Anda di halaman 1dari 1

OPM atau organisasi papua merdeka adalah istilah umum bagi gerakan pro kemrdekaan Papua yang

dipicu atas sikap pemerintah Indonesia sejak tahun 1963, gerakan ini merupakan imbas dari perlakuan
tidak adil yang diterima masyarakat Papua dari pemerintahan Indonesia yang dianggap represif.
Perlawanan OPM secara bersenjata dilakukan pertama kali di Monokrawi pada 26 Juli 1965 dan
Organisasi ini memiliki faksi yang terdiri dari 3 elemen: yang pertama kelompok bersenjara yang
memiliki teritori yang di kuasai seperti Timika, dataran tinggi dan pantai utara; kelompok yang
melakukan demonstrasi dan protes; dan sekelompok kecil pemimpin yang bebsis di luar negri untuk
mendapat dukungan untuk merdeka dari Indonesia.

KKB (Kelompok kriminal bersenjata) sendiri merupakan turunan dari OPM yang disebut dengan Tentara
Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau bisa juga disebut KSB (kelompok
separatis bersenjata). Berikut sepak terjang Pemerintah yang dalam hal Ini Tni-Polri vs KKB:

1. Brimob vs KKB di Nduga 11 januari 2020


2. TNI-Polri vs KKB di Intan jaya 18 Februari 2020 satu KKB tewas
3. Penyerangan pos TNI oleh KKB pada 26 Februari 2020 satu warga sipil tewas
4. Kontak senjata Brimob vs KKB di tembagapura 28 februari 2020 satu brimob tewas
5. KKB tembaki mobil TNI di kab.Kerom pada 29 Februari 2020
6. Kontak senjata KKB vs TNI di Tembagapura 15 maret 2020 empat KKB tewas

Dan masih banyak lagi Konfrontasi antara KKB dengan pihak keamanan Pemerintah Indonesia

Divisi Humas Polri menyatakan melalui Polri Irjen Pol Argo Yuwono ada empat Faktor yang menjadi akar
permasalahan keamanan di Papua.

1. Politik Kolonialisme
2. Ekonomi dan kesejahteraan
3. Sosio kultural
4. Serta ideologis dan nasionalisme

Menurut sudut pandang Sosiologi Politik Kehadiran pemerintah terutama pemerintah pusat sangat
sedikit sehingga masyarakat papua merasa dianak tirikan sehingga mereka merasa daerah nya hanya
dimanfaatkan untuk dikeruk hasil alamnya tanpa membangun dan memajukan daerahnya sendiri
sehingga beberapa kelompok masyarakat sangat ingin melawan dan memberontak dengan membuat
Organisasi yang dapat menampung aspirasi dan semangat mereka, Sehingga berdirilah OPM. Walaupun
saat ini sangat masif pembangunan yang terjadi di papua yaitu pembangunan jalan Trans Papua akan
tetapi hal tersebut tidak merubah pola pikir masyarakat yang memang sudah benci dengan
Pemerintahan Indonesia dan hal itu juga didukung oleh para elit politik yang menjadikan hal tersebut
menjadi ladang uang dengan cara menjual senjata dan peluru ke pihak OPM. Dan salah satu yang
membuat sulitnya menumpas OPM ini adalah intervensi pihak luar terhadap masalah PAPUA bahkan di
Forum PBB negara kecil seperti Kep Vanuatu dan Kep Solomon ikut campur dalam masalah internal
negara Indonesia dengan cara memandang Indonesia telah melanggar HAM dan juga temuan Senjata
yang di pasok dari Papua Nugini sehingga suplai senjata dan peluru untuk memberontak bagi KKB sangat
memungkinkan untuk melawan TNI-POLRI dan hal inilah yang menjadi pertimbangan pemerintah
Indonesia untuk menerjunkan alutista berat sebab KKB hanya menggunakan senjata berkaliber sedang
dan tidak menggunakan RPG dan IED.

Anda mungkin juga menyukai