Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PAMERAN

KARYA SENI RUPA DI SEKOLAH


"MELESTARIKAN KARYA SENI TRADISIONAL LASEM"

DI

OLEH :

SAFRINA

NOVA LIANA

ICA MULIA VONNA

NOVI HARDIANTI

NOTA AGUSTINA

PEMBIMBING : IBUK CUT IRMA DORA

SMA NEGERI 1 MUTIARA


PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN :
Kita mengetahui bahwa perkembangan seni lukis di Negara ini sangatlah pesat berbagai
jenis lukisan baru bermunculan dimana-mana, ,mereka berlomba menunjukan keunggulan
dari setiap lukisan yang mereka temukan. Maka dari itu kita harus bisa melestarikan lukisan
tradisional. Kita mengetahui bahwa perkembangan seni lukis di Negara ini sangatlah pesat
berbagai jenis lukisan baru bermunculan dimana-mana, mereka berlomba menunjukan
keunggulan dari setiap lukisan yang mereka temukan. Maka dari itu kita harus bias
melestarikan lukisan tradisional. Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar.
Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu,
nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk
mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat
hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya.
Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan
menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau
batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding
gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan
selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti
seni patung dan seni keramik.Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar
seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia,
sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar) Berkaitan dengan hal
tersebut di atas, maka kami selaku Siswa/ Siswi SMA Negeri 1 Mutiara perlu memandang
untuk mengerjakan kegiatan pameran seni rupa di dalam sekolahan dalam rangka
“Melestarikan seni lukis tradisional”. tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai
membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari
kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang
sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar
prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding
gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya
adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga
saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk
berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni
keramik.Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding,
lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut
juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Secara historis, seni lukis sangat terkait
dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan
tahun.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang,
dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek
yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor
banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran
tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk
adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu
macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di
daerahnya.
Jadi dalam rangka meningkatkan kemampuan dibidang seni, khususnya seni rupa
serta untuk memenuhi tugas akhir pelajaran seni rupa, karya siswa perlu dipandang untuk
dipamerkan kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa dibidang seni dan juga perlu terus
diasah, ditingkatkan, dan disalurkan dalam bentuk pameran baik di dalam sekolah maupun
di luar sekolah.
Karena dengan diadakannya pameran ini diharapkan orang yang berkunjung dalam
pameran ini dapat mengapresiasikan karya tersebut, sehingga siswa dapat meningkatkan
kemampuannya untuk menjadi yang lebih baik.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang,
dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek
yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor
banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran
tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk
adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu
macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di
daerahnya.
Jadi dalam rangka meningkatkan kemampuan dibidang seni, khususnya seni rupa
serta untuk memenuhi tugas akhir pelajaran seni rupa, karya siswa perlu dipandang untuk
dipamerkan kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa dibidang seni dan juga perlu terus
diasah, ditingkatkan, dan disalurkan dalam bentuk pameran baik di dalam sekolah maupun
di luar sekolah.
Karena dengan diadakannya pameran ini diharapkan orang yang berkunjung dalam pameran
ini dapat mengapresiasikan karya tersebut, sehingga siswa dapat meningkatkan
kemampuannya untuk menjadi yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka kami selaku Siswa/siswi SMA Negeri 1 Mutiara
perlu memandang untuk mengerjakan kegiatan pameran seni rupa di dalam sekolahan dalam
rangka “Melestarikan seni lukis tradisional”.
II. Nama Kegiatan
“Pameran Seni Lukis Tradisional” SMA Negeri 1 Mutiara

III. Waktu Pelaksanaan


1) Hari : Senin - Rabu
2) Tanggal : 24-26 Februari 2016
3) Waktu : 08.00 sampai selesai

IV. Tempat
SMA NEGERI 1 MUTIARA

V. Tema
Melalui kegiatan pameran seni rupa dalam rangka “Melestarikan Seni Lukis Tradisional” di
SMP Negeri 1 Mutiara, semoga kita dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa
dibidang seni khususnya seni rupa.

VI. Tujuan
1) Sebagai sarana hiburan/rekreasi bagi pemerhati seni, siswa, dan masyarakat
2) Memberikan motivasi pengujung untuk mengambil langkah kongkrit yang
bermanfaat dalam mempelajari kesenian.
3) Memupuk rasa cinta dan mengembangkan budaya nasional.
4) Disekolah sebagai perwujudan hasil praktek akhir dari mata pelajaran seni rupa.
5) Sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan talenta (bakat) seni pada siswa dan
masyarakat dengan harapan mendapat pengakuan umum.
6) Sarana prestasi artinya pameran seni rupa merupakan ajang berprestasi, kompetisi,
dan timbul pemikiran untuk berbuat dan berkarya yang baik.
7) Sarana apresiasi artinya dengan melihat pameran seni rupa akan muncul berbagai
tanggapan, kritik, penilaian, sarana penghargaan, dan rangsangan seseorang untuk
berkreasi dalam berkarya dan berolah seni.
8) Sarana edukatif artinya sarana pembelajaran kepada orang lain, menanamkan akan
nilai-nilai keindahan (estetika) dalam lingkup luas, dan mendidik siswa akan
keseimbangan batin/rasa dengan akal/pikiran.
9) Sarana rekreasi artinya pameran dapat untuk sarana hiburan. Dengan melihat
pameran timbul rasa senang, segar, dan menghilangkan kejenuhan dan ketegangan
batin dan fisik.
10) Sarana motivasi
11) Sarana komunikasi

VII. Susunan Kepanitiaan


Pelindung : Kepala Sekolah
Penanggung jawab : Guru Seni Rupa
Ketua :
Wakil ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi-seksi terdiri dari :
Seksi karya :
Seksi tempat & perlengkapan :
Seksi dekorasi & dokumentasi :
Seksi acara & komsumsi :

VIII. Anggaran
1) Pemasukan
Iuran siswa Rp. 10.000 x 214 siswa = Rp. 2.140.000
Subsidi dari sekolah (BDS) = Rp. 1.000.000
Sponsor = Rp. 1.000.000
_________________+
Rp. 4.140.000

2) Pengeluaran
Perlengkapan (sounds system, tratak, panggung, kursi, dll) = Rp. 1.900.000
Pergelaran (kerta, figura, paku, kawat, lem, lakban, dll (Pameran) = Rp. 200.000
ATK ( Alat tulis kertas) = Rp. 115.000
Dokumentasi (Video) = Rp. 500.000
Komsumsi Rp. 5.000 x ( 214 siswa + 51 guru) = Rp. 1.325.000
Lain-lain = Rp. 100.000
_________________+
Rp. 4.140.000

IX. Susunan Acara Dan Jadwal


Hari I
Hari, tanggal : Senin, 24 Februari 2016
Acara : 1) 08.00-09.00
Pembukaan oleh Kepala sekolah dan Dewan guru
2) 09.00-11.00
Istirahat I : Kunjungan kelas XA-XC
3) 11.00-14.00
Istirahat II : Kunjungan kelas XD-XG
Hari II
Hari, tanggal : Selasa, 25 Februari 2016
Acara : 1) 08.00-10.00
Istirahat I : Kunjungan kelas XIA-XIC
2) 10.00-13.00
Istirahat II : Kunjungan kelas XID-XIG
Hari III
Hari, tanggal : Rabu, 26 Februari 2016
Acara : 1) 08.00-10.00
Istirahat I : Kunjungan kelas XIIA-XIIC
2) 10.00-13.00
Istirahat II : Kunjungan kelas XIID-XIIG
3) 13.00-14.00
Penutupan oleh Wakil kepala sekolah
X. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai laporan. Kami mohon saran dan petunjuk dari
kepala sekolah agar pelaksanaan kegiatan pameran ini dapat berlangsung lancar dan sukses.
Aamiin.

Beureunuen, .......................... 2019


Panitia

.................................

Anda mungkin juga menyukai