Anda di halaman 1dari 14

KONGRES

BAHASA DAERAH NUSANTARA

BAHASA DAERAH SEBAGAI


BAHASA PENGANTAR PENDIDIKAN
USIA DINI DI PAPUA:
USAHA MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN

Alice Eastwood

Gedung Merdeka, Bandung


2-4 Agustus 2016
Tahap selanjutnya adalah menentukan daerah dan bahasa yang dapat menjadi
sasaran untuk sebuah proyek uji coba yang menggunakan pendekatan pendidikan
baru sesuai hasil penelitian ACDP 039. Otonomi Khusus Pemerintah Provinsi Papua
melingkupi bidang pendidikan (Pemerintah Republik Indonesia, 2001), sehingga tim
ACDP bekerjasama terutama dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk mengambil
keputusan tersebut.
Badan Perencanaan Pembangungan Daerah Provinsi Papua mengemukakan
perlunya untuk memfokuskan program pemerintah dan dukungan oleh para mitra
donor terutama ditujukan ke kabupaten yang IPM-nya paling rendah (Harding et al.,
2014, p. 4). Kabupaten Lanny Jaya merupakan salah satu kabupaten di provinsi
Papua dengan IPM paling rendah (Pemerintah Provinsi Papua, 2013a). Sementara
itu, Bahasa Lani Barat (atau Dani Barat) ditutur oleh kurang lebih 180.000 orang di
daerah pergunungan Papua (Lewis et al., 2016) dan masih digunakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh semua generasi. Oleh karena itu, maka akhirnya
disepakati bersama agar kabupaten dan bahasa tersebut menjadi fokus proyek
selanjutnya, yaitu ACDP 023, karena ”ini akan mempengaruhi sejumlah besar orang
dalam bahasa yang jumlah penuturnya besar dan vitalitasnya tinggi untuk masa
jauh ke depan” (Harding et al., 2014, p. 70).

Grafik 1: Peta Vitalitas Bahasa di Papua

Keterangan

Lokasi Kabupaten Lanny Jaya

Aman
Rentan/Terancam Punah
Amat Parah/Terancam Punah
Kritis Mendekati Punah
Punah
Status Tidak diketahui

Sumber: SIL International Indonesia, 2012

2
Zona Perkembangan Proksimal yang didalilkan oleh Vygotsky (1978, buku asli
1930-4). Anak usia dini memiliki pengetahuan terkait dengan pengalaman dan
budaya mereka, serta keterampilan dalam bahasa ibu mereka. Pada usia ini
sangatlah penting untuk bangun dasar yang kuat dalam bahasa ibu sebelum masuk
ke pelajaran dalam bahasa kedua.
’Bahasa ibu’ didefinisikan oleh UNESCO sebagai berikut:
”Istilah bahasa ibu...meliputi unsur-unsur berikut: bahasa yang pertama-tama
dipelajari seseorang; bahasa yang dikenali dengan atau dikenal sebagai penutur asli
bahasa itu oleh orang-orang lain; bahasa yang diketahui terbaik oleh seseorang dan
bahasa yang paling banyak digunakan...” (UNESCO, 2005, p. 12).
Bagi anak-anak di daerah terpencil, bahasa ibu seringkali merujuk pada
bahasa daerah, berarti sebaiknya mereka diajar terutama menggunakan bahasa
daerah sebagai bahasa pengantar, baik secara lisan maupun secara tertulis. Isi
bahan ajar yang dipakai juga harus disesuaikan dengan konteks lokal.
Pendekatan pendidikan berbasis bahasa ibu yang bukan hanya dipakai di
tingkat PAUD, melainkan juga di sekolah dasar dan bahkan di jenjang pendidikan
lebih tinggi, didukung oleh UNESCO:
”UNESCO mendukung pengajaran bahasa ibu sebagai alat untuk memperbaiki
kualitas pendidikan dengan jalan membangun di atas pengetahuan dan pengalaman
para peserta didik dan guru” (UNESCO, 2005, p. 24).
Pendekatan pendidikan berbasis bahasa daerah paling relevan untuk guru dan
peserta didik di daerah-daerah terisolir dan homogen secara etnis di mana bahasa
daerah yang sama dipakai oleh semua generasi, termasuk anak kecil, dan di mana
bahasa nasional (di Indonesia, Bahasa Indonesia) jarang didengarkan. Peserta didik
di daerah tersebut akan mengalami kesulitan apabila bahasa nasional digunakan
oleh guru dan apabila buku pelajaran tertulis dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena
itu, mereka memerlukan pendekatan pendidikan berbasis bahasa ibu. Berarti,
tujuan utama pendekatan ini bukanlah untuk melestarikan bahasa melainkan untuk
membantu murid supaya mengerti. Namun, efek samping dari program ini tentu
saja adalah pelestarian bahasa daerah, karena para tutor dan anak harus belajar
membaca dan mengeja dalam bahasa daerah, dan orang dewasa lainnya juga
dilibatkan dalam pengeditan bahan bacaan.

4
45
40
Persentase Responden

35 2,2
30
25
41,3 Campuran
Campur bahasa
Bahasa
20
1,1 32,6 Bahasa
Bahasa Lany
Lani
15
10 Bahasa
BahasaIndonesia
Indonesia
16,3
5 2,1
3,2 1,1
0
0 2 4 24
Jumlah Jam Perjalanan ke Kota dari Tempat Tinggal
Responden
100
25,0
80 Mudah
Gampang
Persentase Responden

88,0

60

40 75,0

20
Sulit/susah
12,0
0
Bhs Indonesia Bhs Lani
Persepsi Murid Mengenai Pilihan Bahasa di Ruang
Kelas
Persentase Responden

100
64,1
80
60
19,6
40 16,3
20
0
Bhs Indonesia Lani Campuran

Bahasa Yg Digunakan Guru di Ruang Kelas


Sumber: (PT. Trans Intra Asia & SIL International, p. 4)

Selain bertanya mengenai bahasa yang digunakan atau dianggap lebih muda,
tim survei juga menggunakan tes EGRA (Early Grades Reading Assessment atau
Penghitungan Kemampuan Baca pada Kelas Awal), yaitu suatu instrumen yang
secara internasional digunakan untuk menyediakan kilasan pengembangan
kemampuan baca di daerah tertentu. EGRA telah dikembangkan dalam Bahasa
Indonesia dan digunakan oleh Research Triangle Institute International di bawah
kontrak USAID. Laporan hasil penemuan yang dibuat tahun 2014 dapat menjadi
patokan untuk mengevaluasi hasil yang diperoleh di Lanny Jaya.
Lanny Jaya terletak di bagian negara MNP (Maluku, Nusa Tenggara, Papua).
Menurut EGRA pada umumnya kemampuan keaksaraan murid di MNP sekitar 50%
di bawah standar nasional. Grafik 5 menunjukkan perolehan hasil pengukuran
tingkat kelancaran membaca berdasarkan kata yang dibaca benar per menit, serta
pemahaman membaca berdasarkan pertanyaan yang dijawab benar setelah
membaca naskah sasaran. Ternyata, kemampuan para responden survei ACDP 023
di Lanny Jaya rata-rata 50% di bawah kemampuan murid MNP.

Grafik 5: Perbandingan dua komponen kemampuan membaca lintas wilayah dan kelas

70

National Keterangan
60 MNP
Papua Grade 2
Nasional
Hasil Rata-rata Responden

50 Papua Grade 3
Group Mean Scores

Maluku, Nusa Tenggara,


40 Papua
30
Responden Kelas II di
Kabupaten Lanny Jaya
20 Responden Kelas III di
Kabupaten Lanny Jaya
10

0
Reading Fluency (wcpm) Reading Comprehension (percent)
Kelancaran membaca Pemahaman membaca
Komponen Pengembangan
Measures Kecakapan
of Reading Skill Membaca
Development

Singkat kata, kemampuan anak-anak ini membaca dan menulis dalam bahasa
Indonesia sangatlah terbatas (PT. Trans Intra Asia & SIL International, p. 6).

7
tersebut digunakan oleh guru di ruang kelas. Anak harus belajar membaca dan
menulis pertama-tama dalam bahasa ibu mereka.

Daftar Singkatan Yang Sering Dipakai

ACDP Analytical and Capacity Development Partnership


ACDP 039 Penelitian yang diadakan di Tanah Papua tahun
2013
ACDP 023 Program pengembangan kurikulum PAUD, TK dan
SD Kelas I untuk distrik Kuyawage.
UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organisation
PAUD Pendidikan Anak Usia Dini

Bibliography

Adarsh, S. (2012) Early Experiences Matter: Building Foundations for Life-Long


Learning Asia Pacific Early Childhood Development Noteworthy Practices,
Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua (2012) Rancangan Perdasus
2012 Tentang Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil,
Harding, D.C., Pikkert, J., Bengetoku, B. & Sawi, A. (2014) Studi Perencanaan
Strategis Percepatan Pendidikan Dasar Di Pedesaan Dan Daerah Terpencil
Di Tanah Papua, 2014, Jakarta
Heckman, J.J. (2000) Policies to Foster Human Development Capital, Northwestern
University and University of Chicago: Joint Center for Poverty Research
Lewis, M.P., Simons, G.F. & Fennig, C.D. (Eds.) (2016) Ethnologue: Languages of the
World, Nineteenth Edition, Dallas: SIL International Available from:
<www.ethnologue.com> [Accessed: 14 July 2016]
Marope, P.T.M. & Kaga, Y. (Eds.) (2015) Investing Against Evidence: The Global State
of Early Childhood Care and Education, Paris: UNESCO

12
Pemerintah Provinsi Papua (2013a) Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 14
Tahun 2013 Tentang Rencanca Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2013-2018,
Pemerintah Provinsi Papua (2013b) Perdasus Nomor 3 Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil,
Pemerintah Republik Indonesia Undang-Undang No.21/2001 Tentang Otonomi
Khusus Bagi Provinsi Papua,
PT. Trans Intra Asia & SIL International Support for Mother Tongue Based,
Multilingual Education (MTB-MLE) for Schools in Rural and Remote Areas
of Papua (ACDP 023) Final Report,
Tinajero, A. & Loizillon, A. (2012) The Review of Care, Education and Child
Development Indicators in Early Childhood, Paris: UNESCO
UNESCO (2005) Pendidikan dalam Dunia Multibahasa, Jakarta: UNESCO (Organisasi
Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan
Kebudayaan)
Vygotsky, L.S. (1978) Mind in Society: The Development of Higher Psychological
Processes (M. Cole, V. John-Steiner, S. Scribner, & E. Souberman, Eds., A.R.
Luria, M. Lopez-Morillas, & M. Cole, Trans.), Cambridge, Mass.: Harvard
University Press

Situs Web
Badan Pusat Statistik (2016) Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi,
2010-2015 (Metode Baru) Available from:
<https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1211> [Accessed
14.07.2016]
Badan Pusat Statistik (2016) Persentase Penduduk Buta Huruf menurut Kelompok
Umur, 2011-2015 Available from:
<https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1056> [Accessed
14.07.2016]

13

Anda mungkin juga menyukai