Anda di halaman 1dari 6

JuKe Vol. 2 No.

2, Juli - Desember 2018 173

POTENSI BAHAN HERBAL EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU ASAL


DESA WAJAK LOR, TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR TERHADAP BAKTERI
PENYEBAB JERAWAT

Potential Of Herbal Ingredients Of Noni Leaf Ethanol Extract From Wajak Lor
Village, Tulungagung, East Java Against Acne-Causing Bacteria

ELYSABET HERAWATI*
TISA RIZKIKA NUR AMELIA**
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ABSTRAK

Jerawat (acne vulagris) merupakan gangguan kulit akibat peran bakteri


Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes yang hampir dialami oleh semua
kalangan usia wanita dan pria mulai umur 14-30 tahunan. Penggunaan obat antibiotik
justru menunjukkan resiko dan resistensi bakteri. Saat ini penelitian obat herbal semakin
berkembang karena efek sampingnya realtif kecil dan lebih aman. Salah satu tanaman
yang berpotensi antibakteri adalah mengkudu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
potensi ekstrak etanol daun mengkudu asal Desa Wajak Lor, Tulungagung, Jawa Timur
terhadap bakteri uji penyebab jerawat yakni Staphylococcus aureus. Proses ekstraksi
dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol 96%. Uji Kromatografi Lapis Tipis juga
dilakukan agar mengetahui kehadiran senyawa antibakteri dalam ekstrak etanol daun
mengkudu. Pengujian daya hambat ekstrak etanol daun mengkudu pada Staphylococcus
aureus dilakukan dengan metode difusi cakram dengan konsentrasi ekstrak 25%, 50%,
75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa esktrak etanol daun mengkudu
konsentrasi 100% menghasilkan zona hambat terbaik dengan rata-rata zona 11,5 mm
dan termasuk zona hambat kategori kuat. Berdasarkan hasil penelitian, maka ekstrak
etanol daun mengkudu asal Desa Wajak Lor, Tulungagung, Jawa Timur memiliki potensi
antibakteri pada bakteri penyebab jerawat Staphylococcus aures.

Kata Kunci: daun mengkudu, esktrak etanol, bakteri penyebab jerawat

ABSTRAC

Acne (acne vulagris) is a skin disorder due to the role of Staphylococcus aureus
and Propionibacterium acnes bacteria which are almost experienced by all ages of
women and men from the age of 14-30 years. The use of antibiotic drugs actually shows
the risk and resistance of bacteria. At present, the research on herbal medicine is
increasing because the side effects are relatively small and safer. One plant that has the
potential to be antibacterial is noni (mengkudu). The aim of this study was to determine
the potential ethanol extract of noni leaves from Wajak Lor Village, Tulungagung, East
Java to against the bacteria that cause acne namely Staphylococcus aureus. The
extraction process was carried out by maceration method with 96% ethanol. Thin Layer
Chromatography Test was also conducted to determine the presence of antibacterial
compounds in the ethanol extract of noni leaves. The inhibitory test of noni extract
ethanol extract on Staphylococcus aureus was carried out by disk diffusion method with
extract concentrations of 25%, 50%, 75%, and 100%. The results showed that 100% noni
174 Potensi Bahan Herbal Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Asal...( Elysabet H. & Tisa R.N.A.)

concentration of noni leaf extract produced the best inhibition zone with an average zone
of 11.5 mm and included a strong inhibition zone. Based on the results of the study, the
celery extract of noni leaves from the village of Wajak Lor, Tulungagung, East Java has
antibacterial potential in the bacteria that causes acne Staphylococcus aures.

Keywords: noni leaves, ethanol extract, acne-causing bacteria

Correspondence: Elysabet Herawati, e-mail: elysabet@unpkediri.ac.id


Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 76, Mojoroto,Kediri

PENDAHULUAN
Kesehatan kulit merupakan hal diperoleh dan efek sampingnya relatif
yang menjadi pusat perhatian pada pria kecil (Sudewi and Lolo, 2016).
dan wanita usia remaja sampai dewasa Seiring berjalannya waktu,
muda. Jerawat merupakan penyakit kulit pengetahuan tentang tumbuhan obat
yang dikenal dengan acne vulgaris makin berkembang dan kini tanaman
dimana hampir semua orang pernah obat telah digali manfaatnya.
mengalaminya. Jerawat sering dianggap Masyarakat kini lebih cenderung untuk
sebagai kelainan kulit yang timbul menggunakan obat dari alam. Hal ini
secara fisiologis. Hal ini umumnya karena banyaknya kendala yang
terjadi pada umur sekitar 14-17 tahun ditimbulkan oleh penggunaan obat
pada wanita, 16-19 tahun pada pria dan sintesis, seperti harganya mahal dan
akan menghilang dengan sendirinya kesadaran akan timbulnya resistensi
pada usia sekitar 20-30 tahun. Namun bakteri (Febriyati, 2010).
kadang-kadang terutama pada wanita, Tanaman mengkudu
jerawat menetap sampai umur 30 tahun merupakan tanaman yang hampir
lebih. Jerawat atau acne vulgaris adalah seluruh bagiannya memiliki khasiat
kelainan berupa peradangan pada sebagai obat baik pada daun, akar,
lapisan pilosebaseus yang disertai batang dan buah (Sudewi dan Lolo,
penyumbatan dan penimbunan bahan 2017). Berdasarkan penelitian, daun
keratin yang salah satunya disebabkan mengkudu memiliki kandungan saponin,
oleh bakteri Staphylococcus aureus dan flavonoid, polifenol, tanin, dan triterpen.
Propionibacnterium acnes (Apriani dkk., Zat aktif tersebut bersifat bakterisidal
2014). Bakteri Staphylococcus aureus dan memiliki metode tersendiri dalam
menghasilkan lipase yang memecah menghambat pertumbuhan bakteri.
asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam Pada daun mengkudu terdapat senyawa
lemak tersebut dapat menimbulkan aktif yang berfungsi sebagai zat
peradangan jaringan yang berperan antibakteri.Bakteri yang telah diketahui
dalam timbulnya jerawat (Dewi dkk., dapat dihambat dengan daun mengkudu
2015). antara lain Bacillus subtilis, Bacillus
Penyakit yang ditimbulkan oleh cereus, Pseudomonas airugenosa, dan
bakteri sebenarnya dapat dicegah Staphylococcus aureus (Afiff and
dengan obat antibiotik, namun Almilah, 2017).
penggunaan antibiotik yang tidak tepat Desa Wajak Lor merupakan
dan berlebihan dapat menimbulkan salah satu desa di Kecamatan
resistensi bakteri. Pencegahan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung
resistensi dapat dilakukan dengan yang merupakan daerah dataran
memanfaatkan bahan-bahan alami rendah. Di desa ini pohon mengkudu
terutama obat-obatan herbal. Obat milik warga mudah ditemui, namun
herbal harganya terjangkau, mudah pemanfaatan buahnya masih kurang
dan bahkan daun mengkudu tidak
Potensi Bahan Herbal Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Asal...( Elysabet H. & Tisa R.N.A.) 175

dimanfaatkan oleh warga. Berdasarkan tersebut terendam seluruhnya. Diamkan


uraian di atas, maka peneliti ingin selama 1 x 24 jam, sambil sesekali
mengetahui kemampuan daya hambat dilakukan pengadukan. Setelah 24 jam,
ekstrak etanol daun mengkudu asal maserat dikeluarkan dan ditampung.
Tulungagung, Jawa Timur sehingga Proses remaserasi dilakukan dengan
dapat dimanfaatkan untuk alternatif prosedur yang sama pada hari kedua
herbal dalam menghambat dan ketiga dengan lama petrendaman
pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. masing-masing 24 jam. Seluruh hasil
Bakteri uji yang akan digunakan adalah penampungan pelarut dicampurkan
Staphylococcus aureus. Hasil uji akan untuk kemudian dilakukan pemekatan
menjadi dasar apakah ekstrak daun ekstrak dengan evaporator.
mengkudu layak dijadikan kandidat obat Skrining Fitokimia (identifikasi
herbal anti jerawat. metabolit sekunder) dilakukan dengan
metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis)
METODE PENELITIAN sesuai metode Biradar dan Rachetti
Penelitian ini merupakan studi (2013) dengan modifikasi. Kromatografi
eksperimental yang dilakukan di Lapis Tipis (KLT) merupakan metode
Laboratorium Zoologi Universitas pemisahan senyawa kimia yang dapat
Nusantara PGRI Kediri, Medica Materi digunakan untuk mengetahui golongan
Batu (MMB) dan Balai Besar senyawa yang terkandung dalam suatu
Laboratorium Kesehatan (BBLK) ekstrak. Dalam pengujian KLT ini,
Surabaya. Penelitian dilakukan bulan senyawa yang dicari dalam esktrak
Maret-Juli 2018. daun mengkudu adalah saponin.
Bahan yang dibutuhkan dalam Pengujian aktivitas antibakteri
penelitian adalah daun mengkudu yang ekstrak etanol daun mengkudu terhadap
didapatkan dari kebun warga Desa Staphylococcus aureus dilakukan
Wajak Lor, kabupaten Tulungagung, dengan metode difusi cakram secara in-
Jawa Timur; kultur bakteri, kultur bakteri vitro. Sebanyak 20 µl bakteri uji
Staphylocccus aureus strain ATCC Staphylococcus aureus diteteskan pada
25923, kertas cakram, akuades, etanol agar Mueller-Hinton-Blood yang sudah
96%, Nutrient Broth, dan Mueller Hinton memadat di dalam cawan petri, lalu
Agar. Populasi data adalah pohon diratakan dengan menggunakan batang
mengkudu asal RT 1 RW 2, Desa Wajak L. Seluruh cawan didiamkan beberapa
Lor, Tulungagung. Sampel yang saat agar bakteri mencapai fase
digunakan adalah daun mengkudu ruas logaritmiknya. Pada agar diletakkan
ke 4 dan ke 5 dari setiap cabang pohon kertas cakram berdiameter 6 mm.
dan diambil sebanyak 1 kg. Kertas cakram sebelumnya telah
Pembuatan esktrak etanol daun direndam pada larutan ekstrak etanol
mengkudu dilakukan dengan prosedur daun mengkudu dengan konsentrasi
Yulianti (2015) dengan modifikasi. Daun 25%, 50%, 75% dan 100% (Yulianti,
mengkudu segar sebanyak 1 kg dicuci 2015). Cawan petri kemudian diinkubasi
bersih dengan air mengalir dan dalam inkubator pada suhu 37ºC selama
ditiriskan. Kemudian daun dioven pada 1x24 jam.Setelah inkubasi 24 jam
suhu 45 °C sampai kering. Daun kering diamati dan diukur zona hambat yang
ditimbang dan di dihaluskan dengan terbentuk menggunakan mistar atau
blender dan diayak menggunakan jangka sorong. Uji daya hambat
ayakan berukuran 50 mesh dan dilakukan secara duplo setiap perlakuan
diperoleh simplisia halus. Simplisia (Black, 2008). Selanjutnya dilakukan
halus sebanyak 100 gram kemudian analisis data secara kuatitatif melalui uji
dimasukkan ke dalam maserator botol statistik menggunakan program SPSS
kaca, dimasukkan pelarut etanol 96% 17. Data dianalisis dengan ANOVA
sebanyak 1 liter hingga simplisia pada taraf signifikansi 5%.
176 Potensi Bahan Herbal Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Asal...( Elysabet H. & Tisa R.N.A.)

Hasil Uji Ekstrak Daun


HASIL DAN PEMBAHASAN Mengkudu terhadap S. aureus.
Hasil Berdasarkan hasil uji ekstrak daun
Dari hasil pengeringan 1 kg mengkudu konsentrasi 25%, 50%, 75%
daun mengkudu, didapatkan hasil dan 100%, didapat hasil uji terhadap
simplisia kering sebanyak 307,9 gram. bakteri S.aureus sesuai tabel 1.
Simplisia kering daun mengkudu lebih Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat
banyak, karena daun mengkudu basah bahwa ekstak mengkudu konsentrasi
memiliki kandungan air yang lebih 100% paling baik daya hambatnya
sedikit dari daun mengkudu. Sehingga terhadap bakteri S.aureus dengan rata-
ketika dilakukan proses pengeringan, rata zona hambat sebesar 11,5 mm.
berat daun yang kering masih sekitar Zona hambat terkecil terhadap bakteri
sepertiga dari berat basah. Ekstrak S.aureus ditunjukkan oleh ekstrak daun
etanol daun mengkudu memiliki warna mengkudu konsentrasi 25%dengan
hijau pekat kehitaman. zona hambat sebesar 0 mm atau tidak
Hasil Skrining Fitokimia adanya zona hambat. Sebagai kontrol
(Identifikasi Metabolit Sekunder) Ekstrak positif digunakan antibiotik Clyndamycin
Daun Mengkudu dengan Metode KLT. dan kontrol negatif menggunakan
Ekstrak etanol daun mengkudu aquadest steril.
menunjukkan bercak warna abu-abu
Tabel 2. Hasil uji ekstrak daun
yang sesuai dengan warna senyawa
mengkudu terhadap bakteri
standar (saponin) pada pengamatan di
S.aureus
bawah sinar UV 366 nm. Senyawa
standar menunjukkan satu bercak
(tanda lingkar) dengan nilai Rf 0,63.
Ekstrak etanol menunjukkan tiga bercak
(tanda lingkar) dengan nilai Rf 0,56;
0,81; 0,94.

E E E

Gambar 1. Deteksi senyawa saponin


ekstrak etanol daun
mengkudu
Hasil pengujian kandungan
saponin ekstrak etanol daun mengkudu
ditunjukkan pada Gambar 1.
Berdasarkan hasil ini, maka dapat dilihat
bahwa ekstrak etanol daun mengkudu
mengandung senyawa antibakteri
saponin.
Potensi Bahan Herbal Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Asal...( Elysabet H. & Tisa R.N.A.) 177

Data Statistik perlindungan terhadap patogen


Hasil uji statistik ANOVA potensial, selain itu saponin akan
dengan SPSS 17 pada data daya mengganggu tegangan permukaan
hambat ekstrak daun mengkudu pada dinding sel (Lamothe dkk., 2009).
S.aureus, menunjukkan taraf signifikansi Senyawa saponin juga menghambat
dengan hasil 0,00. Dengan taraf pertumbuhan bakteri dengan
signifiknasi yang kurang dari 0,05 maka mendenaturasi protein sel bakteri dan
dapat disimpulkan bahwa terdapat merusak membran sitoplasma (Parjitno,
perbedaan yang signifikan pada luas 2007).
zona hambat dengan menggunakan
empat macam konsentrasi sebagai SIMPULAN DAN SARAN
perlakuan. Simpulan
Berdasarkan hasil dan
pembahasan diperoleh simpulan bahwa
Pembahasan eksktrak daun mengkudu memiliki
Berdasarkan penelitian yang kandungan saponin yang merupakan
dilakukan, zona hambat terbaik yang senyawa yang bersifat antibakteri
ditunjukkan oleh ektrak etanol daun sehingga berpotensi menghambat
mengkudu konsentrasi 100% dengan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
rata-rata luas zona 11,5 mm. Tingkat Ekstrak daun mengkudu dengan
penghambatan pertumbuhan bakteri jika konsentrasi 100% menghasilkan daya
zona hambat kurang dari 5 mm maka hambat terbaik dibandingkan ekstrak
tingkat penghambatannya dikategorikan daun mengkudu pada konsentrasi
lemah, 5-10 mm dikategorikan sedang, 25%,50% dan 75%. Pada bakteri uji
11-19 mm dikategorikan kuat, dan 20 S.aureus dihasilkan zona hambat
mm atau lebih dikategorikan sangat kuat terbaik sebesar 11,5 mm sehingga
(Ambarwati, 2007). Zona hambat ekstrak etanol daun mengkudu memiliki
sebesar 11 dan 12 mm dalam penelitian kemampuan daya hambat kategori kuat.
ini masuk dalam kategori zona hambat Berdasarkan uraian di atas, maka
kuat. ekstrak daun mengkudu asal Desa
Berdasarkan hasil penelitian, Wajak Lor, Tulungagung, Jawa Timur
maka dapat disimpulkan pula bahwa memiliki potensi untuk dijadikan produk
semakin besar konsentrasi ektsrak daun anti jerawat herbal.
mengkudu yang diujikan, maka zona
hambat akan semakin baik karena daya Saran
anti bakterinya semakin kuat. Hal ini Penelitian selanjutnya bisa
sesuai dengan penelitian Nirawati dikembangkan untuk melihat kandungan
(2016) yang melakukan percobaan daya senyawa lain yang bersifat antibakteri
hambat esktrak daun mengkudu dalam ekstrak daun mengkudu beserta
konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60% dan besar kandungannya dalam ekstrak.
70% pada bakteri E.coli. Pada penelitian Ekstrak daun mengkudu sebaiknya juga
Nirawati (2016) didapati hasil bahwa diujikan pada bakteri penyebab jerawat
semakin besar konsentrasi ekstrak daun lainnya dan dioptimasi kembali. Hal ini
mengkudu, maka zona hambat yang bertujuan agar masyarakat
dihasilkan juga semakin besar. mendapatkan informasi yang cukup
Zona hambat dapat terbentuk tentang potensi herbal ekstrak daun
karena dalam esktrak daun mengkudu mengkudu dan selanjutnya dapat
mengandung senyawa saponin yang dikembangkan produk herbal anti
dibuktikan dengan hasil KLT. Saponin jerawat berbasis ekstrak daun
dikenal bersifat antibakteri yang bagus. mengkudu.
Saponin memiliki kemampuan
antibakteri dengan memberikan
178 Potensi Bahan Herbal Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Asal...( Elysabet H. & Tisa R.N.A.)

DAFTAR PUSTAKA Sirih (Piper bettla Linn.) dan Uji


Aktivitas Antibakteri terhadap
Afif, F.E And Amilah, S. (2017). Beberapa Jenis Bakteri Gram
Efektivitas Ekstrak Daun Positif. Skripsi. Jakarta : UIN
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Syarif Hidayatullah.
dan Daun Sirih Merah (Piper Lamothe, RG., Mitchell, G., Gattuso
crocatum Ruiz & Pav) terhadap M., Diarra, MS, Malouin F.,
Zona Hambat Pertumbuhan Bourab, K. (2009). Plant
Staphylococcus aureus. Stigma Antimicrobial Agents and Their
Journal Of Science, 10(1), 12- Effects on Plant and Human
16. Pathogens. Int J Mol Sci,
Ambarwati. (2007). Efektivitas Zat 10:3400-3419.
Antibakteri Biji Mimba Nirawati, Cut. (2016). Uji Daya Hambat
(Azadirachta indica) untuk Ekstrak Daun dan Buah
menghambat Pertumbuhan Mengkudu (Morinda citrifolia)
Salmonellathyposa dan terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcusaureus. Escherichia coli sebagai
Biodiversitas, 8(3), 320-325. Penunjang Praktikum Mata
Apriani, D., Amaliawati, N., Kurniati, E. Kuliah Mikrobiologi. Skripsi.
(2014). Efektivitas Berbagai Banda Aceh : Universitas Islam
Konsentrasi Infusa Daun Salam Negeri Ar-Raniry Darussalam.
(Eugenia polyantha Wight) Prajitno, Arief. (2007). Uji Sensitifitas
terhadap Daya Antibakteri Flavonoid Rumput Laut (Eucheuma
Staphylococcus aureus Secara In cottoni) sebagai Bioaktif Alami
Vitro. Jurnal Teknologi Terhadap Bakteri Vibrio harveyi.
Laboratorium, 3(1), 1-7. Skripsi. Malang : Universitas
Biradar, S.R dan Rachetti, B.D. Brawijaya.
(2013).Extraction of some Sudewi. S. and Lolo, W.A. (2016.)
secondary metabolites & thin Kombinasi Ekstrak Buah Mengkudu
layerchromatography from (Morinda citrifolia L.)
different parts of Centella dan Daun Sirsak (Annona Muricata L.)
asiatica L.(URB). American dalam Menghambat Bakteri
Journal of Life Sciences, 1(6) Escherichia Coli dan
,243-247. Staphylococcus aureus. Kartika-
Black, J.G. (2008). Microbiology Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2), 36-
Principles and Explorations 42.
Eighth Edition. John Wiley and Yulianti, Rika. (2015). Formulasi Krim Anti
Sons, Inc.149-173. Jerawat Kombinasi Eksytak Daun
Dewi, M.A., Ratnawati, J., Sirsak Annona muricata L. dan
Sukmanengsih, F.( 2015). Daun Jambu Biji (Psidium guajava
Aktivitas Antimikroba Ekstrak L.). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Etanol dan Fraksi Pelepah Aren Husada, 14 (1), 158-161.
(Arenga pinnata Merr.) terhadap
Propionibacterium acnes dan
Staphylococcus aureus. Kartika-
Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(1), 43-
48.
Febriyanti. (2010). Analisis Komponen
Kimia Fraksi Minyak Atsiri Daun

Anda mungkin juga menyukai