A. Identitas
1. IdentitasKlien
Nama : Tn. S (L)
Tempat/tgl lahir : 15-06-2000
Golongan darah :-
Pendidikanterakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Belum kawin
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Tondo
Tanggal Masuk RS : 02-08-2018
No. Reg : 835950
Tanggal Pengkajian : 02-08-2018
Diagnosa Medik : COR
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. M
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dgn pasien : Kakak klien
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat :Tondo
B. StatusKesehatan
1. Primary Survey
a. Airway + cervical spine control :
Tidak ada sumbatan jalan napas, tidak ada trauma servikal
b. Breathing + ventilation :
Napas spontan, RR : 20 x/m
c. Circulation + kontrol perdarahan :
Nadi teraba kuat, CRT < 2 detik, akral teraba hangat
d. Disability (kesadarn dan lateralisasi):
Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4 M6 V5)
e. Exposure :
Terdapat luka lecet pada dahi kiri, terdapat benjolan pada kepala sebelah kiri
sebesar bola pingpong.
f. Folley catheter :
Terpasang IVFD Nacl 0,9 % 20 Tpm pada tangan kanan
g. Gastric tube :
Tidak ada
h. Heart monitor :
Tidak ada
2. Secondary survey :
a. Periksaan head to toe examination :
1) Kepala
• Inspeksi : Penyebaran rambut merata, nampak luka lecet pada dahi kiri
• Palpasi : nyeri tekan pada luka, terdapat benjolan sebesar bola pingpong
pada kepala sebelah kiri.
b. Pemeriksaan tanda vital :
Nadi : 88 x/m
Pernafasan : 20 x/m
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Suhu : 36,50C
c. HISTORY SAMPEL :
S (sign and symptomps) :
Klien mengeluh nyeri kepala, nyeri bertambah saat klien bangun dari tempat
tidur dan berkurang saat beristirahat, nyeri dirasakan seperti tertekan, skala
nyeri 6 (sedang), nyeri dirasakan hilang timbul.
A (allegy)
Klien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan
M (Medication)
Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat tertentu
P (Last orar intake)
Klien mengatakan terakhir makan dan minum siang tadi sore
E (event leading)
Klien masuk UGD karena mengalami KLL dengan keluhan nyeri kepala, nyeri
dirasakan bertambah saat bangun dari tempat tidur dan berkurang saat
beristirahat, nyeri dirasakan seperti tertekan, skala nyeri 6 (sedang), nyeri
dirasakan hilang timbul. Keluhan lain yang menyertai pusing, riwayat pingsan ±
5 menit saat kejadian, ekspresi wajah meringis kesakitan
3. Pemeriksaan rontgen:
a. Servical lateral : tidak dilakukan
b. Toraks (AP) : tidak dilakukan
c. Pelvis (AP) : tidak dilakukan
4. Pemriksaan laboratorium:
a. Darah :
• WBC 14.0 103/mm3
• RBC 4.31 103/mm3
• HGB 13.2 g/dL
b. Urine :-
KLASIFIKASI DATA
DS :
• Klien mengeluh nyeri kepala, nyeri bertambah saat klien bangun dari tempat
tidur dan berkurang saat beristirahat, nyeri dirasakan seperti tertekan, skala nyeri
6 (sedang), nyeri dirasakan hilang timbul.
• Klien mengatakan keluhan lain yang menyertai pusing, riwayat pingsan ± 5
menit saat kejadian.
DO :
• Kesadaran Composmentis
• Ekspresi wajah meringis kesakitan
• TD : 130/70 mmHg, N : 88 x/m, S : 36,50C, R : 20 x/m
ANALISA DATA
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Tgl/J IMPEMENTASI EVALUASI (SOAP) PARAF
am
1. 02.0 1. Mengkaji tingkat nyeri secara kompherensif dengan hasil : S:
8.20 • Klien mengeluh nyeri kepala, nyeri bertambah saat klien • Klien mengatakan nyeri kepala berkurang
18 bangun dari tempat tidur dan berkurang saat berkurang, skala nyeri 4 (sedang)
beristirahat, nyeri dirasakan seperti tertekan, skala nyeri O:
6 (sedang), nyeri dirasakan hilang timbul.
• TD : 120/90 mmHg, N : 84 x/m, S : 36,6 0C,
2. Mengukur tanda-tanda vital : R : 20 x/m
• TD : 130/70 mmHg, N : 88 x/m, S : 36,50C, R : 20 x/m • Ekspresi wajah mulai rileks
3. Mengatur posisi yang nyaman : A:
• klien dalam posisi semi fowler Tujuan tercapai sebagian
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi relaksasi napas P : Pertahankan intervensi
dalam :
1. Kaji tingkat nyeri secara kompherensif
• klien melakukan relaksasi napas dalam
2. Ukur tanda-tanda vital
5. Melaksanakan pemberian therapy analgetik :
3. Atur posisi yang nyaman untuk klien
• Inj. Ketorolac 1 amp/iv 4. Ajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi
• Inj. Ranitidine 1 amp/iv napas dalam dan distraksi)
5. Kolaborasi dalam pemberian therapy
analgetik