Anda di halaman 1dari 7

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SMA/SMK/MA/MAK

MATA PELAJARAN
BAHASA SUNDA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


BANDUNG, 2017
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
BAHASA SUNDA SMA/MA

KELAS: X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (a) jujur, (b)
disiplin, (c) santun, (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
(e) bertanggung jawab, (f) responsif, dan (g) pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Menunjukkan keterampilan
menganalisis dan mengevaluasi menalar, mengolah, dan menyaji
pengetahuan faktual, secara (a) efektif, (b) kreatif, (c)
konseptual, prosedural, dan produktif, (d) kritis, (e) mandiri,
metakognitif pada tingkat (f) kolaboratif, (g) komunikatif,
teknis, spesifik, detil, dan dan (h) solutif, dalam ranah
kompleks berdasarkan rasa konkret dan abstrak terkait
ingin tahunya tentang (a) ilmu dengan pengembangan dari yang
pengetahuan, (b) teknologi, (c) dipelajarinya di sekolah, serta
seni, (d) budaya, dan (e) mampu menggunakan metoda
humaniora dengan wawasan sesuai dengan kaidah keilmuan.
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

-1-
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1. Menganalisis unsur kebahasaan 4.1. Menerjemahkan teks ke dalam
dan rasa bahasa teks bahasa Sunda atau sebaliknya
terjemahan. dengan memperhatikan unsur
kebahasaan dan rasa bahasa.
3.2. Menganalisis isi, struktur, dan 4.2. Menyajikan isi teks
unsur kebahasaan teks babad/ babad/sejarah Sunda dengan
sejarah Sunda. memperhatikan struktur dan
unsur kebahasaan.
3.3 Menganalisis isi dan unsur 4.3 Merancang, melakukan dan
kebahasaan teks wawancara. menyusun laporan wawancara
dengan memperhatikan
kesantunan berbahasa.
3.4. Menganalisis isi, struktur dan 4.4. Menulis laporan kegiatan
unsur kebahasaan laporan dengan memperhatikan
kegiatan. struktur dan unsur
kebahasaan.
3.5. Membandingkan jenis dongeng, 4.5. Menampilkan berbagai jenis
berdasarkan struktur, unsur dongeng dengan cara
kebahasaan dan fungsi sosial. ngadongeng, monolog,
dramatisasi.
3.6. Membandingkan bentuk, 4.6. Melantunkan kawih Sunda
struktur dan unsur kebahasaan klasik dan pop dengan
teks kawih Sunda klasik dan memperhatikan ekspresi dan
pop. teknik vokal.
3.7. Menganalisis isi, unsur, 4.7. Menampilkan sajak dengan cara
struktur dan aspek kebahasaan membaca, mendeklamasikan,
sajak. musikalisasi atau dramatisasi.
3.8 Menganalisis bentuk dan tipe 4.8. Mendemonstrasikan aksara
aksara Sunda sesuai dengan Sunda sesuai dengan kaidah-
kaidah-kaidahnya. kaidahnya.

-2-
KELAS: XI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (a) jujur, (b)
disiplin, (c) santun, (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
(e) bertanggung jawab, (f) responsif, dan (g) pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Menunjukkan keterampilan
menganalisis dan mengevaluasi menalar, mengolah, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, secara (a) efektif, (b) kreatif, (c)
prosedural, dan metakognitif produktif, (d) kritis, (e) mandiri,
pada tingkat teknis, spesifik, (f) kolaboratif, (g) komunikatif,
detil, dan kompleks berdasarkan dan (h) solutif, dalam ranah
rasa ingin tahunya tentang (a) konkret dan abstrak terkait
ilmu pengetahuan, (b) teknologi, dengan pengembangan dari
(c) seni, (d) budaya, dan (e) yang dipelajarinya di sekolah,
humaniora dengan wawasan serta mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai dengan kaidah
kenegaraan, dan peradaban keilmuan.
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4


3.1 Menganalisis isi, struktur, serta 4.1 Mentransformasikan cerita
aspek kebahasaan cerita wawacan ke dalam prosa atau
wawacan. mengkreasikan ke dalam bentuk
pertunjukan (seperti beluk,
jemblungan, dramatisasi).

-3-
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.2. Menganalisis isi, struktur dan 4.2. Menulis carita pondok sederhana
unsur kebahasaan carita dengan memperhatikan struktur
pondok. dan kaidah kebahasaan.
3.3. Menganalisis isi, pola penyajian, 4.3. Menyusun teks berita
dan unsur kebahasaan teks berdasarkan pengamatan atau
berita dari media massa cetak hasil wawancara sesuai dengan
atau elektronik. struktur dan kaidah
kebahasaan.
3.4. Menganalisis isi, struktur dan 4.4. Mendemonstrasikan panata
unsur kebahasaan teks panata acara dalam kegiatan diskusi,
acara dalam kegiatan diskusi, rapat, debat, dan sejenisnya
rapat, debat, dan sejenisnya. yang sesuai dengan konteks
penggunaan bahasa.
3.5. Menganalisis isi, struktur, dan 4.5. Mendemonstrasikan biantara
unsur kebahasaan teks dengan memperhatikan
biantara. kesantunan dan penggunaan
kaidah bahasa.
3.6. Menganalisis isi, struktur dan 4.6. Menulis teks biografi sederhana
unsur kebahasaan teks biografi. dengan memperhatikan struktur
dan penggunaan kaidah bahasa.
3.7. Menganalisis isi, struktur, dan 4.7. Menampilkan drama
unsur kebahasaan teks/naskah berdasarkan teks/naskah
drama. dengan memperhatikan intonasi
dan ekspresi.
3.8. Menganalisis isi, struktur dan 4.8. Menulis resensi (buku, film,
unsur kebahasaan teks resensi musik, pertunjukan) dengan
(buku, film, musik, pertunjukan) memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan.

-4-
KELAS: XII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (a) jujur, (b)
disiplin, (c) santun, (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
(e) bertanggung jawab, (f) responsif, dan (g) pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Menunjukkan keterampilan
menganalisis dan mengevaluasi menalar, mengolah, dan menyaji
pengetahuan faktual, secara (a) efektif, (b) kreatif, (c)
konseptual, prosedural, dan produktif, (d) kritis, (e) mandiri,
metakognitif pada tingkat (f) kolaboratif, (g) komunikatif,
teknis, spesifik, detil, dan dan (h) solutif, dalam ranah
kompleks berdasarkan rasa konkret dan abstrak terkait
ingin tahunya tentang (a) ilmu dengan pengembangan dari
pengetahuan, (b) teknologi, (c) yang dipelajarinya di sekolah,
seni, (d) budaya, dan (e) serta mampu menggunakan
humaniora dengan wawasan metoda sesuai dengan kaidah
kemanusiaan, kebangsaan, keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

-5-
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1. Menganalisis isi, struktur dan 4.1. Menyajikan bahasan tradisi
unsur kebahasaan teks setempat melalui berbagai
bahasan tradisi Sunda. media (seperti mading,
pameran fotografi, film
dokumenter) dengan
memperhatikan kaidah
bahasa Sunda.
3.2. Menganalisis isi, struktur, dan 4.2. Mengkreasikan petikan cerita
unsur kebahasaan petikan wayang secara lisan/tulisan
cerita wayang. (seperti drama, carita pondok,
puisi) dengan memperhatikan
struktur dan kaidah
kebahasaan.
3.3. Menganalisis isi, struktur, 4.3. Mengkreasikan cerita pantun
unsur dan aspek kebahasaan secara lisan/tulisan (seperti
petikan cerita pantun. drama, carita pondok, puisi)
dengan memperhatikan
struktur dan kaidah
kebahasaan.
3.4. Menganalisis isi, struktur, dan 4.4. Menyajikan hasil analisis
unsur kebahasaan novel. novel melalui berbagai media
(seperti bagan, cerita
bergambar, animasi) dengan
memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan.
3.5. Menganalisis isi, struktur, dan 4.5. Menyusun dan menampilkan
unsur kebahasaan sisindiran. sisindiran secara lisan/tulisan
sesuai dengan konteks dan
fungsi sosialnya.
3.6. Menganalisis isi, struktur dan 4.6. Menulis artikel sederhana
unsur kebahasaan teks artikel berbahasa Sunda dengan
berbahasa Sunda. memperhatikan struktur dan
penggunaan kaidah
kebahasaan.

-6-

Anda mungkin juga menyukai