Soal: Laki-laki 25 tahun datang ke Poli dengan keluhan nyeri telapak kaki kanan dekstra menurun, Tinel’s sign N.tibialis posterior (+), nyeri tekan (-), eritema (-),
1. Anamnesis & PF relevan hangat (-), vaskularisasi teratur, kuat, penuh
2. Diagnosis Sementara & 2 DD ABI : 0,9
3. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD Neurologis lain : Rangsang meningeal (-), Refleks Patologis (-), Refleks
4. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi fisiologi normorefleks
5. Edukasi Diagnosis Sementara & 2 DD
Anamnesis Tarsal tunnel syndrome dekstra
Keterangan Data DD/ Neuropati Idiopatik, Neuropati suspek DM, compartment syndrome, kompresi
Identitas Akbar, 25 tahun, polisi kista ganglion, plantar fasciitis
Keluhan Utama Nyeri telapak kaki kanan
Pemeriksaan Penunjang & WD
Keluhan Tambahan Kesemutan dan kadang kebas
Darah Lengkap : Hb 12, Ht 37, Leukosit 4.500, Trombosit 275.000, Diff
RPS Nyeri telapak kaki kanan hilang timbul dirasakan sejak 1
bulan yang lalu, memburuk sejak 3 hari terakhir count 0/1/3/55/33/8, LED 8
Kadang merasakan kesemutan dan kebas saat beraktivitas GDP ; GDS : 95, 116
Keluhan tidak memburuk bila pasien melangkah atau HbA1c :6
mengangkat kaki Radiologi :
Keluhan panas disangkal Rontgen Ankle Dekstra MRI Ankle
Riwayat trauma disangkal
Riwayat benjolan disangkal
Riwayat gejala DM disangkal
RPD Riwayat DM & HT disangkal
Sebelumnya belum pernah
Faktor Membaik bila istirahat, duduk atau berbaring
Memperingan / Memburuk bila digunakan menumpu atau berdiri lama,
Memperburuk atau saat menekuk telapak kaki keatas & kearah dalam
Riwayat Keluarga -
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan Pasien baru menjalani pelatihan fisik kurang lebih 5 hari
lalu dengan banyak aktivitas dan berdiri dalam waktu lama Rontgen: tidak tampak garis fraktur, dislokasi, lesi litik blastik & soft tissue edema
Alergi disangkal MRI: di region medialinferior maleolus medialis dekstra tampak kompresi N.tibialis
Merokok 1 bungkus per hari, tidak minum alcohol posterior dekstra oleh synovial fluid ganglion cysts
Tidak konsumsi NAPZA WD : Tarsal Tunnel Syndrome Dekstra ec Synovial Fluid Ganglion Cysts
Pemeriksaan Fisik Terapi Farmakologi
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Methylocabalamin tab 500ug No. XV S 3 dd tab I
Kesadaran : Kompos Mentis Asam Mefenamat No. XV S 3 dd tab 1 pc bila nyeri
Gizi : BB 75kg, PB 178cm Terapi Non Farmakologi
TTV : TD 110/70, HR 88, RR 16, S 36,7 Rawat jalan
Kepala : Normosefali, Deformitas (-) Rujuk dr. Sp.S / Sp.B untuk evaluasi lebih lanjut
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 2mm/2mm, RCL & RCTL +/+ Edukasi
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, sianosis (-), Faring hiperemis (-) Penyakit pasien (penyebab, prognosis)
Leher : KGB (-) Kontrol berkala terutama kemungkinan injeksi stertoid / pembedahan
Thorax : Simetris, Retraksi (-), Wheezing (-), Rhonki (-) Edukasi untuk mengurangi aktivitas yang menggunakan pergelangan kaki
Abdomen : Cembung, BU (+) 10x/menit
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-), massa (-)
Motorik : 5/5/5/5, Dorsofleksi-eversi tes (+)
STATION 2
Soal:Laki-laki 23 tahun datang ke IGD dibawa temannya dengan penurunan kesadaran Pemeriksaan Fisik
6. Anamnesis & PF relevan Keadaan Umum : Tampak sakit berat
7. Diagnosis sementara dan 2 DD Kesadaran : Sopor, GCS 10 (E3M4V3)
8. Pemeriksaan penunjang (min. 1) dan Diagnosis Kerja Gizi : BB 75kg, PB 178cm
9. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi TTV : TD 100/70, HR 108, RR 24, S 36,7
10. Edukasi Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 1mm/1mm, RCL & RCTL -/-
Anamnesis (Alloanamnesis dengan teman pasien)
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, sianosis (-), Faring hiperemis (-)
Keterangan Data
Leher : KGB (-)
Identitas Bori, 23 tahun, mahasiswa, tinggal di Kapuk
Keluhan Utama Penurunan kesadaran Thorax : Simetris, Retraksi (-), Wheezing (-), Rhonki (-)
Keluhan Tambahan Bicara cadel, mual muntah, tertawa & meracau sendiri Abdomen : Cembung, BU (+) 10x/menit
RPS Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 1 jam SMRS, Ekstremitas : Akral dingin, CRT <2S, edema (-)
didahului pasien sering menguap lalu lama-lama semakin Neurologis : Rangsang meningeal (-), Refleks Patologis (-), Refleks
lemas fisiologi normorefleks
Sejak 1 jam SMRS pasien mulai berbicara meracau dan Diagnosis Kerja & 2 DD
kadang tertawa sendiri, lalu terdengar seperti cadel.
Suspek Intoksikasi Opioid
Pasien juga sempat mual muntah 1X berisi makanan, tidak
ada darah maupun cairan kuning kehijauan DD/ Gejala putus zat opioid, intoksikasi alkohol, stroke hemoragik, trauma capitis
Sebelum mengalami penurunan kesadaran, pasien tidak Pemeriksaan Penunjang
terlihat nyeri kepala Darah Lengkap : Hb 12, Ht 37, Leukosit 4.500, Trombosit 275.000, Diff
Riwayat trauma disangkal count 0/1/3/55/33/8, LED 8
Riwayat demam, kejang, penurunan BB disangkal Nalorfine Test : Kadar heroin dalam urin 5mg%
RPD Riwayat HT & DM disangkal CT Scan brain non contrast:
Pasien pernah mengalami hal serupa 3 bulan lalu, sembuh
setelah diinfus dan mendapat obat dari selang infus
Faktor -
Memperingan /
Memperburuk
Riwayat Keluarga Ayah pasien baru meninggal 6 bulan yang lalu dan pasien
memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat dengan ayah
Tidak ada keluarga dengan keluhan sama
Riwayat Pasien rutin pergi puskesmas kecamatan setiap pagi selama
Pengobatan 5 bulan terakhir untuk mendapat pengobatan rutin seperti
minuman
Riwayat Kebiasaan Pasien awalnya seorang aktivis kampus, lalu mendadak Normal brain ct scan
murung setelah ayahnya meninggal
WD : Intoksikasi Opioid
Pasien merokok 1 bungkus per hari sejak 6 bulan terakhir
dan minum alcohol 2 botol setiap akhir pekan bersama Terapi Farmakologi
teman kampus Naloxone HCl amp 2ml No. III S imm (0,4mg / 1cc setiap 2-3 menit)
Pasien 2 jam SMRS sedang melakukan pesta minum Terapi Non Farmakologi
minuman keras bersama temannya dan mengonsumsi Rawat inap, hidrasi vena
beberapa obat-obatan bubuk berwarna putih Rujuk dr. Sp.KJ
Edukasi
Penyakit pasien dan penyebab
Indikasi rawat (penurunan kesadaran,m hidrasi vena, antidotum)
Rutin terapi metadon di puskesmas
Perbanyak aktivitas untuk mengalihkan pikiran
STATION 3 KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Soal:Laki-laki 55 tahun datang Poli dengan keluhan kelopak mata kiri merah Palpebra superior sinistra eritema, nyeri tekan (+), massa (-), fluktuasi (-)
11. Anamnesis & PF relevan Kornea jernih, lensa jernih, iris baik, sekret encer jernih
12. Diagnosis Sementara & 3 DD Visus ODS 6/6, pupil distansia 58mm
13. Pemeriksaan Penunjang (Min.1) & WD Lapang pandang sama dengan pemeriksa, nyeri gerak bola mata (-)
14. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi TIO palpasi normal
15. Edukasi Funduskopi: (Normal)
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Charlie, 55 tahun, tinggal di Karet, pekerja kantoran, beristri dan 2 anak
Keluhan Utama Kelopak mata kiri merah
Keluhan Tambahan Kelopak mata kiri nyeri
RPS Kelopak mata kiri merah sejak 3 hari lalu dan nyeri bila
ditekan
Tidak ada penurunan pandangan
Tidak ada sekret maupun benjolan Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-)
Riwayat nyeri saat menggerakkan bola mata disangkal Leher : KGB (-)
Riwayat gatal dan mata lengket disangkal
Thorax : Retraksi (-), Perkusi sonor, Wheezing (-), Rhonki (-)
Riwayat demam, trauma disangkal
RPD 1 minggu yang lalu flu berat hingga ingus kuning kental Abdomen : Datar, BU (+) 8x/menit, hepatosplenomegali (-)
Riwayat Keluarga - Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Faktor Membaik bila pasien menutup mata / istirahat Diagnosis & 2 DD
Memperingan / Memburuk bila pasien berkedip Dakrioadenitis OS
Memperburuk DD/ Dakriosistitis OS, Hordeolum Interna OS, Abses Palpebra OS, selulitis orbita
Riwayat Minum obat anti nyeri, keluhan membaik namun muncul OS
Pengobatan kembali beberapa jam kemudian Pemeriksaan Penunjang
Pakai Rohto 4X/hari, keluhan tidak membaik
Darah Lengkap : Hb 13, Ht 40, Leukosit 9.500, Trombosit 276.000, Diff
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal
count 0/1/3/72/38/6, LED 18
Pasien bekerja di kantor dan duduk di depan komputer
sekitar 10 jam perhari Tes Anel : tidak ada sumbatan sacus lakrimalis
Pasien jarang mengucek mata dan sering mencuci tangan WD Dakrioadenitis OS
Merokok 2 bungkus /hari, tidak minum alcohol Terapi Farmakologi
Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan Ofloxacin Eye Drop 0,3% fl. No. I S 4 dd gtt II OS
sama Na diklofenak tab 50mg No. XV S 3 dd tab I pc / bila nyeri / analgetik lain
Pemeriksaan Fisik Terapi Non Farmakologi
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Rawat jalan
Kesadaran : Compos Mentis Rujuk dr. Sp.M bila tidak membaik
Gizi : BB 75kg, TB 182cm Edukasi
TTV : TD 110/70, HR 72, RR 18, S 36,7 Jelaskan penyakit
Kepala : Normosefali, Deformitas (-) Kompres hangat 3-4X/hari
Mata :
STATION 4 Faring hiperemis (-), T1/T1, palatum molle dekstra edema hiperemis, detritus (+),
Soal:Wanita 35 tahun datang ke IGD dengan Nyeri Tenggorokan fluktuasi (+), terdapat pendorongan uvula ke sinistra
16. Anamnesis & PF relevan Leher : KGB teraba 1 buah pada submandibula dekstra batas tegas,
17. Diagnosis Sementara & 2 DD konsistensi kenyal, 1cm, otot napas tambahan (-)
18. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD Thorax : simertris, vesikuler +/+, BJ I & II reguler, kardiomegali (-)
19. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi Abdomen : Datar, hepatomegali (-), BU (+) 7x/menit,
20. Edukasi Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Anamnesis (Autoanamnesis) Diagnosis Sementara & 2 DD
Keterangan Data Abses peritonsilar dekstra
Identitas Ajeng, 35 tahun, tinggal di Tanjung Duren, Ibu RT DD/ Tonsilitis, suspek Ca nasofaring, faringitis
Keluhan Utama Nyeri tenggorokan
Pemeriksaan Penunjang
Keluhan Tambahan Nyeri telan, demam, suara bergumam, bau mulut, trismus
Darah Lengkap : Hb 14, Ht 44, Leukosit 14.200, Trombosit 286.000, Diff
RPS Nyeri tenggorokan dan menelan sejak 2 minggu lalu, disertai
demam hilang timbul (suhu tertinggi 38,9) namun count 0/1/3/78/16/2, LED 25
memburuk 2 hari terakhir SaO2 : 96%
Sejak 2 hari lalu susah membuka mulut, dan suara berubah Rontgen Servikal Lateral :
seperti menggumam dan mulut menjadi lebih berbau Rontgen Servikal CT scan neck
Penurunan BB dan benjolan di leher disangkal
Keluhan sesak disangkal
RPD 2 minggu lalu ke dokter dengan nyeri tenggorok karena ada
duri yang menancap di tenggorokan, namun sudah bisa
diambil
Faktor Membaik bila pasien istirahat
Memperingan / Memburuk bila beraktivitas
Memperburuk
Riwayat Keluarga Ayah pasien meninggal karena Ca Nasofaring
Riwayat Minum Degirol 3X sehari tidak ada perubahan
Rontgen : tampak soft tissue edema di area servikal anterior, posteroinferior
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal submandibula
Pasien hobi konsumsi minuman dingin dan gorengan panas CT : tampak lesi hipodense di area peritonsilar dekstra dengan pendorongan uvula kearah
Merokok 2 bungkus /hari, tidak minum alcohol sinistra
Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan WD Abses peritonsilar dekstra
sama Terapi Farmakologi
Pemeriksaan Fisik Co-amoksiclav tab 625mg No. XV S 3 dd tab I
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Na diklofenak tab 50mg No. XV S 3 dd tab I / bila nyeri / analgetik lain
Kesadaran : Compos Mentis Paracetamol tab 500mg No XV. S 3 dd tab I
Gizi : BB 62kg, TB 168cm Sol Povidon Iodin 1% fl. No.1 S 3 dd garg
TTV : TD 110/70, HR 96, RR 24, S 38,8 Terapi Non Farmakologi
Kepala : Normosefali, Deformitas (-) Kompres dingin leher kanan 3-4X/hari
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+ Rujuk dr. Sp.THT pro Drainase abses
Mulut : Mukosa basah, sianosis (-) trismus grade II Edukasi
Tenggorok : Jelaskan penyakit terutama penyebab dan komplikasi
Kurangi makanan minuman iritatif
Bed rest
STATION 5 - Inspeksi : Iga mendatar, sela iga melebar, barrel chest (+), Ictus cordis
Soal:Laki-laki 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan tungkai bengkak tidak terlihat
21. Anamnesis & PF relevan - Palpasi : Napas Simetris, stem fremitus menurun, Ictus cordis tidak
22. Diagnosis Sementara & 2 DD teraba
23. Pemeriksaan Penunjang (Min.5) & WD - Perkusi : Hipersonor, BPH ICS VII, batas kanan jantung ICS IV
24. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi parasternal dekstra, batas kiri ICS V parasternal sinistra, batas atas ICS III
25. Edukasi parasternal sinistra
Anamnesis (Autoanamnesis) - Auskultasi : Vesikuler menurun, rhonki basah kasar +/+, wheezing -/-,
Keterangan Data M1>M2, T1>T2, A2>A1, P2>P1, murmur (-), gallop (-)
Identitas Ujo, 57 tahun, tinggal di Penjaringan, Pekerja kantor, beristri dan 3 Abdomen : Cembung, hepar teraba 2cm dibawah arcus costae,
anak hepatojugular reflex (+), ballottement -/-, Ascites (+), BU (+) 9x/menit,
Keluhan Utama Tungkai bengkak Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (+/+) non pitting dari genu
Keluhan Tambahan Sesak napas, batuk berdahak, perut membuncit, BB berkurang
bilateral ke distal, tidak teraba adanya pembesaran KGB inguinal
RPS Kedua tungkai kaki dirasakan membengkak sejak 2 hari
yang lalu dari ujung kaki sampai ke lutut Diagnosis Sementara & 2 DD
Keluhan disertai sesak napas hilang timbul dan tidak Kor pulmonale akut
dipengaruhi posisi, batuk berdahak berwarna kuning DD/ kor pulmonale kronik, PPOK eksaserbasi akut, filariasis, CKD, CHF, edema
kehijauan kental pulmo
Pasien juga merasa perutnya membuncit 1 hari terakhir Pemeriksaan Penunjang
BB pasien turun 8 kg 1 bulan terakhir Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 9.200, Trombosit 312.000, Diff
Pasien tidak merasakan demam hanya terasa badan hangat count 0/1/3/72/18/6, LED 15
Keluhan BAK disangkal
Albumin darah : 4,2 gr/dL
Keluhanb keringat malam dan batuk berdarah disangkal
Apusan darah tepi : Tidak tampak gambaran microfilaria
RPD Pernah mengalami kejadian serupa 1X sejak 1 tahun
terakhir, waktu itu dirawat di RS dan membaik dengan Sputum BTA : -/-/-
beberapa obat Gram sputum :
Riwayat HT & DM disangkal
Faktor Membaik bila pasien istirahat
Memperingan / Memburuk bila beraktivitas berat
Memperburuk
Riwayat Keluarga Ibu pasien riwayat stroke
Ayah pasien riwayat kolesterol dan darah tinggi
Riwayat Suka minum obat tablet putih bila sesak
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal
Pasien memiliki riwayat pergi ke Maluku 1 minggu yang
lalu karena urusan kantor
Merokok 3 bungkus /hari sudah 20 tahun, minum alcohol
2x/minggu
Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan Tampak koloni bakteri kokus gram positif (sugestif streptococcus sp.)
sama
SaO2 : 96%
Pemeriksaan Fisik
Rontgen Thorax :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Gizi : BB 65kg, TB 173cm
TTV : TD 130/80, HR 96, RR 26, S 37,9
Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+3
Thorax (anteposte) :
Hiperlusen bilateral dengan vaskularisasi baik, gambaran jantung pendulum,
pelebaran sela iga, pendataran diafragma
EKG :
Sinus rhytm, tampak gambaran P Pulmonale, deviasi aksis ke kanan, tidak ada T
inverted, ST elevasi / depresi
WD Kor Pulmonale Akut ec PPOK eksaserbasi akut
Terapi Farmakologi
Eritromisin caps 500mg No. XX S 4 dd tab I
Salbutamol tab 4mg No.XX S 4 dd tab I
Bromhexine tab 8mg No. XV S 3 dd tab I
Furosemid amp 20mg No. III S imm
Terapi Non Farmakologi
Nasal Canule O2 2lpm
Rawat inap, hidrasi vena
Rujuk dr. Sp.PD / Sp.JP
Edukasi
Jelaskan penyakit dan kemungkinan cek AGD & kultur, usg tungkai,
echocardiography bila dibutuhkan
Hentikan rokok dan alkohol
STATION 6
Soal:Laki-laki 20 tahun datang ke Poli dengan bentol-bentol merah seluruh tubuh
26. Anamnesis & PF relevan
27. Diagnosis Sementara & 2 DD
28. Pemeriksaan Penunjang (Min.1) & WD
29. Terapi farmakologi, buat resep
30. Edukasi
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Umang, 20 tahun, tinggal di Priuk, nelayan
Keluhan Utama Bentol-bentol merah seluruh tubuh
Keluhan Tambahan Gatal, demam, nyeri perut dan batuk-batuk
RPS Bentol-bentol dirasakan muncul sejak 3 hari lalu, awalnya
sedikit semakin lama semakin banyak dan terasa gatal
Keluhan disertai demam sejak 4 hari terakhir. Demam
diukur suhu tertinggi 38C.
Pasien juga mengeluhkan kadang nyeri perut (tidak jelas
lokasinya) dan kadang batuk-batuk tidak berdahak
Keluhan BAB, BAK dan kuning disangkal disangkal
Keluhan tungkai bengkak disangkal tampak urtikaria generalisata di seluruh tubuh
Keluhan gatal pada anus disangkal
Diagnosis Sementara & 2 DD
RPD Belum pernah kejadian serupa
Suspek skistosomiasis akut
Faktor -
Memperingan / DD/ Skistosomiasis kronis,urtikaria akut, strongiloidiasis, reaksi anafilaktik,
Memperburuk Pemeriksaan Penunjang
Riwayat Keluarga - Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 11.500, Trombosit 312.000, Diff
Riwayat Minum panadol & CTM, keluhan tidak membaik count 0/8/3/65/18/6, LED 16
Pengobatan Analisis Tinja :
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal
Merokok 1 bungkus /hari, tidak minum alkohol
Teman nelayan ada 2 orang dengan keluhan sama
Pasien 1 bulan terakhir pergi di daerah sulawesi tengah
bersama teman-teman nelayannya dan berenang di sungai
(lupa namanya)
Riwayat tidak suka makan daging mentah
3 hari lalu konsumsi ikan hasil tangkapan bersama nelayan
lainnya. Tampak telur schistosoma pada tinja
Pemeriksaan Fisik Skin prick test : reaksi alergi -
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan WD Skistosomiasis akut
Kesadaran : Compos Mentis Terapi Farmakologi
Gizi : BB 55kg, TB 162cm Prazikuantel tab 600mg No. IV S 2 dd tab II
TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 38,1 Paracetamol tab 500mg No. XV S 3 dd tab I
Kepala : Normosefali, Deformitas (-) CTM tab 4mg No.X S 3 dd tab I atau Cetirizine tab 10mg No. V S 1 dd tab I
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+ Edukasi
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-) Jelaskan penyakit
Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1 Hentikan rokok
Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler Istirahat cukup, makanan bergizi dan hidrasi cukup
Abdomen : Datar, nyeri tekan epigastrium (+) minimal, hepar teraba Perhatikan higienitas dan selalu konsumsi air yang sudah dimasak matang
2cm di bawah arcus costae, lien schuffner 2, BU (+) 6x/menit, Hindari berenang / menyelam di daerah endemis
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
STATION 7
Soal:Laki-laki 22 tahun datang ke Poli dengan Kemaluan Gatal
31. Anamnesis & PF relevan
32. Diagnosis & 1 DD
33. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi
34. Edukasi
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Ujang, 22 tahun, tinggal di Pluit, Mahasiswa
Keluhan Utama Kemaluan Gatal
Keluhan Tambahan Bintil-bintil merah di ujung kemaluan
RPS Kemaluan gatal sejak 2 hari lalu disertai adanya bintil-bintil
merah di ujung kemaluan yang semakin lama semakin
banyak
Keluhan nyeri dan keluar cairan dari kemaluan disangkal
Keluhan BAK disangkal, namun kadang ujung kulit penis
menggelembung saat BAK.
Riwayat berhubungan seksual disangkal
RPD Pernah mengalami kejadian serupa 3 bulan lalu dan sembuh
dengan obat minum
Faktor Membaik bila pasien istirahat di ruang berAC
Memperingan / Memburuk bila pasien habis berenang / kepanasan Diagnosis & 1 DD
Memperburuk Balanitis ec Phimosis
Riwayat Keluarga -
DD/ Moluscum contagiosum
Riwayat Minum CTM, keluhan tidak membaik malah ngantuk
Pengobatan WD Balanitis ec Phimosis
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal Terapi Farmakologi
Pasien belum disirkumsisi dan kulit penis tidak bisa ditarik Itraconazole caps 100mg No. XV S 3 dd tab II atau
Merokok 1 bungkus /hari, tidak minum alkohol Ketokonazole krim 2% tube No.I S 2 dd ue
Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan Cetirizine tab 10mg No. X S 1 dd tab I (0-0-I)
sama Terapi Non Farmakologi
Pasien jarang membersihkan ujung penis saat mandi Setelah sembuh kembali untuk rencana sirkumsisi
Pemeriksaan Fisik
Edukasi
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Jelaskan penyakit
Kesadaran : Compos Mentis
Hindari suasan lembap
Gizi : BB 65kg, TB 162cm
Higienitas
TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 36,6
Jangan menarik kulit preputium dengan berlebihan supaya tidak timbul jaringan
Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
parut
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Genitalia : Penis belum disirkumsisi, preputium tidak bisa ditarik
hingga sulcus coronaries, tampak lesi satelit eritema pada glans penis, sekret (-),
OUE tidak eritema.
STATION 8 DD/ Kista pilosebasea, hidradenoma papilaris, Hidrokel kanalis nuck
Soal:Wanita 25 tahun datang ke Poli dengan Benjolan di kemaluan Pemeriksaan Penunjang
35. Anamnesis & PF relevan Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 9.500, Trombosit 312.000, Diff
36. Diagnosis & 2 DD count 0/1/3/74/16/6, LED 26
37. Pemeriksaan Penunjang & WD MRI
38. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi WD: Infeksi Kista Bartholini dekstra
39. Edukasi Terapi Farmakologi
Anamnesis (Autoanamnesis) Cefixime tab 400mg No. X S 1 dd tab I (habiskan)
Keterangan Data Paracetamol tab 500mg No. XV S 3 dd tab I
Identitas Minah, 25 tahun, tinggal di Grogol, ibu RT, beranak 1 Terapi Non Farmakologi
Keluhan Utama Benjolan di kemaluan
Kompres dingin
Keluhan Tambahan Nyeri saat berhubungan seksual, panas di daerah benjolan
Rujuk Sp.B / Sp.OG pro marsupialisasi / pemasangan kateter ward
RPS Benjolan di kemaluan sejak 3 minggu lalu, ukuran sebesar
kelereng dan tidak bertambah besar Edukasi
Pasien mulai merasakan nyeri dan panas di benjolan tersebut Jelaskan penyakit
sejak 2 hari lalu terutama saat berhubungan seksual. Tetap boleh berhubungan seksual
Keluhan keluar cairan kekuningan / kehijauan / darah dari Higienitas daerah kemaluan
kemaluan disangkal
Keluhan gatal disangkal
Tidak ada trauma.
RPD Belum pernah mengalami kejadian serupa
Faktor Membaik bila pasien istirahat
Memperingan / Memburuk bila pasien berhubungan seksual
Memperburuk
Riwayat Keluarga Nenek pasien pernah menderita Ca serviks
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal
Riwayat berganti-ganti pasangan disangkal
Merokok 1 bungkus/hari, tidak minum alkohol
Di lingkungan rumah tidak ada orang dengan keluhan sama
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Gizi : BB 65kg, TB 162cm
TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 37,2
Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Genitalia : a/r 1/3 bawah labium mayor dekstra sisi dalam tampak 1
buah benjolan berdiameter kurang lebih 2cm, berbatas tegas, mobile, konsistensi
kenyal, eritem, nyeri tekan (+), sekret (-).
Diagnosis & 2 DD
Suspek Infeksi Kista Bartholini dekstra
STATION 9
Soal: Wanita 21 tahun datang ke Poli dengan Gatal ketiak kiri
40. Anamnesis & PF relevan
41. Diagnosis & 3 DD
42. Pemeriksaan Penunjang & WD
43. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi
44. Edukasi
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Siti, 21 tahun, tinggal di Kapuk, mahasiswi,
Keluhan Utama Gatal ketiak kiri
Keluhan Tambahan Ketiak merah dan nyeri minimal, sering basah
RPS Ketiak kiri gatal sejak 3 hari lalu
Pasien juga mengeluhkan ketiaknya merah dan nyeri
minimal yang muncul saat pasien menggerakkan lengannya
Pasien juga mengeluhkan ketiaknya sering basah
Riwayat batuk lama demam dan keringat malam disangkal
RPD Pernah mengalami kejadian serupa 2 bulan lalu, membaik
dengan obat minum
Faktor Membaik bila pasien istirahat di ruang AC
Memperingan / Memburuk bila pasien beraktivitas / berkeringat
Memperburuk Diagnosis & 3 DD
Riwayat Keluarga - Hidradenitis Supurativa
Riwayat Minum CTM gatal kadang berkurang lalu muncul lagi DD/ Kandidiasis Intertriginosa, Furunkulosis, Skrofuloderma, Erisipelas
Pengobatan Pemeriksaan Penunjang
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 11.000, Trombosit 212.000, Diff
Pasien habis mencukur bulu ketiaknya 1 minggu yang lalu
count 0/1/3/75/15/6, LED 23
Pasien aktif berolahraga 5X/minggu
Kultur Darah : Staph. Aureus (+)
Merokok 2 bungkus / hari, tidak minum alkohol
Di lingkungan rumah tidak ada orang dengan keluhan sama Terapi Farmakologi
Pemeriksaan Fisik Rifampisin tab 600mg No. X S 1 dd tab I (habiskan) dan
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Klindamisin tab 300mg No. XX S 2 dd tab I (habiskan)
Kesadaran : Compos Mentis
Gizi : BB 85kg, TB 162cm Doksisiklin tab 100mg No. XV S 2 dd tab I atau
TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 37,7 Dapson tab 100mg No. X S 1 dd tab I
Kepala : Normosefali, Deformitas (-) Terapi Non Farmakologi
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+ Rujuk Sp.KK bila berkembang menjadi abses fistula
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-) Edukasi
Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1 Jelaskan penyakit
Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler Pakai pakaian longgar untuk hindari gesekan
Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit, Jangan mencukur daerah ketiak bila berjerawat
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-) Higienitas daerah ketiak
STATION 10 TTV : HR 110, RR 26, S 38,7
Soal: Anak 2 tahun datang ke Poli dibawanya ibunya dengan bengkak kedua tungkai Kepala : Deformitas, rambut berwarna kemerahan dan mudah patah
45. Anamnesis & PF relevan Wajah : Tampak keriput
46. Pemeriksaan Penunjang (minimal 4) & WD Mata : Sedikit cekung, KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 2mm/2mm, RCL
47. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi & RCTL +/+
48. Edukasi Mulut & Tenggorok : Mukosa kering, Faring hiperemis (-)
Anamnesis (Autoanamnesis) Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
Keterangan Data Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
Identitas Mika, 2 tahun, tinggal di Koja, Ibu PNS
Abdomen : Cembung, hepar teraba tepat arcus costae, asites (+) BU (+)
Keluhan Utama Bengkak kedua tungkai
Keluhan Tambahan Rambut berubah warna dan mudah patah, kulit keriput, rewel, batuk 6x/menit,
berdahak, perut membuncit Ekstremitas : LLA 10cm, Akral dingin, CRT <2S, edema (+) nonpitting
RPS Pasien mengalami bengkak pada kedua tungkai sejak 2 bilateral, otot hipotonus, kontur tulang terlihat jelas, turgor kulit melambat
minggu yang dilihat ibunya semakin lama semakin buruk Pemeriksaan Penunjang
1 minggu terakhir, rambut pasien terlihat memerah dan Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 6.000, Trombosit 212.000, Diff
menjadi mudah patah bila dipegang serta kulit terlihat count 0/1/3/55/35/6, LED 7
keriput seperti orang tua disertai perut membuncit
Elektrolit : Na 137, K 3,7
2 bulan terakhir ibu pasien merasa anaknya lebih rewel dan
jadi malas makan, Albumin : 3,2 g/dL
Pasien juga sudah 2 minggu terakhir batuk berdahak putih Profil Gula Darah : GDS 86 mmHg
kental, tidak ada darah Rontgen Thorax :
Keluhan demam, sesak, kejang disangkal
RPD -
Faktor -
Memperingan /
Memperburuk
Riwayat Keluarga Ayah pasien penderita TB paru dan abru konsumsi obat 1
bulan
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal
Pasien jarang bermain karena malas dan sering di dalam Tes Mantoux : 4mm
rumah WD Malnutrisi Energi Protein Tipe Marasmik-Kwasiorkor
Riwayat Nutrisi Pasien sudah tidak minum ASI. Status Imunisasi Tidak Lengkap
Pasien minum susu formula SGM 1X/hari 1 botol 60cc, Terapi Farmakologi
botol dicuci dengan air biasa dan tidak direbus / disterilisasi Vitamin A caps 200.000 IU No. I S 1 dd caps I
bila sudah dipakai.
Kotrimoksasol syr 240mg/5ml fl. No.I S 2 dd cth I
Pasien makan hanya makan nasi tim 5sdm/hari
Snack puding susu dan buah 1 cup. Isoniazid tab 100mg No.VII
Riwayat Pasien dapat berjalan sendiri tanpa dituntun Sacharum lactis qs
Perkembangan Pasien dapat mengucapkan beberapa kata dengan arti Mf pulv da in caps No. X
Pasien dapat menunjuk benda yang diinginkan S 1 dd pulv I
Riwayat Imunisasi Tidak suntik BCG dan Campak Terapi Non Farmakologi
Riwayat Partus Pasien lahir di RS “Melati” prematur dari Ibu P2A1, gestasi Rujuk Sp.A, rawat inap, hidrasi vena
32 minggu dengan riwayat rawat di RS selama 10 hari Edukasi
karena sesak dari lahir. BBL 1700gr, PBL 39cm Jelaskan penyakit dan komplikasi jangka panjang
Ibu Pasien pernah keguguran 1 kali karena perdarahan saat
kehamilan 1 bulan setelah jatuh dari motor Jelaskan pengetahuan gizi & cara menjaga higienitas diri & lingkungan
Pemeriksaan Fisik Catch up imunisasi setelah keluar dari RS
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang & sangat kurus Rutin pantau tumbuh kembang & status gizi berkala
Kesadaran : Compos Mentis
Gizi : BB 7kg, TB 80cm
STATION 11 Refleks patologis : (-), Refleks fisiologis normorefleks
Soal: Laki-laki 65 tahun datang ke Poli dengan Nyeri Sendi Diagnosis Sementara & DD
49. Anamnesis & PF relevan Suspek Polimialgia Reumatik
50. Diagnosis sementara & DD (Min.2) DD/ RA, OA, gout, Fibromialgia
51. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD Pemeriksaan Penunjang
52. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 8.000, Trombosit 212.000, Diff
53. Edukasi count 0/1/3/55/35/6, LED 60
Anamnesis (Autoanamnesis) RF : (-)
Keterangan Data ANA dsDNA : (-)
Identitas Sulis, 65 tahun, tinggal di Gading, pensiunan PNS
As. Urat : 4,5
Keluhan Utama Nyeri sendi pinggul kanan dan bahu kiri
Keluhan Tambahan Kaku sendi, hangat pada sendi-sendi Rontgen Shoulder & Pelvis :
RPS Pasien mengeluh nyeri dan kaku sendi pinggul kanan dan
bahu kiri sejak 2 bulan lalu. Setiap nyeri durasinya sekitar 15
menit, lalu setelah itu sendi menjadi kaku tiba-tiba sekitar
1,5 jam.
Pasien jadi susah bangun tidur, berbalik di tempat tidur.
Pasien susah mengambil benda di tempat tinggi
Kadang pasien juga merasa hangat pada sendi-sendi tersebut
Tidak ada keluhan serupa di sendi lain
Penurunan berat badan disangkal
Trauma disangkal
RPD Riwayat HT dan DM disangkal
Riwayat penyakit sebelumnya disangkal
Faktor Membaik saat diberi obat minum
Memperingan / Memburuk saat pagi hari setelah istirahat
Memperburuk
Riwayat Keluarga Ibu pasien dulu riwayat radang sendi autoimun
Riwayat Pasien rutin mengkonsumsi cataflam bila nyeri, nyeri
Pengobatan berkurang tapi kemudian muncul lagi.
Pasien biasa minum obat yang diminumkan pagi dan siang
hari, dan membaik. Obat pasien sedang habis saat ini.
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal Osteofit (-), Fraktur (-), Lesi litik / blastik (-)
Pasien berolahraga 1X/minggu 30 menit berjalan-jalan di WD Polimialgia Reumatik
kompleks rumah Terapi Farmakologi
Merokok 2 bungkus / hari, minum alcohol 1X/minggu Prednison tab 5mg No. XX S 1 dd tab II (I-0-0)
Pemeriksaan Fisik
Na diclofenac tab 50mg No. XX S 3 dd tab I / bila nyeri
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Terapi Non Farmakologi
Kesadaran : Compos Mentis
Rujuk Sp.OT
Gizi : BB 65kg, TB 168cm
Edukasi
TTV : TD 120/70, HR 88, RR 18, S 36,7
Jelaskan penyakit
Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
Gangguan akan menimbulkan hambatan aktivitas, butuh bantuan keluarga
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
Abdomen : datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Motorik : ROM terbatas, Glenohumeral joint sinistra dan hip joint
sinistra eritema hangat., normotonus
STATION 12 Diagnosis Sementara & DD
Soal: Wanita 42 tahun datang ke Poli dengan BAB Cair Keracunan Makanan dengan Dehidrasi Sedang Berat
54. Anamnesis & PF relevan DD/ Intoleransi Makanan, GEA
55. Diagnosis sementara & DD (Min.2) Pemeriksaan Penunjang
56. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 8.000, Trombosit 212.000, Diff
57. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi count 0/1/3/55/35/6, LED 4
58. Edukasi Elektrolit : Na 128, K 3,6
Anamnesis (Autoanamnesis) Keton Urin : (-)
Keterangan Data Analisis Tinja : Eristrosit (-), Leukosit (-), Telur (-), Cacing (-), Parasit (-)
Identitas Surti, 42 tahun, tinggal di Puri, Koki
WD Keracunan Makanan dengan Dehidrasi Sedang Berat
Keluhan Utama BAB cair
Terapi Farmakologi
Keluhan Tambahan Nyeri perut, kembung, lemas, muntah
Lomotil (Diphenoxylate + atropine) 2,5mg No. XXX S 4 dd tab II
RPS Pasien mengeluh BAB cair sejak 5 jam yang lalu. BAB tidak
ada lendir dan darah, masih ada ampas warna coklat, bau Zinc tab 20mg No. XX S 1 dd tab I
seperti feses biasa. BAB sudah 8X. Ondansetron tab 8 mg No. X S 3 dd tab I / bila mual
Keluhan disertai nyeri perut hilang timbul (lokasi tidak jelas) Terapi Non Farmakologi
dan kembung Rawat inap untuk hidrasi vena
Pasien setiap makan dan minum muntah Rujuk Sp.PD
Penurunan berat badan disangkal
Edukasi
Trauma dan demam disangkal
Jelaskan penyakit
RPD Riwayat HT dan DM disangkal
Riwayat penyakit sebelumnya disangkal Hindari makanan higienitas buruk
Faktor - Perbanyak konsumsi
Memperingan /
Memperburuk
Riwayat Keluarga -
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan Riwayat alergi disangkal
Pasien habis memasak catering berbahan dasar ikan dan dari
pemeriksaan didaptkan ikan kurang matang
Ada sekitar 20 orang tamu mengalami keluhan yang sama
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Somnolen
Gizi : BB 65kg, TB 168cm
TTV : TD 90/60, HR 104, RR 22, S 36,7
Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Mulut & Tenggorok : Mukosa kering, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
Abdomen : datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 30x/menit,
turogor kulit kembali lambat
Ekstremitas : Akral dingin, CRT <2S, edema (-)
STATION 13 Kesadaran : Somnolen
Soal: Anak 15 bulan dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan kejang Gizi : BB 10kg, PB 72cm
59. Anamnesis & PF relevan TTV : HR 110, RR 26, S 38,7
60. Diagnosis Sementara & 2 DD Kepala : Normosefali, Deformitas (-), Ubun2 menutup
61. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD Mata : Sedikit cekung, KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 2mm/2mm, RCL
62. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi & RCTL +/+
63. Edukasi Mulut & Tenggorok : Mukosa kering, Faring hiperemis (-)
Anamnesis (Alloanamnesis dengan orang tua pasien) Leher : KGB (-)
Keterangan Data
Thorax : Retraksi (-), Wheezing (+), Rhonki (-)
Identitas Umi, 15 bulan, tinggal bersama orang tua di Bandengan
Abdomen : Cembung, BU (+) 10x/menit, turgor kembali lambat
Keluhan Utama Kejang di Rumah (saat ini sudah berhenti)
Keluhan Tambahan Demam, malas makan dan minum, cenderung mengantuk, batuk. Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
RPS Kejang awalnya kaku satu badan, lalu tiba-tiba kelojotan. Neurologis : Rangsang meningeal (-), Refleks Patologis (-)
Kira-kira 20 menit, kejang berhenti dan anak menangis. 5 Diagnosis Sementara & 2 DD
jam yang lalu juga mengalami kejadian sama, hanya 10 Kejang Demam Kompleks dengan Dehidrasi Ringan-Sedang ec Low Intake
menit. DD/ Ensefalitis, Epilepsi
Pasien sejak 1 hari lalu demam tinggi, diukur 39C.
Status Imunisasi tidak lengkap
Sejak kemarin pasien juga jadi malas makan dan minum,
dan sering mengantuk tidak jelas. Status Gizi cukup
Pasien sejak 3 hari lalu batuk-batuk hilang timbul, tidak Pemeriksaan Penunjang & WD
keluar dahak. Darah Lengkap : Hb 12, Ht 37, Leukosit 4.500, Trombosit 275.000, Diff
Riwayat keluar cairan dari telinga disangkal, gangguan count 0/1/3/75/18/3, LED 8
pencernaan dan berkemih disangkal. Riwayat penurunan GDS : 88
kesadaran disangkal.
Elektrolit : Na 138, K 3,6
RPD -
Rontgen Thorax :
Faktor Membaik bila demam turun
Memperingan / Memburuk bila demam naik
Memperburuk
Riwayat Keluarga Ayah pasien perokok aktif, 1 bungkus / hari, sudah 1
minggu terakhir batuk berdahak putih kental dan demam.
Sedang dalam pengobatan.
Kakak usia 4 tahun tidak ada keluhan serupa.
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Nutrisi Pasien sudah tidak minum ASI.
Pasien minum susu formula SGM 1X/hari 1 botol 120cc, Terapi Farmakologi
botol dicuci dengan air biasa dan tidak direbus / disterilisasi Paracetamol Drop 100mg/cc fl. 15cc No. I S 3 dd 1cc atau bila demam
bila sudah dipakai.
Diazepam syr 2mg/5cc fl. 60cc No. I S 3 dd cth 1,5 ATAU
Makan nasi tim lauk cincang dan sayur 1x/hari habis
setengah porsi Diazepam rectal tube 10mg No. X S 3 dd tube I sampai demam hilang
Snack puding susu dan buah 1 cup. Terapi Non Farmakologi
Riwayat Pasien dapat berjalan sendiri tanpa dituntun Rawat inap, pasang IV line untuk rehidrasi
Perkembangan Pasien dapat mengucapkan beberapa kata dengan arti Rujuk dr. Sp.A
Pasien dapat menunjuk benda yang diinginkan Edukasi
Riwayat Imunisasi Semua lengkap kecuali campak usia 9 bulan belum dapat Indikasi rawat pasien (kejang pertama kali, kejang kompleks, rencana pungsi
Riwayat Partus Pasien lahir di RS “Melati” prematur dari Ibu P2A1, gestasi lumbal & CT Scan kepala)
32 minggu dengan riwayat rawat di RS selama 10 hari
karena sesak dari lahir. BBL 1700gr, PBL 39cm Prognosis, rekurensi dan efek samping kejang
Ibu Pasien pernah keguguran 1 kali karena perdarahan saat Catch-up Imunisasi campak saat sudah sembuh dan keluar RS
kehamilan 1 bulan setelah jatuh dari motor Meningkatkan higienitas (cuci botol susu) dan edukasi orang tua memakai masker
Pemeriksaan Fisik bila sakit
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
STATION 14