Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mohammad Imron Hamzah

Nim : 2020100260505

Prodi : PGMI Khusus

ORGANISASI PAPUA MERDEKA (OPM)

A. Latar Belakang berdirinya OPM

Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis atau organisasi yang
didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari
Pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua
Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya

OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah bagian Indonesia maupun
negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah
perjanjian antara Belanda dengan Indonesia, dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut
yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut
oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain

Pada tanggal 1 juli 1971, Nicolas Jouwe dan dua komandan OPM yang lain, Seth Jafeth
Raemkorem dan Jacob Hendrik Prai menaikkan bendera Bintang Fajar dan memproklamasikan
berdirinya Republik Papua Barat. Namun, pemerintahan ini berumur pendek karena ternyata segera
ditumpas oleh militer Indonesia dibawah perintah Presiden Soeharto

Tahun 1982 Dewan Revolusioner OPM didirikan dimana tujuan dewan tersebut adalah untuk
menggalang dukungan masyarakat international untuk mendukung kemerdekaan wilayah tersebut.
Mereka mencari dukungan antara lain melalui PBB, GNB, Forum Pasifik Selatan, dan ASEAN

Latar belakang pemberontakan biasanya diawali dari ketidakpuasan masyarakat daerah atas
kebijakan pemerintah yang dirasa kurang adil

Oleh karena itu, saya berharap kepada pemerintah, untuk lebih memperhatikan daerah-daerah
yang selama ini selalu “terabaikan” secara sengaja maupun tidak sengaja. Dengan ini, kedepannya
tidak ada lagi pemberontakan terhadap pemerintah, tetapi untuk Presiden Jokowi yang memang
biasanya membangun infastruktur daerah-daerah terdalam yang terabaikan, agar rakyat Indonesia
selalu damai dan tentram sejahtera

Sebab rakyat Indonesia mestinya lebih diutamakan, sehingga Indonesia lebih makmur dan
sejahtera lagi, daripada intrik-intrik politik yang hanya menguntungkan sebagian orang yang berkuasa
di negara ini.

B. Kondisi OPM Saat ini

Sejak dirikan OPM melakukan banyak aksi dengan melakukan berbagai macam teror. Salah
satunya yang terjadi pada tahun 1978 dengan mengirim surat ancaman kepada perusahan
pertambangan Freeport Indonesia untuk melakukan kerja sama pemberontakan. Tentu saja rencana
tersebut ditolak oleh Freeport sehingga OPM mulai melancarkan aksinya terhadap Freeport dengan
cara memotong jalus pipa slurry dan bahan bakar, pembakaran gudang hingga meledakan beberapa
fasilitas perusahaan. Akibat kejadian tersebut Freeport mengalami kerugian hingga mencapai
$123.871,23.
Di tahun 1986, Dewan Revolusi OPM atau OPMRC berusaha meraih kemerdekaan dengan
jalur kampanye diplomasi internasional. Mereka bertujuan mendapatkan pengakuan secara
internasional dalam upaya kemerdekaan Papua Barat di dalam forum – forum internasional seperti
PBB, Forum Pasifik Selatan, Gerakan Non-Blok hingga ASEAN.

Pada tahun 1996, OPM berhasil menyandra sejumlah orang Eropa dan Indonesia. Mereka
terbagi menjadi grup peneliti dan yang lain berasal dari kamp hutan. Namun dua sandra dari grup
peneliti berhasil dibunuh sedangkan sisanya dibebaskan.

Di Bulan Juli 1998, bendera Bintang Kejora berhasil dikibarkan oleh OPM di atas menara air
di Kota Biak di Pulau Biak. OPM berhasil menguasai tempat tersebut selama beberapa hari hingga
akhirnya militer Indonesia berhasil membubarkannya. Salah satu tokoh OPM, Filep Karma berhasil
ditangkap.

Pada tanggal 8 April 2012, OPM berhasil menyerang sebuah pesawat milik Trigana Air
setelah melakukan pendaratan di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua. Ada sekitar 5 militan
bersenjata OPM melepaskan tembakan ke arah pesawat secara tiba – tiba hingga pesawan kehilangan
kendali dan menabrak sebuah bangunan. Seorang jurnalis Papua Pos bernama Leiron Kogoya tewas
setelah tertembak di bagian leher. Pilot Beby Astek dan Kopilot Willy Resubun terluka oleh pecahan
peluru, seorang ibu rumah tangga terluka di lengan kanan bersama anaknya berusia 4 tahun yang
terluka di lengan kiri.

Dan konflik terbaru pada bulan Agustus 2019 yaitu kasus ujaran rasis terhadap mahasiswa Papua
yang berada di Surabaya. Masalah tersebut berujung pada aksi demonstrasi yang dilakukan oleh
masyarakat Papua di Manokwari dan Sorong pada hari Senin, 19 Agustus 2019. Aksi demo tersebut
berlangsung ricuh hingga membakar gedung DPRD dan juga merusak fasilitas umum. Di tempat lain,
terjadi pengibaran bendera Bintang Kejora di Fakfak pada tanggal 21 Agustus 2019. Kepala
Kepolisian Sektor Fakfak, Ajun Komisaris Besar Deddy Four Millewa mengatakan jika pengibaran
bendera Bintang Kejora menjadi penyebab kerusuhan pada hari Rabu tanggal 21 Agustus tersebut.
Beliau mengatakan jika OPM berhasil mendirikan bendera Bintang Kejora dan juga memaksa Bupati
Fakfak turut memegang bendera. Di lain pihak terdapat sekelompok warga yang tergabung dalam
Masyarakat Barisan Merah Putih meminta OPM untuk menurunkan bendera tersebut. Akan tetapi
mereka menolak hingga akhirnya timbul saling serang antar kedua kelompok.

C. Bahaya OPM Bagi Nasionalisme bangsa

Kekerasan yang terjadi sudah pasti adalah ekses, tapi target sasarannya memang TNI. Yang
di bayangan mereka selama ini, kehadiran negara dalam sosok TNI itu penuh dengan repressiveness.
Itu sebuah akumulasi ingatan, pengalaman. Akar persoalannya di situ," kata dia.

Dalam buku Papua Road Map yang diterbitkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada
2009 disebut akar masalah Papua meliputi: peminggiran, diskriminasi, termasuk minimnya
pengakuan atas kontribusi dan jasa Papua bagi Indonesia, tidak optimalnya pembangunan
infrastruktur sosial di Papua, khususnya pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat dan
rendahnya keterlibatan pelaku ekonomi asli Papua, proses integrasi politik, ekonomi, dan sosial
budaya yang belum tuntas,

Selain itu, siklus kekerasan politik belum tertangani, bahkan meluas dan pelanggaran HAM
yang belum dapat diselesaikan, khususnya kasus Wasior, Wamena, dan Paniai.
"Pembangunan konektivitas infrastruktur menjadi pintu masuk untuk penyelesaian masalah
sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat Papua. Saya memahami itu sebagai pemenuhan HAM untuk
aspek sosial, budaya dan juga ekonomi," ujar Adriana.

D. Cara Yang Bisa dilakukan dalam menanggulangi gerakan OPM

Berbagai cara dilakukan pemerintah indonesia dalam mengatasi gerakan separatis OPM
seperti :

1. pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas para pelaku
separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat sipil,
2. peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi serta demokratisasi,
3. peningkatan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatisme,
4. peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau separatisme, melalui
perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi dan pemerataan
pembangunan antar daerah
5. , pelaksanaan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta melalui media
massa dalam rangka menciptakan rasa saling percaya, penerapan konsep penyelesaian
konflik secara damai, menyeluruh, dan bermartabat. Dalam cara penanganan acaman
separatisme, indonesia juga cukup berhasil dengan cara tersebut, seperti saat ada GAM
(Gerakan Aceh Merdeka) yang saat ini sudah kembali ke Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Semoga saja permasalahan OPM ini segera berakhir dan berharap untuk kembali
ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.
E. Upaya untuk mempertahankan nasionalisme dan otonomi daerah agar tetap menjadi satu
kesatuan NKRI
1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan bangsa
3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi/UUD 1945.
4. Melaksanakan usaha pertahanan Negara

Anda mungkin juga menyukai