SANDRIANI A. ORATMANGUN
101015036
P.S FARMASI
36
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Farmakoterapi yang berjudul
“INFEKSI SALURAN KEMIH” ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah Biofarmasi.
saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi seluruh mahasiswa Farmasi
bahkan masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua. Akhirnya besar harapan saya kiranya makalah ini dapat membantu teman-
teman.
Penyusun
36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………3
1.2 Tujuan……………………………………………………………….……… 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian infeksi saluran kemih……………..………………………….... 7
2.2 epidemiologi…………………………..………………………………… 9
2.3 Etiologi …………………………………………………………………….10
2.4 Cara penularan ……………………………………………………………
2.5 Tata laksana……………………………………………………………... 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 22
36
ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala infeksi.2 Ada
pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya
mikroorganisme patogenik (patogenik : yang menyebabkan penyakit) pada urin,
uretra (uretra : saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar),
kandung kemih, atau ginjal.
ISK dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak laki-laki.2
Kejadian ISK pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali
lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Sebelum usia 1
tahun, ISK lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian
besar ISK terjadi pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia pra sekolah di mana
ISK pada perempuan mencapai 0,8%, sementara pada laki-laki hanya 0,2%. Dan rasio
ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian ISK pada anak perempuan 30
kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Dan pada anak laki-laki yang disunat,
risiko ISK menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari anak laki-laki yang tidak disunat.1
Pada usia 2 bulan – 2 tahun, 5% anak dengan ISK mengalami demam tanpa
sumber infeksi dari riwayat dan pemeriksaan fisik.1 Sebagian besar ISK dengan
gejala tunggal demam ini terjadi pada anak perempuan.
Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu penyebabnya
adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah
melewati jalur ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan
untuk menahan urin serta iritasi kulit lubang uretra sewaktu berhubungan kelamin.
Uretra yang pendek meningkatkan kemungkinan mikroorganisme yang menempel
dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin memiliki akses ke kandung kemih.
Wanita hamil mengalami relaksasi semua otot polos yang dipengaruhi oleh
progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka cenderung
menahan urin dibagian tersebut. Uterus pada kehamilan dapat pula menghambat
aliran urin pada keadaan-keadaan tertentu.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah
pembentukan selaput mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini
mempunyai fungsi sebagai antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun
dan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada wanita yang sudah mengalami
menopause rentan terkena infeksi saluran kemih. Proteksi terhadap infeksi saluran
kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifat alami urin yang asam dan berfungsi
sebagai antibakteri.
Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang
sudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostatitis atau hyperplasia prostat.
Prostat adalah sebuah kelenjar seukuran kenari yang terletak tepat di bawah saluran
keluar kandug kemih. Hiperplasia prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran yang
merupakan predisposisi untuk timbulnya infeksi dalam keadaan normal, sekresi
prostat memiliki efek protektif antibakteri.
Pengidap diabetes juga berisiko mengalami infeksi saluran kemih berulang
karena tingginya kadar glukosa dalam urin, fungsi imun yamg menurun, dan
peningkatan frekuensi kandung kemih neurogenik. Individu yang mengalami cedera
36
36
Infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi Cystitis dan Pielonefritis. Cystitis
adalah infeksi kandung kemih, yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi.
Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri. Pielonefritis dapat bersifat akut
atau kronik. Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih
asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi hematogen.
36
Þ Cystitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat
terjadi karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi
prostat dan striktura uretra.
Þ Cystitis sekunder, merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari
penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis
36
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak
laki-laki. Kejadian infeksi saluran kemih pada bayi baru lahir dengan berat lahir
rendah mencapai 10-100 kali lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal
(0,1-1%). Sebelum usia 1 tahun, infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada
anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar infeksi saluran kemih terjadi
pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia pra sekolah di mana infeksi saluran
kemih pada perempuan mencapai 0,8%, sementara pada laki-laki hanya 0,2% dan
rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian infeksi saluran kemih
pada anak perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Pada anak
laki-laki yang disunat, risiko infeksi saluran kemih menurun hingga menjadi 1/5-1/20
dari anak laki-laki yang tidak disunat. Pada usia 2 bulan – 2 tahun, 5% anak dengan
infeksi saluran kemih mengalami demam tanpa sumber infeksi dari riwayat dan
pemeriksaan fisik. Sebagian besar infeksi saluran kemih dengan gejala tunggal
demam ini terjadi pada anak perempuan.
Faktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih:
- Panjang urethra. Wanita mempunyai urethra yang lebih pendek dibandingkan
pria sehingga lebih mudah
- Faktor usia. Orang tua lebih mudah terkena dibanndingkan dengan usia yang
lebih muda.
36
II.3 Etiologi
Bakteri yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah jenis bakteri
aerob. Pada kondisi normal, saluran kemih tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba
lain, tetapi uretra bagian bawah terutama pada wanita dapat dihuni oleh bakteri yang
jumlahnya makin berkurang pada bagian yang mendekati kandung kemih. Infeksi
saluran kemih sebagian disebabkan oleh bakteri, namun tidak tertutup kemungkinan
infeksi dapat terjadi karena jamur dan virus. Infeksi oleh bakteri gram positif lebih
jarang terjadi jika dibandingkan dengan infeksi gram negatif.
36
36
36
36
36
B. Pseudomonas aeroginosa
Morfologi
Batang gram negatif, 0,5 -1,0 x 3,0 -4,0 um. Umumnya mempunyai flagel
polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa
sukrosa terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraseluler Struktur dinding gel
sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik
sering mempunyai phili untuk perlekatan pada permukaan gel dan memegang
peranan penting dalam resistensi terhadap fagositosis.
Ciri-ciri pertumbuhan
P.aeroginosa tumbuh baik pada suhu 3-42°C. Tumbuh pada suhu 42°C
membantu membedakan spesies ini dari spesies Pseudomonas lain. Bakteri ini
oksidase positif dan tidak meragi karbohidrat, tetapi banyak strain yang
mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya berdasarkan morfologi koloni, sifat
36
36
36
36
36
2. Infeksi asending
a. Kolonisasi uretra dan daerah introitus vagina
Saluran kemih yang normal umumnya tidak mengandung mikroorganisme
kecuali pada bagian distal uretra yang biasanya juga dihuni oleh bakteri normal
kulit seperti basil difteroid, streptpkokus. Di samping bakteri normal flora kulit,
pada wanita, daerah 1/3 bagian distal uretra ini disertai jaringan periuretral dan
vestibula vaginalis yang juga banyak dihuni oleh bakteri yang berasal dari usus
karena letak usus tidak jauh dari tempat tersebut. Pada wanita, kuman penghuni
terbanyak pada daerah tersebut adalah E.coli di samping enterobacter dan
S.fecalis. Kolonisasi E.coli pada wanita didaerah tersebut diduga karena :
adanya perubahan flora normal di daerah perineum
Berkurangnya antibodi lokal
36
36
36
Jika infeksi dibiarkan saja, infeksi akan meluas dari kandung kemih hingga ginjal.
Gejala – gejala dari adanya infeksi pada ginjal berkaitan dengan gejala pada cystitis,
yaitu demam, kedinginan, rasa nyeri pada punggung, mual, dan muntah. Cystitis dan
infeksi ginjal termasuk dalam infeksi saluran kemih.
► Tidak setiap orang dengan infeksi saluran kemih dapat dilihat tanda – tanda dan
gejalanya, namun umumnya terlihat beberapa gejala, meliputi:
· Desakan yang kuat untuk berkemih
· Rasa terbakar pada saat berkemih
36
36
36
36
II.7 DiagnosA
Untuk pemeriksaan infeksi saluran kemih, digunakan urin segar (urin pagi).
Urin pagi adalah urin yang pertama – tama diambil pada pagi hari setelah bangun
tidur. Digunakan urin pagi karena yang diperlukan adalah pemeriksaan pada sedimen
dan protein dalam urin. Sampel urin yang sudah diambil, harus segera diperiksa
dalam waktu maksimal 2 jam. Apabila tidak segera diperiksa, maka sampel harus
disimpan dalam lemari es atau diberi pengawet seperti asam format.
Bahan untuk sampel urin dapat diambil dari:
Urin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna dicuci dulu dengan air sabun
dan NaCl 0,9%.
Urin yang diambil dengan kateterisasi 1 kali.
Urin hasil aspirasi supra pubik.
Bahan yang dianjurkan adalah dari urin porsi tengah dan aspirasi supra pubik.
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah sebagai
berikut:
Pemeriksaan laboratorium
1. Analisa Urin (urinalisis)
Pemeriksaan urinalisis meliputi:
Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin).
Dinyatakan positif jika terdapat 5 atau lebih leukosit (sel darah putih) per
lapangan pandang dalam sedimen urin.
Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin).
Merupakan petunjuk adanya infeksi saluran kemih jika ditemukan eritrosit
(sel darah merah) 5-10 per lapangan pandang sedimen urin. Hematuria bisa
36
36
36
36
4. Tes Biokimia
Bakteri tertentu golongan enterobacteriae dapat mereduksi nitrat menjadi
nitrit (Griess test), dan memakai glukosa (oksidasi). Nilai positif palsu prediktif
tes ini hanya <5%. Kegunaan tes ini terutama untuk infeksi saluran kemih
rekurens yang simtomatik. Pada infeksi saluran kemih juga sering terdapat
proteinuria yang biasanya < 1 gram/24 jam. Membedakan bakteriuria dan infeksi
saluran kemih yaitu, jika hanya terdapat piuria berarti inflamasi, bila hanya
terdapat bakteriuria berarti kolonisasi, sedangkan piuria dengan bakteriuria
disertai tes nitrit yang positif adalah infeksi saluran kemih.
5. Lokalisasi infeksi
Tes ini dilakukan dengan indikasi:
a. Setiap infeksi saluran kemih akut (pria atau wanita) dengan tanda – tanda
sepsis.
b. Setiap episode infeksi saluran kemih (I kali) pada penderita pria.
c. Wanita dengan infeksi rekurens yang disertai hipertensi dan penurunan faal
ginjal.
36
36
36
II.8 Tatalaksana
Prinsip pengobatan infeksi saluran kemih adalah memberantas (eradikasi) bakteri
dengan antibiotika.
Tujuan pengobatan :
Menghilangkan bakteri penyebab Infeksi saluran kemih.
Menanggulangi keluhan (gejala).
Mencegah kemungkinan gangguan organ ( terutama ginjal).
Tata cara pengobatan :
Menggunakan pengobatan dosis tunggal.
Menggunakan pengobatan jangka pendek antara 10-14 hari.
36
36
h. Azithromycin
Berguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi
chlamydial.
i. Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat
Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara
tahap infeksi.
36
36
36
III.1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan oleh E.coli atau
penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab
infeksi saluran kemih pertama pada sekitar 90% wanita muda. Gejala dan tanda-
tandanya antara lain : sering kencing, disuria, hematuria dan piuria. Adanya keluhan
nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas.
Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain E.coli melalui infeksi
nosokomial Klebsiella, Proteus, Providencia, Citrobacter, P. aeruginosa,
Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan Stafilokokus saprophyticus.
Gambaran klinis dari penyakit infeksi saluran kemih umumnya adalah sebagai
berikut:
► rasa sakit pada punggung
► adanya darah pada urin (hematuria)
► adanya protein pada urin (proteinuria)
► urin yang keruh
► ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang keluar
► demam
► dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)
► tidak nafsu makan
► lemah dan lesu (malaise)
► rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)
► rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita)
► rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)
Media pembiakan yang sesuai untuk berbagai mikroorganisme penyebab
meningitis adalah media agar darah dan agar mac conkey.
36
III. 2 Saran
Semoga untuk ke depan dapat ditingkatkan kesehatan dan kebersihan pribadi
tiap – tiap individu sehingga dapat terhindar dari penyakit Cystitis khususnya, dan
penyakit infeksi bakteri secara umum.
36
Andriole VT (editor) : Lyme disease and other sperochetal disease, Rev Infect Dis
1989; (Suppl 6) : S1433.
Britigan BE et al : Gonococal infection: A model molecular pathogenesis, N Engl J.
Med 1985 ; 312 :1682.
Hook EW III, Holmes KK: Gonococal infection, An Intern Med, 1985; 102; 229.
Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19 th ed , Appleton and Lange, Norwalk,
Connecticut/San Mateo Californiam 1991.
Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20 EGC Jakarta
1996
Joklik W.K et.al (eds) : Zinserr Microbiology, 19th ed, Appleton Century-Crofts, New
York, 1988
Gupte S : Mikrobiologi dasar. Edisi ketiga, Binarupa aksara Jakarta, 1990.
Morse SA: Chancroid and Haemophylus ducreyi, Clin Micribiol Rev 1989; 2; 137.
Pelzar Michael: Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 2 UI-Press Jakarta 1988.
Ryan: Sherris Medical Microbiology , third edition, Prentice-hall America 1994.
http://www.freewebtown.com/cakmoki/ebook/infeksi saluran kemih.pdf
http://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/cystitis.htm
http://www.nhsdirect.nhs.uk/articles/article.aspx?articleId=119§ionId=7
http://www.kidshealth.org/teen/infections/common/uti.html
http://www.urologychannel.com/uti/index.shtml
36