Anda di halaman 1dari 10

Nama : Alfian agustian 3. Sikloheksana, digunakan untuk membuat nilon.

NPM : 3335170022 Beberapa produk petrokimia yang menggunakan


Kelas : A bahan dasar toluena dan xilena adalah:
Jurusan : Teknik Kimia 1. Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT)
2. Asam tereftalat, merupakan bahan dasar
Basis bahan baku dari industri petrokimia pembuatan serat.
adalah kandungan senyawa hidrokarbon yang didapat
dari hasil pengolahan minyak dan gas bumi, maupun - Syn-Gas (Gas Sintetis)
pencairan batu bara, dengan kandungan utama unsur Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon
kimia atom C dan H beserta turunannya, termasuk monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Beberapa produk
senyawa hidro-karbon dengan ikatan gugus fungsional petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas
senyawa tersebut. sintetis adalah:
Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan 1. Amonia (NH3), yang dibuat dari gas nitrogen
dalam industri petro-kimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas hidrogen. Pada industri petrokimia, gas
dan gas sintetis (syn-gas). nitrogen diperoleh dari udara sedangkan gas
hidrogen diperoleh dari gas sintetis.
- Olefin(alkena-alkena)
Olefin yang paling banyak diproduksi adalah 2. Urea (CO(NH2)2), dibuat dari amonia dan gas
etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena. karbon dioksida. Selain sebagai pupuk, urea
Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar juga digunakan pada industri perekat, plastik,
etilena adalah: dan resin.
1. Polietilena (plastik) 3. Metanol (CH3OH), dibuat dari gas sintetis
2. PVC atau polivinilklorida (pipa pralon dan melalui pemanasan pada suhu dan tekanan
pelapis lantai) tinggi dengan bantuan katalis. Sebagian
3. Etanol/alkohol (bahan bakar atau sebagai methanol digunakan dalam pembuatan
bahan antara pembuatan asam asetat) formaldehida, dan sebagian lagi digunakan
4. Etilena glikol atau glikol (sebagai bahan untuk membuat serat dan campuran bahan
antibeku dalam radiator mobil di daerah bakar.
beriklim dingin) 4. Formaldehida (HCHO), dibuat dari metanol
Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar melalui oksidasi dengan bantuan katalis.
propilena adalah: Formaldehida yang dilarutkan dalam air dikenal
1. Polipropilena, (karung plastik dan tali plastik). dengan nama formalin, yang berfungsi sebagai
2. Gliserol, (kosmetika (pelembab), industri pengawet specimen biologi.
makanan, dan bahan untuk membuat peledak Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang
(nitrogliserin)) dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Bahan-bahan
3. Isopropil alkohol (membuat aseton) petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam
Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar plastik, serat sintetis, karet sintetis, pestisida,
butadiena adalah: detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat maupun
1. Karet sintetis vitamin.
2. Nilon Industri petrokimia adalah industri yang menghasilkan
produk-produk industri kimia organik yang merupakan
- Aromatika bahan baku industri polymer, dengan bahan baku
Bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, dasar bersumber dari hasil pengolahan minyak dan
toluena, dan xilena. gas bumi (gas alam), produk pencairan batubara,
Beberapa produk petrokimia yang meng-gunakan bahkan sekarang sedang dikembangkan oleokimia
bahan dasar benzena adalah: berbasis biomassa.
1. Stirena, digunakan untuk membuat karet Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
sintetis. 1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang
2. Kumena, digunakan untuk membuat fenol. mengandung kadar logam dan belerang rendah,
berwarna terang dan bersifat encer (viskositas dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat
rendah). penambah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang Proses Sekunder
mengandung kadar logam dan belerang tinggi, Teknologi yang digunakan adalah dengan cara
memiliki viskositas tinggi sehingga harus melakukan cracking (perengkahan atau pemutusan)
dipanaskan agar meleleh. terhadap hidrokarbon rantai panjang menjadi
hidrokarbon rantai pendek. Caranya ada dua, yaitu
Crude oil terdiri dari campuran hidrokarbon yaitu: dengan cara menggunakan katalis (cata-lytic
1. Alkana merupakan merupakan fraksi yang terbesar cracking) dan cara tanpa menggunakan katalis atau
di dalam minyak mentah. Senyawa alkana yang dengan cara pemanasan tinggi menggunakan suhu
paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan diatas 350°C (thermal cracking).
isooktana (2,2,4-trimetil pentana)
Proses Polimerisasi
2. Hidrokarbon aromatis CnH2n-6 di antaranya
Polimerisasi adalah proses penggabingan
adalah etil benzene yang memiliki cincin 6 (enam).
molekul- molekul kecil menjadi molekul-molekul
3. Sikloalkana (napten) CnH2n antara lain
siklopentana dan etil sikloheksana besar, dengam mempertahankan bentuk dan susnan
4. Belerang (0,01-0,7%) atom dalam molekul dasarnya.
5. Nitrogen (0,01-0,9%)
6. Oksigen (0,06-0,4%) Proses Pemurnian
7. Karbondioksida [CO2] Treating yaitu pemurnian produk hasil pengolahan
8. Hidrogen sulfida [H2S untuk meng-hilangkan senyawa-senyawa yang tidak
diinginkan seperti, sulfur, mercaptan,nitrogen,dll.
Proses Pengolahan Minyak Bumi dengan Distilasi 1. Caustic treating, untuk memperbaiki kualitas
Bertingkat dari fraksi nafta, heavy reformate, dan tops
Destilasi bertingkat adalah proses distilasi reformate agar produk memenuhu spesifikasi
(penyulingan) dengan menggunakan tahap- yangdiinginkan.
tahap/fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik 2. Doctor treating, untuk merubah senyawa
didih campuran yang diinginkan, sehingga proses mercaptan sulfur menjadi disulfida dengan
pengembunan terjadi pada beberapa tahap/beberapa menggunakan sulfur dan larutan doctro
fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi. (Na2Pbo3)
Proses Primer
Minyak bumi atau minyak mentah dipanaskan Proses Pencampuran
terlebih dahulu dalam aliran pipa dalam furnace Blending adalah proses pencampuran
sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang beberapa produk untuk medapatkan produk yang
sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam diinginkan, sebagai contoh :
kolom fraksinasi pada bagian flash chamber. Untuk 1. Penambahan TEL pada mogas untuk
menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka menaikkan angka oktan.
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan 2. Kerosene yang smoke pointnya 12 (di bawah
bertekanan tinggi). spesifikasi) di-blend dengan kerosene yang
Karena perbedaan titik didih setiap komponen smoke pointnya 23 (di atas sepsifikasi) untuk
hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut mendapatkan kerosene yang smoke pointnya
akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon 17 (mememnuhi spesifikasi).
ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti
dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Natural Gas Processing
Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu Natural Gas Processing adalah proses industri
akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing. Pada yang kompleks dirancang untuk membersihkan gas
setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian alam mentah dengan memisahkan kotoran dan
dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak berbagai non-metana hidrokarbon dan cairan untuk
pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya menghasilkan apa yang dikenal sebagai dry natural
masing-masing. Produk ini belum bisa langsung gas.
Proses Pengolahan Gas Alam Secara umum, pengolahan LNG adalah sebagai
Hasil pengolahan gas alam mentah dapat berupa : berikut:
1. Gas alam kondensat 1. Bahan baku gas alam dari ladang dilewatkan
2. Sulfur melalui knock out drum untuk memisahkan
3. Etana kondensat cair sebelum me-masuki kilang LNG.
4. Gas alam cair (NGL): propana, butana dan C5 + 2. Karbon dioksida dipisahkan oleh penyerapan
(istilah yang umum digunakan untuk pentana kimia dengan amine proses
ditambah dengan molekul hidrokarbon yang 3. Pemisahan air dengan molecular sieve.
lebih tinggi) 4. Propana, Butana, dan kondensat dipisahkan dari
feed LNG dalam column fraksinasi.
a. Gas alam mentah berasal dari beberapa 5. Pendinginan LNG dengan propane refrigeration.
sumur yang berdekat-an, dikumpulkan dan 6. Pendinginan tahap akhir dan pencairan LNG
proses pengolahan pertama yang terjadi dilakukan di Kriogenik Utama pada Heat
adalah proses menghilangkan kandungan air Exchanger dengan menggunakan komponen
dan gas alam kondensat. Hasil kondensasi pendingin multi sebagai media pendingin.
biasanya dialirkan kilang minyak dan air
dibuang sebagai waste water. Proses pengolahan batubara sudah dikenal sejak
b. Gas alam mentah kemudian dialirkan ke seabad yang lalu, di antaranya:
pabrik pengolahan di mana pemurnian awal -Gasifikasi (coal gasification)
biasanya menghilangkan kandungan asam Secara sederhana, gasifikasi adalah proses
(H2S dan CO2). Proses yang dipakai pada konversi materi organik (batubara, biomass atau
umumnya adalah Amine Treating yang biasa natural gas) biasanya padat menjadi CO dan H2
disebut Amine Plant. (synthesis gases) dengan bantuan uap air dan oksigen
c. Proses berikutnya adalah untuk pada tekanan atmosphere atau tinggi. Rumus
menghilangkan uap air dengan menggunakan sederhananya:
proses penyerapan dalam trietilen glikol cair Coal + H2O + O2 à H2 + CO
(TEG). -Fisher Tropsch proses
d. Proses berikutnya adalah untuk mengubah Fisher Tropsch adalah sintesis CO/H2 menjadi
menjadi fase gas alam cair (NGL) yang produk hidrokarbon atau disebut senyawa
merupakan proses paling kompleks dan meng- hidrokarbon sintetik/sintetik oil. Sintetik oil banyak
gunakan pabrik pengolahan gas modern digunakan sebagai bahan bakar mesin
teknologi Kryogenik.. industri/transportasi atau kebutuhan produk pelumas
(lubricating oil).
Aplikasi Gas Alam (2n+1)H2 + nCO → CnH(2n+2) + nH2O
1. Bahan bakar untuk industrial heating dan -Hidrogenasi (hydrogenation)
proses pengeringan Hidrogenasi adalah proses reaksi batubara
2. Bahan bakar untuk pengoperasian dengan gas hydrogen bertekanan tinggi. Reaksi ini
pembangkit listrik dan industri diatur sedemikian rupa (kondisi reaksi, katalisator dan
3. Bahan bakar rumah tangga untuk memasak, kriteria bahan baku) agar dihasilkan senyawa hidro-
memanaskan dan menyediakan air panas karbon sesuai yang diinginkan, dengan spesifikasi
4. Bahan bakar untuk kendaraan ramah mendekati minyak mentah.
lingkungan (gas alam cair) -Pencairan Batubara (Coal Liquefaction)
5. Bahan baku untuk sintesis kimia Coal liquefaction adalah terminologi yang
6. Bahan baku untuk produksi skala besar, dipakai secara umum mencakup pemrosesan
misalnya Gas To Liquid (GTL) proses (misalnya batubara menjadi BBM sintetik (synthetic fuel).
untuk menghasilkan sulfur dan aromatik Pendekatan yang mungkin dilakukan untuk proses ini
dengan emisi pembakaran yang rendah) adalah: pirolisis, pencairan batubara secara langsung
(Direct Coal Liquefaction-DCL) ataupun melalui
gasifikasi terlebih dahulu (Indirect Coal Liquefaction- pemakai-an katalis yaitu campuran silica (SiO2)
ICL). dan Alumina (Al2O3).
DCL adalah proses hydro-craacking dengan c. HydroCracking: Merupakan proses gabungan
bantuan katalisator. Prinsip dasar dari DCL adalah antara perengkahan dengan hydrogenasi, yaitu
meng-introduksi-an gas hydrogen ke dalam struktur merengkah berbagai jenis bahan bakar minyak
batubara agar rasio perbandingan antara C/H menjadi (distilat vakum, deasphalted oil dan residu)
kecil sehingga terbentuk senyawa-senyawa menjadi berbagai jenis komponen bahan bakar
hidrokarbon rantai pendek berbentuk cair. proses ini minyak (bensin, kerosinn, dan solar).
dikenal dengan nama Bergius proses, disebut juga
proses pencairan batubara (coal lique-faction). 2. Proses pembentukan kembali (Reforming) dan
Isomerisasi
Proses Pencairan Batubara Muda rendah emisi (Low Yaitu merubah rantai lurus menjadi rantai
Emission Brown Coal Liquefaction) cincin atau cabang.
Tahapan proses pencairan batubara muda (Brown a. Thermal Reforming
Coal Liquefacion): b. Catalitic Reforming: mengkonversi umpan
1. Pengeringan/penurunan kadar air secara Nafta berat (Heavy Naphtha) menjadi
efficient komponen Gasoline (reformat) dan hidrokarbon
2. Reaksi pencairan dengan limonite katalisator aromatik rendah (benzena, toluena dan xilena)
3. Tahapan hidrogenasi untuk menghasilkan dengan bantuan katalis.
produk oil mentah c. Proses hidroisomerisasi: mengkonversi normal
4. Deashing Coal Liquid Bottom/heavy oil (CLB) parafin menjadi iso-parafin yang berangka
5. Fraksinasi/pemurnian light oil (desulfurisasi, oktana tinggi dengan bantuan katalis.
pemurnian gas, destilasi produk
3. Proses polimerisasi dan Alkilasi
Proses Kilang/Refinery Minyak Bumi Yaitu penggabungan beberapa molekul kecil
Pengolahan Secara Fisik menjadi molekul yang lebih besar.
Proses dewaxing (proses deparafinisasi): Yang a. Proses Alkilasi: bertujuan mengkonversikan
ditentukan oleh perbedaan sifat fisika Titik kristalisasi. umpan lso-Butana dan Olefin jenis Propilena,
Proses Deasphalting : proses ekstraksi aspal yang Butilena, dan Amilena menjadi Alkilat dengan
ditentukan oleh sifat fisik daya larut dan proses bantuan katalis asam (H2SO4)
dewaxing. b. Proses polimerisasi: mengkonversi umpan
olefin jenis propilena, Butilene, dan amilena
menjadi produk bensin polimer dengan
Pengolahan Secara Kimia bantuan katalis asam (H3PO4).
Yaitu proses konversi atau transforming.
1. Proses perengkahan (cracking) • Proses Pemurnian/Hydrotreating: Proses
Yaitu memotong rantai lurus dan panjang pemurnian produk hasil olahan minyak bumi
menjadi rantai pendek dengan bantuan: untuk menghilangkan/ mengurangi impuritis
a. Thermal cracking: merengkahkan molekul misal sulfur, nitrogen, mercaptan, dll.
hydrogen dan berbagai fraksi minyak bumi • Desulfurized: Proses penghilangan kadar
(Nafta dan residu) menjadi produk olefin sulfur pada minyak bumi
rendah (etylena, propilena dan butilena) • Blending: Proses Pencampuran beberapa
minyak bakar dan kokas. Prosesnya berlangsung produk untuk mendapatkan produk yang
di unit Visbreaker dan Coker. memenuhi spesifikasi.
b. Catalytic Cracking: proses perengkahan • Hydroskimming: proses distilasi dan treating
berbagai jenis fraksi berat minyak bumi(distilat dari limbah yang dihasilkan crude oil dan
vakum, deasphalted oil dan residu) menjadi proses treating untuk produk naphta.
komponen utama pembentuk gas oil dengan
Bahan Baku Industri Petrokimia berdasarkan bahan baku dalam industri olefin atau industri
sumbernya aromatik. Dihasilkan dari gas bumi suatu
1. Yang berasal dari kilang minyak lapangan dengan cara ekstraksi dan absorpsi.
Melalui proses pengolahan dalam kilang f. Benzena, Toulena, dan Xilena (Xylene atau BTX-
minyak berupa distilasi minyak bumi pada tekanan Aromatik), menghasilkan (serat-serat sintetik,
atmosfer biasa akan didapat hasil-hasil resin-resin sintetik, bahan plastik sintetik,
pengilangan minyak yang disebut “minyak bahan sabun deterjen, bahan pewarna cat).
intermediate”. Produk ini sangat cocok untuk BTX-Aromatik dihasillkan dari bahan baku nafta
dipakai sebagai bahan baku petrokimia, akan tetapi atau kondesat melalui proses “catalytic
pemanfaatannya lebih diutamakan untuk reforming” atau proses pembentukan dengan
memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak seperti: katalis.
a. ‘Fuel gas’ (bahan bakar gas untuk kilang).
b. Gas propane dan Gas butane (dicampurkan Perbedaan Prinsip Bahan Baku petrokimia :
sebagai gas penyusun utama bahan bakar LPG).  Prinsip Gas alam: pemisahan fraksi-fraksi
c. ‘Mogas’ (sebagai bahan bensir/premium). hidrokarbon pada temperatur yang sangat
d. Nafta (C6H14-C12H26), bahan baku petrokimia rendah (Cryogenic).
ini baik untuk industri olefin dan aromatik.  Prinsip gas bumi: pemisahan frkasi fraksi nya
didasarkan pada perbedaan titik didih dengan
e. Kerosin atau minyak tanah, yang kalau proses yang disebut distilasi bertingkat.
diekstrasi akan meng-hasilkan n-parafin yaitu  Prinsip Minyak bumi: pemisahan fraksi-fraksi
bahan baku pembuatan sabun deterjen. hidrokarbon berdasarkan perbedaan titik
f. “Gas-oil” (untuk bahan bakar minyak solar). didih atau sesuai volatilitasnya.
g. ‘Fuel oil” (minyak bakar).  Prinsip Batu bara: pemisahan fraksi-fraksi
h. “short-residue/waxy-residue (“untuk bahan hidrokarbon melalui proses pemanasan tanpa
bakar minyak residu lain juga untuk bahan baku atau sedikit oksigen atau pereaksi kimia
industri petrokimia “Coke” dan “Carbon black” lainnya (Pyrolisis).
ataupun untuk industry olefin).
Industri petrokimia dapat dibagi atas 2 bagian besar
2. Yang berasal dari lapangan gas bumi: yaitu :
Komponen-komponen gas bumi yang dapat 1. Industri petrokimia hulu atau “upstream
dipergunakan sebagai bahan baku petrokimia yang petrochemical industry”, yaitu industri yang
berasal lapangan gas bumi adalah: menghasilkan produk petrokimia yang masih
a. Metana (CH4) , digunakan pembuatan ammonia berupa produk dasar atau produk primer dan
/urea, metanol, carbon black, dll. produk antara atau produk setengah jadi (masih
b. Etana (C2H6), dapat dijadikan bahan baku merupakan bahan baku untuk produk jadi).
untuk industri olefin (bahan sintetik seperti 2. Indusiri petrokimia hilir atau “downstream
plastik, sabun, deterjen, bahan kosmetik). Cara petrochemical industry”, yaitu industri yang
memperolehnya dengaan ekstraksi dan menghasilkan produk petrokimia yang sudah
absorpsi. berupa produk akhir dan/atau produk jadi.
c. Propana(C3H8), yang dalam industri olefin
dapat dijadikan (bahan baku polipropilen, suatu Oleh karenai itu, maka produk petrokimia
bahan plastik sintetik). Cara memperolehnya berdasarkan proses pembentukannya dan
dengan eksraksi dan absorpsi. pemanfaatannya dapat dibagi atas 4 jenis yaitu:
d. Butana (n-C4H10), (pembuatan karet sintetik 1. Produk dasar. Yang termasuk produk dasar
butadiene). Gas Butana dapat diperoleh dari petrokimia antara lain gas CO dan H2 sintetik,
hasil pemisahan gas kilang BBM yaitu dengan etilena, propilena, butadiene, BTX, dan n-
cara ekstraksi dan absorpsi. parafin.
e. Kondesat (C5Hl2-CllH24), yang disebut juga 2. Produk Antara. Yang termasuk produk antara
sebagai “natural gasoline” dipergunakan untuk antara lain amonia, metanol, carbon black,
urea, etil alcohol, etilklorida, kumen (cumene),
propilen-oksida, butil alcohol, isobutilena, utama hasil pengolahan minyak bumi,
nitrobenzen, nitrotoluena, PTA (purified gas bumi, batubara, biomass yang
terephthalic acid), TPA (Terephthalic acid), DMT mengandung struktur hidrokarbon.
(dimethyl terephthalate), kaprolaktam b. Tahapan minyak bumi dari crude oil
(capiolactam), LAB (liner alkyl benzene), dll.
- Destilasi atau Fraksinasi
3. Produk akhir, antara lain urea, carbon black,
formaldehida, asetilena, poli etilena, poli Destilasi (sering pula disebut fraksinasi) adalah proses
propilena, poli vinil klorida, poli stirena, TNT pemisahan fraksi-fraksi dalam minyak bumi
(trinitro toluena), poli ester, nilon, poli uretan, berdasarkan perbedaan titik didih. Proses destilasi
LAB-sulfonate” (surfactant), dll. biasanya dilakukan pada sebuah tanur tinggi yang
kedap udara. Minyak bumi mentah dialirkan ke
4. Produk jadi. Pada umumnya berupa barang-
dalamnya untuk dipanaskan dalam tekanan 1
barang atau bahan-bahan yang dalam atmosfer pada suhu 370°C.
kehidupan kita sehari-hari banyak dipakai
dirumah tangga seperti: plastik-plastik untuk - Cracking
produk-produk elektronik dan telekomunikasi, Fraksi-fraksi yang dihasilkan dari proses destilasi
plastik-plastik untuk rumah tangga (ember kemudian dimurnikan (refinery) melalui proses
plastik, kantong/karung plastik, botol- cracking. Cracking adalah tahapan pengolahan minyak
botol/kemasan plastik), peralatan plastik untuk bumi yang dilakukan untuk menguraikan molekul-
molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul-
industri mobil dan pesawat terbang, Baju dan
molekul hidrokarbon yang lebih kecil, misalnya
kaus kaki yang dibuat dari benang poliester dan
pengolahan fraksi minyak solar atau minyak tanah
nilon, ban mobil dari bahan campuran karet dan menjadi bensin. Proses cracking dapat dilakukan
carbon black, sabun bubuk deterjen dibuat dari dengan 3 cara, yaitu cara panas (thermal cracking),
“LAB-sulfonate” dll. cara katalis (catalytic cracking), dan hidrocracking.

- Reforming
Reforming adalah proses merubah struktur molekul
fraksi yang mutunya buruk (rantai karbon lurus)
menjadi fraksi yang mutunya lebih baik (rantai karbon
bercabang) yang dilakukan dengan penggunaan
katalis atau proses pemanasan.

- Alkilasi dan polimerisasi


Alkilasi adalah tahap penambahan jumlah atom pada
fraksi sehingga molekul fraksi menjadi yang lebih
panjang dan bercabang. Proses alkilasi menggunakan
penambahan katalis asam kuat seperti HCl, H2SO4,
atau AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Sedangkan
polimerisasi adalah tahap penggabungan molekul-
molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam
fraksi sehingga mutu dari produk akhir akan lebih
meningkat.

- Treating
Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi
melalui eliminasi bahan-bahan pengotor yang terikut
dalam proses pengolahan atau yang berasal dari
bahan baku minyak mentah.

- Blending
a. industri petrokimia adalah Industri yang
memproduksi bahan/material kimia Blending adalah tahapan yang dilakukan untuk
organic, produk jadi yang kita butuhkan meningkatkan kualitas produk melalui penambahan
sehari hari dengan sumber bahan baku bahan-bahan aditif ke dalam fraksi minyak bumi.
Bahan-bahan aditif yang digunakan tersebut salah 2). Bahan Baku industri petrokimia dapat diperoleh
satunya adalah tetra ethyl lead (TEL). dari minyak bumi, gas bumi/alam dan batu bara,
jelaskan perbedaan prinsip dan alat utama serta
 Oktan Number adalah suatu mekanisme kerjanya untuk mendapatkan bahan baku
bilangan yang menunjukkan petrokimia dari pengolahan, minyak bumi, gas
tingkat ketangguhan bahan bumi/alam dan pengolahan batubara.
bakar terhadap detonasi atau
knocking. Jawab :
 Catalic creacking adalah proses Prinsip pengolahan minyak bumi
perengkahan yang terjadi
dengan bantuan katalis. 1. Destilasi atau Fraksinasi

 Proses blending adalah 2. Crecking


penambahan bahan-bahan aditif
3. Reforming
kedalam fraksi minyak bumi
dalam rangka untuk 4. Alkilasi dan polimerisasi
meningkatkan kualitas produk
tersebut. 5. Treating

 Hydroskimming adalah proses 6. Blending


destilasi dan treating dari limbah Prinsip pengolahan gas alam
yang dihasilkan crude oil dan
proses treating untuk produk 1. Proses Treating (pembersihan)
naphta.
2. Dehydration (Penghilangan Air)
 Desulfurized adalah proses
penghilangan kadar sulfur pada 3. Fraksinasi
minyak bumi. 4. Proses Pencairan
 Hydrotreating adalah proses
pemurinan produk hasil
pengolahan minyak bumi untuk
menghilangkan atau mengurangi
impuritis (misal:sulfur, nitrogen, Prinsip pengolahan batu bara
mercaptan dll)
1). Gasifikasi (coal gasification)
 Catalic reforming adalah
2). Fisher Tropsch proses
mengkonfersi umpan nafta
berat(heavy naphtha) menjadi 3). Hidrogenasi (hydrogenation)
komponen gasoline (reformat)
dan hidrokarbon aromatik 4). Pencairan Batubara (coal Liquefaction)
rendah(benzen, toluene, xylena)
dengan bantuan katalis.
3). Dari produk-produk petrokimia berikut ini : Ethylen
 Alkilasi adalah proses yang Glicol, Styren Monomer, Purified Tereptalic Acid,
bertujuan mengkonfersi umpan pupuk Urea, Poly butadiena Rubber dan Nylon 6.
isobutana dan olefin jenis
propilena, butilena, dan amilena Tuliskan struktur bangun dan Berat Molekul masing-
menjadi alkilat dengan bantuan masing produk petrokimia di atas, serta Klasifikasikan,
katalisis asam(H2SO4) termasuk jenis produk apa dalam industri petrokimia,
tuliskan tahapan lintasan proses produksinya,
 Peralatan utama refinary
termasuk dalam jalur yang mana dalam industri
process:Pompa, Heat Exchanger,
petrokimia.
Desalter, Furnace, Kolom
Destilasi, Kolom Stripper, Jawab :
Kondensor, Cooler, Separator,
Instrument, Perpipaan.  Ethylen Glicol
pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang
dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu
Berat molekul : 60,07 gram/mol dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-
Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur
Ethylen glicol Adalah asenyawa organik yang dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan
digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat
fiber poliester, industri pabrik, serta polietilena dicampur dengan air ditambah energi untuk
tereftalat (PET) yang digunakan pada botol plastic. menghasilkan urea dan air.
Tahapan produksi Thapan produksi
Minyak bumi – kilang – gas kilang – olefin – ethylene – Gas bumi – syn gas – amonia – pupuk
ethylene oxsida – etylen glicol

 Styren monomer

 Poly butadiena Rubber


Poly butadiena Rubber adalah polimer yang
terbentuk dari polimerisasi monomer 1,3-butadiena .
Berat molekul : 104,15 gam / mol Polybutadiene memiliki ketahanan yang tinggi
terhadap keausan dan digunakan terutama dalam
Monomer stirena adalah blok bangunan dasar industri pembuatan ban , yang mengkonsumsi sekitar 70% dari
plastik. Metode konvensional untuk memproduksi produksi. 25% lainnya digunakan sebagai aditif untuk
stirena melibatkan alkilasi benzena dengan etilena memperbaiki ketangguhan (impact resistance) plastik
untuk menghasilkan etilbenzena, diikuti dengan seperti polystyrene dan acrylonitrile butadiene stirena
dehidrogenasi etilbenzena sampai stirena. (ABS).
Tahapan produksi
 Nylon 6
Minyak bumi – kilang – gas kilang – olefin –
ethylbenzene - styrene – EPS, PS - plastik

 Purified Tereptalic Acid

Nylon 6 atau polycaprolactam adalah polimer yang


dikembangkan oleh Paul Schlack di IG Farben untuk
mereproduksi sifat nilon 6,6 tanpa melanggar hak
paten atas produksinya. Alat ini banyak digunakan
Berat molekul : 166, 13 gram / mol untuk peralatan persneling, alat kelengkapan, dan
Purified Tereptalic Acid adalah senyawa organik bantalan, di industri otomotif untuk bagian
dengan formula C6H4 (CO 2 H). Padatan putih ini pengaman, dan sebagai bahan untuk peralatan
adalah komoditas kimia , yang digunakan terutama perkakas.
sebagai pelopor PET poliester , biasa membuat Tahapan produksi
pakaian dan botol plastik.
Minyak bumi – kilang – aromatis – benzene –
 Pupuk urea cyclohexane – caprolactam – nylon 6 – serat sintetik.

4). Jika dalam 1 ton crude oil terkandung C1 30 %, C2


25 %, C3 20 %, C7 15 %, serta 10% H2S, Berapa
Berat molekul : 60,07 gram/mol potensi produk sulfur dalam satuan berat, yang harus
direduksi dari proses pengolahan crude oil tsb,
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari mengapa Sulfur harus direduksi dan bagaimana
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan caranya.
rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Pupuk urea dihasilkan
sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
Diketahui : C1 30 %, C2 25 %, C3 20 %, C7 15 %,
serta 10% H2S

Ditanyakan : Jumlah sulfur yang tereduksi

Jawab:

 Parafin
Massa H2S = 1 𝑡𝑜𝑛 𝑥 10% = 100 𝐾𝑔
Metanol BM = 32 g/mol
BM H2S = 34 𝑔/𝑚𝑜𝑙

BM S = 32 𝑔/𝑚𝑜𝑙
32
Massa S = 34 𝑥100 𝐾𝑔 = 94,117 𝐾𝑔

Sulfur harus direduksi atau dikurangi karena sulfur


yang berlebih akan menyebabkan mudah korosif.

5). a). Berikan contoh masing-masing dua senyawa b). tuliskan struktur bangun dan berat
hidrokarbon bahan baku petrokimia golongan olefin, molekul dari senyawa petrokimia ;
parafin dan aromatis serta tuliskan berat molekul dan
struktur bangunnya. Ethylen DiChloride ; 2,3,4 Triimethyl
sikloheksanol, dan 3,4 dimethyl 2 hidroksi benzoat.
Jawab:

Contoh Olefin,Aromatis dan Parafin (BM,Struktur


bangun)

a).

 Olefin
Propena BM = 42 g/mol

Ethylen DiChloride

 Aromatis
Toluena BM= 92 g/mol 2,3,4 Triimethyl sikloheksanol
3,4 dibromo 5 hidroksi benzoat.

Anda mungkin juga menyukai