegiatan untuk insatalasi.
Melakukan upaya peningkatan jumlah, jenis dan keuntungan pemeriksaan.
Mengupayakan penyederhanaan prosedur pembelian alat/bahan habis pakai.
Merencanakan peremajaan dan pemeliharaan alat.
Melaksanakan upaya agar instalasi terakreditasi
2. Pelaksanaan:
3. Penilaian:
TANGGUNG JAWAB
1. Mengatur pembagian tugas rutin dan isidentil untuk seluruh petugas instalasi.
2. Mengiventarisasi sarana, tenaga, alat dan bahan untuk instalasi.
3. Melakukan pemeriksaan jumlah dan kesiapan alat dan bahan yang akan dipakai.
4. Melakukan pemeriksaan waktu daluwarsa bahan.
WEWENANG
TUGAS UTAMA
TANGGUNG JAWAB
WEWENANG
TUGAS UTAMA:
TANGGUNG JAWAB:
WEWENANG:
TUGAS UTAMA:
TANGGUNG JAWAB:
WEWENANG:
TUGAS UTAMA:
TANGGUNG JAWAB
WEWENANG
TUGAS UTAMA:
WEWENANG:
5.SPM
JENIS
No PELAYANAN STANDAR REALISASI
/ INDIKATOR
1 2 3 4
1 Gawat Darurat
Kemampuan 100 % 100 %
menangani life saving
anak dan dewasa
Jam buka pelayanan 24 jam 24 jam
gawat darurat
Pemberi 100 % 35% (data)
pelayanan
kegawatdaruratan
yang bersertifikat
yang masih
berlaku ATLS /
BTLS / ACLS /
PPGD
Kesediaan tim Satu tim Belum ada
penanggulangan
bencana
Waktu tanggap ≤ 5 menit ≤ 5 menit
pelayanan dokter di terlayani setelah terlayani
gawat darurat pasien setelah pasien
datang datang
Kepuasan ≥ 70 % ≥ 70 %
pelanggan
Tidak adanya 100 % 100 %
pasien yang
diharuskan membayar
uang muka
Kematian pasien ≤ 24 ≤ dua per ≤ dua per
jam seribu seribu
(pindah ke (pindah ke
pelayanan rawat pelayanan
inap setelah 8 jam) rawat inap
setelah 8 jam)
2 Rawat Jalan
Dokter pemberi 100% Dokter 75% Dokter
pelayanan di Spesialis Spesialis (4
Poliklinik Spesialis besar)
Ketersediaan a. Klinik Anak a. Klinik Anak
pelayanan b.Klinik Penyakit b. Klinik
Dalam Penyakit
c.Klinik Kebidanan Dalam
d.Klinik Bedah c. Klinik
Kebidanan
d. Klinik
Bedah
e. Klinik Gigi
f. Klinik Mata
g. Klinik THT
h. Klinik Kulit
Kelamin
i. Klinik Jiwa
j.
Klinik Jantung
Jam buka 08.00 s/d 13.00 08.00 s/d 13.00
pelayanan
Setiap hari Setiap hari
kerja kecuali Jum’at kerja kecuali
: Jum’at :
08.00 - 11.00 08.00 - 11.00
Waktu tunggu di ≤ 60 ≥ 60 menit
rawat jalan menit
Kepuasan pelanggan ≥ 90 % 75 %
(Survey
Pelayanan
Publik)
a. Penegakan a. ≥ 60% a. ≥
diagnosis TB 60%
melalui b. ≥ 60 %
pemeriksaan b. ≥ 60 %
mikroskopis TB
b. Terlaksananya
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB
di Rumah Sakit
3 Rawat Inap
Pemberi pelayanan di a. a.
Rawat Inap Dokter spesialis Dokter
b. Perawat spesialis
minimal b. Dokter
pendidikan D3 umum
c. Perawat
minimal
pendidikan
D3 (90%)
Dokter penanggung 100 % 100 %
jawab pasien rawat
inap
Ketersediaan a. Anak a. Anak
Pelayanan Rawat Inap b. Penyakit Dalam b. Penyakit
c. Kebidanan Dalam
d. Bedah c. Kebidanan
d. Bedah
Jam Visite Dokter 08.00 s/d 14.00 08.00 s/d 14.00
Spesialis setiap hari kerja setiap hari
kerja
Kejadian infeksi ≤ 1,5 % ≤ 1,5 %
pasca operasi
Kejadian infeksi ≤ 1,5 % ≤ 1,5 %
nosokomial
Tidak adanya 100 % 100 %
kejadian pasien jatuh
yang
berakhir kecacatan /
kematian
Kematian pasien > 48 ≤ 0,24 % ≤ 0,24 %
jam
Kejadian pulang ≤5% ≤5%
Paksa
Kepuasan pelanggan ≥ 90 % ≥ 90 %
Rawat inap TB : a.100% a.100%
Persentase peserta
KB mantap yang
mendapatkan
konseling KB
mantap oleh bidan
terlatih.
Kepuasan ≥ 80 % ≥ 80 %
Pelanggan
6 Intensif
Rata-rata Pasien yang ≤3% ≤3%
kembali ke perawatan
intensif dengan
kasus yang sama < 72
jam
Pemberi a. Dokter c. Dokter
pelayanan Unit Sp.Anestesi dan spesialis
intensif dokter spesialis sesuai
sesuai dengan dengan
kasus kasus yang
yang di di tangani
tangani
d. 28 %
b. 100 % perawat perawat
minimal D3 minimal D3
dengan sertifikat dengan
Perawat mahir sertifikat
ICU/setara (D4) Perawat
mahir
ICU/setara
(D4)
7 Radiologi
Waktu tunggu hasil ≤ 3 jam ≤ 3 jam
pelayanan thorax foto
Pelaksana Dokter Spesialis Dokter
ekspertisi Radiologi spesialis yang
bersangkutan
Kejadian Kerusakan foto Kerusakan foto
kegagalan pelayanan ≤ 2% ≤ 2%
Rontgen
Kepuasan pelanggan. ≥ 80 % ≥ 80 %
8 Laboratorium Patologi Klinik
Waktu tunggu hasil ≤ 140 menit ≤ 140 menit
pelayanan
laboratorium. Kimia darah & Kimia darah &
darah rutin. darah rutin.
Pelaksana Dokter Spesialis Dokter
ekspertisi Patologi Klinik spesialis yang
bersangkutan
Tidak adanya 100 % 100 %
kesalahan pemberian
hasil pemeriksaan
laboratorium
Kepala Radiografer
Di Bidang Radioterapi
1. Melakukan teknik dan prosedur terapi radiasi sebagaimana mestinya sesuai dengan rekam
medic rencana penyinaran yang telah ditetapkan melalui proses treatment planning oleh
fisikawan medik dan telah ditetapkan oleh dokter spesialis radiologi, baik jenis dan tenaga
radiasi, posisi penyinaran lamanya selang waktu penyinaran, dosis radiasi, sentrasi, separasi
serta luas lapangan penyinaran.
2. Pemasangan wedge serta lain sebagainya. Dengan demikian radiogrfer harus mampu secara
professional membaca dan menerjemahkan/menginterpretasi status/ rekam medik terapi
radiasi sehingga tidak terjadi kesalahan teknis.
3. Begitu pula mampu memanipulasi peralatan pesawat/sumber radiasi yang semakin canggih,
serta pemakaian alat bantu terapi radiasi dan yang terpenting adalah merasa empati kepada
pasien yang dilakukan penyinaran, sehingga dapat memberikan informasi mengenai
penyinaran yang dilakukan dan selalu bertanggung jawab terhadap setiap besarnya dosis
radiasi yang diberikan kepada pasien.
4. Dengan demikian tingkat keakurasian pemberian radiasi tidak saja tergantung kepada
keakurasian treatmen planning serta keahlian klinis tetapi juga tergantung kepada teknik
dan prosedur terapi radiasi.
1. Melakukan prosedur kerja dengan zat radioaktif atau sumber radiasi lainnya, karena
sebagian besar radiografer adalah petugas proteksi radiasi ( PPR ) maka bertugas untuk
melakukan upaya–upaya tindakan proteksi radiasi dalam rangka meningkatkan kesehatan
dan keselamatan kerja bagi pekerja radiasi, pasien dan lingkungan.
2. Evaluasi tindakan proteksi radiasi yang telah dilakukan merupakan salah satu kemampuan
dari petugas Proteksi Radiasi termasuk pengujian terhadap efektifitas dan efisiensi tindakan
proteksi sehingga radiografer mampu membuat suatu sistem tindakan proteksi radiasi yang
lebih baik.
Mutu pelayanan kesehatan bidang radiologi tidak saja ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia penyelenggara pelayanan, tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas sarana,
prasarana dan peralatan yang digunakan, oleh sebab itu kemampuan radiografer dalam
mengelola khususnya memelihara sarana, prasarana dan peralatan radiologi dalam batas
kewenangannya sangat menentukan kualitas hasil layanan yang diberikan. Pemeliharaan
tersebut meliputi pemeliharaan kontak film screen, viewing Box, safe Light untuk kerja
otomatis prosesing film, kebersihan pesawat, yang semuanya tercakup dalam upaya dan
tindakan Quality Assurance radiology.
Sesuai dengan tugas serta kemampuan dan kewenangan (kompetensi) yang dimilikinya,
radiografer mempunyai fungsi yang strategis sebagai salah satu pengelola penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dlbidang radiologi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengerti dan memahami visi dan misi organisasi tempat kerja dan organisasi profesi serta
selalu berusaha agar visi dan misi tersebut dapat terlaksana dengan berupaya melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya, baik sebagai anggota profesi, anggota akademis maupun
sebagai bagian dari anggota masyarakat.
2. Meningkatkan jaminan kualitas pelayanan radiologi sesuai dengan perkembangan IPTEK
dibidang kedokteran.
3. Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja bagi penyelenggara pelayanan radiologi
4. Meningkatkan upaya proteksi radiasi untuk mencegah meningkatnya tingkat paparan radiasi
dalam lingkungan sehingga dapat meningkatkan keselamatan serta kesehatan masyarakat
dan lingkungan dari kemungkinan paparan radiasi yang beasal dari alat dan atau sumber
radiasi yang dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan.
5. Meningkatkan teknik dan prosedur manajemen perlakuan zat radioakif dan atau sumber
radiasi lainya sehingga mampu mencegah atau mengurangi kemungkinan darurat radiasi.
6. Meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan zat radioaktif dan atau
sumber radiasi lainnya sehingga memungkinkan manfaat radiasi semakin besar
dibandingkan dengan resiko bahaya yang ditimbulkan.
7. Meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi ketaatan pekerja radiasi terhadap
teknik dan prosedur kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya sebagai
suatu proses, sehingga tercapai pelayanan yang tepat guna (efektif dan efisien) dan
professional.
8. Meningkatkan upaya jaminan kualitas radiologi termasuk sistem pemeliharaan sarana,
prasarana dan peralatan radiologi sebagai upaya peningkatan kualitas hasil layanan radiologi
dalam bentuk rekam medik radiologi dan Imejing.
9. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya evaluasi pelayanan kepada masyarakat
melalui pengadaan kotak saran, angket/kuisioner dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan radiologi clan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang
dilakukan.
Leave a Reply
Akreditasi
S1P1
S2P1
S2P2
S3P1
1. Prosedur tentang seleksi dan penempatan staf medis (SPO Seleksi dan Penempatan
Tenaga Medis dalam SMF)
2. Standar kompetensi staf medis (Standar kompetensi dokter / dokter gigi)
3. Bukti pelaksanaan seleksi dan penempatan staf medis (catatan mutu)
4. Daftar staf medis sesuai penempatan
5. Check list kegiatan
6. Laporan hasil kegiatan
7. Hasil audit mutu internal
8. Bukti pelaksanaan tinjauan manajemen (undangan, daftar hadir, materi, notulen)
9. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan
S3P2
1. Prosedur seleksi dan penempatan staf medis di SMF (SPO Seleksi dan Penempatan
Tenaga Medis dalam SMF)
2. Uraian tugas staf medis di unit kerja
3. SK penempatan/penunjukan pimpinan unit fungsional (SK Penetapan Pimpinan
Kelompok Staf Medis)
4. Daftar staf medis sesuai penempatan
5. Struktur organisasi rumah sakit
6. Standar kompetensi staf medis (Standar kompetensi dokter / dokter gigi)
7. Standar kompetensi pimpinan unit fungsional
8. Hasil internal audit
9. Bukti melaksanakan tinjauan manajemen (undangan, daftar hadir, bahan/masukan,
notulen rapat)
10. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan
S3P3
S4P1
S4P2
S5P1
S5P2
S5P3
S6P1
S6P2
1. Program pengembangan staf dan pendidikan staf medis (Usulan Diklat Dokter; SPO
Pengusulan Diklat PKB)
2. Laporan evaluasi program (EVALUASI DIKLAT 2009)
S7P1
S7P2
S7P3
1. Laporan statistik pelayanan rumah sakit (Rekapitulasi Indikator Klinis 2009)
2. Publikasi dalam buletin RS / majalah ilmiah (Warta RSUD No.7 Tahun IV Edisi
Januari-Maret 2010)