Anda di halaman 1dari 21

STATION 1  Sensorik : Sensoris Maleolus medialis dekstra hingga plantar pedis

Soal: Laki-laki 25 tahun datang ke Poli dengan keluhan nyeri telapak kaki kanan dekstra menurun, Tinel’s sign N.tibialis posterior (+), nyeri tekan (-), eritema (-),
1. Anamnesis & PF relevan hangat (-), vaskularisasi teratur, kuat, penuh
2. Diagnosis Sementara & 2 DD  ABI : 0,9
3. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD  Neurologis lain : Rangsang meningeal (-), Refleks Patologis (-), Refleks
4. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi fisiologi normorefleks
5. Edukasi Diagnosis Sementara & 2 DD
Anamnesis  Tarsal tunnel syndrome dekstra
Keterangan Data  DD/ Neuropati Idiopatik, Neuropati suspek DM, compartment syndrome, kompresi
Identitas Akbar, 25 tahun, polisi kista ganglion, plantar fasciitis
Keluhan Utama Nyeri telapak kaki kanan
Pemeriksaan Penunjang & WD
Keluhan Tambahan Kesemutan dan kadang kebas
 Darah Lengkap : Hb 12, Ht 37, Leukosit 4.500, Trombosit 275.000, Diff
RPS  Nyeri telapak kaki kanan hilang timbul dirasakan sejak 1
bulan yang lalu, memburuk sejak 3 hari terakhir count 0/1/3/55/33/8, LED 8
 Kadang merasakan kesemutan dan kebas saat beraktivitas  GDP ; GDS : 95, 116
 Keluhan tidak memburuk bila pasien melangkah atau  HbA1c :6
mengangkat kaki  Radiologi :
 Keluhan panas disangkal Rontgen Ankle Dekstra MRI Ankle
 Riwayat trauma disangkal
 Riwayat benjolan disangkal
 Riwayat gejala DM disangkal
RPD  Riwayat DM & HT disangkal
 Sebelumnya belum pernah
Faktor  Membaik bila istirahat, duduk atau berbaring
Memperingan /  Memburuk bila digunakan menumpu atau berdiri lama,
Memperburuk atau saat menekuk telapak kaki keatas & kearah dalam
Riwayat Keluarga -
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan  Pasien baru menjalani pelatihan fisik kurang lebih 5 hari
lalu dengan banyak aktivitas dan berdiri dalam waktu lama Rontgen: tidak tampak garis fraktur, dislokasi, lesi litik blastik & soft tissue edema
 Alergi disangkal MRI: di region medialinferior maleolus medialis dekstra tampak kompresi N.tibialis
 Merokok 1 bungkus per hari, tidak minum alcohol posterior dekstra oleh synovial fluid ganglion cysts
 Tidak konsumsi NAPZA WD : Tarsal Tunnel Syndrome Dekstra ec Synovial Fluid Ganglion Cysts
Pemeriksaan Fisik Terapi Farmakologi
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan  Methylocabalamin tab 500ug No. XV S 3 dd tab I
 Kesadaran : Kompos Mentis  Asam Mefenamat No. XV S 3 dd tab 1 pc bila nyeri
 Gizi : BB 75kg, PB 178cm Terapi Non Farmakologi
 TTV : TD 110/70, HR 88, RR 16, S 36,7  Rawat jalan
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)  Rujuk dr. Sp.S / Sp.B untuk evaluasi lebih lanjut
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 2mm/2mm, RCL & RCTL +/+ Edukasi
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, sianosis (-), Faring hiperemis (-)  Penyakit pasien (penyebab, prognosis)
 Leher : KGB (-)  Kontrol berkala terutama kemungkinan injeksi stertoid / pembedahan
 Thorax : Simetris, Retraksi (-), Wheezing (-), Rhonki (-)  Edukasi untuk mengurangi aktivitas yang menggunakan pergelangan kaki
 Abdomen : Cembung, BU (+) 10x/menit
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-), massa (-)
 Motorik : 5/5/5/5, Dorsofleksi-eversi tes (+)
STATION 2

Soal:Laki-laki 23 tahun datang ke IGD dibawa temannya dengan penurunan kesadaran Pemeriksaan Fisik
6. Anamnesis & PF relevan  Keadaan Umum : Tampak sakit berat
7. Diagnosis sementara dan 2 DD  Kesadaran : Sopor, GCS 10 (E3M4V3)
8. Pemeriksaan penunjang (min. 1) dan Diagnosis Kerja  Gizi : BB 75kg, PB 178cm
9. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi  TTV : TD 100/70, HR 108, RR 24, S 36,7
10. Edukasi  Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 1mm/1mm, RCL & RCTL -/-
Anamnesis (Alloanamnesis dengan teman pasien)
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, sianosis (-), Faring hiperemis (-)
Keterangan Data
 Leher : KGB (-)
Identitas Bori, 23 tahun, mahasiswa, tinggal di Kapuk
Keluhan Utama Penurunan kesadaran  Thorax : Simetris, Retraksi (-), Wheezing (-), Rhonki (-)
Keluhan Tambahan Bicara cadel, mual muntah, tertawa & meracau sendiri  Abdomen : Cembung, BU (+) 10x/menit
RPS  Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 1 jam SMRS,  Ekstremitas : Akral dingin, CRT <2S, edema (-)
didahului pasien sering menguap lalu lama-lama semakin  Neurologis : Rangsang meningeal (-), Refleks Patologis (-), Refleks
lemas fisiologi normorefleks
 Sejak 1 jam SMRS pasien mulai berbicara meracau dan Diagnosis Kerja & 2 DD
kadang tertawa sendiri, lalu terdengar seperti cadel.
 Suspek Intoksikasi Opioid
 Pasien juga sempat mual muntah 1X berisi makanan, tidak
ada darah maupun cairan kuning kehijauan  DD/ Gejala putus zat opioid, intoksikasi alkohol, stroke hemoragik, trauma capitis
 Sebelum mengalami penurunan kesadaran, pasien tidak Pemeriksaan Penunjang
terlihat nyeri kepala  Darah Lengkap : Hb 12, Ht 37, Leukosit 4.500, Trombosit 275.000, Diff
 Riwayat trauma disangkal count 0/1/3/55/33/8, LED 8
 Riwayat demam, kejang, penurunan BB disangkal  Nalorfine Test : Kadar heroin dalam urin 5mg%
RPD  Riwayat HT & DM disangkal  CT Scan brain non contrast:
 Pasien pernah mengalami hal serupa 3 bulan lalu, sembuh
setelah diinfus dan mendapat obat dari selang infus
Faktor -
Memperingan /
Memperburuk
Riwayat Keluarga  Ayah pasien baru meninggal 6 bulan yang lalu dan pasien
memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat dengan ayah
 Tidak ada keluarga dengan keluhan sama
Riwayat  Pasien rutin pergi puskesmas kecamatan setiap pagi selama
Pengobatan 5 bulan terakhir untuk mendapat pengobatan rutin seperti
minuman
Riwayat Kebiasaan  Pasien awalnya seorang aktivis kampus, lalu mendadak Normal brain ct scan
murung setelah ayahnya meninggal
WD : Intoksikasi Opioid
 Pasien merokok 1 bungkus per hari sejak 6 bulan terakhir
dan minum alcohol 2 botol setiap akhir pekan bersama Terapi Farmakologi
teman kampus  Naloxone HCl amp 2ml No. III S imm (0,4mg / 1cc setiap 2-3 menit)
 Pasien 2 jam SMRS sedang melakukan pesta minum Terapi Non Farmakologi
minuman keras bersama temannya dan mengonsumsi  Rawat inap, hidrasi vena
beberapa obat-obatan bubuk berwarna putih  Rujuk dr. Sp.KJ
Edukasi
 Penyakit pasien dan penyebab
 Indikasi rawat (penurunan kesadaran,m hidrasi vena, antidotum)
 Rutin terapi metadon di puskesmas
 Perbanyak aktivitas untuk mengalihkan pikiran
STATION 3 KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Soal:Laki-laki 55 tahun datang Poli dengan keluhan kelopak mata kiri merah Palpebra superior sinistra eritema, nyeri tekan (+), massa (-), fluktuasi (-)
11. Anamnesis & PF relevan Kornea jernih, lensa jernih, iris baik, sekret encer jernih
12. Diagnosis Sementara & 3 DD Visus ODS 6/6, pupil distansia 58mm
13. Pemeriksaan Penunjang (Min.1) & WD Lapang pandang sama dengan pemeriksa, nyeri gerak bola mata (-)
14. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi TIO palpasi normal
15. Edukasi Funduskopi: (Normal)
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Charlie, 55 tahun, tinggal di Karet, pekerja kantoran, beristri dan 2 anak
Keluhan Utama Kelopak mata kiri merah
Keluhan Tambahan Kelopak mata kiri nyeri
RPS  Kelopak mata kiri merah sejak 3 hari lalu dan nyeri bila
ditekan
 Tidak ada penurunan pandangan
 Tidak ada sekret maupun benjolan  Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-)
 Riwayat nyeri saat menggerakkan bola mata disangkal  Leher : KGB (-)
 Riwayat gatal dan mata lengket disangkal
 Thorax : Retraksi (-), Perkusi sonor, Wheezing (-), Rhonki (-)
 Riwayat demam, trauma disangkal
RPD  1 minggu yang lalu flu berat hingga ingus kuning kental  Abdomen : Datar, BU (+) 8x/menit, hepatosplenomegali (-)
Riwayat Keluarga  -  Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Faktor  Membaik bila pasien menutup mata / istirahat Diagnosis & 2 DD
Memperingan /  Memburuk bila pasien berkedip  Dakrioadenitis OS
Memperburuk  DD/ Dakriosistitis OS, Hordeolum Interna OS, Abses Palpebra OS, selulitis orbita
Riwayat  Minum obat anti nyeri, keluhan membaik namun muncul OS
Pengobatan kembali beberapa jam kemudian Pemeriksaan Penunjang
 Pakai Rohto 4X/hari, keluhan tidak membaik
 Darah Lengkap : Hb 13, Ht 40, Leukosit 9.500, Trombosit 276.000, Diff
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
count 0/1/3/72/38/6, LED 18
 Pasien bekerja di kantor dan duduk di depan komputer
sekitar 10 jam perhari  Tes Anel : tidak ada sumbatan sacus lakrimalis
 Pasien jarang mengucek mata dan sering mencuci tangan WD  Dakrioadenitis OS
 Merokok 2 bungkus /hari, tidak minum alcohol Terapi Farmakologi
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan  Ofloxacin Eye Drop 0,3% fl. No. I S 4 dd gtt II OS
sama  Na diklofenak tab 50mg No. XV S 3 dd tab I pc / bila nyeri / analgetik lain
Pemeriksaan Fisik Terapi Non Farmakologi
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan  Rawat jalan
 Kesadaran : Compos Mentis  Rujuk dr. Sp.M bila tidak membaik
 Gizi : BB 75kg, TB 182cm Edukasi
 TTV : TD 110/70, HR 72, RR 18, S 36,7  Jelaskan penyakit
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)  Kompres hangat 3-4X/hari
 Mata :
STATION 4 Faring hiperemis (-), T1/T1, palatum molle dekstra edema hiperemis, detritus (+),
Soal:Wanita 35 tahun datang ke IGD dengan Nyeri Tenggorokan fluktuasi (+), terdapat pendorongan uvula ke sinistra
16. Anamnesis & PF relevan  Leher : KGB teraba 1 buah pada submandibula dekstra batas tegas,
17. Diagnosis Sementara & 2 DD konsistensi kenyal, 1cm, otot napas tambahan (-)
18. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD  Thorax : simertris, vesikuler +/+, BJ I & II reguler, kardiomegali (-)
19. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi  Abdomen : Datar, hepatomegali (-), BU (+) 7x/menit,
20. Edukasi  Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Anamnesis (Autoanamnesis) Diagnosis Sementara & 2 DD
Keterangan Data  Abses peritonsilar dekstra
Identitas Ajeng, 35 tahun, tinggal di Tanjung Duren, Ibu RT  DD/ Tonsilitis, suspek Ca nasofaring, faringitis
Keluhan Utama Nyeri tenggorokan
Pemeriksaan Penunjang
Keluhan Tambahan Nyeri telan, demam, suara bergumam, bau mulut, trismus
 Darah Lengkap : Hb 14, Ht 44, Leukosit 14.200, Trombosit 286.000, Diff
RPS  Nyeri tenggorokan dan menelan sejak 2 minggu lalu, disertai
demam hilang timbul (suhu tertinggi 38,9) namun count 0/1/3/78/16/2, LED 25
memburuk 2 hari terakhir  SaO2 : 96%
 Sejak 2 hari lalu susah membuka mulut, dan suara berubah  Rontgen Servikal Lateral :
seperti menggumam dan mulut menjadi lebih berbau Rontgen Servikal CT scan neck
 Penurunan BB dan benjolan di leher disangkal
 Keluhan sesak disangkal
RPD  2 minggu lalu ke dokter dengan nyeri tenggorok karena ada
duri yang menancap di tenggorokan, namun sudah bisa
diambil
Faktor  Membaik bila pasien istirahat
Memperingan /  Memburuk bila beraktivitas
Memperburuk
Riwayat Keluarga  Ayah pasien meninggal karena Ca Nasofaring
Riwayat  Minum Degirol 3X sehari tidak ada perubahan
Rontgen : tampak soft tissue edema di area servikal anterior, posteroinferior
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal submandibula
 Pasien hobi konsumsi minuman dingin dan gorengan panas CT : tampak lesi hipodense di area peritonsilar dekstra dengan pendorongan uvula kearah
 Merokok 2 bungkus /hari, tidak minum alcohol sinistra
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan WD  Abses peritonsilar dekstra
sama Terapi Farmakologi
Pemeriksaan Fisik  Co-amoksiclav tab 625mg No. XV S 3 dd tab I
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang  Na diklofenak tab 50mg No. XV S 3 dd tab I / bila nyeri / analgetik lain
 Kesadaran : Compos Mentis  Paracetamol tab 500mg No XV. S 3 dd tab I
 Gizi : BB 62kg, TB 168cm  Sol Povidon Iodin 1% fl. No.1 S 3 dd garg
 TTV : TD 110/70, HR 96, RR 24, S 38,8 Terapi Non Farmakologi
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)  Kompres dingin leher kanan 3-4X/hari
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+  Rujuk dr. Sp.THT pro Drainase abses
 Mulut : Mukosa basah, sianosis (-) trismus grade II Edukasi
 Tenggorok :  Jelaskan penyakit terutama penyebab dan komplikasi
 Kurangi makanan minuman iritatif
 Bed rest
STATION 5 - Inspeksi : Iga mendatar, sela iga melebar, barrel chest (+), Ictus cordis
Soal:Laki-laki 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan tungkai bengkak tidak terlihat
21. Anamnesis & PF relevan - Palpasi : Napas Simetris, stem fremitus menurun, Ictus cordis tidak
22. Diagnosis Sementara & 2 DD teraba
23. Pemeriksaan Penunjang (Min.5) & WD - Perkusi : Hipersonor, BPH ICS VII, batas kanan jantung ICS IV
24. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi parasternal dekstra, batas kiri ICS V parasternal sinistra, batas atas ICS III
25. Edukasi parasternal sinistra
Anamnesis (Autoanamnesis) - Auskultasi : Vesikuler menurun, rhonki basah kasar +/+, wheezing -/-,
Keterangan Data M1>M2, T1>T2, A2>A1, P2>P1, murmur (-), gallop (-)
Identitas Ujo, 57 tahun, tinggal di Penjaringan, Pekerja kantor, beristri dan 3  Abdomen : Cembung, hepar teraba 2cm dibawah arcus costae,
anak hepatojugular reflex (+), ballottement -/-, Ascites (+), BU (+) 9x/menit,
Keluhan Utama Tungkai bengkak  Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (+/+) non pitting dari genu
Keluhan Tambahan Sesak napas, batuk berdahak, perut membuncit, BB berkurang
bilateral ke distal, tidak teraba adanya pembesaran KGB inguinal
RPS  Kedua tungkai kaki dirasakan membengkak sejak 2 hari
yang lalu dari ujung kaki sampai ke lutut Diagnosis Sementara & 2 DD
 Keluhan disertai sesak napas hilang timbul dan tidak  Kor pulmonale akut
dipengaruhi posisi, batuk berdahak berwarna kuning  DD/ kor pulmonale kronik, PPOK eksaserbasi akut, filariasis, CKD, CHF, edema
kehijauan kental pulmo
 Pasien juga merasa perutnya membuncit 1 hari terakhir Pemeriksaan Penunjang
 BB pasien turun 8 kg 1 bulan terakhir  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 9.200, Trombosit 312.000, Diff
 Pasien tidak merasakan demam hanya terasa badan hangat count 0/1/3/72/18/6, LED 15
 Keluhan BAK disangkal
 Albumin darah : 4,2 gr/dL
 Keluhanb keringat malam dan batuk berdarah disangkal
 Apusan darah tepi : Tidak tampak gambaran microfilaria
RPD  Pernah mengalami kejadian serupa 1X sejak 1 tahun
terakhir, waktu itu dirawat di RS dan membaik dengan  Sputum BTA : -/-/-
beberapa obat  Gram sputum :
 Riwayat HT & DM disangkal
Faktor  Membaik bila pasien istirahat
Memperingan /  Memburuk bila beraktivitas berat
Memperburuk
Riwayat Keluarga  Ibu pasien riwayat stroke
 Ayah pasien riwayat kolesterol dan darah tinggi
Riwayat  Suka minum obat tablet putih bila sesak
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
 Pasien memiliki riwayat pergi ke Maluku 1 minggu yang
lalu karena urusan kantor
 Merokok 3 bungkus /hari sudah 20 tahun, minum alcohol
2x/minggu
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan Tampak koloni bakteri kokus gram positif (sugestif streptococcus sp.)
sama
 SaO2 : 96%
Pemeriksaan Fisik
 Rontgen Thorax :
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Gizi : BB 65kg, TB 173cm
 TTV : TD 130/80, HR 96, RR 26, S 37,9
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+3
 Thorax (anteposte) :
Hiperlusen bilateral dengan vaskularisasi baik, gambaran jantung pendulum,
pelebaran sela iga, pendataran diafragma
 EKG :

Sinus rhytm, tampak gambaran P Pulmonale, deviasi aksis ke kanan, tidak ada T
inverted, ST elevasi / depresi
WD  Kor Pulmonale Akut ec PPOK eksaserbasi akut
Terapi Farmakologi
 Eritromisin caps 500mg No. XX S 4 dd tab I
 Salbutamol tab 4mg No.XX S 4 dd tab I
 Bromhexine tab 8mg No. XV S 3 dd tab I
 Furosemid amp 20mg No. III S imm
Terapi Non Farmakologi
 Nasal Canule O2 2lpm
 Rawat inap, hidrasi vena
 Rujuk dr. Sp.PD / Sp.JP
Edukasi
 Jelaskan penyakit dan kemungkinan cek AGD & kultur, usg tungkai,
echocardiography bila dibutuhkan
 Hentikan rokok dan alkohol
STATION 6
Soal:Laki-laki 20 tahun datang ke Poli dengan bentol-bentol merah seluruh tubuh
26. Anamnesis & PF relevan
27. Diagnosis Sementara & 2 DD
28. Pemeriksaan Penunjang (Min.1) & WD
29. Terapi farmakologi, buat resep
30. Edukasi
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Umang, 20 tahun, tinggal di Priuk, nelayan
Keluhan Utama Bentol-bentol merah seluruh tubuh
Keluhan Tambahan Gatal, demam, nyeri perut dan batuk-batuk
RPS  Bentol-bentol dirasakan muncul sejak 3 hari lalu, awalnya
sedikit semakin lama semakin banyak dan terasa gatal
 Keluhan disertai demam sejak 4 hari terakhir. Demam
diukur suhu tertinggi 38C.
 Pasien juga mengeluhkan kadang nyeri perut (tidak jelas
lokasinya) dan kadang batuk-batuk tidak berdahak
 Keluhan BAB, BAK dan kuning disangkal disangkal
 Keluhan tungkai bengkak disangkal  tampak urtikaria generalisata di seluruh tubuh
 Keluhan gatal pada anus disangkal
Diagnosis Sementara & 2 DD
RPD  Belum pernah kejadian serupa
 Suspek skistosomiasis akut
Faktor -
Memperingan /  DD/ Skistosomiasis kronis,urtikaria akut, strongiloidiasis, reaksi anafilaktik,
Memperburuk Pemeriksaan Penunjang
Riwayat Keluarga -  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 11.500, Trombosit 312.000, Diff
Riwayat  Minum panadol & CTM, keluhan tidak membaik count 0/8/3/65/18/6, LED 16
Pengobatan  Analisis Tinja :
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
 Merokok 1 bungkus /hari, tidak minum alkohol
 Teman nelayan ada 2 orang dengan keluhan sama
 Pasien 1 bulan terakhir pergi di daerah sulawesi tengah
bersama teman-teman nelayannya dan berenang di sungai
(lupa namanya)
 Riwayat tidak suka makan daging mentah
 3 hari lalu konsumsi ikan hasil tangkapan bersama nelayan
lainnya. Tampak telur schistosoma pada tinja
Pemeriksaan Fisik  Skin prick test : reaksi alergi -
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan WD  Skistosomiasis akut
 Kesadaran : Compos Mentis Terapi Farmakologi
 Gizi : BB 55kg, TB 162cm  Prazikuantel tab 600mg No. IV S 2 dd tab II
 TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 38,1  Paracetamol tab 500mg No. XV S 3 dd tab I
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)  CTM tab 4mg No.X S 3 dd tab I atau Cetirizine tab 10mg No. V S 1 dd tab I
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+ Edukasi
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)  Jelaskan penyakit
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1  Hentikan rokok
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler  Istirahat cukup, makanan bergizi dan hidrasi cukup
 Abdomen : Datar, nyeri tekan epigastrium (+) minimal, hepar teraba  Perhatikan higienitas dan selalu konsumsi air yang sudah dimasak matang
2cm di bawah arcus costae, lien schuffner 2, BU (+) 6x/menit,  Hindari berenang / menyelam di daerah endemis
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
STATION 7
Soal:Laki-laki 22 tahun datang ke Poli dengan Kemaluan Gatal
31. Anamnesis & PF relevan
32. Diagnosis & 1 DD
33. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi
34. Edukasi
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Ujang, 22 tahun, tinggal di Pluit, Mahasiswa
Keluhan Utama Kemaluan Gatal
Keluhan Tambahan Bintil-bintil merah di ujung kemaluan
RPS  Kemaluan gatal sejak 2 hari lalu disertai adanya bintil-bintil
merah di ujung kemaluan yang semakin lama semakin
banyak
 Keluhan nyeri dan keluar cairan dari kemaluan disangkal
 Keluhan BAK disangkal, namun kadang ujung kulit penis
menggelembung saat BAK.
 Riwayat berhubungan seksual disangkal
RPD  Pernah mengalami kejadian serupa 3 bulan lalu dan sembuh
dengan obat minum
Faktor  Membaik bila pasien istirahat di ruang berAC
Memperingan /  Memburuk bila pasien habis berenang / kepanasan Diagnosis & 1 DD
Memperburuk  Balanitis ec Phimosis
Riwayat Keluarga -
 DD/ Moluscum contagiosum
Riwayat  Minum CTM, keluhan tidak membaik malah ngantuk
Pengobatan WD  Balanitis ec Phimosis
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal Terapi Farmakologi
 Pasien belum disirkumsisi dan kulit penis tidak bisa ditarik  Itraconazole caps 100mg No. XV S 3 dd tab II atau
 Merokok 1 bungkus /hari, tidak minum alkohol  Ketokonazole krim 2% tube No.I S 2 dd ue
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan  Cetirizine tab 10mg No. X S 1 dd tab I (0-0-I)
sama Terapi Non Farmakologi
 Pasien jarang membersihkan ujung penis saat mandi  Setelah sembuh kembali untuk rencana sirkumsisi
Pemeriksaan Fisik
Edukasi
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Jelaskan penyakit
 Kesadaran : Compos Mentis
 Hindari suasan lembap
 Gizi : BB 65kg, TB 162cm
 Higienitas
 TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 36,6
 Jangan menarik kulit preputium dengan berlebihan supaya tidak timbul jaringan
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
parut
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
 Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
 Genitalia : Penis belum disirkumsisi, preputium tidak bisa ditarik
hingga sulcus coronaries, tampak lesi satelit eritema pada glans penis, sekret (-),
OUE tidak eritema.
STATION 8  DD/ Kista pilosebasea, hidradenoma papilaris, Hidrokel kanalis nuck
Soal:Wanita 25 tahun datang ke Poli dengan Benjolan di kemaluan Pemeriksaan Penunjang
35. Anamnesis & PF relevan  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 9.500, Trombosit 312.000, Diff
36. Diagnosis & 2 DD count 0/1/3/74/16/6, LED 26
37. Pemeriksaan Penunjang & WD  MRI
38. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi WD: Infeksi Kista Bartholini dekstra
39. Edukasi Terapi Farmakologi
Anamnesis (Autoanamnesis)  Cefixime tab 400mg No. X S 1 dd tab I (habiskan)
Keterangan Data  Paracetamol tab 500mg No. XV S 3 dd tab I
Identitas Minah, 25 tahun, tinggal di Grogol, ibu RT, beranak 1 Terapi Non Farmakologi
Keluhan Utama Benjolan di kemaluan
 Kompres dingin
Keluhan Tambahan Nyeri saat berhubungan seksual, panas di daerah benjolan
 Rujuk Sp.B / Sp.OG pro marsupialisasi / pemasangan kateter ward
RPS  Benjolan di kemaluan sejak 3 minggu lalu, ukuran sebesar
kelereng dan tidak bertambah besar Edukasi
 Pasien mulai merasakan nyeri dan panas di benjolan tersebut  Jelaskan penyakit
sejak 2 hari lalu terutama saat berhubungan seksual.  Tetap boleh berhubungan seksual
 Keluhan keluar cairan kekuningan / kehijauan / darah dari  Higienitas daerah kemaluan
kemaluan disangkal
 Keluhan gatal disangkal
 Tidak ada trauma.
RPD  Belum pernah mengalami kejadian serupa
Faktor  Membaik bila pasien istirahat
Memperingan /  Memburuk bila pasien berhubungan seksual
Memperburuk
Riwayat Keluarga  Nenek pasien pernah menderita Ca serviks
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
 Riwayat berganti-ganti pasangan disangkal
 Merokok 1 bungkus/hari, tidak minum alkohol
 Di lingkungan rumah tidak ada orang dengan keluhan sama
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis
 Gizi : BB 65kg, TB 162cm
 TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 37,2
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
 Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
 Genitalia : a/r 1/3 bawah labium mayor dekstra sisi dalam tampak 1
buah benjolan berdiameter kurang lebih 2cm, berbatas tegas, mobile, konsistensi
kenyal, eritem, nyeri tekan (+), sekret (-).

Diagnosis & 2 DD
 Suspek Infeksi Kista Bartholini dekstra
STATION 9
Soal: Wanita 21 tahun datang ke Poli dengan Gatal ketiak kiri
40. Anamnesis & PF relevan
41. Diagnosis & 3 DD
42. Pemeriksaan Penunjang & WD
43. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi
44. Edukasi
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Siti, 21 tahun, tinggal di Kapuk, mahasiswi,
Keluhan Utama Gatal ketiak kiri
Keluhan Tambahan Ketiak merah dan nyeri minimal, sering basah
RPS  Ketiak kiri gatal sejak 3 hari lalu
 Pasien juga mengeluhkan ketiaknya merah dan nyeri
minimal yang muncul saat pasien menggerakkan lengannya
 Pasien juga mengeluhkan ketiaknya sering basah
 Riwayat batuk lama demam dan keringat malam disangkal
RPD  Pernah mengalami kejadian serupa 2 bulan lalu, membaik
dengan obat minum
Faktor  Membaik bila pasien istirahat di ruang AC
Memperingan /  Memburuk bila pasien beraktivitas / berkeringat
Memperburuk Diagnosis & 3 DD
Riwayat Keluarga -  Hidradenitis Supurativa
Riwayat  Minum CTM gatal kadang berkurang lalu muncul lagi  DD/ Kandidiasis Intertriginosa, Furunkulosis, Skrofuloderma, Erisipelas
Pengobatan Pemeriksaan Penunjang
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 11.000, Trombosit 212.000, Diff
 Pasien habis mencukur bulu ketiaknya 1 minggu yang lalu
count 0/1/3/75/15/6, LED 23
 Pasien aktif berolahraga 5X/minggu
 Kultur Darah : Staph. Aureus (+)
 Merokok 2 bungkus / hari, tidak minum alkohol
 Di lingkungan rumah tidak ada orang dengan keluhan sama Terapi Farmakologi
Pemeriksaan Fisik  Rifampisin tab 600mg No. X S 1 dd tab I (habiskan) dan
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan  Klindamisin tab 300mg No. XX S 2 dd tab I (habiskan)
 Kesadaran : Compos Mentis
 Gizi : BB 85kg, TB 162cm  Doksisiklin tab 100mg No. XV S 2 dd tab I atau
 TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 37,7  Dapson tab 100mg No. X S 1 dd tab I
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-) Terapi Non Farmakologi
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+  Rujuk Sp.KK bila berkembang menjadi abses fistula
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-) Edukasi
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1  Jelaskan penyakit
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler  Pakai pakaian longgar untuk hindari gesekan
 Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,  Jangan mencukur daerah ketiak bila berjerawat
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)  Higienitas daerah ketiak
STATION 10  TTV : HR 110, RR 26, S 38,7
Soal: Anak 2 tahun datang ke Poli dibawanya ibunya dengan bengkak kedua tungkai  Kepala : Deformitas, rambut berwarna kemerahan dan mudah patah
45. Anamnesis & PF relevan  Wajah : Tampak keriput
46. Pemeriksaan Penunjang (minimal 4) & WD  Mata : Sedikit cekung, KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 2mm/2mm, RCL
47. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi & RCTL +/+
48. Edukasi  Mulut & Tenggorok : Mukosa kering, Faring hiperemis (-)
Anamnesis (Autoanamnesis)  Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
Keterangan Data  Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
Identitas Mika, 2 tahun, tinggal di Koja, Ibu PNS
 Abdomen : Cembung, hepar teraba tepat arcus costae, asites (+) BU (+)
Keluhan Utama Bengkak kedua tungkai
Keluhan Tambahan Rambut berubah warna dan mudah patah, kulit keriput, rewel, batuk 6x/menit,
berdahak, perut membuncit  Ekstremitas : LLA 10cm, Akral dingin, CRT <2S, edema (+) nonpitting
RPS  Pasien mengalami bengkak pada kedua tungkai sejak 2 bilateral, otot hipotonus, kontur tulang terlihat jelas, turgor kulit melambat
minggu yang dilihat ibunya semakin lama semakin buruk Pemeriksaan Penunjang
 1 minggu terakhir, rambut pasien terlihat memerah dan  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 6.000, Trombosit 212.000, Diff
menjadi mudah patah bila dipegang serta kulit terlihat count 0/1/3/55/35/6, LED 7
keriput seperti orang tua disertai perut membuncit
 Elektrolit : Na 137, K 3,7
 2 bulan terakhir ibu pasien merasa anaknya lebih rewel dan
jadi malas makan,  Albumin : 3,2 g/dL
 Pasien juga sudah 2 minggu terakhir batuk berdahak putih  Profil Gula Darah : GDS 86 mmHg
kental, tidak ada darah  Rontgen Thorax :
 Keluhan demam, sesak, kejang disangkal
RPD -
Faktor -
Memperingan /
Memperburuk
Riwayat Keluarga  Ayah pasien penderita TB paru dan abru konsumsi obat 1
bulan
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
 Pasien jarang bermain karena malas dan sering di dalam  Tes Mantoux : 4mm
rumah WD  Malnutrisi Energi Protein Tipe Marasmik-Kwasiorkor
Riwayat Nutrisi  Pasien sudah tidak minum ASI. Status Imunisasi Tidak Lengkap
 Pasien minum susu formula SGM 1X/hari 1 botol 60cc, Terapi Farmakologi
botol dicuci dengan air biasa dan tidak direbus / disterilisasi  Vitamin A caps 200.000 IU No. I S 1 dd caps I
bila sudah dipakai.
 Kotrimoksasol syr 240mg/5ml fl. No.I S 2 dd cth I
 Pasien makan hanya makan nasi tim 5sdm/hari
 Snack puding susu dan buah 1 cup.  Isoniazid tab 100mg No.VII
Riwayat  Pasien dapat berjalan sendiri tanpa dituntun Sacharum lactis qs
Perkembangan  Pasien dapat mengucapkan beberapa kata dengan arti Mf pulv da in caps No. X
 Pasien dapat menunjuk benda yang diinginkan S 1 dd pulv I
Riwayat Imunisasi  Tidak suntik BCG dan Campak Terapi Non Farmakologi
Riwayat Partus  Pasien lahir di RS “Melati” prematur dari Ibu P2A1, gestasi  Rujuk Sp.A, rawat inap, hidrasi vena
32 minggu dengan riwayat rawat di RS selama 10 hari Edukasi
karena sesak dari lahir. BBL 1700gr, PBL 39cm  Jelaskan penyakit dan komplikasi jangka panjang
 Ibu Pasien pernah keguguran 1 kali karena perdarahan saat
kehamilan 1 bulan setelah jatuh dari motor  Jelaskan pengetahuan gizi & cara menjaga higienitas diri & lingkungan
Pemeriksaan Fisik  Catch up imunisasi setelah keluar dari RS
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang & sangat kurus  Rutin pantau tumbuh kembang & status gizi berkala
 Kesadaran : Compos Mentis
 Gizi : BB 7kg, TB 80cm
STATION 11  Refleks patologis : (-), Refleks fisiologis normorefleks
Soal: Laki-laki 65 tahun datang ke Poli dengan Nyeri Sendi Diagnosis Sementara & DD
49. Anamnesis & PF relevan  Suspek Polimialgia Reumatik
50. Diagnosis sementara & DD (Min.2)  DD/ RA, OA, gout, Fibromialgia
51. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD Pemeriksaan Penunjang
52. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 8.000, Trombosit 212.000, Diff
53. Edukasi count 0/1/3/55/35/6, LED 60
Anamnesis (Autoanamnesis)  RF : (-)
Keterangan Data  ANA dsDNA : (-)
Identitas Sulis, 65 tahun, tinggal di Gading, pensiunan PNS
 As. Urat : 4,5
Keluhan Utama Nyeri sendi pinggul kanan dan bahu kiri
Keluhan Tambahan Kaku sendi, hangat pada sendi-sendi  Rontgen Shoulder & Pelvis :
RPS  Pasien mengeluh nyeri dan kaku sendi pinggul kanan dan
bahu kiri sejak 2 bulan lalu. Setiap nyeri durasinya sekitar 15
menit, lalu setelah itu sendi menjadi kaku tiba-tiba sekitar
1,5 jam.
 Pasien jadi susah bangun tidur, berbalik di tempat tidur.
 Pasien susah mengambil benda di tempat tinggi
 Kadang pasien juga merasa hangat pada sendi-sendi tersebut
 Tidak ada keluhan serupa di sendi lain
 Penurunan berat badan disangkal
 Trauma disangkal
RPD  Riwayat HT dan DM disangkal
 Riwayat penyakit sebelumnya disangkal
Faktor  Membaik saat diberi obat minum
Memperingan /  Memburuk saat pagi hari setelah istirahat
Memperburuk
Riwayat Keluarga  Ibu pasien dulu riwayat radang sendi autoimun
Riwayat  Pasien rutin mengkonsumsi cataflam bila nyeri, nyeri
Pengobatan berkurang tapi kemudian muncul lagi.
 Pasien biasa minum obat yang diminumkan pagi dan siang
hari, dan membaik. Obat pasien sedang habis saat ini.
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal Osteofit (-), Fraktur (-), Lesi litik / blastik (-)
 Pasien berolahraga 1X/minggu 30 menit berjalan-jalan di WD  Polimialgia Reumatik
kompleks rumah Terapi Farmakologi
 Merokok 2 bungkus / hari, minum alcohol 1X/minggu  Prednison tab 5mg No. XX S 1 dd tab II (I-0-0)
Pemeriksaan Fisik
 Na diclofenac tab 50mg No. XX S 3 dd tab I / bila nyeri
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Terapi Non Farmakologi
 Kesadaran : Compos Mentis
 Rujuk Sp.OT
 Gizi : BB 65kg, TB 168cm
Edukasi
 TTV : TD 120/70, HR 88, RR 18, S 36,7
 Jelaskan penyakit
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Gangguan akan menimbulkan hambatan aktivitas, butuh bantuan keluarga
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
 Abdomen : datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
 Motorik : ROM terbatas, Glenohumeral joint sinistra dan hip joint
sinistra eritema hangat., normotonus
STATION 12 Diagnosis Sementara & DD
Soal: Wanita 42 tahun datang ke Poli dengan BAB Cair  Keracunan Makanan dengan Dehidrasi Sedang Berat
54. Anamnesis & PF relevan  DD/ Intoleransi Makanan, GEA
55. Diagnosis sementara & DD (Min.2) Pemeriksaan Penunjang
56. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 8.000, Trombosit 212.000, Diff
57. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi count 0/1/3/55/35/6, LED 4
58. Edukasi  Elektrolit : Na 128, K 3,6
Anamnesis (Autoanamnesis)  Keton Urin : (-)
Keterangan Data  Analisis Tinja : Eristrosit (-), Leukosit (-), Telur (-), Cacing (-), Parasit (-)
Identitas Surti, 42 tahun, tinggal di Puri, Koki
WD  Keracunan Makanan dengan Dehidrasi Sedang Berat
Keluhan Utama BAB cair
Terapi Farmakologi
Keluhan Tambahan Nyeri perut, kembung, lemas, muntah
 Lomotil (Diphenoxylate + atropine) 2,5mg No. XXX S 4 dd tab II
RPS  Pasien mengeluh BAB cair sejak 5 jam yang lalu. BAB tidak
ada lendir dan darah, masih ada ampas warna coklat, bau  Zinc tab 20mg No. XX S 1 dd tab I
seperti feses biasa. BAB sudah 8X.  Ondansetron tab 8 mg No. X S 3 dd tab I / bila mual
 Keluhan disertai nyeri perut hilang timbul (lokasi tidak jelas) Terapi Non Farmakologi
dan kembung  Rawat inap untuk hidrasi vena
 Pasien setiap makan dan minum muntah  Rujuk Sp.PD
 Penurunan berat badan disangkal
Edukasi
 Trauma dan demam disangkal
 Jelaskan penyakit
RPD  Riwayat HT dan DM disangkal
 Riwayat penyakit sebelumnya disangkal  Hindari makanan higienitas buruk
Faktor -  Perbanyak konsumsi
Memperingan /
Memperburuk
Riwayat Keluarga -
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
 Pasien habis memasak catering berbahan dasar ikan dan dari
pemeriksaan didaptkan ikan kurang matang
 Ada sekitar 20 orang tamu mengalami keluhan yang sama

Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Somnolen
 Gizi : BB 65kg, TB 168cm
 TTV : TD 90/60, HR 104, RR 22, S 36,7
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mukosa kering, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
 Abdomen : datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 30x/menit,
turogor kulit kembali lambat
 Ekstremitas : Akral dingin, CRT <2S, edema (-)
STATION 13  Kesadaran : Somnolen
Soal: Anak 15 bulan dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan kejang  Gizi : BB 10kg, PB 72cm
59. Anamnesis & PF relevan  TTV : HR 110, RR 26, S 38,7
60. Diagnosis Sementara & 2 DD  Kepala : Normosefali, Deformitas (-), Ubun2 menutup
61. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD  Mata : Sedikit cekung, KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 2mm/2mm, RCL
62. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi & RCTL +/+
63. Edukasi  Mulut & Tenggorok : Mukosa kering, Faring hiperemis (-)
Anamnesis (Alloanamnesis dengan orang tua pasien)  Leher : KGB (-)
Keterangan Data
 Thorax : Retraksi (-), Wheezing (+), Rhonki (-)
Identitas Umi, 15 bulan, tinggal bersama orang tua di Bandengan
 Abdomen : Cembung, BU (+) 10x/menit, turgor kembali lambat
Keluhan Utama Kejang di Rumah (saat ini sudah berhenti)
Keluhan Tambahan Demam, malas makan dan minum, cenderung mengantuk, batuk.  Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
RPS  Kejang awalnya kaku satu badan, lalu tiba-tiba kelojotan.  Neurologis : Rangsang meningeal (-), Refleks Patologis (-)
Kira-kira 20 menit, kejang berhenti dan anak menangis. 5 Diagnosis Sementara & 2 DD
jam yang lalu juga mengalami kejadian sama, hanya 10  Kejang Demam Kompleks dengan Dehidrasi Ringan-Sedang ec Low Intake
menit.  DD/ Ensefalitis, Epilepsi
 Pasien sejak 1 hari lalu demam tinggi, diukur 39C.
 Status Imunisasi tidak lengkap
 Sejak kemarin pasien juga jadi malas makan dan minum,
dan sering mengantuk tidak jelas.  Status Gizi cukup
 Pasien sejak 3 hari lalu batuk-batuk hilang timbul, tidak Pemeriksaan Penunjang & WD
keluar dahak.  Darah Lengkap : Hb 12, Ht 37, Leukosit 4.500, Trombosit 275.000, Diff
 Riwayat keluar cairan dari telinga disangkal, gangguan count 0/1/3/75/18/3, LED 8
pencernaan dan berkemih disangkal. Riwayat penurunan  GDS : 88
kesadaran disangkal.
 Elektrolit : Na 138, K 3,6
RPD -
 Rontgen Thorax :
Faktor  Membaik bila demam turun
Memperingan /  Memburuk bila demam naik
Memperburuk
Riwayat Keluarga  Ayah pasien perokok aktif, 1 bungkus / hari, sudah 1
minggu terakhir batuk berdahak putih kental dan demam.
Sedang dalam pengobatan.
 Kakak usia 4 tahun tidak ada keluhan serupa.
Riwayat -
Pengobatan
Riwayat Nutrisi  Pasien sudah tidak minum ASI.
 Pasien minum susu formula SGM 1X/hari 1 botol 120cc, Terapi Farmakologi
botol dicuci dengan air biasa dan tidak direbus / disterilisasi  Paracetamol Drop 100mg/cc fl. 15cc No. I S 3 dd 1cc atau bila demam
bila sudah dipakai.
 Diazepam syr 2mg/5cc fl. 60cc No. I S 3 dd cth 1,5 ATAU
 Makan nasi tim lauk cincang dan sayur 1x/hari habis
setengah porsi  Diazepam rectal tube 10mg No. X S 3 dd tube I sampai demam hilang
 Snack puding susu dan buah 1 cup. Terapi Non Farmakologi
Riwayat  Pasien dapat berjalan sendiri tanpa dituntun  Rawat inap, pasang IV line untuk rehidrasi
Perkembangan  Pasien dapat mengucapkan beberapa kata dengan arti  Rujuk dr. Sp.A
 Pasien dapat menunjuk benda yang diinginkan Edukasi
Riwayat Imunisasi Semua lengkap kecuali campak usia 9 bulan belum dapat  Indikasi rawat pasien (kejang pertama kali, kejang kompleks, rencana pungsi
Riwayat Partus  Pasien lahir di RS “Melati” prematur dari Ibu P2A1, gestasi lumbal & CT Scan kepala)
32 minggu dengan riwayat rawat di RS selama 10 hari
karena sesak dari lahir. BBL 1700gr, PBL 39cm  Prognosis, rekurensi dan efek samping kejang
 Ibu Pasien pernah keguguran 1 kali karena perdarahan saat  Catch-up Imunisasi campak saat sudah sembuh dan keluar RS
kehamilan 1 bulan setelah jatuh dari motor  Meningkatkan higienitas (cuci botol susu) dan edukasi orang tua memakai masker
Pemeriksaan Fisik bila sakit
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
STATION 14

Soal:Wanita 23 tahun datang ke Poli dengan keluhan sulit tidur


64. Anamnesis
65. Status Mental (Bacakan pada Penguji)
66. Diagnosis Kerja dan Diagnosis Banding (2)
67. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi
68. Edukasi Status Mental
Status Mental Keterangan
Anamnesis (Autoanamnesis) Appearance Tampak sehat, penampilan tidak sesuai usia dengan baju berwarna-
Keterangan Data warni bermanik-manik banyak, berlipstik merah terang dan rambut
Identitas Minah, 23 tahun, mahasiswi ekonomi, tinggal di Kapuk kurang rapi
Keluhan Utama Sulit tidur Behavior & cara jalan berlenggak-lenggok seperti model, eye contact banyak tidak
Keluhan Tambahan Tidak bisa diam, Suka mendengar suara Psychomotor terjadi dan banyak melihat kesana-kemari, pasien sering tertawa
RPS  Sejak 3 minggu lalu sulit tidur (lebih sering bangun-tidur- sendiri
bangun). Tidak ada mimpi buruk. Pasien sering terbangun Cooperation Tidak Kooperatif
karena pasien memang tidak mengantuk dan tidak merasa Speech Bicara spontan, suara keras, cepat dan intonasi sering tinggi
kelelahan Thought Arus : produktivitas Flight of ideas (+), kontinuitas inkoheren
 Pasien suka menari dan berkaraoke bila tidak bisa tidur, Isi : Waham kebesaran (+), erotomania (+)
pasien di kampus juga suka mentraktir teman-teman di Afek Luas serasi dengan ekspresi
kantin. Mood Hipertimia & Euforia
 Pasien belakangan lebih suka dandan Perception Ilusi dan Halusinasi auditorik
 Pasien suka mendengar suara Ayahnya yang mengatakan Sensorium Kesadaran compos mentis
dirinya krisdayanti, bersuara emas dan calon artis terkenal. Kognisi Konsentrasi sering terganggu
 Pasien suka melihat pohon-pohon di kampus sebagai penari- Impuls Kontrol impuls terganggu
penari yang menyambut dirinya sebagai penyanyi RTA Terganggu
 Pasien merasa semua orang di kampus adalah penggemar Tilikan 1 (Pasien menyangkal dirinya sakit)
beratnya yang selalu meminta ttd kepadanya Taraf Kepercayaan Pasien tidak dapat dipercaya
 *Pasien beberapa kali memegang tangan dokter sambil
tersenyum-senyum Diagnosis Kerja & 2 DD
RPD  Pasien pernah mengalami hal serupa 3 bulan lalu dengan  Gangguan Skizoafektif tipe Manik
kondisi yang sama  DD/ Bipolar I episode kini manik, Skizofrenia Hebefrenik
Faktor  Membaik bila pasien ada yang mengajak bicara atau Terapi Farmakologi
Memperingan / aktivitas
Memperburuk  Memburuk bila pasien sendiri atau tidak beraktivitas  Haloperidol tab 5 mg No. XV S 3 dd tab I
Riwayat Keluarga  Ayah pasien baru meninggal 6 bulan yang lalu dan pasien  Lithium Carbonate tab 200mg No. X S 2 dd tab I
memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat dengan ayah  Trihexyphenydil tab 2mg No. XV S 3 dd tab I
 Tidak ada keluarga dengan keluhan sama  Alprazolam tab 0,5mg tab No. V S 1 dd tab I (0-0-I)
Riwayat  Kata ibunya 3 bulan lalu mendapat obat minum 3X1 Terapi Non Farmakologi
Pengobatan berwarna pink dan kuning  Rujuk dr. Sp.KJ
 Pasien sering tidak mau minum obat karena merasa dirinya Edukasi
tidak sakit
 Salurkan energi untuk hal positif dan sesuai minat
Riwayat Kebiasaan  Pasien awalnya seorang kutu buku yang jarang berinteraksi
dengan teman  Perbanyak olahraga, hentikan rokok dan alcohol
 Pasien merokok 1 bungkus per hari sejak 3 bulan terakhir  Jangan dengarkan suara-suara yang mengganggu
dan minum alcohol 2 botol setiap akhir pekan bersama  Edukasi orang tua untuk pantau pengobatan
teman kampus
STATION 15
Soal:Laki-laki 32 tahun datang ke Poli dengan Pipi Kanan Bengkak Diagnosis Sementara & 1 DD
69. Anamnesis & PF relevan  Parotitis Dekstra suspek bakterial
70. Diagnosis Sementara & 1 DD  DD/ Parotitis Dekstra suspek viral
71. Pemeriksaan Penunjang (2) & WD Pemeriksaan Penunjang
72. Terapi farmakologi, buat resep  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 12.500, Trombosit 312.000, Diff
73. Edukasi count 0/1/3/72/18/6, LED 25
Anamnesis (Autoanamnesis)  Pewarnaan Gram:
Keterangan Data
Identitas Umang, 32 tahun, tinggal di Priuk, Nelayan, beristri dan 1 anak
Keluhan Utama Pipi Kanan Bengkak
Keluhan Tambahan Nyeri, demam, air liur kekuningan
RPS  Pipi kanan bengkak sejak 3 hari lalu, awalnya kecil di depan
telinga kanan lama-lama membesar sampai rahang bawah
 Keluhan disertai nyeri saat membuka mulut / saat makan dan
demam sejak 4 hari terakhir. Demam diukur suhu tertinggi
38,8C.
 Kadang air liur keluar lebih banyak dan berwarna  Ct scan head:
kekuningan saat makan.
 Keluhan sesak, batuk, penurunan BB disangkal
RPD  Belum pernah kejadian serupa
Faktor  Membaik bila pasien istirahat
Memperingan /  Memburuk bila makan / berbicara
Memperburuk
Riwayat Keluarga -
Riwayat  Minum panadol, keluhan tidak membaik
Pengobatan
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
 Pasien memiliki riwayat gigi lubang kanan bawah sejak 6
bulan lalu tidak dikontrol
 Merokok 1 bungkus /hari, tidak minum alkohol
WD  Parotitis Dekstra bakterial
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan
sama Terapi Farmakologi
 Pasien 2 minggu terakhir melaut sampai larut malam dan  Amoxicillin tab 500mg No. XV S 3 dd tab I (habiskan)
kurang istirahat  Paracetamol tab 500mg No. XV S 3 dd tab I
 Riwayat imunisasi lengkap  Na dikolfenak tab 50mg No. XV S 3 dd tab I
Pemeriksaan Fisik Edukasi
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang  Jelaskan penyakit
 Kesadaran : Compos Mentis  Pakai masker
 Gizi : BB 55kg, TB 162cm  Hentikan rokok
 TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 38,7  Istirahat cukup, makanan bergizi dan hidrasi cukup
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Wajah : a/r preaurikuler terdapat massa berukuran 6X7cm, eritema
(+), nyeri tekan (+), masase parotis terlihat keluar cairan purulen dari ductur parotis
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
 Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 6x/menit,
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
STATION 16  Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
Soal:Wanita 25 tahun datang ke Poli dengan Payudara kanan nyeri  Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL &
74. Anamnesis & PF relevan RCTL +/+
75. Diagnosis & 1 DD  Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-),
76. Pemeriksaan Penunjang & WD sianosis (-)
77. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi  Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
78. Edukasi  Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
Anamnesis (Autoanamnesis)  Mammae : A/r mammae dekstra tampak eritema,
Keterangan Data laserasi / ekskoriasi -, sekret -, fluktuasi -
Identitas Minah, 25 tahun, tinggal di Grogol, ibu RT, beranak 1
 Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae,
Keluhan Utama Payudara kanan nyeri
Keluhan Demam, payudara merah BU (+) 6x/menit,
Tambahan  Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
RPS  Payudara kanan nyeri dan kemerahan sejak 2 Diagnosis & 1 DD
hari lalu yang dirasakan semakin memburuk  P1A0 dengan Mastitis dekstra
 Pasien juga demam sejak 3 hari lalu  DD/ Abses mammae
 Keluhan keluar cairan kekuningan / kehijauan / Pemeriksaan Penunjang
darah dari putting disangkal, tidak ada trauma.
 Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 13.500, Trombosit
Riwayat benjolan juga disangkal
312.000, Diff count 0/1/3/74/16/6, LED 26
RPD  Belum pernah mengalami kejadian serupa
Faktor  Membaik bila pasien istirahat Terapi Farmakologi
Memperingan /  Memburuk bila pasien menyusui  Kolksasilin tab 500mg No. XL S 4 dd tab I (habiskan) atau
Memperburuk  Eritomisin tab 250mg No. XXX S 3 dd tab I (habiskan)
Riwayat -  Paracetamol tab 500mg No. XV S 3 dd tab I
Keluarga Terapi Non Farmakologi
Riwayat -
 Kompres dingin
Pengobatan
Riwayat  Riwayat alergi disangkal  Rujuk Sp.B bila berkembang menjadi abses
Kebiasaan  Pasien habis melahirkan 1 bulan yang lalu Edukasi
 Pasien lebih sering menyusui anaknya pada  Jelaskan penyakit
payudara kanan dibandingkan kiri  Tetap menyusui, menyusui dari payudara tidak sakit dulu
 Bayi sering malas minum  Higienitas daerah payudara
 Bayi punya kelainan bibir sumbing
 Tidak merokok, tidak minum alkohol
 Di lingkungan rumah tidak ada orang dengan
keluhan sama
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis
 Gizi : BB 65kg, TB 162cm
 TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 38,7
STATION 17 - Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V 1cm lateral midclav sinistra
Soal:Laki-laki 37 tahun datang ke IGD dengan Nyeri Dada - Perkusi : batas kanan ICS IV parasternal dekstra, batas kiri sesuai
79. Anamnesis & PF relevan palpasi, batas atas ICS III parasternal sinistra
80. Diagnosis Sementara & 1 DD - Auskultasi : M1>M2, T1>T2, A2>A1, P2>P1, murmus (-), gallop (-)
81. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD  Abdomen : Datar, hepar teraba tepat arcus costae, BU (+) 9x/menit,
82. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi  Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
83. Edukasi Diagnosis Sementara & 2 DD
Anamnesis (Autoanamnesis)  Angina Pectoris Stabil
Keterangan Data  DD/ Angina Pectoris Tidak Stabil
Identitas Ujo, 37 tahun, tinggal di Penjaringan, Nelayan, beristri dan 3 anak Pemeriksaan Penunjang
Keluhan Utama Nyeri Dada
 Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 5.200, Trombosit 312.000, Diff
Keluhan Tambahan Keringat dingin, berdebar-debar
count 0/1/3/62/28/6, LED 8
RPS  Nyeri dada kurang lebih 30 menit yang lalu, durasi 2 menit,
rasa seperti tertekan benda berat, tidak menjalar. Muncul  SaO2 : 96%
setelah mengangkat ikan 2 ember besar dari kapal.  Rontgen Thorax :
 Keluhan disertai keringat dingin dan berdebar-debar.
 Keluhan sesak, batuk, penurunan BB disangkal
RPD  Pernah mengalami kejadian serupa beberapa kali sejak 2
tahun terakhir
 Riwayat kolesterol sejak 10 tahun terakhir, terakhir cek 3
bulan lalu 350mg/dL.
Faktor  Membaik bila pasien istirahat
Memperingan /  Memburuk bila beraktivitas berat / stres kerja
Memperburuk  Sering muncul di malam hari
Riwayat Keluarga  Ibu pasien riwayat stroke
 Ayah pasien riwayat kolesterol dan darah tinggi
Riwayat  Suka minum obat yang dimasukkan di bawah lidah kalau
Pengobatan  EKG : Sinus rhytm, tidak ada T inverted, ST elevasi / depresi
serangan, tapi obat sekarang sedang habis
 Kadang minum obat warna orange yang diminum malam WD  Angina Pectoris Stabil
hari (tidak ingat namanya) tulisannya 10mg. Tapi tidak Terapi Farmakologi
teratur.  Nitrat tab 5mg No. V S 1 dd tab I
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal  Propranolol tab 20mg No. XV S 3 dd tab I
 Pasien memiliki hobi makan gulai ikan yang dijual dekat Terapi Non Farmakologi
pelabuhan sekitar 5x/minggu  Nasal Canule O2 2lpm
 Merokok 3 bungkus /hari, minum alcohol 2x/minggu
 Rujuk dr. Sp.PD / Sp.JP
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan
sama Edukasi
 Olahraga hampir tidak pernah karena setiap hari melaut  Jelaskan penyakit
pagi-sore  Hentikan makanan berlemak, bersantan
Pemeriksaan Fisik  Hentikan rokok dan alkohol
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang  Olahraga teratur minimal 3X/minggu
 Kesadaran : Compos Mentis  Kontrol TD dan kadar kolesterol
 Gizi : BB 85kg, TB 168cm
 TTV : TD 140/80, HR 86, RR 22, S 36,9
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
 Thorax :
- Inspeksi : Ictus cordis terlihat ICS V 1cm lateral midclav sinistra
STATION 18 KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
Soal:Laki-laki 35 tahun datang Poli dengan keluhan mata merah Injeksi konjungtiva dengan nodul eritema mobile dan nyeri tekan +,
84. Anamnesis & PF relevan Kornea jernih, lensa jernih, sekret encer jernih
85. Diagnosis Sementara & 2 DD Visus ODS 6/6, pupil distansia 58mm
86. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD Funduskopi: (Normal)
87. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi
88. Edukasi
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keterangan Data
Identitas Budi, 35 tahun, tinggal di Karet, pekerja kantoran, beristri dan 2 anak
Keluhan Utama Mata kiri merah
Keluhan Tambahan Mata kiri nyeri, berair, mengganjal
RPS  Mata kiri merah sejak 3 hari lalu, tanpa disertai penurunan
pandangan
 Mata kiri berair jernih encer, nyeri bila ditekan, kadang
terasa mengganjal, namun tidak sampai mengganggu
aktivitas
 Riwayat gatal dan mata lengket disangkal
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-)
RPD  Pernah mengalami kejadian serupa 5 bulan lalu pada mata
kanan, membaik dalam 5 hari dengan obat tetes warna  Leher : KGB (-)
kuning  Thorax : Retraksi (-), Perkusi sonor, Wheezing (-), Rhonki (-)
Riwayat Keluarga  Ayah pasien punya riwayat asma dan alergi kacang  Abdomen : Datar, BU (+) 8x/menit, hepatosplenomegali (-)
Faktor  Membaik bila pasien menutup mata / membilas mata dengan  Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
Memperingan / air Diagnosis Sementara & 2 DD
Memperburuk  Memburuk bila pasien bekerja lama  Episkleritis Nodular OS
Riwayat  Minum obat anti nyeri, keluhan membaik namun muncul  DD/ Skleritis, Konjungtivitis OS
Pengobatan kembali beberapa jam kemudian
Pemeriksaan Penunjang
 Pakai Rohto 4X/hari, keluhan tidak membaik
Riwayat Kebiasaan  Pasien memiliki riwayat kulit kering dan sering alergi dingin  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 40, Leukosit 4.500, Trombosit 276.000, Diff
 Pasien bekerja di kantor dan duduk di depan komputer count 0/1/3/62/28/6, LED 8
sekitar 10 jam perhari  Tes Fenil Efrin 2,5% : eritema berkurang
 Merokok 2 bungkus /hari, tidak minum alcohol WD  Episkleritis Nodular OS
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan Terapi Farmakologi
sama  Prednisolon Eye Drop 0,5% fl. No. I S 4 dd gtt II OS
 Pasien pulang pergi kerja dengan sepeda motor sekitar 1 jam
 Artificial tears Eye Drop fl. No. I S 4 dd gtt II OS
tanpa perlindungan kaca mata
Pemeriksaan Fisik  Na diklofenak tab 50mg No. XV S 3 dd tab I / bila nyeri / analgetik lain
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Terapi Non Farmakologi

 Kesadaran : Compos Mentis
 Rujuk dr. Sp.M bila tidak membaik
 Gizi : BB 75kg, TB 182cm
Edukasi
 TTV : TD 110/70, HR 72, RR 18, S 36,7
 Jelaskan penyakit dan Self-limited
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Hindari paparan alergen dan polutan
 Mata :
 Gunakan kaca mata atau pelindung mata lain
STATION 19 Diagnosis Sementara & 2 DD
Soal:Laki-laki 45 tahun datang ke IGD dengan Sesak Napas  PPOK eksaserbasi akut
89. Anamnesis & PF relevan  DD/ Asma Bronkial, Pneumonia
90. Diagnosis Sementara & 2 DD Pemeriksaan Penunjang
91. Pemeriksaan Penunjang (Min.2) & WD  Darah Lengkap : Hb 14, Ht 44, Leukosit 4.200, Trombosit 286.000, Diff
92. Terapi farmakologi, buat resep & terapi non farmakologi count 0/1/3/62/28/6, LED 8
93. Edukasi  SaO2 : 91%
Anamnesis (Autoanamnesis)  Rontgen Thorax : Hiperinflasi paru dengan jantung pendulum
Keterangan Data
Identitas Parjo, 45 tahun, tinggal di Tanjung Duren, Polisi, beristri dan 1 anak
Keluhan Utama Sesak Napas
Keluhan Tambahan Batuk berdahak, rasa tidak enak di dada
RPS  Sesak sejak 3 jam SMRS, muncul perlahan-lahan, terasa
“haus akan udara”, tidak puas dan terengah-engah. Semakin
lama semakin berat. Kadang terdengar suara “ngik ngik”
saat bernapas
 Batuk sejak 2 hari SMRS, berdahak putih kental tapi susah
dikeluarkan, disertai rasa tidak enak di dada
 Demam, nyeri dada, penurunan BB disangkal
RPD  Pernah mengalami kejadian serupa beberapa kali sejak 1
tahun terakhir.
Faktor  Membaik bila pasien istirahat
Memperingan /  Memburuk bila beraktivitas
Memperburuk WD  PPOK eksaserbasi akut
Riwayat Keluarga  Ayah pasien meninggal karena Ca paru Terapi Farmakologi
Riwayat -  Salbutamol 2,5mg + Ipratropium Bromida 0,5mg vial No. VI S imm
Pengobatan  Bromhexin tab 8 mg No. XV S 3 dd tab I
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal  Levofloksasin tab 500mg No. V S 1 dd tab I
 Pasien bekerja di jalan raya pagi-siang mengatur lalu lintas Terapi Non Farmakologi
 Merokok 2 bungkus /hari, tidak minum alcohol  Sungkup O2 6-8 lpm
 Di lingkungan kerja / rumah tidak ada orang dengan keluhan
 Rujuk dr. Sp.PD / Sp.P
sama
Pemeriksaan Fisik  Rawat inap, hidrasi IV
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Edukasi
 Kesadaran : Compos Mentis  Jelaskan penyakit
 Gizi : BB 72kg, TB 178cm  Jelaskan alasan rawat (kemungkinan cek AGD sesuai klinis, eksaserbasi)
 TTV : TD 110/70, HR 96, RR 28, S 36,8  Hindari paparan polutan, hentikan rokok
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)  Makan gizi seimbang
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mulut setengah terkatup mencucu, Mukosa basah, Faring
hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-)
 Thorax :
- Inspeksi : Iga mendatar, sela iga melebar, barrel chest (+)
- Palpasi : Simetris
- Perkusi : Hipersonor, BPH ICS VII
- Auskultasi : Vesikuler menurun, rhonki basah kasar +/+, wheezing -/-
 Abdomen : Datar, hepar teraba 2 cm bawah arcus costae, BU (+)
7x/menit,
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-)
STATION 20
Soal: Wanita 24 tahun datang ke Poli dengan Mudah lelah Pemeriksaan Penunjang
94. Anamnesis & PF relevan  Darah Lengkap : Hb 13, Ht 42, Leukosit 6.000, Trombosit 212.000, Diff
95. Pemeriksaan Penunjang (minimal 3) & WD count 0/1/3/55/35/6, LED 12
96. Terapi farmakologi, buat resep & Non Farmakologi  Profil Lipid : Kolesterol Total 350mg/dL, LDL 240 mg/dL, HDL 45
97. Edukasi mg/dL, Trigliserida 120mg/dL
Anamnesis (Autoanamnesis)  Profil Gula Darah : GDS 180mmHg
Keterangan Data WD  Obesitas Grade II dengan Hiperkolesterolemia
Identitas Ika, 24 tahun, tinggal di Koja, pegawai kantor Terapi Farmakologi
Keluhan Utama Mudah lelah  Simvastatin tab 10mg No. XX S 1 dd tab I (0-0-I)
Keluhan Tambahan Sesak, mengorok
Terapi Non Farmakologi
RPS  Pasien mengeluh mudah lelah sejak 1 bulan terakhir. Pasien
dapat beraktivitas, namun lebih cepat lelah dan butuh banyak  Rujuk Sp.PD bila 3 bulan tidak ada perubahan
istirahat. Edukasi
 Kadang bila aktivitas berat, pasien merasa sesak  Jelaskan penyakit bahwa kondisi sekarang adalah obesitas, dengan berbagai
 Keluarga pasien mengatakan sudah 3 bulan terakhir pasien risikonya dan berniat untuk menjalankan program penurunan berat badan
tidur mengorok padahal sebelumnya tidak pernah
 Pasien mengaku dalam 3 bulan terakhir berat badan naik  Diskusikan dan sepakati target pencapaian dan cara yang akan dipilih (target
20kg. rasional adalah penurunan 10% dari BB sekarang)
RPD -
Faktor -  Usulkan cara yang sesuai dengan faktor risiko yang dimiliki pasien, dan jadwalkan
Memperingan / pengukuran berkala untuk menilai keberhasilan program
Memperburuk
Riwayat Keluarga Ibu pasien memiliki riwayat jantung koroner  Bergabung dengan kelompok yang bertujuan sama dalam mendukung satu sama
Riwayat  Pasien rutin mengkonsumsi imboost 1X1 lain dan diskusi hal-hal yang dapat membantu dalam pencapaian target penurunan
Pengobatan berat badan ideal.
Riwayat Kebiasaan  Riwayat alergi disangkal
 Pasien bekerja pagi-malam dan sering lembur  Pengaturan pola makan dimulai dengan mengurangi asupan kalori sebesar 300-500
 Pasien berolahraga 1X/minggu 15 menit berjalan-jalan di kkal/hari dengan tujuan untuk menurunkan berat badan sebesar ½-1 kg per minggu.
taman kota
 Merokok 2 bungkus / hari, minum alcohol 3X/minggu  Latihan fisik dimulai secara perlahan dan ditingkatkan secara bertahap
 Pasien mengaku stress di kantor karena tekanan atasan dan intensitasnya. Pasien dapat memulai dengan berjalan selama 30 menit dengan
menjadikan makan sebagai pelarian berupa kue-kue dan jangka waktu 5 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit
makanan padang 5X/minggu dengan jangka waktu 5 kali seminggu.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan  Jelaskan komplikasi jangka panjang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Gizi : BB 95kg, TB 162cm (IMT 36,25)
 TTV : TD 120/80, HR 82, RR 22, S 37,7
 Kepala : Normosefali, Deformitas (-)
 Mata : KA -/-, SI -/-, Pupil Isokor 3mm/3mm, RCL & RCTL +/+
 Mulut & Tenggorok : Mukosa basah, Faring hiperemis (-), sianosis (-)
 Leher : KGB (-), otot napas tambahan (-), JVP 5+1
 Thorax : Vesikuler +/+, rhonki -/-, BJ I & II reguler
 Abdomen : Cembung, lingkar perut 88cm, hepar teraba tepat arcus
costae, BU (+) 6x/menit,
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2S, edema (-), tebal lemak subkutan 36

Anda mungkin juga menyukai