Anda di halaman 1dari 13

KONFLIK PAPUA MERDEKA

Diusun Oleh:

Kelompok 7

1. FAQIHUDIN

2. LAILATUL NAHRIAH

3. NILA CAHYA

4. RIAN PERMANA

5. SOBIYAH
Latar Belakang dan sejarah OPM

 Organisasi Papua Merdeka (OPM) didirikan tahun 1965. provinsi


terdiri dari Papua dan Papua Barat.

 OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah


dengan Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan
wilayah ke NKRI tahun 1969 hanya berdasarkan perjanjian antara
Belanda dengan Indonesia. Belanda menyerahkan wilayah
tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya
yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap
sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.
Lanjutan

Kekecewaan rakyat Papua kepada Pemerintah


Indonesia, pemerintah Indonesia mempunyai
kepentingan atas Papua Barat dan tidak ingin
melepaskan Papua Barat kepada pihak lain (Belanda)
maupun kepada rakyat Papua Barat sebagai negara
yang merdeka. Menurut OPM Indonesia mengambil
tanah Papua Barat bukan karena alasan kemanusiaan
terhadap bangsa Papua yang terjajah oleh Belanda,
tetapi karena alasan ekonomi.
Upaya Anggota-Anggota OPM Dalam Menjaga
Eksistensi Organisasi

 Tanggal 28 Juli 1965 adalah awal dari gerakan-


gerakan kemerdekaan Papua Barat yang ditempeli
satu label yaitu OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Lahirnya OPM di kota Manokwari pada tanggal itu
ditandai dengan penyerangan orang-orang Arfak
terhadap barak pasukan Batalyon 751 (Brawijaya).
Dampak OPM terhadap Keutuhan NKRI

 Di Papua masalah separatisme akhir-akhir ini


semakin mengkhawatirkan, bila situasi keamanan
memburuk banyak pengamat yang memperkirakan
papua akan segera lepas dari NKRI. Mereka saat ini
ditengarai sudah memiliki sponsor yang siap
mendukung kemerdekaan papua.
Peran Pemerintah dan Aparatur Negara dalam Menangani Gerakan OPM
dan Mengantisipasi Gerakan Separatis
 

 Usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia


dalam memadamkan pemberontakan Organisasi
Papua Merdeka yaitu dengan pendekatan keamanan
atau sekuriti dan pendekatan kesejahteraan. Dengan
pecahnya pemberontakan Organisasi Papua
Merdeka, maka pemerintah melakukan pendekatan
sekuriti atau keamanan dan pendekatan
kesejahteraan yang dilakukan secara bersama-sama
dengan peningkatan intensitasnya masing-masing.
PENYEBAB KONFLIK SOSIAL PAPUA

 Pertama, sejarah integrasi dan status identitas


politik. 
 Kedua, problem kekerasan politik dan pelanggaran
HAM.
 Ketiga, adalah problem kegagalan pembangunan.
 Terakhir, persoalan marginalisasi orang papua dan
inkonsistensi kebijakan otsus.
Tujuan OPM

Untuk memisahkan diri dengan mewujudkan


kemerdekaan Papua bagian Barat dari Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SEJARAH KONFLIK PAPUA

 Ketika Indonesia memproklamasikan


kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia
mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk
wilayah barat Pulau Papua. Namun demikian, pihak
Belanda menganggap wilayah itu masih menjadi salah
satu provinsi Kerajaan Belanda, sama dengan daerah-
daerah lainnya. Pemerintah Belanda kemudian
memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara
merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an.
SOLUSI KONFLIK PAPUA

 Hingga saat ini, konflik itu belumlah usai, malah semakin


meruncing. Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hassanudin,
melihat data tindakan kekerasan yang terjadi dalam 18 bulan
terakhir, korban telah berjatuhan tersebar di hampir semua kota
di wilayah Papua. Menurut Ben Mboi, mantan tentara yang
pernah ikut upaya pembebasan Irian barat, pemerintah belum
mengutamakan nation building. Selama ini pemerintah hanya
mengembangkan state building yang hanya sebatas teritorial,
bukan membangun manusianya. Maka dari itu,
pengembangan state buildingerat kaitannya dengan motif
ekonomi. Ketimpangan ekonomi dalam perspektif tersendiri,
menjadi salah satu alasan utama konflik di Papua. Untuk itu, saya
ingin menganalogikan konflik Papua dengan peristiwa Quiet
Revolution di Kanada (1960-1966).
Peran Masyarakat dalam Upaya Mempertahankan
Keutuhan NKRI

1. Mengikuti dialog – dialog kebangsaan utuk


menambahkan pengetahuan kita tentang wawasan
kebangsaaan.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi,
menghargai perbedaan pendapat.
3. Menanamkan kecintaan kita terhadap tanah air,
melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat.
KESIMPULAN

 Organisasi Papua Merdeka merupakan sebuah gerakan


separatis yang bertujuan untuk memisahkan atau
memerdekaan diri dari Negara Republik Indonesia.
Gerakan ini muncul sebagai bentuk kekecewaan terhadap
pemerintah Indonesia akibat kesenjangan politik, ekonomi,
historis, peminggiran sosial budaya, nasionalisme Papua
dan diskriminasi politik dan hukum. Organisasi Papua
Merdeka menimbulkan perpecahan bangsa berupa konflik
– konflik, penyerangan, dan usaha pemberontakan kepada
Pemerintah Indonesia. Untuk menanggulangi masalah
tersebut, usaha yang dilakukan oleh pemerintah.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai