Anda di halaman 1dari 3

Organisasi Papua Merdeka atau OPM merupakan sebuah

organisasi yang didirikan pada tahun 1965. Namun sudah


beroperasi sejak bulan Desember 1963 

Pada awalnya OPM dikendalikan oleh warga negara Belanda yang bertujuan untuk
melepaskan Papua dari Indonesia serta permintaan tokoh pejuang Papua untuk menerima
kewarganegaraan Belanda dan mengangkat warga Papua menjadi bagian pemerintahan
sampai dengan pengaktifan pemerintahan Indonesia pada tahun 1963. Hal tersebut terjadi
karena pada awal mula dirikan OPM itu dimulai sejak Perang Dunia II. Saat itu Hindia
Belanda membantu menyuplai minyak untuk melawan Jepang hingga berakhir dengan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Di saat itu juga Nugini Belanda atau
Nugini Barat dan Australia menguasai wilayah Papua dan Nugini Britania yang menolak
Jepang bersatu hingga pada akhirnya bersekutu dengan pasukan Amerika Serikat dan
Australia untuk bertempur di Perang Pasifik.

Hingga adanya hubungan antara Nugini Belanda dengan Belanda. Sebelumnya sudah ada
perjanjian di tahun 1957 antara Australia dengan Belanda yang mengatakan bahwa teritori
mereka berdua lebih baik disatukan dan merdeka. Namun, tidak ada upaya pembangunan di
teritori Australia serta adanya kepentingan oleh Amerika Serikat, membuat munculnya 2
wilayah berpisah dan memunculkan sebuah organisasi yang bernama Organisasi Papua
Merdeka.

OPM terdiri dari dua fraksi yaitu pertama, fraksi yang didirikan pada
tahun 1963 oleh Aser Demotekay di Jayapura dan Fraksi kedua yaitu
fraksi yang didirikan pada tahun 1964 oleh Terianus Aronggear di
Manokwari

Upaya yang dilakukan Aser Demotekay untuk mencapai kemerdekaan Papua yaitu dengan
cara bekerjasama dengan pemerintah Indonesia dan tanpa menggunakan aksi kekerasan.
Harapan Aser dengan cara bekerjasama dengan pemerintah Indonesia akan lebih mudah
mendapatkan kemerdekaan Papua.
Di Masa kepemimpinan Terianus, OPM disebut sebagai “Organisasi Perjuangan Menuju
Kemerdekaan Negara Papua Merdeka”. Fraksi yang dipimpin Terianus lebih berani karena ia
lebih memilih untuk melakukan perlawanan bersenjata daripada fraksi yang dipimpin Aser
yang masih menggunakan pendekatan diplomatis.
Pada masa orde lama, OPM mengalami peningkatan
keanggotaan. Meskipun anggota OPM tidak sebanding dengan anggota TNI/Polri,
namun OPM sulit untuk ditangani karena wilayah Papua didominasi oleh hutan sehingga
sangat sulit untuk melacak tempat persembunyiannya.7 Perjuangan OPM semakin serius
dengan berhasilnya OPM memperoleh dukungan dari negara Vanuatu pada tahun 1965.

Aksi Pengibaran Bendera Bintang Kejora. Sejak awal


berdirinya, selain melakukan aksi kekerasan, OPM telah
melancarkan aksinya melalui pengibaran bendera Bintang
Kejora. Selain itu OPM juga menolak pembangunan ekonomi di Papua dan hanya
menuntut untuk kemerdekaan Papua. Pada masa kepemimpinan Muammar Gaddafi, OPM
mendapatkan pendanaan dari pemerintah Libya. Selain itu, OPM mendapat pelatihan dari
New People's Army yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Departemen Keamanan
Nasional Amerika Serikat.

Bentuk Pemberontakan Aksi Papua Merdeka

 Pada tahun 1986, Dewan Revolusi OPM atau OPMRC berusaha


meraih kemerdekaan dengan jalur kampanye diplomasi
internasional. Mereka bertujuan mendapatkan pengakuan secara internasional
dalam upaya kemerdekaan Papua Barat di dalam forum – forum internasional seperti
PBB, Forum Pasifik Selatan, Gerakan Non-Blok hingga ASEAN.
 Pada tahun 1996, OPM berhasil menyandra sejumlah orang
Eropa dan Indonesia. Mereka terbagi menjadi grup peneliti dan yang lain
berasal dari kamp hutan. Namun dua sandra dari grup peneliti berhasil dibunuh
sedangkan sisanya dibebaskan.
 Di Bulan Juli 1998, bendera Bintang Kejora berhasil dikibarkan
oleh OPM di atas menara air di Kota Biak di Pulau Biak. OPM
berhasil menguasai tempat tersebut selama beberapa hari hingga akhirnya militer
Indonesia berhasil membubarkannya. Salah satu tokoh OPM, Filep Karma berhasil
ditangkap.
 Pada tanggal 8 April 2012, OPM berhasil menyerang sebuah
pesawat milik Trigana Air setelah melakukan pendaratan di
Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua. Ada sekitar 5 militan bersenjata
OPM melepaskan tembakan ke arah pesawat secara tiba – tiba hingga pesawan
kehilangan kendali dan menabrak sebuah bangunan. Seorang jurnalis Papua Pos
bernama Leiron Kogoya tewas setelah tertembak di bagian leher. Pilot Beby Astek
dan Kopilot Willy Resubun terluka oleh pecahan peluru, seorang ibu rumah tangga
terluka di lengan kanan bersama anaknya berusia 4 tahun yang terluka di lengan kiri.

 Dan konflik terbaru pada bulan Agustus 2019 , Kasus ujaran


rasis terhadap mahasiswa Papua yang berada di Surabaya. Masalah
tersebut berujung pada aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Papua di
Manokwari dan Sorong pada hari Senin, 19 Agustus 2019. Aksi demo tersebut
berlangsung ricuh hingga membakar gedung DPRD dan juga merusak fasilitas umum.
Di tempat lain, terjadi pengibaran bendera Bintang Kejora di Fakfak pada tanggal 21
Agustus 2019.

SUMBER :

Organisasi Papua Merdeka: Sejarah Pembentukan Hingga Upaya Pengakuannya -


IlmuGeografi.com

Ngatiyem. (2007). OGANISASI PAPUA MERDEKA 1964-1998 (Studi Tentang


Pembangunan Stabilitas Politik Di Indonesia).

Anda mungkin juga menyukai