Anda di halaman 1dari 10

a.

untuk mengetahui pengertian sistem teknologi

b. Untuk mempelajari perkembangan teknologi dan sistem informasi


kesehatan dan keperawatan.
c. Untuk mengetahui teknologi dan sistem informasi yang telah diterapkan.

MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN II


KLIEN DENGAN GANGGUAN JIWA DAN KEBUTUHAN KHUSUS

DOSEN PENGAMPU : IBU MIRA, Ns., M. Kep


JURUSAN S1 KEPERAWATAN REGULER
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2018/2019
PENYUSUN :

RIZKY ADHAYANI 171420110050

RIAD JANNATUL JANAH 171420110051

RINA HERLINA 171420110052

RIZQI FIRDAUS 171420110053

SAHRI RAMADHAN 171420110055

SAHRIL SIDDIK 171420110056

SALSA NOOR SABRINA 171420110057

SITI AINIAH 171420110058

SITI PATIMAH 171420110059

SRI RAHMAWATI 171420110060

TIARA 171420110062

RAHMA INDAH ISLAMY 171420110064

ADI FITRIANY 171420110065

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarokatu


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sekali yang
kita ingat. Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tutorial
komunikasi keperawatan II dengan judul “KLIEN DENGAN GANGGUAN
JIWA DAN KEBUTUHAN KHUSUS” dengan baik. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah tutorial komunikasi keperawatan II yang di ampU
oleh Ibu MIRA, Ns., M. Kep selaku dosen di Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin.

Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai


pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu ibu MIRA, Ns., M. Kep yang telah memberikan dukungan,
kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun
pada langkah yang lebih baik lagi.

Dengan demikian makalah ini kami buat, tentunya dengan besar harapan
dapat bermanfaat. Namun tidak menutup kemungkinan, makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk kepentingan proses peningkatan ilmu pengetahuan kesehatan.

Wassalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh

Banjarmasin, 20 Oktober 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

LAPORAN KELOMPOK..................................................................................................... 1
PENYUSUN ......................................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 4

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 5

1.1 SKENARIO KASUS ...................................................................................................... 5


1.2 ANALISIS KASUS ........................................................................................................ 5
1.2.1 Daftar pendapat anggota kelompok tentang gambar dalam skenario kasus ............. 5
1.2.2 Daftar pertanyaan .................................................................................................... 5
1.2.3 Jawaban dari daftar pertanyaan ................................................................................ 5
1.2.4 Learning objective ..................................................................................................... 5

BAB II

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 7

LAPORAN PENDAHULUAN ............................................................................................. 8

BAB III

PENUTUP ............................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 20

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kamunikasi terapeutik adalah kamunikasi yang direncanakan secara


sadar,bertujuan dan kegiatanya dipusatkan untuk kesembuhan pasien
(Purwanto,1994). Teknik komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina
hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran
perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain.

Berkomunukasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah


teknik khusus,ada beberapa hal yang membedakan berkomunikasi antara orang
gangguan jiwa dengan gangguan akibat penyakit fisik.

Komunikasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah dasar


pengtahuan tentang ilmu komunikasi yang benar,ide yang mereka lontarkan
terkadang melompat,fokus terhadap topik bisa saja rendah,kemampuan
menciptakan dan mengolah kata-kata bisa saja kacau balau.

RUMUSAN MASALAH

1. Apasajakah prinsip-prinsip dalam komunikai terapeutik


2. Bagaimana cara berkomunikasi terapeutik dengan klien gangguan jiwa

TUJUAN PENULISAN

1. Agar mahasiswa tau apasaja prinsi-prinsip dalam komunikai terapeutik ?


2. Agar mahasiswa tahu bagaimana cara berkomunikasi terapeutik dengan
klien gangguan jiwa ?

TUJUAN PENULISAN

Dapat mengetahui bagaimana cara berkomunikasi terapeutik dengan klien


gangguan jiwa dan mengetahu prinsip-prinsipnya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 Pengertian komunikasi terapeutik

Kamunikasi terapeutik adalah kamunikasi yang direncanakan secara


sadar,bertujuan dan kegiatanya dipusatkan untuk kesembuhan pasien
(Purwanto,1994). Teknik komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina
hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran
perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain.

Adapun tujuan komunikasi terapeutik adalah:

1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan


pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada
bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.
2. Mengurangi keraguan,membantu dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan egonya.
3. Mempengaruhi orang lain,lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan mengajarkan kerja


sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.Perawat
berusaha mengungkap perasaan,mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan .

Prinsip-prinsip komunikasi adalah :

1. Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi


2. Tingkah laku professional mengatur hubungan terapeutik
3. Membuka diri dapat digunakan hanya pada saat membuka diri mempunyai
tujuan terapeutik.
4. Hubungan sosial dengan klien harus dihindari
5. Kerahasian klien harus dijaga
6. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman
7. Implementasiintervensi berdasarkan teori
8. Memelihara interaksi yang tidak menilai,dan hindari membuat penilaian
tentang tingkah laku klien dan memberi nasihat
9. Beri petunjuk klien untuk menginterprestasikan kembali pengalamanya
secara rasional.
10. Telusuri interaksi verbalklien melalui statemen klarifikasi dan hindari
perubahan subyek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu
yang sangat menarik klien.

Komunikasi terapeutik pada klien gangguan jiwa

Berkomunukasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah teknik


khusus,ada beberapa hal yang membedakan berkomunikasi antara orang
gangguan jiwa dengan gangguan akibat penyakit fisik.perbedaanya adalah :

1. Penderita gangguan jiwa cendrung mengalami gangguan konsep


diri,penderita gangguan penyakit fisik masih memiliki konsep diri
yang wajar (kecuali pasien dengan perubahan fisik, ex: pasien dengan
penyakit kulit,pasien amputansi,pasien penyakit terminal dll)
2. Penderita gangguan jiwa cenderung asyik dengan dirinya sendiri
sedangkan penderita penyakit fisik membutuhkan support dari orang
lain.
3. Penderita gangguan jiwa cenderung sehat secara fisik,penderita
penyakit fisik bisa saja jiwanya sehat tetapi bisa juga ikut terganggu

Komunikasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah dasar


pengtahuan tentang ilmu komunikasi yang benar,ide yang mereka
lontarkan terkadang melompat,fokus terhadap topik bisa saja
rendah,kemampuan menciptakan dan mengolah kata-kata bisa saja kacau
balau.

Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan penderita gangguam


jiwa :

1. Pada pasien halusinasi maka perbanyak aktivitas komunikasi, baik


meminta klien berkomunikasi dengan klien lain mampu dengan
perawat, pasien halusinasi terkadang menikmati duniannya dan
harus sering harus dialihkan dengan aktivitas fisik
2. Pada pasien harga diri rendah harus banyak diberikan
reinforcement
3. Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau
kegiatan yang bersama-sama,ajari dan contohkan cara berkenalan
dan berbincang dengan klien lain,beri penjelasan manfaat
berhubungan dengan orang lain akibatnya jika dia tidak mau
berhubungan dll.
4. Pasien perilaku kekerasan,khusus pada pasien perilaku kekerasan
maka harus direduksi atau ditenangkan dengan obat-obatan
sebelum kita support dengan terapi-terapi lain,jika pasien masih
mudah mengamuk maka perawat dan pasien lain bisa menjadi
korban

Kesehatan jiwa sering berpijak pada beberapa komponen,beberapa


komponen tersebut adalah :

1. Support system : dukungan dari orang lain atau keluarga


membantu seseorang bertahan terhadap tekanan
kehidupan,stresor yang menyerang seseorang akan
melumpuhkan ketahanan psikologisnya,dengan dukungan dari
sahabat,orang-orang terdekat,suami ,istri,orang tua maka
seseorang menjadi lebih kuat dalam menghadapi stressor
2. Mekanisme koping :bagaimana cara seseorang berespon
terhadap stressor menjadi satu ciri khaas bagi setiap individu ,
jika responya adaptif maka hasilnya tentu perlaku positif ,jika
responnya negatif hasilnya adalah perilaku negatif
3. Harga diri : jika dia merasa lebih baik dari orang lain maka
akan menjadi sombong,jika dia merasa orang lain lebih baik
dari dia maka dia akan mengalami harga diri rendah.
4. Ideal diri : bagaimana cara seseorang melihat
dirinya,bagaimana diaseharusnya : “saya hanya akn menikah
dengan seorang wanita anak pengusahanya : “ saya hanya akan
menikah dengan seorang wanita anak pengusaha “comment
tersebut adalah ideal diri tinggi, “saya hanya lulusan
SD,menjadi buruh saja sudah ,maksimal “comment ini adalah
ideal diri rendah.
5. Gambaran diri : apakah seseorang menerima dirinya beserta
semua kelebihan dan kekurangan ,meski cantik dia menerima
kecantikannya tersebut satu paket dengan keburukan lain yang
menyertai kecantikan tersebut.
6. Tumbuh kembang : jika seseorang tidak pernah mengalami
trauma maka dewasa dia tidak akan mengalami memori masa
lalu yang kelam atau yang buruk
7. Pola asuh : kesalahan mengasuh orang tua memicu perubahan
dalam psikologis anak
8. Genetika : Schizofrenia bisa secara genetis menurun ke anak ,
bahkan pada saudara kembar peluang nya 50%
9. Lingkungan : Lingkungan yg buruk menjadi salah satu faktor
pendukung munculnya gangguan jiwa
10. Penyalahgunaan Zat : Penyalahgunaan zat memicu depresi
susunan saraf pusat, perubahan pada neurotransmitter sehingga
terjadi perubahan pada fungsineurologis yg berfungsi mengatur
emosi
11. Perawatan Diri : jika seseorang tidak pernah mendapatkan
perawatan, ex : lansia maka dia akan mengalami suatu perasaan
tidak berguna jika perasaan ini belangsung lama bisa memicu
gangguan jiwa
12. Kesehatan Fisik : gangguan pada sistem saraf mampu merubah
fungsi neurologis, dampak jangka panjangnya jika yg terkena
adalah pusat pengaturan emosi akan memicu gangguan jiwa.

Seharusnya ada banyak faktor yg memicu gangguan jiwa, jika semua faktor bisa
direduksi dan diminimalisir maka ke depan jumlah penderita gangguan jiwa dapat
ditekan sekecil mungkin.

BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai