Kedaulatan
Latar Konferensi Meja Bundar (KMB) menetapkan bahwa bnetuk engara
Indonesia berbentuk federal ataus erikat sehingga namanya
Republik Indonesia Serikat
Pemerintahan RIS Presiden terpilih (presiden pertaman) : Ir. Soekarno
Perdana meneteri pertama : Drs. Moh, Hatta
Presiden Soekarno menunjuk Drs. Moh. Hatta sebagai
formatur kabinet
20 Desember 1949 Kabinet RIS dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta dilantik
Hambatan dalam a. Sebagai Banyak sarana an prasarana rusak
pelaksanaan RIS akibat Untuk memperbaikinya pemerintah mengalami
perang kesulitan karena terjadi deifisit dalam APBN
Sebagai negara b. Diadakan Atau pengurangan jumlah tentara untuk
baru RIS banyak nasionalisasi menghemat keuangan negara
menghadapi Pemerintahn kemudian menyelenggarkan pusat
persoalan pelatihan atau pendidikan kealihan teretnu
Beberapa agar anggota tentara yang terkena
permsalahan rasionalisasi mendapatkan pekerjaan baru
datang dari bidang c. Masalah Belanda menuntu agar RIS mennaggung hutang
ekonomi utang- pemeritnha Belanda sampai dengan peneyrahan
piutang kedaulatan KMB II Pengakuan Kedaulatan RIS
dalam KMB Sewdnagkan pemerintah Ris hanya bersedia 1949
menanggung hutang sampai dengan bulan Maret
1942
Akibat dari Permasalah memicu demonstrasi yang menginginkan agar
permasalaha negar-negra bagian bergabung dengan RI untukmmebnetuk
negar kesatua
Bentuk federasi hanyalah warsan dari Belanda yang digunakn
untuk memecah belah wilayah Indonesia dan itdak sesuai
dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Program- a. Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante, DPR, dan DPRD),
program : meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan pemulihan keamanan.
b. Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian
Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
Keberhasilan Tidak memiliki prestasi yang baik
Masalah-masalah a. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan karena jatuhnya harga barang-barang eksport
Indonesia sementara kebutuhan impor terus meningkat.
b. Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak terlebih setelah terjadi
penurunana hasil panen sehingga membutuhkan biaya besar untuk mengimport beras.
c. Munculnya gerakan sparatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa. Semua itu
disebabkan karena rasa ketidakpuasan akibat alokasi dana dari pusat ke daerah yang tidak seimbang.
d. Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952, yang merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan TNI
sebagai alat sipil sehingga muncul sikap tidak senang dikalangan partai politik sebab dipandang akan
membahayakan kedudukannya. Konflik semakin diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan
kebijakan Kolonel Gatot Subroto dalam memulihkan keamanan di Sulawesi Selatan.
e. Munculnya peristiwa Tanjung Morawa mengenai bentrokan antara aparat kepolisian dengan para
petani liar mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli) karena sesuai dengan
perjanjian KMB pemerintah mengizinkan pengusaha asing untuk kembali ke Indonesia dan memiliki
tanah-tanah perkebunan.
Peristiwa yang diutnggangi oleh PKI
Kegagalan : Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap
kabinet Wilopo.
Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden
Keberhasilan a. Mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Deklarasi Djuanda, yang mengatur mengenai
laut pedalaman dan laut teritorial.
b. Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan menampung dan menyalurkan pertumbuhan
kekuatan yang ada dalam masyarakat dengan presiden sebagai ketuanya. Sebagai titik tolak untuk
menegakkan sistem demokrasi terpimpin.
c. Mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk meredakan pergolakan di berbagai daerah.
d. Diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan untuk mengatasi masalah krisis dalam negeri tetapi tidak
berhasil dengan baik.
Masalah-masalah Kegagalan Menghadapi pergolakan di daerah sebab pergolakan di daerah semakin meningkat yang
menyebabkan hubungan pusat dan daerah menjadi terhambat. Munculnya pemberontakan seperti
PRRI/Permesta.
Keadaan ekonomi dan keuangan yang semakin buruk sehingga program pemerintah sulit dilaksanakan.
Krisis demokrasi liberal mencapai puncaknya.
Terjadi peristiwa Cikini, yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno di depan
Perguruan Cikini pada tanggal 30 November 1957 dan menyebabkan keadaan negara semakin memburuk
karena mengancam kesatuan negara.
Kegagalan : Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru
sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.
Pemilu 1955
Pemilihan umum merupakan salah satu syarat agar sistem pemerintahan
yang demokratis berfungsi,
Persiapan mendasar pemilu dapat diselesaikan pada masa
Pemerintahan Kabinet Ali Sastoamijoyo I.
Kabinet Ali Sastroamijoyo I mempunyai agenda utama
untuk mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum yang
direncanakan berlangsung pada pertengahan tahun 1955.
3 Maret 1956 Berakibat: jatuhnya kabinet Burhanudin Harahap, dan pengembalian mandat kepada presiden
b. Gerakan anti 8 Maret 1956 Presiden Soekarno menunjuk Ali Satromidjojo sebagai fomatur (penyusun kabinet)
China Setelah 3 Mei 1956 (penandatanganan KMB) , banyak pengusaha Beladna menjuall perusaahnnya
kepada orang Cina yang mempunyai modal besar untuk membeli
Berakibat : timbul gerakn anit Cina yang menjurus kepada tindakan kekerasan
c. Adanya Perasaan tidak Beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi tidak puas dnegan dana pembangunan yang diterima dari
Dewan senang daerah pusat
Daerah kepada pusat Membuat gerakan yang mendukung panglima di daerah (sekarnag Pangdam) dan kemudian
membentuk dewan-dewan di beberapa daerah
Dewan-dewan Lihat di tabel
daerah