Anda di halaman 1dari 2

PENG.BIMB.

PESERTA DIDIK

Nama                 : Risma Melati

NIM                  : 203210050

Program Studi   : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB 12

Permasalahan-Permasalahn Penyesuaian Diri Remaja

Tingkat penyesuaian diri da pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orang tua dan
suasana psikologis dan sosial dalam keluarga. Contoh sikap orang tua yang menolak .
disamping itu sikap orang tua yang memeberikan perlindungan yang berlebihan akibatnya
juga tidak baik. Sikap orang tua otoriter, yaitu memaksakan kekuasaaan akan menghambat
penyesuaian diri remaja. Permasalahan-permasalahan penyesuaian diri yang dihadapi juga
dapat berasal dari suasana psikologis keluarga seperti keretakan keluarga. Perbedaan
perlakuan anak antara laki-laki dan perempuan akan mempengaruhi hubungan antara mereka,
sehingga menimbulkan iri hati dalam jiwa anak peremepuan dan sodaranya. Permasalahan
penyesuaian bagi remaja juga terjadi pada remaja yang sering pindah tempat tinggal.

Permasalahan penyesuaian diri diri disekolah mungkin akan timbul ketika mereka mualai
memasuki jenjang sekolah yang baru. Permasalaghan umum lain yang sering dihadapi antara
lain memilih sekolah. Permasalahn yang lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri
yang berkaitan demham kebiasaan belajar yang baik.

Implikasi Proses Penyesuaian Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan

Dalam kaitan nya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya tida jauh dari
peranan keluarga, yaitu sebgai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami
masalah.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja
khususnya disekolah adalah :

1) Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “ betah “ bagi nak didik,
baik secara sosial, fisik, maupun akademis.
2) Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak
3) Uasah memahami nak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun
seluruh aspek pribadinya.
4) Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar
5) Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar
6) Ruang kelas yang memenuhi syarat- syarat kesehatan.
7) Peraturan tata tertib yang jelas dan diphami mirid
8) Teladan dari para guru dalam segalal segi pendidikan
9) Kerja sama dan saling pengertian dari para guru dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan sekolah
10) Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang sebaik-baiknya
11) Situasi yang penih saling pengertian dan tanggung jawab baik pada murid maupun
para guru
12) Hubungan yang baik dan penuh pengertian anatara sekolah dengan orang tua siswa
dan masyarakat.

Sifat- sifat guru yang efektif, sebagai berikut : ( Ryans dalam Garrison, 1956 )
a. Memberi kesempatan
b. Ramah dan optimis
c. Mampu mengontrol diri
d. Mempunyai rasa humor
e. Mengetahui dan mengakui kesalahan sendiri
f. Jujur dan objektif
g. Menunjukan pengertian dan rasa simpati dalam bekerja dengan siswanya.

Anda mungkin juga menyukai