Studi Kasus
Suatu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang farmasi hendak menginvestasikan mesin filling
otomatis pada salah satu proses produknya yang memiliki kapasitas 100 botol/menit. Saat ini
perusahaan menggunakan mesin filling manual dengan kapasitas 7 jam per batch. Proses produksi
saat ini untuk produk X adalah formulasi, mixing, pemasakan, filtrasi, pendinginan, filling/packing
primer, packing sekunder. Untuk memproduksi 1 batch (4220 botol) membutuhkan waktu : Formulasi
2 jam, mixing 1 jam, pemasakan 8 jam, filtrasi 30 menit, pendinginan 7,5 jam, filling/packing primer 7
jam, packing sekunder 6 jam. Perusahaan memiliki 6 line produksi dengan kapasitas 1 batch tiap line
dengan 3 shift (6 hari kerja per bulan sab). Berikut adalah data input dan output produksi per hari
selama 1 bulan. Proses QC terjadi saat filling.
1 1 422
2 4 1.688
3 5 2.110
4 6 2.532
5 5 2.110
6 5 2.110
7 1 422
8 3 1.266
9 4 1.688
10 2 844
11 6 2.532
12 0 0
13 5 2.110
14 3 1.244
15 0 0
16 6 2.196
17 1 422
18 4 1.688
19 2 844
20 2 844
21 5 2.110
22 0 0
23 5 2.110
24 6 2.208
25 0 0
D. Simulasikan berapa kapasitas yang dapat ditambahkan dengan investasi mesin filling otomatis