Anda di halaman 1dari 7

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SMK YASTI

MATA PELAJARAN
BAHASA SUNDA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


KAB. SUKABUMI 2018
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
BAHASA SUNDA

KELAS: X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (a) jujur, (b)
disiplin, (c) santun, (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
(e) bertanggung jawab, (f) responsif, dan (g) pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Menunjukkan keterampilan
menganalisis dan menalar, mengolah, dan menyaji
mengevaluasi pengetahuan secara (a) efektif, (b) kreatif, (c)
faktual, konseptual, produktif, (d) kritis, (e) mandiri,
prosedural, dan metakognitif (f) kolaboratif, (g) komunikatif,
pada tingkat teknis, spesifik, dan (h) solutif, dalam ranah
detil, dan kompleks konkret dan abstrak terkait
berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari yang
tahunya tentang (a) ilmu dipelajarinya di sekolah, serta
pengetahuan, (b) teknologi, (c) mampu menggunakan metoda
seni, (d) budaya, dan (e) sesuai dengan kaidah keilmuan.
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya

1
untuk memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4


3.1. Menganalisis unsur kebahasaan 4.1. Menerjemahkan teks ke dalam
dan rasa bahasa teks bahasa Sunda atau sebaliknya
terjemahan. dengan memperhatikan unsur
kebahasaan dan rasa bahasa.
3.2. Menganalisis isi, struktur, dan 4.2. Menyajikan isi teks
unsur kebahasaan teks babad/ babad/sejarah Sunda dengan
sejarah Sunda. memperhatikan struktur dan
unsur kebahasaan.
3.3 Menganalisis isi dan unsur 4.3 Merancang, melakukan dan
kebahasaan teks wawancara. menyusun laporan wawancara
dengan memperhatikan
kesantunan berbahasa.
3.4. Menganalisis isi, struktur dan 4.4. Menulis laporan kegiatan
unsur kebahasaan laporan dengan memperhatikan
kegiatan. struktur dan unsur
kebahasaan.
3.5. Membandingkan jenis dongeng, 4.5. Menampilkan berbagai jenis
berdasarkan struktur, unsur dongeng dengan cara
kebahasaan dan fungsi sosial. ngadongeng, monolog,
dramatisasi.
3.6. Membandingkan bentuk, 4.6. Melantunkan kawih Sunda
struktur dan unsur kebahasaan klasik dan pop dengan
teks kawih Sunda klasik dan memperhatikan ekspresi dan
pop. teknik vokal.
3.7. Menganalisis isi, unsur, 4.7. Menampilkan sajak dengan cara
struktur dan aspek kebahasaan membaca, mendeklamasikan,
sajak. musikalisasi atau dramatisasi.
3.8 Menganalisis bentuk dan tipe 4.8. Mendemonstrasikan aksara
aksara Sunda sesuai dengan Sunda sesuai dengan kaidah-
kaidah-kaidahnya. kaidahnya.

2
KELAS: XI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (a) jujur, (b)
disiplin, (c) santun, (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
(e) bertanggung jawab, (f) responsif, dan (g) pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Menunjukkan keterampilan
menganalisis dan mengevaluasi menalar, mengolah, dan
pengetahuan faktual, menyaji secara (a) efektif, (b)
konseptual, prosedural, dan kreatif, (c) produktif, (d) kritis,
metakognitif pada tingkat teknis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g)
spesifik, detil, dan kompleks komunikatif, dan (h) solutif,
berdasarkan rasa ingin tahunya dalam ranah konkret dan
tentang (a) ilmu pengetahuan, abstrak terkait dengan
(b) teknologi, (c) seni, (d) pengembangan dari yang
budaya, dan (e) humaniora dipelajarinya di sekolah, serta
dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metoda
kebangsaan, kenegaraan, dan sesuai dengan kaidah
peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.

3
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1 Menganalisis isi, struktur, serta 4.1 Mentransformasikan cerita
aspek kebahasaan cerita wawacan ke dalam prosa atau
wawacan. mengkreasikan ke dalam
bentuk pertunjukan (seperti
beluk, jemblungan,
dramatisasi).
3.2. Menganalisis isi, struktur dan 4.2. Menulis carita pondok
unsur kebahasaan carita sederhana dengan
pondok. memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan.
3.3. Menganalisis isi, pola 4.3. Menyusun teks berita
penyajian, dan unsur berdasarkan pengamatan atau
kebahasaan teks berita dari hasil wawancara sesuai
media massa cetak atau dengan struktur dan kaidah
elektronik. kebahasaan.

3.4. Menganalisis isi, struktur dan 4.4. Mendemonstrasikan panata


unsur kebahasaan teks panata acara dalam kegiatan diskusi,
acara dalam kegiatan diskusi, rapat, debat, dan sejenisnya
rapat, debat, dan sejenisnya. yang sesuai dengan konteks
penggunaan bahasa.
3.5. Menganalisis isi, struktur, dan 4.5. Mendemonstrasikan biantara
unsur kebahasaan teks dengan memperhatikan
biantara. kesantunan dan penggunaan
kaidah bahasa.
3.6. Menganalisis isi, struktur dan 4.6. Menulis teks biografi
unsur kebahasaan teks sederhana dengan
biografi. memperhatikan struktur dan
penggunaan kaidah bahasa.
3.7. Menganalisis isi, struktur, dan 4.7. Menampilkan drama
unsur kebahasaan berdasarkan teks/naskah
teks/naskah drama. dengan memperhatikan
intonasi dan ekspresi.
3.8. Menganalisis isi, struktur dan 4.8. Menulis resensi (buku, film,
unsur kebahasaan teks resensi musik, pertunjukan) dengan
(buku, film, musik, memperhatikan struktur dan
pertunjukan) kaidah kebahasaan.

4
KELAS: XII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (a) jujur, (b)
disiplin, (c) santun, (d) peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
(e) bertanggung jawab, (f) responsif, dan (g) pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Menunjukkan keterampilan
menganalisis dan menalar, mengolah, dan
mengevaluasi pengetahuan menyaji secara (a) efektif, (b)
faktual, konseptual, kreatif, (c) produktif, (d) kritis,
prosedural, dan metakognitif (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g)
pada tingkat teknis, spesifik, komunikatif, dan (h) solutif,
detil, dan kompleks dalam ranah konkret dan
berdasarkan rasa ingin abstrak terkait dengan
tahunya tentang (a) ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, (b) teknologi, (c) dipelajarinya di sekolah, serta
seni, (d) budaya, dan (e) mampu menggunakan metoda
humaniora dengan wawasan sesuai dengan kaidah
kemanusiaan, kebangsaan, keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

5
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1. Menganalisis isi, struktur dan 4.1. Menyajikan bahasan tradisi
unsur kebahasaan teks setempat melalui berbagai
bahasan tradisi Sunda. media (seperti mading,
pameran fotografi, film
dokumenter) dengan
memperhatikan kaidah
bahasa Sunda.
3.2. Menganalisis isi, struktur, dan 4.2. Mengkreasikan petikan cerita
unsur kebahasaan petikan wayang secara lisan/tulisan
cerita wayang. (seperti drama, carita pondok,
puisi) dengan memperhatikan
struktur dan kaidah
kebahasaan.
3.3. Menganalisis isi, struktur, 4.3. Mengkreasikan cerita pantun
unsur dan aspek kebahasaan secara lisan/tulisan (seperti
petikan cerita pantun. drama, carita pondok, puisi)
dengan memperhatikan
struktur dan kaidah
kebahasaan.
3.4. Menganalisis isi, struktur, dan 4.4. Menyajikan hasil analisis
unsur kebahasaan novel. novel melalui berbagai media
(seperti bagan, cerita
bergambar, animasi) dengan
memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan.
3.5. Menganalisis isi, struktur, dan 4.5. Menyusun dan menampilkan
unsur kebahasaan sisindiran. sisindiran secara lisan/tulisan
sesuai dengan konteks dan
fungsi sosialnya.
3.6. Menganalisis isi, struktur dan 4.6. Menulis artikel sederhana
unsur kebahasaan teks artikel berbahasa Sunda dengan
berbahasa Sunda. memperhatikan struktur dan
penggunaan kaidah
kebahasaan.

Anda mungkin juga menyukai