Anda di halaman 1dari 20

Wene

Edisi: 04 Sept-Okto 2010

Buletin
B ERANI , CERDAS & MEMIHAK RAKYAT
Harga Cetak : 6000
Website: www.gardapapua.org, Blog. www.gardapapua.blogspot.com, Email: buletinwene@gmail.com

MIMPI PANJANG PENDERITAAN RAKYAT PAPUA


OTONOMI “KHUSUS BUAT BIROKRASI PEMERINTAH NKRI”

“Otonomi Khusus (OTSUS)


Kacau Balau”….Itulah ungka-
pan yang dikeluarkan Oleh
Gubernur Barnabas Suebu
pasca menduduki Tahta Pe-
merintahan Propinsi Papua. Itu
artinya selama masa kekuasaan
Gubernur sebelumnya
(Almarhum J.P Salossa) tidak
mampu merumuskan strategi
penerapan Otonomi khusus
yang diberikan sebagai jalan
tengah meredam Aspirasi Mer-
deka yang diinginkan oleh se-
luruh rakyat Papua. Perdebatan
tentang Otsus sampai saat ini
masih terjadi misalnya pada
tahun 2005 dengan ribuan ke-
kuatan Rakyat bersama Dewan Foto: Nasta
Aksi mengembalikan Otonomi khusus 8 Juli 2010
Adat Papua mengembalikan
Otsus dan menuntut Referendum. Bahkan di bulan Juli 1961; Mendesak dunia Internasional untuk berlakukan em-
2010, musyawarah besar rakyat di Majelis Rakyat Papua bargo dalam pelaksanaan OTSUS; OTSUS tidak perlu di-
menyatakan dengan tegas, bahwa OTSUS gagal total revisi seperti yang dimaksudkan Undang undang No. 35
karena tidak mampu menjawab tingkat kesejahteraan baik Tahun 2008 tentang perubahan undang undang No. 21 Ta-
pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat dan infrastruktur, hun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua; Seluruh proses
tidak adanya aturan-aturan hukum daerah ( Peraturan Pemilukada Kabupaten/kota se-Papua dihentikan; Para
Daerah Khusus), tidak berfungsinya 4 pilar OTSUS gubernur, DPRP dan DPRD Papua Barat, para Bupati,
(Majelis Rakyat Papua, komisi hukum Ad Hoc, Komisi Wali Kota, dan DPRD kabupaten/kota se-Tanah Papua,
Kebenaran dan Rekonsliasi, Kantor perwakilan Komisi segera hentikan penyaluran dana bagi penyelenggaraan
Hak Asasi Manusia, sehingga hasil Mubes Rakyat Papua Pilkada; Pemerintah NKRI di pusat dan daerah, segera
mengeluarkan 11 rekomendasi tuntutan Rakyat Papua di- hentikan program transmigrasi dan perketat pengawasan
antaranya; Undang-undang otonomi Khusus No. 21/2001 terhadap arus migrasi ke Tanah Papua; Segera membebas-
dikembalikan kepada Pemerintah NKRI; Segera dilakukan kan seluruh Tapol/Napol Papua tanpa syarat; Segera Laku-
dialog antara Bangsa Papua dengan Pemerintah NKRI kan Demiliterisasi di Tanah Papua; dan Segera tutup P.T
yang dimediasi pihak Internasional yang netral; Segera Freeport.
lakukan referendum bagi penentuan nasib Rakyat Papua; Hal ini membuktikan bahwa masa kekuasaan Almar-
Pemerintah NKRI mengakui dan kembalikan kedaulatan hum Jap. Salosa maupun Barnabas Suebu tidak mampu
Rakyat-Bangsa Papua sesuai proklamasi 1 Desember menerapkan dan menjalankan OTSUS yang menurut Ja-
2 FOKUS
Wene adalah sebuah kata dalam bahasa suku Dani, karta mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh
Nduga dan beberapa suku serumpun, yang artinya Rakyat Papua.
bicara atau khabar. Melalui buletin Wene, kita bicara
tentang masalah yang kita hadapi, jati diri kita, dan Ingatan Rakyat Papua Terhadap Sejarah Peradaban
bicara tentang apa kerja kita dan Perjuangan
Dahulu Papua merupakan daerah yang tidak tersen-
tuh dari kepentingan bangsa-bangsa lain di dunia, aktivi-
tas kehidupan setiap suku-suku tetap berjalan dari tahun
EDITORIAL ke tahun dengan perkembangan peradabannya. Sebelum
kedatangan bangsa-bangsa Eropa, pedagang-pedagang
Ada Apa Dengan OTSUS Majapahit, Cina, Gujarat dan India lebih dulu singgah di
Perasaan sebagai ras Melanesia dan mendirikan se- Papua. Bangsa Eropa yang pertama singgah di Papua
buah bangsa adalah cita-cita yang gagal di masa lalu. Pe- adalah bangsa Portugis yang kemudian disusul oleh
merintah Indonesia dengan menganeksasi Papua ke dalam Spanyol, Inggris, dan Belanda. Ada perubahan yang ce-
NKRI dengan cara yang tidak jujur dan pembohongan. pat ketika mulai tersentuh dengan bangsa lain seperti ,
Ada pembohongan dalam sejarah artinya, menurut rakyat Portugis, Spanyol, Inggris dan melalui Misionaris dari
Papua pemerintah tidak memiliki niat yang baik. Pemerin- Jerman Ottow dan Geisler di tahun 1855 memasuki
tah Indonesia masih menganggap rakyat Papua bodoh, se- wilayah perairan Teluk Cenderawasih tepatnya di pulau
hingga dengan modal internasional mereka mengambil se- Mansinam Manokwari. Di wilayah selatan menurut
mua kekayaan alam dengan leluasa. Jumlah Rakyat Papua peneliti berkebangsaan Inggris, Thomas W. Arnold,
semakin berkurang, akibat kekerasan Negara, semua agama Islam sudah ada pada abad XVI melalui kesul-
kekerasan dan ketidakadilan menjadi luka masa lalu yang tanan Bacan sekitar tahun 1520 an. Menurut DR. FC.
tidak pernah sembuh dan semakin membengkak dan Kamma wilayah daerah Teluk Cenderawasih merupakan
akhirnya kesadaran rakyat tumbuh dan melakukan perla- daerah pertukaran/barter kebutuhan-kebutuhan ekonomi,
wanan secara damai maupun dengan taktik gerilya. bahkan sebelum Ottow dan Geisler memasuki wilayah itu
Undang-undang No. 21, Tahun 2010 tentang Otonomi di tahun 1814 Sultan Dayghton dari Celebes (Makassar)
khusus bagi Papua adalah salah satu taktik mematikan isu sudah terlebih dahulu menjajaki daerah tersebut.
Papua merdeka yang semakin memuncak dengan cepat. Pada 24 Agustus 1828 secara resmi Belanda
Tetapi apa yang terjadi? Keseriusan pemerintah untuk me- mengumumkan kekuasaannya atas daerah Papua Barat
lasanakan otonomi khusus belum terwujud. dan meresmikan benteng Du Bus di kampung Lobo,
Teluk Triton (Kaimana-Fakfak) sebagai symbol
Persoalan masa lalu yang belum diselesaikan, ditam-
kekuasaan atas pulau Papua atau Nieuw Guinea.
bah lagi dengan berbagai kegagalan dalam pembangun
Selanjutnya pos-pos pemerintah Belanda didirikan di
manusia Papua, pemberdayaan, perlindungan dan keberpi-
Manokwari dan Fak-fak pada tahun 1898 dan Merauke
hakan dalam kerangka Otonomi khusus adalah bukti dari
pada tahun 1910-setelah muncul sengketa dengan Inggris,
kebohongan masa lalu dan meyakinkan rakyat Papua untuk
Merauke merupakan daerah perbatasan dengan wilayah
berdaulat. Jika otsus dikatakan gagal, apa solusi lain? Bagi
kekuasaan Inggris ( PNG)-, tahun 1904 diteluk Humboldt
rakyat Papua kepercayaan itu sudah tidak, ada satu-satunya
dibangun juga pos pemerintahan tepatnya di
jalan menyembuhkan luka adalah berdaulat dan Mer-
perkampungan yang dinamakan Hollandia, yang
deka.***
sekarang di kenal dengan Jayapura.

Kepentingan Ekonomi Internasional Di Papua


Pada awal abad 1900-an, Belanda mulai membuka
perkebunan-perkebunan, Tahun 1935, perusahaan-
Dewan Redaksi: Anggota KPP, Pemimpin Redaksi: Saren perusahaan besar Belanda dan Inggris menggabungkan
Reporter: Saren, Nasta, Smadav, Isen, Kahar, Manwen, Eflin, modal mereka dan mendirikan Perusahaan Nederlandsch
Sasori86, Mios, Max Manus, Bovit, Ronda, Bikar, Kombo, dan Niuw-Guinnee Petroleum Mattschappij (NNGPM)
Ramos. Distributor: Komite Pimpinan Kota dan Tong Semua.
bertujuan untuk melakukan eksplorasi untuk mencari
E-mail: buletinwene@gmail.com.Website: sumber-sumber minyak dan kandungan mineral di
www.gardapapua.org Blog. http://gardapapua.blogspot.com. wilayah Papua – sebelumnya (tahun 1907) perusahaan
FOKUS 3

pertambangan minyak Royal Duutch Shell telah di bentuk


namun tidak maksimal. Perusahaan-perusahaan swasta
besar yang menanamkan modal dalam NNGPM adalah
Bataafsche Pasific Petroleum Maatschappij, Standard
vacuum Oil Company, dan Nederlandsche Pasific
Proteleum Maatschappij, dengan masing-masing memiliki
saham 40%.
Dari pemerintah Belanda, NNGPM memperoleh hak atas
daerah konsensi seluas 10.0000.000 hektar, yakni seluruh
daerah kepala burung atau 1/3 daerah Papua. Ini sebagai
konsensi pemerintah Belanda terhadap perusahaan swasta.
NNGPM mendirikan pangkalan-pangkalan pesawat
terbang amfibi sikosky di daerah Tanah Merah dan
Ayamaru, guna kepentingan meneliti potensi lainnya dari
udara. Hasil penelitian memperlihatkan adanya sumber-
sumber minyak dan sumber mineral lain, sehingga tahun
1935 mulai diadakan penggalian percobaan di daerah Foto: Sasory 86
pedalaman kepala burung (Sorong dan Teluk Bintuni).
Dari hasil perkembangan industri minyak yang semakin Komunis Indonesia,. Situasi ini menjadi penghalang bagi
luas tersebut, dapat membiayai penelitian ilmiah dan masuknya modal di Indonesia, maka tidak ada jalan lain
mendatangkan para ilmuwan dari luar yaitu ahli zoology, kecuali kekuatan penghalang itu harus di hancurkan, maka
botani, kehutanan, geologi, geografi dan antropologi untuk dicarilah sekutu sekaligus agen yang akan melaksanakan
mengeksplorasi lebih luas lagi dan mencari potensi tugasnya tersebut, dipilihlah militer sebagai sekutu dan
mineral. Salah satu ekspedisi eksplorasi tersebut yakni agennya. Terjadilah pergantian kekuasaan di Indonesia
dengan melakukan pendakian ke gunung Cartenz dan pada tahun 1965, naiklah sang diktaktor Soeharto me-
Eksberg, yang sekarang menjadi tempat beroperasinya wakili kekuatan militer yang menjadi agen dari modal
pengembangan tembaga berskala besar (P.T Freeport), Internasioanal. Setelah tumbangnya Sukarno, babak baru
eksplorasi ini juga sekaligus mengembangkan peta Papua. eksploitasi dan membuat kesepakatan untuk perputaran
Namun semua usaha perekomomian terhenti karena modal internasional maka dengan kekuatan militer me-
perang Pasifik, mengakibatkan perkembangan modal di represif dan memanipulasi PEPERA Tahun 1969.
Papua pun jadi terhambat. Sejak kepergian Belanda dari Perlahan dibawah Orde Baru (Orba), Indonesia mema-
Papua pada tahun 1962 dan masuknya Indonesia pada Mei suki era keterbukaan terhadap modal Internasional. UU
1963 tidak banyak perubahan yang terjadi. Pemerintah Penanaman Modal Asing (PMA) dengan mudah diundang-
Indonesia hanya melanjutkan apa yang sudah dikerjakan kan oleh Soeharto pada tahun 1967. Mulailah aliran dana
Belanda, yaitu mengatur administrasi pemerintahannya di luar negeri diinvestasikan di Papua. PT.Freeport berdiri,
Papua, membangun sekolah-sekolah yang sebagian besar mengeruk kekayaan alam Papua, dan berbagai macam pe-
hanya mampu diisi oleh penduduk pendatang yang tinggal rusahaan nasional maupun asing lainnya. Juga lembaga-
di Papua, dan kesehatan yaitu mengambil alih tugas-tugas lembaga Internasional (seperti IMF dan Bank Dunia) yang
pengelolaan rumah sakit dan puskesmas peninggalan dikendalikan para pemilik modal besar Amerika Serikat
Belanda. Pada waktu itu semua pegawai pemerintahan dan sekutunya mulai mengatur ekonomi Indonesia dalam
diganti dengan orang-orang Indonesia. Arus migran dari sebuah kerangka ekonomi liberal “pembangunanisme”.
Indonesia pun makin kencang, baik yang didatangkan atas Papua memasuki era baru, neo-kolonialisme ( Penjajahan
rencana pemerintah maupun sebagai migran spontan. baru di bidang ekonomi ) dengan kepanjangan tangannya
Selain sebagai pegawai pemerintah mereka juga berprofesi Orde baru.
sebagi pedagang dan petani, yang lebih maju dari Bersama kekuatan militer, Orde Baru mengambil alih
masyarakat Papua. semua perusahaan-perusahaan asing di Papua ke tangan
militer dan pengusaha-pengusaha dari birokrasi. – hak erf-
Kebijakan Pemerintah Indonesia Terhadap Papua pacht (Guna Usaha) perusahaan dialihkan ke militer,
Di masa pemerintahan Soekarno, kepentingan modal perkebunan milik negara, militer, dan swasta di kontrol
internasional sangat terganggu dengan menguatnya Partai oleh jaringan keluarga Soeharto. Sekarang Papua telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem
4 FOKUS
perekonomian modal internasional yang diorientasikan Barat, Irian Jaya Tengah, Kabupaten Paniai, Mimika, Pun-
pada ekspor sehingga bergantung pada bidang ekstraktif cak Jaya dan Kota Sorong. Kebijakan ini kemudian di-
dan pertanian. kuatkan lagi dengan penunjukan pejabat Gubernur yaitu
Reformasi Tahun 1998 dan Jalan Tengah OTSUS. Herman Monim (Irja Tengah), dan Abraham O. Atururi
Rezim Suharto – Habibie (1997 – 1998) memang terk- sebagai Gubernur Irjabar lewat Kepres RI No 327/M/1999
enal otoriter dan diwarnai dengan sistem kekeluargaan tertanggal 5 Oktober 1999. Kemudian pada tanggal 19
yang kental, hal ini menghambat akumulasi (perputaran) Oktober 1999, Sidang Umum MPR RI mengeluarkan
modal dan investasi asing. Bisa dikatakan bahwa se- ketetapan MPR RI No IV/MPR/1999 untuk mendukung
benarnya kepentingan modal internasional tidak terlalu penetapan pemberlakuan Otonomi Khusus dalam ker-
peduli dengan sistem pemerintahan yang otoriter atau se- angka NKRI yang diikuti dengan langkah-langkah strate-
banyak apa rakyat Indonesia dibantai pada masa itu, gis yaitu penyelesaian kasus pelanggaran HAM melalui
karena yang lebih penting bagi pihak internasional adalah proses pengadilan yang adil dan jujur.
terciptanya kondisi yang stabil dan aman bagi uang atau Setelah turunnya Habibie dari tampuk pemerintahan, ia
investasi modal dengan hasil yang memuaskan bagi digantikan oleh rezim yang terdiri dari para tokoh Cianjur
mereka. Pada masa rezim ini, tak ada satu tokoh politik- yaitu Gus Dur – Mega (2000 – 2001). Mengikuti langkah
pun yang berani melawan Suharto karena kuatnya struktur pemimpin terdahulu (Habibie), Gus Dur yang juga salah
penindasan Suharto lewat Golkar dan Dwi Fungsi ABRI. satu tokoh reformasi melakukan perbaikan dengan menge-
Pemerintahan yang korup, tingginya tingkat inflasi, luarkan kebijakan yang memberi ruang pada terciptanya
bangkrutnya sektor riil akibat krisis ekonomi, dan sistem pemerintahan yang demokratis dan memihak rakyat
kekerasan negara memunculkan gelombang perlawanan namun tetap melaksanakan agenda Liberalisasi ekonomi.
rakyat yang kemudian berkembang menjadi lebih politis Namun usaha perbaikan kearah lebih demokratis tersebut
dan meluas dengan melibatkan mahasiswa. Gerakan terse- mendapat tantangan disebabkan terjadinya perpecahan
but berhasil menumbangkan Suharto yang berkuasa ham- diantara para tokoh reformasi tersebut melawan kekuatan
pir 32 tahun lamanya. Hal tersebut kemudian memaksa lama yang membacking Suharto yaitu Golkar dan ABRI.
Suharto meletakkan jabatannya dan menyerahkan kursi Pada masa Gus Dur, wacana Otonomi Khusus tersebut
Kepresidenan kepada wakilnya B. J Habibie pada bulan mulai digarap lebih serius bersama Pemerintah Irian Jaya.
Mei 1998. Salah satunya adalah mengubah nama Irian Jaya menjadi
Ditengah kuatnya kekuatan modal internasional, maka Papua, selain itu mendorong pembuatan draf Undang-
pemerintah Indonesia lebih memilih untuk melakukan Lib- Undang Otonomi Khusus yang melibatkan kalangan
eralisasi ( perdagangan bebas) terhadap sektor ekonomi akademisi Universitas Cenderawasih dan Universitas
dimana kekuasaan ekonomi tidak lagi berada ditangan Su- Papua serta penyelenggaraan Musyawarah Besar Rakyat
harto dan kroninya tetapi harus bebas kepada semua ke- Papua.
kuatan elit-elit pemilik modal nasional. Pada masa-masa
awal reformasi tersebut, partisipasi politik rakyat sangat
tinggi dan banyak organsisasi yang muncul bagai jamur
dimusim hujan serta banyak demonstrasi yang dilakukan
dengan tuntutan yang berbeda-beda.
Sesuai dengan tututan kepentingan modal internasional,
maka wacana Otonomi Daerah mulai di bahas seiring den-
gan ketidakpuasan beberapa daerah di Indonesia dan an-
caman 3 daerah (Aceh, Timor-Timur, dan Irian Jaya) un-
tuk melepaskan diri dari NKRI. Hal tersebut mengha-
ruskan Habibie membuat regulasi tentang Otonomi Daerah
lewat UU No 22/1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan
UU No 25/1999 Tentang Perimbangan Keuangan Pemer-
intah Pusat dan Daerah. Pada masa inilah, Habibie ke-
Foto:Tiruan
mudian menawarkan opsi Otonomi Khusus atau Referen-
dum bagi Timor-Timur. Sedangkan untuk Irian Jaya,
Bentuk Front
Habibie dan DPR RI menetapkan UU No 45/1999 tentang Persatuan Untuk Pembebasan
Pemekaran Wilayah Irian Jaya yaitu propinsi Irian Jaya
Nasional
FOKUS 5

Usaha dan niat baik Gus Dur dan unsur-unsur demok- nomi yang sama dengan pemerintahan sebelumnya antara
ratik itu mendapat tantangan yang kuat. Gus Dur mulai lain membuat kebijakan-kebijakan sesuai dengan
dituduh sehubungan dengan Dana Bantuan Sultan Brunei, pesananan modal internasional, sehingga aturan-aturan
kasus Bulog, dan kasus separatisme (terselenggaranya hukum-hukum yang menjadi dasar pelaksanaan kebikaja-
Kongres Rakyat Papua II). Hambatan-hambatan tersebut kan baik pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat masih
memuncak dengan dilakukannya Sidang Istimewah MPR berpihak kepada modal internasional.
pada tanggal 23 Juli 2001 yang kemudian me- Untuk masalah Papua SBY-JK berkomitmen
mutuskan untuk menurunkan Gus Dur dari dalam programnya untuk melaksanankan UU
kursi kepresidenan dan menggantikannya No. 21/2001 secara utuh dan konsekuen, se-
dengan wakilnya saat itu, Megawati Sukarno hingga mengeluarkan keputusan pemerintah
Putri. Turunnya Gus Dur dari kursi kepresi- No.54/2004 tentang MRP. Aturan ini menga-
denan menunjukkan kekalahan unsur-unsur tur secara khusus tentang prosedur pemilihan
demokratik dan kemenangan dipihak unsur dan komposisi anggota MRP. Namun dalam pe-
ultranasionalis yang diwakili oleh Megawati, laksanaanya MRP tidak mempunyai fungsi yang
dan PDI-P, serta poros tengah Amien Rais dan jelas untuk mengontrol kebijakan bagi kepentingan
partai-partai pendukungnya. masyarakat adat, perempuan dan agama. MRP
Rezim Megawati yang dikenal dengan hanya di jadikan simbol untuk memenuhi
Mega – Haz memang agak berbeda amanat UU. Otsus no.21 tahun 2001
wataknya karena lebih bersifat ultra- “Undang-undang otonomi Khusus No. dan meredam tuntutan rakyat Papua
21/2001 dikembalikan kepada Pemer-
nasionalis (sangat nasionalis). Kom- intah NKRI; Segera dilakukan dialog
yang semakin tidak percaya dengan
posisi rezim Mega – Haz merupakan antara Bangsa Papua dengan Pemer- keberadaan OTSUS .
komposisi pemerintahan yang baik intah NKRI yang dimediasi pihak In- SBY justru membuat kebijakan-
sekali bagi kekuatan pendukung Su- ternasional yang netral; Segera laku- kebijakan yang sangat kontaproduktif
harto yaitu TNI/POLRI dan Golkar. kan referendum bagi penentuan na- dengan mengembangkan berbagai
sib Rakyat Papua”
Wacana dan draft RUU Otonomi pemekaran di kabupaten-kabupaten
Daerah yang digarap oleh Pemda Papua dan Akademisi baru tanpa melalui mekanisme MRP dan DPRP yang jelas
Universitas Cenderawasih dan Universitas Papua tersebut melanggar dan bertentangan dengan UU OTSUS. Ke-
kemudian disahkan oleh DPR RI menjadi UU Otsus Papua luarnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
yang telah diedit dan dimodifikasi sesuai keinginan Pe- (Perpu) no. 1/2008 tentang perubahan UU. No.21 tahun
merintah pada tanggal 22 Oktober 2001. 2001 yang kemudian diterapkan menjadi UU. No. 35/2008
Sikap setengah hati dari Megawati ditunjukan dengan untuk mengakomodir Propinsi illegal, Irian Jaya Barat
dikeluarkan Instruksi Presiden (INPRES) no. 1/2003 un- menjadi Papua Barat dan Irian Jaya menjadi Papua tanpa
tuk percepatan Implementasi UU no. 45/ 1999 tetang Pe- melewati mekanisme MRP dan DPRP tetapi melalui kepu-
mekaran Papua menjadi Irian Jaya Barat, Irian Jaya Ten- tusan sepihak pemerintah pusat dan Dewan Perwakilan
gah, dan kabupaten Paniai, Mimika, Puncak Jaya dan Rakyat Indonesia . Hal ini membuktikan SBY sangat tidak
pembentukan kota sorong. Inpres tersebut sangat berten- serius dan kebijakan yang dibuat sangat politis untuk
tangan UU.No.21/2001 tentang OTSUS yang telah di un- memikikan integritas NKRI sehingga kesejahteraan rakyat
dangkan. yang terakomodir dalam UU.21/2001 di khianati. Saat ini
Dimasa Rezim Susilo Bambang Yudhoyono-Yusup muncul wacana dan perdebatan terhadap pembentukan
Kalla, sistem pemilihan secara langsung oleh seluruh MRP Papua Barat, DPR Papua Barat, dan legitimasi pera-
rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan ada ruang de- turan daerah khusus yang berlaku untuk 2 propinsi terse-
mokrasi yang melibatkan rakyat di dalam perpolitikan na- but.
sional. Rakyat Indonesia membutuhkan perubahan men-
dasar pada kehidupan bangsa yang lebih baik dari pemim- Ingatan Sejarah Melandasi Semua Perlawanan Rakyat
pin-pemimpin rezim sebelumnya. Kemenangan SBY-JK Papua
melalui partai Demokrat ini menunjukkan bahwa rakyat “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai
sudah jenuh dan protes kepada partai berkuasa sebelum- sejarahnya, dan jangan sekali-kali melupakan sejarah” itu-
nya yakni PDI-P dan GOLKAR lah beberapa pernyataan Soekarno untuk menghargai
Namun Rakyat Indonesia mulai hilang harapan, karena proses perjuangan menuju cita-cita kemerdekaan Bangsa
pemerintah SBY-Kalla masih menerapkan system eko- Indonesia .
6 FOKUS
Proses Sejarah peradaban dan perjuangan diatas mene- kuasai oleh para pendatang, pendidikan yang tidak
gaskan dan meyakinkan tentang apa menjadi dasar ke- menghargai kebudayaan asli Papua, kesehatan yang jauh
kuatan-kekuatan perlawanan rakyat Papua terhadap setiap dari teknologi, angka kematian yang tinggi, tersingkirnya
rezim Pemerintah NKRI. Perjuangan Papua sampai saat Masyarakat Adat, dan pembiaran kepentingan investasi
ini membuktikan komitmen rakyat untuk mengawal terhadap sumber daya alam secara legal maupun illegal.
bahkan menolak dengan tegas setiap aturan-aturan hukum Keberhasilan pembangunan yang selama ini dikampan-
Pemerintah Pusat yang sangat tidak memihak dan memati- yekan oleh Pemerintah Pusat ternyata cuma dirasakan para
kan perkembangan manusia Papua. birokrasi pemerintah Provinsi, Kabupaten, Distrik dan
Otonomi Khusus yang diberikan kepada rakyat Papua Kampung, para elit birokrasi Papua semakin lupa diri dan
bukan karena niat baik pemerintah tetapi karena ada gera- berfoya-foya dengan uang yang bertrilyun-trilyun tanpa
kan perlawanan secara terus menerus yang dilakukan oleh mengevaluasi kegagalan-kegagalan kebijakan yang me-
rakyat dengan taruhan nyawa . marginalnya masyarakat Papua secara sistematis.
Ada penilaian positif Rakyat Papua terhadap Bangsa Semua ini merupakan bentuk pejajahan yang sistematis
Belanda, karena mereka mampu meningkatkan sumber dari pemerintah NKRI sehingga solusi untuk menyelesai-
daya manusia (tenaga produktif), baik pendidikan, kese- kan persoalan diatas adalah Persatuan gerakan untuk me-
hatan, peningkatan taraf hidup, infrastruktur, dan mem- majukan potensi perlawanan. Seluruh kelompok gerakan
bentuk nasionalisme Papua. Namun ketika tahun 1969 perjuangan baik faksi-faksi, organisasi pemuda sudah saat-
PEPERA dilaksanakan dengan manipulasi dan kekerasan nya untuk memikirkan dan membentuk pemerintahan
militer mengakibatkan trauma dan semakin hilang rasa oposisi/komposisi nasional/dewan nasional/pemerintahan
kepercayaan rakyat Papua. Pembantaian, pembunuhan persatuan/pemerintahan transisi ataupun apapun namanya
kilat, penghilangan nyawa secara paksa dan penculikan untuk menyatukan konsep gerakan dalam satu wadah yang
merupakan kebijakan yang sampai saat ini masih dipakai solid dan memiliki mekanisme kerja yang jelas serta mela-
Pemerintah NKRI untuk meredam suara-suara kritis un- kukan kerja-kerja yang terstruktur di basis Masyarakat
tuk menuntut keadilan. Hal ini terjadi dalam setiap Adat sehingga menemukan budaya perlawanan yang baru
peristiwa pelanggaran HAM (tahun 1963-tahun 2010 ) yaitu perlawanan rakyat yang sesuai dengan kondisi
tidak ada satupun yang diselesaikan, sistem ekonomi di- masyarakat Adat Papua.. (Nasta)

KETERPAKSAAN OTONOMI KHUSUS DI PAPUA

Otonomi Khusus telah dikembalikan sebanyak dua DPRP menjanjikan pada rakyat bahwa jawaban akan
kali. Perlawanan rakyat tersebut pertama kali pada tanggal diberikan 2 minggu kemudian.
12 Agustus 2005 yang dilakukan dibawah komando Sesuai waktu yang telah disepakati, rakyat Papua kembali
Dewan Adat Papua (DAP) dan organisasi pergerakan melakukan long march menempuh jarak 24 km demi
mahasiswa dalam satu aksi massa berjumlah kurang lebih memastikan DPRP melakukan sidang Paripurna sesuai
13.000 orang dengan mengusung keranda ‘peti mati’ janji mereka, tepatnya pada tanggal 8 Juli 2010. Wakil
sebagai simbol bahwa rakyat Papua mengembalikan Otsus rakyat di DPRP tidak siap ketika rakyat datang menagih
janji mereka. Ternyata rakyat Papua ditipu oleh wakil
tersebut. Aksi dengan tema yang sama dilakukan lagi 5
mereka yang duduk di DPRP, dan hal itu terlihat jelas dari
tahun kemudian, tepatnya tanggal 18 Juni 2010. Aksi tindakan Ketua DPRP, John Ibo yang tidak berani muncul
tersebut dikoordinir oleh Forum Demokrasi Rakyat Papua di hadapan rakyatnya sendiri. Rakyat yang sudah bosan
Bersatu (FORDEM), yang didukung oleh seluruh ditipu mengambil sikap untuk bertahan dan menginap
komponen rakyat Papua dari berbagai elemen gerakan dihalaman gedung rakyat untuk memastikan
perjuangan pembebasan Papua dengan membawa 11 dilaksanakannya sidang tersebut. Selama 10 tahun
rekomendasi hasil Musyawarah Besar bertujuan Otonomi Khusus lembaga lainya yang merupakan pilar
mengevaluasi Otsus yang dilaksanakan selama 2 hari sejak utama, Otsus seperti yang diamanatkan dalam Peraturan
tanggal 9 – 10 Juni 2010. Dengan membawa rekomendasi Perundang-undangan pasal 4 ayat 1, belum mampu
hasil keputusan Mubes tersebut, rakyat Papua melakukan menjalankan kewenangannya secara maksimal terhadap
masyarakat Papua. Empat pilar tersebut yakni: Majelis
jalan kaki dari kantor MRP menuju kantor DPRP untuk
Rakyat Papua (MRP), lembaga kultural yang memainkan
mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Papua melakukan peran pengawasan dan penyambung aspirasi penduduk asli
sidang Paripurna agar Otonomi Khusus dikembalikan Papua, yang terdiri dari kalangan adat, agama, dan
kepada Negara kesatuan Republik Indonesia. Saat itu
FOKUS 7

perempuan; Komisi Hukum Ad Hoc, yang berfungsi Papua hingga saat ini. Hal itu bisa terlihat dengan angka
sebagai badan penasehat bagi Dewan Perwakilan Rakyat pengangguran yang tinggi, dan buta aksara yang
Papua (DPRP) dan MRP dalam menyusun Perdasus dan meningkat. Berdasar data BPS tahun 2010, jumlah
Perdasi dalam kerangka implementasi Otsus; penduduk Papua adalah sebesar 2.851.999, dari jumlah
Pembentukan Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi tersebut jumlah penduduk Asli Papua adalah sebanyak
Manusia (KOMNAS HAM) dan Pengadilan Hak Asasi
1.460.846 jiwa. Persentase jumlah penduduk miskin
Manusi, kedua lembaga yang berhubungan dengan
kebutuhan perlindungan dan kemajuan serta pemenuhan provinsi Papua adalah sebesar 34,88% sedangkan Propinsi
HAM; Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) dan Papua Barat adalah 36%. Jumlah persentase penduduk
Peradilan HAM. Secara politik lembaga ini ditujukan miskin ini lebih tinggi dibandingkan dengan
untuk menjelaskan berbagai masalah kekerasan di provinsi lainnya di Indonesia, bahkan Papua
masa lalu dan mencari langkah – langkah Barat berada pada peringkat teratas dengan
rekonsiliasi. jumlah penduduk miskin paling tinggi.
Coba kita lihat apa fungsi dari beberapa Keadaan yang ironis ditengah kekayaan
lembaga yang sudah ada, seperti MRP yang alamnya yang melimpah ruah.
sayangnya selama 5 tahun berjalan tidak Otonomi Khusus juga belum mampu
mempunyai kapasitas untuk memutuskan dan meningkatkan kesejahteraan
menolak segala kebijakan oleh DPRP, masyarakat Papua lewat 4 (empat)
Pemerintah Provinsi, apalagi Pemerintah program utama Otonomi Khusus
Pusat yang tidak berpihak pada orang asli yaitu: pendidikan, kesehatan,
Papua. Dapat dilihat dalam hal SK MRP No pemberdayaan ekonomi rakyat, dan
14/2009, memutuskan bahwa calon kepala pembangunan infrastruktur.
daerah walikota/wakil – wali kota serta Dalam sektor kesehatan, rakyat
Bupati dan calon Bupati harus orang Asli Papua selalu mengeluh tentang
Papua. Pemerintah pusat sengaja dan tidak biaya kesehatan yang tidak mampu
serius memberikan ruang kepada MRP. mereka jangkau walaupun sudah
Sedangkan Komisi Nasional Hak menggunakan Jamkesmas
Asasi Manusia perwakilan Papua (jaminan kesehatan
sampai saat ini tidak ada kasus – masyarakat) yang dikuatkan
kasus pelanggaran HAM yang dengan Surat Keputusan
tidak serius dalam melakukan Foto:Sasory86 Gubernur Propinsi Papua No.
sesuai kewenangan yang 6/2009 tentang Pengobatan
diberikan dari Jakarta, Mulai dari kasus Biak Berdarah Gratis bagi Rakyat Asli Papua melalui subsidi dana
1998, Abepura 7 Desember 2000, Wasior 2001-2002, OTSUS. Padahal dalam hasil analisis APBD Provinsi
Pembunuhan Theys Eluay (2001), Pembongkaran Gudang Papua, alokasi dana untuk sektor kesehatan tahun 2009
Senjata 4 April 2003 di Wamena, Pembunuhan Opinus adalah sebesar Rp. 295, 29 miliar (5,74 % dari APBD dan
Tabuni di Wamena saat hari Pribumi Internasional 2008, 11,31 % dari dana Otsus). Dari sisi persentasi, belum
Pemukulan tahanan politik Ferdinand Pakage 22 memenuhi amanat UU Otsus karena sektor kesehatan
September 2008 oleh sipir penjara yang menyebabkan menjadi prioritas untuk didanai dengan dana Otsus. Akibat
mata sebelah kanan buta, pembunuhan Kelly Kwalik alokasi dana yang minim maka banyak permasalahan
(Desember 2009), Pembunuhan Yawan Wayeni, kesehatan di masyarakat diantaranya: tingkat kematian Ibu
Penangkapan Aktivis Papua dan beberapa kasus lainnya dan anak yang tinggi (diperkirakan 578 ibu meninggal tiap
yang belum terungkap. Lembaga ini sangat mandul dan tahun), wabah penyakit seperti kolera, busung lapar,
memalukan seluruh penegakan HAM di Papua karena penyakit malaria, muntaber atau semakin tingginya tingkat
hanya menjadi tokoh pengamat HAM tanpa berbuat apa – penderita penyakit HIV/AIDS, ISPA, TBC dan penyakit
apa, termasuk pembebasan Tahanan Politik Papua. Untuk lainnya.
lembaga lainnya belum ada sampai saat ini, artinya semua Contoh riil permasalahan kesehatan bisa diambil dari
baru sebatas janji. pelayanan kesehatan yang ada di Jayapura, ibukota
Dana Otonomi Khusus yang diberikan berjumlah provinsi Papua yang merupakan pusat pemerintahan,
besar namun dalam pelaksanaan tidak mampu sebagai tolak ukur baik buruknya pelayanan kesehatan. Di
menyelesaikan persoalan kemiskinan masyarakat Asli Rumah Sakit Dok II; ada permasalahan tenaga medis serta
8 FOKUS
perawat yang minim dan tidak profesional, infrastruktur menggunakan milik masyarakat sekitar, perpustakaan yang
pembangunannya buruk, keadaan lingkungan rumah sakit tidak mempunyai buku- buku yang bermutu. Seharusnya
yang kotor dan tak terurus, WC yang bau dan tidak bersih, diera otonomi khusus yang pendidikan harus gratis dari
obat – obatan dan infus yang kurang, peralatan medis SD, SMP, SMA , dan Strata – 1 bagi generasi penerus
belum terlalu lengkap dan memadai sehingga banyak orang asli Papua. Terutama bagi Universitas Cenderawasih
pasien yang masih harus dirujuk berobat keluar Papua, dengan teknologi yang makin canggih, pemerintah
bahkan pada tahun 2009 lalu ada banyak pasien yang provinsi mampu menyediakan fasilitas internet gratis.
meninggal karena kurangnya persediaan bahan makanan. Dana pendidikan itu lebih banyak dipakai institusi
Permasalahan yang sama juga terjadi di RS Abepura. pendidikan lebih membangun fisiknya saja, sedangkan
Masalah ketersediaan air bersih yang tidak memadai, WC membangun mahasiswanya tidak.
yang tidak dibersihkan sehingga menimbulkan aroma tak Dalam segi ekonomi rakyat , dengan menjamurnya
sedap, saluran air yang jarang dibersihkan menyebabkan ruko – ruko dan mall yang hanya dimiliki penuh oleh
bau tak sedap dan juga menjadi sarang nyamuk. I nilah kaum pemodal di seluruh Papua membuat penduduk asli
contoh kasus rumah sakit di Propinsi, apa lagi di daerah terpinggirkan. Terutama masyarakat adat, untuk mama –
dan kampung yang tentunya lebih parah dan terburuk. mama pedagang Asli Papua, di Provinsi saja mama –
Dalam bidang pendidikan, tingginya buta aksara pada mama belum mendapat fasilitas pasar dan masih
tahun 2005 mencapai 552.000 hingga 2009 mencapai beralaskan karung diatas tanah sendiri. Di sektor nelayan
230.000 ini masih tergolong tinggi. Dengan APBD banyak orang pendatang yang mengusai ekonomi pasar,
Provinsi Papua tahun 2009 menyebutkan bahwa alokasi bahkan nelayan orang asli Papua tidak mendapat tempat
anggaran pendidikan provinsi Papua tahun 2009 sebesar dalam membangun perekonomian di Papua. Dalam
Rp 242,06 miliar. Jumlah ini setara dengan 4,71 % dari tingkatan penerimaan pegawai negeri sipil dan pegawai
APBD atau 9,28 % dari dana otsus. Gubernur Propinsi BUMN (PT. Telkom, Bank BRI, Bank Papua, Bank
Papua mengeluarkan Keputusan No. 5/2009 tentang Mandiri, PERTAMINA, PLN, PDAM, PT. POS) dan
Pendidikan Gratis bagi Orang Asli Papua melalui subsidi Sektor usaha kecil menengah, orang asli Papua tidak
dana OTSUS, Sampai saat ini orang tua dan mahasiswa dipioritaskan dan banyak proyek – proyek pemerintah
masih mengeluh dengan biaya pendidikan yang sangat yang diambil oleh kaum pendatang.
tinggi. Pendidikan di Universitas Cenderawasih dengan Untuk skala pembangunan Infrastruktur di Papua ,
memiliki dosen yang tidak profesional (lebih banyak dipioritaskan untuk pelayanan publik (masyarakat).
mengurus proyek dan sering bolos jam mengajar) , sistem pembangunan rumah sakit, mencakup ruangan-ruangan
informasi manajamen mahasiswa masih menggunakan bagi pasien yang mencukupi, kebersihan dengan sistem
teknologi yang minim, laboraturium dengan perlengkapan lingkungan sehat, air bersih bagi pasien, listrik tidak
yang tidak lengkap , dalam fakultas yang utama misalkan pernah padam. Untuk jalan raya, di provinsi saja masih
kedokteran, alat – alat praktek yang tidak lengkap, tenaga terlihat sampah – sampah beserakan dan menyebabkan
pengajar yang kurang dan tidak berkualitas. Pendidikan di banjir jika hujan deras, dengan dana otsus yang lebih
Universitas Sains dan Teknologi di Jayapura, masih seharusnya tata ruang kota diperhatikan. Untuk
memiliki tenaga pengajar yang honorer, WC umum masih transportasi, membuka akses jalan ke beberapa kampung
yang belum tersentuh terutama untuk jembatan
penghubung. Seharusnya pemerintah provinsi
menyediakan subsidi untuk transportasi laut, udara, dan
darat agar harganya terjangkau.
Khusus untuk petani tradisional, hal-hal yang perlu
mendapat prioritas adalah: para petani tradisional Papua
harus didorong menjadi petani modern dengan difasilitasi
modal dan teknologi ramah lingkungan; petani di perko-
taan yang tidak memiliki tanah (hanya menggarap tanah
orang lain) harus diberikan kemudahan untuk memiliki
tanah, baik tanah garapan tersebut atau tanah subur yang
Pendidikan dan Kesehatan lain; mengantisipasi penjualan lahan-lahan subur untuk
Gratis Bagi Rakyat Papua keperluan selain pertanian rakyat; menitikberatkan
program pertanian pada hasil pangan dengan tidak

Dok: Telapak
FOKUS 9

terfokus pada satu jenis hasil pangan saja, dan bukan nasional/komposisi nasional atau pemerintahan persatuan.
sebaliknya dititikberatkan pada hasil industri; akses bagi Gerakan Perlawanan/Organisasi Perjuangan harus
pasar pun harus dibangun dengan mempertahankan mengajak rakyat Papua untuk berorganisasi dan
proteksi-proteksi tertentu karena pertimbangan membentuk front persatuan ditiap – tiap sektor ekonomi
kemampuan bersaing. rakyat.
Bagi para peramu, pemerintah berkewajiban untuk Gerakan Perlawanan/Organisasi Perjuangan
melindungi hak-hak masyarakat peramu, termasuk dusun sekarang harus membangun kesadaran politik kepada
sagu dan hutan adat tempat mereka berburu dan lainnya. rakyat Papua, mandiri secara ekonomi dan tidak bersandar
Perlindungan terhadap tindakan yang berefek pada terhadap lobi – lobi internasional yang selalu
terputusnya mereka dari sumber kehidupan dengan cara menggantungkan perjuangan di luar negeri, tetapi harus
pengembangan kota atau wilayah konsensi pertambangan, membangun basis – basis perlawanan rakyat yang kuat
tindakan-tindakan yang berefek pada pencemaran didalam negeri.
lingkungan dan persempitan ruang gerak masyarakat Pemerintahan seluruh rakyat Papua inilah yang ke-
peramu. mendorong mereka berkembang secara dinamis mudian menjadi alat perjuangan seluruh rakyat Papua un-
dengan cara-cara yang alami atau wajar dan manusiawi. tuk mewujudkan cita-cita Merdeka dan sekaligus menjadi
Pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat bukti kesanggupan kita, untuk memimpin dan memerintah
harus melakukan kewajiban membebaskan pendidikan dan diri sendiri di atas tanah leluhur. Oleh karena itu, istilah
pastikan rakyat Papua menikmati pendidikan formal „‟pembangunan‟‟ tidak lagi menjadi istilah yang
minimal setingkat sarjana, bangun sekolah-sekolah khusus mengungkapkan kerinduan rakyat, tetapi sudah menjadi
berasrama bagi orang Papua dengan fasilitas dan kualitas milik kaum penindas dan penguasa untuk membenarkan
tinggi – tingkat dasar di tiap kampung minimal satu buah, praktek penindasannya. Istilah yang cocok untuk rakyat
tingkat menengah di tiap kecamatan minimal dua buah, yang tertindas adalah „‟PEMBEBASAN‟‟.(Manwen/
dan tingkat atas dan Sekolah kejuruan di tiap kabupaten Sasori86)
minimal masing-masing satu buah dan setiap tahun
minimal sepuluh orang di sekolahkan untuk mengambil
master, dan sepuluh untuk mengambil gelar Doktor di
luar negeri dengan tanggungan sepenuhnya oleh
pemerintah.
Ada beberapa kewajibam pemerintah yang harus
memenuhi bagi rakyat adalah: Membebaskan seluruh
biaya kesehatan bagi rakyat Papua, menyediakan sembilan
bahan pokok yang murah, air bersih dan energi, seperti
listrik yang murah dan tidak mengalami pemadaman terus
– menerus, fasilitas publik yang menunjang produktivitas
rakyat Papua misalnya, pasar tradisonal bagi mama-mama
pedagang Papua, memberikan perumahan murah dan
layak huni bagi rakyat Papua, membuka lapangan
pekerjaan dan memberikan peluang bagi orang asli Papua,
memajukan tenaga produktif orang asli Papua, Memban-
gun koperasi-koperasi khusus bagi orang asli Papua dan
melakukan pembatasan terhadap migrasi penduduk dari
luar Papua ke tanah Papua. Foto: Telapak

Apa yang harus dilakukan Gerakan Perlawanan di


Papua ? Lindungi Hutan
Gerakan perlawanan harus membangun alat/lembaga
politik dan pemerintahanya sendiri, diluar semua alat/ dan Dusun Adat
lembaga politik milik NKRI. Kita bisa lihat beberapa
contoh: CNRT di Timor Leste, PLO di Palestina, PAIGC
Dari Investasi
di Guinea Bisau. Kalau di Papua misalkan: Dewan
10 ARAH JUANG
Mekanisme Internasional dan Strategi Mambangun
Gerakan Papua
Papua dan Kedudukan Negara Sebagai Subjek Hu- kol, Resolusi, Traktat, dan Statuta. Tetapi, kelemahan dari
kum Internasional Hukum Internasional itu sendiri ialah sifat memaksanya
Kita tidak asing lagi dengan kata internasional. Kata masih tunduk pada kedaulatan negara (soverinity state)
ini sangat akrab di telinga orang Papua. Karena ketika bi- secara personal. Yakni, perlunya pengakuan negara terha-
cara tentang kemerdekaan Papua, yang muncul di kepala dap berbagai instrumen yang dikeluarkan oleh PBB terse-
sebagian masyarakat Papua ialah Persatuan Bangsa- but.
Bangsa (PBB), dukungan internasional, masyarakat inter- Mahkamah Internasional dan Taktik Perlawanan Me-
nasional: Belanda, Amerika Serikat, Vanuatu, Autralia, lalui Gugatan
dll. Kalau begitu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah Papua
kata internasional? Kata internasional berasal dari dua adalah sebuah bangsa dalam artian negara? Sudah tentu
suku kata yang di gabung menjadi satu yakni, inter tidak. Walaupun kini banyak yang mempersoalkan tentang
(antara) dan national (bangsa). Karena itu kata interna- status sejarah Papua yang kurang adil, tetapi faktanya se-
sional bisa diartikan sebagai hubungan antara bangsa- cara de jure (hukum) dan de facto (kenyataan), Papua
bangsa. Penggunaan kata “bangsa” disini sebenarnya me- adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
rupakan sinonim kasar dari ”negara”(Lih. J.G. Starke, (NKRI). Jika demikian, pertanyaannya ialah apakah
Pengantar Hukum Internasional, Hal.4, Edisi Kesepuluh). kecurangan dalam sejarah PEPERA dapat ditinjau ulang,
Supaya negara-negara saling menghargai dan men- termasuk berbagai instrumen lainya yang mengukuhkan
ghormati di dalam pergaulan internasional, dibuatlah keabsahan proses tersebut? Menurut hemat kami adalah
mekanisme internasional untuk mengatur persoalan terse- dapat dan bisa dilakukan.
but. Mekanisme ini lalu menjadi apa yang kini kita kenal Bagaimana? Baru-baru ini telah diluncurkan buku
dengan Hukum Internasional. Jadi, Hukum Internasional yang merupakan hasil penelitian dari Prof. Drooglever
itu sendiri merupakan hukum yang mengatur hak-hak dan yang menguak tentang cacat PEPERA dan situasi interna-
kewajiban-kewajiban diantara negara-negara saja. Se- sional yang juga melibatkan peranan PBB dalam melegal-
lanjtnya, agar hubungan timbal balik antara hak-dan kewa- kan proses integrasi Papua kedalam NKRI. Selain buku
jiban setiap negara berjalan secara adil, maka berbagai Drooglever ada buku lain dari Jhon Salfor yang juga
aturan dan intrumen internasional beserta pelbagai perang- menyibak proses yang tidak adil tersebut. Menariknya
katnya agar ada acuan dasar dan pengawasan yang bisa buku Drooglever merupakan penelitian resmi dari pemer-
diikuti serta dilakukan secara bersama-sama oleh setiap intah Belanda guna menjawab berbagai pertanyaan yang
negara yang menyepakatinya. selalu ditujukan terhadap negara itu, terkait dengan tang-
Pembentukan PBB (United Nations) pada tahun gung jawabnya soal Papua. Dalam kedua buku tersebut,
1948 merupakan kesepakatan bersama dari beberapa ne- sangat detail menguraikan bagimana manipulasi, yang dis-
gara yang terlibat perang pada perang Dunia ke-II. Tu- ertai dengan teror dan intimidasi bagi masyarakat Papua
juannya ialah agar setiap konflik dapat diselesaikan secara yang waktu itu terlibat untuk memilih. Termasuk juga ket-
damai hingga tidak mengulangi lagi pengalaman atas per- erangan dari beberapa saksi yang waktu itu ikut terlibat.
ang Dunia ke-I dan II. Selain itu pergaulan internasional Jika demikian bagaimana soal ini dapat dibawah ke
diantara negara-negara dapat dibangun diatas prinsip Mahkamah Internasional? Perlu diperhatikan lagi disini
saling menghargai dan menghormati. Walapaun kehadiran bahwa Papua bukanlah negara berdaulat. Sedangkan
PBB sendiri merupakan sebuah prakarsa dari negara- Mahkamah Internasional sendiri merupakan lembaga yang
negara yang menang pada perang dunia ke-II, namun kini berada dibawah Dewan Keamanan PBB yang anggotanya
keberadaanya nampak sebagai wasit yang mengawasi per- adalah Negara-Negara dan merupakan subjek hukum in-
gaulan internasional diantara negara- negara. Ke- ternasional yang paling utama. Karena itu yang bisa
beradaannya pun tidak hanya mengkhususkan diri pada bersengketa di MI (Mahkamah Internasional) adalah Ne-
bagaimana mencegah suatu konflik menjadi perang ter- gara vs Negara. Disini bentuk sengketa dapat kita bayang-
buka, tetapi kini sudah meluas pada berbagai aspek ke- kan dalam sistem berperkara di pengadilan Nasional Indo-
hidupan umat manusia yang diakui secara universal. Hal nesia. Baik itu untuk perkara pidana atau perdata. Supaya
ini dapat dilihat dari berbagai Deklarasi, Konvenan, Proto- posisi kita kuat didalam pengadilan, maka kita wajib di-
ARAH JUANG 11

wakili oleh seorang pengacara yang memiliki lisensi (ijin sional bisa memberikan pengakuan sebagai billijerents,
praktek) dan memang telah diberi kewenangan oleh UU asalkan konflik diantara TNI/POLRI versus OPM,
untuk mewakili kita. memiliki skala konflik yang berdampak internasional
Hal yang sama terjadi juga dengan pihak yang (internationalized internal armed conflict). Misalnya kon-
bersengketa didalam Mahkamah Internasional. Supaya flik tersebut mengganggu kepentingan internasional secara
masalah Papua bisa di tinjau, maka kita harus mempunyai luas.
wali/pengacara, dan wali kita haruslah negara supaya Ada beberapa syarat supaya suatu pihak mendapat penga-
posisi kita (Papua) di MI dianggap sah (standing position). kuan sebagai billigerents :
Bukan IPWP, ILWP, WPNCL, OTORITA, KONSEN- 1. Dipimpin oleh seorang yang bertanggungjawab atas
SUS, ETAN, OPM, dsbnya. Kita bersyukur karena be- bawahannya. Artinya mempunyai organisasi dan ke-
berapa waktu lalu Negara Vanuatu secara resmi memasu- pemimpinan yang jelas;
kan soal Papua didalam konstitusi resmi negaranya dan
2. Memakai tanda/embelm: seragam, bendera, topi, yang
bersedia menjadi wali untuk mendorong masalah Papua
dapat dilihat dari Jauh;
ditingkat Internasional. Walaupun Vanuatu dan negara-
negara Pasifik lainnya merupakan negara kepulauan yang 3. Membawa senjata secara terbuka. Artinya, tidak mela-
kecil, namun keberadaannya diakui didalam Hukum Inter- kukan perlawanan gaya dengan teroris;
nasional dan mempunyai wewenang tersendiri, dianta- 4. Melaksanakan operasinya sesuai dengan hukum dan
ranya : 1).Hak akses kepada Internasional Court of Justice. kebiasaan perang. Artinya tidak menjadikan masyarakat
2). Keikutsertaan dalam komisi ekonomi regional PBB dan bangunan sipil sebagai sasaran.
yang tepat. 3). Keikutsertaan dalam beberapa badan 5. Dari syarat ini, dua organisasi perlawanan diatas, masuk
khusus tertentu, dan dalam konferensi-konferensi diplo- sebagai biligerents. Yang menjadi pertanyaan adalah
matik yang bertujuan membentuk konvensi-konvensi in- apakah pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
ternasional. OPM selama ini sudah masuk kategori tersebut?
Bagi kita mekanisme diatas lebih mudah untuk diper- Pengakuan Internasional dan Taktik Perlawanan Ber-
juangkan daripada harus menempuh mekanisme dekolo- dasarkan Perasaan Sebagai Sebuah Bangsa :Belajar
nisasi. Mengingat, seperti yang diuraikan diatas, posisi dari Kosovo, Namibia, dan Palestina
Papua secara de facto dan de jure telah resmi diterima
Perasaan sebagai sebuah bangsa merupakan syarat
menjadi bagian NKRI oleh masyarakat internasional me-
mutlak pembangunan sebuah negara. Tanpa ini, kita akan
lalui resolusi PBB No. 2504. Papua berbeda dengan Timur
terjebak pada paham nasionalisme sempit: rasisme, sex-
Leste. Ketika dianeksasi secara paksa oleh Indonesia pada
isme, sekularisme, dan sebagainya. Merumuskan ulang,
tahun 1975, kedudukan Leste pada waktu itu tetap diper-
siapa itu orang Asli Papua merupakan suatu program yang
masalahkan oleh Portugal, Mosambique, dan negara-
mendesak dan harus segara dilakukan. Mengingat
negara bekas jajahan Protugal yang telah merdeka dan
sekarang ini Papua sudah berada dititik nadir hancurnya
menjadi anggota PBB.
perasaan sebagai sebuah bangsa. Faktanya adalah :
Biligerent dan Taktik Perlawanan Bersenjata
 Sebutan “orang Gunung dan Pantai “. Sebutan ini, kini
Kita pernah mendengar tentang CNRT (Conselho semakin kuat di era Otsus melalui pemahaman dan
Nacional da Resistencia Timorense) dan Fretelin (Frente perilaku orang asli Papua dalam bentuk fanatisme ke-
Revolusionaria de Timor-Leste Independenta), organisasi daerahnnya. Contoh: Orang Pantai dilarang bekerja
perlawanan rakyat Timur Leste; atau GAM (Gerakan didaerah Gunung. Sebaliknya orang Gunung dilarang
Aceh Merdeka), organisai gerakan perlawan rakyat Aceh bekerja di daerah Pantai; Sterotip (prasangka yang
pimpinan Hasan Tiro. Pertanyaannya, kenapa dua or- supjektif sifatnya dan tidak tepat tentang sifat suatu
ganisasi ini sukses mendapat pengakuan secara interna- golongan) orang Pantai terhadap orang Gunung seba-
sional, semasa aktif memimpin gerakan perlawanan? gai tukang bikin kacau; Atau, sifat inklusivisme dan
Dalam Hukum Internasional, bellijerents (para pihak) me- perilaku “main pukul/kroyok” dari sesama orang Asli
rupakan suatu pengakuan internasional terhadap para pi- Papua, merupakan beberapa hal yang tanpa kita sadari,
hak (organisasi/tentara/milisi) yang bersengketa dan diatur sudah lama merusak persatuan “orang Asli Papua”.
dalam Hukum Humaniter Internasional, yakni Pasal 1  Penggunaan istilah ras Melanesia yang kadang diin-
Hague Regulation, Konvensi IV Den Haag 1907, men- dentikan dengan orang Papua yang hitam dan keriting.
genai Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat. Terkait den- Padahal ini salah satu konsep Antropologi yang meli-
gan perlawanan bersenjata di Papua, masyarakat interna- puti daerah-daerah seperti, Timor Leste, NTT, Sumba,
12 ARAH JUANG
Ambon, sampai ke daerah Papua di wilayah pesisir. lakang. Tetapi, perbedaannya ialah selama berada dibawah
Tanpa disadari, penggunaan istilah yang salah ini bisa penjajahan dan pada masa ketika mereka membangun
sewaktu-waktu ikut menkotak-kotakan “orang Asli gerakan perlawanan, soal nation statenya (Bangsa dan
Papua”. Negara) mampu diselesaikan. Setelah itu, kesadaran
 Munculnya paham rasialisme dan sexisme akibat SK masyarakat tentang pentingnya perlawanan terhadap pen-
MRP No.14 Tahun 2008. SK ini sangat kacau karena indasan, dikongkritkan dalam satu organisasi perlawanan
secara sadar menurunkan paham kebangsaan orang bersama.. Misalnya, Gerakan Pembebasan Palestina
Papua yang sudah tumbuh sejak negeri ini dianeksasi. (PLO). Sekalipun mayoritas penduduk Paletina adalah
Bagiamana tidak, SK ini melupakan orang Papua se- Muslim dan sebagian kecilnya adalah Kristen, namun
cara geneologis dari segi Ibu; melupakan orang Papua mereka yang minoritas ini diletakan sederajat dalam per-
keturunan Cina, Arab, Jawa, Makasar, Flores, Ambon, juangan pembebasan. Masyarakat Palestina tidak men-
Key, dll; atau melupakan orang non-asli Papua yang ganggap bahwa negara Palestina adalah milik kaum mus-
memiliki jiwa dan kesadaran sebagai orang asli Papua lim, atau hak-hak perempuan bukan sesuatu yang penting
serta memberikan kontribusi yang besar bagi tanah ini untuk diperhatikan. Inilah kunci keberhasilan perjuangan
sejak puluhan tahun. Paletina hingga saat ini. Sekalipun selalu dihadapi dengan
veto Amerika atau kehadiran Hamas yang dianggap teroris
 Pembangunan kelompok perlawanan berbasis suku.
oleh negara-negara Barat. Walaupun belum memperoleh
Kenyataan ini sangat menggelikan dan nampak sekali
kemerdekaan secara penuh, namun pengakuan terhadap
di berbagai organisasi perlawanan di Papua. Masing-
keberadaan negara Paletina sendiri memperoleh tempat
masing organisasi bicara tentang pentingnya per-
didalam masyarakat internasional dan PBB (UN). Hingga
satuan.,tetapi secara diam-diam memupuk perbedaan
kini, pengakuan serta simpati dari masyarakat interna-
ditengah-tengah pengikutnya, atau menganggap tidak
sional tidak hanya datang dari negara-negara Arab, tetapi
penting kelompok lain diluar kelompok mereka.
juga dari negara-negara Eropa yang mayoritas pen-
Keadaan ini jika tidak sadari, akan terus memunculkan
duduknya beragama Kristen, bahkan dari masyarakat Ya-
perpecahan serta tirani diantara sesama kelompok per-
hudi yang menginginkan Palestina harus merdeka dan
lawanan. Jika tidak disadari, keadaan ini merupakan
hidup berdampingan secara damai.
bahaya terbesar bagi pembangunan Nation Papua.
Berbeda dengan Palestina yang berhasil mendorong
 Pembentukan Kaukus Parlemen Daerah Pegunungan
perjuangannya menjadi perjuangan masyarakat interna-
oleh anggota DPRP dan rencana Pemekaran berbagai
sional, dengan menghindari isu-isu sektarian dan rasial-
wilayah diseluruh Papua. Dua kebijakan dilahirkan
isme, begitu juga Negara Kosovo dan Namibia merua-
oleh orang Asli Papua, walaupun sangat menguntung-
pakan dua negara yang merdeka kerena adanya campur
kan dari sisi pembangunan, namun dari sisi persatuan
tangan PBB dan pengakuan masyarakat Internasioanal.
kebijakan harus dilihat sebagai taktik Pemerintah un-
Kosovo, lewat referendum tahun 1999, dan merdeka pada
tuk memecah-belah “orang Asli Papua”
tahun 2008. Sedangkan Namibia, lewat tekanan PBB, me-
 Fanatisme Kekristenan. Tanpa disangkal, anggapan ini lalui pendapat Mahkamah International, tanggal 21 Juni
ada dan melekat di kepala orang Papua. Lebih parah- 1971 mengenai penolakan untuk mengakui keberadaan
nya, perilaku ini sangat nampak diberbagai organisasi Afrika Selatan di Namibia oleh anggota PBB. Namun,
perlawanan Rakyat Papua, yang seharusnya lebih pa- seperti yang dijelaskan diatas, keberhasilan dua negara ini
ham nilai-nilai demokrasi. Kadang di berbagai mo- terletak pada bagaimana membangun kesadaran bersama
men-momen tertentu, kita mempraktekan perilaku tentang pentingnya perasaan sebagai sebuah bangsa dan
bahkan klaim yang menunjukan bahwa perjuangan adanya satu organisasi perlawanan bersama yang mem-
Papua adalah sah milik “orang asli Papua” yang ber- punyai legitimasi di masyarakat.
agama Kristen saja. Tindakan ini tanpa disadari mem-
Pertanyaannya ialah dari berbagai taktik perlawanan
buat kita lupa bahwa ada “orang Asli Papua” lain yang
diatas, manakah yang sangat penting untuk dikerjakan?
juga Muslim, Katolik, atau menganut agama suku.
Apakan ditengah keterpecahan kita sekarang ini, proyek
Negara-negara, seperti Kosovo, Namibia, dan Pales- pembangunan nation state Papua merupakan kebutuhan
tina, mempunyai sejarah yang sama dengan Papua : Mem- mendesak yang harus dituntaskan, sebelum membangun
punyai wilayah yang diduduki secara paksa (aneksasi) perlawanan secara bersama? Ataukah, beberapa taktik
oleh bangsa lain; Berjuang dalam waktu yang lama bahkan diatas tetap dianggap perlu untuk dikerjakan sambil
ribuan nyawa harus melayang untuk cita-cita pembebasan; memikirkan pembangunan nation state kita. (Max Ma-
dengan Penduduknya yang berasal dari berbagi latar be- nus)
OPINI 13

AMILCAR CABRAL
Melawan Budaya Penjajah Untuk Pembebasan Nasional
Namun yang dia lakukan tidak hanya mencatat
produktivitas padi dan kacang – kacangan diberbagai
pelosok tanah kelahirannya, tetapi juga melakukan sensus
Antropologis untuk mengenal berbagai kelompol etno –
lingusitik di Guine-Bissau, sambil menjajaki potensi
masing – masing suku untuk terjun dalam perjuangan
kemerdekaan melawan Portugal. Cabral juga menganalisis
perbedaan antara masyarakat desa dan masyarakat kota
dalam menyikapi kolonialisme Portugal, sambil memilah-
milah kelas-kelas yang ada di masyarakat kota, khususnya
di Bissau, dari sudut sosial ekonomi serta potensi
revolusioner mereka.
Bulan September 1956, Cabral dan beberapa
kawannya secara diam-diam mendirikan PAIGC (Partido
Africano da Independencia de Guinee Cabo Verde atau
Partai Afrika untuk kemerdekaan Guine dan Cabo Verde).
Cabral terpilih menjadi sekretaris jendral. Semboyan
PAIGC adalah „‟Persatuan dan Perjuangan‟‟. Persatuan
untuk mencapai kekuatan dan menghadapi kontradiksi
internal dan perjuangan untuk mengalahkan kekuasaan
kolonial. Persatuan yang menghasilkan kekuataan untuk
menghadapi lawan dan kecenderungan terpecah belah.
Guinea Bissau adalah satu-satunya negara di dunia Persatuan adalah cara bukan tujuan. Prinsip dasar dari
yang mendapat pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan partai ini adalah sentralisme demokratis. Norma – norma
dari Perserikatan Bangsa-bangsa secara langsung setelah politiknya meliputi kritik dan oto-kritik, kepemimpinan
berhasil mengusir Portugis dari tanah mereka. Keberhasi- kolektif, sentralisme demokratis, dan demokrasi
lan Guinea Bissau untuk merdeka dan bebas dari penjaja- revolusioner. Mobilisasinya terdiri dari sistem kontrol,
han tidak terjadi begitu saja tetapi merupakan buah kerja efisiensi, perencanaan, dan demokrasi. Baginya partai
keras seluruh rakyat dan para pejuang pembebasan di hanya terdiri sejumlah terbatas orang – orang yang
negara tersebut. Salah satu tokoh pembebasan yang hingga berdisiplin, dengan konsensus dan komitmen pada prinsip
kini selalu mendapat tempat istimewa di hati rakyat dan tujuan perjuangan pembebasan nasional dan
Guinea Bissau adalah Amilcar Cabral, berasal dari salah kekuatannya didapatkan dari prinsipnya, mengenai
satu bagian wilayah di Guinea Bissau, Bafata. demokrasi internal revolusioner dimana anggota – anggota
Cabral lahir pada tanggal 12 September 1924, dari partai harus bersikap kritis, yaitu kritis pada diri sendiri
Ayah bernama Juvenal Cabral yang berprofesi sebagai dan terbuka dalam menerangkan tujuan dan prinsip –
seorang guru sekolah dasar dan Ibu, Iva Pinhel Evora. Saat prinsip partai kepada massa. Perjuangan PAICG dalam
keluarga itu sedang berada di Bafata, salah satu daerah di konsolidasi kekuasaan dan pembentukan negara baru dari
Cabo Verde (Tanjung Hijau) dalam bahasa Portugis. tahun 1964-1973.
Pada usia 22 tahun, Cabral menikah dengan teman Bertolak dari teori perjuangan kelas Marxisme
study yang juga seorang aktifis anti – fasisme Portugal, klasik yang menganggap kaum buruh adalah kekuatan
Maria Helena Rodrigues, Bersama istrinya berlayar ke revolusioner yang utama, maka Cabral dan kawan –
Bissau untuk melakukan perjalanan selama dua tahun kawannya pada awalnya mengorganisir kaum buruh di
mengelilingi seluruh pelosok Guine. Bissau dan memulai perjuangan dari kota. Pada bulan
Selama dua tahun perjalanan, Cabral melakukan Agustus 1959, kader – kader PAICG diantara mandor
sensus pertanian untuk kepentingan penjajah Portugal. buruh dermaga Pidgiguti, melancarkan aksi mogok
14 TOKOH
menuntut kenaikan upah, dengan menggandengkan pula petani sebelum mulai melancarkan perang gerilya secara
tuntutan untuk „‟kemerdekaan Guine – Bissau‟‟. Aksi terbuka terhadap tentara kolonialis Portugis.
mogok beserta tuntutan tidak digubris, malahan tentara Cabral memahami nasionalisme sebagai suatu
dan polisi kolonial Portugis, tanpa ampun, langsung gagasan Eropa dan bagaimana sosialisme Afrika
menembaki para demonstran. Hasilnya dalam hitungan 20 mengambil nasionalisme sebagai suatu strategi yang dapat
menit, sekurang – kurangnya 50 orang buruh dermaga hidup terus. Dia mengambil nasionalisme revolusioner
tertembak mati, dan lebih dari seratus orang luka- luka dan dalam perjuangan menentang kolonialisme dan
sejumlah buruh pelabuhan melarikan diri ke jajahan imperialisme yang didapatinya dalam realitas budaya.
Partugis yang lain, ke Sao Tome. Menurutnya, kebudayaan sangat penting bagi gerakan
Sejak saat itulah, kaum buruh di Bissau dan kota – pembebasan nasional dan perlawanan budaya terhadap
kota kecil di Guine menolak untuk diajak ikut kolonial itu didasarkan pada keikutsertaan massa buruh di
memperjuangkan kemerdekaan negerinya. Pengalaman daerah pendesaan dan perkotaan dan faksi borjuasi kecil
pahit inilah memantapkan Cabral dan kawan – kawannya, yang revolusioner. Pelestarian nilai – nilai budaya dalam
bahwa perjuangan damai lewat demonstrasi, pemogokan, perjuangan untuk pembebasan dan kemerdekaan
dan cara – cara lain yang lazim di negara demokratis tidak menginginkan adanya persatuan diantara berbagai
akan berhasil. Mereka sepakat untuk memulai perjuangan kelompok etnis dan kelompok lain. Kemerdekaaan
bersenjata. mencakup pembebasan kekuatan – kekuatan produktif dari
Pengalaman pahit itu juga mendorong Cabral kolonialisme, dengan memiliki organisasi politik yang
menarik diri ke pedesaan, pejuang ini sudah membangun berdisplin dan kemajuan ekonomi serta sosial.
hubungan yang cukup mesra dengan para petani, meliputi Cabral mengatakan bahwa sekali rakyat
95% dari penduduk Guine-Bissau pada waktu itu. Setahun memperoleh kekuasaan atas bentuk produksi melalui
setelah pemogokan buruh yang gagal itu, pimpinan dan pembebasan nasional, maka mereka dapat mengatasi
para kader PAICG dari kota sudah aktif mengorganisisr „‟kedudukan yang menyedihkan menjadi rakyat tanpa
kaum tani di desa-desa. Mereka percaya, bahwa sebelum sejarah‟‟. Kebudayaan adalah unsur vital dalam proses
revolusi dapat dimulai maka kesadaran politik kaum tani pembebasan nasional dan diekspresikan sebagai tindakan
sudah harus dikembangkan seluas-luasnya. Karena kebudayaan, ekspresi politik dari rakyat yang sedang
pengetahuannya yang luas tentang petani dari berbagai melakukan perjuangan.
kelompok etnis di Guine-Bissau yang sangat beragam Perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme
struktur sosial maupun kesadaran politiknya, sedangkan yang Cabral lakukan adalah; (1) Melalui Realitas
yang 99% masih buta huruf, Ia tidak percaya pada taktik Kebudayaan, yang mana hubungan antara kebudayaan dan
pengorganisiran kelompok – kelompok kecil gerilyawan kondisi ekonomi menghasilkan pembebasan nasional
atau foci, yang diterapkan oleh Che Guevara dan Regis sebagai suatu tindakan kebudayaan, maka kebudayaan
Debray di Cuba dan Bolivia. Itu sebabnya PAICG berfungsi sebagai suatu unsur perlawanan atas dominasi
memerlukan waktu dua tahun penuh mengorganisir para asing. (2) Melalui wacana tentang nasionalisme
revolusioner, ia mengemukakan bahwa kebudayaan adalah
Peta Guinea Bissau
bagian dari sejarah rakyat dan perjuangan hidup sehari –
hari oleh karena itu kebudayaan berakar dalam realitas
material lingkungan dimana kebudayaan berkembang dan
mencerminkan sifat organis masyarakat. Cabral
mengemukakan empat proses kebudayaan untuk
pembebasan nasional, yaitu; (a) perkembangan
kebudayaan rakyat yang berisi semua nilai positif
penduduk pribumi. (b) Perkembangan kebudayaan
nasional berasal dari sejarah dan keberhasilan perjuangan
pembebasan itu sendiri. (c) Perkembangan budaya ilmiah
yang didasarkan pada kebutuhan teknologi untuk maju. (d)
Perkembangan kebudayaan universal yang didasarkan
pada perjuangan untuk kemanusiaan, solidaritas, dan
martabat rakyat. (3) Melalui dualitas antara kebudayaan
yang dipaksakan oleh kolonialisme Portugis dan
TOKOH 15

kebudayaan tradisional maka Cabral menggunakan


perlawanan budaya yang terkandung dalam masyarakat
masa lalu dan masa sekarang, serta kepercayaan mistik,
lembaga keagamaan, adat – istiadat keluarga, ritual dan
kepercayaan yang dipeluk oleh orang-orang Afrika dalam
menghadapi kolonialisme. (4) Melalui perlawanan yang
dilakukan Cabral ini mengambil bentuk pemberontakan
spontan terbuka maupun perlawanan pasif, misalnya;
penghindaran pajak, pengurangan produksi tanaman
perdagangan.
Untuk pembebasan nasional ada lima cara yang
dilakukan oleh Cabral yaitu (1) perjuangan melawan dua
kekuatan utama yaitu melawan kelas – kelas penguasa
kolonialis Portugis dan melawan kekuatan – kekuatan
dalam negeri yang menghalangi rakyat untuk memperoleh
kebebasan, kemerdekaan, dan keadilan. Perjuangan ini
meliputi „‟pertarungan budaya‟. (2) Perluasan teori
mengenai pembebasan nasional yang berhubungan dengan
kebudayaan. Cabral tidak memandang ras sebagai faktor
penentu kebudayaan tetapi kebudayaan itu bebas terhadap
ras. (3) Sejumlah prinsip – prinsip revolusioner harus ada
dalam suatu perjuangan pembebasan nasional karena
Pembebasan nasional adalah perjuangan politik. Amilcar Cabral, bersama Tentara Revolusioner
Perjuangan pembebasan nasional membutuhkan organisasi
atau partai yang kuat dan terorganisir dengan baik sepenuhnya kekuatan produktif dan konstruksi kemajuan
kepemimpinannya yang berpendidikan politik. Secara ekonomi, sosial, dan budaya rakyat‟‟. Perjuangan
mendasar Cabral katakan „‟ Perjuangan itu harus bersenjata akan menghasilkan pembebasan ini, tetapi
berkembang disekitar persatuan dan perjuangan‟‟. Orang – perjuangan bersenjata membutuhkan suatu organisasi
orang yang mempunyai gagasan persatuan menghasilkan politik yang kuat dan berdisiplin. Dimana organisasi
kekuatan, menempatkan persoalan persatuan kedalam perjuangan pembebasan mulai mempraktekkan demokrasi,
semangat maupun rumusan perjuangan. Kepemimpinan kritik dan otokritik, peningkatan tanggung jawab
haruslah satu dan bersatu dibawah organisasi atau partai penduduk atas kehidupan mereka, karya kesastraan,
dan kepemimpinan partai adalah kekuatan rakyat, dan oleh pembangunan sekolah dan pelayanan kesehatan, pelatihan
karena itu, partai tidak boleh terpecah. Singkatnya, kader dari orang – orang yang berlatar belakang petani dan
perjuangan ini merupakan perjuangan dari rakyat, oleh kaum buruh dan banyak pencapaiannya lainnya. Dengan
rakyat dan untuk rakyat. Cabral juga mengemukakan cara ini „‟perjuangan pembebasan bersenjata tidak hanya
bahwa „‟ Prinsip dasar perjuangan kita adalah perjuangan merupakan fakta kebudayaan melainkan juga merupakan
rakyat, dan bahwa rakyat kitalah yang harus faktor penentu kebudayaaan. Cabral percaya bahwa
memperjuangkannya, dan hasilnya untuk rakyat kita‟‟. (4) perjuangan bersenjata harus dilakukan didalam negeri
Gerakan pembebasan nasional dilahirkan didalam dengan yang hendak dibebaskan dan bahwa pasukan – pasukan
satu konsepsi nasional. Artinya, Cabral beranggapan gerilya harus diberi otonomi untuk menguasai sumber
bahwa adanya kelompok – kelompok etnis yang berbeda – daya mereka sendiri agar bisa bekerja lebih efisien.
beda menghalangi pembentukan kesadaran nasional dan Akhirnya, dalam proses pembebasan nasional harus ada
oleh karena itu dilakukan mobilisasi semua unsur front persatuan yang luas, dibawah payung partai dan
penduduk tanpa membedakan asal suku dan kelas. 5) dipimpin oleh satu barisan pelopor yang bersatu.
Cabral mengakui bahwa kebudayaan tidak lain hanyalah Perjuangan kelas yang dilakukan Cabral, berbeda
suatu pencerminan tingkat kekuataan produktif dan modus dengan teori Marxisme klasik. Marxisme percaya pada
produksi suatu masyarakat. Jadi tujuan utama gerakan kaum buruh sebagai alat perlawanan revolusioner. tapi
pembebasan tidak hanya kemerdekaan nasional dan Cabral melakukan perlawanan dari kelas – kelas sosial,
penghancuran kolonialisme, tetapi „‟pembebasan yaitu kaum tani. Cabral meneliti pembagian dan
16 TOKOH
kontradiksi yang ada dalam masyarakat: ras, agama, makanan, kesehatan, pendidikan, dan menggalang petani
kelompok etnis, dan kelas sosial. Kaum tani yang terdiri menjadi kekuatan untuk perubahan dan menyebarluaskan
dari suku Fula dan suku Balanta, dalam membedakan nilai – nilai baru pada bentuk perjuangan pembebasan
antara kedua suku ini, Cabral memisahkan kelas dari untuk membantu strategi pembangunan setelah
masyarakat tanpa kelas, antara garis vertikal (kekuasaan kemerdekaan.
tersentralisasi dan pelapisan masyarakat yang maju dan Cabral adalah contoh dari militansi, dedikasi seo-
khas dari suku Fula) dan horisontal (struktur ekonomi rang tokoh revolusioner yang tidak hanya mampu berteori
terdesentralisasi yang khas suku Balanta). Cabral saja, namun benar-benar terlibat secara aktif dalam kerja-
melakukan pengorganisiran kaum tani dan didalamnya kerja riil dalam masyarakat. Tidak hanya itu, dia
termasuk suku Balanta, kelompok yang paling tidak memberikan bukti, bahwa demi memutuskan rantai
modern tetapi menerima konsep pembebasan nasional, penindasan, maka kebangkitan budaya dan kesadaran akan
egaliter, dan hidup tanpa mengenal negara dan secara identitas sangat penting bahkan mampu membangkitkan
hitoris lebih cenderung untuk melawan Portugis serta suku nasionalisme yang pada akhirnya membuat tiap individu
Fula yang semi –feodal dan beragam Islam yang merasa memiliki perjuangan dan mampu mengadakan
masyarakatnya bertingkat dari kelas penguasan para perlawanan secara total. Rakyat yang terberdayakan secara
kepala suku, dan pemimpin keagamaan, klas pekerja ekonomi akan mampu menjadi tulang punggung dalam
tangan ahli, dan kelas petani. Untuk Cabral, kaum tani keberhasilan perjuangan pembebasan nasional. (Ronda/
adalah kekuatan fisik dan bukan kekuatan revolusioner. sasori86)
Kaum tani mencakup hampir seluruh penduduk, mereka
menguasai kekayaan bangsa karena kaum tani yang
menghasilkan perekonomian bangsa
Visi Cabral dalam membentuk dan membangun
negara adalah dengan mewujudkan sosialisme. Untuk
tujuan itu maka sistem yang dijalankan adalah sistem
pengadilan baru, pengadilan yang dipilih oleh rakyat, yaitu
Tribunas do Povo (Pengadilan Rakyat), yang mempunyai
tugas melayani empat sampai sebelas desa dan Mahkamah
Agungnya Tribunal de Guerra (pengadilan perang) yang Tarik Milliter
beranggotakan lima orang. Cabral dan pasukannya
menguasai wilayah – wilayah yang dibebaskan dan rakyat
menikmati kemerdekaan dan kedaulatan didaerah yang
Dari Seluruh
telah dibebaskan tersebut. Cabral
pengembangan negara dengan melakukan kerja sama
melakukan
Tanah Papua
dengan rakyat untuk meningkatkan produksi, menjalankan Foto: Telapak
diversifikasi pertanian, memperbaiki sistem distribusi

Bersatu
barang, mendirikan toko – toko rakyat, memperbaiki
pendidikan, membangun sekolah-sekolah, dan mendirikan
pusat-pusat kesehatan masyarakat serta klinik-klinik.
Tetapi sampai pembunuhan Cabral, tanggal 20 Januari
1973, partainya tidak lagi menjalankan perjuangan
pembebasan nasional melawan kolonialisme dalam usaha
kemerdekaan melainkan terperangkap pada pioritas –
Untuk
pioritas lainnya serta kebutuhan untuk membangun negara
dan tidak fokus pada kebutuhan rakyat.
Selama 10 tahun perjuangan PAICG, mereka
Pembebasan
berhasil menggabungkan aktivitas revolusioner dengan
peran kelembangaan di dalam masyarakat, yang meliputi
pembangunan kesetiaan baru diantara berbagai suku
Nasional!!
dengan menitik-beratkan usaha pada pembentukan bangsa
baru, menyediakan pelayanan – pelayanan dasar seperti
PERLAWANAN RAKYAT 17

ARUS GERAKAN TUNTUTAN RAKYAT PAPUA


bagi mama-mama pedagang asli Papua dipusatkan di jalan
Raya Sentani-Abe depan Kantor Pos Kota Jayapura,
(15/03). Aksi ini disambut antosias warga yang lewat,
dengan mengisi kotak sumbangan yang telah disediakan
SOLPAP. Pada aksi perdana ini, dana yang terkumpul
sebesar Rp. 4.621.500, kemudian disumbangkan pada
mama-mama pedagang untuk keperluan pembenahan
tempat usaha mereka. SOLPAP (Solidaritas Mama-mama
Pedagang asli Papua) dan beberapa elemen penting lain
yang tergabung dalam aksi ini, menyerukan kepada
Pemerintah untuk segera membangunkan pasar bagi
mama-mama pedagang asli Papua.
Maret 08, 2010
Jayapura- Pada hari senin, 8 Maret 2010, SKPHP
melakukan aksi sumbangan di dua titik yaitu di
Perempatan Abepura, dan depan museum budaya – Expo
Waena. Dengan spanduk utama yang isinya demikian„‟
pemerintah tidak peduli membiayai pengobatan tahanan
politik Filep Karma dan Ferdinand Pakage‟‟. Beberapa
aktivis pemuda dan mahasiswa gerakan yang tergabung
dalam beberapa elemen organisasi perjuangan menarik
simpatik masyarakat Papua dengan membagikan selebaran
sebagai pengetahuan kepada masyarakat bahwa selama ini
pemerintah tidak pernah peduli dengan kondisi kesehatan
Foto: Sasory86 Tahanan Politik Papua. Aksi simpatik ini untuk membantu
kekurangan biaya pengobatan tahanan politik Filep
Karma, ia membutuhkan biaya pengobatan sekitar Rp.78
Kegagalan pemerintah Indonesia dalam membangun
juta dan mengalami kekurangan Rp. 28 Juta.
rakyat Papua sangat dirasakan oleh rakyat Pupua, hal itu
dibuktikan dengan kegelisaan rakyat terhadap berbagai Maret 10, 2010
persoalan. Demokrasi semakin tertutup dan pelanggaran SKPHP kembali turun jalan melakukan aksi
HAM semakin tidak terbuka dengan adanya penambahan sumbangan yang sama di perempatan Abepura. Sekitar 50
militer semakin meningkat, ekonomi rakyat masih petugas aksi berjejer di lampu merah dan membagikan
dibawah garis kemiskinan, penguasaan, perampasan hak selebaran Dengan spanduk yang berbeda yaitu „‟sakit
adat semakin tidak terkontrol dan pelayanan publik yang Filep karma dan tahanan politik adalah sakit rakyat
tidak maksimal, atau dengan kata lain dimasa otonomi Papua...mari bersolidaritas untuk kemanusiaan‟‟ dan
khusus seharusnya lebiah baik tetapi hal itu tidak terjadi. beberapa pamflet berbunyi ; tahanan politik adalah
akibat kegagalan - kegagalan ini, rakyat Papua melakukan pahlawan Papua , demi keadilan dan perdamaian tanah
perlawanan terhadap pemerintah Indonesia. Aksi Papua mereka rela di tahan oleh Negara, hak tahanan
pengemabalian Otsus pada bulan Juni 2010 adalah Politik adalah Kesehatan , pendidikan dan kebutuhan
puncak dari bukti kemarahan rakyat kepada pemerintah, pribadi di jamin oleh Negara dan Stop dikriminasi dan
dan ingin merdeka dari segala penindasan. Berikut ini penyiksaan tahanan politik.
adalah beberapa perlawana rakyat Papua dalam bulan Maret 12, 2010
Meret sampai awal Agustus 2010 yang memicu gerakan Jayapura. Aksi yang ketiga kalinya, SKPHP menarik
perlawanan yang besar. simpatik di wilayah kota Jayapura, Fokus di sekitar Taman
Maret 03, 2010 Imbi, banyak simpatik dari masyarakat di sekitar kota
Aksi seribu rupiah mendukung pembangunan pasar Jayapura ini. Setelah aksi selesai, aktivis Papua
18 PERLAWANAN RAKYAT
berkunjung ke RSUD DOK II menemui tokoh pejuang menarik pasukan organik dan non organik dari Papua.
keadilan di Papua. Filep karma yang dengan senang
Maret 22, 2010
menerima kunjungan aktivis Papua yang tergabung dalam
Jayapura- Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
SKPHP dan Filep menjelaskan kondisi kesehatannya yang
melakukan aksi. 30 orang diamankan dengan alasan tidak
terakhir. Dana yang di kumpulkan SKPHP kurang lebih
memiliki surat ijin dari pihak kepolisian dan dua orang
Rp. 25 Juta Rupiah. terbukti bahwa Rakya Papua peduli
langsung ditetapkan sebagai tersangka kerena diduga
dengan kesehatan Tahanan Politik. Dalam aksi ini juga,
membawa alat tajam.tersangka dijerat dengan pasal, 2 ayat
ada upaya konfrensi pers yang di lakukan oleh solidaritas
1 Undang-Undang No 12 Tahun 1951 yakni membawa,
korban pelanggaran Ham Papua (SKPHP). Dalam
memiliki dan menyimpan dan menguasai senjata tajam
konferensi pers saat itu, Peneas selaku koordinator SKPHP
tanpa izin dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10
mendesak 1. Pemerintah segera bertanggungjawab atas
tahun. Kapolresta mengungkapkan, dari dua tersangka itu
seluruh biaya pengoatan Tahanan Politik Filep Karma,
salah satunya merupakan peserta aksi unjuk rasa, sedang-
Ferdinand Pakage dan Tahanan Politik lainnya yang
kan seorang diantaranya merupakan warga yang kedapatan
mengalami nasib yang sama. 2. Hentikan kekerasan,
membawa sajam saat dilakukan razia.
diskriminasi dan stigma separatis terhadap seluruh tahanan
Sementara 30 orang lainnya itu sudah dilepaskan
politik Papua. 3. Bebaskan Tahanan Politik tanpa syarat,
kembali pada malam harinya. Namun, sebelum mereka
karena Negara tidak mampu memenuhi hak – hak dasar
dilepaskan, pihaknya sempat memberikan pengarahan ten-
tahanan Politik.
tang Undang-Undang No 9 Tahun 2008 tentang penyam-
Maret 17, 2010 paian pendapat di muka umum.
Jakarta– Mahasiswa dan komponen gerakan yang Mei 5, 2010
merupakan perwakilan rakyat Papua di Jakarta menyam-
Puluhan massa dari Forum Demokrasi Rakyat Papua
but positif rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat
(FORDEM) melakukan aksi mendesak pemerintah pusat
Barack Obama ke Indonesia yang direncanakan pada akhir
dan pemerintah daerah mengakomodir Keputusan MRP
Maret 2010. Mereka sampaikan dalam bentuk demontrasi
No.14/MRP/2009 tentang pejabat Bupati/Wakil Bupati,
ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Jalan Medan
Walikota/Wakil Walikota harus orang asli Papua. Aksi
Merdeka Selatan) dan Istana Merdeka (Jalan Medan Mer-
yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Provinsi
deka Utara), Jakarta Pusat.
Papua, Dok II Jayapura, Senin (3/5) sekitar pukul 10.00
Perwakilan rakyat Papua ini berharap, Barak Obama per-
WIT. Gubernur Barnabas Suebu SH, secepatnya menge-
hatikan situasi yang menekan para aktivis, ketika protes
luarkan Perdasus tentang SK MRP Nomor 14 Tahun 2009
ketidakadilan dan mereka dikejar, dibunuh, dan dibantai
tentang penetapan orang asli Papua sebagai syarat khusus
terutama setelah otonomi khusus dan juga jadi korban pe-
dalam penentuan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati
langgaran HAM, bukan Organisasi Papua Merdeka, justru
serta Walikota dan Wakil Walikota di Tanah Papua.
para mahasiswa dan aktivis HAM yang menyuarakan ber-
bagai ketimpangan kebijakan pemerintah. Juni 28, 2010
Jayapura– Solidaritas Peduli Puncak Jaya (SPPJ),
Maret 18, 2010
Melakukan aksi protes terhadap Operasi Militer di Puncak
Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Kamis (18/3),
Jaya. Aksi ini berlangsu di gedung DPRP sekitas pukul
melakukan aksi untuk meminta DPRP fasilitasi bertemu
11.00 sampai selesai sekitar pukul 02.30. Sesuai dengan
Presiden AS Obama. KNPB meminta Dewan Perwakilan
rencana Kapolda Papua bawa, pihak keamanan
Rakyat Papua (DPRP) memfasilitasi perwakilan mereka
memberikan batas waktu untuk Warga sipil yang ada di
bertemu langsung dengan Presiden Amerika, Barack
Tiginambut dan sekitarnya menggungsi sampai tanggal 28
Obama di Jakarta.Amerika Serikat (AS) lewat Presiden
Juni, Lewat dari itu pasukan gabungan TNI dan Polisi
Obama harus mengakui kesalahan dan bertanggung jawab
akan melakukan operasi militer untuk mengejar
atas semua yang sudah terjadi di Tanah Papua, sejarah
TPM/OPM pasukan pasukan Goliat Tabuni. Seratusan
Papua Barat, aktivitas pertambangan emas dan tembaga
massa yang lebih banyak Mahasiswa dan komunitas
oleh Freeport di Kabupaten Mimika, serta membebaskan
korban Puncak Jaya serta beberapa aktifis. Mereka melilai
para Tapol dan Napol yang masih dipenjara atau ditahan,
bahwa Operasi seperti ini biasa yang menjadi korban
Obama sebagai pemegang demokrasi tertinggi dunia untuk
adalah warga sipil biasa dan itu masih terus terjadi
mencabut kapitalisme yang bergerak di Tanah Papua. Se-
sehingga hal ini dan mereka menolak dengan tegas
lain itu massa juga menuntut pemerintah segera munutup
droping pasukan organik dan non organik ke Papua.
PT Freeport serta meminta pemerintah Indonesial segera
PERLAWANAN RAKYAT 19

Jini 29, 2010 Koordinator aksi, Peneas Lokbere ketika ditemui Papua
Pos disela-sela berlangsungnya aksi mengatakan, aksi
Biak - Sejumlah komponen rakyat Papua di Biak
yang dilakukan SKPHP merupakan peringatan tragedi
turun jalan melakukan aksi demonstrasi. Sejumlah
berdarah yang terjadi di Kabupaten Biak tanggal 6 Juli
kompenen masyarakat Papua di Biak yang terdiri yakni,
1998 silam yang memakan banyak korban jiwa orang
KNPB, Perwakilan Perwakilan Ex Tapol-Napol, Dewan
Papua.
Adat Byak, Perwakilan Komunitas Korban Biak,WPNA
Tokoh gereja dan rakyat Papua yang peduli dengan Juni 8, 2010
tahanan Politik melakukan long march ke DPRD Jayapura - lebih dari 10.000 massa rakyat Papua dari
Kabupaten Biak Numfor untuk menyampaikan aspirasi berbagai kalangan melakukan aksi demonstrasi ke Kantor
mereka. Dengan tiga tintutanyakni: 1. Hapus Undang- Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP). Aksi ini untuk
undang tentang pasal MAKAR karena sangat bertentang menagih janji yang telah disampaikan oleh DPRP pada
dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia artikel 19 tanggal 18 Juni 2010 atas tuntutan Referendum dan
yaitu Freedom Of Expression dan Konvenan International penolakan Otsus (Otonomi Khusus). Aksi massa
atas Hak-hak Sipil dan Politik. Dua Instrument membawa berbagai macam bendera, antara lain bendera
international diatas telah dijabarkan pada UUD 1945. 2. PBB, gambar bendera Bintang Kejora, serta sejumlah
Bebaskan TAPOL – NAPOL Papua karena pasal MAKAR pamflet dan spanduk. Aksi tersebut mengakibatkan arus
dan Penghasutan Massa yang dikenakan tidak berdasar lalu lintas macet total karena setiap jalan protokol di
namun justru menyimpang dan bertentangan. 3. Seluruh penuhi massa.
komponen rakyat Papua memohon kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia agar
segera merealisasi janjinya untuk membebaskan Tapol-
Napol Papua.
Juli 3, 2010
Jayapura- Puluhan massa dari Forum Demokrasi
Rakyat Papua (FDRP) menggelar aksi demo mendesak
pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengakomodir
Keputusan MRP No.14/MRP/2009 tentang pejabat Bu-
pati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota harus orang
asli Papua. Aksi demi yang berlangsung di halaman Kan-
tor Gubernur Provinsi Papua, Dok II Jayapura, Senin (3/5)
Foto: Saren
kemarin sekitar pukul 10.00 WIT.
Massa yang dikoordinir Forum Demokrasi Rakyat Agustus 2, 2010
Papua tiba di halaman kantor gubernur Papua, langsung Seluruh Rakyat bagsa Papua Barat khususnya
menggelar orasi yang mendesak agar Gubernur Barnabas yang tinggal di wilayah Jayapura, Seni, Kerom dan
Suebu SH, secepatnya mengeluarkan Perdasus tentang SK sekitarnya hadir dalam panggung rakyat yang
MRP Nomor 14 Tahun 2009 tentang penetapan orang asli difasilitasi oleh Komite Nasional Papua Batat
Papua sebagai syarat khusus dalam penentuan bakal calon
(KNPB) di Taman makam pahlawan Teys Hio
Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil
Eluawai, Sentani (02/8). Dalam acara ini Rakyat
Walikota di Tanah Papua dan beberapa tuntutan lainya.
Papua dengan tegas menolak dan megengembalikan
Juli 6, 2010
hasil PEPERA 1969. Menurut mereka, rakyat Papua
Solidaritas Korban Pelanggaran HAM Papua (SKPHP) dikhianati oleh Amerika, Belanda dan Indonesia
melakukan aksi kampanye mengenang Tragedi Biak
dengan cara rakyat Papua pada saat itu tidak
berdarah di lingkaran Abepura Selasa (6/7) sambil
memberikan kebebasan seluas-luasnya tetapi
membentangkan spanduk yang bertuliskan “Otsus gagal
pemerintah tidak mampu menyelesaikan kasus dilakukan dalam tekangan dan ancaman militer
pelanggaran HAM di tanah Papua”.Solidaritas Korban Indonesia untuk memilih satu orang satu suara namun
Pelanggaran HAM Papua (SKPHP) melakukan aksi orasi yang terjadi adalah Tentara indonesia yang
30 menit mengenang tragedi berdarah di Kabupaten Biak menetukan untuk memilih mewakili suku-suku
tanggal 6 Juli 1998, silam. sebelum menyelenggarakan PEPERA. (Saren)
BUDAYA 20

Listrik Mati, Otsus Mati, KRITIK BUAT PEJUANG-PEJUANG


KEMERDEKAAN PAPUA
Pemerintah Mati
Cukup Sudah…kamu berkelahi, saling ejek, merasa diri hebat..pintar
Mama janda satu pigi ke kantor PLN untuk bayar dan saling mengklaim paling berjasa dan pengaruh di rakyat
tagihan listrik. Sampe di kantor PLN, mace tanya petugas
Papua……
loket pembayaran dan petugas kastau kalo tagihan yang
harus dibayar 100 ribu. Mama ini kas keluar uang pecahan Ingat rakyat Papua sudah bosan dengan janji dan statement-
50 ribu dua lembar tapi de hanya kas petugas loket itu 50 statement politik dari tahun ke tahun yang tidak pernah terjawab…
ribu saja. Karena heran, petugas tanya mama: perjuangan ini bukan buat opini, berdoa dan berharap kepada Negara
Petugas : “Mama, kenapa bayar 50 ribu saja? -negara Barat yang akan memberikan kemerdekaan...seakan-akan
kalian begitu lemah, miskin, bodoh di hadapan mereka….itulah diplo-
Mama : “begini anak, sa ini hanya jualan di pasar
masi kerdil dan tidak punya harga tawar yang jelas…
saja untuk kas sekolah sa pu anak-anak pu uang sekolah
tuh tambah mahal. Sa mo pikir dong pu uang sekolah saja Ingat…kita Bangsa Papua punya sejarah peradaban yang kuat...baik
tapi kam pu kelakuan kas padam listrik hampir tiap malam strategi perang dan diplomasi dengan kekuatan Budaya dan adat
tu bikin sa pigi kas keluar uang lagi untuk pigi beli lilin kita…dan ada di ratusan suku di Tanah Kita….
supaya dorang bisa belajar malam-malam. Sa pu modal Kalian seakan-akan sudah melupakan budaya dan adat
jualan sayur tu sa putar dari hasil jualan saja, trada modal kalian...sehingga jadi pejuang-pejuang yang senang berdebat dengan
dari pemerintah tapi kam pu cara tagih kitorang orang adu teori-teori yang selalu menggadaikan dan menggantungkan
kecil ini memang skali, padahal pelayanan tra betul satu. Bangsa dan rakyatmu kepada pemilik-pemilik modal yang akan
Kalo mau sa bayar penuh, jang kam kas padam kam pu merampas tanah dan kekayaan…sehingga tetap menjadi miskin dan
listrik itu. Jadi 50 ribu ini, mama mo simpan untuk pake kerdil…seperti saat ini…
beli lilin kalo kam kas padam kam pu barang yang nama
Kalian selalu bilang…Tanah Papua kaya...tapi sayang kalian tidak
listrik itu”.
mampu memliki logistik perjuangan…yang ada cuma mengemis dan
Petugas : “Iyo mama, sa mengerti tapi mama tetap meminta-minta lewat proposal…jangan jadikan bangsa ini menjadi
harus bayar tagihan karena ini aturan dan bagi yang
bangsa yang malas dan suka minta-minta….
melanggar ada hukuman sesuai undang-undang.
Jangan pertontonkan kebodohan dan ketidakmampuan lewat perde-
Mama : “Undang-undang apa lagi ka? Kam tinggal
batan-perdebatan yang menjijikkan lewat email…facebook…dan mail-
bikin aturan atau undang-undang trus. Tra cape ka?”
Aeh…sudah anak, mama tra mengerti barang-barang itu ing list….ingat konflik ini di pelihara oleh.. rezim penjajah yang
jadi trapapa mama bayar kali ini tapi kalo listrik masih memiliki teknologi media…kalian cuma numpang teknologi tetapi som-
padam trus, nanti sa bayar stenga saja. Orang sperti mama bong..seakan-akan menguasai teknologi…
kitorang ini rugi banyak. pengeluaran bertambah, anak tra Sungguh memalukan..!!!! pejuang-pejuang kemerdekaan bermental
bisa skolah bae, biaya tambahan itu akan bikin kitorang tra pengecut dan cerewet !!! Bagaimana mungkin…persatuan dan Nasion
bisa menabung untuk anak-anak skolah nanti. Apalagi kita akan terbangun…kalau semua bikin diri hebat...dan perdebatan-
biaya skolah yang dong bilang gratis karna Otsus tapi jadi perdebatan kosong….
semakin mahal akan bikin anak-anak dong putus skolah, Ingat rakyat banyak yang sakit…biaya pendidikan yang begitu ma-
dan pasti kitorang orang kecil ini tra bisa berubah tapi hal..mama-mama masih berjualan dibawah tanah, ruko-ruko, taksi,
tetap akan sama saja sekarang ini atau nanti. Pemerintah
mall, fasilitas publik, teknologi dikuasai oleh mereka…jangan jadikan
nih..su mati..padahal anak-anak papua..dong banyak di
hal ini untuk kampanye dan perdebatan tetapi tidak terlibat langsung
pemerintah...dong macam lau-lau saja...dapa pendidikan
untuk menyelesaikan persoalan rakyat kita hari ini…..selalu kalian
Indonesia jadi otak mati... (Ronda)
menggantungkan persoalan rakyat kepada rezim penjajah yang men-
yelesaikan…..jangan memberikan pendidikan politik hanya mengamati
Bebaskan dan mengkritik….
Ingat…rendah hati…rendah hati…dan rendah hati….!!!!! kritik diri
Tapol/Napol Papua sendiri dan cari solusi bersama-sama…jangan saling ejek…kalian
seakan-akan sudah merdeka...sehingga lupa diri tentang pentingnya
persatuan…pemimpin yang besar adalah yang siap menerima kriti-
Tanpa Syarat !! kan..hilangkan egois selalu mencari solusi...tidak mengejek orang
lain...berjiwa besar untuk duduk bersama-sama…untuk satu Tujuan
PEMBEBASAN NASIONAL UNTUK KEDAULATAN RAKYAT PAPUA YANG
MERDEKA DAN DUDUK SEJAJAR DENGAN BANGSA-BANGSA LAIN DI
DUNIA…!!! (Nasta)

Anda mungkin juga menyukai