Anda di halaman 1dari 19

9 Sejarah BAB 3 : Peristiwa Politik Dan Ekonomi Pasca Pangakuan

Kedaulatan
Latar Konferensi Meja Bundar (KMB) menetapkan bahwa bnetuk engara
Indonesia berbentuk federal ataus erikat sehingga namanya
Republik Indonesia Serikat
Pemerintahan RIS  Presiden terpilih (presiden pertaman) : Ir. Soekarno
 Perdana meneteri pertama : Drs. Moh, Hatta
 Presiden Soekarno menunjuk Drs. Moh. Hatta sebagai
formatur kabinet
20 Desember 1949 Kabinet RIS dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta dilantik
Hambatan dalam a. Sebagai Banyak sarana an prasarana rusak
pelaksanaan RIS akibat Untuk memperbaikinya pemerintah mengalami
perang kesulitan karena terjadi deifisit dalam APBN
Sebagai negara b. Diadakan Atau pengurangan jumlah tentara untuk
baru RIS banyak nasionalisasi menghemat keuangan negara
menghadapi Pemerintahn kemudian menyelenggarkan pusat
persoalan pelatihan atau pendidikan kealihan teretnu
Beberapa agar anggota tentara yang terkena
permsalahan rasionalisasi mendapatkan pekerjaan baru
datang dari bidang c. Masalah Belanda menuntu agar RIS mennaggung hutang
ekonomi utang- pemeritnha Belanda sampai dengan peneyrahan
piutang kedaulatan KMB II Pengakuan Kedaulatan RIS
dalam KMB Sewdnagkan pemerintah Ris hanya bersedia 1949
menanggung hutang sampai dengan bulan Maret
1942
Akibat dari  Permasalah memicu demonstrasi yang menginginkan agar
permasalaha negar-negra bagian bergabung dengan RI untukmmebnetuk
negar kesatua
 Bentuk federasi hanyalah warsan dari Belanda yang digunakn
untuk memecah belah wilayah Indonesia dan itdak sesuai
dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

A. Perubahan bentuk negara dari serikat ke kesatuan


Proses Kembali ke Negara Kesatuan RI (NKRI)
27 Desember  Penandatanganan pengakuan kedaulatan tersebut Dengan
1949. diakuinya kedaulatan Indonesia ini maka bentuk negara
Indonesia adalah menjadi negara serikat dengan nama Republik
Indonesia Serikat (RIS).
 Sedangkan Undang – Undang Dasar atau Konstitusi yang
digunakan adalah Undang- Undang Dasar RIS
 salah satu hasil Konferensi Meja Bundar adalah bahwa
Indonesia menjadi Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
 Berdasarkan UUD RIS bentuk negara kita adalah federal,
yang terdiri dari tujuh negara bagian dan sembilan daerah
otonom
Adapun tujuh 1. Sumatera Timur, 5. Madura,
negara bagian 2. Sumatera Selatan, 6. Negara Indonesia Timur, dan
RIS 3. Pasundan, 7. Republik Indonesia (RI).
4. Jawa Timur,
Sedangkan 1. Riau, 6. Jawa Tengah.
kesembilan 2. Banjar, 7. Kalimantan Timur,
daerah otonom 3. Bangka 8. Kalimantan Barat
4. Belitung 9. Kalimantan Tenggara,
5. Dayak Besar
Negara boneka  Negara-negara bagian di atas serta daerah- daerah otonom
merupakan negara boneka ( tidak dapat bergerak sendiri)
adalah ciptaan Belanda.
 Negara- negara boneka ini dimaksudkan akan dikendalikan
Belanda yang bertujuan untuk mengalahkan RI yang juga ikut di
dalamnya.
 Bentuk negara federalis bukanlah bentuk negara yang dicita-
citakan oleh bangsa Indonesia sebab tidak sesuai dengan cita-
cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
8 Maret 1950  Menanggapi keinginan rakyat negara-negara , amak
pemerinmtah RIS di Jakarta mengelurakn Undang-Undang
Darurat No. 11 Tahun 1950 tentang Tata cara Perubahan
Susunan Kengaraaan
setelah RIS  karena suara- suara yang menghendaki agar kembali ke
berusia kira- bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin
kira enam bulan, menguat.
 Sebab jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 menghendaki
adanya persatuan seluruh bangsa Indonesia.
 Hal inilah yang menjadi alasan bangsa Indonesia untuk
kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sampai 5 April  Negara-negara bagian a. RI (Yogayakarta
1954 mulai bergabung diri b. Negara Sumatera Timur
dengan RI Yogyakarta (NST)
sehingga negara bagian c. Negara Indonesia Timur
RIS hanya menyisahkan (NIT)
3 negara bagian
Pertentantangan  Kedudukan golongan mereka yang setuju dengan bentuk
negara Serikat (golongan federalis) semakin terlihat
kejahatannya ketika Sultan Hamid dari Kalimantan Barat
yang menjabat sebagai Menteri Negara bersekongkol
dengan Westerling.
 Raymond Westerling melakukan aksi pembantaian terhadap
ribuan rakyat di Sulawesi Selatan yang tidak berdosa Kronologi Pembentukan RIS
dengan menggunakan APRAnya. (Republik Indonesia Serikat)
Petualangan  Petualangan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Bandung
APRA pada bulan Januari 1950 menjadikan rakyat semakin tidak
puas terhadap kondisi pemerintahan RIS.
 Oleh karena itu rakyat Bandung menuntut dibubarkannya
pemerintahan negara Pasundan untuk menggabungkan diri
dengan RI.
 Pada bulan Februari 1950 pemerintah RIS mengeluarkan
undang-undang darurat yang isinya pemerintah Pasundan
menyerahkan kekuasaannya pada Komisaris Negara (RIS),
Sewaka.
 Gerakan yang dilakukan di Pasundan ini kemudian diikuti
oleh Sumatera Selatan dan negara-negara bagian lain.
 Negara-negara bagian lain yang menyusul itu cenderung
untuk bergabung dengan RI
Pada akhir  tinggal empat negara bagian saja dalam RIS, yakni
Maret 1950 Kalimantan Barat, Sumatera Timur, Negara Indonesia
Timur, dan RI setelah diperluas.
21 April 1950  Presiden Sukawati dari NIT mengumumkan bahwa NIT
bersedia bergabung dengan RI menjadi negara kesatuan.
 Melihat dukungan untuk kembali ke NKRI semakin luas,
maka diselenggarakanlah pertemuan antara Moh. Hatta
dari RIS, Sukawati dari Negara Indonesia Timur dan
Mansur dari Negara Sumatera Timur
19 Mei 1950  diadakanlah konferensi antara wakil-wakil RIS yang juga
mewakili NIT dan Sumatera Timur dengan RI di Jakarta. Presiden Sukawati dari Negara
Indonesia Timur bersama istri
 Dalam konferensi ini dicapai kesepakatan untuk kembali ke (orang Prancis) dalam kunjungan ke
Negara Kesatuan RI. Minahasa (1948)
 Kesepakatan ini sering disebut dengan Piagam Persetujuan
Persetujuan, 1. Kesediaan bersama untuk membentuk negara kesatuan sebagai
yang isinya penjelmaan dari negara RIS yang berdasarkan Proklamasi 17
sebagai berikut Agustus 1945.
2. Penyempurnaan Konstitusi RIS, dengan memasukkan bagian-
bagian penting dari UUD RI tahun 1945.
Panitia bersama  Menyusun rencana UUD Negara Kesatuan
 Setelah 2 bualn, rancangan UUD Negara Kesatuan terbentuk
 Rancangan diterima menjadi UUD
a. Senat RIS
b. DPR RIS Kronologi Pembubaran RIS dan
c. KNIP Kembalinya Indonesia ke NKRI
14 Agustus  Rancanagn UUD Negara Kesatuan dinshakan oleh DPR dan
1950 Senat RIS
 Presiden Soekarno membacakan Piagam Persetujuan kembali ke
bentuk kesatuan
17 Agustus  Terbentuknya kembali NKRI secara resmi
1950  Ir Soekarno terbang dari Yogayakarta untuk menerima kembali
jabatan Presiden yang sbeumnya dipangku oleh Mr. Asaat
 RIS dibubarkan dan Indonesia kembali pada bentuk NKRI
tindak lanjut  kesepakatan kembali ke NKRI maka proses kembali ke NKRI
tersebut dilakukan dengan cara mengubah Undang-Undang
Dasar RIS menjadi Undang- Undang Dasar Sementara RI.
 Undang Dasar Sementara RI ini disahkan pada tanggal 15
Agustus 1950 dan mulai berlaku tanggal 17 Agustus 1950.
 Dengan demikian sejak saat itulah Negara Kesatuan RI
menggunakan UUD Sementara (1950) dan demokrasi yang
diterapkan adalah Demokrasi Liberal dengan sistem Kabinet
Parlementer.
 Jadi berbeda dengan UUD 1945 yang menggunakan Sistem
Kabinet Presidensiil.

Kondisi Masa Demokrasi Liberal/masa Orde Lama


kabinet Menganut paham demokrasi leiberal dan sistem kabinet parlementer
pada tahun  Ada perdana menteri yang bertanggung jawab kepada

1950-1959 parlemen (DPR)


 Parlemen dapat menjatuhkan kabinet , sehingga sering terjadi
perganitan kabinet
 Rata-rata kabinet hanya bertahan berkuasa selam satu tahun
Dampak dari 1. Setiap kabinet tidak smepat menjalnkan program
pergantian yang telah direncanakan
kabinet 2. Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah semakin
memudar
3. Kondisi negara tidak stabil karena pergolakan
sosial politik di berbagai daerah belum sempat
diselesaikan
Nama Kabinet Mohammad Natsir
Periode 07 September 1950 - 21 Maret 1951
Latar kabinet ini merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh
partai Masyumi
Perdana Menteri Mohammad Natsir (Partai Masyumi).
Tokoh terkenal 1. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
dalam kabinet : 2. Mr. Asaat
3. Ir. Djuanda
4. Prof. Dr. Soemitri Djojohadikoesoemo
Program-program : 1.Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk Konstituante.
2.Mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan serta membentuk peralatan
negara yang kuat dan daulat.
3. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
4. Menyempurnakan organisasi Angkatan perang dan pemulihan bekas – bekas anggota tentara dan
gerilya dalam masyarakat.
5. Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat secepatnya.
6. Mengembangkan dan memperkokoh kesatuan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan
ekonomi nasional yang sehat.
7. Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha – usaha meninggikan derajat
kesehatan dan kecerdasan rakyat.
8. Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha – usaha meninggikan derajat
kesehatan dan kecerdasan rakyat.
9. Pelaksanaan program industrialisasi (Rencana Sumitro).
10. Pembentukan DPRD.
Keberhasilan : a. Di bidang ekonomi, ada Sumitro Plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.
b. Indonesia masuk PBB.
c. Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian
Barat.
Masalah-masalah :  Pada penerapan Sumitro Plan, pengusaha nasional diberi bantuan kredit, tetapi bentuan itu
diselewengkan penggunaannya sehingga tidak mencapai sasaran.
 Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami jalan buntu (kegagalan).
 Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah
Indonesia, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS.
 Seringnya mengeluarkan Undang Undang Darurat yang mendapat kritikan dari partai oposisi.
Kegagalan :  Kegagalan kabinet dalam menyelesaikan masalah Irian Barat.
 Adanya Mosi tidak percaya dari Hadikusumo, partai oposisi PNI tentang pencabutan peraturan
pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS,
 Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga mandat kabinet harus dikembalikan kepada Presiden.

Nama Kabinet Sukiman


Periode 27 April 1951 - 3 April 1952
Latar kabinet ini merupakan kabinet koalisi antara partai Masyumi
dan partai PNI.
Perdana Menteri Sukiman Wiryosanjoyo (Partai Masyumi)
Program-program : 1. Menjamin keamanan dan ketentraman.
2. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui
hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.
3. Mempercepat persiapan pemilihan umum.
4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif
serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI
secepatnya.
Keberhasilan :  Terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya, dari program
 Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk menjamin keamanan
dan ketentraman.
Masalah-masalah : a. Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta
Besar Amerika Serikat Merle Cochran. Dimana dalam Mutual Security Act (MSA) terdapat
pembatasan kebebasan politik luar negeri RI karena RI diwajibkan memperhatiakan kepentingan
Amerika.
b. Tindakan tersebut dipandang telah melanggar politik luar negara Indonesia yang bebas aktif karena
lebih condong ke blok barat.
c. Adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga
pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah.
d. Masalah Irian Barat belum juga teratasi.
e. Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik tampak dengan kurang tegasnya tindakan pemerintah
menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.
Kegagalan :  Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik
dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman
harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

Nama Kabinet Wilopo


Periode 3 April 1952 – 3 Juni 1953
Latar kabinet ini adalah zaken kabinet (kabinet yang
terdiri dari para pakar yang ahli dalam biangnya).
Perdana Menteri Mr. Wilopo

Program- a. Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante, DPR, dan DPRD),
program : meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan pemulihan keamanan.
b. Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian
Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
Keberhasilan  Tidak memiliki prestasi yang baik
Masalah-masalah a. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan karena jatuhnya harga barang-barang eksport
Indonesia sementara kebutuhan impor terus meningkat.
b. Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak terlebih setelah terjadi
penurunana hasil panen sehingga membutuhkan biaya besar untuk mengimport beras.
c. Munculnya gerakan sparatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa. Semua itu
disebabkan karena rasa ketidakpuasan akibat alokasi dana dari pusat ke daerah yang tidak seimbang.
d. Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952, yang merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan TNI
sebagai alat sipil sehingga muncul sikap tidak senang dikalangan partai politik sebab dipandang akan
membahayakan kedudukannya. Konflik semakin diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan
kebijakan Kolonel Gatot Subroto dalam memulihkan keamanan di Sulawesi Selatan.
e. Munculnya peristiwa Tanjung Morawa mengenai bentrokan antara aparat kepolisian dengan para
petani liar mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli) karena sesuai dengan
perjanjian KMB pemerintah mengizinkan pengusaha asing untuk kembali ke Indonesia dan memiliki
tanah-tanah perkebunan.
 Peristiwa yang diutnggangi oleh PKI
Kegagalan :  Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap
kabinet Wilopo.
 Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden

Nama Kabinet Ali Sastroamidjojo I


Periode 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955
Latar Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan
NU.
Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamidjojo
Tokoh terkenal: Mr. Ali Sastroamidjojo
Program- a. Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu.
program : b. Pembebasan Irian Barat secepatnya.
c. Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB.
d. Penyelesaian Pertikaian politik.
Keberhasilan a. Persiapan Pemilihan Umum untuk memilih anggota parlemen yang akan diselenggarakan pada 29
September 1955.
b. Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika 18-24 April 1955.
c. Menghadapi masalah keamanan di daerah yang belum juga dapat terselesaikan, seperti DI/TII di
Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
 DI/TII pipinan Karetosuwiryo di Jawa Barat,
 Daud Beureuh di Aceh
 Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan
d. Terjadi peristiwa 27 Juni 1955 yaitu suatu peristiwa yang menunjukkan adanya kemelut dalam tubuh
TNI-AD. Masalah TNI –AD yang merupakan kelanjutan dari Peristiwa 17 Oktober 1952. Bambang
Sugeng sebagai Kepala Staf AD mengajukan permohonan berhenti dan disetujui oleh kabinet.
e. Terbentuknya Panitia Pemiluha Indonesia (PPI)
Masalah-masalah a. Keadaan ekonomi yang semakin memburuk, maraknya korupsi, dan inflasi yang menunjukkan gejala
membahayakan.
b. Memudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.
c. Munculnya konflik antara PNI dan NU yang menyebabkkan, NU memutuskan untuk menarik kembali
menteri-mentrinya pada tanggal 20 Juli 1955 yang diikuti oleh partai lainnya.
Kegagalan :  NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang
memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden

Nama Kabinet Burhanuddin Harahap


Periode 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956
Perdana Menteri Burhanuddin Harahap
Program- a. Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu
program : mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat
kepada pemerintah.
b. Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah
ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru.
c. Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi.
d. Perjuangan pengembalian Irian Barat.
e. Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar
negeri bebas aktif.
Keberhasilan a. Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan
15 Desember 1955 (memilih konstituante). Terdapat 70 partai politik yang mendaftar tetapi hanya 27
partai yang lolos seleksi. Menghasilkan 4 partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu
PNI, NU, Masyumi, dan PKI.
b. Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
c. Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi militer.
d. Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin.
e. Menyelesaikan masalah peristiwa 27 Juni 1955 dengan mengangkat Kolonel AH Nasution sebagai Staf
Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955.
Masalah-  Banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan dianggap menimbulkan ketidaktenangan
masalah
Kegagalan :  Dengan berakhirnya pemilu maka tugas kabinet Burhanuddin dianggap selesai. Pemilu tidak
menghasilkan dukungan yang cukup terhadap kabinet sehingga cabinet pun jatuh.
Nama Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Periode 20 Maret 1956 – 4 Maret 1957
Perdana Ali Sastroamidjojo
Menteri

Program- Program yang disebut sebagai "Rencana Pembangunan Lima Tahun" :


program a. Perjuangan pengembalian Irian Barat.
b. Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPRD.
c. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.
d. Menyehatkan perimbangan keuangan negara
e. Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berdasarkan kepentingan
rakyat.
Program Pokok :
a. Pembatalan KMB.
b. Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima tahun, menjalankan politik luar negeri
bebas aktif.
Melaksanakan keputusan KAA
Keberhasilan  Mendapat dukungan penuh dari presiden dan dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and
investment, hasilnya adalah Pembatalan seluruh perjanjian KMB.
Masalah- a. Berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat.
masalah b. Muncul pergolakan/kekacauan di daerah yang semakin menguat dan mengarah pada gerakan
sparatisme dengan pembentukan dewan.
c. Memuncaknya krisis di berbagai daerah karena pemerintah pusat dianggap mengabaikan
pembangunan di daerahnya.
d. Pembatalan KMB oleh presiden menimbulkan masalah baru khususnya mengenai nasib modal
pengusaha Belanda di Indonesia. Sehingga muncullah peraturan yang dapat melindungi pengusaha
nasional.
e. Timbulnya perpecahan antara Masyumi dan PNI. Masyumi menghendaki agar Ali Sastroamijoyo
menyerahkan mandatnya sesuai tuntutan daerah, sedangkan PNI berpendapat bahwa mengembalikan
mandat berarti meninggalkan asas demokrasi dan parlementer.
f. Didgoyhakn poelh perosalan dalam tubuhnTNI sebagai dampak peristiwa 17 Oktober 1952
Kegagalan :  Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan
menyerahkan mandatnya pada presiden.

Nama Kabinet Djuanda/Kabinet Karya


Periode 9 April 1957 - 5 Juli 1959
Latar Kabinet ini adalah zaken kabinet (kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli dalam bidangnya). Dibentuk
karena Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang Dasar pengganti UUDS 1950 dan terjadinya
perebutan kekuasaan antara partai politik.
Perdana Menteri Ir. Djuanda
Program- Program Pancakarya
program : 1. Membentuk Dewan Nasional.
2. Normalisasi keadaan Republik Indonesia.
3. Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB.
4. Perjuangan pengembalian Irian Jaya.
5. Mempergiat/mempercepat proses
Pembangunan.

Keberhasilan a. Mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Deklarasi Djuanda, yang mengatur mengenai
laut pedalaman dan laut teritorial.
b. Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan menampung dan menyalurkan pertumbuhan
kekuatan yang ada dalam masyarakat dengan presiden sebagai ketuanya. Sebagai titik tolak untuk
menegakkan sistem demokrasi terpimpin.
c. Mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk meredakan pergolakan di berbagai daerah.
d. Diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan untuk mengatasi masalah krisis dalam negeri tetapi tidak
berhasil dengan baik.
Masalah-masalah  Kegagalan Menghadapi pergolakan di daerah sebab pergolakan di daerah semakin meningkat yang
menyebabkan hubungan pusat dan daerah menjadi terhambat. Munculnya pemberontakan seperti
PRRI/Permesta.
 Keadaan ekonomi dan keuangan yang semakin buruk sehingga program pemerintah sulit dilaksanakan.
Krisis demokrasi liberal mencapai puncaknya.
 Terjadi peristiwa Cikini, yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno di depan
Perguruan Cikini pada tanggal 30 November 1957 dan menyebabkan keadaan negara semakin memburuk
karena mengancam kesatuan negara.
Kegagalan :  Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru
sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.

Pemilu 1955
Pemilihan umum  merupakan salah satu syarat agar sistem pemerintahan
yang demokratis berfungsi,
 Persiapan mendasar pemilu dapat diselesaikan pada masa
Pemerintahan Kabinet Ali Sastoamijoyo I.
 Kabinet Ali Sastroamijoyo I mempunyai agenda utama
untuk mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum yang
direncanakan berlangsung pada pertengahan tahun 1955.

Pada tanggal 31  dibentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat dengan ketuanya


Juli 1954 Hadikusumo (PNI)
Pada tanggal 16  Hadikusumo mengumumkan bahwa pemilihan umum untuk
April 1955 parlemen akan diadakan pada tanggal 29 September 1955
 Pengumuman tersebut mendorong partai-partai untuk
menigkatkan kampanyenya hingga sampai ke pelosok-pelosok
desa.
 Masing-masing partai berusaha untuk mendapatkan suara
terbanyak.
Fase perispaan  Diadakannya pemilu diharapkan dapat menciptakan
stabilitas politik dan pemerintahan.
 Dengan pemerintahan yang kuat dan stabil diharapkan
dapat melaksanakan program-program pembangunan.
 Pemilu direncanakan pada tanggal 29 September 1955
untuk memilih anggota DPR dan pada tanggal 15 Desember
1955 untuk memilih anggota konstituante (dewan pembuat
undang-undang dasar).
Partai-partai  Setelah diumumkan pelaksanaan pemilu, maka fase
kampanye dimulai dengan menyelenggarakan rapat-rapat
raksasa.
 Beberapa partai yang akan mengikuti pemilu, yaitu PNI,
Masyumi, PSII, PSI, NU, PKI, PIR, PI Perti, Parkindo,
Partai Katolik, PRN, Murba, dan Partai Buruh.
 Bahkan dari kelompok tentara, yang diprakarsai oleh A.H.
Nasution pada tahun 1954 membentuk suatu organisai atau
partai yang memiliki golongan tentara di parlemen.
 Partai inilah yang dikenal dengan IPKI (Ikatan Pendukung
Kemerdekaan Indonesia).
Pelaksanaan  Wilayah Indonesia dalam pelaksanaan pemilu dibagi menjadi
16 daerah pemilhan yang meliputi 208 kabupaten, 2.139
kecamatan, dan 43.429 desa dengan jumlah pemilih dalam
pemilu pertama sekitar 39 juta orang.
UU  Penyelenggaraan pemilu pertama berdasarkan pada Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1953 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1954
Tahap-tahap Tahap 1  29 September 1955 untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat atau Parlemen
Tahap II  15 Desember 1955 untuk memilih anggota
Dewan Konstituante (Dewan Pembentuk
Undang-Undang Dasar).

pada tanggal 29  Akhirnya pemilu dapat terlaksana dengan lancar, sekalipun


September semula ada ketegangan-ketegangan, namun berikutnya
1955 berlangsung dengan aman, tertib, dan disiplin.
Hasil  Pemilu yang berhasil dilaksanakan pada tahun 1955
tersebut memunculkan empat partai terkemuka yang
meraih kursi terbanyak di DPR dan konstituante
 Keempat partai 1. Majelis Syuro Muslimin Indonesia
terkemuka yang (Masyumi),
meraih kusri 2. Partai Nasional Indonesia (PNI),
terbanyak di DPR 3. Nahdatul Ulama (NU), dan
dan konstituante 4. Partai Komunis Indonesia (PKI).
adalah
Pendapatan Dominasi keempat Untuk kursi DPR
kursi partai tersebut  Masyumi 60 kursi,
tampak dari  PNI 58 kursi,
perimbangan kusri di  NU 47 kursi,
DPR yang terdiri dari  PKI 32 kursi, dan partai lain
272 kursi memperebutkan sisa 75 kursi,
perimbangan kursi Masyumi 119 kursi,
konstituante 520  PNI 112 kursi,
kursi  NU 91 kursi,
 PKI 80 kursi, dan partai
lainnya memperebutkan sisa
118 kursi.
20 Maret 1956  Pelantikan anggota DPR hasil pemilu dilakukan pada
tanggal,
10 November  Pelantikan anggota Dewan Konstituante dilakukan
1956.

Kondisi ekonomi Indonesia pasca pengakuan kedaulatan


Kondisi awal  Bangunan-bangunan penitng rusak
ekonomi kemerdekaan,  Sumber daya dikuras oleh penjajah
perekonomian  Belum memiliki mata uang sendiri
terpuruk
1 Oktober 1945  Pemerintah mengumumkan mata uang yang
beredar adalah mata uang
a. De Javancsche Bank (Mata uang
pemerintahan Belanda)
b. Mata uang Jepang
Blokade Belanda  Kondisi semakin buruk, Bleanda melakukan
blokade laut untuk mengahncurkan
perekonomian
Untuk “Pinjaman  Pemerintha RI melakukan “pinjaman
mengatasi Nasional” nasional” yang disetujui BPKNIP
keterpurukan  Pinjaman akan diabyar paling lembat dalam
ekonomi waktu 40 tahun
6 Maret 1946  Belanda mnegumumkan berlakaunya uang
NICA = Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)
untuk menggantikan mata uang Jepang
Oeang Repoeblik  Selanjutnya : diadakan penukaran mata
Indonesia (ORI) uang Jepang dengan ORI
 1000 mata uang Jepang = 1 ORI
 Cukup memperbaiki perkonomian
5 Juli 1946  Membentuk Bank Negara Indonesia (BNI)
dan Banking and Trading Coporation (BTC)
 Perusahaan ini berhasil menjalin kerja
sama dengan perusahaan swasta
Amerika
 Hanya dihambat oleh Belanda

Mengatasi PPBM dan PPN  Membentuk Jawatan Persedian dan


masalah Pembagian Bahan Makanan (PPBM)
pangan  Nantinya akan emnajid Badan Urusan
Logistik (Bulog)
 Pembentukan Perusahaan Perkebunan
Negara (PPN)
Atas inisiatif 19 Januari Atas inisiatif A.K. Gani ,
A.K. Gani , 1947 dibentuk Badan Perancang
Badan Ekonomi (Economic Planning
Perancang Board)
Ekonomi BPE

Kebijakan yang 1. Menyatakan bahwa semua bangunan umum , perkebunan dan


dikeluarkan industri menjadi milik pemerintah RI
Badan 2. Bangunan umum vital asing akan dinasionalisasikan dengan ganti rugi
Perancang 3. Perusahaan modal asing akan dikembalikan kepada yang berhak
Ekonomi BPE sesuai dnegan perjanjian RI-Belanda
I.J. Kasimo Plan Kasimo  Plan Kasimo dikeluarkan I.J.
Menteri Urusan Kasimo adalaj anjurna-anjuran
Bahan Makanan untuk :
a. Memperbanyak kebun bibit
dan padi unggul
b. Pencegahan penyembelihan
hewan pertnaian
c. Menenami kembali tanah
kosong (terutara Pualu jawa
dan Sumatra)
d. transmigrasi penduduk dari
pulau Jawa ke Pulau Sumatra
 tidak terlaksana karean adanya
agresi militer Belanda
Semua Masalah 1  jumlah uang yang beredar terlalu banyak
tindakan terjadilah inflasi meenjadi tidak seimbang dengan jumlah
berakibat barang di pasar
 harga barang terus meningkat
 diikuti dengan kenaikan upah buruh
Masalah 2  sumber-seumber ekonomi masih dikuasai
perusahaan-perusahaan asing (milik
Belanda)
Masalah 3  keadaan ekonomi semakin kacau karena
banyak jenis mata uang yang beredar
dinyatakan sah untuk seluruh wilayah
Indonesia
a. uang Jepang
b. uang ORI (Dikelaurkan dari
Yogyakarta)
c. uang ORIS (dikeluarkan dari Suamtra)
d. Uang NICA
Untuk mengatasi semua permasalahan pemerintah mengelaurkan kebijakan-kebijakan
2. Kebijakan Program
1. Kebijakan Gunting Benteng 3. Kebijakan 4. Nasionalisasi perusahaan
Kebijakan Program Ali Baba
Sjafruddin Gerakan Benteng Bantuan asing
(Benteng Group)
Penggagas Sjafruddin Prawiranegara Sumitro Djojohadikusumo Yusuf Wibisono Terdapat 5 perusahaan besar swasta Ali Tjokrohadisuryo
Kementerian Menteri Keuangan Menteri Perdagangan Menteri Keuangan Belanda yang menguasai perkonomian
Tanggal 19 Maret 1950 April 1950 Indonesia
Masa Pemerintahan RIS kabinet Natsir kabinet Sukiman a. Jacobson & van de Berg
Inti Pemotongan uang (sanering)  Melindungi para pengusaha b. Internatio  Ali sebagai pengusaha
Indonesia dari pengusaha c. Borneo-Sumatra pribumi dan Baba sebagi
nonpribumi Maatschappij pengusaha nonpribumi
 Perubahan struktur d. Lindeteves  Harus ada kerja sama
kolonial menjadi struktur e. Geo Wehry
nasional
pelaksanaan  Uang dipotong menjadi 2  Menumbuhkan kelas  Memberi  Kepemilikan aset-aset  Pengusaha nonpribumi
 Uang yang berlaku hanya pengusaha bantuan kepada produktiuf oleh orang-ornag diwajibkan memebri latihan
potongan sebelah dan  Memberi bantuan kepada pengusaha asing (Belanda dan cina) harus dan tanggung jawab agar
mempunyai nilai separuh dari pengusaha nasional , baik golongan dihaspuskan tenga kerja pribumi dapat
nilai smeua dalam bimbingan atau ekonomi lemah  Pengendalian ekonomi oleh menduduki jabatan staf
 Uang kertas di bawah lima Rp pemberian kredit perusahaan asing harus  Pemerintah mengadakn
tidak dikenakan pemotongan  Selama 3 tahun (1950- dihentikan kredit dan lisensi bagi
1953) lebih dari700  Tekanan dari pemerintah untuk pengusaha swasta nasional
perusahaan milik bansga melakukan indonesiasasi pada  Memberikan perlindungan
Indonesia mmeperoleh tenaga kerja sehingga jabatan agar mampu bersaing
bantuan teknis, manjerial dan dengan perusahaan yang
pengawasan dipegang oleh orang ada
Akibat  Dapat mengenddalikan  Gagal karena pengusaha  Dengan produk Indonesia  Tidak berjlan baik karena
keuqngan negara tidak segera berdiri yang dihasilkan 18 November 1957 : diadakan rapat pengusaha pribumi kurnag
 Merugikan rakyat sendiri, bahakn ada yang dapat umum di Jakarta yang berlanjut pada pengalaman sehingga
 Dapat menarik uang yang sekadar mencari mengurangi pemogokan total kaum buruh yang menjadi alat untuk
beredar sebesar 1,5 M Rp keuntungan impor dan bekerja di perusahaan-perusahaan mendaptkan bantuan.
Belanda
 Dapat membayar utang  Pemborosan dan terjadinya meningkatkan Tahun 1957 pemerintah mengambil
kepada De Javasche Bank defisit dalam anggaran devisa tindakan
(sekarang BI) pemerintah 1. Melarang beredarnya semua
buku dan film yang berbahasa
Belanda
2. Pesawat terbang perusahaan
KLM dilarnag terbang dia tas
wilayah Indonesia
3. Muali 5 Desember 1957, smeua
kegiatan konsul Belanda di
Indonesia dihentikan
 Nasionalisasi modal dan
perusahaan Belanda diatur
dalam Peraturan Pemerintah no.
23 Thaun 1958

Perusahaan yang dinasionalisasikan


Sumitro Djojohadikusumo adalah:
a. Phillips (perusahaan listrik)
Seri NICA pecahan 5 sampai dengan 500
b. Bank Nederlandesche Indische
gulden - Uang Kuno: 36. Gunting Sjafruddin
Escompto Maatschappij (Bank
Dagang Negara)
c. Namk nationale Handelsbank
NV (Bank Umum Negara,
kemudian Bank Bumi Daya)
d. Bank NV Nderlandesche
Handels Maatschappij (cikal
Bank Eskpor-Impor (Bank Exim)
Tahun 1963 nasionlaisasi terus
berlanjut
 Berhubungan dengan konfrontasi
anatar RI dan Malaysia
 Negara barat AS dan Inggris
memebri dukungan kepada
Malaysia
 Membuat rakyat dan pemerintah
RI marah
 Pemerintah mengambiul alih
perusahaan milik AS, Inggris dan
milik asing
 Berkahir keberadaan perusahaan
asing di RI

Lahirnya dmeokrasi terpimpin


Demokrasi terpimpin (1959-1965) Diawali dengan kondisi negara yang tidak baik
a. Pembatalan 13 Februari 1956  Masalah Irian Barat yang terus berlanjut menyebabkan kabinet Burhanudin Harahap membubarkan
hasil KMB Uni Indonesia-Belanda secara sepihak
 Tindakan yang mendapat dukungan dari DPR, tetapi mendapat penolakn dari presiden
 Beralasan hendaknya peno;lkan menyeluruh dan menunggu kabinet yang didukung oleh DPR hasil
pemil

3 Maret 1956  Berakibat: jatuhnya kabinet Burhanudin Harahap, dan pengembalian mandat kepada presiden
b. Gerakan anti 8 Maret 1956  Presiden Soekarno menunjuk Ali Satromidjojo sebagai fomatur (penyusun kabinet)
China  Setelah 3 Mei 1956 (penandatanganan KMB) , banyak pengusaha Beladna menjuall perusaahnnya
kepada orang Cina yang mempunyai modal besar untuk membeli
 Berakibat : timbul gerakn anit Cina yang menjurus kepada tindakan kekerasan

c. Adanya Perasaan tidak  Beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi tidak puas dnegan dana pembangunan yang diterima dari
Dewan senang daerah pusat
Daerah kepada pusat  Membuat gerakan yang mendukung panglima di daerah (sekarnag Pangdam) dan kemudian
membentuk dewan-dewan di beberapa daerah
Dewan-dewan Lihat di tabel
daerah

Akibat  Perdana Menteri Ali Sastromidjojo mnegembalikan mandat kepada Presiden


 Setelah itu, Presiden mengumumkan negara dalam keadaan bahaya (SOB)
 Memeritnhakna ABRI mengamankan negara
 Presiden Soekarno, menunjuk Ir Juanda sebagai formatur
14 September  Untuk meredakan ketegangan hubungan daerah dan pusat. Dilangsungkan Musyawarah Nasional
1957 (Munas)
Panitia Tujuh  Di lingkungan ABRI , panitia yang bernaggotakn 7 orang

e. Kegagalan 15 Desember 1955  Terpilihlah anggota- anggota konstituante =542 orang


Dewan  Bertugas untuk membuat UUD yng mengganitkan UUDS
Konstituante 10 Novemebr 1956  Dewan Konstituante mulai mengadakan sidang
 Tempat : Bandung
 Dibuka oleh Presiden Soekarno dan dipimpin oleh Wilopo, SH
 Kinerja ternyata mengcewakan
 Setiap anggota hnay menyuarakan kepentingan partai , tanpa berusaha mencacari titik temu
sehingga perdebatan terjadi

Dewan Tempat Tanggal Pimpinan Keterangan


Dewan Sumatra 20– Letnan Kolonel  menuntut agar pembangunan daerah harus dilakukan dengan menggali otonomi
Barat Desember Achmad Husein seluas-luasnya.
Banteng
1956.  mengambil alih pemerintah daerah Sumatra Tengah dari tangan Gubernur
Ruslan Muljohardjo. karena gubernur gagal membangun daerah Sumatra
Tengah dan ini diakui secara terus terang oleh guernur.
 dipahami oleh pemerintah pusat, tetapi pengambilalihan pemerintah daerah
dianggap menyalahi hukum oleh pemerintah pusat.
Dewan Medan 22 Kolonel Maludin  alasannya karena situasi serta kondisi yang kritis ketika keadaan bangsa dan
Sumatra Desember Simbolon negara sedang kacau.
Gajah
Utara 1956 (Panglima Tentara  Setelah menguasai RRI Medan, Simbolon mengumumkan meskipun Kota Medan
kacau, hukum masih bisa ditegakkan. Bahkan, ia menyatakan tetap taat kepada
dan Teritorium
Presiden Ir. Soekarno.
I/TTI).
 Ini tentu membingungkan rakyat, di satu sisi ia taat kepada pemerintah pusat,
di sisi lain ia menguasai beberapa instansi vital di Medan.
 Langkah Simbolon ini ditentang oleh para perwira Sumatra Utara, seperti
Letkol Djamin Gintings (Kepala Staf TTI) dan Letkol Wahab Makmur.
Presiden Ir. Soekarno pun mengingatkan agar Simbolon kembali ke jalan yang
benar.
 Oleh karena tidak menghiraukan seruan itu, Simbolon pun dipecat oleh PM Ali
Sastroamidjojo.
 Pemerintah kemudian mengirimkan Fact Finding Commission (Komisi Penyelidik
Keadaan) untuk meneliti sebab musabab munculnya berbagai gerakan di
daerah.
 Namun, komisi ini ditolak kehadirannya.
Dewan Sumatra Januari Letkol Barlian  Tuntutan Dalam Piagam Pembangunan yang mereka buat,
Selatan 1957 (Panglima TT II) a. mereka menuntut pemerintah pusat agar memberi otonomi seluas-luasnya
Garuda
kepada daerah Sumatra Selatan;
b. kerukunan kembali dwitunggal Soekarno-Hatta untuk mengendalikan
pemerintahan Republik Indonesia;
c. tersalurkannya aspirasi daerah.
 Selanjutnya, dengan dalih demi keamanan dan ketenteraman, Letkol Barlian
(Panglima TT II) mengumumkan bahwa daerah Sumatra Selatan dalam
keadaan bahaya.
 Gubernur Winarno Danuatmodjo diminta menyerahkan kekuasaannya untuk
memperlancar usaha pembangunan di daerah Sumatra Selatan.
 Di antara Dewan Banteng, Dewan Gajah, dan Dewan Garuda saat itu terjalin
komunikasi yang erat, bahkan saling membantu.
 Ini tentu menyebabkan kekhawatiran pemerintah pusat.
Dewan Manado 18 Mayor D.J. Somba  komando Daerah Militer Sulawesi Utara (KDMSU) di Manado menyatakan pula
Manguni Sulawesi Februari bahwa Sulawesi Utara memutuskan hubungan dengan Pemerintah Pusat di
Utara 1957 Jakarta dan menyokong berdirinya PRRI di Sulawesi Utara, di bawah pimpinan
Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA).
 Pengumuman menyokong PRRI ini dijawab Pemerintah dengan memecat dengan
tidak hormat Letnan Kolonel HNV Sumual, Letnan Kolonel D. J. Somba dan
Mayor D. Runturambi.
Konsepsi Presiden Soekarno
Konsepsi 21 Februari Mengemukakan “Konsepsi Presiden Soekarno”
Presiden 1957 1. Sistem demokrasi parlementer barat tidak
Soekarno sesaui dengan kepribadian bangsa Indonesia
sehingga diganti sistem demokrasi terpimpin
2. Dalam pelaksanaan demokrasi terpimpin, perlu
dibentuk Kabinet Gotong-Royong.
3. Anggota yang terdiri atas wakil-wakil semua
partai ditambah dengan golongan fungsional.
4. Banyak wkail dari tiap partai sesuai dengan
perimbangan kekuatan yang ada dalam
mansyarakat.
5. Dibentuk Dewan Nasional (kemudian bernama
Dewan Pertimbangan Agung).
6. Anggota-anggotanya adalah wakil-wakil partai
dan golongan fungsional dalam masyarakat.
7. Tugas utama Dewan Nasional ini adalah memberi
nasehat kepada kabinet baik diminta maupun
tidak.
Untuk  Sebelumnya Perdana MenteriAli Sastroamidjojo
mewudjudkan sudah menandatangai pernyataan bahwa negar
dalam keadaan bahaya
 Membuat Presdien Soekarno leluasa
memberlakukan Konsepsinya
 Menunjuk Ir Djuanda untuk membentuk kabinet
22 April  Pres. Soekarno menyampaikan kepada anggota
1959 konstituante agar menetpakn UUD 1945 sebagai
UUD NKRI yang bersifat tetap
 Golongan Islam mengusulkan agar tujuh kata
dalam “Piagam Jakarta ” dengan menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemulkyna”
ditambahkan dalam pembukaan UUD 1945
29 Mei 1959  Usulan penambahan menghasilkan 201 setuju:
265 menolak
30 Mei 1959  Konstituante mengadakan sidanga untuk
membahas anjuran presiden Soekarno
 Dari 473 dari anggota : 269 stuju dan 199
menolak = tidak mencapai 2/3 maka tidak
mendapatkan keputusan
1 dan 2 Juni  Sidang kembali tidak menghasilkan qourum
1959  Reses diadakan dan para konstituante banyak
yang niat untuk tidak menghadiri lagi sidang
berikuntya.

Lahirnya dekrit Presiden , 5 Juli 1959


3 Juni 1959 Letnan Jend. Nasution (KSAD mengelurkan peraturan tetnag larangan
kegiatan politik
Karena sidang tidak berhsail , maka Preisden Soekarno mengeluarkan
Dekrit Presiden
Dekrit Diumumkan dala upacara resmi di Istana Negara , terbagi menajdi 2
Presiden , 5 bagian
Juli 1959 a. Bagian pertama: konsiderans (pertimbangan)
1. Disbeutkan anjuran unutk kembali kepada UUD 1945 tidak
mendapatkan keputusan dari konstituante
2. Sebagian konstituante tidak lagi bersedia untuk bersidang lagi
3. Negara dalam keadaan bahaya
b. Bagian kedua : diktum (isi)
1. Pembubaran Konstituante.
2. Berlakunya kembali UUD 1945.
3. Tidak berlakunya UUDS 1950.
4. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkatnya
Akibat  Mendapat dukungan dari rakyat, TNI, MA dan DPR hasil pemilu
 Beralih dari UUDS 1950 ke UUD 1945, berarti berubah mnajadi
demokrasi liberal (sebelumnya demokrasi terpimpim)
 Sistem kabinet palementer menjaid sistem kabinet presidensil
yang bertanggung jawab kepada presiden
 Menjamin pemerintahan karean tidak seirng bergnati kabinet

Setelah a. Presiden Soekarno membentuk Kabinet kerja dengan program


kelaurnya berupa sandang pangan, keamanan dalam negeri dan pengembalian
dekrit Irian Jaya ke dalam wilayah kesatuan RI
presiden b. Menetapkan DPR hasil pemilu 1955 mnejadi Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) pada tanggal 23 Juli 1959
c. Membentuk Majelis Permusyawaratan Rakayat Sementara (MPRS)
dan Dewan Perimbangan Agung Sementara (DPAS)
d. Membentuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Mahkamah
Angung (MA)
e. Membneutk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR)
pada tanggal 24 Juni 1960 setelah sebelumnya membubarkan DPR
hasil pemilu 1955.
f. Membentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan Front
Nasional
g. Menetapkan Manifesto Politik (Manipol) sebagai GBHN

Penyimpangan politik pada masa demokrasi terpimpim


1. Penetapan lembaga-  Keanggotaan lembaga-lembaga di atas berdasar prisnip
lembaga negara oleh gotong royong namum lembaga-lembaga tersebut hampit
presiden itdak mempunyai kewenangn karena pembatasan dari
Presiden
2. Pengangkatan  Berdasrakn UUD 1945 , kekuasaan presiden di bawah MPR Garis-garis Besar Haluan Negara
Presiden seumur  Namun karena MPRS dibenutk berdasarkan penetpan (GBHN) adalah haluan negara
tentang penyelenggaraan negara
hidup Presiden mka MPRS tunduk kepada Presiden mengangkat
dalam garis-garis besar sebagai
wakil perdana menteri II sebgai ketua MPRS dan pernyataan kehendak rakyat
jaebatan wakil keua MPRS dipegang oelh pimpinan partai- secara menyeluruh dan
partai seperti PNI, NU dan PKI terpadu. GBHN ditetapkan oleh
MPR untuk jangka waktu 5 tahun.
Manifesto Politik  Menjadikan Manifesto Politik
Republik Indonesia Republik Indonesia sebagai GBHN
 Bahkan Sidang Umum MPRS tahun
1963, MPRS menetpakn Presiden
Soekarno sebagai presiden seumur
hidup
3. Pengingkaran 1. Indonesia  Bahkan dibentukpula Poros Jakarta
terhadap politik luar cenderung –Peking dan Pros Jakarta –
negara yang bebas condong kepada Phnompenh-peking-Pyongynag
aktif negara-negara  Terbentuknya poros ini membawa
komunis Indeonsia semakindekat kepada
seperti Uni negar-negara komunis
Soviet dan RRC
2. Dibentuk  Terdiri dar negara progresif-
kekuatan duni revolusioner yang anti-imperialis
baru New dan anti-kolonialis seperti
Emerging Indonesia, RRc, vietnam uatra,
Forces (NEFo) Korea Utara , Rusia,Polandia dan
Rumania
 Kekuatan tersebut untuk
menandangi negar-negara kolonial
Old Emerging Forces (Oldefo) ynag
terdiri dari AS, Inggris, Prancis dan
Belanda
3. Indonesia  Yaitu politik mengejar kemegahan di
melaksankan tengah-tengah pergaulan bangsa
politik  Demi politik ini, Indonesia
mercusuar membnagun Monumen Nasiona,
(Monas) dan menyelenggarakn pesta
olahrag GANefo yang diikuti negar-
negara NEFO
4. Melakukan  Akibat Inggris turut mensponsori terbentuknya negara Malaysia
konfrontasi  Konfrontasi bermula saat tahun 1961 timbul gagasan untuk membentuk
dengan Federasi Malaysia yang terdiri dari Persekutuan Tanah melayu,
Malaysia Singapura, Serawak, Brunei, dan Sabah
 Menurut Presiden Soekarno pembentukan Federasi Mlayasi, harus
ditantnag akrena proyek Neo kolonialisme dan membahayakan Indonesia
16 September 1963  Federasi Mlayasi terbentuk
17 September 1963  Hubungan Malaysia dan RI putus
3 Mei 1964  Presiden Soekarno membentuk Dwi Komado
Rakyat untuk melawan Malaysia
 Dwikora membantu perlwanan perjuangan
revousioner rakyat Malaya, Singapura, Sabah
untuk menggagalkan negara boneka Malaysia
5. Indonesia Bersamaan dengan konfrontasi dengan
keluar dari PBB Malaysia , Malaysia terpilih sebagai
naggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB
Selanjutnya resmi keluar dari PBB
tanggal 7 Januari 1964

Anda mungkin juga menyukai