PPK HNP
PPK HNP
2. Posisi duduk:
3. Posisi berbaring :
4. Pemeriksaan neurologik,
a. Pemeriksaan sensorik
b. Pemeriksaan motorik à dicari apakah ada kelemahan,
atrofi atau fasikulasi otot
c. Pemeriksaan tendon
d. Pemeriksaan yang sering dilakukan
1. Tes untuk meregangkan saraf ischiadikus (tes
laseque)
2. Tes untuk menaikkan tekanan intratekal (tes
Nafzigger, tes Valsava)
3. Tes Patrick dan Tes Contra Patrick
4. Tes Distraksi dan Tes Kompresi (windsor, 2012).
4 Gejala Klinis GejalaKlinis
Gejala klinis HNP berbeda-beda tergantung lokasinya. HNP di
daerah leher lazim menimbulkan gejala berupa nyeri saat leher
digerakkan, nyeri leher di dekat telinga atau di sekitar tulang
belikat, dan nyeri yang menjalar ke arah bahu, lengan atas,
lengan bawah dan jari-jari. Selain nyeri, juga dapat ditemukan
rasa kesemutan dan tebal di daerah yang kurang lebih sama
dengan rasa nyeri tersebut. Di daerah punggung bawah, gejala
klinis HNP menyerupai HNP leher. Rasa nyeri terasa di daerah
pinggang, pantat dan menjalar ke arah betis dan kaki.
Seringkali juga terasa sensasi kesemutan dan tebal pada salah
satu atau kedua tungkai bawah.
2. Arthiritis
b. Foto caudografi
c. Foto MRI
e. Punksi lumbal
f. Pemeriksaan neurofisiologis
Tirah baring
b. Medikamentosa
c. Terapi Fisik
Traksi pelvis
Korset lumbal
Latihan
d. Pembedahan
d.5. Microdisectomy