Anda di halaman 1dari 3

Perlu diketahui, bahasa sebenarnya telah didapatkan manusia sejak sebelum lahir ke

dunia. Tepatnya ketika janin sudah mampu mendengarkan perkataan-perkataan ibunya. Saat
janin mendengar perkataan ibunya dia dikatakan telah menerima impuls dari sang ibu
tersebut yakni berupa bahasa. Dari hal inilah dapat dikatakan manusia telah menerima bahasa
sejak di usia kandungan. Namun dalam usia ini, janin hanya bisa mendengar atau lebih
tepatnya menerima bahasa. Ia belum mampu melakukan bahasa. Setelah dilahirkan ke dunia,
ia akan mulai menangis setelah menerima rangsangan dunia. Tangisannya adalah
kemampuan pertamanya dalam merespon sesuatu dengan bentuk suara. Lalu seiring
barjalannya waktu, ia mulai menuji coba suara dengan mengucapkan ‘ah.. ah’ hingga
akhirnya bisa mengucapkan kata-kata sederhana. Perkembangan kemampuannya ini dinilai
sebagai tahap perkembangan bahasa. Untuk lebih tepatnya, tahapan perkembangan bahasa
seorang manusia dapat diuraikan secara garis besar, yakni;

 Mendengar atau menerima bahasa,


 Merespon rangsangan dengan bersuara sederhana,
 Menirukan bahasa sederhana yang didengar, yakni mulai mengucapkan kata-kata
sederhana dan seterusnya,
 Berbahasa

Dari pengonsepan di atas, hal pertama yang dapat disimpulkan adalah tahap
perkembangan bahasa terjadi seiring pertambahan usia dan pertumbuhan dan perkembangan
fisik seorang manusia. Di balik itu, sebenarnya perkembangan bahasa yang terjadi didukung
oleh beberapa faktor yang diuraikan sebagai berikut.

1. Perkembangan biologis
Proses berbahasa ditentukan oleh matangnya perkembangan bagian-bagian mulut,
kontrol dari saluran nafas bagian atas, lidah, pergerakan bibir dan pengaturan
mekanisme pernafasan. Satu hal yang memegang peranan penting adalah
berkembangnya alat pendengaran dan penglihatan yang normal. Adanya peningkatan
perkembangan sistem syaraf pada anak, maka akan meningkat pula kemampuan anak
dalam mengekspresikan bahasa.
2. Faktor Kognitif
Kemampuan bahsa tergantung pada kognitif. Kematangan daya pikir dan analisi
seseorang dalam menerima informasi meningkatkan kemajuan berbahasa .
3. Lingkungan
Proses penguasaan bahasa tergantung dari stimulus dari lingkungan. Cara ibu/ orang
dewasa memberikan pemerolehan bahasa pada anak melalui proses imitasi dan
1
pengulangan dari orang sekitarnya. Hal ini dibuktikan, seseorang yang hidup
dilingkungan berpendidikan memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik
dibangdingkan dengan orang yang tinggal dilingkunagan yang tidak berpendidikan

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978: 186) perkembangan bahasa anak usia


dini ditempuh melalui cara yang sitematis dan berkembang bersama-sama dengan
pertambahan usianya. Anak mengalami tahapan perkembangan yang sama namun
yang menbedakan antara lain: sosial keluarga, kecerdasan, kesehatan, dorongan,
hubungan, dengan teman yang turut mempengahurinya, ini berarti lingkungan
turut mempengaruhi perkembangan bahasa anak, lingkugan yang baik maka
perkembangan anak akan baik, namun sebaliknya jika tidak maka anak juga akan
ikut dalam lingkungan tersebut. Hal ini lah yang menjadi tolak ukur atau dasar
mengapa anak pada umur tertentu sudah dapat berbicara, atau pada umur tertentu
belum bisa berbicara.2
Kemampuan berbahasa tiap anak berbeda, karena dipengaruhi beberapa kondisi :
(Hurlock)
Kesehatan3

1
HAKIKATPERKEMBANGAN BAHASA
Errifa Susilo, S.Pd,M.Pd
2
Bab 2 0911
3 HAKIKATPERKEMBANGAN BAHASA
Kecerdasan

Keadaan sosial ekonomi

Jenis kelamin

Keinginan berkomunikasi

Dorongan

Ukuran keluarga

Urutan kelahiran

Metode pelatihan anak

Kelahiran kembar

Hubungan dengan teman sebaya

Kepribadian

Errifa Susilo, S.Pd,M.Pd

Anda mungkin juga menyukai